Anda di halaman 1dari 10

Reading Assignment Telah Dibacakan

Divisi Endokrinologi dan Metabolik

p dr. M. Aron Pase, MKed(PD), SpPD


dr. M. Rizal Abdul Munaf

EFEK PROBIOTIK TERHADAP PENGOBATAN DIABETES MELITUS


M. Rizal Abdul Munaf / M. Aron Pase / Melati Silvanni Nasution / Santi Syafril /
Dharma Lindarto
DIVISI ENDOKRINOLOGI DAN METABOLIK
DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PENDAHULUAN
Diabetes Melitus (DM) adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau
keduanya. Berdasarkan etiologinya terdapat 4 tipe DM, yaitu DM tipe 1, DM tipe 2, DM
tipe lain dan DM gestasional. Pada DM tipe 2, hal dominan yang terjadi adalah resistensi
insulin yang disertai defisiensi insulin (Rudijanto et al, 2015).
Pada pasien kelebihan berat badan dan obesitas dengan diabetes tipe 2, penurunan
berat badan sederhana telah terbukti meningkatkan kontrol glikemik dan untuk
mengurangi kebutuhan obat penurun glukosa. Dalam beberapa tahun terakhir, telah
dilaporkan bahwa probiotik, terutama bakteri asam laktat, memiliki khasiat yang
berkaitan dengan pengelolaan diabetes [8]. Probiotik, mikroorganisme hidup,
memberikan manfaat kesehatan bagi inang, terutama jika diberikan dalam jumlah yang
cukup.
Probiotik adalah suplemen diet yang mengandung bakteri berguna dengan bakteri
asam laktat (lactic acid bacteria – LAB) sebagai mikroba yang paling umum dipakai.
Lactic Acid Bacteria telah dipakai dalam industri makanan bertahun-tahun karena mereka
mampu untuk mengubah gula (termasuk laktosa) dan karbohidrat lain menjadi asam
laktat. Kondisi ini tidak hanya menyediakan rasa asam yang unik dari dairy food

1
fermentasi seperti susu fermentasi, tapi juga berperan sebagai media bakteri, dengan cara
mengurangi pH dan membuat kesempatan organisme merugikan untuk tumbuh lebih
sedikit.
Probiotik seringkali direkomendasikan oleh dokter, dan, lebih sering lagi, oleh ahli
nutrisi, setelah pengkonsumsian antibiotik, atau sebagai bagian dari pengobatan
candidiasis. Namun seiring perkembangan zaman, probiotik digunakan untuk mengobati
penyakit seperti diabetes mellitus. Banyak probiotik disediakan dalam sumber alaminya
seperti Lactobacillus pada yoghurt dan sauerkraut. Bentuk yang paling umum dari
probiotik adalah produk peternakan dan makanan probiotik. Juga ditemukan pada tablet
dan kapsul yang berisikan bakteri dalam kondisi dibekukan.
Pemberian probiotik banyak di teliti pada pasien DM Tipe 2. Beberapa penelitian
mendukung adanya hubungan pemberian probiotik pada kontrol hiperglikemik pasien
DM tipe 2.

PENGERTIAN PROBIOTIK
Probiotik merupakan organisme hidup yang mampu memberikan efek yang
menguntungkan kesehatan hostnya apabila dikonsumsi dalam jumlah yang cukup
(FAO/WHO, 2002; ISAPP, 2009) dengan memperbaiki keseimbangan mikroflora
intestinal pada saat masuk dalam saluran pencernaan (Dommels et al., 2009).
Konsep probiotik dikembangkan dari sebuah teori autointoksikasi yang
dikemukakan oleh seorang ilmuwan Rusia penerima Nobel Biologi tahun 1908 yaitu Elie
Metchnikoff. Menurutnya, secara perlahan pembusukan (putrefeksi) oleh bakteri dalam
usus besar menghasilkan senyawa-senyawa beracun yang memasuki peredaran darah,
yang disebut sebagai proses”autointoksikasi”. Proses inilah yang menyebabkan penuaan
dan beberapa penyakit-penyakit degeneratif. Dia meyakini bahwa tingginya usia hidup
warga suku-suku pegunungan di Bulgaria merupakan hasil dari konsumsi produk susu
fermentasi. Bakteri yang ikut terkonsumsi bersama produk tersebut dan kemudian mampu
tinggal di usus berpengaruh positif terhadap mikroflora di kolon dengan cara menurunkan
efek toksik dari mikroorganisme yang merugikan di kolon.
Menurut Food and Agriculture Organization/World Health Organization
(FAO/WHO) (2001), idealnya strain probiotik seharusnya tidak hanya mampu bertahan
melewati saluran pencernaan tetapi juga memiliki kemampuan untuk berkembang biak

