Anda di halaman 1dari 14

Strategi Sanitasi Kabupaten Bandung 2016 - 2020

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Belum masksimalnya pelayanan sanitasi saat ini memacu perlunya penanganan sanitasi di
Kabupaten Bandung. Melalui kepesertaannya dalam Program Percepatan Pembangunan Sanitasi
Permukiman (PPSP), Pemerintah Kabupaten Bandung bertekad untuk meningkatkan kualitas
sanitasi permukiman di Kabupaten Bandung. Dalam hal ini terdapat empat sektor utama sanitasi
yang menjadi fokus utama penangan. Keempat sektor tersebut yaitu meliputi sektor air limbah
domestik, sektor persampahan, sektor drainase permukiman dan sektor PHBS (Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat). Sebagai langkah awal, Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Bandung telah
menyusun Buku Putih Sanitasi (BPS) dan Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Bandung pada tahun
2013. Buku Putih Sanitasi secara garis besar berisi penjabaran profil kondisi eksisting sanitasi di
Kabupaten Bandung. Dalam penyusunan Buku Putih Sanitasi, disamping aspek sanitasi, aspek air
bersih pun turut dipertimbangkan mengingat pentingnya peran air bersih dalam menentukan
terselenggaranya sanitasi yang berkualitas.

Penyusunan Dokumen PPSP (BPS, SSK dan MPS) yang telah selesai dilaksanakan, baru
merupakan dasar dari serangkaian langkah perbaikan kualitas sanitasi di Kabupaten Bandung.
Disadari bahwa untuk mencapai target perbaikan sanitasi, diperlukan adanya suatu tindak lanjut.
Isu- isu strategis sektor sanitasi yang telah teridentifikasi, perlu ditindaklanjuti dengan upaya
perumusan strategi yang jelas menuju kondisi pelayanan sanitasi yang optimal di masa yang akan
datang. Berdasarkan hal tersebut, maka pemutakhiran strategi sanitasi Kabupaten Bandung mutlak
diperlukan. Didasari oleh pertimbangan tersebut, Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Bandung
melakukan pemutakhiran strategi peningkatan kondisi sanitasi permukiman di Kabupaten Bandung.
Sebagai bentuk dokumentasi, hasil perumusan pemutakhiran strategi sanitasi tersebut Kelompok
Kerja tuangkan kedalam dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Bandung. Harapannya dokumen

I-1
Strategi Sanitasi Kabupaten Bandung 2016 - 2020

pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) ini menjadi salah satu acuan pemerintah
kabupaten Bandung dalam implementasi baik kegiatan fisik maupun non fisik dalam pembangunan
sanitasi, sehingga akan tercipta percepatan dalam pembangunan sanitasi Kabupaten Bandung
yang memadai dan berkelanjutan.

Kegiatan pertama dalam Pelaksanaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi


Permukiman (PPSP) 2016-2020 adalah pemantapan terhadap rencana pembangunan sanitasi
(2ndcycle/pemutakhiran SSK). Kegiatan pemutakhiran SSK ini merupakan bagian dari
reviu/pemutakhiran dokumen perencanaan PPSP tahun 2013-2018 yang akan melewati masa
perencanaan 5 (lima) tahun yang ditandai dengan adanya pergantian kepala daerah serta
perubahan Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Untuk mempercepat proses
implementasi maka dokumen perencanaan SSK tahun 2016-2020 adalah dokumen pemutakhiran
dari dokumen SSK sebelumya yang merupakan integrasi dari 3 (tiga) dokumen PPSP 2013-2018
yaitu Buku Putih Sanitasi (BPS), Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK), dan Memorandum Program
Sanitasi (MPS) yang disusun dalam satu tahun anggaran.

Kabupaten Bandung perlu melakukan pemutakhiran guna peningkatan kualitas dokumen dari
SSK sebelumnya yang disebabkan oleh ketidaklengkapan data maupun akibat adanya keraguan
atas validitas data yang digunakan dan adanya kebutuhan untuk mempercepat implementasi
terutama terkait dengan pencapaian target Universal Akses Bidang Infrastruktur Permukiman di
tahun 2019 yang dituangkan dalam Peraturan Presiden No 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 di mana sebelumnya telah diperkuat
dengan adanya Peraturan Presiden No. 185 Tahun 2014 tentang Percepatan Penyediaan Air
Minum dan Sanitasi.

Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor ……………………


tetang Penetapan Kabupaten/Kabupaten sebagai pelaksana program Percepatan Pembangunan
Sanitasi Permukiman Tahun 2016, Kabupaten Bandung merupakan salah satu
Kabupaten/Kabupaten yang termasuk dalam penetapan Kepmen ini. Selain itu, mengacu pada
Rancangan Teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 –
2019, yang mengamanatkan pencapaian 100% akses seluruh masyarakat terhadap infrastruktur air
minum dan sanitasi yang layak, serta penurunan kawasan kumuh hingga 0%, target universal akses
ini dikenal dengan 100-0-100. Untuk menjawab tantangan universal akses tersebut, Kabupaten
I-2
Strategi Sanitasi Kabupaten Bandung 2016 - 2020

Bandung dalam pemutakhiran SKK ini harus menyusun Roadmap Pencapaian khususnya untuk
Sektor Sanitasi sehingga dapat dikeluarkan perencanaan strategis dan implementatif .

1.2 Maksud dan Tujuan


Penyusunan Pemutakhiran Dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten
Bandung dilaksanakan dengan maksud untuk mengkaji ulang dan memutakhirkan dokumen
PPSP Kabupaten Bandung tahun 2013-2018 kemudian lebih diperbaharui dengan
perkembangan dan kebijakan pembangunan sanitasi baik pusat maupun daerah Kabupaten
Bandung yang dituangkan dalam RPJMN Tahun 2015-2019 Bidang Infrastruktur Permukiman
serta RPJMD Kabupaten Bandung 2015-2020.
Adapun tujuan dari penyusunan Pemutakhiran Dokumen SSK Kabupaten Bandung
adalah untuk memberikan pedoman pembangunan sanitasi di Kabupaten Bandung 2016-2020
sehingga dapat meningkatkan akses masyarakat Kabupaten Bandung terhadap infrastruktur
sanitasi yang layak sesuai target universal akses 100-0-100. Selanjutnya, dalam pemutakhiran
dokumen SSK Kabupaten Bandung ini ditujukan untuk menjadi acuan program kegiatan
pembangunan sanitasi dalam dokumen perencanaan dan penganggaran setiap tahunnya, agar
dapat direalisasikan demi meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
Kabupaten Bandung.

1.3 Ruang Lingkup


Dengan gambaran di atas, maka pemutakhiran SSK Kabupaten Bandung dalam PPSP
2016-2020 mencakup beberapa hal sebagai berikut :
 Penyempurnaan substansi perencanaan SSK dengan menggabungkan 3 (tiga)
dokumen PPSP (BPS, SSK, dan MPS) menjadi satu dokumen strategi sanitasi
Kabupaten Bandung tahun 2016-2020.
 Sinkronisasi terhadap dokumen perencanaan daerah maupun teknis seperti
Dokumen Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2JM) Bidang Cipta Karya dari Kementerian PUPR.
 Pelaksanaan konsolidasi rencana pendanaan pembangunan sanitasi baik dana
Pemerintah (APBN melalui anggaran kementerian, APBD Provinsi, APBD
Kabupaten Bandung) maupun dana swasta dan lainnya melalui Sanitation Partner
Group (SPG).
I-3
Strategi Sanitasi Kabupaten Bandung 2016 - 2020

1.4 Metodologi Penyusunan


1.4.1 Pola Pikir Penyusunan
Kegiatan Pemutahiran SSK adalah kegiatan yang berkelanjutan dan tindak lajut dari
penyusunan BPS (Buku Putih Sanitasi), SSK (Strategi Sanitasi Kabupaten), MPS
(Memorandum Program Sanitasi) dan Pemutakhiran SSK. Kabupaten Bandung saat ini telah
menyelesaikan 3 (tiga) dokumen yang akan dilanjutkan dengan kegiatan pemutakhiran SSK.
Pada proses Pemutakhiran SSK yang dilakukan terbagi menjadi 5 (lima) tahap, yaitu:
Internalisasi dan Penyamaan Persepsi, Pemetaan Kondisi dan Kemajuan Pembangunan
Sanitasi, Skenario Pembangunan Sanitasi, Konsolidasi Penganggaran dan Pembangunan
Sanitasi dan Finalisasi. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1.1 berikut.

