Anda di halaman 1dari 7

Berkala Ilmiah Bidang Biologi ISSN : 2354 - 8371

PENGARUH ISOLAT Pseudomonas sp. DAN Bacillussp. DENGAN BIOSTIMULASI KOMPOS


JERAMI PADI (Oryza Sativa L.) TERHADAP PENURUNAN TOTAL PETROLEUM
HIDROKARBON TANAH TERCEMAR OLI BEKAS
1) 2)
Sandi Fransisco Pratama ,Dezi Handayani

1
Mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Padang
2
Staf Pengajar Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Padang
Email : sandifransisco12@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this research is to obtained the best bacterial formulatian and interaction
between bacteria and compost in process of bioremediation in contamination hydrocarbon
environment. In this research using isolate Pseudomonas sp. and Bacillus sp. from previous research
by Ahda and Fitri (2016). To increase the degradation activities using biostimulation by adding
riceraftingcompost (Oryza sativa L.) the type of this research is experimental with 2 factor and 3
repetition. The bacterial formulation is Pseudomonas sp, Bacillus sp, and consorsium. And compost
added by vary consentration of 10 g, 15 g, and 20 g. The result of this research show that in 15 days
incubationthe best degradation is on P6 (Bacillus + 20 g compost consentration) with rate 69,33
degradation. On 30 days incubation the best degradation is P6 (Bacillus + 20 g compost
consentration) with rate 93.66%. The result will be analyzed using ANOVA will show that the factor of
compost consentration by significant and error 5% and factor of bacterial formulation and compost
consentration. The Duncan show the best compost consentration is 20 g with degradation 91,88%.
The best bacterial formulationis Bacillus sp. with degradation rate 90.55%.

Keywords: Bacillus, Bioremediation, Biostimulation, Hydrocarbons, Pseudomonas

1. PENDAHULUAN tinggal dan meracuni tubuh manusia. Pada


Minyak bumi merupakan campuran manusia, kontaminasi dengan PAH dalam
kompleks senyawa kimia yang terdiri dari jangka waktu lama dan dalam jumlah besar
hidrokarbon dan nonhidrokarbon. Minyak dapat menyebabkan penyakit liver atau ginjal,
bumi digunakan secara luas sebagai bahan kerusakan sumsum tulang dan meningkatkan
bakar untuk kendaraan dan industri, minyak resiko kanker[4,5,6].
pelumas, pelarut, serta sebagai bahan mentah Salah satu teknologi yang banyak
dalam pabrik petrokimia dan farmasi. digunakan untuk mengatasi pencemaran
Sebanyak 65% minyak bumi digunakan dalam akibat hidrokarbon adalah bioremediasi. Usaha
bentuk gasolin pada kendaraan bermotor[1]. Oli bioremediasi memberi keuntungan yang
bekas mesin kendaraan bermotor merupakan banyak pada manusia karena tidak
salah satu produk minyak bumi yang terdiri membutuhkan biaya yang besar dan tidak
atas hidrokarbon[2]. Senyawa hidrokarbon yang memberikan efek samping[7].
terdapat pada oli bekas bersifat toksik dan Dalam bioremediasi proses degradasi
karsinogenik. Oli yang tercecer atau tumpah ke dalam tanah atau lingkungan lainnya terjadi
tanah akan mengakibatkan matinya mikroba dengan bantuan mikroorganisme[8].Salah satu
yang berada dalam tanah[3]. sumber mikroba pendegradasi hidrokarbon
Senyawa hidrokarbon yang banyak adalah mikroba yang diisolasi dari lingkungan
menjadi pencemar lingkungan adalah tercemar hidrokarbon.
polycyclic aromatic hydrocarbon (PAH). PAH Sudrajat (2015)telah melakukan isolasi
tidak hanya berdampak buruk terhadap mikroba pendegradasi hidrokarbon pada
lingkungan, PAH yang sangat hidrofobik dapat lingkungan yang tercemar minyak bumi. Hasil

