THE VIABILITY TEST OF LACTIC ACID BACTERIA FROM DUCK INTESTINES ON RICE BRAN AND
COMBINATION OF RICE BRAN AND MOLASSES
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui viabilitas Bakteri Asam Laktat dari usus itik pada dedak padi dan
kombinasi dedak padi dengan molases sebagai kandidat probiotik. Penelitian dilaksanakan dalam Percobaan
Rancangan Acak Kelompok yang dilakukan secara faktorial 2 x 6. Faktor A adalah 2 macam media
perlakuan yaitu: media A (dedak padi) dan media B (dedak padi + molasis). Faktor B adalah lama waktu
inkubasi yaitu 0 jam (kontrol), 2jam, 4jam, 6 jam, 8 jam, dan 10 jam. Masing- masing perlakuan diulang
sebanyak 2 kali. Pengamatan viabilitas bakteri dilakukan dengan metode angka lempeng total untuk
menentukan jumlah sel bakteri yang hidup dilanjutkan dengan menghitung viabilitas BAL. Data jumlah koloni
BAL yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan isolat BAL dari usus itik pada
media perlakuan dedak padi dan kombinasi dedak padi dengan molases memiliki viabilitas tertinggi pada
waktu inkubasi ke- 10 jam dengan jumlah populasi sebesar Log 6,53 CFU/g pada dedak padi dan Log 6,87
CFU/g pada kombinasi dedak padi dan molases.
ABSTRACT
This study aims to determine the viability of Lactic Acid Bacteria from duck intestines on rice bran and rice
bran combination with molasses as probiotic candidate. The experiment was conducted in Randomized Block
Design Experiment which was done 2 x 6 factorial. Medium A (rice bran) and medium B (rice bran +
molasses) were used as treatment media (Factor A). Factor B was length of incubation time : 0 hours
(control), 2 hours, 4 hours, 6 hours, 8 hours, and 10 hours. Each treatment was repeated 2 times.
Observation of bacterial viability was done by total plate number method to determine the number of live
bacterial cells followed by calculating the viability of LAB. The number of obtained LAB colonies was
analyzed descriptively. The results showed that LAB isolates from duck intestines on rice bran treatment and
rice bran combination combined with molasses had the highest viability at the 10 hours storage with a
population of Log 6,53 CFU/g in rice bran and 6,87 CFU/g.in combination of rice bran and molasses.
Viabilitas merupakan kemampuan dari makhluk yaitu sebesar 0,0076 g/ml.. Hasil ini sesuai
hidup untuk dapat mempertahankan daya dengan temuan Elok dkk (2012) bahwa Bakteri
hidupnya pada lingkungan (Kristiyanti, 2015). Asam Laktat (BAL) mampu menggunakan nutrisi
Beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi dedak padi secara efektif.
viabilitas mikroba antara lain temperatur
Selain dedak padi, molases juga dapat digunakan
lingkungan, pH, aerasi, tekanan osmotik, serta
sebagai medium sumber karbon (Desniar, 2003).
faktor lain berupa nutrisi yang terkandung dalam
Molases mengandung 48-56% gula dan sedikit
medium pertumbuhan (Pelczar dan Chan, 2005).
bahan atau unsur-unsur mikro (trace element)
Bakteri Asam Laktat dapat bertahan hidup pada yang penting bagi kehidupan organisme, seperti
medium yang sesuai atau medium yang memiliki cobalt, boron, iodium, tembaga, mangan, dan
komposisi nutrisi yang dibutuhkan untuk seng. Selain itu, molasis juga mengandung
pertumbuhannya. Untuk tetap bertahan hidup, vitamin (Saputra, 2008) sehingga dapat
BAL dalam pertumbuhannya memerlukan sumber mendukung viabilitas BAL. Hasil penelitian
nitrogen yang berupa asam amino, sumber karbon Sutrisna dkk (2015) menunjukan penambahan
atau energi berupa karbohidrat, sumber vitamin molases konsentrasi 1% pada medium tumbuh
berupa vitamin B dan sumber mineral berupa Mg, BAL menjadikan daya hidup BAL lebih baik
Mn, dan S. Beberapa bahan pakan yang dapat dibandingkan media kontrol (MRS). Isolat BAL
dimanfaatkan sebagai sumber karbohidrat dan dari usus itik B1, B3 dan B4 tetap viabel selama
sumber nitrogen diantaranya adalah dedak padi 72 jam inkubasi. Masing-masing isolat
dan molases. menghasilkan 1,73 generasi, 1,52 generasi dan
2,82 generasi. Oleh karena itu, penambahan
Dedak padi mengandung energi termetabolis
molases konsentrasi 1 % pada dedak padi
sebesar 2500,76% kcal/kg – 2840,23 kcal/kg,
dimungkinkan dapat meningkatkan viabilitas
protein kasar 8%-14%, serat kasar 6%-30%, dan
Bakteri Asam Laktat.
