BAB I
PENDAHULUAN
Belum masksimalnya pelayanan sanitasi saat ini memacu perlunya penanganan sanitasi di
Kabupaten Bandung. Melalui kepesertaannya dalam Program Percepatan Pembangunan Sanitasi
Permukiman (PPSP), Pemerintah Kabupaten Bandung bertekad untuk meningkatkan kualitas
sanitasi permukiman di Kabupaten Bandung. Dalam hal ini terdapat empat sektor utama sanitasi
yang menjadi fokus utama penangan. Keempat sektor tersebut yaitu meliputi sektor air limbah
domestik, sektor persampahan, sektor drainase permukiman dan sektor PHBS (Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat). Sebagai langkah awal, Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Bandung telah
menyusun Buku Putih Sanitasi (BPS) dan Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Bandung pada tahun
2013. Buku Putih Sanitasi secara garis besar berisi penjabaran profil kondisi eksisting sanitasi di
Kabupaten Bandung. Dalam penyusunan Buku Putih Sanitasi, disamping aspek sanitasi, aspek air
bersih pun turut dipertimbangkan mengingat pentingnya peran air bersih dalam menentukan
terselenggaranya sanitasi yang berkualitas.
Penyusunan Dokumen PPSP (BPS, SSK dan MPS) yang telah selesai dilaksanakan, baru
merupakan dasar dari serangkaian langkah perbaikan kualitas sanitasi di Kabupaten Bandung.
Disadari bahwa untuk mencapai target perbaikan sanitasi, diperlukan adanya suatu tindak lanjut.
Isu- isu strategis sektor sanitasi yang telah teridentifikasi, perlu ditindaklanjuti dengan upaya
perumusan strategi yang jelas menuju kondisi pelayanan sanitasi yang optimal di masa yang akan
datang. Berdasarkan hal tersebut, maka pemutakhiran strategi sanitasi Kabupaten Bandung mutlak
diperlukan. Didasari oleh pertimbangan tersebut, Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Bandung
melakukan pemutakhiran strategi peningkatan kondisi sanitasi permukiman di Kabupaten Bandung.
Sebagai bentuk dokumentasi, hasil perumusan pemutakhiran strategi sanitasi tersebut Kelompok
Kerja tuangkan kedalam dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Bandung. Harapannya dokumen
I-1
Strategi Sanitasi Kabupaten Bandung 2016 - 2020
pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) ini menjadi salah satu acuan pemerintah
kabupaten Bandung dalam implementasi baik kegiatan fisik maupun non fisik dalam pembangunan
sanitasi, sehingga akan tercipta percepatan dalam pembangunan sanitasi Kabupaten Bandung
yang memadai dan berkelanjutan.
Kabupaten Bandung perlu melakukan pemutakhiran guna peningkatan kualitas dokumen dari
SSK sebelumnya yang disebabkan oleh ketidaklengkapan data maupun akibat adanya keraguan
atas validitas data yang digunakan dan adanya kebutuhan untuk mempercepat implementasi
terutama terkait dengan pencapaian target Universal Akses Bidang Infrastruktur Permukiman di
tahun 2019 yang dituangkan dalam Peraturan Presiden No 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 di mana sebelumnya telah diperkuat
dengan adanya Peraturan Presiden No. 185 Tahun 2014 tentang Percepatan Penyediaan Air
Minum dan Sanitasi.
Bandung dalam pemutakhiran SKK ini harus menyusun Roadmap Pencapaian khususnya untuk
Sektor Sanitasi sehingga dapat dikeluarkan perencanaan strategis dan implementatif .
Gambar 1.1
Proses Pemutakhiran SSK Kabupaten Bandung
Pemutakhiran SSK Kabupaten Bandung ini dilaksanakan dalam waktu 1 (satu) tahun yang
terbagi menjadi 2 (dua) bagian besar. Bagian ke- 1 (satu) yaitu persiapan untuk bahan proses
penganggaran dilaksanakan dalam waktu 6 bulan, dan bagian ke-2 (dua) yang merupakan
proses selama 5 bulan berikutnya adalah finalisasi dokumen SSK. Berikut Tabel 1.1 adalah
keluaran dari tiap kegiatan atau proses serta dalam dokumen pemutakhiran SSK Kabupaten
Bandung.
