Didukung oleh:
ISBN: 978-602-14743-4-1
Buku ini dikembangkan dan diterbitkan oleh INFEST dengan dukungan dari Program Maju Perempuan
Indonesia Untuk Penanggulangan Kemiskinan (MAMPU). Program Mampu merupakan inisiatif bersama
antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia dalam upaya pengentasan kemiskinan melalui
pemberdayaan perempuan.
Informasi yang disampaikan dalam buku ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab tim penyusun
dan tidak serta merta mewakili pandangan Pemerintah Indonesia maupun Pemerintah Australia.
SEKAPUR SIRIH
Belajar dari pengalaman masa lalu, pilihan pertama bagi pemerintah desa
melakukan satu pendekatan baru yang diharapkan mampu menstimulasi dan
menggerakkan roda perekonomian di pedesaan. Bukan dengan membuat
kelembagaan usaha desa terlebih dahulu melainkan dengan mempersiapkan
masyarakat. Dengan menguatkan usaha-usaha kecil yang telah dikelola oleh
warga desa baik dalam bentuk usaha pertanian, warung kelontong,
perikanan, usaha makanan. Penguatan usaha-usaha kecil di desa
i
Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa)
Agar keberadaan lembaga ekonomi ini tidak dikuasai oleh kelompok tertentu
yang memiliki modal besar, maka kepemilikan lembaga itu oleh desa dan
dikontrol bersama. Tujuan utamanya untuk meningkatkan standar hidup
ekonomi masyarakat.
ii
Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa)
Sekapur Sirih i
Pendirian dan Pengelolaan
Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) 1
Pengertian BUMDesa 3
Tujuan BUMDesa 5
AD/ART BUMDesa 19
Permodalan BUMDesa 20
Tentang Penulis 26
iii
Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa)
Pengantar
Belajar dari pengalaman masa lalu, satu pendekatan baru yang diharapkan
mampu menstimulasi dan menggerakkan roda perekonomian di perdesaan
adalah melalui pendirian kelembagaan ekonomi yang dikelola sepenuhnya
oleh desa. Bentuk kelembagaan ekonomi ini dinamakan Badan Usaha Milik
Desa atau yang sering disebut BUM Desa.
Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) adalah badan usaha yang ada di desa
yang dibentuk oleh pemerintah desa dan masyarakat. BUM Desa merupakan
sebuah usaha milik kolektif yang digerakkan oleh aksi kolektif antara
pemerintah desa dan masyarakat. BUM Desa harus menjadi instrumen
gerakan ekonomi masyarakat yang mendayagunakan potensi dan aset lokal
yang dimiliki. Dengan kata lain BUM Desa merupakan bentuk kelembagaan
desa yang memiliki kegiatan usaha ekonomi atau bisnis untuk memperoleh
manfaat yang berguna demi kesejahteraan masyarakat desa.
BUM Desa merupakan pilar kegiatan ekonomi di desa yang berfungsi sebagai
lembaga sosial (social institution) dan komersial (commercial institution).
1
Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa)
2
Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa)
Pengertian BUMDesa
B adan Usaha Milik Desa, selanjutnya disebut BUM Desa adalah badan
usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa
melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan desa
yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya
untuk kesejahteraan masyarakat desa. Berangkat dari pengertian ini, BUM
Desa secara spesik tidak bisa disamakan dengan dengan badan hukum
seperti perseroan terbatas, CV, atau koperasi. Oleh karena itu, BUM Desa
merupakan suatu badan usaha bercirikan desa yang dalam pelaksanaan
kegiatannya di samping untuk membantu penyelenggaraan pemerintahan
desa, juga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. BUM Desa juga dapat
melaksanakan fungsi pelayanan jasa, perdagangan, dan pengembangan
ekonomi lainnya.
BUM Desa sebagai lembaga ekonomi yang dibangun atas inisiatif masyarakat
dan menganut asas mandiri. Ini berarti pemenuhan permodalan dari
penyertaan modal bersumber dari penyertaan modal desa dan masyarakat.
Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan BUM Desa dapat
mengajukan pinjaman modal kepada pihak luar.
3
Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa)
4
Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa)
Tujuan BUMDesa
5
Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa)
6
Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa)
Landasan Hukum
Keberadaan BUM Desa
7
Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa)
BUM Desa merupakan sebuah badan usaha yang didirikan oleh pemerintah
desa dan masyarakat dengan prinsip-pinsip sebagai berikut:
1. BUM Desa bersifat terbuka, semua warga masyarakat desa bisa
mengakses semua kegiatannya.
2. BUM Desa adalah bersifat sosial (social enterpreneurship), tidak semata-
mata mencari keuntungan.