kadar abu 5%- 16% (Zuprizal, 2000). Menurut
Tangendjaja (1986) beberapa elemen penting
METODE PENELITIAN
yang terkandung didalam dedak padi diantaranya
Waktu dan Tempat
Metionin 0,25%, Lisin 0,45%, Ca 0,20%, dan P
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium
1,00% . Dedak padi juga memiliki kisaran pH
Mikrobiologi Fakultas MIPA Biologi Universitas
sekitar 6,54±0,03 (Suwarno, 2007).
Lampung dari bulan Januari – Maret 2016.
Penelitian Esivan dkk (2015) menunjukan bahwa
Alat dan Bahan
Lactobacilus casei yang merupakan salah satu
Bahan yang diperlukan dalam penelitian ini
strain probiotik mampu tumbuh dengan baik di
meliputi campuran isolat bakteri asam laktat dari
media dedak padi. Viabilitas tertinggi Lactobacilus
usus itik B4, B7, dan B8 yang diperoleh dari
casei ditunjukan pada dedak padi konsentrasi 20
koleksi (Sutrisna, 2013), media deMan Rogosa
% (w/v) dengan waktu inkubasi 10 jam yaitu
and Sharpe Broth (MRS), NaCl steril, Molases,
sebesar 3,0 x 108 CFU/ml. Selain itu dedak padi
dan Dedak padi. Alat yang digunakan dalam
juga mempengaruhi produksi biomassa sel bakteri
penelitian ini yaitu laminar air flow cabinet,
9 / Sutrisna, R., Ekowati, C.N., Agustin, V.S.
autoclvef, oven, hot plate magnetic stirrer, neraca diinkubasi pada 0 jam (kontrol), 2 jam, 4 jam, 6
analitik, pH meter, ultrasonic cleaner, inkubator, jam, 8 jam, dan 10 jam pada suhu ruang.
erlenmeyer, beaker glass, mikropipet, tabung 4. Perhitungan sel bakteri dilakukan secara tidak
reaksi, pipet tip, cawan petri, kapas, kain kassa, langsung dengan metode pour plate. Masing-
keranjang, tabung reaksi, kertas label, pipet masing sampel perlakuan diambil sebanyak 1
volumetri dan pump, bunsen, gelas ukur, dan rak gram, lalu diencerkan dalam larutan garam
tabung. fisiologis sebanyak 10 ml sebagai
pengenceran 10-1 dan seterusnya sampai
Rancangan Penelitian pengenceran10-6. Diambil sebanyak 1 ml
Penelitian disusun dengan percobaan rancangan masing-masing dari 3 pengenceran tertinggi
acak kelompok (RAK) pola perlakuan faktorial dituang kedalam cawan petri steril, kemudian
6x2. Faktor A adalah dua macam media ditambahkan medium MRS Agar sebanyak 15
perlakuan bakteri asam laktat, yaitu media A ml. Cawan petri digoyangkan supaya suspensi
(dedak padi), dan media B (dedak padi + dan media tercampur merata (Pour Plate
molases). Faktor B adalah lama waktu inkubasi 0 Method). Setelah media memadat, diinkubasi
jam, 2 jam, 4 jam, dan 6 jam, 8 jam, dan 10 jam. dalam inkubator dengan suhu 37°C selama 48
Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. ± 2 jam. Setelah diinkubasi dihitung jumlah
koloni dengan menggunakan colony counter.
