ABSTRAK
Penggunaan pupuk buatan secara terus-menerus dapat menyebabkan pencemaran sumber-sumber air yang
berarti penurunan kualitas lingkungan. Pupuk buatan yang digunakan selama ini adalah menyebabkan rusaknya
struktur tanah akibat pemakaian pupuk buatan yang terus menerus sehingga perkembangan akar tanaman
menjadi tidak sempurna. Hal ini juga akan memberi dampak terhadap produksi tanaman yang diusahakan pada
tanah yang biasa diberikan pupuk buatan. Begitu juga dari efek sarana produksi terhadap lingkungan telah
banyak dirasakan oleh masyarakat petani, penggunaan pupuk buatan yang terus menerus menyebabkan
ketergantungan dan lahan mereka menjadi lebih sukar untuk diolah. Oleh sebab itu perlu di cari suatu alternatif
yang dapat menghemat atau mengurangi penggunaan pupuk buatan. Percobaan biofertilizer ini bertujuan untuk
menghitung laju pertumbuhan bakteri dengan melihat nilai absorbansi sebagai acuan dalam pembuatan pupuk
hayati. Percobaan biofertilizer ini dilakukan di Laboratorium Agroteknologi Universitas Muhammadiyah
Malang, pada hari Jum’at, 24 Maret 2017 Rata-rata bakteri pada uji hormon IAA(Indole Acetic Acid) dapat
menghasilkan hormon IAA. Hal ini terlihat dari meningkatnya nilai absorbansi awal ke nilai absorbansi
akhir.Rata-rata bakteri pada uji fiksasi nitrogen dapat memfiksasi nitrogen. Hal ini terlihat dari laju
pertumbuhan bakteri.
Kata kunci : Bakteri,pupuk hayati, absorbansi
ABSTRACT
Continuous use of artificial fertilizers can lead to pollution of water sources which implies a deterioration in the
quality of the environment. Artificial fertilizer used so far is causing the destruction of the soil structure due to
the use of artificial fertilizer continuously so that the development of plant roots to be imperfect. This will also
have an impact on the production of crops cultivated on the soil usually given artificial fertilizers. Similarly, the
effects of production facilities on the environment have been felt by many farmers, the continued use of
artificial fertilizers causes their dependence and land to become more difficult to cultivate. Therefore it is
necessary to find an alternative that can save or reduce the use of artificial fertilizers. This biofertilizer
experiment aims to calculate the rate of bacterial growth by looking at the absorbance value as a reference in the
manufacture of biological fertilizers. The biofertilizer experiment was conducted at the Agrotechnology
Laboratory of University of Muhammadiyah Malang on Friday, March 24, 2017 The average of bacteria in IAA
(Indole Acetic Acid) hormone test can produce IAA hormone. This can be seen from the increase of the initial
absorbance value to the final absorbance value. The average bacteria in the nitrogen fixation test can fix
nitrogen. This can be seen from the growth rate of bacteria.
Keywords: Bacteria, biological fertilizer, absorbance
Hasil
Tabel 1 Hasil pengamatan absorbansi pada uji hormon IAA
3
2.5
2 Series 1
1.5
1
0.5
0
1 2 3 4
sampel ke-
0.5
0.4
OD 1 (0 jam)
0.3
HASIL DAN PEMBAHASAN OD 2 (24 jam)
0.2
0.1
0
1 2 3 4
Sampel ke-
Pembahasan tinggi pada nilai absorbansi 0 jam adalah
milik kelompok dua. Sedangkan yang
Pupuk mikrobiologis atau paling rendah adalah milik kelompok tiga.
biofertilizer atau pupuk hayati adalah pupuk Nilai absorbansi setelah 24 jam yang paling
yang mengandung mikroorganisme hidup tinggi adalah milik kelompok tiga.
yang ketika diterapkan pada benih, Sedangkan yang paling rendah adalah milik
permukaan tanaman, atau tanah, akan kelompok satu.
mendiami rizosfer atau bagian dalam dari
tanaman dan mendorong pertumbuhan KESIMPULAN
dengan meningkatkan pasokan nutrisi
utama dari tanaman (Vessey,2013). Adapun kesimpulan yang dapat
diambil adalah sebagai berikut :
Berdasarkan hasil percobaan yang
1. Rata-rata bakteri pada uji hormon
telah dilakukan, pada grafik uji IAA yang
IAA(Indole Acetic Acid) dapat
paling tinggi adalah miik kelompok empat.
menghasilkan hormon IAA. Hal ini
Sedangkan nilai absorbansi pada uji terlihat dari meningkatnya nilai
hormon IAA yang paling rendah absorbansi awal ke nilai absorbansi
berdasarkan grafik adalah sampel milik akhir.
kelompok dua. Berdasarkan tabel 2. Rata-rata bakteri pada uji fiksasi
pengamatan uji hormon IAA, bakteri pada nitrogen dapat memfiksasi nitrogen.
sampel masing-masing kelompok Hal ini terlihat dari laju pertumbuhan
menghasilkan hormon IAA. Karena pada bakteri
tabel dapat diketahui bahwa nilai
absorbansi awal ke nilai absorbansi akhir
mengalami kenaikan. DAFTAR PUSTAKA
Percobaan hasil uji fiksasi Nitrogen, Hairiah, K., 2002. Pertanian Organik Suatu
pada tabel pengamatan uji fiksasi nitrogen Harapan atau Tantangan. Jurusan
laju pertumbuhan paling tinggi adalah milik tanah, Fakultas Pertanian
kelompok tiga yaitu 0,678. Hal ini Universitas Brawijaya Malang.
menunjukkan bahwa bakteri mampu
Rao, N.S.S. 1994. Soil Microorganism and
memfiksasi atau menghasilkan nitrogen.
Plant Growth. Oxford and IBM
Sedangkan laju pertumbuhan bakteri paling
Publishing Co. (Terjemahan H.
rendah adalah sampel milik kelompok satu
Susilo. Mikroorganisme Tanah
yaitu 0,155. Begitupun pada grafik hasil
dan Pertumbuhan Tanaman.
pengamatan uji fiksasi nitrogen yang paling
Universitas Indonesia Press)