3. BUM Desa harus dikelola oleh pihak-pihak yang independen. Pengelola
tidak boleh dari unsur pemerintahan desa. Hal ini untuk menghindari
adanya kepentingan dengan memanfaatkan jabatan dalam
pemerintahan desa. Kecuali untuk jabatan penasehat ex ocio akan
dijabat oleh kepala desa.
4. BUM Desa tidak boleh mengambil alih kegiatan masyarakat desa yang
sudah berjalan tetapi BUM Desa mengonsolidasi untuk meningkatkan
kualitas usaha mereka. Salah satu tujuan utama BUM Desa adalah untuk
memperbaiki dan meningkatkan perekonomian desa. Untuk itu perlu
dihindari pemilihan usaha BUM Desa yang sekiranya justru akan
menurunkan pendapatan masyarakat setempat. Misalnya, unit usaha
BUM Desa sebaiknya menghindari pemilihan jenis usaha yang sudah
digeluti oleh warga desa.
8
Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa)
Hal utama yang paling penting dalam upaya penguatan ekonomi desa
adalah memperkuat kerja sama, membangun kebersamaan/menjalin
kerekatan di semua lapisan masyarakat desa. Sehingga menjadi daya
dorong dalam upaya pengentasan kemiskinan, pengangguran, dan
membuka akses pasar.
Posisi BUM Desa dapat dielaborasi dalam pembangunan desa (Desa
Membangun) dan pembangunan perdesaan (Membangun Desa).
Dalam paradigma Desa Membangun basis lokasi pendirian BUM Desa
adalah desa, agar BUM Desa dekat dengan denyut nadi usaha masyarakat
desa secara kolektif. Di lain pihak, dalam paradigma (Membangun Desa),
basis lokasi pendirian BUM Desa bersama maupun kerja sama antar 2 (dua)
BUM Desa atau lebih adalah kawasan perdesaan, agar pemerintah, pemda,
swasta, lembaga donor dan desa dapat berkolaborasi dalam skala usaha
yang lebih besar.
9
Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa)
10
Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa)
Dalam rangka kerja sama antardesa dan pelayanan usaha antardesa dapat
dibentuk BUM Desa bersama yang merupakan milik 2 (dua) desa atau lebih.
Pendirian BUM Desa bersama disepakati melalui musyawarah antardesa
yang difasilitasi oleh badan kerja sama antardesa yang terdiri dari: a)
Pemerintah Desa ; b) Anggota Badan Permusyawaratan Desa ; c) Lembaga
kemasyarakatan Desa ; d) Lembaga Desa lainnya ; dan e) Tokoh masyarakat
dengan mempertimbangkan keadilan gender. BUM Desa bersama
ditetapkan dalam peraturan bersama kepala desa tentang pendirian BUM
Desa bersama.
11
Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa)
1 PERSIAPAN MUSDES
Perencanaan BPD menyusun rencana pemetaan aspirasi dan
Kegiatan kebutuhan masyarakat terkait BUM Desa. Rancangan
isi pemetaan aspirasi/kebutuhan adalah:
1. Pendirian BUM Desa sesuai dengan kondisi
ekonomi dan sosial budaya masyarakat;
2. Organisasi pengelola BUM Desa (struktur
organisasi dan susunan nama pengurus);
3. Modal usaha BUM Desa, dan
4. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
BUM Desa
Penyusunan Penyebarluasan informasi kepada masyarakat desa
bahan yang akan dibahas dalam Musdes.
pembahasan BPD bersama pemerintah desa melakukan
pemetaan aspirasi masyarakat, identikasi potensi
dan/atau aset mengenai BUM Desa dengan
melibatkan KPMD dan para pendamping.
BPD melakukan rapat anggota untuk merumuskan
pandangan resmi tentang BUM Desa.
Pandangan resmi BPD tentang BUM Desa
dimasukkan ke dalam berita acara hasil rapat
anggota BPD.
BPD menyampaikan surat kepada Pemdes perihal
fasilitasi penyelenggaraan Musdes, khususnya
tentang penyiapan bahan pembahasan tentang
BUM Desa untuk menanggapi Berita Acara
Pandangan Resmi dari BPD
Pemerintah desa memfasilitasi musdes dengan
mempersiapkan bahan pembahasan terkait BUM
Desa.
Bahan pembahasan disampaikan kepala desa
kepada BPD.
Pembentukan BPD membentuk dan menetapkan panitia Musdes
dan penetapan berdasarkan rencana kegiatan (termasuk didalamnya
panitia rencana pembahasan BUM Desa).
