Anda di halaman 1dari 8

TITRASI

PERMANGANOMETRI
NAMA : SYAHNA SHALDAN
NIM : G 701 18 037
KELAS: C

Dedy Anwar. 2009


PENENTUAN KADAR FE DENGAN
CARA PERMANGANOMETRI. UNIV
UNDAYANA BUKIT JAMBARAN
Pengertian Permanganometri
Pengertian Permanganometri
Penetapan kadar zat dalam praktek ini berdasarkan reaksi redoks dengan KMnO4 atau
dengan cara permanganometri. Hal ini dilakukan untuk menentukan kadar reduktor
dalam suasana asam dengan penambahan asam sulfat encer, karena asam sulfat tidak
bereaksi terhadap permanganat dalam larutan encer.Pembakuan KMnO4 dibuat dengan
melarutkan KMnO4 dalam sejumlah air, dan mendidihkannya selama beberapa jam dan
kemudian endapan MnO2 disaring. Endapan tersebut dibakukan dengan menggunakan
zat baku utama, yaitu natrium oksalat. Larutan KMnO4 yang diperoleh dibakukan
dengan cara mentitrasinya dengan natrium oksalat yang dibuat dengan pengenceran
kristalnya pada suasana asam. Pada pembakuan larutan KMnO4 0,1 N, natrium oksalat
dilarutkan kemudian ditambahkan dengan asam sulfat pekat, kemudian dititrasi dengan
KMnO4 sampai larutan berwarna merah jambu pucat. Setelah didapat volume titrasi,
maka dapat dicari normalitas KMnO4 (anonim, 2009.d).

Pada permanganometri titran yang digunakan adalah kalium permanganat. Kalium


permanganat mudah diperoleh dan tidak memerlukan indikator kecuali digunakan
larutan yang sangat encer serta telah digunakan secara luas sebagai pereaksi oksidasi
selama seratus tahun lebih. Setetes permanganat memberikan suatu warna merah
muda yang jelas kepada volume larutan dalam suatu titrasi.
METODE PERMANGANOMETRI
 Permanganometri merupakan titrasi yang dilakukan
berdasarkan reaksi oleh kalium permanganat (KMnO4).
Reaksi ini difokuskan pada reaksi oksidasi dan reduksi yang
terjadi antara KMnO4 dengan bahan baku tertentu.
 Tujuan dari percobaan Penentuan Fe dengan Cara
Permanganometri adalah untuk menentukan kadar besi (Fe) yang
terdapat dalam sampel. kemudian standarisasi kalium permaganat
dengan cara mentitrasi larutan tersebut menggunakan asam sulfat
6 N dan menentukan kadar besi dengan cara mentitrasi sampel
menggunakan larutan kalium permanganat. Dari percobaan ini
menunjukan bahwa kadar besi (Fe) yang terdapat dalam sampel
adalah 0,002 N, dan % ralat Fe sebesar 99 %.
PENENTUAN KADAR FE DENGAN CARA PERMANGANOMETRI

 Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sampel yang


mengandung Fe, kalium permanganat (KMnO4) 0,1 N, asam oksalat
(H2C2O4) 0,1 N, asam sulfat (H2SO4) 6 N dan asam fosfat (H3PO4)
85%.
 Alat yang digunakan yaitu satu set alat standardisasi, pemanas,
gelas ukur, erlenmeyer dan pipet volum.

 Prosedur percobaan ini adalah penyiapan larutan kalium


permanganat 0,1 N kemudian standarisasi kalium permaganat
dengan cara mentitrasi larutan tersebut menggunakan asam sulfat 6
N dan menentukan kadar besi dengan cara mentitrasi sampel
menggunakan larutan kalium permanganat. Dari percobaan ini
menunjukan bahwa kadar besi (Fe) yang terdapat dalam sampel
adalah 0,002 N, dan % ralat Fe sebesar 99 %.

