Anda di halaman 1dari 7

UEEJ - Unbara Environment Engineering Journal Vol.01 No.

02 Januari 2021 ISSN : 2723-5599

Pertumbuhan Chlorella pyrenoidosa dalam Berbagai Konsentrasi Limbah


Cair Industri Tahu

Growth of Chlorella pyrenoidosa in Various Concentrations of Tofu Industry


Liquid Waste

Fadila Mutmainah
Alumni Pengelolaan Lingkungan Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya
Email : ueej.tekling@gmail.com

ABSTRACT
The research about Chlorella pyrenoidosa’s Growth in Various Level Concentration of Tofu
industri liquid waste has been done. The aims of the research was to know the best
concentration, incubation time, and interaction between them for total cell increased and
chlorophyll value of Chlorella pyrenoidosa. Research used Factorial in Completely
Randomized Design with two factors: concetration and incubation time. The level of
concentration factors are 0%, 25%, 50%, 75%, and 100% and the level of incubation time
factors are 3, 6, 9, 12 days, each combination was repeated 5 times. Result showed that the best
growth was in combination of concentration 100% and incubation time 6 days about 4,21 x
10 cell/ml.
Keywords : Growth, Chlorella pyrenoidosa, Concentration, Tofu Liqud Waste

ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian mengenai Pertumbuhan Chlorella pyrenoidosa dalam Berbagai
Konsentrasi Limbah Cair Industri Tahu. Tujuan dari penilitian ini adalah untuk menentukan
konsentrasi, waktu inkubasi, serta interaksi antara konsentrasi dengan waktu inkubasi yang
paling baik untuk peningkatan jumlah sel dan kadar klorofil Chlorella pyrenoidosa. Metode
yang digunakan adalah metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) berpola Faktorial dengan dua
faktor yaitu konsentrasi dan waktu inkubasi. Konsentrasi perlakuan terdiri dari 0%, 25%, 50%,
75%, dan 100% v/v. Sedangkan waktu inkubasi terdiri dari 3, 6, 9, 12 hari. Masing-masing
kombinasi diulang 5 kali. Variabel yang diukur adalah jumlah sel Chlorella pyrenoidosa
(sel/ml), kadar klorofil, suhu, dan pH selama waktu inkubasi 12 hari. hasil penelitian
menunjukkan bahwa pertumbuhan yang paling baik terdapat pada konsentrasi 100% dengan
waktu inkubasi 6 hari sebesar 4,21 x 10 sel/ml. Kadar klorofil maksimum dicapai pada
konsentrasi 25% dengan waktu inkubasi 6 hari sebesar 3,53 mg/l untuk klorofil A and 3,72
mg/l untuk klorofil B.
Kata Kunci : Pertumbuhan, Chlorella pyrenoidosa, Konsentrasi, Limbah Cair Tahu
UEEJ - Unbara Environment Engineering Journal Vol.01 No.02 Januari 2021 ISSN : 2723-5599