Tahapan Penelitian Hasil pehitungan jumlah koloni kemudian
1. Peremajaan bakteri isolat B4, B7, dan B8 dari dikonversikan ke dalam CFU/gram.
usus itik pada tabung reaksi yang berisi
medium MRS Broth kemudian diinkubasi Jumlah koloni BAL yang tumbuh kemudian
selama 48 jam di dalam inkubator pada suhu dimasukan kedalam rumus ALT (Angka Lempeng
o
37 C. Total) sebagai berikut:
2. Pembuatan starter isolat yang telah diinkubasi ΣC
N= x d (Kristiyanti, 2015)
dari peremajaan diambil sebanyak 1 ml ke (n1 x 1) + (𝑛2 𝑥 0,1)
dalam 9 ml MRS Broth steril kemudian
Keterangan:
diinkubasi selama 48 jam dalam incubator. N = Jumlah koloni / gram
3. Pencampuran dedak padi dengan probiotik, ΣC = Total koloni yang dapat dihitung
n1 = Jumlah cawan petri pada pengenceran
suspensi BAL diinokulasi ke dalam tabung pertama yang dihitung
reaksi yang berisi 9 ml aquades steril sampai n2 = Jumlah cawan petri pada pengenceran
kedua yang dihitung
diperoleh kekeruhan yang sama dengan d = Pengenceran pertama yang dihitung
Standar Mac Farland 0,5 dengan kepadatan
(1,5x108 CFU/ml). Suspensi bakteri uji
HASIL DAN PEMBAHASAN
diinokulasikan secara merata dengan
Hasil Penelitian
perbandingan 50 ml suspensi untuk setiap 50
1. Pertumbuhan Isolat BAL dari Usus Itik pada
gram media pakan perlakuan (Irianingrum,
Pakan Dedak Padi
2009). Campuran antara suspensi bakteri
dengan media pakan lalu dihomogenkan dan
Uji Viabilitas Bakteri ... / 10
hidup cfu/gr
sampai jam ke-6 dengan jumlah populasi BAL 6.60
berkisar Log 6,22 CFU/g. Kemudian diikuti fase 6.40
6.20
eksponensial pertumbuhan bakteri berlangsung
6.00
cepat pada jam ke-8 dan jam ke-10. 0 5 10 15
waktu inkubasi
Pertumbuhan populasi BAL tertinggi terjadi
selama waktu inkubasi 10 jam sebesar Log 6,53
CFU/g. Gambar 2. Grafik log jumlah populasi BAL pada
media pakan kombinasi dedak padi
dengan molases.
6.60
bakteri hidup cfu/gr
6.50
Log jumlah sel
6.60
cepat pada jam ke-8 dan jam ke-10.
6.40
Penambahan molases konsentrasi 1 % pada 6.20
dedak padi mengakibatkan peningkatan 6.00
0 5 10 15
pertumbuhan BAL dalam waktu inkubasi 10 jam
waktu inkubasi
dengan jumlah populasi BAL sebesar Log 6,87
CFU/g Gambar 3. Grafik log jumlah populasi BAL pada
kedua media pakan perlakuan.
11 / Sutrisna, R., Ekowati, C.N., Agustin, V.S.
mengalami pembelahan dengan laju konstan polisakarida lain (Hidayat dkk, 2014) dapat
(Pelczar dan Chan, 2005). Hasil ini sesuai digunakan sebagai sumber karbon untuk
dengan temuan Esivan dkk (2015) bahwa pertumbuhan bakteri asam laktat. Karbohidrat
viabilitas tertinggi BAL pada dedak padi yang tersedia dedak padi merupakan sumber
konsentrasi 20% (w/v) ditunjukkan pada waktu energi untuk menghasilkan ATP yang dapat
inkubasi 10 jam yaitu sebanyak 3,0 x 108 CFU/ml. memfasilitasi aktivitas mikroorganisme dalam
Perbedaan jumlah log koloni ini disebabkan melakukan proses fermentasi (Irlbeck, 2000).
karena penggunaan konsentrasi dedak padi pada Dwidjoseputro (2005) menyatakan bahwa dedak
penelitian yang dilakukan lebih padat sebesar padi mengandung unsur C, H, O, dan N yang
50% (w/v) menyesuaikan kondisi pemberian berguna untuk menyusun protoplasma sel bakteri.
