Abstrak: Bakteri asam laktat merupakan mikroorganisme yang berperan penting dalam fermentasi
pangan dan memberikan efek kesehatan terhadap yang mengkonsumsi. Untuk menjadi organisme
probiotik, bakteri asam laktat harus bertahan selama di saluran cerna dan memiliki stabilitas dan viabilitas
yang baik selama penyimpanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari viabilitas dan
stabilitas L. acidophillus FNCC 0051 pada susu kedelai fermentasi selama di saluran cerna in vitro dan
penyimpanan. Strain L. acidophillus FNCC 0051 memiliki viabilitas dan stabilitas yang baik selama 10
hari penyimpanan pada suhu 5 0 C dan 250 C. Strain L. acidophillus FNCC 0051 mengalami penurunan
1,9 log cycle pada simulated gastric juice selama 10 hari penyimpanan dan di fase simulated intestinal
juice. Nilai total asam dan pH susu kedelai fermentasi menunjukkan peningkatan yang signifikan selama
10 hari penyimpanan yaitu 2.5% dan 3,4 berturut turut. Penelitian ini menunjukkan bahwa strain L.
acidophillus FNCC 0051 memiliki viabilitas dan stabilitas yang baik selama di saluran cerna dan
penyimpanan.
Kata-kata kunci: probiotik, susu kedelai fermentasi, penyimpanan, simulasi saluran cerna in vitro
Abstract: Lactic acid bacteria as probiotic organism play an important role in food fermentation and
gives beneficial effect to the host. In order to be a probiotic organism, lactic acid bacteria must survive
through the digestive tract and has a good stability and viability during storage and under simulated
gastrointestinal conditions. The aim of this research is to investigate viability and stability of L.
acidophillus FNCC 0051 in fermented soymilk during storage. L. acidophillus FNCC 0051 in fermented
soymilk has a good viability and stability during 10 days of storage at 5 0 C and 250 C. L. acidophillus
FNCC 0051 decreased 1,9 log cycle in simulated gastric juice during 10 days of storage as well as in
simulated intestinal juice. The acidity and pH of fermented soymilk exhibited a significant increase
during 10 days of storage i.e. 2.5% and 3.4 respectively. This research has shown that L. acidophillus
FNCC 0051 has a good viability and stability in fermented soymilk during storage and under simulated
gastrointestinal conditions.
360
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA IV Tahun 2014
Shortt, 1999). Papamanoli et al., (2002) dan susu kedelai. Agar dapat dikonsumsi
melaporkan bahwa, bakteri Lactobacillus dalam waktu yang cukup lama maka
sakei, L. curvatus dan L. plantarum yang kultur probiotik harus memiliki stabilitas
diisolasi dari sosis kering terfermentasi dan viabilitas yang tinggi selama
memiliki sifat probiotik dengan penyimpanan agar saat dikonsumsi
karakteristik resisten terhadap garam memiliki efek kesehatan. Perlakuan suhu
empedu 0,3% dan 0,1%, tahan terhadap memegang peranan penting dalam
pH rendah, tumbuh pada konsentrasi menjaga stabilitas kultur probiotik
NaCl 6,5%, mampu menghambat tiga selama penyimpanan, oleh karena itu
strain bakteri Listeria monocytogenes penelitian ini bertujuan untuk
dan dua strain bakteri Staphylococcus mempelajari viabilitas bakteri probiotik
aureus. L. acidophillus FNCC 0051 pada suhu
Indonesia kaya akan makanan penyimpanan yang berbeda serta
fermentasi yang telah dikonsumsi mempelajari perubahan sifat probiotik
masyarakat sejak dulu. Biasanya yang terjadi selama penyimpanan.
makanan fermentasi dibuat secara
tradisional menggunakan inokulum METODE PENELITIAN
spontan (indogenous). Berbagai isolat
Bahan
bakteri asam laktat telah diisolasi dan
diidentifikasi dari berbagai makanan Bahan-bahan yang digunakan dalam
fermentasi seperti dadih, tempoyak, penelitian ini adalah kacang kedelai,
asinan sawi, gatot, growol dan susu skim, sukrosa, kultur probiotik
sebagainya. Beberapa spesies bakteri L.acidophillus FNCC 0051.Media yang
asam laktat yang diisolasi pada digunakan adalah NaCl (Merck), de Man
fermentasi makanan tradisional tersebut Ragosa Sharp broth (Oxoid), MRS Agar
adalah L. plantarum Mut7 dan L. sake (Oxoid), pepsin (porcine gastric mucosa,
Mut13 (gatot), L. casei subsp. sigma), garam empedu (oxoid), larutan
rhamnosus TGR2 (growol), L. saline 5%,susu skim, HCl 5 M, NaOH 1
plantarum (tape singkong), L. fermentum M.
