Anda di halaman 1dari 13

Strategi Sanitasi Kabupaten Gresik (SSK) 2015

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Hingga saat ini akses masyarakat terhadap layanan sanitasi permukiman
(Air limbah domestik, sampah rumah tangga dan drainase lingkungan) masih
sangat rendah. Banyak hal yang menjadi penyebab rendahnya akses sanitasi
ini, mulai dari kurangnya perhatian Pemerintah akan pentingnya sanitasi yang
sering mengakibatkan pembangunan sanitasi belum menjadi prioritas
pembangunan dari pemerintah, hingga rendahnya kebutuhan masyarakat
untuk menciptakan lingkungan yang sehat. Lebih jauh buruknya kondisi
sanitasi membawa dampak atau efek domino yang sangat luas, seperti
penurunan kualitas lingkungan hidup termasuk pencemaran sumber air bersih,
meningkatnya angka penyakit sebagai akibat sanitasi buruk, hingga
menurunnya citra kabupaten/kota sebagai daerah tujuan wisata atau
investasi dan menurunnya kesejahteraan masyarakat secara umum.
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) adalah
program untuk meningkatkan dan mempercepat perencanaan dan investasi
sektor sanitasi yang dilaksanakan selama periode pertama (first cycle) 2010
2014 dan periode kedua (second cycle). Pemerintah Kabupaten Gresik telah
mengikuti PPSP pada periode pertama yang telah menghasilkan Buku Putih
Sanitasi (BPS) dan Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) pada tahun 2011,
kemudian Memorandum Program Sanitasi (MPS) pada tahun 2012. Memasuki
peiode kedua PPSP, pemerintah Kabupaten Gresik turut serta dalam
penyusunan pemutakhiran SSK pada tahun ini. Dokumen SSK Pemutakhiran
merupakan gabungan dari dokumen BPS, SSK dan MPS yang disusun pada
periode pertama yang dimutakhirkan.
Strategi Sanitasi Kabupaten Gresik adalah suatu dokumen perencanaan
yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif
pada tingkat Kabupaten yang dimaksudkan untuk memberikan arah yang
jelas, tegas dan menyeluruh bagi pembangunan sanitasi Kabupaten Gresik

BAB I |PENDAHULUAN
I-1
Strategi Sanitasi Kabupaten Gresik (SSK) 2015

dengan tujuan agar pembangunan sanitasi dapat berlangsung secara


sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan.
Guna menghasilkan Strategi Sanitasi Kabupaten sebagaimana tersebut
di atas, maka diperlukan suatu kerangka kerja yang menjadi dasar dan acuan
bagi penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten dengan tujuan agar strategi
sanitasi tersebut memiliki dasar hukum yang jelas dan dapat
diimplementasikan. Kerangka kerja Strategi Sanitasi Kabupaten Kabupaten
Gresik merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Strategi Sanitasi
Kabupaten Gresik. Kerangka kerja sanitasi ini merupakan salah satu produk
yang dihasilkan oleh kelompok kerja sanitasi.
Pengembangan layanan sanitasi kota harus didasari oleh suatu rencana
pembangunan sanitasi jangka menengah (5 tahun) yang komprehensif dan
bersifat strategis. Rencana jangka menengah yang juga disebut Strategi
Sanitasi Kabupaten (SSK) itu memang dibutuhkan mengingat kabupaten/kota
di Indonesia akan memerlukan waktu bertahun-tahun (multi years) untuk
memiliki layanan sanitasi yang memenuhi prinsip layanan Sanitasi
menyeluruh. Strategi Sanitasi Kabupaten juga dibutuhkan sebagai pengikat
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD-SKPD) dan para pelaku pembangunan
sanitasi lainnya untuk dapat terus bersinergi mengembangkan layanan
sanitasi kotanya. Setelah disepakati, Strategi Sanitasi Kabupaten akan
diterjemahkan ke dalam rencana tindak tahunan (annual action plan). Isinya,
informasi lebih rinci dari berbagai usulan kegiatan (program atau proyek)
pengembangan layanan sanitasi kota yang disusun sesuai tahun rencana
pelaksanaannya.
Memasuki tahun 2015, Pemerintah Indonesia akan memasuki periode
RPJMN baru 2015-2019 yang menetapkan target baru yaitu 100% (universal
access) akses sanitasi layak di akhir tahun 2019. Dalam upaya untuk
mencapai target tersebut dirasakan pentingnya Kabupaten Gresik memiliki
dokumen strategi sanitasi yang berkelanjutan. Untuk itu Pokja Sanitasi
Kabupaten Gresik melalui Program Percepatan Pembangunan Sanitasi tahap
kedua melakukan Pemutakhiran SSK pada tahun 2015 ini.
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Gresik berisi tentang
pemetaan sanitasi skala kabupaten, kerangka pengembangan dan
pentahapan pembangunan sanitasi dan strategi, serta kebutuhan