pakan pada itik yang tidak terlalu encer. Elemen penting lainnya yang terkandung dalam
dedak padi diantaranya Ca 0,20%, dan P 1,00%
Hasil penelitian jumlah koloni BAL pada pakan (Tangendjaja, dkk.,1986). Unsur mineral Ca
dedak padi dan kombinasi dedak padi dengan dibutuhkan sebagai penyusun sel (Sumarsih,
molases pada waktu inkubasi 0 jam hingga 10 jam 2003) sedangkan sumber phospor pada dedak
menunjukan kisaran koloni lebih dari 106 , hasil ini padi dibutuhkan sebagai komponen ATP, asam
memenuhi kriteria BAL sebagai probiotik. Menurut nukleat dan sejumlah koenzim seperti NAD,
Sumarsih dkk (2012) menyebutkan bahwa jumlah NADPH, dan flavin. Selain itu, banyak metabolit,
sel bakteri asam laktat hidup yang dianjurkan lipid, komponen dinding sel, dan beberapa protein
berada dalam saluran pencernaan agar juga bergugus fosfat (Jawetz dkk, 2005).
memperoleh efek positif terhadap kesehatan Pertumbuhan cepat BAL diawali dengan proses
mengandung sel hidup lebih dari 106. masuknya nutrisi ke dalam sel, selanjunya nutrisi
diubah menjadi energi dan pembentukan organel
Nutrisi Dedak padi yang mampu dimanfaatkan sel. Energi yang dihasilkan digunakan dalam
oleh BAL untuk mempertahankan hidupnya proses replikasi kromosom sehingga
adalah komponen karbohidrat, protein, serta mengakibatkan pembelahan sel serta peningkatan
lemak. Kandungan protein pada dedak padi jumlah dan ukuran sel (Sutrisna dkk, 2015).
mempunyai nilai yang cukup baik karena banyak
mengandung asam amino esensial, diantaranya Penambahan molases dengan konsentrasi 1%
theronine, valine, leucine, isoleucine, lysine, pada pakan dedak padi menunjukkan hasil
tryptophan, phenylalanine, methionine, dan populasi total bakteri asam laktat cenderung
histidine (Hadipernata dkk, 2012). Asam amino meningkat seiring dengan pertambahan lama
yang dihasikan dari perombakan protein waktu inkubasi. Pada jam ke-10 viabilitas BAL
digunakan sebagai sumber nitrogen untuk pada pakan dedak padi dengan molases lebih
meningkatkan viabilitas BAL tersebut (Mardiani tinggi karena molases mengandung gula dalam
dkk, 2013). Selain itu kandungan karbohidrat bentuk yang lebih sederhana dibandingkan
dedak padi juga cukup tinggi sekitar 40-49% dengan dedak padi sehingga mudah digunakan
(Rasyaf, 2004) . Serat kasar dalam dedak padi oleh bakteri sebagai sumber karbon untuk
yang terdiri dari selulosa, hemiselulosa, lignin, dan memacu proses pertumbuhan dan metabolisme.
13 / Sutrisna, R., Ekowati, C.N., Agustin, V.S.
Penggunaan molase sebagai sumber karbon diduga terjadi indikasi kompetisi antar bakteri
didasarkan pada harga molase yang relatif murah, untuk memperoleh nutrisi dalam media perlakuan.
memiliki kandungan karbon yang tinggi, serta
penggunaannnya yang cukup mudah. Molases KESIMPULAN
mengandung 48 – 56% gula dalam bentuk Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
sukrosa (30 - 40%), glukosa (4-9%), fruktosa (5- diperoleh kesimpulan isolat BAL hasil isolasi dari
12%), gula pereduksi (1 - 5%) (Yuniasari, 2009) usus itik koleksi Sutrisna (2013) diinkubasi pada
serta sedikit bahan atau unsur-unsur mikro (trace media perlakuan dedak padi dan kombinasi
element) yang penting bagi kehidupan organisme, dedak padi dengan molases memiliki viabilitas
seperti cobalt, boron, iodium, tembaga, mangan, tertinggi pada waktu inkubasi jam ke-10 dengan
dan seng (Saputra, 2008). Unsur – unsur mineral jumlah populasi sebesar Log 6,53 CFU/g pada
Mn, Co, Cu, Bo, dan Zn merupakan unsur hara dedak padi dan Log 6,87 CFU/g pada kombinasi
mikro yang diperlukan oleh sel dalam jumlah yang dedak padi dan molases.
sangat sedikit sebagai penyusun sel, pengatur
tekanan osmosis, kadar ion hidrogen, Daftar Pustaka
permeabilitas, dan potensial oksidasi reduksi Brock. 2012. Biology of Microorganisms Thirteenth
Edition. Pearson Education, Inc. Publishing As
suatu medium (Sumarsih, 2003). Nutrisi seperti Benjamin Cummings. San Francisco.
glukosa, sukrosa dan nutrisi dengan molekul yang
Desniar. 2003. Pemanfaatan Tetes Tebu (Molases)
besar lainnya, masuk ke dalam sel melalui dan Urea sebagai Sumber Karbon dan Nitrogen
transport aktif dan difusi terfasilitasi. Beberapa Dalam Produksi Algina Oleh Bakteri. Tesis.