PENDAHULUAN atas, maka dipandang penting untuk


melakukan penelitian ini.
Whey atau (limbah) cair merupakan
hasil sampingan dari pabrik tahu. Selama BAHAN DAN METODE
ini limbah cair ini dibuang begitu saja tanpa
dimanfaatkan terlebih dahulu. Pembuangan Waktu dan Tempat
limbah ini merupakan masalah utama yang Penelitian ini dilaksanakan dari bulan
banyak menimbulkan pencemaran, dan September sampai dengan Oktober 2020.
mengakibatkan penurunan kualitas Bertempat di Laboratorim Mikrobiologi
lingkungan. (Yulistia et al, 2018). dan Bioteknologi Jurusan Biologi FMIPA
Limbah cair industri tahu yang masuk ke Universitas Sriwijaya Inderalaya.
badan air dapat menyebabkan warna air
Alat dan Bahan
menjadi berubah serta menyebabkan bau
Alat-alat yang digunakan adalah gelas ukur,
yang tidak sedap akibat adanya produksi
tabung reaksi, botol selai, pipet tetes, pipet
senyawa dan gas dari proses penguraian
hisap, stirer, hot plate, oven, autoclave, pH
bahan organik.
meter, mikroskop, haemasitometer,
C. pyrenoidosa adalah salah satu mikroalga
timbangan, jarum ose, bunsen, shaker,
yang hidup di perairan. Secara alami
beker gelas, aluminium foil, kertas saring,
mikroalga ini memerlukan habitat yang
penggerus (mortar), spektrofometer, tabung
kaya akan bahan organik seperti protein dan
kuvet, alat sentrifugasi, tabung sentrifugasi,
lemak. C. pyrenoidosa merupakan alga
fortek, termometer, tisu guluang, kertas
hijau yang mempunyai prospek cerah
kopi, karet.
dimasa mendatang karena C. pyrenoidosa
Bahan yang digunakan dalam penelitian
dapat dimanfaatkan sebagai makanan yang
berikutini adalah sebagai berikut:
bergizi tinggi. protein sel tunggalnya dapat
 Biakan Chlorella pyrenoidosa
mereduksi polusi serta CGF (Chlorella
Chick
Growth Factor) mempunyai manfaat
Biakan Chlorella pyrenoidosa yang
dibidang kesehatan, seperti mencegah
digunakan dalam penilitian ini
penyakit tumor dan anti kanker
dapat didapatkan dari laboratorium
(Komarawidjaja, 2011).
Mikrobiologi Pusat Antar
Sedangkan menurut Susanti et al (2013),
Universitas (PAU) Ilmu Hayati
Chlorella cukup penting dalam menunjang
ITB. Kemudian biakan tersebut
program pengembangan di bidang
diperbanyak di laboratorium
perikanan. Di Indonesia hasil budidaya
Mikrobiologi dan Bioteknologi
Chlorella digunakan untuk makanan ikan
Jurusan Biologi FMIPA UNSRI.
dan udang. Selain itu C. pyrenoidosa
 Limbah cair tahu
mengandung klorofil yang sangat tinggi,
Media tumbuh yang dipakai dalam
sehingga aktif mengadakan fotosintesis
penelitian ini adalah limbah cair
walaupun dengan intensitas cahaya
dari pengolahan tahu (whey) yang
minimal (Munir et al, 2017). Salah satu
diambil dari industri rumah tangga
keunggulan lainnya adalah, Chlorella
tahun di daerah Padang Selasa
sangatlah mudah dikultur dan dapat tumbuh
Bukit Besar Palembang dengan
pada media yang mengandung unsur hara.
umur 0 hari. Analisa kandungan
Limbah tahu seperti diketahui masih
kimia dilakukan di laboratorium
memiliki kandungan unsur hara yang cukup
kimia analisa, teknik kimia UNSRI.
tinggi, sehingga dapat dijadikan salah satu
Sedangkan sebagai kontrol dipakai
alternatif media pertumbuhan Chlorella.
media tumbuh Benneck yang telah
Mengingat prospek C. pyrenoidosa di
dimodifikasi.
masa yang akan datang dan adanya
 Bahan Kimia
kandungan bahan organik pada limbah cair
industri tahu seperti yang telah djelaskan di
UEEJ - Unbara Environment Engineering Journal Vol.01 No.02 Januari 2021 ISSN : 2723-5599

Bahan kimia yang dipakai adalah a1 = konsentrasi limbah 0% (kontrol)


