Anda di halaman 1dari 10

RESEARCH JOURNAL OF LIFE SCIENCE E-ISSN : 2355-9926 27

DESEMBER-2014 VOLUME 01 NO. 01 http://rjls.ub.ac.id

The Effect of Lactobacillus Acidophilus Microcapsule Which Encapsulated by


Kappa Caragenan Toward In Vivo Functional Test
Firdaus M, Setijawati D, Kartikaningsih
Processing Technology Laboratory, Faculty of Fisheries And Marine Sciences, Brawijaya University
Email: dwisetyawati@ub.ac.id

ABSTRACT al. (2002) menambahkan bahwa probiotik


The effect of Lactobacillus acidophilus memberikan efek yang menguntungkan pada
microcapsule which encapsulated by kappa- gastro intestinal apabila jumlahnya lebih dari
caragenan toward in vivo functional test has 109 CFU (colony forming units). Sedangkan
been carried out. The goal were to get the menurut FAO/WHO (2001) standar untuk
viability of L. acidophilus and E. coli in the stool semua makanan yang dijual yang diklaim
test animals which fed by L. acidophilus sebagai makanan kesehatan yang
encapsulated kappa-caragenan, to get anti- mengandung probiotik harus mengandung
cholesterol ability in feces test animals which kurang lebih 10 6-107 CFU/gram.
fed by L. acidophilus encapsulated kappa- Probiotik adalah mikroorganisme hidup
caragenan, gain the ability to decrease the yang apabila diberikan pada host, baik
activity of  - glukoronidase found in feces test manusia maupun hewan, dalam jumlah cukup
animals by administration of L. acidophilus akan memberikan manfaat kesehatan
which encapsulated by kappa-carrageenan, (FAO/WHO 2002). Probiotik yang mencapai
get the ability of L. Acidophilus which saluran pencernaan hingga 10 5 cfu/mL atau
encapsulated by kappa-carrageenan as an gram akan menunjukkan efek fungsional
inducer of IgA obtained from stool test probiotik. Manfaat kesehatan probiotik pada
animals. Conclusion were the administration L. host antara lain: menormalisasi mikrobiota
acidophilus encapsulated by kappa- caragenan saluran pencernaan, meningkatkan respon sel
may improve the viability of L. acidophilus and imun, dan memberikan efek metabolik.
E. coli feces of mice and can raise cholesterol Komposisi mikro-biota saluran yang
levels feces of mice and decrease the activity ternormalisasi dapat meningkatkan kolonisasi
of - glukoronidase feces of mice and increase terhadap mikroba patogen. Respon sel imun
levels of fecal IgA mice. dapat meningkat dengan meningkatkan sel
Keywords: Microencapsulation, emulsify- saluran pencernaan untuk membentuk sitokin,
cation, Eucheuma cottonii. makrofag dan antibodi (IgA). Efek metabolik
probiotik pada saluran pencernaan antara lain
PENDAHULUAN menurunkan kadar mutagen atau karsinogen,
Probiotik merupakan mikroorganisme menurunkan kadar kolesterol darah, dan
yang menguntungkan. Probiotik adalah bakteri memperbaiki toleransi terhadap laktosa
hidup yang diberikan sebagai suplemen (Fuller, 1991).
makanan yang mampu memperbaiki Karakteristik pemilihan atau kriteria
keseimbangan mikroflora intestinal pada bahwa suatu bakteri itu termasuk probiotik
manusia dan hewan. Probiotik juga dipercaya adalah : (1) berasal dari manusia, (2) tahan
dapat mencegah konstipasi, meningkatkan terhadap asam dan garam empedu, (3)
metabolisme mineral terutama kalsium, menempel pada sel saluran pencernaan, (4)
mengurangi bakteri Helycobacter pylori yang melakukan kolonisasi, (5) antagonisme
menyebabkan infeksi lambung ber- terhadap bakteri karsinogen dan patogen, (6)
kepanjangan (Kabir et. al., 1997). Ouwehand et menghasilkan senyawa antimikroba, (7) aman
RESEARCH JOURNAL OF LIFE SCIENCE E-ISSN : 2355-9926 28
DESEMBER-2014 VOLUME 01 NO. 01 http://rjls.ub.ac.id

