Anda di halaman 1dari 8

Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA IV Tahun 2014

VIABILITAS DAN STABILITAS BAKTERI PROBIOTIK L.


acidophillus FNCC 0051 PADA SUSU KEDELAI FERMENTASI
SELAMA DI SALURAN CERNA IN VITRO DAN PENYIMPANAN

Ida Bagus Agung Yogeswara1), I Gusti Ayu Wita Kusumawati1), Ni Wayan


Nursini1)

Fakultas Ilmu Kesehatan, Sains dan Teknologi


Universitas Dhyana Pura, Tegal Jaya, Dalung
ibayogeswara@yahoo.com, wita_kusumawati@yahoo.co.id, nursini_2811@yahoo.com

Abstrak: Bakteri asam laktat merupakan mikroorganisme yang berperan penting dalam fermentasi
pangan dan memberikan efek kesehatan terhadap yang mengkonsumsi. Untuk menjadi organisme
probiotik, bakteri asam laktat harus bertahan selama di saluran cerna dan memiliki stabilitas dan viabilitas
yang baik selama penyimpanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari viabilitas dan
stabilitas L. acidophillus FNCC 0051 pada susu kedelai fermentasi selama di saluran cerna in vitro dan
penyimpanan. Strain L. acidophillus FNCC 0051 memiliki viabilitas dan stabilitas yang baik selama 10
hari penyimpanan pada suhu 5 0 C dan 250 C. Strain L. acidophillus FNCC 0051 mengalami penurunan
1,9 log cycle pada simulated gastric juice selama 10 hari penyimpanan dan di fase simulated intestinal
juice. Nilai total asam dan pH susu kedelai fermentasi menunjukkan peningkatan yang signifikan selama
10 hari penyimpanan yaitu 2.5% dan 3,4 berturut turut. Penelitian ini menunjukkan bahwa strain L.
acidophillus FNCC 0051 memiliki viabilitas dan stabilitas yang baik selama di saluran cerna dan
penyimpanan.

Kata-kata kunci: probiotik, susu kedelai fermentasi, penyimpanan, simulasi saluran cerna in vitro

Abstract: Lactic acid bacteria as probiotic organism play an important role in food fermentation and
gives beneficial effect to the host. In order to be a probiotic organism, lactic acid bacteria must survive
through the digestive tract and has a good stability and viability during storage and under simulated
gastrointestinal conditions. The aim of this research is to investigate viability and stability of L.
acidophillus FNCC 0051 in fermented soymilk during storage. L. acidophillus FNCC 0051 in fermented
soymilk has a good viability and stability during 10 days of storage at 5 0 C and 250 C. L. acidophillus
FNCC 0051 decreased 1,9 log cycle in simulated gastric juice during 10 days of storage as well as in
simulated intestinal juice. The acidity and pH of fermented soymilk exhibited a significant increase
during 10 days of storage i.e. 2.5% and 3.4 respectively. This research has shown that L. acidophillus
FNCC 0051 has a good viability and stability in fermented soymilk during storage and under simulated
gastrointestinal conditions.

Keyword: probiotic, fermented soymilk, storage, simulated gastrointestinal juice

PENDAHULUAN mikroflora saluran pencernaan sehingga


dapat mengatasi masalah gangguan
Bakteri asam laktat sebagai
pencernaan. Untuk dapat berfungsi
mikroorganisme probiotik memegang
sebagai probiotik, bakteri harus
peranan penting dalam meningkatkan
memenuhi persyaratan antara lain;
dan menjaga kesehatan sehingga
berasal dari manusia, tidak bersifat
mendorong penggunaan bakteri asam
patogen, toleran terhadap asam lambung
laktat untuk pengembangan pangan
dan garam empedu dan kemampuan
fungsional dan farmasetikal. Menurut
untuk menempel dan mengkoloni usus
WHO (2001) probiotik adalah sel hidup
minimal dalam jangka waktu pendek
yang dikonsumsi dalam jumlah tepat
juga merupakan salah satu syarat dari
dapat memberikan efek kesehatan bagi
galur probiotik untuk dapat memberikan
inang. Bakteri probiotik mempunyai
manfaat sepenuhnya (Lick et al.,2001;
mekanisme untuk memperbaiki