2
dalam saluran pencernaan, tahan terhadap cairan lambung dan cairan empedu dalam jalur
makanan yang memungkinkan untuk bertahan hidup melintasi saluran pencernaan dan
terkena paparan empedu. Selain itu probiotik juga harus mampu menempel pada sel epitel
usus manusia, mampu membentuk kolonisasi pada saluran pencernaan, mampu
menghasilkan zat anti mikroba (bakteriosin), dan memberikan pengaruh yang
menguntungkan kesehatan manusia. Syarat lainnya adalah tidak bersifat patogen dan
aman jika dikonsumsi Strain probiotik juga harus tahan dan tetap hidup selama proses
pengolahan makanan dan penyimpanan, mudah diaplikasikan pada produk makanan, dan
tahan terhadap proses psikokimia pada makanan (Prado et al., 2008).
Dapat dilihat mikroorganisme yang dominan terdapat pada saluran pencernaan
manusia. Mikroflora dalam saluran pencernaan manusia sehat relatif stabil, tetapi
bervariasi bergantung dari kondisi fisiologis, pangan yang dikonsumsi, pengobatan yang
sedang dijalani, stress dan umur.

Tabel 1.1 Distribusi dan komposisi mikroflora intestinal


Daerah Komposisi* Jumlah total/ml material
Lambung Streptociccus, 101-102
Lactobacillus
Duodenum dan jejunum Streptociccus, 102-104
Lactobacillus
Ileal-cecal Bacteroides, Clostridium, 106-108
Streptococcus,
Lactobacillus
Kolon Bacteroides, Clostridium, 1011,5-1012
Eubacterium, Peptococcus,
Bifidobacterium,
Streptococcus,
Fusobacterium,
* Hanya mikroorganisme yang dominan di tiap bagian
(Lichtenstein and Goldin, 1998)

3
MACAM DAN JENIS PROBIOTIK
Beberapa probiotik umum meliputi berbagai spesies dari genera Bifidobacterium
dan Lactobacillus seperti: Bifidobacterium bifidum, Bifidobacterium breve,
Bifidobacterium infantis, Bifidobacterium longum, Lactobacillus acidophilus,
Lactobacillus casei, Lactobacillus plantarum, Lactobacillus reuteri, Lactobacillus
rhamnosus, Lactobacillus GG.
Ada pula satu spesies ragi yang digunakan sebagai probiotik: Saccharomyces
boulardii. Beberapa bakteri yang umum dipakai dalam produk tapi tanpa efek probiotik
(bakteri yoghurt): Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophilus, Beberapa
bakteri lain disebutkan dalam produk probiotik: Bacillus coagulans, Lactobacillus
bifidus, Lactobacillus caucasicus. Beberapa produk fermentasi mengandung asam laktat
bakteri yang mirip walaupun sering belum dibuktikan memiliki efek probiotik atau
kesehatan termasuk: Kefir, Yogurt, Sauerkraut, Kimchi, Kombucha

Tabel 1.2 Tipe-tipe produk probiotik dan bakteri probiotik yang digunakan
Probiotik Bakteri (yang umum digunakan)
Produk-produk susu fermentasi (yogurt, Lab. Bulgaricus, Str. Thermophilus, Leu.
buttermilk, susu asidofilus, dan lain-lain) Mesenteroides, Lab. Acidophilus, Lab.
Casei, Bifidobacteria spp., Lab. Reuteri
Pangan yang disuplementasi Lab. Bulgaricus, Str. Thermophilus,
(susu pasteurisasi, minuman-minuman) Lab. Acidophilus, Bifidobacteria spp.,
Lab. Reuteri
Pharmaceuticals (tablet, kapsul, granula) Lab. Bulgaricus, Lab. Acidophilus,
Bifidobacteria spp.
Produk-produk health food (cairan, Lab. Acidophilus, Bifidobacteria spp.,
kapsul, bubuk) Lactobacillus spp.