digunakan pada pangan dan kesehatan, dan dan pati telah diuji sebagai bahan penyalut
(8) efek kesehatannya secara klinis telah Lactobacillus paracasei dan menunjukkan
terdokumentasi dan validasi. Mikroflora viabilitas probiotik ini menjadi tinggi hanya
probiotik yang memproduksi asam laktat pada gum acasia. Hal ini dimungkinkan karena
berasal dari golongan Lactobacilli dan bahan penyalut seperti pati sangat mudah
Bifidobacteria (McFarland et al. 1994). Contoh terhidrolisis oleh enzim yang ada pada saluran
dari golongan Lactobacilli adalah Lactobacillus pencernaan serta kondisi pH ekstrim yang ada
acidophilus, bakteri ini termasuk salah satu pada saluran tersebut. Prebiotik secara
probiotik yang memberi manfaat sebagai potensial dapat digunakan sebagai bahan
pencegah kanker (William dan Winder, 1996). penyalut, karena kebanyakan prebiotik adalah
Asam-asam organik seperti asam laktat dan polimer yang mudah membentuk gel.
asam asetat yang diproduksi bakteri asam Pemanfaatan prebiotik sebagai bahan
laktat sebagai hasil fermentasi laktosa dapat penyalut disamping dapat melindungi
membantu aktivitas usus dengan merangsang probiotik dari kondisi ekstrim juga dapat
peristaltik, merangsang sistem kekebalan dan menjadi substrat bagi pertumbuhannya.
resistensi terhadap infeksi dan kanker Penggunaan prebiotik sebagai bahan pengen-
(Mitsuko, 1989). kapsulat pada probiotik dikenal sebagai
Lactobacillus acidophilus menunjukkan metode ko-enkapsulasi.
fase stationer yang pendek serta diikuti Bahan penyalut adalah bahan yang
kehilangan viabilitas sel yang cepat, walaupun digunakan untuk melapisi inti. Bahan penyalut
disimpan pada suhu beku. Charampopoulus et bermanfaat untuk menutupi rasa dan bau yang
al. (2002) menunjukkan bahwa Lactobacillus tidak enak, perlindungan terhadap lingkungan,
acidophilus mempunyai waktu fase stasioner meningkatkan stabilitas, dan mencegah
yang cepat dan kehilangan viabilitas yang penguapan. Bahan penyalut harus mampu
cepat dibanding Lactobacillus plantarum, L memberikan suatu lapisan tipis yang kohesif
fermentum, dan L. reuteri pada media barley, dengan bahan inti, dapat bercampur secara
malt, dan gandum. Pendeknya waktu hidup kimia, tidak bereaksi dengan inti (bersifat
probiotik ini menjadikan permasalahan inert). Bahan penyalut yang dipakai bisa
tentang cara mempertahankan viabilitas berupa polimer alam, semi sintetik, maupun
probiotik ini agar tetap memberikan efek sintetik dengan ketebalan dinding penyalut
fungsional. 0,1-60 mikrometer (Istiyani, 2008).
Enkapsulasi merupakan metode yang Karagenan adalah salah satu hasil olahan
bertujuan untuk melindungi bahan inti dari rumput laut. Karagenan dari jenis Eucheuma
kehilangan nilai gizi, menstabilkan bahan aktif, mempunyai susunan senyawa yang komplek
memudahkan pengendalian pelepasan bahan dari polisakarida yaitu terdiri atas sejumlah
aktif dan melindungi komponen aktif dari unit galaktosa dan 3,6 anhydrogalaktosa baik
lingkungan. Enkapsulasi diterapkan pada pro- yang mengandung sulfat atau tidak dengan
biotik dengan tujuan untuk melindungi ikatan α 1,3-D galaktosa serta β 1,4-3,6
probiotik tetap hidup dari kondisi ekstrim anhydrogalaktosa secara bergantian (Zatnika,
akibat pengeringan, penyimpanan maupun 1993). Karagenan terpilih menjadi bahan
cairan saluran pencernaan. Guerin et al. (2003) penyalut karena kemam-puannya dalam
telah menunjukkan bahwa probiotik yang di- membentuk gel. Spesies Eucheuma cottonii
enkapsulasi mempunyai viabilitas yang lebih penghasil kappa-karagenan yang mempunyai
tinggi pada perlakuan kondisi saluran sifat gel kokoh, kuat akan tetapi mudah
pencernaan dibanding tanpa terenkapsulasi. sineresis. Sehingga dalam penelitian dilakukan
Keberhasilan enkapsulasi pada probiotik uji terhadap penggunaan Eucheuma cottonii
sangat tergantung pada pemilihan bahan sebagai penghasil kappa kargenan dengan
penyalut. Bahan penyalut seperti gum acasia
RESEARCH JOURNAL OF LIFE SCIENCE E-ISSN : 2355-9926 29
DESEMBER-2014 VOLUME 01 NO. 01 http://rjls.ub.ac.id