Journal Biosains Volume 1 Nomor 2 2017 |Sandi Fransisco Pratama 322


Berkala Ilmiah Bidang Biologi ISSN : 2354 - 8371

pengujian kemampuan masing-masing isolat didapatkan kadar N (1,99%), P (0,96%) dan K


terpilih dalam mendegradasi hidrokarbon (2,54%)[13].
selama 30 hari inkubasi terjadi penurunan Pengembangan dan aplikasi
total petroleum hidrocarbon (TPH). Urutan bioremediasi harus melaluitreatability study
besarnya presentasi penurunan TPH isolat atau treatment evaluasi yang dilakukan
lainnya adalah isolat Pseudomonas sp (BMC6), bertujuan untuk mengetahui tingkat komposisi
Bacillus sp (BMC4), dan Bacillus cereus (BMC2) nutrien optimal. Pada penelitian ini digunakan
masing-masing sebesar 67, 61, dan 54%[9]. isolat bakteri dari hasil penelitian Ahda dan
Ahda dan Fitri (2016) telah berhasil Fitri(2016). Isolat tersebut yaitu
mengisolasi bakteri pendegradasi hidrokarbon isolatPseudomonas sp. dan Bacillus sp. dengan
pada lingkungan yang tercemar oli bekas. penambahan biostimulasi kompos jerami padi
Penelitian tersebut berhasil mengidentifikasi (Oryza sativa).
tiga isolat bakteri, diantaranya Bacillus sp1, 2. METODE PENELITIAN
Bacillus sp2 dan Alcaligenes. Bakteri tersebut Penelitian dilaksanakan dari Oktober
mampu mendegradasi hidrokarbon dengan sampai Desember 2017 di Laboratorium
menunjukan daerah halo pada uji in vitro[10]. Mikrobiologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas
Mikroorganisme pendegradasi Negeri Padang. Jenis penelitian ini adalah
hidrokarbon dalam metabolismenya eksperimen dengan rancangan
mengkonsumsi karbon (C) yang terdapat pada penelitianRancangan Acak Lengkap (RAL)
tanah tercemar sebagai sumber nutrisinya. dalam factorial 3x3 dengan 3 kali pengulangan.
Untuk meningkatkan aktifitas degradasi, selain Faktor yang digunakan adalah jenis bakteri dan
unsur karbon dibutuhkan unsur lain untuk konsentrasi kompos jerami padi (Oryza sativa
pertumbuhan mikroba pendegradasi. Unsur L.)
tersebut diantaranya Natrium (N) dan Alat dan Bahan