PROSES 1 PROSES 2 PROSES 3 PROSES 4 PROSES 5

PEMETAAN KONDISI KONSOLIDASI


INTERNALISASI DAN SKENARIO
DAN KEMAJUAN PENGANGGARAN
PENYAMAAN PEMBANGUNAN FINALISASI
PEMBANGUNAN DAN PEMASARAN
PERSEPSI SANITASI
SANITASI SANITASI

Gambar 1.1
Proses Pemutakhiran SSK Kabupaten Bandung

Pemutakhiran SSK Kabupaten Bandung ini dilaksanakan dalam waktu 1 (satu) tahun yang
terbagi menjadi 2 (dua) bagian besar. Bagian ke- 1 (satu) yaitu persiapan untuk bahan proses
penganggaran dilaksanakan dalam waktu 6 bulan, dan bagian ke-2 (dua) yang merupakan
proses selama 5 bulan berikutnya adalah finalisasi dokumen SSK. Berikut Tabel 1.1 adalah
keluaran dari tiap kegiatan atau proses serta dalam dokumen pemutakhiran SSK Kabupaten
Bandung.

Tabel 1.1
Proses dan Hasil Kegiatan Pemutakhiran SSK
PROSES NO OUTPUT BAB DI DALAM INSTRUMEN
DOKUMEN SSK
PROSES 1: 1 Terciptanya kesamaan BAB 1: Pendahuluan
INTERNALISASI DAN persepsi anggota Pokja
PENYAMAAN Terkait Pemutakhiran SSK
PERSEPSI dan Kesepakatan atas
rencana kerja Pokja

I-4
Strategi Sanitasi Kabupaten Bandung 2016 - 2020

PROSES 2: 2 Tergambarnya wilayah BAB 2: Profil Sanitasi


PEMETAAN KONDISI kajian serta profil wilayah Saat Ini
DAN KEMAJUAN kabupaten/Kabupaten
PEMBANGUNAN 3 Hasil studi EHRA dan kajian
SANITASI lainnya
4 Tergambarnya profil sanitasi DSS
Kabupaten Kabupaten
5 Teridentifikasinya KKL
permasalahan sanitasi (Air
limbah domestik, sampah
dan drainase)
6 Ditetapkanya area beresiko INSTRUMEN
sanitasi PROFIL
SANITASI
PROSES 3: 7 Ditetapkannya Visi dan Misi
SKENARIO Sanitasi
PEMBANGUNAN 8 Ditetapkannya Zona dan INSTRUMEN
SANITASI sistem sanitasi PROFIL
SANITASI
9 Ditetapkanya tujuan dan KKL
sasaran pembangunan
sanitasi
10 Analisa kemampuan
pendanaan APBD
Kab/Kabupaten untuk
sanitasi
11 Dirumuskannya strategi 1. SWOT 2. KKL
pegembangan sanitasi
12 Dihasilkannya daftar Bab 4: Strategi 1. INSTRUMEN
program dan kegiatan pengembangan PERENCANAAN
pengembangan sanitasi sanitasi SANITASI 2. KKL
13 Dirumuskannya monitoring Draft bab 5 dan
dan evaluasi capaian SSK lampiran 4 program,
kegiatan dan indikasi
pendanaan sanitasi
PROSES 4: 14 Pendanaan Indikatif dari Bab 5 dan lampiran 4
KONSOLIDASI APBD dan non APBD di Program, Kegiatan
PENGANGGARAN Kabuupaten Kabupaten dan Indikasi
DAN PEMASARAN pendanaan Sanitasi
SANITASI
PROSES 5: 15 Terlaksananya pembahasan Dokumen SSK
FINALISASI untuk pembangunan sanitasi ditandatangi oleh
Kabupaten Kabupaten Bupati/WaliKabupaten