BAB I |PENDAHULUAN
I-2
Strategi Sanitasi Kabupaten Gresik (SSK) 2015

program/kegiatan pembangunan sanitasi di kabupaten Gresik hingga 5


(lima) tahun kedepan. Pemutakhiran SSK merupakan pemantapan dari
perencanaan SSK yang telah lewat masa perencanaannya untuk
menjaga keberlanjutan perencanaan sanitasi dan mengakomodasikan
pencapaian target universal access pada tahun 2019. Dokumen SSK
Kabupaten Gresik yang telah disusun periode sebelumnya (tahun 2011) untuk
mencapai target MDGs pada tahun 2015 dan RPJMN 2010-2014 diantaranya
bebas buang air besar sembarangan (BABS), tersedianya akses terhadap
pengelolaan sampah bagi 80% rumah tangga di daerah perkotaan,
menurunnya luas genangan sebesar 22.500 Ha di 100 kawasan strategis
perkotaan. Sedangkan penyusunan pemutakhiran SSK 2015 untuk mencapai
Universal Access sesuai target RPJMN 2015-2019 yaitu 100 0 100 yang
berupa 100% pemenuhan layanan air bersih/minum, 0% kawasan kumuh dan
100% layanan sanitasi dasar. Pemutakhiran SSK ini akan dijadikan dasar
penyusunan rencana program dan kegiatan SKPD terkait sektor sanitasi tiap
tahunnya.
Dokumen Pemutakhiran SSK Kabupaten Gresik tahun 2015 periode
pelaksanaan 2016-2020 disusun dengan merujuk pada dokumen SSK yang
sudah ada dan lebih difokuskan pada upaya untuk mengimplementasikan
program dan kegiatan jangka menengah dalam upaya mencapai universal
access. Untuk memastikan dokumen Pemutakhiran SSK dapat
diimplementasikan maka dalam proses penyusunannya disinkronkan dengan
dokumen-dokumen perencanaan yang ada di kabupaten seperti RTRW,
RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD.
Keterkaitan dokumen SSK dengan RTRW dan RPJMD adalah bahwa
dokumen SSK mendukung dan mengacu pada visi dan misi pembangunan
yang tertuang dalam RTRW dan RPJMD sebagaimana terlihat pada Gambar
1.1. SSK pemutakhiran menjadi dokumen yang mengacu pada dokumen
perencanaan yang disusun sebelumnya seperti RTRW, RPJMD khusus sektor
sanitasi serta bisa memberi masukan umpan balik (feed-back) dan melengkapi
penyusunan RPJMD pada periode berikutnya. Dokumen SSK pemutakhiran
bisa menjadi salah satu acuan dalam penyusunan dokumen perencanaan lain
seperti Renstra SKPD, Renja SKPD dan RPI2JM untuk sektor sanitasi.