Phosphor (P). Namun pada lingkungan yang Alat yang digunakan dalam penelitian
telah tercemar hidrokarbon unsur tersebut ini antara lain cawan petri, corong gelas,
tidak tersedia. Sehingga diperlukan pembakar spritus, botol alkohol, jarum tanam
penambahan unsur N dan P dari luar bulat (ose), jarum tanam tajam, batang
lingkungan bakteri hidrokarbon. Metoda pengaduk, spatula, tabung reaksi, labu
seperti ini disebut dengan biostimulasi. erlenmeyer, gelas ukur, gelas Beker, corong
Biostimulasi adalah penambahan komponen pemisah, pipet volumetric, mikropipet,
yang dibutuhkan untuk meningkatkan aktifitas timbangan digital, timbangan analitik, autoklaf,
mikroorganisme dalam degradasi petroleum inkubator, shaker inkubator dan kamera
hydrocarbon[11]. digital.
Dalam waktu tertentu, bioremediasi Bahan yang digunakan dalam
dengan teknik biostimulasi mampu penelitian ini antara lain kompos jerami Padi
menurunkan konsentrasi hidrokarbon[12]. (Oryza sativa), tanah tercemar oli bekas,
Sehubungan dengan itu,penambahan kompos medium NA (Nutrien agar), medium MSM
dan urea dapat meningkatkan efisiensi (mineral salt medium),n-heksane, alkohol 70%,
degradasi TPH. Selain itu diperoleh hubungan aquades steril, kain kasa, kertas lebel, plastik
positif antara jumlah penambahan komposdan wrap, aluminium foil, tisu, kristal
urea terhadap tingkat degradasi TPH. Tingkat violet,spiritus, Tween 80, oli, masker dan
degradasi terbaik adalah 91,15%[13]. sarung tangan.
Beberapa limbah dapat dimanfaatkan Prosedur Penelitian
sebagai bahan organik yang menyediakan Pembuatan media
unsur N, P dan K. Salah satunya adalah limbah Media yang digunakan adalah Media
jerami padi. Melalui proses dekomposisi, MSM. Media MSM dibuat dengan melarutkan
jerami dapat menghasilkan kompos dengan aquadest dan bahan-bahan berikut per
kadar unsur N, P dan K yang cukup baik. liternya: 1,2 g NH4Cl; 1,6 g K2HPO4; 0,4 g
Kandungan unsur hara pupuk organik jerami KH2PO4; 0,1 g NaCl; 1 g KNO3; 20 g
padi setelah 6 minggu proses dekomposisi MgSO4.7H2O; 10 g CaCl2.2H2O; 0,05 g FeCl3, 1