Progam Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.
senyawa organik lain pada molases yang Bogor.
mempengaruhi pertumbuhan BAL yaitu Biotin 2%,
Esivan S. M. M, Roslina R, N. Azrini N. A, N. Athirah
Cholin 8,8%, Asam folat 0,35%, Niacin 23%, K2O, Z, Norasikin O. 2015. Effects of the Initial Rice
Bran Concentration on the Production of
CuO, MgO dan NaO (Sutrisna dkk, 2015). Lactobacillus casei as Digestive Bio-regulator.
Menurut Moat dkk (2002) biotin yang terkandung Jurnal Teknologi (Sciences & Engineering). 74(7):
25-28. Johor. Malaysia.
dalam molases digunakan oleh bakteri dalam
penyusun enzim karboksilase dan mutase. Elok Z, Nurcholis M, Wulan S. N, Kusuma A. 2012.
Comparative Study on Synbiotic Effect of
Unsur-unsur lain pada molases seperti K+, Na+, Fermented Rice Bran by Probiotic Lactic Acid
Bacteria Lactobacillus casei and Newly Isolated
Mg+ digunakan sebagai sumber ion untuk Lactobacillus plantarum B2 in Winstar rats.
menyeimbangkan larutan yang berperan dalam APCBEE Procedia. 2: 170-177. Bangkok.
Thailand.
memfasilitasi molekul menyeberangi membran sel
dan sebagai kofaktor enzim. Fauziah N. Prima., dan R. Safitri. 2011. Pembuatan
Starter Inokulum Jamur Aspergillus oryzae,
Rhizopus oligosporus dan Trichoderma viride
untuk Bibit Fermentasi Kulit Pisang Kepok (Musa
Berdasarkan uji antagonis hasilnya diperoleh
balbisiana Colla). (Dokumentasi Laboratorium
isolat BAL B4, B7, dan B8 dinyatakan tidak saling Mikrobiologi Jurusan Biologi FMIPA Unpad).
membunuh antar isolat. Dijelaskan pada Gambar Hadipernata M, W. Supartono, M. A. F. Falah. 2012.
1 dan 2 pertumbuhan BAL mengalami fase Proses Stabilisasi Dedak Padi (Oryza sativa)
Menggunakan Radiasi Far Infra Red (fir) Sebagai
adaptasi pada jam ke-0 hingga jam ke-6 pada Bahan Baku Minyak Pangan. Journal Aplikasi
kedua media perlakuan. Selama fase adaptasi ini Teknlogi Pangan. 1(4).
Uji Viabilitas Bakteri ... / 14
irlbeckHidayat N. H, Hifizah A, Kiramang K, Astati. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut
2014. Rekayasa Komposisi Kimia Dedak Padi Pertanian Bogor, Bogor.
Dan Aplikasinya Sebagai Ransum Ayam Buras.
Prosiding Seminar Nasional & Workshop Sumarsih, S. 2003. Diktat kuliah Mikrobiologi Dasar.
Optimallisasi Sumberdaya Lokal pada Fakultas Pertanian. UPN Veteran. Jakarta.
Peternakan Rakyat Berbasis Teknologi. Fakultas
Peternakan. Universitas Hasanudin. Sumarsih S, Sulistiyanto B, Sutrisno C.I., Rahayu
E.S. 2012. Peran Probiotik Bakteri Asam Laktat
Irianingrum R. 2009. Kandungan Asam Fitat Dan Terhadap Produktivitas Unggas. Jurnal Litbang
Kualitas Dedak PadiYang Disimpan Dalam Provinsi Jawa Tengah, Vol. 10 (1).
Keadaan Anaerob. Skripsi. Fakultas Peternakan.
