Anda di halaman 1dari 36

PPRG

PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER

RENI YULIANTI, ST., MM


KABID. PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN MANUSIA
BAPPEDA KOTA PAGAR ALAM
GENDER ≠ JENIS KELAMIN
Jenis kelamin (sex) merujuk pada perbedaan atribut fisik laki-laki dan
perempuan seperti perbedaan kromosom, alat kelamin, dan reproduksi,
hamil, melahirkan, menyusui, menstruasi serta perbedaan karakteristik Gender merupakan hasil konstruksi sosial yang diciptakan
fisik sekunder seperti rambut, pertumbuhan buah dada, perubahan suara, oleh manusia, yang sifatnya tidak tetap, berubah-ubah,
dan seterusnya. serta dapat dialihkan dan dipertukarkan dari satu jenis
kelamin ke jenis kelamin lainnya menurut waktu, tempat
dan budaya setempat. Konsep gender diciptakan oleh
Jenis kelamin menjelaskan mengenai kodrat Tuhan keluarga dan atau masyarakat, yang dipengaruhi oleh budaya,
yang telah memberikan ciri fisik yang berbeda antara interpretasi pemuka agama, dan diturunkan secara turun
laki-laki dan perempuan. temurun dari generasi ke generasi.

Kodrat fisik tersebut tidak dapat


dipertukarkan dan dimiliki sama oleh laki-
laki dan perempuan di seluruh tempat dan
budaya, serta dimiliki sejak lahir hingga
meninggal dunia. Perbedaan peran yang dijalankan oleh laki-laki dan
perempuan menghasilkan perbedaan gender. Peran
gender mempengaruhi pola relasi antara perempuan
dan laki-laki yang disebut sebagai relasi gender.
Konsep Gender, Pengarusutamaan Gender, tujuan PPRG dan Anggaran
Responsif Gender (ARG)
1. Gender adalah konsep yang mengacu pada pembedaan peran dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan yang terjadi
akibat keadaan sosial dan budaya masyarakat, dan dapat berubah.

Selain itu, gender diartikan sebagai pandangan masyarakat tentang perbedaan peran, fungsi, dan
tanggungjawab antara perempuan dan laki-laki yang merupakan hasil konstruksi sosial budaya dan dapat
berubah sesuai dengan perkembangan zaman dan mendapat dukungan masyarakat itu sendiri, yang
berbeda disetiap tempat dan waktu

2. Pengarusutamaan Gender (PUG) adalah strategi yang dibangun untuk mengintegrasikan gender menjadi satu dimensi
integral dari perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program
pembangunan nasional.

PUG ditujukan untuk mencapai keadilan dan kesetaraan gender yang merupakan upaya untuk
menegakkan hak-hak perempuan dan laki-laki atas kesempatan yang sama, pengakuan yang sama
dan penghargaan yang sama dalam bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat
3. Penyusunan PPRG mempunyai tujuan, yaitu:
• Meningkatkan kesadaran dan pemahaman para pengambil keputusan tentang pentingnya isu gender
dalam kebijakan pembangunan dan mempercepat terwujudnya keadilan dan kesetaran gender;
• Memberikan manfaat yang adil bagi kesejahteraan laki-laki dan perempuan, termasuk anak laki-laki
dan anak perempuan dari penggunaan belanja/pengeluaran pembangunan;
• Meningkatkan efi siensi dan efektivitas penggunaan anggaran, serta membangun transparansi
anggaran dan akuntabilitas pemerintah daerah;
• Membantu mengurangi kesenjangan gender dan menghapuskan diskriminasi terhadap perempuan
dalam pembangunan;
• Meningkatkan partisipasi masyarakat, baik laki-laki dan perempuan dalam penyusunan
perencanaan anggaran, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi.;
• Menjamin agar kebutuhan dan aspirasi laki-laki dan perempuan dari berbagai kelompok sosial
(berdasarkan jenis kelamin, usia, ras, suku, dan lokasi) dapat diakomodasikan ke dalam belanja/
pengeluaran.
4. Anggaran Responsif Gender (ARG) adalah anggaran yang mengakomodasi keadilan bagi
perempuan dan laki-laki dalam memperoleh akses, manfaat, partisipasi, pengambilan keputusan, dan
mengontrol sumber-sumber daya serta kesetaraan terhadap kesempatan dan peluang dalam menikmati
hasil pembangunan

Peran Driver PUG (BAPPEDA)