(tempoyak), L. acidophilus (asinan
rebung), L. casei subsp rhamnosus TTE1 Pembuatan Susu Kedelai dan
(tempe). Isolat-isolat tersebut memiliki Fermentasi Susu Kedelai
potensi probiotik karena memiliki Kedelai direndam selama 4 jam
ketahanan terhadap cairan asam di sampai kulit ari kedelai terlepas dari
saluran cerna, tahan terhadap garam bijinya. Selanjutnya kedelai ditiriskan
empedu dan memiliki aktivitas dan dimasukkan ke dalam air mendidih
antimikroba (Rahayu et al., 1996). dan direbus selama 10 menit, kemudian
Jumlah sel bakteri asam laktat hidup ditiriskan kembali. Kedelai dihancurkan
yang dianjurkan berada dalam saluran dalam blender sambil ditambah air
pencernaan agar memperoleh efek positif hangat (70 800 C) dengan
terhadap kesehatan sebesar 106-108 perbandingan 1 : 5. Penggilingan
cfu/ml (Klingberg and Budde, 2006). dilakukan selama 5 menit dengan
Dalam rangka penganekaragaman kecepatan tinggi. Bubur tersebut diaduk
produk minuman fermentasi, kacang dan disaring untuk diambil filtratnya.
kedelai dapat digunakan dalam Proses pembuatan susu kedelai
pembuatan minuman fermentasi fermentasi mengikuti metode yang
pembawa agensia probiotik. Kacang dilakukan oleh Jenie et al., (1996)
kedelai cukup digemari oleh masyarakat dengan sedikit modifikasi. Kedalam susu
Indonesia. Kacang kedelai sering kedelai ditambahkan susu skim sebanyak
dikonsumsi dalam bentuk tempe, tahu 10% dan sukrosa 3%. Campuran diaduk
361
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA IV Tahun 2014
merata, dipanaskan pada suhu 800 C Kultur bakteri asam laktat yang telah
selama 5 menit, kemudian didinginkan diinokulasikan ke dalam SGJ steril
hingga susu 370 C. susu kedelai kemudian diambil 1 ml dan
selanjutnya diinokulasi dengan kultur L. diinokulasikan kembali ke larutan SIJ
acidophillus FNCC 0051 sebanyak 10% steril yang memiliki konsentrasi garam
kemudian difermentasi pada suhu 370 C empedu 0,5%. Selanjutnya diinkubasi
selama 24 jam. pada suhu 370 C selama 1 jam. Jumlah
bakteri yang tumbuh dihitung
Penyimpanan Susu Kedelai menggunakan Quebec Colony Counter
Terfermentasi (Quebec).
Susu kedelai yang sudah selesai
difermentasi kemudian dilanjutkan Penentuan Total Asam dan pH
dengan penyimpanan pada suhu yang Total asam dari susu kedelai
berbeda yaitu pada suhu 50 C, dan 250 C. fermentasi dilakukan dengan
Penyimpanan dilakukan selama 10 hari menggunakan metode titrasi. Hasil titrasi
dan analisa mikrobiologi dilakukan pada dihitung menggunakan rumus sebagai
hari ke 0, 2, 4, 6, 8, dan hari ke- 10. berikut:
Analisa yang dilakukan adalah total VxNxPxBMx 100 %
bakteri asam laktat susu kedelai % asam laktat =
volsampelx 1000
fermentasi, total bakteri asam laktat (1)
selama penyimpanan, perubahan sifat Keterangan :
probiotik kultur bakteri asam laktat V = Jumlah larutan NaOH
selama penyimpanan (meliputi untuk titrasi (ml)
ketahanan terhadap simulated gastric N = Normalitas NaOH
juice, simulated intestinal juice), serta P = Jumlah pengenceran
total asam dan pH susu kedelai BM = bobot molekul asam
fermentasi selama penyimpanan. laktat (90)
Pengukurun pH dari susu kedelai
Ketahanan terhadap Simulated Gastric fermentasi menggunakan pH meter yang
Juice dan Simulated Intestinal Juice telah dikalibrasi dengan buffer pH 4,0
(Lian et al., 2003) dan 7,0.