fungsi sebagai bahan pengenkapsulasi kontrol normal, kelompok kontrol


Lactobacillus acidophilus. diberi suspensi probiotik, kelompok
Tujuan penelitian ini adalah: 1) Men- kontrol diberi karaginan dan kelompok
dapatkan viabilitas L. acidophilus dan E. coli diberi enkapsulat probiotik. Semua
pada feses hewan uji yang diberi L. acidophilus hewan coba diberi ransum normal dan
terenkapsulasi karaginan; 2) Mendapatkan air steril secara ad libitum. Pengujian
kemampuan antikolesterol L. acidophilus dilakukan selama 18 hari
teren-kapsulasi karaginan pada feses hewan b. Kolonisasi Saluran Pencernaan.
uji; 3) Mendapatkan kemampuan L. Kolonisasi Lactobacillus
acidophilus terenkapsulasi karaginan dalam acidophilus dan coliform dihitung
menurunkan aktivitas -glukoronidase yang secara interval pada hari ke 0, 8, dan
terdapat pada feses hewan uji.; 4) 16. Sampel feces dikumpulkan dalam
Mendapatkan kemampuan L. acidophilus plastik steril dan disimpan pada suhu
terenkapsulasi karaginan sebagai penginduksi 4oC dan tidak boleh lebih dari 2 jam
IgA yang didapat dari feses hewan uji. untuk diuji. Satu gram sampel feces
diencerkan dalam 9 mL 0,1% pepton
METODE PENELITIAN water steril untuk mendapatkan
1. Bahan Penelitian. pengenceran 101. Peng-enceran
8
Hewan coba yang digunakan dalam dilakukan hingga 10 dan ditanam
penelitian ini mencit dengan berat antara 20- pada MRS Agar untuk Lactobacillus
25 g. Rumput laut merah yang digunakan acidophilus dan VRB Agar untuk
sebagai bahan pembuatan Caragenan adalah coliform.
Eucheuma cottonii (dipanen dari Lombok), c. Uji Antikolesterol.
sedang Lactobacillus acidophilus didapat dari Penentuan anti kolesterol feses
koleksi laboratorium Mikrobiologi Fakultas hewan uji secara gas kromatografi.
Kedokteran, Universitas Brawijaya, Malang. Feses hewan uji yang didapat
Pembuatan caragenan mengacu pada metoda selanjutnya di kering bekukan. Feses
gel press presipitasi KCl dan pembuatan selanjutnya dihaluskan dan diekstraksi
mikrokapsul metode emulsifikasi (Adhikari et berdasar metode Folch. Ekstrak yang
al,2003). didapat selanjutnya diasetilasi dan
segera diinjeksikan dalam gas
2. Alat Penelitian.
kromatografi Shimazhu 14A Chroma-
Alat-alat yang digunakan dalam
tograph (Kyoto, Jepang) dengan kolom
penelitian ini antara lain: kandang berbahan
kapiler DB17 (0,25 mm x 30 m, J&W
plastik, sentrifus, inkubator,
Scientific, CA) dan gas nitrogen
spektrofotometer, dan ELISA reader.
sebagai fase gerak. Kadar kolesterol
3. Pengujian Fungsional Secara In Vivo. ditentukan dengan membandingkan
a. Uji aktivitas probiotik secara in-vivo luas puncak dan waktu retensi
pada hewan model. kolesterol standar.
Mencit strain BALB/c dengan d. Uji -glukoronidase.
berat sekitar 20-25 g digunakan Satu gram sampel feces disuspensi
sebagai hewan model dan diambil dari ke dalam bufer (0,1 mol Na 2HPO4/L
UPT hewan percobaan UGM. Mencit dan 0,15 mol NaCl/L; pH 7,41) dan
dipelihara pada kandang plastik steril diaduk dengan kecepatan tinggi
yang berada dalam ruang steril dan selama 5 menit. Dua mL sampel
suhu kamar. Tiap kelompok percobaan dicampur dengan 0,1 mL larutan p-
hewan uji terdiri dari 10 ekor. Hewan nitrophenyl -D-glukoronida. Reaksi
uji terdiri dari 4 kelompok: kelompok berjalan pada suhu 37 oC. Reaksi
RESEARCH JOURNAL OF LIFE SCIENCE E-ISSN : 2355-9926 30
DESEMBER-2014 VOLUME 01 NO. 01 http://rjls.ub.ac.id