Bakteri yang lazim digunakan adalah Bakteri Asam Laktat (BAL) untuk fermentasi
seperti makanan fermentasi susu, keju dan makanan berbasis nabati (FAO, 2001; WHO,
2001).
BAL yang banyak digunakan sebagai bakteri probiotik adalah Lactobacillus dan
Bifidobacterium. Populasinya sebanyak 56 spesies Lactobacilli dan 29 spesies

4
Bifidobacteria kelompok bateri probiotik. Spesies utama yang dipercaya mempunyai
karakteristik sebagai bakteri probiotik adalah Lactobacillus casei, Lactobacillus
acidophilus dan Bifidobacteria (Shah, 2001).
Yakult Honsha, telah mengembangkan L. casei strain Shirota sebagai probiotik
yang diaplikasikan dalam minuman fermentasi berbahan dasar susu skim. Bakteri
tersebut adalah galur unggul yang mudah dan cocok untuk dikembangbiakkan dalam
minuman dasar susu, mampu bertahan dari pengaruh asam lambung dan dalam cairan
empedu, sehingga mampu bertahan hidup hingga usus halus (Cahyanti, 2011).

FUNGSI PROBIOTIK TERHADAP KESEHATAN


Manfaat probiotik bagi kesehatan tubuh dapat melalui 3 (tiga) mekanisme fungsi:
1. fungsi protektif, yaitu kemampuannya untuk menghambat patogen dalam
saluran pencernaan. Terbentuknya kolonisasi probiotik dalam saluran
pencernaan, mengakibatkan kompetisi nutrisi dan lokasi adhesi (penempelan)
antara probiotik dan bakteri lain, khususnya patogen. Pertumbuhan probiotik
juga akan menghasilkan berbagai komponen anti bakteri (asam organik,
hidrogen peroksida, dan bakteriosin yang mampu menekan pertumbuhan
patogen) (Collado et al., 2009) ;
2. fungsi sistem imun tubuh, yaitu dengan peningkatan sistem imun tubuh melalui
kemampuan probiotik untuk menginduksi pembentukan IgA, aktivasi makrofag,
modulasi profil sitokin, serta menginduksi hyporesponsiveness terhadap antigen
yang berasal dari pangan.;
3. fungsi metabolit probiotik yaitu metabolit yang dihasilkan oleh probiotik,
termasuk kemampuan probiotik mendegradasi laktosa di dalam produk susu
terfermentasi sehingga dapat dimanfaatkan oleh penderita lactose intolerance

Mekanisme Kerja Probiotik


Mekanisme kerja probiotik jika diberikan pada ayam akan berkolonisasi di dalam
usus, yang dapat dimodifikasi untuk sistem kekebalan/imunitas hewan inang.
Kemampuan menempel yang kuat pada sel-sel usus akan menyebabkan mikroba-mikroba
probiotik berkembang dengan baik dan mikroba patogen tereduksi dari sel-sel hewan
inang sehingga perkembangan organisme-organisme patogen yang menyebabkan

5
penyakit tersebut, seperti E. coli, S. thyphimurium dalam saluran pencernaan akan
mengalami hambatan. Mikroba probiotik menghambat organisme patogenik dengan
berkompetisi untuk mendapatkan sejumlah terbatas substrat bahan makanan untuk
difermentasi (Ari, 2014).
Bifdobacteria dan kultur probiotik lainnya yang berkontribusi terhadap kesehatan
manusia dan ternak melalui mekanisme seperti kompetisi dengan bakteri patogen,
menstimulasi sistem imun, meningkatkan produksi asam lemak rantai pendek,
mengontrol fungsi usus, mencegah kanker dan meningkatkan pencernaan dan penyerapan
zat-zat nutrisi (Ari, 2014).