Journal Biosains Volume 1 Nomor 2 2017 |Sandi Fransisco Pratama 323


Berkala Ilmiah Bidang Biologi ISSN : 2354 - 8371

mL vitamin dan 1 mL larutan trace elemen. larutan n-heksana. Campuran dikocok pada
Medium ini digunakan sebagai medium corong pemisah selama 30 menit, lalu
pertumbuhan selektif bagi bakteri didiamkan sampai n-heksana terpisah.
hidrokarbon. Terdapat 3 lapisan yaitu minyak, n-heksana
Perbanyakan isolat bakteri dan air. Air dibuang, lapisan minyak dan n-
Isolat bakteri yang akan diinokulasikan heksana disaring dengan kertas saring. Minyak
ke tanah tercemar oli bekas terlebih dahulu dan n-heksana yang telah disaring dimasukkan
diperbanyak di laboratorium. Masing-masing dalam gelas kimia 50 ml yang sudah diketahui
isolat ditumbuhkan di media nutrient agar (NA) bobotnya, kemudian diuapkan pada suhu 70
0
selama 2 hari. Selanjutnya media Nutrient C sampai n-heksana habis . Lapisan minyak
Broth (NB) digunakan untuk perbanyakan awal yang tertinggal ditimbang beratnya. Kadar
sel. Koloni tunggal bakteri yang tumbuh di minyak terdegradasi yang dilaporkan adalah
media NA akan dipindahkan dengan ose ke kadar minyak yang dinyatakan dalam
media NB steril dalam erlenmeyer 30 ml persentase (%).
kemudian di inkubasi di atas shaker dengan Kadar minyak terdegradasi dihitung
kecepatan 150 rpm pada suhu 370C selama 24 dengan rumus :
jam hingga mencapai fase eksponensial.
Selanjutnya masing-masing kultur dipindahkan %TPH = A – B x 100%
ke dalam 450 ml medium MSM. A
Setting Bioremediasi dan Biostimulasi Keterangan :
Tanah sebanyak 300 g ditempatkan % TPH : Kadar minyak terdegradasi
dalam wadah berpori dan ditambahkan A : Kadar minyak awal (kontrol)(g)
masing-masing 15 g oli bekas, kemudian B : Kadar minyak terdegradasi (g)
diaduk sampai homogen. Dalam hal ini
konsentrasi oli bekas di tanah sebanyak 5%. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Biarkan pada suhu ruang selama 48 jam untuk Hasil pengamatan degradasi oli bekas
volatilisasi komponen-komponen racun dilakukan dalam rentang waktu 15 hari dan 30
minyak. hari. Data penurunan Total Petroleum
Setelah dua hari ditambahkan bahan Hydrocarbon (TPH) pada hari ke 15 dapat
nutrisi yang berasal dari kompos jerami padi ke dilihat pada Tabel 1.
tanah terkontaminasi dan diaduk sampai rata. Tabel 1. Rata-rata persentase
Bahan nutrisi yang ditambahkan dengan kadar penurunan TPH pada hari ke-15 (%)
10 g, 15 g dan 20 g. Isolat bakteri kemudian Konsentrasi Kompos
ditempatkan dalam masing-masing wadah Jenis Bakteri
10 g 15 g 20 g
tanah yang terkontaminasi oli bekas.
Pseudomonas 39.33 42.00 65.67
Kelembapan diatur sampai 60% kemampuan
tanah menyerap air dan diinkubasi pada suhu Bacillus 51.33 38.67 69.33
ruang (280 C). Kontrol yang digunakan adalah Konsorsium 33.00 41.00 65.33
tanah yang diberi oli bekas namun tidak
ditambahkan isolat bakteri maupun Tabel 1. menunjukkan penurunan TPH
biostimulasi. pada hari ke 15. Penurunan yang paling tinggi
Wadah diberi aerasi dan kelembapan adalah adalah P6 (Bacillus + Konsentrasi
dipelihara pada 60% dengan menambahkan air kompos 20g) dengan persen degradasi 69.33%,
setiap hari selama 30 hari. Sampling dari setiap P9 (Konsorsium Bacillus dan Pseudomonas +
perlakuan diambil secara periodik dalam Konsentrasi kompos 20g) dengan persen
selang waktu dua minggu dalam jangka waktu degradasi 65.33% dan P3 (Pseudomonas +
penelitian 30 hari Konsentrasi kompos 20g) dengan persen
Penentuan Total Petroleum Hidrokarbon degrasi 65.66%.
Kadar minyak terdegradasi (%TPH) Hasil ini sejalan dengan penelitian
dianalisis secara Gravimetri . Sebanyak 25 ml Fanani (2014) yang melakukan degradasi tanah
hasil perlakuan diekstrak dengan 25 ml lahan subotimal oleh Bacillus mycoides
indigenous. Penelitian tersebut menunjukkan