dihentikan setelah 5 menit dengan Gambar 1. Kenaikan berat badan hewan uji
penambahan 0,5 mL larutan 1,0 mol/L antar perlakuan.
Na2CO3 dingin. Larutan disentrifus
Gambar 1. memperlihatkan kenaikan
pada 4000 g, 4oC selama 10 menit.
berat badan hewan uji yang diberi perlakuan L.
Absorbansi supernatan dibaca pada
acidophilus yang terenkapsulasi karaginan
405 nm.
tidak berbeda nyata dengan hewan uji yang
e. Penentuan IgA.
diberi karaginan dan sangat berbeda nyata
Penentuan jumlah IgA dalam feses
dengan perlakuan hewan uji normal dan
hewan uji dilakukan secara ELISA. Pada
hewan uji yang diberi probiotik saja. Kenaikan
akhir penelitian mencit dibunuh dan
berat badan pada hewan yang diberi
diambil fesesnya. Penentuan kadar IgA
perlakuan L. acidophilus yang terenkapsulasi
dalam feses dilakukan dengan
karaginan paling tinggi dibanding perlakuan
menggunakan kit. Prosedur
lainnya dan paling rendah pada hewan uji
pelaksanaan uji berdasar petunjuk
normal. Pollman et al. (1980) melaporkan
pembuat kit uji IgA. Kandungan feses
bahwa individu yang diberi probiotik
hewan uji inten-sitasnya dibaca pada
menunjukkan peningkatan berat badan sekitar
ELISA reader.
8%. Fuller (1989) menjelaskan kenaikan berat
4. Analisis Data. badan ini dapat diakibatkan karena
Data yang didapat dari penelitian menurunnya bakteri patogen yang dapat
dianalisa secara satu arah dan dinyatakan menurunkan bioavailabilitas zat gizi dan
dengan rerata dan kesalahan baku. Perbedaan penyebab diare, serta secara sinergi dengan
antar perlakuan dianalisa dengan beda nyata peptida berlaku sebagai pemicu pertumbuhan.
terkecil. Tingkat kepercayaan dalam penelitian Sementara itu Parvez et al. (2006) menyatakan
ini dinyatakan sebesar α =5%. bahwa probiotik dapat mempengaruhi
partum-buhan karena mampu meningkatkan
HASIL DAN PEMBAHASAN ketersediaan zat gizi, seperti: protein, lemak,
Pemberian mikrokapsul Lactobacillus asam folat, niasin dan riboflavin dan
acidophilus yang terenkapsulasi kappa- meningkatkan produksi asam amino bebas,
karaginan memberikan pengaruh terhadap uji asam lemak rantai pendek, serta memperbaiki
fungsional-nya dengan mengamati berat pencernaan laktosa.
badan mencit, kadar kolesterol feses, aktivitas 2. Anti Kolesterol
β-glukoronidase feses, viabilitas E Coli mencit, Rerata kadar kolesterol feses antara
viabilitas L acidophilus feses, kadar IgA feses perlakuan pada hewan uji dapat dilihat pada
mencit. Gambar 2.
1. Berat badan 40
Rerata kenaikan berat badan antara
Kolesterol (μmol/g)

perlakuan pada hewan uji saat akhir masa 35


penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.
Kenaikan berat badan

30
20
15 25
(%)

10
5
20
0
0 6 12 18 Normal Probiotik Karaginan Pro + Kar
Lama (hari)
Gambar 2. Kadar kolesterol feses
Normal Probiotik Karaginan Pro + Kar Hewan uji antar perlakuan
RESEARCH JOURNAL OF LIFE SCIENCE E-ISSN : 2355-9926 31
DESEMBER-2014 VOLUME 01 NO. 01 http://rjls.ub.ac.id

Gambar 2. memperlihatkan bahwa kadar

Aktivitas Beta-glukoronidase
kolesterol feses pada hewan uji yang diberi 1.05
perlakuan Lactobacillus acidophilus yang

(mg/30 menit/g)
1
terenkapsulasi karaginan sangat berbeda 0.95
nyata dengan kadar kolesterol feses dari
0.9
hewan uji yang lainnya. Kadar kolesterol feses
0.85
pada hewan normal paling sedikit dibanding
0.8
perlakuan lainnya dan paling banyak didapat
0.75
pada feses dari hewan uji yang mendapat
Normal Probiotik Karaginan Pro + Kar
perlakuan Lactobacillus acidophilus yang
terenkapsulasi karaginan. Fukushima et al.
(1999) melaporkan bahwa kandungan Gambar 3. Aktivitas -glukoronidase feses
kolesterol feses tikus yang diberi probiotik hewan uji antar perlakuan.
akan meningkat dibanding feses tikus normal.
Gambar 3 memperlihatkan aktivitas -
Hal serupa juga dilaporkan oleh Liong and
glukoronidase feses hewan uji yang diberi
Shah (2005a) adanya peningkatan kadar
perlakuan L. acidophilus yang terenkapsulasi
kolesterol feses akibat konsumsi
karaginan tidak berbeda nyata dengan semua
Lactobacillus acidophilus. Hal ini
hewan uji perlakuan, namun aktivitasnya paling
dimungkinkan adanya dekonjugasi terhadap
rendah dibanding seluruh perlakuan lainnya.
kolesterol dari garam empedu oleh probiotik.
Imaoka et al. (2004) dan Goossens et al. (2006)
De Boever and Verstraete (1999)
melaporkan bahwa aktivitas -glukoronidase feses
memperlihatkan bahwa L. plantarum mampu
individu yang diberi probiotik maupun tidak juga
mendekonjugasi garam empedu hingga
tidak berbeda nyata, namun menunjukkan
melepaskan kolesterol. Menurut Begley et al.
bahwa aktivitas enzim tersebut pada individu
(2005) dan Ramasamy et al. (2010)
yang diberi probiotik terenkapsulasi lebih kecil
mekanisme peningkatan kadar kolesterol
dibanding yang tidak diberi probiotik. Van
feses akibat adanya probiotik adalah
Dokkum et al. (1999) melaporkan bahwa
kemampuan biota tersebut untuk
konsumsi sinbiotik dapat menurunkan aktivitas
mengaktivasi hidrolase garam empedu hingga
kolesterol yang berada dan ter-gabung -glukoronidase meski tidak nyata, sedang
dengan garam empedu menjadi terlepas. Kushal et al. (2006) menunjukkan pemberian
Dijelaskan oleh Liong and Shah (2005b) Lactobacillus acidophilus selama tiga minggu
bahwa hasil metabolisme probiotik yaitu dapat menekan aktivitas -glukoronidase. Hal ini
asam lemak rantai pendek yang menghasilkan dimungkinkan masa pemberian probiotik
penurunan pH lumen usus besar berpengaruh terenkapsulasi dalam penelitian relatif pendek.
terhadap pelepasan kolesterol dari garam Fuller (1989) menjelaskan rendah-nya aktivitas
empedu. Ditambahkan oleh Park et al. (2008) -glukoronidase feses pada individu yang diberi
peningkatan kadar kolesterol dalam feses probiotik karena probiotik mampu menekan
karena adanya asimilasi asam empedu dan pertumbuhan bakteri penghasil enzim tersebut,
kolesterol itu sendiri. dimana enzim ini bertanggung jawab dalam
menginduksi pembentukan dan pelepasan
3. Aktivitas -glukoronidase. karsinogen ke dalam kolon oleh bakteri patogen.
Rerata aktivitas -glukoronidase feses Konsumsi probiotik yang terus menerus
antara perlakuan pada hewan uji dapat dilihat berakibat dapat menurunkan aktivitas enzim
pada Gambar 3. tersebut secara nyata seiring dengan
tertekannya pertumbuhan bakteri patogen.
Steer et al. (2000) menambahkan bahwa
aktivitas -glukoronidase dapat terhambat
RESEARCH JOURNAL OF LIFE SCIENCE E-ISSN : 2355-9926 32
DESEMBER-2014 VOLUME 01 NO. 01 http://rjls.ub.ac.id

