Anda di halaman 1dari 3

LAMPIRAN

1. Analisis Kadar Air Metode Termogravimetri (AOAC, 2005).

Analisis kadar air dilakukan dengan cara yang pertama cawan dipanaskan di oven
pada suhu 105ºC dengan oven selama 60 menit. Kemudian cawan didinginkan di dalam
desikator selama 15 menit dan timbang sampai konstan pada neraca analitik, lalu sampel
yang sudah halus ditimbang sebanyak 1 g dan dimasukkan ke dalam cawan. Kemudian
cawan dipanaskan di dalam oven 105ºC selama 3 jam dan dididinginkan di dalam
desikator 15 menit lalu ditimbang. Kemudian prosedur diulangi sampai tercapai berat
konstan. Perhitungan kadar air sampel menggunakan rumus:
W −(W 1−W 2)
Kadar air (%) = ×100 %
W 1−W 2

Keterangan :
W = Bobot sampel sebelum dikeringkan
W1 = Berat konstan sampel + cawan kering
W2 = Bobot cawan kosong

2. Analisis Kadar Abu Metode Gravimetri (AOAC, 2005)

Analisis kadar abu total dilakukan dengan cara yang pertama cawan dipanaskan di
dalam oven selama 5 menit. Setelahnya cawan porselen dipanaskan kembali dalam tanur
selama selama 30 menit pada suhu 550°C lalu didinginkan dalam desikator selama 30
menit. Timbang cawan menggunakan neraca analitik dan lakukan pengulangan prosedur
hingga didapatkan berat yang konstan. Sampel yang sudah dihaluskan ditimbang sebanyak
2 g lalu dimasukkan ke dalam cawan. Sampel dalam cawan kemudian dipijarkan dalam
tanur pada suhu 550°C selama 5 jam. Setelah dipijarkan lalu diletakkan dalam desikator
untuk menghindari uap air dalam udara yang dapat menyerap ke dalam sampel selama
kurang lebih 30 menit dan ditimbang kembali hingga didapatkan berat konstan.
Perhitungan kadar abu sampel menggunakan rumus:
W 2−W 1
Kadar abu (%) = ×100 %
Ws
Keterangan :
W1 = Berat konstan cawan kosong
W2 = berat konstan cawan dan sampel setelah pengabuan
WS = Berat sampel

3. Analisis Kadar Protein Metode Kjeldhal (AOAC, 2005)

Sampel ditimbang sebanyak 0,5 g dan dimasukan ke dalam labu Kjeldahl. Lalu
ditambahkan 1 tablet Kjeldahl yang berisi K2SO4 dan CuSO4. Kemudian ditambahkan
H2SO4 pekat sebanyak 10 mL. Labu Kjeldahl dipasangkan pada alat destruksi lalu sampel
didestruksi selama 3 jam hingga jernih dan didinginkan. Kemudian disiapkan erlenmeyer.
Asam borat (H3BO3) 3% sebanyak 30 ml dipipet ke dalam erlenmeyer, lalu ditambahkan
3 tetes indikator methyl orange. Sampel ditambahkan akuades hingga sebanyak 25 ml.
Setelah itu, erlenmeyer dan labu kjeldahl dipasang ke alat destilasi. Destilasi dilakukan
selama 3 menit.. Destilat yang sudah tertampung kemudian dititrasi dengan HCl 0,1 N.
Titrasi selesai ketika larutan kembali berubah warna menjadi merah muda.
Kadar N dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
( Vsampel−Vblanko ) x N HCl X Ar N
Kadar N (%) = x 100 %
W

Keterangan:
Vsampel = volume HCL untuk titrasi sampel (mL)
Vblanko = volume HCL untuk titrasi blanko (mL)
N HCl = normalitas larutan HCl
W = berat sampel (mg)
Ar N ialah sebesar 14,008. Sedangkan faktor konversi pada sampel tepung ialah
sebesar 5,70 ( hal ini mengacu pada FK tepung terigu dan biji-bijian). Setelah itu dihitung
kadar protein.
Kadar Protein (%) = N (%) x Faktor Konversi
4. Analisis Kadar Lemak Metode Soxhlet (AOAC, 2005)

Labu lemak dikeringkan dalam oven pada suhu 105°C selama 30 menit kemudian
didinginkan dalam desikator selama 30 menit. Labu ditimbang hingga berat konstan.
Sampel sebanyak 2 g ditimbang dalam selongsong yang terbuat dari kertas saring.
Kemudian selongsong dimasukkan ke dalam soxhlet. Pelarut lemak (heksana) sebanyak 50
ml dimasukkan ke dalam alat ekstraksi soxhlet. Kemudian disoxhlet selama 3-4 jam.
Setelah itu. labu lemak diangkat dan dikeringkan dalam oven pada suhu 105°C selama 30
menit sampai berat tetap. Kemudian didinginkan dalam desikator selama 30 menit dan
ditimbang hingga berat konstan.

Perhitungan:
B− A
Kadar Lemak (%) = x 100%
S
Keterangan:
 B = bobot labu + lemak (g)
 A = bobot labu awal (g)
 S = berat sampel (g)

5. Analisis kadar Karbohidrat by difference (AOAC, 2005).

Kadar karbohidrat dilakukan secara by difference, yaitu hasil pengurangan dari


100 % dengan kadar air, kadar abu, kadar protein, dan kadar lemak sehingga kadar
karbohidrat tergantung pada faktor pengurangan. Hal ini disebabkan karena karbohidrat
sangat berpengaruh kepada zat gizi lainnya. Kadar karbohidrat dapat dihitung dengan
menggunakan rumus: Kadar Karbohidrat (%) = 100% - (%Abu + %Air + %Lemak +
%Protein)

Anda mungkin juga menyukai