Peran Probiotik terhadap DM Tipe 2


Keseimbangan mikroflora intestinal (bakteri usus) dapat menjadi petunjuk
kesehatan seseorang, dengan kata lain kesehatan tubuh dapat diperbaiki dengan
mendorong keseimbangan bakteri usus ke arah yang menguntungkan dengan bantuan
bakteri probiotik. Pada kondisi tubuh yang sehat, jumlah Bifidobacterium dan
lactobacillus banyak. Bifidobacterium dan lactobacillus merupakan golongan bakteri
yang menguntungkan bagi manusia.
Pemberian bakteri probiotik akan membantu memulihkan keseimbangan populasi
bakteri dalam usus, memperkaya usus dengan lactobacillus, merangsang pertumbuhan
bakteri alami dalam tubuh dana menekan populasi bakteri merugikan.
Mikroflora yang digolongkan sebagai probiotik adalah yang memproduksi asam
laktat misalnya Lactobacilli dan Bifidobacteria walaupun jenis yang lain juga ada. Selain
berperan menyeimbangkan mikroflora usus yang rusak akibat pemakaian antibiotik,
probiotik juga dipandang memiliki aspek kesehatan yang menguntungkan, diantaranya
berpotensi dalam menurunkan kadar kolesterol (Ari, 2014) serta memperbaiki keluhan
malabsorpsi laktosa, meningkatkan ketahanan alami terhadap infeksi di usus, supresi
kanker, memperbaiki pencernaan (Fuller, 1991), dan stimulasi imunitas gastrointestinal.
Probiotik dapat mengendalikan DM tipe 2 dengan menjaga keseimbangan
mikroflora intestinal (bakteri usus). Probiotik dapat digunakan sebagai agen anti-diabetes
karena berbagai penelitian telah menunjukkan kemungkinan kemampuan mereka untuk
meningkatkan homeostasis glukosa dan menunda perkembangan diabetes pada model
hewan (Yadav 2007). Beberapa penelitian mengatakan bahwa probiotik juga dapat

6
memodifikasi mikrobiota usus dan karena itu dapat membantu melindungi terhadap
kenaikan berat badan dan konsekuensi metabolisme dari obesitas; Namun, tampaknya ada
variasi yang luas dalam efek fungsional dari strain probiotik yang berbeda. (Yoo, 2013).
Beberapa intervensi probiotik telah dilaporkan untuk memperbaiki kontrol glukosa
dan mengurangi keadaan DMT2 dengan meningkatkan sekresi incretin. Meskipun
mekanisme aksi probiotik ini tidak diketahui pasti secara jelas. (Li, 2017) Dalam uji coba
prospektif acak termasuk 21 individu glukosetoleran, asupan harian Lactobacillus reuteri
selama 4 minggu meningkatkan respons GLP-1 yang dipicu glukosa sebesar 76%
dibandingkan dengan kelompok kontrol. Sekresi GLP-1 yang meningkat ini dikaitkan
dengan peningkatan konsentrasi insulin dan C-peptida 49 dan 55%. (Li, 2017)
Pada studi lain mengatakan bahwa Probiotik dapat memengaruhi bakteri usus untuk
memproduksi polipeptida insulin-tropik dan GLP-1 dan glukosa insulinotropik
polipeptida [GIP] yang bergantung pada glukosa; jadi, meningkatkan penyerapan glukosa
oleh otot, merangsang penyerapan hati glukosa darah, dan meningkatkan jumlah insulin
yang dilepaskan dari sel β pulau. (Khalili et all, 2019)

Mekanisme yang menghubungkan mikrobiota usus dengan regulasi glikemik


termasuk (1) peningkatan sekresi incretin baik melalui induksi langsung produksi GLP-1

7
atau melalui peningkatan jumlah / diferensiasi sel-sel enteroendokrin; (2) produksi bakteri
SCFA dengan dampak menguntungkan pada glukoneogenesis usus, integritas dinding
usus, sekresi incretin, dan fungsi pankreas; (3) metabolisme bakteri dari asam empedu
yang berkontribusi terhadap keragaman kolam asam empedu dan menginduksi efek
pensinyalan lokal dan periferal termasuk melalui produksi FGF19 di usus; (4) regulasi
jaringan adiposa terutama melalui modulasi inflamasi yang diperantarai LPS dan induksi
jaringan adiposa.
Menurut Pratiwi dkk, pemberian susu fermentasi L. casei pada 7 – 14 hari
pemberian dapat berpeluang sebagai terapi diabetes pada mencit dengan dosis 108 cfu.
Pada penelitian Khalili et all, pemberian L. casei selama 8 minggu dengan dosis 108 cfu
dapat menurunkan nafsu makan dan berat badan dan juga sebagai terapi diabetes.