akibat penurunan pH kolon karena adanya hasilkan dan mensekresi peptida yang dapat
fermentasi bakteri asam laktat. membunuh bakteri patogen seperti E. coli.
Sementara itu Cross (2002) menambahkan
4. Viabilitas E. Coli.
bahwa genus Lactobacilli mampu
Rerata viabilitas E. Coli feses hewan uji
membangkitkan penginduksian sistem imun
dapat dilihat pada Gambar 4.
untuk melawan keberadaan bakteri patogen.
Viabilitas E. coli (Log cfu/g)

8 Macfarlane et al. (2008) menjelaskan


7 efektivitas antimikroba probiotik tersebut
6 makin meningkat bila prebiotik diberikan
5 bersamaan dengan probiotik sebagai suatu
4 sinbiotik dan ditambahkan oleh Macfarlane et
3 al. (2006) keberadaan prebiotik ini akan
2 difermentasi oleh probiotik seperti Lactobacilli
1 dan Bifidobacterium hingga kadar asam lemak
0
rantai pendek dalam lumen menjadi
meningkat dan berakibat pH lumen
Normal Probiotik Karaginan Pro + Kar
pencernaan turun dan selanjutnya dapat
Gambar 4. Viabilitas E. coli feses membunuh bakteri patogen. Macfarlane et al.
hewan uji antar perlakuan. (2008) menjelaskan pula bahwa struktur
prebiotik yang menyerupai glikokonjugat
Gambar 4 memperlihatkan bahwa hingga dapat menjadi menempelnya patogen
viabilitas E. coli feses pada hewan uji yang pada prebiotik tersebut. Sementara itu
diberi perlakuan L. acidophilus yang Johnson-Henry et al. (2007) menjelaskan
terenkapsulasi karaginan sangat berbeda keberadaan protein lapisan luar dari lapisan
nyata dengan viabilitas E. coli feses dari hewan luar parakristalin dinding sel probiotik dapat
uji yang lainnya. Viabilitas E. coli feses pada menghambat penem-pelan bakteri patogen
hewan normal paling tinggi dibanding pada mukus sel epitel saluran pencernaan.
perlakuan lainnya dan paling rendah didapat Silva et al. (1987) menjelaskan aktivitas
pada feses dari hewan uji yang mendapat bakterisidal Lactobacillus sp terhadap E. coli
perlakuan L. acidophilus yang terenkapsulasi karena disekresinya mikrosin oleh probiotik
karaginan. Hal serupa dilaporkan oleh tersebut.
Goossens et al. (2006) dan Tuohy et al. (2006)
bahwa viabilitas E. coli feses pada individu 5. Viabilitas L. Acidophilus.
atau hewan coba yang tidak mengkonsumsi Rerata viabilitas L. acidophilus feses
Lactobacillus sp tinggi, namun Brink et al. antara perlakuan pada hewan uji dapat dilihat
(2006) melaporkan bahwa viabilitas E. coli pada Gambar 5.
akan rendah bila subjek mengkonsumsi
7
probiotik dan prebiotik. Hutt et al. (2006)
Viabilitas L. acidophilus