Journal Biosains Volume 1 Nomor 2 2017 |Sandi Fransisco Pratama 324


Berkala Ilmiah Bidang Biologi ISSN : 2354 - 8371

terjadi penurunan TPH selama 39,48% selama dan degradasi terendah sebesar 83%
14 hari inkubasi. Persen penurunan ini (Konsorsium Bacillus dan Pseudomonas +
membuktikan bahwa hasil yang didapatkan Konsentrasi kompos 10g).
merupakan tingkat degradasi yang baik pada Hasil analisis Anova, degradasi TPH
15 hari inkubasi[15]. pada hari ke 15 dinyatakan bahwa perlakuan
Data rata-rata persentase penurunan konsentrasi kompos jerami padi berbeda nyata
TPH pada hari ke 30 dapat dilihat pada Tabel 2. dengan uji Duncan pada taraf 5%. Selanjutnya
Tabel 2. Rata-rata persentase hasil analisis Anova degaradasi pada hari ke 30,
penurunan TPH pada hari ke 30 (%) perlakuan konsentrasi kompos jerami padi juga
Konsentrasi Kompos berbeda nyata dengan uji Duncan pada taraf
Jenis Bakteri 5%. Hasil analisis menunjukkan bahwa
10 g 15 g 20 g terdapat pengaruh pemberian isolat bakteri
Pseudomonas 86.00 89.00 92.00 dengan penambahan biostimulasi kompos
jerami padi (Oryza sativa) terhadap penurunan
Bacillus 86.00 92.00 93.67 TPH tanah tercemar oli bekas.
Konsorsium 83.00 86.67 90.00 Berdasarkan uji lanjut, dapat diketahui
bahwa pada hari ke 15 perlakuan konsentrasi
Tabel 2. menunjukkan penurunan TPH kompos 10 g dan 15 g berbeda nyata dengan
pada hari ke 30. Penurunan yang paling tinggi 20 g. Konsentrasi kompos terbaik pada hari ke
adalah adalah P6 (Bacillus + Konsentrasi 15 ini adalah 20 g dengan rata-rata penurunan
kompos 20g) dengan persen degradasi 93.66%, TPH sebesar 66.77%. Selanjutnya pada hari ke
P5 (Bacillus + Konsentrasi kompos 15g) dengan 30 perlakuan konsentrasi kompos 10 g
persen degradasi 92.00% dan P3 berbeda nyata dengan perlakuan konsentrasi
(Pseudomonas + Konsentrasi kompos 20g) kompos 15 g dan 20 g. Konsentrasi kompos
dengan persen degrasi 92.00%. Pengamatan terbaik pada hari ke 30 adalah 20 g dengan
pada hari ke 30 menunjukkan bahwa degradasi rata-rata penurunan TPH sebesar 91.88 %.
TPH telah mencapai 93.66%. Pada penelitian ini, penurunan TPH
Biodegradasi minyak bumi disebabkan oleh proses degradasi senyawa-
menggunakan biokompos dapat menurunkan senyawa hidrokarbon oleh bakteri yang telah
Total Petroleum Hidrokarbon sebesar 95,15% distimulasi dengan kompos jerami padi (Oryza
selama 35 hari perlakuan[16].Penelitian lainnya sativa).
dilakukan oleh Munawar (2007) yang meneliti Pemberian kompos jerami padi
pengaruh penambahan nutrien organik dengan mampu mendukung proses degradasi
metode biostimulasi pada tanah tercemar hidrokarbon minyak bumi. Komposisi kompos
minyak bumi di Surabaya. Dalam waktu 30 terbaik yang paling optimum dalam
hari, bioremediasi dengan metode biostimulasi meningkatkan aktivitas degradasi adalah
mampu mendegradasi hidrokarbon sampai 4%[17]. Perbedaan hasil TPH disebabkan oleh
88,25 %[12]. beberapa faktor, yaitu nutrien organik untuk
Hasil penelitian tersebut menunjukkan menstimulasi bakteri dan faktor lingkungan
bahwa bahan organik memberikan pengaruh yang mendukung keberlangsungan proses
yang baik untuk digunakan sebagai sumber degradasi hidrokarbon oleh bakteri[18]
nutrien bagi bagi bekteri pendegradasi Hasil analisis menunjukkan
hidrokarbon. peningkatan konsentrasi kompos yang
Mengacu pada penelitian sejenis di diberikan berbanding lurus dengan
atas serta analisis dari penelitian yang telah peningkatan degradasi TPH. Hal ini sejalan
dilakukan, proses degradasi selama 30 hari dengan penelitian Aliyanta (2011) yang
merupakan waktu yang efektif untuk degradasi menyatakan bahwa penambahan kompos
hidrokarbon dengan metode biostimulasi dapat meningkatkan efisiensi degradasi TPH
kompos jerami padi (Oryza sativa). Pemberian dan terdapat hubungan yang positif antara
perlakuan isolat bakteri dan kompos mampu penambahan jumlah kompos dengan
memberikan degradasi tertinggi sebesar peningkatan degradasi TPH[13].
93.67% (Bacillus + Konsentrasi kompos 20g)