360
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA IV Tahun 2014

Shortt, 1999). Papamanoli et al., (2002) dan susu kedelai. Agar dapat dikonsumsi
melaporkan bahwa, bakteri Lactobacillus dalam waktu yang cukup lama maka
sakei, L. curvatus dan L. plantarum yang kultur probiotik harus memiliki stabilitas
diisolasi dari sosis kering terfermentasi dan viabilitas yang tinggi selama
memiliki sifat probiotik dengan penyimpanan agar saat dikonsumsi
karakteristik resisten terhadap garam memiliki efek kesehatan. Perlakuan suhu
empedu 0,3% dan 0,1%, tahan terhadap memegang peranan penting dalam
pH rendah, tumbuh pada konsentrasi menjaga stabilitas kultur probiotik
NaCl 6,5%, mampu menghambat tiga selama penyimpanan, oleh karena itu
strain bakteri Listeria monocytogenes penelitian ini bertujuan untuk
dan dua strain bakteri Staphylococcus mempelajari viabilitas bakteri probiotik
aureus. L. acidophillus FNCC 0051 pada suhu
Indonesia kaya akan makanan penyimpanan yang berbeda serta
fermentasi yang telah dikonsumsi mempelajari perubahan sifat probiotik
masyarakat sejak dulu. Biasanya yang terjadi selama penyimpanan.
makanan fermentasi dibuat secara
tradisional menggunakan inokulum METODE PENELITIAN
spontan (indogenous). Berbagai isolat
Bahan
bakteri asam laktat telah diisolasi dan
diidentifikasi dari berbagai makanan Bahan-bahan yang digunakan dalam
fermentasi seperti dadih, tempoyak, penelitian ini adalah kacang kedelai,
asinan sawi, gatot, growol dan susu skim, sukrosa, kultur probiotik
sebagainya. Beberapa spesies bakteri L.acidophillus FNCC 0051.Media yang
asam laktat yang diisolasi pada digunakan adalah NaCl (Merck), de Man
fermentasi makanan tradisional tersebut Ragosa Sharp broth (Oxoid), MRS Agar
adalah L. plantarum Mut7 dan L. sake (Oxoid), pepsin (porcine gastric mucosa,
Mut13 (gatot), L. casei subsp. sigma), garam empedu (oxoid), larutan
rhamnosus TGR2 (growol), L. saline 5%,susu skim, HCl 5 M, NaOH 1
plantarum (tape singkong), L. fermentum M.
(tempoyak), L. acidophilus (asinan
rebung), L. casei subsp rhamnosus TTE1 Pembuatan Susu Kedelai dan
(tempe). Isolat-isolat tersebut memiliki Fermentasi Susu Kedelai
potensi probiotik karena memiliki Kedelai direndam selama 4 jam
ketahanan terhadap cairan asam di sampai kulit ari kedelai terlepas dari
saluran cerna, tahan terhadap garam bijinya. Selanjutnya kedelai ditiriskan
empedu dan memiliki aktivitas dan dimasukkan ke dalam air mendidih
antimikroba (Rahayu et al., 1996). dan direbus selama 10 menit, kemudian
Jumlah sel bakteri asam laktat hidup ditiriskan kembali. Kedelai dihancurkan
yang dianjurkan berada dalam saluran dalam blender sambil ditambah air
pencernaan agar memperoleh efek positif hangat (70 800 C) dengan
terhadap kesehatan sebesar 106-108 perbandingan 1 : 5. Penggilingan
cfu/ml (Klingberg and Budde, 2006). dilakukan selama 5 menit dengan
Dalam rangka penganekaragaman kecepatan tinggi. Bubur tersebut diaduk
produk minuman fermentasi, kacang dan disaring untuk diambil filtratnya.
kedelai dapat digunakan dalam Proses pembuatan susu kedelai
pembuatan minuman fermentasi fermentasi mengikuti metode yang
pembawa agensia probiotik. Kacang dilakukan oleh Jenie et al., (1996)
kedelai cukup digemari oleh masyarakat dengan sedikit modifikasi. Kedalam susu
Indonesia. Kacang kedelai sering kedelai ditambahkan susu skim sebanyak
dikonsumsi dalam bentuk tempe, tahu 10% dan sukrosa 3%. Campuran diaduk

