Bimbingan Teknis
Perencanaan & Penganggaran yang Responsif Gender
(PPRG)
Untuk Inspektorat Provinsi dan Kab./Kota
Se-Sumatera Barat
Padang, 23-24 Agustus 2018
Farida Hayati
1
KONSEP GENDER
Konsep Gender
Perempuan Laki-laki
penguasaan sumber
ISU
daya GENDER
kesempatan dalam
pengambilan keputusan
tanggungjawab yang
ANALISIS
diberikan
kegiatan-kegiatan yang
GENDER
dilaksanakan.
Kesenjangan Gender
DOUBEL
BURDEN
(Beban Ganda)
2
PENGARUSUTAMAAN GENDER
Pengarusutamaan Gender
(RPJMN 2015-2019)
pengarusutamaan gender
Ketujuh prasyarat ini Kelembagaan • Mendukung pelaksanaan
saling berhubungan
dan tidak berdiri
sendiri. Adanya • SDM dan sumber dana yang
Sumber daya memadai
komitmen untuk
melaksanakan PUG
menjadi prasyarat
utama. Komitmen
Data Terpilah • Menurut jenis kelamin dan tersistem
tersebut kemudian
dituangkan dalam
kebijakan-kebijakan Alat analisis • Instrumen untuk analisis gender
agar mudah
dilaksanakan. Pertisipasi • Dorongan Masyarakat kepada
Masyarakat pemerintah
PARAMETER KESETARAAN GENDER
Akses: Apakah intervensi pembangunan memberi ruang
atau membuka pintu bagi laki-laki dan perempuan untuk
terlibat dan mendapatkan manfaat dari intervensi tersebut.
Partisipasi: Apakah laki-laki dan perempuan terlibat secara
nyata dalam proses intervensi tersebut. Bilamana tidak,
apa kendala yang dihadapi
Kontrol: Apakah laki-laki dan perempuan sama-sama
memiliki kekuatan/kekuasaan terhadap pengambilan
keputusan terkait dengan intervensi tersebut
Manfaat: Apakah intervensi itu benar-benar
menguntungkan laki-laki dan perempuan
Kelembagaan PUG
Kebijakan
Kebijakan PUG Contoh:
Peraturan Menteri mengenai
kewajiban melaksanakan PUG
dalam pembangunan.Peraturan
tersebut perlu ditindaklanjuti
dengan aturan teknis atau tahapan
pencapaiannya, seperti Roadmap,
atau dokumen yang
Kebijakan yang Kebijakan yang menggambarkan tahapan lainnya
mewajibkan dan mengintegrasikan
Contoh:
mengatur perspektif gender Integrasi perspektif gender dalam
pelaksanaan dalam kebijakan kebijakan sektoral.
PUG sektoral Naskah akademis
RPP
Ranpermen
Dapat dilihat pada Kerangka Regulasi
Kelembagaan
Penggerak/
Tim Teknis
Driver
ARG
PPRG
Struktur Dasar Kelembagaan PUG
3 BADAN KEUANGAN Penyusunan dan kebijakan dibidang Membuat circular letter utk ARG
DAERAH Keuangan Daerah.
15
3
PENGARUSUTAMAAN GENDER
KEBIJAKAN
NASIONAL
ISU Siklus PUG
PP DAN KKG GENDER
KEBIJAKAN
KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN BIDANG-BIDANG
BIDANG-BIDANG YANG RESPONSIF GENDER
K/L Pemda
PERENCANAAN DAN
EVALUASI PENGANGGARAN
3
Perencanaan Responsif Gender
Perencanaan Responsif Gender (PRG) dilakukan
untuk menjamin keadilan dan kesetaraan bagi
perempuan dan laki-laki dalam aspek akses,
partisipasi, kontrol, dan manfaat pembangunan.
Perencanaan ini dibuat dengan mempertimbangkan
aspirasi, kebutuhan permasalahan dan pengalaman
perempuan dan laki-laki, baik dalam proses
penyusunannya maupun dalam pelaksanaan kegiatan.