Memastikan Perencanaan yang Responsif Gender
Responsif gender adalah suatu kebijakan, program, kegiatan, dan penganggaran yang
memperhatikan perbedaan, kebutuhan, pengalaman, dan aspirasi laki-laki dan perempuan

# Memenuhi prinsip-prinsip ARG


Prinsip- Prinsip ARG
● ARG pada penganggaran diletakan pada output kegiatan
Relevansinya adalah komponen input, dan output kegiatan yang akan dihasilkan
harus jelas dan terukur

● Kriteria kegiatan dan output yang menjadi fokus ARG

● ARG yang diterapkan untuk menghasilkan output kegiatan


Yaitu: (i) Penugasan prioritas pembangunan nasional dan daerah, (ii) Pelayanan
kepada masyarakat (service delivery), dan/atau (iii) Pelembagaan
Pengarusutamaan Gender (PUG) yang di dalamnya termasuk capacity building,
advokasi gender, kajian sosialisasi, desiminasi, dan/atau pengumpulan data
terpilah

● ARG merupakan penyusunan anggaran guna menjawab secara adil


kebutuhan setiap warga negara
Baik laki-laki maupun perempuan sebagai upaya mewujudkan keadilan dan
kesetaraan gender

● ARG bukan fokus pada penyediaan anggaran dengan jumlah tertentu untuk
PUG
Tetapi lebih luas lagi, bagaimana anggaran keseluruhan dapat memberikan
manfaat yang adil untuk laki-laki dan perempuan
KATEGORI ARG
Anggaran responsif gender dibagi atas 3 kategori, yaitu

Anggaran khusus target Anggaran kesetaraan Anggaran pelembagaan


gender gender kesetaraan gender
adalah alokasi anggaran yang adalah alokasi anggaran untuk mengatasi masalah
diperuntukan guna memenuhi kesenjangan gender. Berdasarkan analisis gender adalah alokasi anggaran untuk
kebutuhan dasar khusus perempuan dapat diketahui adanya kesenjangan dalam relasi penguatan kelembagaan PUG, baik
atau kebutuhan dasar khusus laki- antara laki-laki dan perempuan dalam akses terhadap dalam hal pendataan maupun capacity
sumber daya, partisipasi, dan kontrol dalam
laki berdasarkan hasil analisis building
pengambilan keputusan, serta manfaat dari semua
gender
bidang pembangunan
Exsisting PPRG
Kota Pagar Alam
Dalam penilaian ANUGRAH PARAHITA EKAPRAYA tahun 2021
Penganggaran pada drivers PUG tahun
2019
Dinas PPPA BAPPEDA Badan Keuangan Daerah Inspektorat Daerah
Rp. 1.617.505.000 Rp.796.720.500. Rp. 1.705.971.000 Rp. 100.000.000

01 02 03 04
29 14 9% 6%
% %
Dari total anggaran Dari total Anggara
DPPPA Dari total Anggara BKD Dari total Anggara Inspek-
BAPPEDA diluar Sekre-
Diluar angaran sekre- diluar Sekretariat torat diluar Sekretariat
tariat
tariat
Kelurahan Dari total anggaran
Rp. 992.857.500.untuk fasilitasi PUG
pada Dinas PPPA
DAERAH
KOTA PAGAR ALAM (DILUAR DRIVER) tahun
Dinas Pe- Dinas Pari- Dinas Perta-

1 2 rumahan 2019
3 4 5
Dinas Sosial Dinas Pen-
didikan dan wisata
Rp. 1.018.000.000
nian
Rp. 1.950.000.000
Rp. 71.000.000 Kebudayaan Dan Kawasan
Rp. 345.000.000 Rp. 292.000.000
Permukiman Program Pengembangan
Program Peningkatan Kesejahteraan
Petani; Program Peningkatan Pe-
Program Pendidikan Anak Usia Program Pengembangan Pe- Pemasaran Pariwisata Pro- masaran Hasil Produksi Pertanian/
Dini, Program Pengembangan rumahan Program penataan gram Pengembangan Desti- Perkebunan; Program Peningkatan
penguasaan, pemilikan, Penerapan Teknologi Pertanian/
Nilai Budaya, Program Pen- nasi Perkebunan Program Peningkatan
gelolaan Kekayaan Budaya penggunaan dan pemanfaatan
Pariwisata Program Produksi Pertanian/Perkebunan
Program Pengelolaan Keraga- Tanah
Program pembangunan Pengembangan Kemitraan Program Peningkatan Produksi Hasil
man Budaya Peternakan Program Peningkatan