361
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA IV Tahun 2014

merata, dipanaskan pada suhu 800 C Kultur bakteri asam laktat yang telah
selama 5 menit, kemudian didinginkan diinokulasikan ke dalam SGJ steril
hingga susu 370 C. susu kedelai kemudian diambil 1 ml dan
selanjutnya diinokulasi dengan kultur L. diinokulasikan kembali ke larutan SIJ
acidophillus FNCC 0051 sebanyak 10% steril yang memiliki konsentrasi garam
kemudian difermentasi pada suhu 370 C empedu 0,5%. Selanjutnya diinkubasi
selama 24 jam. pada suhu 370 C selama 1 jam. Jumlah
bakteri yang tumbuh dihitung
Penyimpanan Susu Kedelai menggunakan Quebec Colony Counter
Terfermentasi (Quebec).
Susu kedelai yang sudah selesai
difermentasi kemudian dilanjutkan Penentuan Total Asam dan pH
dengan penyimpanan pada suhu yang Total asam dari susu kedelai
berbeda yaitu pada suhu 50 C, dan 250 C. fermentasi dilakukan dengan
Penyimpanan dilakukan selama 10 hari menggunakan metode titrasi. Hasil titrasi
dan analisa mikrobiologi dilakukan pada dihitung menggunakan rumus sebagai
hari ke 0, 2, 4, 6, 8, dan hari ke- 10. berikut:
Analisa yang dilakukan adalah total VxNxPxBMx 100 %
bakteri asam laktat susu kedelai % asam laktat =
volsampelx 1000
fermentasi, total bakteri asam laktat (1)
selama penyimpanan, perubahan sifat Keterangan :
probiotik kultur bakteri asam laktat V = Jumlah larutan NaOH
selama penyimpanan (meliputi untuk titrasi (ml)
ketahanan terhadap simulated gastric N = Normalitas NaOH
juice, simulated intestinal juice), serta P = Jumlah pengenceran
total asam dan pH susu kedelai BM = bobot molekul asam
fermentasi selama penyimpanan. laktat (90)
Pengukurun pH dari susu kedelai
Ketahanan terhadap Simulated Gastric fermentasi menggunakan pH meter yang
Juice dan Simulated Intestinal Juice telah dikalibrasi dengan buffer pH 4,0
(Lian et al., 2003) dan 7,0.
Uji ketahanan terhadap simulated
gastric juice dilakukan dengan metode HASIL DAN PEMBAHASAN
plate count. Ketahanan dilakukan dalam Total Bakteri Asam Laktat
larutan saline 5% yang ditambahkan
pepsin (3 g/l) kemudian pH diatur Gambar 1 menunjukkan bahwa total
menggunakan HCl sehingga pH media BAL fermented soy milk yang disimpan
diperoleh 2,0. Kultur segar diinokulasi pada suhu 50C adalah 1,36 x 109 2,09 x
ke dalam simulated gastric juice (SGJ), 1010 cfu/ml dan yang disimpan pada
selanjutnya diinkubasi pada suhu 370 C suhu 250C adalah 1,72 x 108 2,09 x
selama 90 menit. 1010 yang telah mencapai syarat sebagai
Setelah pengujian di SGJ kultur probiotik yaitu syarat minimal total BAL
selanjutnya diuji secara yaitu 106 cfu/ml dan untuk syarat total
berkesinambungan terhadap simulated BAL pada susu terfermentasi yaitu 1,0 x
intestinal juice. Uji ketahanan terhadap 108 cfu/ml (Tamime dan Robinson,
SIJ menggunakan konsentrasi garam 2002).
empedu yang terbuat dari larutan
KH2PO4 0,05 M dengan pH 8,2
ditambah garam empedu sebesar 0,5%.

362
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA IV Tahun 2014

Faktor utama yang menyebabkan


penurunan viabilitas strain Lactobacillus
adalah penurunan pH media dan
akumulasi asam organik sebagai hasil
fermentasi (Yoon et al, 2004).