Dalam konteks perencanaan daerah, PRG ini
direfleksikan dalam dokumen RPJMD, RKPD, Renstra
SKPD, dan Renja SKPD.
Penganggaran yang Responsif Gender
Perencanaan Responsif Gender diharapkan dapat
menghasilkan Anggaran Responsif Gender (ARG), di
mana kebijakan pengalokasian anggaran disusun untuk
mengakomodasi kebutuhan yang berbeda antara
perempuan dan laki-laki. ARG ini direfleksikan dalam
dokumen KUA-PPAS, RKA SKPD dan DPA SKPD.
Singkronisasi Perencanaan & Penganggaran
GAP
ANALISIS GENDER
KUA
GBS
PPAS RKA SKPD
RKA SKPD 1
RKA SKPD 2
RKA SKPD 3
APBD
Efisien Efektif
Equality
PRINSIP-PRINSIP ARG
ARG merupakan anggaran untuk merespon kebutuhan setiap warga negara,
baik perempuan maupun laki-laki secara adil. Keadilan tidak berarti sama,
sehingga ARG bukan berarti mengalokasikan 50% anggaran
untuk perempuan dan 50% anggaran untuk laki-laki.
ARG fokus pada bagaimana anggaran memberikan manfaat
yang adil kepada perempuan dan laki-laki. Sehingga tidak mematok
pada penyediaan sejumlah anggaran tertentu untuk PUG atau anggaran khusus
untuk program perempuan.
Penerapan ARG dapat dilakukan pada level kegiatan, output kegiatan,
dan/atau komponen kegiatan yang merupakan prioritas pembangunan,
pelayanan kepada masyarakat, dan pelembagaan PUG .
Penerapan ARG dalam sistem penganggaran harus tersaji dengan relevansi
yang jelas dan logis antara input dan output yang akan dihasilkan.
KATEGORI ARG
Anggaran Anggaran
Khusus Kesetaraan
Target Gender
Gender (Umum)
Anggaran
Pelembagaan
5
Data Terpilah
Data pembuka wawasan merupakan data yang memperlihatkan ada
tidaknya kesenjangan gender.
Selain data terpilah, juga perlu digali data spesifik gender.
Data terpilah menurut jenis kelamin adalah data yang menggambarkan
peran, kondisi umum, status dan kondisi perempuan dan laki-laki dalam
setiap aspek kehidupan di masyarakat dan di seluruh bidang pembangunan
yang meliputi kesehatan, pendidikan, ekonomi dan ketenagakerjaan, bidang
politik dan pengambilan keputusan, bidang hukum, sosial budaya dan
kekerasan.
Data spesifik gender adalah data yang menggambarkan situasi atau
kejadian yang dialami oleh perempuan atau laki-laki saja. Contohnya
adalah temuan penelitian tentang endemik kanker leher rahim di daerah
terdampak.
Baik data terpilah ataupun data spesifik gender dapat berupa data
kuantitatif maupun data kualitatif.
6
Masukan Rp.
Keluaran
Hasil
(Diambil dari GAP langkah 7) Informasinya sama dengan yang ada dalam Form RKA 2.2.1
Masukan Rp.
Keluaran
Hasil
Komponen GBS
3. Rencana Aksi
Terdiri atas kegiatan, berikut masukan, keluaran, dan hasil yang
diharapkan. Kegiatan yang dicantumkan merupakan kegiatan
prioritas yang secara langsung mengubah kondisi ke arah
kesetaraan gender.
4. Indikator Kinerja
Merupakan indikator-indikator kinerja yang akan dicapai dengan
adanya kegiatan-kegiatan untuk mendukung tercapainya tujuan
program.
5. Anggaran.
Merupakan jumlah keseluruhan alokasi anggaran yang dibutuhkan
untuk pencapaian tujuan dari program yang dianalisis.
Terima Kasih
081288041358
hayatida@yahoo.com