I-5
Strategi Sanitasi Kabupaten Bandung 2016 - 2020

Kegiatan yang ada pada tiap prosesnya akan dilakukan secara bertahap dan disesuaikan
dengan dokumen PPSP Kabupaten Bandung periode 2013-2018 dan akan ditinjau sejauh
mana implementasinya sehingga menjadi dasar evaluasi dan review perencanaan
pembangunan sanitasi di Kabupaten Bandung periode 2016-2020. Adapun data yang
digunakan sebagai dasar perencanaan adalah data terakhir tahun 2014.
Untuk lebih detailnya mengenai proses pemutakhiran dokumen SSK Kabupaten Bandung
dapat dilihat pada Gambar 1.2 di bawah ini.

1.4.2 Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan data dalam penyusunan dokumen SSK dilakukan melalui survey data primer
dan survey data sekunder. Teknik yang digunakan dalam survey data primer yaitu berupa
wawancara dan diskusi langsung dalam lingkup pokja dalam rangka penggalian informasi
pendukung penyusunan dokumen SSK. Sedangan teknik yang digunakan dalam pengumpulan
data sekunder dilakukan melalui studi literatur dan studi kebijakan terhadap dokumen-dokumen
perencanaan eksisting.
Metode yang digunakan dalam kegiatan pemutakhiran dokumen SSK Kabupaten Bandung
ini adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan Data Sekunder/Survei Sekunder
a) Dokumen Buku Putih Sanitasi, SSK dan MPS Kabupaten Bandung yang telah
disusun terdahulu;
b) Arsip dan dokumen yang berkaitan dengan aktivitas program masing-masing
dinas/instansi terkait, baik langsung maupun tidak langsung, berupa data statistik,
proposal, laporan, foto dan peta.
c) Dokumen Perencanaan daerah Kabupaten Bandung dan Sektoral antara lain
RPJMD Kabupaten Bandung, RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Bandung
Tahun 2015-2019, Renstra SKPD Sektor Sanitasi Terkait, dan lainnya.
d) Narasumber untuk klarifikasi data-data, yang terdiri dari beragam posisi yang
berkaitan dengan tugas dinas/instansi terkait, meliputi pihak swasta, masyarakat
sipil, akademisi, dan tokoh masyarakat.

I-6
Strategi Sanitasi Kabupaten Bandung 2016 - 2020

2. Kompilasi dan analisis data sekunder


Merupakan tahap seleksi dan kompilasi data sekunder. Teknik kajian dokumen digunakan
oleh tim untuk mengkaji data. Banyak dokumen kegiatan program yang mampu
memberikan informasi mengenai apa yang terjadi di masa lampau yang erat kaitannya
dengan kondisi yang terjadi pada masa kini. Selanjutnya dilakukan analisis untuk
memetakan situasi sanitasi, baik aspek teknis (sarana prasarana atau fasilitas sanitasi)
maupun aspek non-teknis seperti: aspek kelembagaan, aspek keuangan dan pendanaan,
aspek pemberdayaan masyarakat gender dan kemiskinan, peran serta pihak swasta dalam
pembangunan sanitasi dan aspek media dan komunikasi.

3. Survei Primer
Untuk mempertajam pemetaan dan pengambilan keputusan maka diperlukan data melalui
pengumpulan data primer kemudian disinkronkan dengan data kajian/seminar yang di
antaranya adalah survei EHRA, Studi Komunikasi dan Pemetaan Media, dan Studi
Penyedia Layanan Sanitasi dan Studi Pemberdayaan Masyarakat, Gender dan Kemiskinan.