Ketahanan Terhadap Simulated


Gastric Juice
Ketahanan kultur bakteri asam laktat
selama penyimpanan terhadap SGJ
Gambar 1. Total bakteri asam laktat selama
penyimpanan
diperlukan untuk mengetahui
kemampuan bakteri asam laktat dapat
Secara keseluruhan, terjadi bertahan pada asam lambung dan enzim
peningkatan pertumbuhan BAL dari 0 pepsin. Pengujian pada SGJ dilakukan
hari sampai penyimpanan 4 hari secara in vitro pada larutan saline 5%
kemudian terjadi penurunan sampai pada dengan penambahan enzim pepsin.
akhir pengamatan. Hal ini disebabkan Pengujian dalam SGJ dilakukan selama
karena selama penyimpanan sampai hari 90 menit. Pemilihan waktu tersebut
ke 4 masih terjadi proses fermentasi dan berdasarkan waktu transit minuman di
telah mencapai fase dalam lambung.
pertumbuhan tetap (statis) kemudian
diikuti dengan fase menuju kematian
karena konsentrasi substrat semakin
berkurang, kepadatan populasi yang
tinggi, dan timbunan produk
metabolisme yang toksik seperti asam
laktat, asam asetat dan asam propionat
(Fardiaz, 1993; Schlegel, 1994).
Asam-asam yang dihasilkan selama
fermentasi dan penyimpanan
menyebabkan penurunan viabilitas
dengan beberapa cara yaitu asam-asam
laktat (CH3CHOOH) terdisosiasi atau Gambar 2. Ketahanan terhadap simulated
terpecah menjadi CH3CHOO- dan H+. gastric juice
Molekul asam yang tidak terdisosiasi
masuk ke dalam sitoplasma kemudian Pada Gambar 2 dapat dilihat bahwa
akan terdisosiasi menjadi H+ sehingga kemampuan sel bakteri asam laktat
terjadi penurunan pH sitoplasma yang bertahan pada SGJ semakin menurun
menyebabkan protein atau enzim akan selama penyimpanan pada suhu 5 0 C dan
terdenaturasi. Selain itu, diduga karena 250 C. Selama penyimpanan pada suhu
asam-asam organik yang dihasilkan oleh 50 C bakteri asam laktat mengalami
BAL menyebabkan terganggunya penurunan terhadap SGJ pada hari ke-2
dinding sel sehingga sel injury yang sebesar 1 log cycle. Pada hari ke 6 sel
diikuti dengan terjadinya penurunan bakteri asam laktat mengalami
viabilitas sel (Ray, 2004). Pada penurunan sebesar 1,9 log cycle dari
umumnya viabilitas sel tergantung pada jumlah sel awal. Dari hasil tersebut
strain yang digunakan, kondisi kuktur, menunjukkan bahwa suhu penyimpanan
kandungan oksigen, keasaman pada sangat mempengaruhi viabilitas dan
produk dan konsentrasi asam laktat. stabilitas bakteri probiotik terhadap asam
lambung. Penelitian yang dilakukan oleh

363
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA IV Tahun 2014

Champagne dan Gardner (2008) Ketahanan Terhadap Simulated


menunjukkan bahwa strain L. Intestinal Juice
acidophillus LB2 dan LB3 menunjukkan Ketahanan terhadap garam empedu
penurunan sebesar 4 log cycle selama 40 merupakan salah satu syarat penting
hari penyimpanan pada suhu 40 C pada untuk bakteri asam laktat yang akan
sari buah probiotik. Pengaruh waktu digunakan sebagai probiotik. Asam
penyimpanan juga mempengaruhi empedu merupakan racun bagi sel hidup,
kemampuan strain L. acidophillus LB3 oleh karena itu mikroba pada saluran
bertahan terhadap paparan asam pencernaan harus mempunyai suatu
lambung selama 2 jam inkubasi. Strain mekanisme pertahanan untuk melindungi
L. acidophillus LB3 mengalami diri dari aktivitas racun tersebut.
penurunan sebesar 5 log cycle terhadap
asam lambung pada hari ke 35
penyimpanan.
Penambahan susu skim sebanyak
10% dan sukrosa 3% memberikan
perlindungan terhadap sel L.
acidophillus FNCC 0051 terhadap asam
lambung selama penyimpanan. Saarela
et al., (2006) menyatakan bahwa susu
skim dan sukrosa dapat melindungi sel
bakteri asam laktat terhadap pH rendah
sehingga memberikan viabilitas yang
tinggi jika diaplikasikan pada produk Gambar 3. Ketahanan terhadap simulated
yang memiliki pH rendah. Lebih lanjut intestinal juice
dikatakan bahwa sel B. animalis yang
diberi kryoprotektan dari susu skim dan Pengujian terhadap garam empedu
sukrosa menunjukkan penurunan 1 log dilakukan secara in vitro dengan
cycle selama proses kering beku. penambahan garam empedu 0, 5%
Komponen protein pada susu skim dengan pH 8,2 serta lama inkubasi 90
berfungsi sebagai buffer pada sari menit. Pengujian ini dilakukan setelah
kedelai terfermentasi sehingga dapat sel mengalami paparan terhadap SGJ
melindungi sel L. acidophillus FNCC selama 90 menit dan kemudian
0051 terhadap paparan asam lambung. dilanjutkan dengan SIJ selama 1 jam.
Pada penyimpanan pada suhu 250 C, Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa setelah
sel mengalami penurunan viabilitas inkubasi selama 1 jam di SIJ sel
terhadap SGJ sebesar 3,5 log cycle mengalami penurunan sebesar 1-2 log
selama penyimpanan pada hari ke 6. cycle pada suhu penyimpanan 5 0 dan 250
Sedangkan pada hari ke 8 dan 10, semua C hari ke-2. Penyimpanan hari ke 4 sel
sel bakteri asam laktat tidak mampu mengalami peningkatan viabilitas
bertahan pada SGJ selama 90 menit terhadap SIJ pada suhu 5 dan 250 C.
0