Tabel 1.1
Proses dan Hasil Kegiatan Pemutakhiran SSK
PROSES NO OUTPUT BAB DI DALAM INSTRUMEN
DOKUMEN SSK
PROSES 1: 1 Terciptanya kesamaan BAB 1: Pendahuluan
INTERNALISASI DAN persepsi anggota Pokja
PENYAMAAN Terkait Pemutakhiran SSK
PERSEPSI dan Kesepakatan atas
rencana kerja Pokja
I-4
Strategi Sanitasi Kabupaten Bandung 2016 - 2020
I-5
Strategi Sanitasi Kabupaten Bandung 2016 - 2020
Kegiatan yang ada pada tiap prosesnya akan dilakukan secara bertahap dan disesuaikan
dengan dokumen PPSP Kabupaten Bandung periode 2013-2018 dan akan ditinjau sejauh
mana implementasinya sehingga menjadi dasar evaluasi dan review perencanaan
pembangunan sanitasi di Kabupaten Bandung periode 2016-2020. Adapun data yang
digunakan sebagai dasar perencanaan adalah data terakhir tahun 2014.
Untuk lebih detailnya mengenai proses pemutakhiran dokumen SSK Kabupaten Bandung
dapat dilihat pada Gambar 1.2 di bawah ini.
I-6
Strategi Sanitasi Kabupaten Bandung 2016 - 2020
3. Survei Primer
Untuk mempertajam pemetaan dan pengambilan keputusan maka diperlukan data melalui
pengumpulan data primer kemudian disinkronkan dengan data kajian/seminar yang di
antaranya adalah survei EHRA, Studi Komunikasi dan Pemetaan Media, dan Studi
Penyedia Layanan Sanitasi dan Studi Pemberdayaan Masyarakat, Gender dan Kemiskinan.
I-7
Strategi Sanitasi Kabupaten Bandung 2016 - 2020
PROSES 1
INTERNALISASI DAN PENYAMAAN PERSEPSI
Penetapan Rencana
Kick Off Kabupaten
Kerjadan dan
Kota
Pembagian Tugas
PROSES 2
PEMETAAN KONDISI DAN KEMAJUAN PEMBANGUNAN SANITASI
Pelaksanaan Studi Identifikasi Permasalahan Penetapan Area Beresiko
Pemetaan Profil
EHRA dan 6 Kajian Sanitasi Sanitasi
Wilayah dan Sanitasi
Sanitasi Lainnya
PROSES 3
SKENARIO PEMBANGUNAN SANITASI
Penetapan Zona dan
Perumusan Strategi
Penetapan Visi dan Misi Sistem Sanitasi Serta
Pembangunan Sanitasi
Tujuan dan Sasaran
Perumusan Monitoring
Perumusan Program dan
dan Evaluasi Capaian
Kegiatan
SSK
PROSES 4
KONSOLIDASI PENGANGGARAN DAN PEMASARAN SANITASI
Eksternalisasi Ke Komitmen dan Indikasi
Internalisasi Ke Seluruh Pemasaran Sanitasi
POKJA Provinsi, dan Pendanaan
SKPD
Satker
PROSES 5
FINALISASI
Gambar 1.2
Diagram Alir Proses Pemutakhiran SSK
Kabupaten Bandung Tahun 2016
I-8
Strategi Sanitasi Kabupaten Bandung 2016 - 2020
Untuk lebih jelasnya mengenai metodologi penyusunan yang digunakan dapat dilihat pada
Tabel 1.2 di bawah ini
Tabel 1.2
Metodologi Dalam Pelaksanaan Kegiatan
I-9
Strategi Sanitasi Kabupaten Bandung 2016 - 2020
a. Peraturan Pemerintah
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1982 tentang Pengaturan Air.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian
Pencemaran Air.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Pengembangan Sistim Penyediaan
Air Minum.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Standar Pelayanan Minimum.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian urusan Pemerintahan
Antara Pemerintah, Pemerintah daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014.
b. Keputusan Presiden
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2000 tentang Badan
Pengendalian Dampak Lingkungan.
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun 2001 tentang Tim Koordinasi
Pengelolaan Sumber Daya Air.
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2002 tentang Perubahan atas
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun 2001 tentang Tim Koordinasi
Pengelolaan Sumber Daya Air.