, 6H2O 2%, KH2PO4 1%, a2 = konsentrasi limbah 25%
MgSO4, 7H2O 1%, NaNO3 1% a3 = konsentarsi limbah 50%
untuk membuat media Benneck, a4 = konsentrasi limbah 75%
bacto agar, akuades, dan aceton a5 = kosentrasi limbah 100%
80% dan alkohol 70%. Waktu inkubasi (B) dengan taraf :
b1 = waktu inkubasi 3 hari
Rancangan Penelitian b2 = waktu inkubasi 6 hari
Rancangan yang digunakan pada penelitian b3 = waktu inkubasi 9 hari
ini dalah Rancangan Acak lengkap (RAL) b4 = waktu inkubasi 12 hari
berpola Faktorial. Faktor yang dicoba sehingga kombinasi perlakuan yang dicoba
terdiri dari 2 faktor yaitu : sebanyak 20, dengan ulangan untuk
Konsentrasi limbah (A) dengan taraf : masing-masing perlakuan sebanyak 5 kali.
yang menurun. Data yang diperoleh
Cara Kerja diperbuat kurva pertumbuhan dan
1. Pembuatan Media ditentukan kecepatan pertumbuhan
Media yang digunakan pada penelitian ini maksimum dengan rumus:
dibedakan menjadi dua yaitu medium padat
dan medium cair. Medium padat digunakan µ=
untuk memperbanyak biakan agar dapat
disimpan. Sedangkan medium cair µ= kecepatan rata-rata pertambahan sel
digunakan untuk pembuatan inokulum dan (jlh sel/jam)
perlakuan yang akan diuji cobakan. Xt = jumlah akhir sel
Medium cair Benneck:
20 ml KH2PO4 1%, 10 ml MgSO4, 7H2O Xo = jumalh awal sel
1%, 50ml NaNO3 1%, 0.5 ml FeCl3, 6H2O t = waktu (jam) (Doelle,1994)
2% dilarutkan dalam 1 liter akuades,
kemudian diukur pH. Untuk pertumbuhan Berdasarkan laju pertumbuhan maksimum
C.pyrenoidosa,pH normal adalah 7. Media yang diperoleh, digunakan untuk
disterilisasi dengan autoklaf pada suhu menentukan waktu inkubasi inokulum
121̊C dengan tekanan 15 lbs selama 15 sebelum digunakan.
menit. 3. Pembuatan dan inokulasi inokulum
Media padat Benneck: pada media perlakuan
Diambil 80 ml medium cair Benneck yang Limbah cair tahu disterilisasi dengan
belum disterilisasi, tambahkan agar-agar autoklaf pada suhu 121̊C dengan tekanan
sebanyak 13.6 gr sambil distirer lalu 15 lbs. Pembuatan perlakuan dilakukan
didihkan. Kemudian bagi dalam 12 tabung dengan cara menambahkan limbah dengan
masing-masing sebanyak 6-7 ml tiap media Benneck dengan asumsi limbah cair
tabung, sterilisasi dalam autoklaf suhu yang berasal dari pabrik memiliki
121̊C dengan tekanan 15 lbs selama 15 konsentrasi 100%. Sebelum dilakukan uji
menit. sebenarnya, terlebih dahulu dilakukan uji
2. Pembuatan inokulum pendahuluan untuk mengetahui rentang
Dari biakan agar miring Chlorella yang konsentrasi limbah yang berpengaruh baik
sudah diperbanyak di medium Beneck pada Chlorella pyrenoidosa. Inkubasi pada
diambil sebanyak 3 ose biakan Chlorella suhu kamar dengan intensitas cahaya 2000
kemudian diinokulasikan kedalam 100 ml lux (Widayat et al, 2015), di atas shaker
medium Benneck cair. Inkubasi pada suhu dengan kecepatan 125 rpm sesuai dengan
kamar dan dishaker dengan kecepatan 125 lamanya waktu inkubasi.
rpm. Dilakukan penghitungan jumlah sel
tiap hari hingga diperoleh pertumbuhan sel Variabel yang diamati
UEEJ - Unbara Environment Engineering Journal Vol.01 No.02 Januari 2021 ISSN : 2723-5599

Variabel yang diukur dalam penelitian ini pembesaran lemah terlebih dahulu dan
adalah jumlah sel Chlorella. Penghitungan dicari bidang yang berkotak-kotak dengan
jumlah Chlorella ini dilakukan langsung di sisi 1 mm (Harahap et al, 2013).
bawah mikroskop dengan menggunakan Penghitungan dapat dilakukan pada seluruh
hemacytometer. Prosedur penghitungan ini kotak ataupun hanya pada beberapa kotak
umumnya digunakan untuk mengetahui saja (Syaichurrozi et al, 2016).
jumlah sel alga pada waktu dan fase Penghitungan dilakukan pada akhir waktu
pertumbuhan tertentu (Pelczar, 2005 ; inkubasi sesuai pelakuan.
Harahap et al, 2013). Terlebih dahulu Analisa Data
hemacytometer dibersihkan dan Data yang didapatkan berupa data jumlah
dikeringkan dengan tissue. Kemudian sel Chlorella, dianalisis dengan analisa
pasang kaca penutup, teteskan inokulum sidik ragam dan jika terlihat perbedaan
yang akan dihitung selnya pada bagian parit yang nyata dilanjutkan dengan uji lanjut
yang melintang hingga penuh. Penetesan Duncan dengan α:5%.
harus hati-hati agar tidak terjadi gelembung
udara di bawah kaca penutup. Selanjutnya
amati di bawah mikroskop dimulai dari HASIL