12
Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa)
2 TAHAPAN MUSDES
Penyiapan
Musdes mempersiapkan jadwal kegiatan, tempat
jadwal kegiatan,
dan sarana/prasarana Musdes terkait Pambahasan
tempat dan sarana/
BUM Desa.
prasarana Panitia
13
Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa)
3 PENYELENGGARAAN MUSDES
14
Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa)
Bentuk
dan Pengelolaan
BUM Desa
B UM Desa dapat terdiri dari unit-unit usaha yang berbadan hukum. Unit
usaha yang dimaksud dapat berupa lembaga bisnis yang kepemilikan
sahamnya berasal dari BUM Desa dan masyarakat. Jika BUM Desa tidak
memiliki unit usaha yang berbadan hukum, bentuk organisasi BUM Desa
didasarkan pada peraturan desa tentang pendirian BUM Desa.
Unit usaha BUM Desa dapat berupa:
Perseroan Terbatas (PT) sebagai persekutuan modal, dibentuk
berdasarkan perjanjian dan melakukan kegiatan usaha dengan modal
yang sebagian besar dimiliki oleh BUM Desa, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan tentang Perseroan Terbatas.
Lembaga keuangan mikro dengan andil permodalan BUM Desa sebesar 60
(enam puluh) persen, sesuai dengan peraturan perundang-undangan
tentang lembaga keuangan mikro.
Sebagaimana dalam Permendesa PDTT No. 4 Tahun 2015 tentang Pendirian,
Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa
menyebutkan bahwa Organisasi pengelola BUM Desa terpisah dari organisasi
pemerintahan desa. BUM Desa harus mempunyai struktur organisasi, aturan
organisasi dan rencana kerja kegiatan.
BUM Desa harus dikelola secara profesional dan mandiri sehingga diperlukan
orang-orang yang memiliki kompetensi untuk mengelolanya.
15
Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa)
Kepengurusan
Organisasi BUMDesa
P engelola BUM Desa tidak boleh dari unsur pemerintahan desa, Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) dan Lembaga Pembangunan
Masyarakat Desa, hal ini untuk menghindari adanya kepentingan
dengan memanfaatkan jabatan dalam pemerintahan desa. kecuali untuk
jabatan penasehat ex ocio akan dijabat oleh kepala desa.
Pengelola BUM Desa harus netral dan profesional dalam bekerja.Tidak boleh
ada intervensi dari pihak manapun yang berkaitan dengan pengelolaan
keuangan. Pengelola BUMDesa harus transparan dan mempertanggung
jawabkan kepada pemerintah desa dan masyarakat desa apa yang telah
dikerjakan.
16
Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa)
Penasehat BUMDesa
Penasehat BUM Desa mempunyai kewajiban:
1. Memberikan nasihat kepada pelaksana operasional dalam melaksanakan
pengelolaan BUM Desa;
2. Memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap
penting bagi pengelolaan BUM Desa; dan
3. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan BUM Desa.
Pelaksana Operasional
Pelaksana operasional mempunyai tugas mengurus dan mengelola BUM Desa
sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
Pelaksana operasional berkewajiban:
1. Melaksanakan dan mengembangkan BUM Desa agar menjadi lembaga yang
melayani kebutuhan ekonomi dan/atau pelayanan umum masyarakat desa;
2. Menggali dan memanfaatkan potensi usaha ekonomi desa untuk
meningkatkan Pendapatan Asli Desa; dan
3. Melakukan kerja sama dengan lembaga-lembaga perekonomian desa
lainnya.
Pelaksana operasional berwenang:
1. Membuat laporan keuangan seluruh unit-unit usaha BUM Desa setiap bulan;
2. Membuat laporan perkembangan kegiatan unit-unit usaha BUM Desa setiap
bulan;
3. Memberikan laporan perkembangan unit-unit usaha BUM Desa kepada
masyarakat desa melalui Musyawarah Desa sekurang-kurangnya 2 (dua) kali
dalam 1 (satu) tahun.
17
Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa)
Pengawas BUMDesa
Pengawas BUM Desa mewakili kepentingan masyarakat. Susunan
kepengurusan Pengawas terdiri dari:
1. Ketua
2. Wakil ketua merangkap anggota
3. Sekretaris merangkap anggota
4. Anggota
Pengawas mempunyai kewajiban menyelenggarakan Rapat Umum untuk
membahas kinerja BUM Desa sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali dan
berwenang menyelenggarakan Rapat Umum Pengawas untuk melakukan:
a. Pemilihan dan pengangkatan pengurus;
b. Penetapan kebijakan pengembangan kegiatan usaha dari
BUMDesa; dan
c. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja pelaksana
operasional.