4. Melakukan kajian non teknis yang dipersyaratkan, meliputi :


a) Kajian peran swasta dalam penyediaan layanan sanitasi (Sanitation Supply
Assessment);
b) Kajian pemetaan keuangan dan perekonomian daerah;

c) Kajian Komunikasi dan Media;

I-7
Strategi Sanitasi Kabupaten Bandung 2016 - 2020

PROSES 1
INTERNALISASI DAN PENYAMAAN PERSEPSI
Penetapan Rencana
Kick Off Kabupaten
Kerjadan dan
Kota
Pembagian Tugas

PROSES 2
PEMETAAN KONDISI DAN KEMAJUAN PEMBANGUNAN SANITASI
Pelaksanaan Studi Identifikasi Permasalahan Penetapan Area Beresiko
Pemetaan Profil
EHRA dan 6 Kajian Sanitasi Sanitasi
Wilayah dan Sanitasi
Sanitasi Lainnya

PROSES 3
SKENARIO PEMBANGUNAN SANITASI
Penetapan Zona dan
Perumusan Strategi
Penetapan Visi dan Misi Sistem Sanitasi Serta
Pembangunan Sanitasi
Tujuan dan Sasaran

Perumusan Monitoring
Perumusan Program dan
dan Evaluasi Capaian
Kegiatan
SSK

PROSES 4
KONSOLIDASI PENGANGGARAN DAN PEMASARAN SANITASI
Eksternalisasi Ke Komitmen dan Indikasi
Internalisasi Ke Seluruh Pemasaran Sanitasi
POKJA Provinsi, dan Pendanaan
SKPD
Satker

PROSES 5
FINALISASI

Pengawalan Penulisan Dokumen Penyiapan Ringkasan


Penganggaran SSK Eksekutif SSK

Konsultasi Publik Advokasi Ke KDH

Gambar 1.2
Diagram Alir Proses Pemutakhiran SSK
Kabupaten Bandung Tahun 2016

I-8
Strategi Sanitasi Kabupaten Bandung 2016 - 2020

Untuk lebih jelasnya mengenai metodologi penyusunan yang digunakan dapat dilihat pada
Tabel 1.2 di bawah ini
Tabel 1.2
Metodologi Dalam Pelaksanaan Kegiatan

JENIS KEGIATAN METODOLOGI


1. Persiapan - Mobilisasi
- Kajian Data Sekunder
- Studi Literatur
- Evaluasi
- Review, Kaji Ulang, Kaji Banding
2. Survei dan Identifikasi - Judgement Sampling
- Quota Sampling
- Observasi Lapangan
- Wawancara Semi Terstruktur
- Survei Primer
- Survei Sekunder
- Focus Group Discussion (FGD)
- Metoda Pengolahan dan Kompilasi Data
- Desk Workshop/Studi Literatur
3. Analisa dan Perumusan Konsep, - Analytical Hierarchy Process (AHP)
Strategi, Program - Analisis Pengelolaan Pembangunan
- Analisis Pencapaian Akuntabilitas Kinerja
- Analisis Institutional Assessment
- Analisis Jaringan Sosial (Social Network Analysis):
- Analisis Dampak Sosial (Social Impact Analysis)
- Analisis SWOT
- Focus Group Discussion (FGD)
4. Penyepakatan - Grouping (Pengelompokkan)
- Metoda Terapan Kriteria
- Focus Group Discussion (FGD)
- Workshop atau Seminar
Sumber : hasil analisis. 2015

I-9
Strategi Sanitasi Kabupaten Bandung 2016 - 2020

1.5 Dasar Hukum


Dasar Hukum yang digunakan dalam penyusunan pemutakhiran strategi sanitasi
Kabupaten (SSK) Kabupaten Bandung adalah :

a. Peraturan Pemerintah
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1982 tentang Pengaturan Air.
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian
Pencemaran Air.
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai.
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan.
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
 Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Pengembangan Sistim Penyediaan
Air Minum.
 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
 Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Standar Pelayanan Minimum.
 Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian urusan Pemerintahan
Antara Pemerintah, Pemerintah daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014.