melaporkan adanya aktivitas antagonisme 6

antara lactobacilli dengan bakteri 5


(Log cfu/g)

enteropatogenik. Servin (2004), Kushal et al. 4


(2006) dan Macfarlane et al. (2008) 3
menjelaskan konsumsi probiotik seperti 2
Lactobacillus sp dapat menekan bakteri 1
patogen dan sifat antimikrobanya makin 0
meningkat bila probiotik tersebut dikonsumsi Normal Probiotik Karaginan Pro + Kar
beserta prebiotik. Lebih lanjut Servin (2004)
dan Ng et al. (2009) menyatakan bahwa Gambar 5. Viabilitas L. acidophilus feses
Lactobacillus acidophilus mampu meng- hewan uji antar perlakuan.
RESEARCH JOURNAL OF LIFE SCIENCE E-ISSN : 2355-9926 33
DESEMBER-2014 VOLUME 01 NO. 01 http://rjls.ub.ac.id

Gambar 5 memperlihatkan bahwa viabilitas Gambar 6 memperlihatkan bahwa kadar


L. acidophilus feses pada hewan uji yang diberi IgA feses pada hewan uji yang diberi perlakuan
perlakuan L. acidophilus yang terenkapsulasi L. acidophilus yang terenkapsulasi karaginan
karaginan berbeda sangat nyata dengan berbeda sangat nyata dengan kadar IgA feses
viabilitas L. acidophilus feses hewan uji yang lain. hewan uji yang lain. Kadar IgA feses pada
Viabilitas L. acidophilus feses pada hewan hewan uji yang diberi L. acidophilus yang
normal menunjukkan paling rendah dibanding terenkapsulasi karaginan menunjukkan paling
perlakuan lainnya dan paling tinggi didapat pada tinggi dibanding per-lakuan lainnya dan kadar
feses dari perlakuan L. acidophilus yang IgA paling rendah didapat pada feses hewan
terenkapsulasi karaginan. Hal serupa dilaporkan normal. Kukkonen et al. (2010) melaporkan
oleh Goossens et al. (2006) dan Tuohy et al. adanya peningkatan kadar IgA feses manusia
(2006) bahwa individu yang tidak yang mengkonsumsi probiotik (Lactobacillus
mengkonsumsi probiotik viabilitas L. acidophilus rhamnosus). Park et al. (2002) menjelaskan
fesesnya rendah, namun Brink et al. (2006) bahwa mikrobiota saluran pencernaan adalah
melaporkan bahwa viabilitasnya akan tinggi bila induktor sistem kekebalan tubuh (IgA). Bakteri
mengkonsumsi probiotik dan Ding and Shah patogen akan menurunkan kadar antibodi
(2009) melaporkan bahwa viabilitas L. tersebut, sedang probiotik akan
acidophilus tetap tinggi karena terkapsul dalam meningkatkannya. Ng et al. (2009)
karaginan. Macfarlane et al. (2006) menjelaskan menjelaskan bahwa probiotik dapat berlaku
bahwa keberadaan prebiotik dapat menurunkan sebagai imunomodulator dengan adanya
viabilitas bakteri patogen dan meningkatkan bakteri patogen. Parvez et al. (2006)
Lactobacilli. Hutt et al. (2006) menjelaskan menjelaskan bahwa peningkatan respon imun
bahwa ada korelasi positif antara pH kolon, asam oleh probiotik karena pro-biotik mampu
rantai pendek dan probiotik. Hal ini ditegaskan mengaktivasi makrofag, meningkatkan kadar
oleh Macfarlane et al. (2008) karena prebiotik sitokin, meningkatkan aktivitas sel natural
oleh probiotik akan dimetabolisme secara killer, dan peningkatan kadar antibodi.
anaerob (fermentasi) menjadi asam lemak rantai Sementara itu Fang et al. (2000) berpendapat
pendek (seperti: asam asetat, asam propionat, bahwa peningkatan kadar IgA pada hewan uji
dan asam butirat) hingga lingkungan saluran yang diberi probiotik berkaitan dengan fungsi
pencernaan besar ber-pH yang sesuai bagi mikroba tersebut sebagai adjuvant dan
kehidupan probiotik, termasuk Lactobacilli. peningkat ekspresi reseptor CR3 yang terdapat
pada netrofil, dimana reseptor ini berfungsi
6. IgA.
sebagai monitor terhadap perubahan akibat
Rerata kadar IgA feses antara perlakuan
adanya fagositosis dan inflamasi.
pada hewan uji dapat dilihat pada Gambar 6.
KESIMPULAN DAN SARAN
1100
d Kesimpulan adalah pemberian L.
acidophilus terenkapsulasi caragenan ber-
IgA (μg/mL)