Prinsip titrasi permanganometri adalah berdasarkan reaksi oksidasi dan


reduksi. Pada percobaan permanganometri ini, secara garis besarnya
terbagi atas 2 komponen utama yang secara skema dapat digambarkan
sebagai berikut:
 Permanganometri
Zat pentiter Zat yang dititer
 (di dalam buret) (di dalam erlenmeyer)
METODE PERMANGANOMETRI

Reaksi-reaksi Kimia dalam Permanganometri


Kalium permanganat yang digunakan pada permanganometri adalah
oksidator kuat yang dapat bereaksi dengan cara yang berbeda-beda,
tergantung dari pH larutannya. Kekuatannya sebagai oksidator juga
berbeda-beda sesuai dengan reaksi yang terjadi pada pH yang berbeda
itu. Reaksi yang beraneka ragam ini disebabkan oleh keragaman valensi
mangan. Reduksi MnO4- berlangsung sebagai berikut:

a. dalam larutan asam, [H+] 0,1 N atau lebih


MnO4- + 8H+ + 5e- Mn2+ + 4H2O
b. dalam larutan netral, pH 4 – 10
MnO4- + 4H+ + 3e- MnO2 ↓ + 2H2O
.
c.dalam larutan basa, [OH-] 0,1 N atau lebih
MnO4- + e- MnO42-
Massa KMnO4 =3,16 gr
BM KMnO4 = 158,034 gr/mol
V Pelarut H2O = 200 ml

Konsentrasi KMnO4 = 0,1 N

Standarisasi Larutan KMnO4 0,1 N


Tabel Hasil Standarisasi Larutan KMnO4

No Volume Volume Volume % ralat NT NP


H2C2O H2SO4 KMnO4
4
1 20 ml 10 ml 10,2 ml 50 % 0,1 N 0,05 N
2 20 ml 10 ml 9,2 ml
3 20 ml 10 ml 10,7 ml
Rata- 20 ml 10 ml 10,03
rata ml

Penentuan Kadar Besi (Fe)


Tabel Hasil Penentuan Kadar Fe

No Volume Volume Volume Volume % Nt Np


Sampel H2SO4 H3PO4 KMnO4 Ralat
1 15 ml 10 ml 2 ml 0,2 ml 99 % 0, 2 0,00
2 15 ml 10 ml 2 ml 0,5 ml N 2N
3 15 ml 10 ml 2 ml 0,2 ml
Rata- 15 ml 10 ml 2 ml 0,3 ml
rata
Pada percobaan titrasi permanganometri, didapatkan konsentrasi KMnO4 adalah 0,1 N
dimana persen ralat KMnO4 adalah 50 % setelah pentitrasian. Pada penentuan kadar Fe
didapat konsentrasi Fe sebesar 0,002 N, dan persen ralat Fe adalah 99 % dari larutan
sampel.
Penambahan KMnO4 yang terlalu cepat pada larutan seperti H2C2O4 yang telah
ditambahkan H2SO4 dan telah dipanaskan cenderung menyebabkan reaksi antara

MnO4- dengan Mn2+ ( Day & Underwood, 1993 ).

MnO4- + 3Mn2+ + 2H2O ↔ 5MnO2 + 4H

Untuk menentukan kadar besi dengan terlebih dahulu diubah menjadi ferrosulfat baru
dioksidasi menjadi ferrisulfat (anonim,2009.f)

5Fe3+ + Mn2+ + 4H2O2Fe2+ + MnO- + 8H+

Dari reaksi ini digunakan:


1.H2SO4 agar reaksi cepat dan kuantatif.
2.H3PO4 agar warna Fe(III) luntur dengan pembentukan kompleks tak berwarna.

Besarnya persen ralat yang didapat, dapat disebabkan oleh banyak hal. Adapun faktor-
faktor yang menyebabkan terjadinya keadaan seperti ini adalah :
1.Dalam melakukan percobaan alat seperti buret sudah tidak bagus lagi (tidak efesien).
2.Pembacaan buret tidak teliti.
3.Zat pentiter yang digunakan dalam percobaan, normalitasnya sudah tidak tepat lagi
akibat telah terkontaminasi.
KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan, maka praktikan dapat mengambil
kesimpulan penting yaitu:
1.Permanganometri adalah metode titrasi menggunakan larutan
KMnO4 sebagai titran.
2.Larutan KMnO4 distandarisasi dengan asam oksalat dan asam
sulfat pada suhu 70-80oC, sehingga diperoleh konsentrasi
KMnO4 adalah sebesar 0,1 N dan persen ralat sebesar 50 %.
3.Kadar Fe yang terkandung dalam sampel adalah sebesar 0,002
N dan persen ralat 99 %.
4.Dalam percobaan ini terdapat % ralat sebesar 99 %.
5.Larutan KMnO4 merupakan larutan yang sifatnya autoindikator
sehingga dalam percobaan Permanganometri ini tidak diperlukan
indikator yang lain.
6.Titrasi Permanganometri berlangsung dalam keadaan asam.

Anda mungkin juga menyukai