Uji ketahanan terhadap simulated
gastric juice dilakukan dengan metode HASIL DAN PEMBAHASAN
plate count. Ketahanan dilakukan dalam Total Bakteri Asam Laktat
larutan saline 5% yang ditambahkan
pepsin (3 g/l) kemudian pH diatur Gambar 1 menunjukkan bahwa total
menggunakan HCl sehingga pH media BAL fermented soy milk yang disimpan
diperoleh 2,0. Kultur segar diinokulasi pada suhu 50C adalah 1,36 x 109 2,09 x
ke dalam simulated gastric juice (SGJ), 1010 cfu/ml dan yang disimpan pada
selanjutnya diinkubasi pada suhu 370 C suhu 250C adalah 1,72 x 108 2,09 x
selama 90 menit. 1010 yang telah mencapai syarat sebagai
Setelah pengujian di SGJ kultur probiotik yaitu syarat minimal total BAL
selanjutnya diuji secara yaitu 106 cfu/ml dan untuk syarat total
berkesinambungan terhadap simulated BAL pada susu terfermentasi yaitu 1,0 x
intestinal juice. Uji ketahanan terhadap 108 cfu/ml (Tamime dan Robinson,
SIJ menggunakan konsentrasi garam 2002).
empedu yang terbuat dari larutan
KH2PO4 0,05 M dengan pH 8,2
ditambah garam empedu sebesar 0,5%.
362
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA IV Tahun 2014
363
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA IV Tahun 2014
toksik bagi bakteri tersebut. Hasil 4 dan 5. Pada awal penyimpanan total
penelitian yang dilakukan oleh Hartati et asam susu kedelei terfermentasi sebesar
al., (2003) menunjukkan bahwa strain L. 0,95% sedangkan pH awal sebesar 3,4.
plantarum Mut 7 yang difortifikasi pada Pada penyimpanan suhu 50 C, total asam
sari buah pepaya nanas memiliki susu kedelai terfermentasi tidak
kemampuan mendekonyugasi garam mengalami penurunan sampai akhir
empedu pada penyimpanan selama 2 penyimpanan. Sedangkan pH susu
bulan. Pada bulan ke 3 penyimpanan kedelai terfermentasi mengalami
strain L. plantarum Mut 7 mengalami peningkatan pH 3,4 pada awal
penurunan kemampuan mendekonyugasi penyimpanan menjadi 3,5 pada akhir
garam empedu pada suhu penyimpanan penyimpanan.
4 0C. Pada Gambar 4 dan 5 terlihat
Pada hari ke-6 penyimpanan, sel bahwa, total asam mengalami
mengalami penurunan viabilitas terhadap peningkatan selama penyimpanan dan
SIJ sebesar 1,5 log cycle pada suhu pH susu kedelai fermentasi pada suhu
penyimpanan 50. Pada suhu 250 C, sel L. penyimpanan 250 C mengalami
acidophillus tidak mampu bertahan penurunan. Total asam susu kedelai
terhadap paparan garam empedu selama fermentasi pada awal penyimpanan
penyimpanan. Sel L. acidophillus sebesar 0,95% dan pada akhir
mengalami penurunan yang drastis pada penyimpanan total asam mencapai 2,5%
hari ke 6 penyimpanan sebesar 6 log Nilai pH susu kedelai fermentasi
cycle. Penurunan viabilitas sel terhadap pada awal penyimpanan adalah 3,4
SIJ diduga karena terjadinya penurunan kemudian menurun menjadi 3,1 pada
aktivitas seluler bakteri asam laktat akhir penyimpanan. Semakin tinggi total
selama penyimpanan, sehingga sel tidak asam pada susu kedelai maka nilai pH
memiliki kemampuan untuk bertahan akan semakin menurun. Penambahan
pada paparan SIJ selama 1 jam. susu skim dan sukrosa pada pembuatan
Penurunan viabilitas sel selama susu kedelai fermentasi memberikan
penyimpanan juga diakibatkan turunnya pengaruh yang besar terhadap