b. Keputusan Presiden
 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2000 tentang Badan
Pengendalian Dampak Lingkungan.
 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun 2001 tentang Tim Koordinasi
Pengelolaan Sumber Daya Air.
 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2002 tentang Perubahan atas
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun 2001 tentang Tim Koordinasi
Pengelolaan Sumber Daya Air.

c. Peraturan Menteri Republik Indonesia

I-10
Strategi Sanitasi Kabupaten Bandung 2016 - 2020

 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 416 Tahun 1992 tentang
Persyaratan dan Pengawasan Kualitas Air.
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 294/PRT/M/2005 tentang Badan Pendukung
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 69/PRT/1995 tentang Pedoman Teknis
Mengenai Dampak Lingkungan Proyek Bidang Pekerjaan Umum.
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan
Minimal bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.

d. Keputusan Menteri
 Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 35/MENLH/7/1995 tentang
Program Kali Bersih.
 Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 269/1996 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan UKL dan UPL Departemen Pekerjaan Umum.
 Keputusan Menteri Negara lingkungan Hidup No 337/1996 tentang Petunjuk Tata Laksana
UKL dan UPL Departemen Pekerjaan Umum.
 Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 296/1996 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan UKL –UPL Proyek Bidang Pekerjaan Umum.
 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 829/Menkes/1999 tentang
Persyaratan Kesehatan Perumahan.
 Keputusan Menteri Kimpraswil 534/2000 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Permukiman.
 Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2001 tentang
Jenis Usaha dan atau kegiatan yang wajib dilengkapi degan AMDAL.
 Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2003 tentang
Baku Mutu air Limbah Domestik.
 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1205/Menkes/Per/X/2004 tentang
Pedoman Persyaratan Kesehatan Pelayanan Sehat Pakai Air (SPA).
 Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/KPTS/M/2005 tentang Pedoman
Pemberdayaan Penanggung Jawab Teknik Badan Usaha Jasa Konstruksi Kualifikasi Kecil.
 Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21 Tahun 2006 Tentang Kebijakan dan
Strategi Nasional Pengelolaan persampahan.
 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 852/Menkes/SK/IX/2008 tentang
Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

I-11
Strategi Sanitasi Kabupaten Bandung 2016 - 2020

e. Petunjuk Teknis
 Petunjuk Teknis Nomor KDT 307.14 Man P judul Manual Teknis MCK
 Petunjuk Teknis Nomor KDT 307.14 Man P judul Manual Teknis Saluran Irigasi.
 Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Penerapan Pompa Hidran
Dalam Penyediaan Air Bersih.
 Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Pengomposan Sampah
Organik Skala Lingkungan.
 Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Spesifikasi Instalasi
Pengolahan Air Sistem Berpindah – pindah (Mobile) Kapasitas 0.5 Liter/detik.
 Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.72 Pet B judul Petunjuk Teknis Pembuatan Sumur
Resapan.
 Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.728 Pet D judul Pedoman Teknis Tata Cara Sistem
Penyediaan Air Bersih Komersil Untuk Permukiman.
 Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.728 Pet D judul Petunjuk Teknis Tata Cara Pengoperasian
Dan Pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Non Kakus.
 Petunjuk Teknis Nomor KDT 616.98 Ped I judul Pedoman Teknis Penyehatan Perumahan.
 Petunjuk Teknis Nomor KDT 627.54 Pan I judul Panduan Dan Petunjuk Praktis Pengelolaan
Drainase Perkotaan.
 Petunjuk Teknis Nomor KDT 636.728 Pet. I judul Petunjuk Teknis Spesifikasi Kompos
Rumah Tangga, Tata cara Pengelolaan Sampah Dengan Sistem Daur Ulang Pada
Lingkungan, Spesifikasi Area Penimbunan Sampah Dengan Sistem Lahan Urug Terkendali
Di TPA Sampah.

f. Peraturan Daerah
 Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun 2009 Tentang Pengelolaan Sampah
 Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Retribusi Daerah
 Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 9 Tahun 2002 Tentang Pembentukan
Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung.
 Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 31 Tahun 2000 Tentang Kebersihan,
Ketertiban, Keindahan, dan Kesehatan Lingkungan
 Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Bandung Tahun 2007 – 2027
 Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 27 Tahun 2001 Tentag Izin Retribusi
Pengelolaan Limbah Padat