BAB I |PENDAHULUAN
I-3
Strategi Sanitasi Kabupaten Gresik (SSK) 2015

RPI2JM

Gambar 1.1.Kedudukan Dokumen Pemutakhiran SSK dengan Dokumen


Perencanaan Lainnya

1.2. Metodologi Penyusunan


Dokumen Pemutakhiran SSK Kabupaten Gresik disusun berdasarkan
karakteristik daerah dan melibatkan sebanyak mungkin pelaku dari berbagai
unsur dengan tetap melibatkan peran serta masyarakat dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Kegiatan awal yang dilaksanakan dalam
tahapan penyusunan dokumen ini berupa rapat internalisasi Pokja Sanitasi,
lokakarya, dialog dan pertemuan dengan lembaga yang terkait. Diharapkan
dapat menghasilkan rencana kerja, jadwal, data, dukungan politis dan
pendanaan dalam penyusunan dokumen Pemutakhiran SSK Kabupaten Gresik.
Pendekatan dan metodologi yang digunakan dalam penyusunan
dokumen Pemutakhiran SSK Kabupaten Gresik dapat dijelaskan sebagai
berikut :
a. Sumber Data
1) Pengumpulan data dan dokumen dari masing-masing SKPD yang terkait,
baik langsung atau tidak langsung seperti data statistik, laporan, tabel,
foto dan peta.

BAB I |PENDAHULUAN
I-4
Strategi Sanitasi Kabupaten Gresik (SSK) 2015

2) Narasumber, baik dari instansi pemerintah yang terkait, pihak swasta,


tokoh masyarakat dan masyakat sipil.
3) Survey studi Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan (Environmental
Health Risk Assessment = EHRA) dengan menyebarkan kuisioner kepada
masyarakat.
4) Studi Kajian Spesifik (Studi Keuangan dan Kelembagaan, Studi SSA
(Supply Sanitation Assesment), Studi media dan Komunikasi, Studi PMJK
(Pemberdayaan Masyarakat Jender dan Kemiskinan) dan Studi Sanitasi
Sekolah).

b. Pengumpulan Data
1) Studi literatur dan data sekunder
2) Melakukan observasi dan wawancara responden
3) FGD (Focus Group Discussion)

c. Analisa Data
Beberapa analisa data yang dilakukan :
1) Analisa data EHRA yang sumber datanya dari survey EHRA. Output dari
analisa ini adalah IRS (Indeks Resiko Sanitasi)
2) Analisa instrumen profil sanitasi yang menghasilkan peta area beresiko
untuk 3 komponen (air limbah domestik, persampahan, drainase) dan
zona dan sistem untuk ketiga komponen tersebut.
3) Analisa instrument perencanaan yang menghasilkan perkiraan biaya dan
volume sistem dan teknologi yang dipilih untuk komponen air limbah
domestik, persampahan, drainase.

d. Merumuskan Strategi Sanitasi Kabupaten yang menjadi basis penyusunan


program dan kegiatan pembangunan sanitasi kota jangka menengah (5
tahun). Dengan alat analisis SWOT mengkaji kekuatan, kelemahan, Peluang
dan tantangan dan Penentuan Zona Sanitasi.
e. Melakukan konsolidasi penganggaran dan pemasaran sanitasi
Kegiatan yang dilakukan :

BAB I |PENDAHULUAN
I-5
Strategi Sanitasi Kabupaten Gresik (SSK) 2015

1) Melakukan kesepahaman dan kesamaan persepsi tentang program,


kegiatan dan indikasi pendanaan sanitasi kepada stakeholder terkait di
tingkat Kab./Kota, Provinsi dan Pusat.
2) Membangun kesepahaman dan dukungan terhadap program, kegiatan
dan pendanaan pembangunan sanitasi dari berbagi pemangku
kepentingan baik pemerintah maupun nonpemerintah di tingkat
Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat, kemudian mengalokasikan
anggarannya untuk pembangunan sanitasi di daerah.

Output dari kegiatan ini adalah :


1) Teridentifikasinya program, kegiatan dan besaran pendanaan yang
diperlukan untuk mencapai sasaran.
2) Terbangunnya komitmen program, kegiatan dan indikasi sumber
pendanaan pembangunan sanitasi di tingkat Kabupaten/Kota.
3) Dibahasnya daftar program, kegiatan dan indikasi sumber serta besaran
pendanaan pembangunan sanitasi di tingkat Provinsi dan Pusat.
4) Tersusunnya deskripsi program/kegiatan yang belum ada sumber
pendanaan (funding gap).
5) Teridentifikasinya sumber pendanaan indikatif dari APBD, APBD Provinsi,
APBN, maupun sumber lainnya.
6) Teridentifikasi program, kegiatan dan indikasi besaran pendanaan yang
belum ada sumber pendanaan (funding gap).

f. Review dokumen SSK yang disusun pada periode sebelumnya

Melakukan review pada data-data hasil kajian dan program kegiatan


yang telah direalisasikan dari dokumen SSK awal selanjutnya dilakukan
pemutakhiran data dan strategi untuk mencapai target universal access
layanan layak sanitasi.