7
infrastruktur Pemasaran Hasil Produksi
Dinas Perindus- Dinas Kese- perdesaan
Dinas Peker- Badan Kesat-

6 8 9 10
Peternakan
RSUD Be-
trian, Perdagan- hatan
Rp. 1.058.597.000 jaan Umum uan Bangsa
gan Koperasi, semah
Rp. 9.000.000
Program Obat Dan Perbekalan Ke- dan Politik
UKM dan PP Rp. 631.000.000
Rp. 1.101.000.000 sehatan, Program Upaya Kese- Rp. 1.065.233.000
hatan Masyarakat, Program Pro-
Program Peningkatan mosi Kesehatan Dan Pember- Program Pengembangan Wawasan
Program Kerjasama Infor- Program Pengembangan Kebangsaan
Kapasitas Iptek Sistem dayaan Masyarakat, Program Dan Pengelolaan Jaringan
masi dan Media Massa Program Kemitraan
Produksi, Program Pencegahan Dan Penanggulangan
Irigasi,Rawa Dan Jaringan Pengembangan Wawasan
Pengembangan Industri Penyakit Menular, Program Pen- Kebangsaan
ingkatan Pelayanan Kesehatan
Pengairan Lainnya
Program Peningkatan Program Perencanaan Tata Program Pemberdayaan
Anak Balita, Program Peningkatan Masyarakat Untuk Menjaga
DAERAH
KOTA PAGAR ALAM Dinas
(DILUAR DRIVER) tahun
Dinas DISDUK-

11 12 13 14 15
BPBD
Lingkungan CAPIL 2019 Penanaman
DINAS PE-
MUDA DAN
Hidup Modal PTSP
Rp. 406.687.000 OLAHRAGA
Rp. 77.600.000
Rp. 195.000.000 Rp. 178.973.000 dan Tenaga
Rp. 336.600.000
Program Peningkatan kesia- Program Pengendalian Pence- KerjaPeningkatan Promosi
Program Program Peningkatan Up-
maran dan Perusakan Lingkun- Program Penataan dan Kerjasama Investasi aya Penumbuhan
gaan dan pencegahan bahaya
gan hidup Program Peningkatan Administrasi Kepen- Program Peningkatan Iklim In- Kewirausahaan Dan
kebakaran
Kualitas dan Akses Informasi dudukan vestasi dan Realisasi Investasi Kecakapan Hidup Pemuda
Program pencegahan dini
Sumber Daya Alam dan Program Peningkatan Kualitas Program Upaya Pencega-
dan penanggulangan korban dan Produktivitas Tenaga Kerja
Lingkungan Hidup han
bencana alam
Penyalahgunaan Narkoba
DINAS KE-

16 17
DINAS PER-
PUSTAKAAN TAHANAN
PANGAN
Rp. 55.025.000 Rp. 540.000.000
DAN
Program Pengembangan ProgramPERIKANAN
Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perke-
Budaya Baca dan Pembi- bunan
naan Perpustakaan Program Pengembangan Perikanan Tangkap
Program Pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air
tawar
Tahun 2019
Penganggaran terkait PUG

Total Anggaran Total Anggaran Total anggaran


Parangkat Daerah Parangkat Daerah (diluar PUG Kota Pagar Alam
Rp. 4.220.197.000
(Driver) Rp. 9.331.549.940
Driver) Rp. 13.551.746.940

Keberpihakan penganggaran PUG akan terus diupayakan berkelan-


jutan
Hal ini ditandai dengan penandatangan kesepakatan RAD PUG
oleh Kepala Perangkat Daerah (Driver) di Kota Pagar Alam
Sinkronisasi Perencanaan
Penganggaran dan
Kerangka PPRG dalam
Siklus Anggaran Kinerja
Sinkronisasi Perencanaan dan Penganggaran

Penyusunan dokumen
perencanaan dan
penganggaran
merupakan satu
kesatuan yang
terintegrasi. Skema
dibawah ini menjelaskan
keterkaitan antara
perencanaan dan
penganggaran