inkubasi. Pada penyimpanan suhu 250 C Peningkatan viabilitas terhadap SIJ


sel bakteri asam laktat memiliki aktivitas diduga sel bakteri asam laktat mampu
seluler yang tinggi dalam substrat. menghidrolisis garam empedu oleh
Selama penyimpanan, aktivitas seluler enzim BSH (bile salt hydrolase).
bakteri asam laktat akan menurun Menurut Antara (2009) enzim BSH
sehingga sel tidak mampu lagi bertahan merupakan enzim yang dihasilkan oleh
dalam paparan SGJ. bakteri asam laktat yang mampu
menghidrolisa garam empedu dan
mengubah kemampuan fisikokimia yang
dimiliki garam empedu, sehingga tidak
364
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA IV Tahun 2014

toksik bagi bakteri tersebut. Hasil 4 dan 5. Pada awal penyimpanan total
penelitian yang dilakukan oleh Hartati et asam susu kedelei terfermentasi sebesar
al., (2003) menunjukkan bahwa strain L. 0,95% sedangkan pH awal sebesar 3,4.
plantarum Mut 7 yang difortifikasi pada Pada penyimpanan suhu 50 C, total asam
sari buah pepaya nanas memiliki susu kedelai terfermentasi tidak
kemampuan mendekonyugasi garam mengalami penurunan sampai akhir
empedu pada penyimpanan selama 2 penyimpanan. Sedangkan pH susu
bulan. Pada bulan ke 3 penyimpanan kedelai terfermentasi mengalami
strain L. plantarum Mut 7 mengalami peningkatan pH 3,4 pada awal
penurunan kemampuan mendekonyugasi penyimpanan menjadi 3,5 pada akhir
garam empedu pada suhu penyimpanan penyimpanan.
4 0C. Pada Gambar 4 dan 5 terlihat
Pada hari ke-6 penyimpanan, sel bahwa, total asam mengalami
mengalami penurunan viabilitas terhadap peningkatan selama penyimpanan dan
SIJ sebesar 1,5 log cycle pada suhu pH susu kedelai fermentasi pada suhu
penyimpanan 50. Pada suhu 250 C, sel L. penyimpanan 250 C mengalami
acidophillus tidak mampu bertahan penurunan. Total asam susu kedelai
terhadap paparan garam empedu selama fermentasi pada awal penyimpanan
penyimpanan. Sel L. acidophillus sebesar 0,95% dan pada akhir
mengalami penurunan yang drastis pada penyimpanan total asam mencapai 2,5%
hari ke 6 penyimpanan sebesar 6 log Nilai pH susu kedelai fermentasi
cycle. Penurunan viabilitas sel terhadap pada awal penyimpanan adalah 3,4
SIJ diduga karena terjadinya penurunan kemudian menurun menjadi 3,1 pada
aktivitas seluler bakteri asam laktat akhir penyimpanan. Semakin tinggi total
selama penyimpanan, sehingga sel tidak asam pada susu kedelai maka nilai pH
memiliki kemampuan untuk bertahan akan semakin menurun. Penambahan
pada paparan SIJ selama 1 jam. susu skim dan sukrosa pada pembuatan
Penurunan viabilitas sel selama susu kedelai fermentasi memberikan
penyimpanan juga diakibatkan turunnya pengaruh yang besar terhadap
pH substrat dan meningkatnya total asam peningkatan total asam dan nilai pH susu
pada sari kedelai terfermentasi menjadi kedelai selama penyimpanan. Bakteri
3,0 dan 2,5% (Gambar 4 dan 5) pada asam laktat menggunakan laktosa yang
suhu 250 C. terdapat di dalam susu skim dan sukrosa
Ketahanan bakteri asam laktat sebagai sumber karbon untuk
terhadap garam empedu sangat menghasilkan asam laktat. Ostile et al.,
tergantung dari strain yang digunakan (2005) menyatakan bahwa jumlah asam