1.3. Dasar Hukum


Penyusunan dokumen Pemutakhiran SSK Kabupaten Gresik Tahun 2016-
2020 mengacu kepada peraturan perundang-undangan maupun kebijakan

BAB I |PENDAHULUAN
I-6
Strategi Sanitasi Kabupaten Gresik (SSK) 2015

yang berlaku saat laporan ini disusun. Peraturan dan perundangan maupun
kebijakan tersebut diantaranya sebagai berikut:
a. Peraturan Perundangan
1) UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
2) UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air
3) UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional
4) UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
5) UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
6) UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
7) UU No.18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
8) UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
9) UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
10) UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.
11) UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

b. Peraturan Presiden
1) Peraturan Presiden No. 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019
2) Peraturan Presiden No. 185 Tahun 2014 tentang Percepatan Penyediaan
Air Minum dan Sanitasi
3) PP No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum.
4) Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2009 tentang Pemberian Jaminan dan
Subsidi Bunga Oleh Pemerintah Pusat Dalam Rangka Percepatan
Penyediaan Air Minum.

c. Keputusan Presiden
1) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2000
Tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan.
2) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun 2001 Tentang
Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air.

BAB I |PENDAHULUAN
I-7
Strategi Sanitasi Kabupaten Gresik (SSK) 2015

3) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2002


Tentang Perubahan atas Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor
123 Tahun 2001 Tentang Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air

d. Peraturan Pemerintah
1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1982
Tentang Pengaturan Air.
2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1990
Tentang Pengendalian Pencemaran Air.
3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991
Tentang Sungai.
4) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1999
Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
5) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001
Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

e. Keputusan Menteri
1) Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor
35/MENLH/7/1995 Tentang Program Kali Bersih.
2) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
829/MENKES/1999 Tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan
3) Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 112
Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik.
4) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1205/Menkes/Per/X/2004 Tentang Pedoman Persyaratan Kesehatan
Pelayanan Sehat Pakai Air (SPA).
5) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
852/MENKES/SK/IX/2008 Tentang Strategi Nasional Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM).

f. Peraturan Menteri
1) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416/1992 Tentang Persyaratan dan
Pengawasan Kualitas Air

BAB I |PENDAHULUAN
I-8
Strategi Sanitasi Kabupaten Gresik (SSK) 2015

2) Permen PU 494/PRT/M/2005 tentang Kebijakan Nasional Strategi


Pengembangan (KNSP) Perumahan dan Permukiman
3) Permen PU 20/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan (KSNP) Sistem Penyediaan Air Minum
4) Permen PU 21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan (KSNP-SPP) Sistem Pengelolaan Persampahan
5) Permendagri No. 37 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan APBD
TA 2015
6) Permenkes No. 3 tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

g. Instruksi Menteri
Instruksi Menteri Dalam Negeri No.8/1998 tentang Petunjuk Kerjasama
antara PDAM dengan Pihak Swasta

h. Petunjuk Teknis
1) Petunjuk Teknis Nomor KDT 616.98 Ped I judul Pedoman Teknis
Penyehatan Perumahan.
2) Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.728 Pet D judul Petunjuk Teknis Tata
Cara Pengoperasian Dan Pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
Rumah Tangga Non Kakus.
3) Petunjuk Teknis Nomor KDT 307.14 Man P judul Manual Teknis MCK
4) Petunjuk Tenis Nomor KDT 363.72 Pet B judul Petunjuk Tenis
Pembuatan Sumur Resapan
5) Petunjuk Teknis Nomor KDT 636.728 Pet. I judul Petunjuk Teknis
Spesifikasi Kompos Rumah Tangga, Tata cara Pengelolaan Sampah
Dengan Sistem Daur Ulang Pada Lingkungan, Spesifikasi Area
Penimbunan Sampah Dengan Sistem Lahan Urug Terkendali Di TPA
Sampah.
6) Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis
Pengomposan Sampah Organik Skala Lingkungan.
7) Petunjuk Teknis Nomor KDT 627.54 Pan I judul Panduan Dan Petunjuk
Praktis Pengelolaan Drainase Perkotaan
8) Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis
Penerapan Pompa Hidran Dalam Penyediaan Air Bersih.