Sumber: UU SPPN 25/2004


Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah

• Perencanaan. Penyusunan perencanaan dan penganggaran di daerah


mulai dari menyusun kebijakan, program, dan kegiatan yang ada
dalam dokumen RPJMD, Renstra SKPD, Renja SKPD, KUA dan
PPAS, dan RKA SKPD hingga penjabaran APBD dan DPA.
• Pelaksanaan dan Penatausahaan. Program dan kegiatan yang telah
ditetapkan dalam RKA dan DPA SKPD harus dilaksanakan seluruh
SKPD dan dilakukan penatausahaan.
• Pelaporan dan Pertanggungjawaban. Pelaksanaan program dan
kegiatan yang sesuai DPA dilaporkan dan dipertanggungjawabkan
hasilnya setelah dilakukan pemeriksaan.
• Pengawasan dan Evaluasi. Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan
program dan kegiatan dilakukan untuk mengetahui keberhasilan dan
kendala terhadap pelaksanaan kegiatan yang dilakukan SKPD.

Sumber: UU Keuangan Negara 17/2003


LANGKAH PENYUSUNAN PPRG
DAERAH
Penyusunan GAP Penyusunan
GBS
Gender Analysis Pathway (GAP) merupakan salah satu alat Gender Budget System (GBS) Dokumen yang
analisis gender. GAP didasarkan pada sebuah menginformasikan suatu output kegiatan telah responsif
kebijakan/program/kegiatan yang sudah ada, atau dokumen terhadap isu gender yang ada, dan/atau suatu biaya
kebijakan/program/kegiatan yang akan disusun telah dialokasikan pada output kegiatan untuk
menangani permasalahan kesenjangan gender

Keterkaitan GAP, GBS Dengan Penyusunan


TOR dan RKA/DPA TOR/KAK
!
Term of referrence (TOR) atau kerangka acuan kegiatan
(KAK) diartikan sebagai suatu dokumen yang berisi
penjelasan/keterangan mengenai kegiatan yang diusulkan
yakni hasil GAP dan GBS yang selanjutnya untuk dianggarkan dan perkiraan biayanya. TOR/ KAK
dokumen tersebut dijadikan acuan dalam merupakan dokumen yang menerangkan segala sesuatu
penyusunan RKA SKPD tentang rencana pelaksanaan suatu kegiatan
Langkah-langkah penyusunan
GAP
01 02 03 04 05
Penyusunan
GBS
Penyusunan TOR/KAK
Term of referrence (TOR) atau kerangka acuan kegiatan (KAK) diartikan sebagai suatu dokumen yang berisi
penjelasan/keterangan mengenai kegiatan yang diusulkan untuk dianggarkan dan perkiraan biayanya.

TOR/ KAK merupakan dokumen yang menerangkan segala sesuatu tentang rencana pelaksanaan suatu kegiatan.

Ada 5 (lima) komponen yang penting diperhatikan dalam menyusun TOR yaitu

1. Latar Belakang
2. Penerima Manfaat
3. Strategi Pencapaian Keluaran
4. Waktu Pencapaian Keluaran
5. Biaya Yang diperlukan
Keterkaitan GAP, GBS dan TOR

Hal penting yang perlu


diperhatikan adalah hasil GAP
dan GBS yang selanjutnya
dokumen tersebut dijadikan
acuan dalam penyusunan RKA
SKPD.
Monitoring &
Pemantauan dan evaluasi difokuskan pada tahap
Evaluasi perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban.

Secara spesifik tujuan pemantauan dan evaluasi PPRG


adalah :
1. Mengetahui berbagai informasi yang bersifat fenomenal
berupa apa, mengapa, dan bagaimana pelaksanaan program
dan kegiatan;
2. Mengendalikan ke arah yang lebih efektif dan efi sien dalam
pelaksanaan program dan kegiatan;
3. Mendeteksi dini permasalahan isu gender yang belum
diintegrasikan ke dalam penyusunan RKA/DPA SKPD;
4. Memperoleh masukan baru berupa pengalaman,
perbandingan, dan berbagai hal yang berkaitan dengan
penyusunan GBS, TOR/KAK dan aplikasinya dalam
RKA/DPA;
5. Memastikan penerapan indikator kinerja responsif gender
dalam perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban dan
mengukur kemajuan-kemajuan pelaksanaan program dan
kegiatan.
METHODS
Pemantauan Tahap
Pelaksanaan
Pemantauan Tahap Fokus pemantauan tahap pelaksanaan adalah
proses dan hasil yang dicapai dari setiap
Perencanaan program dan kegiatan yang ditetapkan pada
Fokus pemantauan tahap Evaluasi
Evaluasi PPRG didasarkan dokumen RKA SKPD/DPA
perencanaan meliputi dokumen (1) pada nilai-nilai jawaban yang
penyusunan Gender Budget ditetapkan melalui indikator
yang ada
Statement (GBS), (2) penyusunan
Term of Reference (TOR), dan (3)
penyusunan Rencana Kerja dan Responsif gender, Kurang