I-12
Strategi Sanitasi Kabupaten Bandung 2016 - 2020

1.6 Posisi SSK dan Kaitannya dengan Dokumen Perencanaan Lain


SSK Kabupaten bandung akan menjadi dasar bagi penyusunan kebijakan sanitasi
Kabupaten Bandung. Selain sebagai dasar penentuan kebijakan, SSK Kabupaten Bandung ini
akan menjadi input dalam proses penentuan program dan kegiatan sektor sanitasi di Kabupaten
bandung. Jika disusun dalam suatu skema maka posisi SSK dengan doumen perencanaan
lainnya dapat diilustrasikan seperti pada Gambar 1.2 berikut.

RPJP Nasional RTRW Nasional

RPJM Nasional

RPJP Provinsi RTRW Provinsi

RPJM Provinsi

SSK RPJP RTRW RDTR


Kabupaten Bandung Kabupaten Bandung Kabupaten Bandung Kabupaten Bandung

RPJM
Kabupaten Bandung

GAMBAR 1.2
POSISI SSK DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAIN
Sumber: Hasil Interpretasi, 2016

1.5 Sistematika Penulisan


Pada dokumen Pemutakhiran SSK Kabupaten Bandung akan memuat hasil review dari
BPS, SSK dan MPS Kabupaten Bandung dan dituangkan pada beberapa bagian, yaitu:
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini memuat latar belakang penyusunan pemutakhiran SSK, metodologi
penyusunan dan dasar hukum yang dapat dijadikan acuan dalam penyusunan dokumen
pemutakhiran SSK Kabupaten Bandung.

I-13
Strategi Sanitasi Kabupaten Bandung 2016 - 2020

BAB 2 PROFIL SANITASI SAAT INI


Profil sanitasi saat ini memuat kondisi sanitasi Kabupaten Bandung saat ini, kemajuan proses
dari implementasi sanitasi Kabupaten Bandung dan hasil penetapan wilayah beresiko di
Kabupaten Bandung yang telah dimutakhirkan untuk periode 2016-2020.
BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
Pada kerangka pengembangan sanitasi akan dipaparkan arah pengembangan sanitasi di
Kabupaten Bandung yang ditetapkan dari hasil dokumen BPS, SSK dan MPS. Bab ini
menjelaskan kerangka pengembangan sanbitasi yang mencakup informasi Visi dan Misi
Sanitasi, Tahapan pengembangan sanitasi (system dan zonasi), tujuan dan sasaran sanitasi,
scenario pencapaian sasaran, dan kemampuan pendanaan sanitasi daerah.
BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI
Pada bab ini menjelaskan mengenai strategi sanitasi yang mencakup tidak hanya aspek teknis
saja tetapi juga aspek non teknis pengembangan sanitasi yang terdiri 3 (tiga) subsektor, yaitu
Pengelolaan Air Limbah Domestik, Pengelolaan Sampah dan Drainase PerKabupatenan.
Dalam bab ini akan dijelaskan strategi dan kebijakan pengembangan pembangunan sanitasi di
Kabupaten Bandung setelah dimutakhirkan untuk periode 2016-2020 sebagai wujud dari
Roadmap Pencapaian Target Universal Access 100-0-100 khususnya sektor sanitasi.
BAB 5 PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI
Pada bab ini akan menjelaskan program, kegiatan dan indikasi investasi infrastrutur sanitasi di
Kabupaten Bandung untuk jangka menengah tahun 2016-2020 setelah disesuaikan dengan
strategi pengembangan sanitasi yang telah ditetapkan sebelumnya melalui internalisasi dan
eksternalisasi program dan kegiatan setelah dilakukan perbaikan – perbaikan seperlunya.
BAB 6 MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK
Bab yang terakhir akan menjelaskan mekanisme monitoring dan evaluasi implementasi SSK 5
(lima) tahun kedepan.

I-14

Anda mungkin juga menyukai