Kesimpulan
Probiotik merupakan organisme hidup yang mampu memberikan efek yang
menguntungkan kesehatan hostnya apabila dikonsumsi dalam jumlah yang cukup. Dan
memberikan fungsi protektif, fungsi sistem imun tubuh, fungsi metabolit.

Probiotik dapat memengaruhi bakteri usus untuk memproduksi polipeptida insulin-


tropik dan GLP-1 dan glukosa insulinotropik polipeptida [GIP] yang bergantung pada
glukosa; jadi, meningkatkan penyerapan glukosa oleh otot, merangsang penyerapan hati
glukosa darah, dan meningkatkan jumlah insulin yang dilepaskan dari sel β.

Dengan mengkonsumsi probiotik diharapkan memperbaiki flora normal usus


sehingga berpengaruh positif terhadap mikroflora di kolon dengan cara menurunkan efek
toksik dari mikroorganisme yang merugikan di kolon. Dari beberapa penelitian di
perkirakan mengkonsumsi probiotik 108 cfu/hari dapat mengontrol gula darah dari pasien
diabetes.

8
Daftar Pustaka
Ari Yuniastuti. 2014. Buku Monograf Probiotik (Dalam Perspektif Kesehatan). UNNES
PRESS. Hal 8-13, 17-22
Collado, M. C., E. Isolauri, S. Salmien, and Y. Sanz.2009. The impact of probiotic on gut health.
Curr DrugMetab. 10(1):68-78.
Cahyanti, A.N. 2011. Viabilitas probiotik Lactobacillus casei pada yougurt susu kambing
selama penyimpanan beku. Jurnal Teknologi Pertanian. 12(3):176-180
Dommels, Y.E.M., R.A. Kemperman, Y.E.M.P. Zebregs, and R.B. Draaisma. 2009. Survival
of Lactobacillus reuteri DSM 17938 and Lactobacilus rhamnosus GG in the Human
gastrointestinal Tract with Daily Consumption of a Low-Fat Probiotic Spread. Appl.
Environ. Microbiol
FAO/WHO. 2001. Joint FAO/WHO Expert Consultation on Evaluation of Health and
Nutritional Properties of Probiotics in Food Including Powder Milk with Live Lactic Acid
Bacteria. Amerian Cordoba Park Hotel, Cordoba, Argentina.
Fuller, R. 1999. Probiotics in Human Medicine. Gut. 32. 439-442.
Gérard C and Vidal H (2019) Impact of Gut Microbiota on Host Glycemic Control. Front.
Endocrinol. 10:29. doi: 10.3389/fendo.2019.00029
Khalili et al. Diabetol Metab Syndr (2019) 11:5 https://doi.org/10.1186/s13098-019-0400-7
Lichtenstein, A.H. and Goldin, B.R. 1998. Lactic acid bacteria and intestinal Drug and
Cholesterol Metabolism. In Salminen, S. and Wright, A (eds). Lactic Acid Bacteria :
Microbiology and Functional Aspects. Edisi kedua. Marcel Dekker, Inc. New York –
Basel.
Li X, Zhao J, Zhang H, ChenW. Lactobacillus casei CCFM419 attenuates type 2 diabetes via a
gut microbiota dependent mechanism. Food Funct. (2017) 8:3155–64.
Prado, F. C., J. L. Parada, A. Pandey, and C. R. Soccol. 2008. Trends in non-dairy probiotic
beverages. Food Res. Int. 41: 111-123
Pratiwi dkk. 2017. Lactobacillus casei Fermented Milk as a Treatment for Diabetes in Mice
(Mus musculus). Jurnal Medika Veterinaria. 2017
Rudijanto et al, 2015. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di
Indonesia 2015. Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PB PERKENI),
Jakarta, p.6-13

9
Shah, N.P. 2001. Functional foods from probiotics and prebiotic. Food Technology. 55(11):46-
53.
Yadav H, Jain S, Sinha PR. Antidiabetic effect of probiotic dahi containing lactobacillus
acidophilus and lactobacillus casei in high fructose fed rats. Nutrition 2007;23(1):62-8.
doi: 10.1016/j.nut.2006.09.002
Yoo, S. R. et al. Probiotics L. plantarum and L. curvatus in combination alter hepatic lipid
metabolism and suppress diet-induced obesity. Obesity (Silver Spring) 21, 2571–2578,
https://doi.org/10.1002/oby.20428 (2013)

10

Anda mungkin juga menyukai