Tabel 1. Tabel analisis sidik ragam jumlah sel Chlorella pyrenoidosa selama waktu inkubasi
12 hari
Sumber Keragaman DB JK KT F hitung F tabel
Perlakuan 19 50.843 2.676 69.685* 1.71
Hari 3 11.842 3.947 102.794* 2.72
Konsentrasi 4 35.755 8.926 232.453* 2.48
Interaksi 12 3.296 0.275 7.1536* 1.68
Galat 80 3.072 0.038
Total 99 101.68
keterangan : * = berbeda nyata

Tabel 2. Tabel hasil uji Duncan waktu inkubasi terhadap jumlah sel Chlorella pyrenoidosa
Waktu Inkubasi (hari) Rata-Rata Jumlah Sel (juta/ml) Notasi
X Log X
6
3 29,09 x 10 7,4638 a
6 72,32 x 106 7,8593 b
6
9 44,96 x 10 7,6529 c
12 8,56 x 106 6,9326 d
Keterangan : X = data sebenarnya
Log X = data transformasi
Tabel 3. Tabel hasil uji Duncan konsentrasi terhadap jumlah sel Chlorella pyrenoidosa
Konsentrasi (%) Rata-Rata Jumlah Sel (juta/ml) Notasi
X Log X
0 (kontrol) 3,49 x 106 6.5430 a
25 12,95 x 106 7.1124 b
6
50 36,9 x 10 7.5671 c
75 86,89 x 106 7.9390 d
6
100 16,76 x 10 8.2243 e
Keterangan : X = data sebenarnya
Log X = data transformasi
UEEJ - Unbara Environment Engineering Journal Vol.01 No.02 Januari 2021 ISSN : 2723-5599

Tabel 4. Hasil uji Duncan pengaruh limbah cair industri tahu terhadap pertumbuhan Chlorella
pyrenoidosa selama waktu inkubasi 288 jam.
Perlakuan Rata-Rata Notasi
X (Log X)
a1b1 2,3. 106 6,360 a
a1b2 1,01. 106 7,350 b
a1b3 3,15. 106 7,498 b
a1b4 7,51. 106 7,875 c
a1b5 1,73. 106 8,236 d
a2b1 4,62. 106 6,663 e
a2b2 3,16. 106 7,485 b
a2b3 1,60. 106 8,160 f
a2b4 2,38. 106 8,372 g
a2b5 4,21. 106 8,616 h
a3b1 4,54. 106 6,656 e
a3b2 1,18. 106 7,032 i
a3b3 7,62. 106 7,840 c
a3b4 1,82. 106 8,251 d
a3b5 3.06. 106 8,424 j
a4b1 3,14. 106 6,493 k
a4b2 4,02. 106 6,581 l
a4b3 6,2. 106 6,771 m
a4b4 1,18. 106 7,258 n
a4b5 3.64. 106 7,560 o
Keterangan :
X = data sebenarnya
Log X = data tranformasi b1 = konsentrasi 0% (kontrol)
a1 = waktu inkubasi 3 hari b2 = konsentrasi 25%
a2 = waktu inkubasi 6 hari b3 = konsentrasi 50%
a3 = waktu inkunasi 9 hari b4 = konsentrasi 75%
a4 = waktu inkubasi b5 = konsentrasi 100%

