DISUSUN OLEH:
KELAS A
MUHAMMAD IKHSAN 180405024
ZULFADLI ARAFAT 180405028
ZAKIA RISKA 180405035
FIERDA MARPAUNG 180405093
ARI SETIAWAN 180405115
LYDIA ESTERLITA BARUS 180405171
METODOLOGI
1. ALAT DAN BAHAN PENELITIAN
Reaktor sederhana yang digunakan berupa wadah plastik berukuran 37x25x16
cm dengan modifikasi penambahan aliran untuk menginjeksikan udara pada bagian
dasarnya. Bahan-bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa bahan-
bahan kimia laboratorium, media pertumbuhan bakteri, dan juga sampel penelitian.
Media minimum cair yang digunakan adalah Salt Based Solution (SBS). Untuk
komposisi SBS dalam setiap 100 liter akuades terdiri dari 0,054 g KH2PO4; 0,18 g
K2HPO4; 0,054 g (NH4)2SO4; 0,024 g MgSO4.7 H2O; serta dengan tambahan 10
ml trace element dengan komposisi tiap 1 liter adalah 12 g Na2EDTA.H2O; 2 g
FeSO4.7H2O; 1 g CaCl2; 0,4 g ZnSO4.7H2O; 10 g NaSO4; 0,4 g MnSO4.4H2O; 0,1
g CuSO4.5H2O; dan 0,5 g Na2MoO4.2H2O . Sedangkan media yang digunakan
untuk menghitung pertumbuhan bakteri adalah Nutrient Agar (NA) dengan komposisi
tiap 100 ml akuades terdiri dari 2,5 g K2HPO4 sebagai buffer; 2,5 g glukosa, 5 g
pepton; 3 g beef extract; dan 15 g agar. Pelarut yang digunakan untuk mengesktraksi
senyawa warna dari sampel tanah yang terkontaminasi limbah tekstil adalah pelarut
semi polar ethyl acetate dari PT. Brataco, Bandung. Penggunaan zat warna direct
yellow sebagai zat warna sintetis didapatkan dari toko PT. Tomasen, Bandung.
Gambar 1. Desain Reaktor penelitian (a) dan layer bagian dalam reaktor (b).
1/µ
R² = 0,9632
4
2
0
0,0025 0,003 0,0035 0,004 0,0045
1/S
µ - vs - µ/S
0,0005
0,0004
0,0003
µ/S
y = -0,0046x + 0,001
0,0002 R² = 0,8889
0,0001
0
0,11 0,12 0,13 0,14
µ
S - vs - S/µ
4000
3000
S/µ
2000
y = 5,0518x + 955,06
1000
R² = 0,9824
0
200 250 300 350 400 450
S
(a) (b)
Gambar 5. (a) Dekolorisasi warna pada ketiga reaktor terhadap waktu (b)
Dekolorisasi terbaik dan dinamika populasi bakteri pada variasi laju udara.
Pada Gambar 5 (a) menunjukkan variasi laju udara pada ketiga reaktor
terhadap waktu. Didapatkan laju udara optimum yang didapat adalah sebesar 1,05
LPM (Kode Reaktor “FRM”) dengan konsetrasi warna akhir mencapai 941 TCU
mg/l. Pada Gambar 5 (b) menunjukan laju dekolorisasi sebesar 0,0094 TCU mg/l/hari
dan populasi bakteri autotrof saat terakhir sebanyak 72,5.10 6 CFU/g tanah.
Kondisi aerobik diperlukan untuk mineralisasi molekul pewarna azo. yang
dapat mendegradasi alur degradatif (pathways) pewarna azo tersulfonasi (Kulla dkk.,
1983). Kompleksitas dari konsorsium bakteri memungkinkan mereka untuk
mendekolorisasi polutan pewarna tekstil (Watanabe & Baker 2000).
KESIMPULAN
1. Hasil uji karakteristik awal sampel tanah yang terkontaminasi limbah tekstil di
kawasan Rancaekek menyatakan bahwa struktur tanah tergolong jenis lempung
berdebu.
2. Populasi bakteri heterotrof dan autotrof pada tanah menyatakan bahwa tanah
positif tercemar yang mengandung limbah warna.
3. Bioremediasi yang dilakukan dengan teknik forced-aerated static pile yang
dilakukan dengan variasi laju udara optimum, dimana dengan didapatkannya
laju udara optimum akan dijadikan sebagai acuan dasar untuk variasi
berikutnya yaitu pH dalam menurunkan kandungan limbah spesifik seperti zat
warna yang terkandung pada tanah terkontaminasi limbah tekstil.
4. Pada kinetika, dengan adanya aerasi yang cukup untuk proses dekolorisasi
maka kemampuan konsorsium bakteri indigenous yang digunakan dalam
mendekolorisasi limbah warna ternyata memiliki potensi yang baik. Faktor
proses dekolorisasi yaitu pH.
DAFTAR PUSTAKA
Cutright, TJ. 2001. Biotechnology Principles and Advances in Waste Control.
Departement of Civil Engineering. University of Akron.
Doran, PM. 1997. Bioprocess Engineering Principles. London: ACADEMIC PRESS
LIMITED.
Effendi, A.J., 2006. Treatibilty Test of Oil- Contaminated Soil Using Bio-Augmented
Bacteria. Jurnal Infrastruktur dan Lingkungan Binaan, 2(2):41-47.
Jain, R.K., Kapur, M., Labana, S., Lal, B., Sarma, P.M., Bhattacharya, D., Thakur,
I.S., 2005. Microbial diversity: application of microorganisms for the
biodegradation of xenobiotics. Current Science 89, 101-112.
Melgoza, RM, Cruz, A dan Bultron, G. 2004. Anaerobic-Aerobic Treatment of
Colorants Present in Textile Effluents. Water Sci. Technol. 50, 149-155.
Okpokwasili G. C, Nweke C. O. 2005. Microbial Growth and Substrate Utilization
Kinetics. African Jurnal of Biotechnology, Vol. 5 (4), 305-317.
Padmesh, T.V.N., Vijayaraghavan, K., Sekaran, G., Velan, M. 2005. Batch and
Column Studies on Biosorption of Acid Dyes on Fresh Water Macro Alga
Azola filiculoides. Journal of Hazardous Materials. B125 : 121-129.
Watanabe K & Baker PW. (2000). Environmentally relevant microorganisms. J.
Biosci. Bioeng. 89: 1–11.
Yoo ES 2000. Biological and Chemical Mechanisms of Reductive Decolorization of
Azo Dyes. [Dissertation]. Genehmigte Berlin.