Journal Biosains Volume 1 Nomor 2 2017 |Sandi Fransisco Pratama 325


Berkala Ilmiah Bidang Biologi ISSN : 2354 - 8371

Penelitian Juliani (2011) yang meneliti terhadap diodegradasi. Biodegradasi oleh


tentang bioremediasi lumpur minyak dengan perlakuan inokulasi Bacillus sp. galur ICBB 7859
penambahan kompos sebagai sumber nutrien dan Bacillus sp. galur ICBB 7865 masing-masing
tambahan, menyatakan bahwa penambahan 90.39% dan 90.13% selama 28 hari masa
kompos 10% memberikan hasil yang lebih baik inkubasi. Sedangkan pada perlakuan tanpa
dibandingkan dengan 5%. Hal tersebut inokulasi Bacillus sp. degradasi terjadi sebesar
disebabkan pada konsentrasi kompos yang 56.14%[22].
lebih besar akan memberikan porositas yang Hasil penelitian ini menunjukkan
lebih besar pula. Kondisi ini juga akan bahwa Pseudomonas sp. dan formula
berpengaruh positif terhadap aerasi tanah, konsorsium juga memiliki kemampuan yang
sehingga proses transfer oksigen selama baik dalam degradasi. Meskipun persentase
proses degradasi menjadi lebih. Status air degradasi lebih rendah dibandingkan dengan
dalam tanah juga menjadi lebih baik dengan Bacillus sp. Kemampuan konsorsium mikroba
moningkatnya porositas tanah. Mikroba yang dalam mendegradasi hidrokarbon ini sejalan
sudah ada memanfaatkan minyak sebagai dengan referensi.
sumber energi, sehingga minyak yang melekat Sudrajat (2015)dalam penelitiannya
pada pori tanah akan terlepas dan terisi mengatakan jenis mikroba penyusun
dengan air. Sehingga proses degradasi TPH konsorsium dan waktu inkubasi berpengaruh
menjadi lebih baik[19]. terhadap kemampuan degradasi hidrokarbon.
Penambahan nutien khususnya kadar Hasil uji kemampuan formula konsorsium
hara N, P, K pada tanah tercemar minyak bumi mikroba dalam mendegradasi hidrokarbon
akan menambah konsentrasi kadar hara pada menunjukkan bahwa Konsorsia III
tanah, sehingga kadar hara pada tanam (Pseudomonassp, BMC6, Bacillus cereus,
menjadi tercukupi. Meningkatnya kadar hara BMC2, dan Aspergillusniger, FMC6), mampu
tersebut menstimulasi pertumbuhan dan mendegradasi minyak bumi dalam persentase
perkembangbiakan bakteri pendegradasi 89,10% pada minggu ke-5 waktu inkubasi[9].
hidrokarbon[20]. Hal ini disebabkan dalam keadaan
Dalam penelitian sebelumnya Ahda bersama diantara isolat terjadi kerjasama
(2016) telah melakukan isolasi bakteri dari sinergisme untuk menghasilkan enzim yang
tanah tercemar di salah satu bengkel di Kota dapat memecah struktur hidrokarbon. Hal ini
Padang. Penelitian tersebut berhasil juga disebabkan formula konsorsium
mengidentifikasi tiga isolat bakteri, menghasilkan enzim yang bervariasi. Adanya
diantaranya Bacillus sp1, Bacillus sp2 dan variasi tingkat penguraian dan jumlah enzim
Alcaligenes. Bakteri tersebut mampu yang lebih banyak akan menyebabkan
mendegradasi hidrokarbon dengan penguraian berlangsung dengan baik[23]
menunjukan daerah halo pada uji in vitro[10].
Sementara itu dalam penelitian 4. KESIMPULAN DAN SARAN
lainnya, Ahda et al (2017) berhasil mengisolasi Kesimpulan
bakteri pendegradasi hidrokarbon minyak Berdasarkan penelitian yang telah
pelumas bekas di tanah bengkel Sumatera dilaksanakan , maka dapat disimpulkan sebagai
Barat. Bakteri tersebut mampu mendegradasi berikut :
hidrokarbon secara in vitro. Hal tersebut 1. Formula bakteri yang paling baik dalam
diketahui dengan terbentuknya zona bening dalam proses bioremediasi pada tanah
yang dibentuk koloni bakteri.Hasil penelitian tercemar oli bekas selama 30 hari masa
tersebut menemukan 13 isolat bakteri yang inkubasi adalah Bacillus sp. dengan
memiliki kemampuan untuk menurunkan persentase degradasi sebesar 90.55%.
minyak pelumas limbah. Aktivitas tertinggi 2. Konsentrasi kompos jerami padi yang
ditunjukkan oleh isolat D4[21] paling baik dalam dalam proses
Herdiyantoro (2005) dalam bioremediasi pada tanah tercemar oli
penelitiannya menyatakan bahwa biodegradasi bekas selama 30 hari masa inkubasi adalah
selama 28 hari perlakuan berpengaruh konsentrasi 20 g dengan persen degradasi
sebesar 91.88%.

