ABSTRACT
sebagai titran. Reaksi yang paling umum dengan KMnO40,1 N hingga warna merah
adalah reaksi yang terjadi dalam larutan yang jambu. Setelah itu diicatat volume dan
bersifat asam: dihitung N KMnO4. Berikut rumus penentuan
MnO4- + 8H+ 5e- Mn2+ + 4H2O berat Fe:
(Day & Underwood, 2002) W Fe = V KMnO4 x N KMnO4 x Ar Fe
Praktikum permanganometri ini Rumus penentuan kadar Fe dalam
dilakukan dengan tujuan untuk melakukan FeSO4.7H2O:
pengujian kadar Fe sebagai aplikasi Ar Fe
pemakaian titrasi permanganometri. FeSO4.7H2O = x100%
Mr FeSO 4 .7 H 2 O
METODOLOGI % Fe = w Fe/ V sampel x 100%
memiliki daya oksidasi yang kuat dalam mudah berubah sehingga besar normalitasnya
suasana asam. Adanya pemanasan terlebih pun tidak sesuai(Haryadi, 1986).
dahulu hingga hampir mendidih bertujuan Sumber- sumber kekurangan yang
agar larutan menjadi pekat karena apabila terjadi pada praktikum permanganometri
pencampuran larutan H2SO4 6N dengan antara lain apabila percobaan dilakukan
Na2C2O4 0,1 N masih encer maka tidak akan dalam waktu yang lama, larutan KMnO4 pada
bisa bereaksi. Selain itu pemanasan juga buret yang terkena sinar akan terurai menjadi
bertujuan untuk mempercepat terjadinya MnO2 sehingga pada titik akhir titrasi akan
reaksi. diperoleh pembentukan presipitat coklat yang
Perlakuan yang dilakukan untuk seharusnya adalah larutan berwarna merah
KMnO4 yaitu larutan KMnO4 diletakkan di rosa. Pemberian KMnO4 yang terlalu cepat
dalam wadah kaca gelap dan pada saat pada larutan H2C2O4 yang telah ditambahkan
dilakukannya titrasi dimasukkan ke dalam H2SO4 dan telah dipanaskan cenderung
buret kaca gelap, serta larutan KMnO 4 yang menyebabkan reaksi antara MnO4- dengan
akan digunakan harus dalam keadaan segar. Mn2+. Reaksi yang terjadi :
Hal itu dilakukan karena larutan KMnO 4 MnO4- + 3Mn2+ + 2H2O ↔ 5MnO2 + 4H+
merupakan larutan yang sensitif terhadap (Achmad, 1998)
cahaya dan normalitas KMnO4 mudah Pemberian KMnO4 yang terlalu
berubah, serta mengurangi kemungkinan lambat pada larutan H2C2O4 yang telah
kesalahan- kesalahan perhitungan pada saat ditambahkan H2SO4 dan telah dipanaskan
praktikum. mungkin akan terjadi kehilangan oksalat
karena membentuk peroksida yang kemudian
Standarisasi KMnO4 terhadap Na2C2O4 terurai menjadi air. Reaksi yang terjadi:
Penggunaan larutan Na2C2O4dalam H2C2O4 + O2 ↔ H2O2 + 2CO2 kemudian H2O2
standarisasi karena Na2C2O4 merupakan ↔ H2O +O2(Achmad, 1998).
larutan standar primer yang baik untuk Hal ini dapat menyebabkan
permanganat dalam larutan asam. Senyawa pengurangan jumlah KMnO4 yang diperlukan
ini dapat diperoleh dengan tingkat kemurnian untuk titrasi yang pada akhirnya akan timbul
tinggi, stabil pada saat pengeringan. Berikut kesalahan titrasi permanganometri yang
adalah tabel hasil pengamatan standarisasi dilaksanakan (Achmad, 1998).
KMnO4 terhadap Na2C2O4: Reaksi yang terjadi dalam
Tabel 1. Hasil Pengamatan Standarisasi standarisasi KMnO4 dengan Na2C2O4 adalah
KMnO4 terhadap Na2C2O4 sebagai berikut:
No V KMnO4 N KMnO4 MnO4- + 8H+ + 5e-→ Mn2+ + 4H2O (x2)
1 13.2 mL 0.076 N C2O42- → 2CO2 + 2e- (x5)
2 13.2 mL 0.076 N 2MnO4 + 16H + 5C2O42-→2Mn2+ + 8H2O +1
- +
LAMPIRAN
gr ×1000
0.1= ×5
158 ×500
gr=1.58
gr ×1000
0,1= ×2
278 ×250
gr=3.475
(Sumber: Dokumentasi pribadi,
c. Perhitungan Na2C2O4 2018)
gr ×1000
0,1= ×2
134 ×50
gr=0,335
d. Perhitungan Fe Teoritis
Ar Fe
¿ × 100 %
Mr FeSO 4.7 H 2O
56
¿ ×100 %
278
¿ 20 , 1438 % (Sumber: Dokumentasi pribadi,
2018)