dan konsentrasi garam empedu. laktat yang dihasilkan selama proses
Nighswonger et al., (1995) melaporkan fermentasi sangat bervariasi tergantung
bahwa beberapa strain L. acidophillus dari strain yang digunakan dan suhu
L1, O16 dan MUH41 yang diinokulasi fermentasi. Lebih lanjut dikatakan
pada mentega dan yogurt dapat tumbuh bahwa pada suhu 370 C strain
pada media yang mengandung garam L.acidophillus La5 dan 1748
empedu 0,15% setelah melalui proses menghasilkan jumlah asam laktat paling
penyimpanan selama 28 hari dengan banyak selama proses 50 jam fermentasi.
suhu penyimpanan 50 dan 70 C. Pada suhu 450 C, strain bakteri asam
laktat cenderung menghasilkan asam
Total Asam dan pH Susu Kedelai asetat, dimana pada pangan fermentasi
Fermentasi kadar asam asetat yang terlalu tinggi
tidak dapat diterima secara organoleptik.
Total asam dan pH dari susu kedelei
terfermentasi dapat dilihat pada Gambar

365
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA IV Tahun 2014

oleh SGJ. Sedangkan pada


penyimpanan suhu 250 C, BAL tidak
mampu bertahan pada SIJ pada
akhir penyimpanan.
4. Selama penyimpanan nilai pH dan
total asam fermented soy milk
semakin meningkat. Nilai pH
fermented soy milk pada
penyimpanan suhu 50 C 3,5 dan
pada suhu 250 C 3,1. Total asam
Gambar 4. Nilai pH susu kedelai fermentasi pada penyimpanan suhu 50 C adalah
selama penyimpanan 1,0%, sedangkan pada suhu 250 C
adalah 2,5%.

UCAPAN TERIMA KASIH


Penelitian ini dibantu dari
penelitian Dosen Pemula yang didanai
DIKTI

DAFTAR RUJUKAN
Antara, N. S. 2004. Isolation and
identification of indigenous lactic
acid bacteria, their role and
application in production of urutan, a
Gambar 5. Total asam susu kedelai fermentasi
Balinese fermented sausage.
selama penyimpanan Disertasi. Laboratory of Applied
Microbiology, Departement of
SIMPULAN Molecular Bioscience Graduate
School of Agriculture, Hokkaido
Kesimpulan yang dapat ditarik dari University. pp : 11-12
penelitian ini adalah :
1. Total bakteri asam laktat pada Champagne, C.P and Gardner., N., J.
fermented soy milk pada suhu 50 C 2008. Effect of Storage in a Fruit Drink
adalah 1,36 x 109 2,09 x 1010 on Subsequent Survival of Probiotic
cfu/ml, sedangkan total bakteri asam Lactobacilli to Gastro-Intestinal
laktat pada suhu 250 C adalah 1,72 x Stresses. Food Research International,
108 2,09 x 1010 cfu/ml. 41 : 539-543
2. Viabilitas bakteri asam laktat Fardiaz, S. 1993. Analisis Mikrobiologi
terhadap SGJ semakin menurun Pangan. Jakarta: Raja Grafindo
seiringnya lama penyimpanan. Pada Persada. hal: 15-30
penyimpanan suhu 50 C viabilitas
BAL menurun 2 log cycle selama Hartati, S., Harmayani, E., Rahayu, E.S
penyimpanan. Sedangkan pada dan Utami, T. 2003. Viabilitas dan
penyimpanan suhu 250 C, bakteri Stabilitas L. plantarum Mut 7 Dalam
asam laktat tidak mampu bertahan Sari Buah Pepaya Nanas Selama
pada SGJ pada akhir penyimpanan. Penyimpanan. Jurnal Teknologi dan
3. Pada penyimpanan suhu 50 C, Industri Pangan.14 :182-186
ketahanan BAL pada SIJ semakin Jenie, B.S.L., E.Y. Candrasari. dan Lilis
menurun menjadi 3,5 log cycle Nuraida. 1996. Aktivitas Antimikrobia
setelah sebelumnya BAL terpapar dari Susu Kedelai yang Difermentasi