PEMBAHASAN inkubasi 6 hari memberikan pengaruh yang


paling tinggi dibandingkan waktu inkubasi
Berdasarkan analisis sidik ragam yang lain. Sedangkan waktu inkubasi 3
didapatkan nilai F hitung faktor perlakuan hari,6 hari dan 9 hari tidak emberikan
hari = 102, 7942*, nilai F tabel 0.05 pengaruh nyata terhadap jumlah sel
nilainya 2,72. Hasil ini menunjukkan Chlorella pyrenoidosa. Hal ini dikarenakan
bahwa waktu inkubasi berpengaruh nyata pada waktu inkubasi 3 hari sel masih dalam
terhadap jumlah sel Chlorela pyrenoidosa. kondisi adaptasi, sedangkan pada waktu
Diduga hal ini dikarenakan semakin lama inkubasi 6 hari dan 9 hari mutrisi yang
waktu inkubasi maka jumlah sel akan terdapat dalam media perlakuan sudah
semakin bertambah, sesuai fase mulai habis, sehingga terjadi kematian sel.
pertumbuhannya sampai batas kemampuan Menurut Pelczar (2005) selain karena
(fase stasioner). Setelah itu jumlah sel baru kekurangan nutrisi, kematian sel
akan menurun karena sudah memasuki fase kemungkinan juga disebabkan oleh
kematian. penumpukan sisa-sisa metabolisme
Berdasarkan hasil uji Duncan terhadap
waktu inkubasi terlihat bahwa waktu
UEEJ - Unbara Environment Engineering Journal Vol.01 No.02 Januari 2021 ISSN : 2723-5599

beracun. Hal ini juga didukung oleh Munir


et al, 2017).
Selain waktu inkubasi, dari hasil analisis
sidik ragam juga terlihat bahwa konsentrasi
memberikan pengaruh nyata terhadap
jumlah sel Chlorela pyrenoidosa (F hitung
= 232,453*, F tabel 0,05 =2,48). Diduga hal
ini dikarenakan selain kandungan nutrisi
yang terdapat dalam media Benneck
(kontrol), sel juga mendapatkan nutrisi dari
perlakuan yaitu limbah cair tahu yang kaya
akan nutrisi dan sangat dibutuhkan dlam
pertumbuhan sel Chlorella pyrenoidosa.
Sedangkan hasil uji Duncan menunjukkan Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa pada
bahwa konsentrasi 100% memberikan 0 hari setelah inokulasi sampai 3 hari, sel
pengaruh paling tinggi dibandingkan akan mengalami fase adaptasi pada media
konsentrasi 0% (kontrol), 25%, 50% dan perlakuan. Hal ini sesuai dengan Pelczar
75%.Perbedan ini mungkin disebabkan (2005) bahwa pada fase adaptasi tidak
oleh jumlah nutrisi yang dikandung tiap terjadi pertambahan popuasi, sel
media perlakuan berbeda. Media perlakuan mengalami perubahan dalam komposisi
dengan konsentrasi 100% memiliki kimiawi, pertambahan ukuran dan subtansi
kandungan nutrisi paling tinggi sehingga intraseluler.
pertumbuhan Chlorella pyrenoidosa paling Pertumbuhan Chlorella pyrenoidosa
tinggi pada konsentrasi ini. meningkat secara pesat atau memasuki
Interaksi antara waktu inkubasi dengan awal fase logaritma terjadi pada hari ke-3
konsentrasi dari tabel analisis sidik ragam sampai hari ke-6. Hal ini disebabkan
menunjukkan F hitung = 7,1536*, F tabel setelah 3 hari pertama fase adaptasi sudah
0,05 1,68. Ini berarti interaksi antara waktu
selesai, sel akan mengalami pertumbuhan
inkubasi dengan konsentrasi memberikan yang cepat. Sesuai pendapat
pengaruh nyata terhadap jumlah sel Komarawidjaja, 2011) bahwa setelah
Chlorella pyrenoidosa. Ini mungkin terjadi beradaptasi dengan kondisi baru, sel-sel
karena peningkatan waktu inkubasi dan akan tumbuh dan membelah diri secara
konsentrasi limbah sama-sama eksponensial sampai jumlah maksimum
memberikan pengaruh terhadap jumlah sel apabila didukung oleh kondisi lingkungan
Chlorella pyrenoidosa. Setelah dilakukan (dalam hal ini terutama media). Hal ini
uji Duncan terhadap interaksi waktu didukung juga oleh Widayat et al (2015).
inkbasi dan konsentrasi (tabel 4), Setelah fase logaritma, sel memasuki fase
didapatkan hasil waktu inkubasi 6 hari stasioner dan fase kematian mulai dari hari
dengan konsentrasi 100% memiliki ke-6 sampai dengan akhir masa inkubasi 12
pengaruh paling tinggi dibanding dengan hari ditandai dengan adanya penurunan
kombinasi perlakuan yang lain. Dimana jumlah sel. Hal ini disebabkan media kultur
waktu inkubasi 6 hari dengan konsentrasi sudah mulai kehabisan nutrisi dan
100% paling optimum untuk pertumbuhan penumpukan zat beracun sisa metabolisme
Chlorella pyrenoidosa. Hal ini diduga sel sehingga pertumbuhan sel tidak lagi
karena pada kombinasi perlakuan tersebut pesat seperti pada fase logaritma. Pada fase
sel Chlorella pyrenoidosa sedang berada ini, pertambahan sel tetap karena laju
pada fase awal stasioner dimana jumlah sel kematian sel dan laju pertambahan sel
sedang dalam keadaan maksimum dengan seimbang. Menurut Widayat, 2015) akibat
konsentrasi nutrisi yang paling tingi kehabisan zat makanan atau penumpukan
dibanding media perlakuan yang lain. hasil metabolisme yang beracun akan
UEEJ - Unbara Environment Engineering Journal Vol.01 No.02 Januari 2021 ISSN : 2723-5599