BAB I |PENDAHULUAN
I-9
Strategi Sanitasi Kabupaten Gresik (SSK) 2015

9) Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.728 Pet D judul Pedoman Teknis Tata
Cara Sistem Penyediaan Air Bersih Komersil Untuk Permukiman.

i. Perda dan Keputusan Gubernur Jawa Timur


1) Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air di Provinsi
Jawa Timur.
2) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur No 4 Tahun 2010 tentang
Sampah Regional.
3) Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 61 tahun 1999 tentang Baku
Mutu Limbah Cair Bagi Rumah Sakit.
4) Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 29 Tahun 2000 tentang Tata
Cara Permohonan Izin Pembuangan Limbah Cair ke Sumber-Sumber Air
di Provinsi Jawa Timur.

j. Peraturan Daerah
1) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 6 Tahun 2007 tentang
Urusan Pemerintah yang menjadi Kewenangan Kabupaten Gresik;
2) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun 2008 tentang
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Gresik.
3) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 9 Tahun 2010
Tentang Pengelolaan Sampah,
4) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 6 Tahun 1990
Tentang Penyelengaraan Kebersihan Dalam Kabupaten Gresik.
5) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 31 Tahun 2000
tentang Pemanfaatan Tanah Pengairan Yang Dikuasai Pemerintah
Kabupaten Gresik
6) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 16 Tahun 2001 tentang Ijin
Usaha Jasa Konstruksi
7) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 10 Tahun 2003 tentang
Retribusi Pelayanan Persampahan Kebersihan
8) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 10 Tahun 2004
tentang Pengelolaan Irigasi

BAB I |PENDAHULUAN
I-10
Strategi Sanitasi Kabupaten Gresik (SSK) 2015

9) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 22 Tahun 2000


tentang Ijin Mendirikan Bangunan.
10) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 26 Tahun 1992 Rencana
Umum Tata Ruang Kota Kabupaten Gresik
11) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 10 Tahun 2005 Tentang
Retribusi Analisis Mengenai Dampak Lalu Lintas Pembangunan Kawasan
Di Kabupaten Gresik
12) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gresik s/d 2014
13) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 15 Tahun 1991 Tentang
Rencana Umum Tata Ruang Kota Dengan Kedalaman Rencana Detail
Tata Ruang Daerah Ibu Kota Kecamatan Balongpanggang
14) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 16 Tahun 1991 Tentang
Rencana Umum Tata Ruang Kota Dengan Kedalaman Rencana Detail
Tata Ruang Daerah Ibu Kota Kecamatan Sidayu
15) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 17 Tahun 1991 Tentang
Rencana Umum Tata Ruang Kota Dengan Kedalaman Rencana Detail
Tata Ruang Daerah Ibu Kota Kecamatan Menganti
16) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 19 Tahun 1991 Tentang
Rencana Umum Tata Ruang Kota Dengan Kedalaman Rencana Detail
Tata Ruang Daerah Ibu Kota Kecamatan Bunga
17) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 20 tahun 1992 Tentang
Rencana Umum Tata Ruang Kota Dengan Kedalaman Rencana Detail
Tata Ruang Daerah Ibu Kota Kecamatan Duduksampeyan
18) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 21 Tahun 1992 Tentang
Rencana Umum Tata Ruang Kota Dengan Kedalaman Rencana Detail
Tata Ruang Daerah Ibu Kota Kecamatan Kedamean
19) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 22 Tahun 1992 Tentang
Rencana Umum Tata Ruang Kota Dengan Kedalaman Rencana Detail
Tata Ruang Daerah Ibu Kota Kecamatan Wringinanom
20) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 23 Tahun 1992 Tentang
Rencana Detail Tata Ruang Kota Driyorejo Kabupaten Gresik