18
Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa)
AD/ART BUMDesa
19
Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa)
Permodalan BUMDesa
Modal BUM Desa bersumber dari APBDesa. Modal BUM Desa terdiri dari
penyertaan modal desa dan penyertaan modal masyarakat desa.
1. Penyertaan modal desa terdiri dari:
a. Hibah pihak swasta, lembaga sosial ekonomi kemasyarakatan
dan/atau lembaga donor yang disalurkan melalui mekanisme
APBDesa;
b. Bantuan pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan
pemerintah daerah kabupaten/kota yang disalurkan melalui
mekanisme APBDesa;
c. Kerja sama usaha dari pihak swasta, lembaga sosial ekonomi
kemasyarakatan dan/atau lembaga donor yang dipastikan
sebagai kekayaan kolektif desa dan disalurkan melalui
mekanisme APBDesa;
d. Aset desa yang diserahkan kepada APBDesa sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan tentang Aset Desa.
20
Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa)
Klasikasi
Jenis Usaha BUM Desa
BUM Desa dalam menyusun rencana kerjanya perlu memperhatikan inovasi-
inovasi yang disesuaikan dengan kondisi ekonomi yang sedang berkembang
di masyarakat. Usaha BUM Desa sesuai dengan Permendesa PDTT No. 4
Tahun 2015 yaitu:
2. Penyewaan (renting)
BUM Desa menjalankan bisnis jasa penyewaan
Contoh: Alat transportasi
Perkakas pesta
Gedung pertemuan
Rumah toko
Tanah milik BUM Desa
Barang sewaan lainnya
21
Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa)
3. Perantara (brokering)
BUM Desa yang menjalankan bisnis sebagai perantara yang
menghubungkan komoditas pertanian dengan pasar atau agar para
petani tidak kesulitan menjual produk mereka ke pasar. Atau BUM Desa
menjual jasa pelayanan kepada warga dan usaha-usaha masyarakat.
Contoh: Jasa pembayaran listrik
Pasar desa untuk memasarkan produk yang dihasilkan
masyarakat
Jasa pelayanan lainnya.
4. Berdagang (trading)
BUM Desa yang menjalankan bisnis berdagang misalnya komoditas
pertanian, barang kebutuhan pokok ataupun barang lainnya
Contoh: Pabrik es
Hasil pertanian
Sarana produksi pertanian
Kegiatan bisnis produktif lainnya.
22
Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa)
Strategi Pengelolaan
BUMDesa
Strategi pengelolaan BUMDesa bersifat bertahap dengan mempertimbang-
kan perkembangan inovasi yang dilakukan oleh BUM Desa, meliputi:
a. Sosialisasi dan pembelajaran tentang BUM Desa;
b. Pelaksanaan Musyawarah Desa dengan pokok bahasan tentang
BUM Desa;
c. Pendirian BUM Desa yang menjalankan bisnis sosial (social business)
dan bisnis penyewaan (renting);
d. Analisis kelayakan usaha BUM Desa yang berorientasi pada usaha
perantara (brokering), usaha bersama (holding), bisnis sosial (social
business), bisnis keuangan (nancial business) dan perdagangan
(trading), bisnis penyewaan (renting) mencakup aspek teknis dan
teknologi, aspek manajemen dan sumber daya manusia, aspek
keuangan, aspek sosial budaya, ekonomi, politik, lingkungan usaha
dan lingkungan hidup, aspek badan hukum, dan aspek perencanaan
usaha;
e. Pengembangan kerja sama kemitraan strategis dalam bentuk kerja
sama BUM Desa antardesa atau kerja sama dengan pihak swasta,
organisasi sosial-ekonomi kemasyarakatan, dan/atau lembaga
donor;
f. Diversikasi usaha dalam bentuk BUM Desa yang berorientasi pada
bisnis keuangan (nancial business) dan usaha bersama (holding).
23
Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa)
24
Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa)
Pembinaan, Pengawasan
dan Peran Masyarakat
25
Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa)
Tentang Penulis
Joko Purnomo
Pria kelahiran Boyolali ini aktif sebagai peneliti,
fasilitator, dan evaluator dalam penguatan
masyarakat, komunitas serta pemerintahan
desa. Selain itu, ia juga aktif menjadi penulis
modul, buletin, serta buku untuk berbagai
lembaga masyarakat sipil. Joko sarat
pengalaman dalam melakukan riset maupun
pendampingan komunitas antara lain di Jawa,
Nangroe Aceh Darrusalam, Nusa Tenggara
Timur dan Sulawesi. Joko dapat dihubungi
melalui : joko_purnomo81@yahoo.co.id
26
Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa)
CATATAN
Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa)
CATATAN