pH substrat dan meningkatnya total asam peningkatan total asam dan nilai pH susu
pada sari kedelai terfermentasi menjadi kedelai selama penyimpanan. Bakteri
3,0 dan 2,5% (Gambar 4 dan 5) pada asam laktat menggunakan laktosa yang
suhu 250 C. terdapat di dalam susu skim dan sukrosa
Ketahanan bakteri asam laktat sebagai sumber karbon untuk
terhadap garam empedu sangat menghasilkan asam laktat. Ostile et al.,
tergantung dari strain yang digunakan (2005) menyatakan bahwa jumlah asam
dan konsentrasi garam empedu. laktat yang dihasilkan selama proses
Nighswonger et al., (1995) melaporkan fermentasi sangat bervariasi tergantung
bahwa beberapa strain L. acidophillus dari strain yang digunakan dan suhu
L1, O16 dan MUH41 yang diinokulasi fermentasi. Lebih lanjut dikatakan
pada mentega dan yogurt dapat tumbuh bahwa pada suhu 370 C strain
pada media yang mengandung garam L.acidophillus La5 dan 1748
empedu 0,15% setelah melalui proses menghasilkan jumlah asam laktat paling
penyimpanan selama 28 hari dengan banyak selama proses 50 jam fermentasi.
suhu penyimpanan 50 dan 70 C. Pada suhu 450 C, strain bakteri asam
laktat cenderung menghasilkan asam
Total Asam dan pH Susu Kedelai asetat, dimana pada pangan fermentasi
Fermentasi kadar asam asetat yang terlalu tinggi
tidak dapat diterima secara organoleptik.
Total asam dan pH dari susu kedelei
terfermentasi dapat dilihat pada Gambar
365
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA IV Tahun 2014
DAFTAR RUJUKAN
Antara, N. S. 2004. Isolation and
identification of indigenous lactic
acid bacteria, their role and
application in production of urutan, a
Gambar 5. Total asam susu kedelai fermentasi
Balinese fermented sausage.
selama penyimpanan Disertasi. Laboratory of Applied
Microbiology, Departement of
SIMPULAN Molecular Bioscience Graduate
School of Agriculture, Hokkaido
Kesimpulan yang dapat ditarik dari University. pp : 11-12
penelitian ini adalah :
1. Total bakteri asam laktat pada Champagne, C.P and Gardner., N., J.
fermented soy milk pada suhu 50 C 2008. Effect of Storage in a Fruit Drink
adalah 1,36 x 109 2,09 x 1010 on Subsequent Survival of Probiotic
cfu/ml, sedangkan total bakteri asam Lactobacilli to Gastro-Intestinal
laktat pada suhu 250 C adalah 1,72 x Stresses. Food Research International,
108 2,09 x 1010 cfu/ml. 41 : 539-543
2. Viabilitas bakteri asam laktat Fardiaz, S. 1993. Analisis Mikrobiologi
terhadap SGJ semakin menurun Pangan. Jakarta: Raja Grafindo
seiringnya lama penyimpanan. Pada Persada. hal: 15-30
penyimpanan suhu 50 C viabilitas
BAL menurun 2 log cycle selama Hartati, S., Harmayani, E., Rahayu, E.S
penyimpanan. Sedangkan pada dan Utami, T. 2003. Viabilitas dan
penyimpanan suhu 250 C, bakteri Stabilitas L. plantarum Mut 7 Dalam
asam laktat tidak mampu bertahan Sari Buah Pepaya Nanas Selama
pada SGJ pada akhir penyimpanan. Penyimpanan. Jurnal Teknologi dan
3. Pada penyimpanan suhu 50 C, Industri Pangan.14 :182-186
ketahanan BAL pada SIJ semakin Jenie, B.S.L., E.Y. Candrasari. dan Lilis
menurun menjadi 3,5 log cycle Nuraida. 1996. Aktivitas Antimikrobia
setelah sebelumnya BAL terpapar dari Susu Kedelai yang Difermentasi
366
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA IV Tahun 2014
367