menyebabkan pertumbuhan berhenti. Munir, Fatmawati., Hariyanti, Richie.,


Sedangkan menurut Pelczar (2011) bahwa Wiryani, Errie., 2017., Pengaruh
pertumbuhan dalam suatu kultur terhambat Limbah Cair Tahu Terhadap
oleh adanya bahan-bahan yang diproduksi Pertumbuhan populasi Chlorella
oleh sel dan bahan-bahan buangan dari sel pyreidosa dalam skala laboratorium.
yang tertimbun di dalam medium. Pada Jurnal Biologi., 6:2., 84-92.
penelitian ini fase statis dan fase kematian
tidak dapat dibedakan secara pasti karena Pelczar, Michael Junior., 2005., Dasar-
waktu pengamatan dilakukan tiga hari Dasar Mikrbiologi., UI Press. Jakarta.
sekali sehingga data yang didapat langsung Susanti, Tiara Ika., Lutfi, Musthofa.,
memperlhatkan penurunan jumlah sel. Nugroho, Wahyunanto Agung.,
2013., Pengaruh Penambahan Plant-
KESIMPULAN
Growth Promoting Bacteria
Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat (Azospirillum sp) Terhadap Laju
disimpulkan bahwa perlakuan terbaik untuk Pertumbuhan Mikroalga (Chlorella
pertumbuhan sel Chlorella pyrenoidosa sp) Pada Media Limbah Tahu
adalah perlakuan limbah dengan Sintesis., Jurnal Keteknikan
konsentrasi 100% yang diinkubasi selama 6 Pertanian Tropis dan Biosistem., 1:3.
hari, dengan jumlah sel 4,21.10 sel/ml. Hal 55-61.
ini dikarenakan limbah tahu masih
mengandung N,P,S dan K yang berperan Syaichurrozi, Iqbal., Jayanudin,
penting dalam pertumbuhan sel. Jayanudin., 2016., Potensi Limbah
Cair Tahu Sebagai Media Tumbuh
DAFTAR PUSTAKA Spirulina platensis. Jurnal Integrasi
Proses., 6:2., 64-68.
Harahap, Puspita Sari., Susanto, AB.,
Susilaningsih, Dwi., Delicia, YR., Widayat, Widayat., Hadiyanto, H., 2015.,
2013., Pengaruh Substitusi Limbah Pemanfaatan Limbah Cair Tahu
Cair Tahu Untuk Menstimulasi Untuk Produksi Biomassa Mikroalga
Pembentukan Lipida Pada Chlorella Nannoscloropsis sp Sebagai Bahan
sp., Jurnal of Marine Research., 2:1. Baku Biodiesel. Reaktor., 15:4., 253-
80-86. 260.
Komarawidjaja, Wage. 2011,. Kajian Yulistia, E. Fauziyah, S. Hermansyah.,
Pemanfaatan Limbah Padat Industri 2018., Assessment of Ogan River
Pengolahan Rumput Laut Sebagai Water Quality Kabupaten OKU
Media Kultur Mikroalga Chlorella sp.
South Sumatera by NSFWQI
Jurnal Teknik Lingkungan., 12:3.,
241-250. Method,. IJFAC (Indonesian
Journal of Fundamental and
Applied Chemistry)., 3(2)., 54-58.

Anda mungkin juga menyukai