c
900 pengaruh ter-hadap fungsionalnya dengan
b meningkatkan viabilitas L. acidophilus dan E.
a coli feses mencit, pemberian L. acidophilus
700
terenkapsulasi karaginan dapat meningkatkan
500
kadar kolesterol feses mencit, pemberian L.
acidophilus terenkapsulasi caragenan dapat
Normal Probiotik Karaginan Pro + Kar
menurunkan aktivitas -glukoronidase feses
Gambar 6. Kadar IgA feses mencit, pemberian L. acidophilus
hewan uji antar perlakuan. terenkapsulasi karaginan dapat meningkatkan
kadar IgA feses mencit.
RESEARCH JOURNAL OF LIFE SCIENCE E-ISSN : 2355-9926 34
DESEMBER-2014 VOLUME 01 NO. 01 http://rjls.ub.ac.id

DAFTAR PUSTAKA Fang H, Elina T, Heikki A, Seppo S. 2000.


Ahrne S., Nobaek S., Jeppson B., Adlerberth I., Modulation of humoral immune
Wold A.E., Molin G. 1998. The normal response through probiotic intake.
Lactobacillus flora of healthy human FEMS Immunology and Medical
rectal and oral mucosa. Journal of Microbiology. 29: 47-52
Applied Microbiology. 85:88-94 FAO/WHO, 2002. Guidelines for the Evaluation
Begley M, Gahan CGM and Hill C. 2005. The of Probiotics in Food. London, Ontario,
interaction between bacteria and bile. Canada, April 30 and May 1
FEMS Microbiology Reviews 29: 625–651 Fernandez M.F., Boris S., and Barbes C. 2003.
Brink M, Todorov SD, Martin JH, Senekal M and Probiotic properties of human
Dicks LMT. 2006. The effect of prebiotics lactobacilli strains to be used in the
on production of antimicrobial gastrointestinal tract. Journal of Applied
compounds, resistance to growth at low Microbiolgy. 94:449-55
pH and in the presence of bile, and Frece J, Kos B, Beganovic´ J, Vukovic´ S, and Sˇ
adhesion of probiotic cells to intestinal usˇ kovic´ J. 2005. In vivo testing of
mucus. Journal of Applied Microbiology. functional properties of three selected
100: 813–820 probiotic strains. World Journal of
Corcoran B.M., Ross R.P., Fitzgerald G.F., and Microbiology & Biotechnology. 21:1401–
Stanton C., 2004. Comparative survival 1408
of probiotic lactobasilli spray-dried in Fukushima M, Doi S, Ohashi T, Endo T, Saitoh
the presence of prebiotic substances. H and Nakano M. 1999. a mixture of
Journal of Applied Microbiology. organism affects cholesterol
96:1024-39 metabolism together with rat cecal
Cross ML. 2002. Microbes versus microbes: flora. Biosci. Biotechnol. Biochem. 63:
immune signals generated by probiotic 1160-1164
Lactobacilli and their role in protection Fuller R. 1989. Probiotics in man and animals.
against microbial pathogens. FEMS Journal of Applied Bacteriology. 66: 365-
Immunology and Medical Microbiology. 378
34: 245-253 Fuller R. 1991. Probiotics in human medicine.
De Boever P. and Verstraete W. 1999. Bile salt Gut. 32:439-42
deconjugation by Lactobacillus Goossens DAM, Jonkers DMAE, Russel MGVM,
plantarum 80 and its implication for Stobberingh EE & Stockbrugger R. W.
bacterial toxicity. Journal of Applied 2006. The effect of a probiotic drink with
Microbiology. 87: 345–352 Lactobacillus plantarum 299v on the
Ding WK and Shah NP. 2009. Effect of Various bacterial composition in faeces and
Encapsulating Materials on the Stability mucosal biopsies of rectum and
of Probiotic Bacteria. Journal Of Food ascending colon. Alimentary
Science. 74: 100-107. Pharmacology & Therapeutics. 23: 255–
van Dokkum, W., Wexendonk, B., Srikumar, 263
T.S. and van den Heuval, E.G. 1999. Guerin, D., Vuillemard, J.C. and Subirade, M.
Effect of nondigestible oligosaccharides 2003. Protection of bifidobacteria
on large bowel functions, blood lipid encapsulated in polysaccharide-protein
concentrations and glucose absorption gel beads against gastric juice and bile. J
in young healthy male subjects. Eur J Clin Food Prot. 66: 2076–2084.
Nutr: 53, 1–7. Hutt P, Shchepetova J, Loivukene K, Kullisaar T
Dziezak JD. 1988. Microencapsulation and and Mikelsaar M. 2006. Antagonistic
Encapsulated Ingredients. Food activity of probiotic lactobacilli and
Technology. 4: 136-151 bifidobacteria against entero- and
RESEARCH JOURNAL OF LIFE SCIENCE E-ISSN : 2355-9926 35
DESEMBER-2014 VOLUME 01 NO. 01 http://rjls.ub.ac.id