Journal Biosains Volume 1 Nomor 2 2017 |Sandi Fransisco Pratama 326


Berkala Ilmiah Bidang Biologi ISSN : 2354 - 8371

3. Tidak terdapat interaksi yang signifikan Management Association; 51(6):809-


antara formula bakteri dan konsentrasi 847.
kompos dalam dalam proses bioremediasi
pada tanah tercemar oli bekas. [7] Kalantary et al. 2014. “Effectiveness of
Saran Biostimulation Through Nutrient
Perlu dilakukan optimasi kondisi Content on The Bioremediation of
lingkungan yang optimal untuk pertumbuhan Phenhanthrene Contaminated Soil”.
bakteri sebelum melakukan penelitian. Journal of Environmental Health Science
and Engineering. Vol. 12 No. 143.
DAFTAR PUSTAKA
[8] Handayanto, E dan Harairah, K, 2009.
[1] Hajar, Dachniar. 2012. “Isolasi, Biologi TanahLandasan Pengelolaan
Identifikasi dan Analisis Kemampuan Tanah Sehat. Yogyakarta :Pustaka
Degradasi Hidrokarbon Bakteri Tanah Adipura.
Sampel B Cilegon Banten”. Skripsi.
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu [9] Sudrajat, Dadang dkk. 2015. Isolasi Dan
Pengetahuan Alam Universitas Aplikasi Mikroba Indigen Pendegradasi
Indonesia. Hidrokarbon Dari Tanah Tercemar
Minyak Bumi. Makalah disajikan dalam
[2] Jayanthi. R and Hemashenpagam.N. Pertemuan dan Presentasi Ilmiah,
2015. “Isolation and identification of Yogyakarta 9-10 Juni 2015.
petroleum hydrocarbon degrading
bacteria from oil contaminated soil [10 Ahda, Y., Fitri, Lel. 2016. “Karakterisasi
samples”. International Journal Of Novel Bakteri Potensial Pendegradasi Oli Bekas
Trends In Pharmaceutical Sciences. Vol. Pada Tanah Bengkel di kota Padang.
V No. 2. Journal of Sainstek(2).98-103

[3] Zam, S. I. 2011.” Bioremediasi Tanah [11] P. Agamuthu, Y.S. Tan, S.H. Fauziah.
yang Tercemar Limbah Pengilangan 2013. “Bioremediation of hydrocarbon
Minyak Bumi secara In Vitro pada contaminated soil using selected
Konsentrasi pH Berbeda”. Jurnal wastes”. International Symposium on
Agroekoteknologi. 1(2): 1-8. Environmental Science and Technology.
694-702.
[4] Mishra S., Jyot J., Kuhad RC., Lal B. 2001.
Evaluation of inoculums addition to [12] Munawar, Mukhtasor, dan Tini S. 2007.
stimulate in situ bioremediation of oily- “BioremidiasiTumpahan Minyak Mentah
sludge-contaminated soil. Applied and Dengan MetodeBiostimulasi Nutrien
Environmental Microbiology; Organik di LingkunganPantai Surabaya
67(4):1675-1681. Timur”. Jurnal. Berk. Penel.Hayati: 13
(91-96). Surabaya: UPN “Veteran”Jawa
[5] Propost TL., Lochmiller RL., Qualls CW., Timur.
Mcbee K. 1999. In situ (mesocosm)
assessment of immunotoxicity risks to [13] Aliyanta, B. dkk. 2011Penggunaan
small mammals inhabiting Biokompos dalam Bioremediasi Lahan
petrochemical waste sites. Tercemar Limbah Minyak Bumi. Jurnal
Chemosphere; 38(5):1049-1067. Valensi.Vol. 2 No. 3.