Institut Pertanian Bogor. Bogor. Sutrisna R. 2013. Karakterisasi Isolat Bakteri Asam
Laktat Dari Usus Itik (Anas domestica) Terhadap
Irlbeck N. A. 2000. Basics of Alpaca Nutrition. Alpaca Escherichia coli Dan Salmonella pullorum.
Owners and Breeder Association Annual. Seminar Nasional Sains & Teknologi V. Lembaga
Conference Proceedings. June 4. Louisville. Penelitian Universitas Lampung. Bandar
Lampung
Jawetz, Melnick, dan Adelberg’s. 2005. Mikrobiologi
Kedokteran. Salemba Sutrisna R, Ekowati C. N, Damayanti R. 2015. Uji
Medika. Jakarta. Daya Hidup Bakteri Asam Laktat dari Usus Itik
Pada Media Tumbuh dengan Penambahan
Kristiyanti M. P. 2015.Viabilitas Bakteri Asam Laktat Variasi Konsentrasi Molases. Jurnal Penelitian
(BAL) Pada Media Tumbuh yang Dimodifikasi Pertanian Terapan. 16 (1): 40-44. Universitas
dengan Tepung Ikan. Skripsi. Universitas Lampung. Lampung.
Lampung. Lampung.
Soewarno A. R. 2007. Subtitusi Dedak Padi Dengan
Mardiani A, Juni S, Triana S. 2013. Total Bakteri Limbah Restoran Terhadap Sifat Fisik Dan Kimia
Asam Laktat, Kadar Air dan Protein Keju Peram Ransum Ayam Broiler. Skripsi. Fakultas
Susu Kambing Yang Mengandung Probiotik Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Lactobacillus casei Dan Bifidobacterium longum.
Jurnal Ilmiah Peternakan 1(1) : 244-245. Fakultas Tangendjaja B., R. Matondang, J. Diment. 1986.
Peternakan. Universitas Jendral Soedirman. Perbandingan Itik Dan Ayam Petelur Pada
Purwokerto. Penggunaan Dedak Dalam Ransum Selama
Phase Pertumbuhan. Jurnal Ilmu dan Peternakan
Moat G. A, W. J. Foster, P. M. Spector. 2002. 2: 137-139.
Microbial Physiology. fourth edition. Wiley-Liss.
United States of Amerika. Volk A. Wesley dan Wheeler F. Margaret. 1993.
Mikrobiologi Dasar Ed Kelima. Erlangga. Jakarta.
Pelczar M. J. dan E. C. S. Chan. 2005.
diterjemahkan oleh Ratna H.,S. Dasar-Dasar Wibawa A. A. P, Wirawan I. W, Partama I. B. G.
Mikrobiologi. Cetakan 1 Jilid 2. Penerbit 2015. Peningkatan Nilai Nutrisi Dedak Padi
Universitas Indonesia (UI- Press). Jakarta. Sebagai Pakan Itik Melalui Biofermentasi Dengan
Khamir. Majalah Ilmiah Peternakan. 18 (1).
Prangdimurti E. 2001. Probiotik dan Efek Universitas Udayana. Denpasar.
Perlindungannya Terhadap Kanker Kolon.
Makalah Filsafah Sains. Progam Pasca Sarjana. Yuniasari D. 2009. Denitrifikasi Serta Molase
Institut Pertanian Bogor. Bogor. Dengan C/N Rasio Berbeda Terhadap Profil
Kualitas Air, Kelangsungan Hidup, Dan
Rajagukguk N. 2015. Penggunaan Bakteri Asam Pertumbuhan Udang Vaname Litopenaeus
Laktat (BAL) Terhadap Karkas Dari Ayam Broiler vannamei. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Yang Diinfeksi Bakteri E.coli. Skripsi. Fakulas Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Pertanian. Universitas Sumatra Utara. Medan.
Zuprizal. 2000. Komposisi Kimia Dedak Padi
Rasyaf, M. 2004. Seputar makanan Ayam Kampung, Sebagai Bahan Pakan Lokal Dalam Ransum
Cetakan ke-8. Yogyakarta. Penerbit Kanisius. Ternak. Buletin Peternakan Edisi Tambahan. 282
– 286.
Saputra W. H. 2008. Pengaruh Penambahan
Molase Terhadap Kelangsungan Hidup Dan
Pertumbuhan Larva Udang Windu Penaeus
monodon Fab Yang Diberi Bakteri Probiotik Vibrio
SKT-B. Skripsi. Departemen Budidaya Perairan,