uropathogens. Journal of Applied Probiotics: Recent Advances. Inflamm


Microbiology. 100: 1324–1332 Bowel Dis. 15:300 –310
Imaoka A., Setoyama H., Takagi A., Matsumoto Park JH, Um JI, and Lee BJ. 2002. Encapsulated
S. and Umesaki Y.. 2004. Improvement Bifidobacterium bifidum potentiates
of human faecal flora-associated mouse intestinal IgA production. Cell Immunol.:
model for evaluation of the functional 219: 22–7.
foods. Journal of Applied Microbiology. Park YH, Kim JG, Shin YW, Kim HS, Kim YJ, Chun
96: 656–663 T, Kim SH and Whang KY. 2008. Effects
Kondo A. 1979. Microcapsule Processing and of Lactobacillus acidophilus 43121 and a
Technology. New York: Marcel Dekker. mixture of Lactobacillus casei and
Kukkonen K, Kuitunen M, Haahtela T, Korpela Bifidobacterium longum on the serum
R, Poussa T, Savilahti E. 2010. High cholesterol level and fecal sterol
intestinal IgA associates with reduced excretion in hypercholesterolemia-
risk of IgE-associated allergic diseases. induced pigs. Biosci. Biothechnol.
Pediatr Allergy Immunol . 21: 67–73 Biochem. 72: 595-600
Kushal R, Anand SK and Chander H. 2006. In Parvez S, Malik KA, Ah Kang S. and Kim HY.
vivo demonstration of enhanced 2006. Probiotics and their fermented
probiotic effect of co-immobilized food products are beneficial for health.
Lactobacillus acidophilus and Journal of Applied Microbiology. 100:
Bifidobacterium bifidum. International 1171–1185
Journal of Dairy Technology. 59: 265-271 Ramasamy K, Abdullah N, Wong MCVL,
Liong MT and Shah NP. 2005a. Optimization of Karuthand C and Ho YW. 2010. Bile salt
cholesterol removal, growth and deconjugation and cholesterol removal
fermentation patterns of Lactobacillus from media by Lactobacillus strains used
acidophilus ATCC 4962 in the presence as probiotics in chickens. J Sci Food Agric
of mannitol, fructo-oligosaccharide and 2010; 90: 65–69
inulin: a response surface methodology Re MI, 1998. Microencapsulation by spray
approach. Journal of Applied drying. Drying Technology. 16: 1191-
Microbiology. 98: 1115–1126 1236.
Liong MT and Shah NP. 2005b. Production of Rolfe RD. 2000. The Role of Probiotic Cultures
organic acids from fermentation of in the Control of Gastrointestinal Health.
mannitol, fructooligosaccharide and Journal of Nutrition. 130: 396S–402S.
inulin by a cholesterol removing Servin AL. 2004. Antagonistic activities of
Lactobacillus acidophilus strain. Journal Lactobacilli and Bifidobacteria against
of Applied Microbiology. 99: 783–793 microbial pathogens. FEMS
Macfarlane S, Macfarlane GT and Cummings Microbiology Reviews. 28: 405–440
JH. 2006. Review article: prebiotics in Silva M, Jacobus NV, Deneke C, and Gorbach
the gastrointestinal tract. Aliment SL. 1987. Antimicrobial Substance from
Pharmacol Ther. 24: 701–714 a Human Lactobacillus Strain.
Macfarlane GT, Steed H. and Macfarlane S. Antimicrobial Agents and
2008. Bacterial metabolism and health- Chemotherapy. 31: 1231-1233
related effects of galacto- Steer T, Carpenter H, Tuohy K and Gibson GR.
oligosaccharides and other prebiotics. 2000. Perspectives on the role of the
Journal of Applied Microbiology. 104: human gut microbiota and its
305–344 modulation by pro- and prebiotics.
Ng SC, Hart AL, Kamm MA, Stagg AJ, and Knight Nutrition Research Reviews. 13: 229-254
SC. 2009. Mechanisms of Action of
RESEARCH JOURNAL OF LIFE SCIENCE E-ISSN : 2355-9926 36
DESEMBER-2014 VOLUME 01 NO. 01 http://rjls.ub.ac.id

Sudibyo A. 1993. Mikroenkapsulasi dan pene- Lactobacillus casei in the


rapannya dalam industri. Komunikasi gastrointestinal tract of healthy human
Industri Hasil Pertanian. 3: 1-14. volunteers and its impact on the faecal
Tuohy KM, Pinart-Gilberga M., Jones M., microflora. Journal of Applied
Hoyles L., McCartney A.L. and Gibson Microbiology. 102: 1026–1032.
G.R.. 2007. Survivability of a probiotic

Anda mungkin juga menyukai