[6] Llyold AC and Cackette TA. 2001. Diesel [14] Sitepu, Rosinta Br. 2013. “Pemanfaatan
engines: environmental impact and Jerami Padi sebagai Pupuk Organik
control. Journal of the Air and Waste untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan

Journal Biosains Volume 1 Nomor 2 2017 |Sandi Fransisco Pratama 327


Berkala Ilmiah Bidang Biologi ISSN : 2354 - 8371

Produksi Padi (Oryza Sativa)”.Skripsi. [22] Herdiyanto, D. 2005. “Biodegradasi


Bogor : Fakultas Pertanian IPB. Hidrokarbon Minyak Bumi oleh Bacillus
sp. Galur ICBB 7859 dan ICBB 7865 dari
[15] Fanani, Z., 2014. “Degradasi Tanah Ekosistem Air Hitam Kalimantan Tengah
Lahan Suboptimal oleh Bacillus mycoides dengan Penambahan Surfaktan”. Tesis.
Indigenous dan Kinetika Reaksinya”. Bogor : Sekolah Pascasarjana Institut
Jurnal Lahan Suboptimal. Palembang : Pertanian Bogor.
Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya.
Vol. 1(2). Hal. 118. [23] Farinazleen Mohamad Ghazali, Raja Noor
Zaliha Abdurahman, and Abu Bakar
[16] Wa Nirmala, H. Asri Saleh, Iin Novianty. Salleh MahiranBasri,Biodegradation of
2014. “Kinetika Biodegradasi Minyak Hydrocarbons in SoilBymicrobial
Bumi Menggunakan Biokompos”. Consortium,International
Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Biodeterioration& Biodegradation54:61–
Teknologi UIN Alaudin Makasar 67,2004.

[17] Ni Putu Ristiati, Sanusi Mulyadiharja.


2014. “Pengembangan Briket Jerami
Padi (Oryza sativa) yang Mengandung
Isolat Bakteri Pendegradasi Minyak Bumi
sebagai Upaya Mengatasi Pencemaran
Perairan Laut. Jurnal Sains dan
Teknologi. Vol. 3 No. 1.

[18] Nugroho, A. 2006. “Biodegradasi


‘Sludge’Minyak Bumi Dalam Skala
Mikrokosmos”.Makara Teknologi. 10 (2):
82-89.

[19] Juliani, A. dan Fudhola R. 2011.


“Bioremediasi Lumpur Minyak (Oil
Slugde) dengan Penambahan Kompos
sebagai Bulking Agent dan Sumber
Nutrient Tambahan”. Jurnal Sains dan
Teknologi Lingkungan. Yogyakarta :
Envirpnmental Engineering Universitas
Islam Indonesia. Vol. 3(1). Hal 1-2.

[20] Handrianto, P, 2011. Bioremidiasi Tanah


TercemarMinyak Bumi Melalui Metode
BiostimulasiDengan Penambahan
Kompos Kacang Tanah(Arachis
hypogeae. L.). Skripsi.
Surabaya.Universitas Negeri Surabaya.

[21] Ahda, et al. “Biodegradation Capability


of Some Bacteria Isolates to Used
Lubricant Oil in Vitro”. International
Conference on Mathematics, Science,
Education, and Technology.

Journal Biosains Volume 1 Nomor 2 2017 |Sandi Fransisco Pratama 328

Anda mungkin juga menyukai