Anggaran (RKA)
responsif gender, Belum
responsif gender Pemantauan Tahap
Pertanggungjawaban
Fokus pemantauan tahap pertanggungjawaban meliputi dokumen laporan pelaksanaan program dan
kegiatan, dan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP). Teknisnya dilakukan dengan cara
membandingkan dokumen perencanaan dan pelaksanaan rencana yang telah menerapkan analisis gender,
menyusun GBS, dan menerapkannya dalam RKA/DPA
Pemantauan Tahap
Perencanaan

Kolom 1. Isi dengan unit organisasi


Kolom 2. Isi dengan nama program/kegiatan yang
sesuai Renstra/Renja SKPD
Kolom 4. Bubuhkan tanda (√) jika anda menjawab
“YA” (nilainya 1)
Kolom 5. Bubuhkan Tanda (√) jika anda menjawab
“TIDAK” (nilainya 0)
Kolom 6. Isi dengan tanggapan Anda jika belum
memberi jawaban “YA” atau “TIDAK”
Pemantauan Tahap
Pelaksanaan

Kolom 1. Isi dengan unit organisasi


Kolom 2. Isi dengan nama program/kegiatan yang
sesuai Renstra/Renja SKPD
Kolom 4. Bubuhkan tanda (√) jika anda menjawab
“ YA” (nilainya 1)
Kolom 5. Bubuhkan Tanda (√) jika anda menjawab
“TIDAK” (nilainya 0)
Kolom 6. Isi dengan tanggapan Anda jika belum
memberi jawaban “YA” atau “TIDAK”
Pemantauan Tahap
Pertanggungjawaban

Kolom 1. Isi dengan unit organisasi


Kolom 2. Isi dengan nama program/kegiatan yang
sesuai Renstra/Renja SKPD
Kolom 4. Bubuhkan tanda (√) jika anda menjawab
“YA” (nilainya 1)
Kolom 5. Bubuhkan Tanda (√) jika anda menjawab
“TIDAK” (nilainya 0)
Kolom 6. Isi dengan tanggapan Anda jika belum
memberi jawaban “YA” atau “TIDAK”
RESULT ANALYSIS EVALUASI

Untuk penilaian dilakukan mulai dari tahap


perencanaan, pelaksanaan dan
pertanggungjawaban.

Untuk melakukan penilaian didasarkan dengan


hasil pengisian formulir 1, 2, dan 3 yang direkap
dengan menggunakan formulir 4:

Evaluasi dilakukan dengan cara perbandingan total skor yang dicapai (b) dengan total
skor yang ideal (a) dikalikan angka 100 %, yang diperoleh adalah jumlah nilai
kumulatif
RESULT ANALYSIS EVALUASI
Untuk menentukan apakah program dan kegiatan telah responsif gender dan digunakan kriteria berikut :

Untuk memberi kesimpulan didasarkan pada kriteria penilaian, yaitu:


1. Jika skor yang dicapai berada pada skala 80 - 100, dikatakan responsif gender.
2. Jika skor yang dicapai berada pada skala 60 - 79, dikatakan kurang responsif gender.
3. Jika skor yang dicapai kurang dari (<) 60, dikatakan belum responsif gender
PELAPORAN
Pelaporan merupakan bagian akhir dari penilaian PPRG. Hasil evaluasi
ini menjadi masukan dalam penyusunan program dan kegiatan tahun
anggaran berikutnya

EVALUASI
3/10 4/10

PERENCANAAN PENGAWASAN
PELAKSANAAN
SIMULASI
PPRG
GENDER ANALYSIS
PATHWAY (GAP)
GENDER BUDGET
STATEMENT (GBS)
Pernyataan Anggaran Gender
Lanjutan

GENDER BUDGET
STATEMENT (GBS)
Pernyataan Anggaran Gender
TERM OF REFERENCE/ KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TOR/KAK)
CONTOH APLIKASI GAP DAN GBS DALAM RKA SKPD
Terima
KASIH

Anda mungkin juga menyukai