I-10
Strategi Sanitasi Kabupaten Bandung 2016 - 2020
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 416 Tahun 1992 tentang
Persyaratan dan Pengawasan Kualitas Air.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 294/PRT/M/2005 tentang Badan Pendukung
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 69/PRT/1995 tentang Pedoman Teknis
Mengenai Dampak Lingkungan Proyek Bidang Pekerjaan Umum.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan
Minimal bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
d. Keputusan Menteri
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 35/MENLH/7/1995 tentang
Program Kali Bersih.
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 269/1996 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan UKL dan UPL Departemen Pekerjaan Umum.
Keputusan Menteri Negara lingkungan Hidup No 337/1996 tentang Petunjuk Tata Laksana
UKL dan UPL Departemen Pekerjaan Umum.
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 296/1996 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan UKL –UPL Proyek Bidang Pekerjaan Umum.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 829/Menkes/1999 tentang
Persyaratan Kesehatan Perumahan.
Keputusan Menteri Kimpraswil 534/2000 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Permukiman.
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2001 tentang
Jenis Usaha dan atau kegiatan yang wajib dilengkapi degan AMDAL.
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2003 tentang
Baku Mutu air Limbah Domestik.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1205/Menkes/Per/X/2004 tentang
Pedoman Persyaratan Kesehatan Pelayanan Sehat Pakai Air (SPA).
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/KPTS/M/2005 tentang Pedoman
Pemberdayaan Penanggung Jawab Teknik Badan Usaha Jasa Konstruksi Kualifikasi Kecil.
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21 Tahun 2006 Tentang Kebijakan dan
Strategi Nasional Pengelolaan persampahan.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 852/Menkes/SK/IX/2008 tentang
Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
I-11
Strategi Sanitasi Kabupaten Bandung 2016 - 2020
e. Petunjuk Teknis
Petunjuk Teknis Nomor KDT 307.14 Man P judul Manual Teknis MCK
Petunjuk Teknis Nomor KDT 307.14 Man P judul Manual Teknis Saluran Irigasi.
Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Penerapan Pompa Hidran
Dalam Penyediaan Air Bersih.
Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Pengomposan Sampah
Organik Skala Lingkungan.
Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Spesifikasi Instalasi
Pengolahan Air Sistem Berpindah – pindah (Mobile) Kapasitas 0.5 Liter/detik.
Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.72 Pet B judul Petunjuk Teknis Pembuatan Sumur
Resapan.
Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.728 Pet D judul Pedoman Teknis Tata Cara Sistem
Penyediaan Air Bersih Komersil Untuk Permukiman.
Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.728 Pet D judul Petunjuk Teknis Tata Cara Pengoperasian
Dan Pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Non Kakus.
Petunjuk Teknis Nomor KDT 616.98 Ped I judul Pedoman Teknis Penyehatan Perumahan.
Petunjuk Teknis Nomor KDT 627.54 Pan I judul Panduan Dan Petunjuk Praktis Pengelolaan
Drainase Perkotaan.
Petunjuk Teknis Nomor KDT 636.728 Pet. I judul Petunjuk Teknis Spesifikasi Kompos
Rumah Tangga, Tata cara Pengelolaan Sampah Dengan Sistem Daur Ulang Pada
Lingkungan, Spesifikasi Area Penimbunan Sampah Dengan Sistem Lahan Urug Terkendali
Di TPA Sampah.
f. Peraturan Daerah
Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun 2009 Tentang Pengelolaan Sampah
Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Retribusi Daerah
Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 9 Tahun 2002 Tentang Pembentukan
Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung.
Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 31 Tahun 2000 Tentang Kebersihan,
Ketertiban, Keindahan, dan Kesehatan Lingkungan
Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Bandung Tahun 2007 – 2027
Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 27 Tahun 2001 Tentag Izin Retribusi
Pengelolaan Limbah Padat
I-12
Strategi Sanitasi Kabupaten Bandung 2016 - 2020
RPJM Nasional
RPJM Provinsi
RPJM
Kabupaten Bandung
GAMBAR 1.2
POSISI SSK DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAIN
Sumber: Hasil Interpretasi, 2016
I-13
Strategi Sanitasi Kabupaten Bandung 2016 - 2020
I-14