BAB I |PENDAHULUAN
I-11
Strategi Sanitasi Kabupaten Gresik (SSK) 2015

21) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 25 Tahun 1992 Tentang


Rencana Umum Tata Ruang Kota Terhadap Kawasan Perencanaan II
Pada Bagian Wilayah Kota III(BWK III)
22) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 6 Tahun 1993 Tentang
Rencana Umum Tata Ruang Kota Dengan Kedalaman Rencana Detail
Tata Ruang Daerah Ibu Kota Kecamatan Ujung Pangka
23) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 7 Tahun 1993 Tentang
Rencana Umum Tata Ruang Kota Dengan Kedalaman Rencana Detail
Tata Ruang Daerah Ibu Kota Kecamatan Dukun
24) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 3 Tahun 1994 Tentang
Penataan Ruang Pantai , Pesisir Dan Pelabuhan
25) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 7 Tahun 1995
Tentang Kerjasama Pemerintah Daerah Dengan Badan Usaha Swasta
Dalam Pembangunan Dan Atau Pengelolaan Infrastruktur Dan Potensi
Daerah
26) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 16 Tahun 2005
Tentang Pencabutan Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 22
Tahun 1997 Tentang Pajak Pemaanfaatan Air Bawah Tanah Dan Air
Permukaan
27) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 18 Tahun 2002 Tentang
Retribusi Ijin Pembuangan Limbah Cair Pada Sumber - Sumber Air Dan
Atau Badan Air
28) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 27 Tahun 2002
Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 32
Tahun 2000 Tentang Pengendalian Pencemaran Air Di Kabupaten Gresik
29) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 8 Tahun 2004
Tentang Pencabutan Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 12
Tahun 2002 Tentang Ijin Penyelenggaraan Minyak Dan Gas Bumi
30) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 10 Tahun 2004 Tentang
Ijin Pemanfatan Air Bawah Tanah Dan Air Permukaan Di Kabupaten
Gresik
31) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 32 Tahun 2000
Tentang Pengendalian Pencemaran Air Di Kabupaten Gresik

BAB I |PENDAHULUAN
I-12
Strategi Sanitasi Kabupaten Gresik (SSK) 2015

32) Peraturan Bupati Gresik Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Program


Kecamatan Bersih dan Teduh ;
33) Peraturan Bupati Gresik Nomor 33 Tahun 2008 Tentang
Pedoman Pengembangan Rumah sederhana sehat bagi Masyarakat.
34) Surat Keputusan Bupati No. 050/390/HK/437.12/2010 Tentang
Pembentukan Pokja Sanitasi Kabupaten Gresik.
35) Surat Keputusan Bupati No. 050/333/HK/437.12/2012 Tentang
Pembentukan Pokja Sanitasi Kabupaten Gresik.

1.4. Sistematika Penulisan


Sistematika penyusunan dokumen Pemutakhiran SSK Kabupaten Gresik
terdiri dari 6 Bab, sebagai berikut;
Bab pertama berisi pendahuluan yang menggambarkan tentang latar
belakang, metodologi penyusunan, dasar hukum dan sistematika
penulisan.
Bab kedua menyajikan profil sanitasi saat ini yang berisi gambaran
wilayah, kemajuan pelaksanaan SSK, profil sanitasi saat ini, area
beresiko dan permasalahan mendesak sanitasi.
Bab ketiga berisi tentang kerangka pengembangan sanitasi yang
meliputi visi dan misi sanitasi, pentahapan pengembangan sanitasi,
kemampuan pendanaan sanitasi daerah.
Bab keempat berisi tentang strategi pengembangan sanitasi meliputi
air limbah domestik, pengelolaan persampahan dan drainase
perkotaan.
Bab kelima berisi program, kegiatan dan indikasi pendanaan sanitasi
yang meliputi ringkasan, kebutuhan biaya pengembangan sanitasi
dengan sumber pendanaan pemerintah, kebutuhan biaya
pengemangan sanitasi dengan sumber pendanaan non pemerintah,
antisipasifunding gap.
Bab keenam berisi monitoring dan evaluasi capaian SSK.

BAB I |PENDAHULUAN
I-13

Anda mungkin juga menyukai