366
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA IV Tahun 2014

oleh Lactobacillus casei. Jurnal Ilmu Properties. Meat Science. 65 : 859-


dan Teknologi Pangan. 1 : 16-26 867
Klingberg, T. D and Budde, B.B. 2006.
The Survival and Persistence in the Rahayu, E.S., Djafar, T.F., Wibowo, D
Human Gastrointestinal Tract of Five dan S. Sudarmadji. 1996. Lactic Acid
Potential Probiotic Lactobacilli Bacteria from indigenous fermented
Consumed as Freeze dried Cultures or foods and their antimicrobial activity.
as Probiotic Sausage. Intl. J.Food. Indonesian Food and Nutrion
Microbiol. 109 : 157-159 Progress. Vol 3 (2) : 21-28
Lick, S., K. Drescher and K.J. Heller. Ray, B. 2004. Fundamental Food
2001. Survival of Lactobacillus Microbiology, 3rd Ed. Boca Raton,
delbrueckii subsp. Bulgaricus and Florida. CRC Press. p: 36-40.
Streptococcus thermophilus in the
Terminal Ileum of Fistulated Sanders, M. E and Klaenhammer, T.R.,
Gottingen Minipigs. Appl. Environ. 2000. The Scientific Basis of L.
Microbiol. 67 : 4137-4143 acidophillus NCFM Functionality as
a probiotic. J. Dairy Sci. 84 : 319
Lian, Wen-Chian., Hung-Chi Hsiao, and 331
Cheng-Chun Chou. 2003. Viability
of microencapsulation bifidobacteria Saarela, M., Virkajarvi, I., Alakomi,
in simulated gastric juice and bile Hanna lena., Mattila, P., S., Matto, J.,
solution. Int. J. Food. Microbiol,86 : 2006. Stability and Functionality of
293-301 Freeze-dried Probiotic
Bifidobacterium Cells During Storage
Nighswonger, B.D., Brashears, M.M., in Juice and Milk. International Dairy
and Gilliland., S.E, 1995. Viability Journal. 16 : 1477 1482.
of Lactobacillus acidophillus and
Lactobacillus casei in Fermented Schlegel, H.G. 1994. Mikrobiologi
Milk During Refrigerated Storage. J. Umum, R.M. Tedjo Baskoro.
Dairy Sci. 79 : 212 219 Yogyakarta. Gajah Mada University
Press. hal: 226
Ostile, Hilde, M., Janneke Treimo,
Judith A, Narvhurs. 2005. Effect of Shortt C. 1999. The Probiotic Century :
Temperature on Growth and Historical and Current Perspective.
Metabolism of Probiotic Bacteria in Revie Trends Food Science and Tech.
Milk. International Dairy Journal. 10 : 411-417
15:989-997 Tamime, A.Y. dan R.K. Robinson. 2002.
Papamanoli, E., Tzanetakis, N., Yogurt Science and Technology. New
Tzanetaki-Litopoulou, E., York. CRC Press. p: 1-9.
Kotzekidou, P. 2002. Yoon, K.Y., E.E. Woodams and Y.D.
Characterization of Lactic Acid Hang. 2004. Probiotication of Tomato
Bacteria Isolated from a Greek Dry Juice by Lactic Acid Bacteria. J.
Fermented Sausage in Respect of Microbiol. 42 (4) : 315-318
Their Techological and Probiotic

367

Anda mungkin juga menyukai