1
1.1 Latar Belakang
1.2 TUJUAN
3
1.3 DASAR HUKUM
4
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2011
Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 15 Tahun 2008 Tentang Pedoman Umum Pelaksanaan
Pengarusutamaan Gender di Daerah;
10. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintah
daerah;
11. Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan
Anak Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pengawasan
PPRG di daerah;
12. Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak, Nomor 2 tahun 2020 tentang Rencana
Strategis Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan
Pelindungan Anak (KPPPA)Tahun2020–2024.
1.4 Sasaran
7
STRUKTUR
PENDUDUK
2
Data dan informasi kependudukan merupakan data strategis
yang dibutuhkan di perencanaan pembangunan. Data penduduk pada
masa lampau dan saat ini bermanfaat untuk perencanaan, monitoring
dan evaluasi.
Gambar 2.
Persentase Penduduk Desa Adirejo tahun 2023
Laki-laki Perempuan
9
2.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Klp. Umur Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV Dusun V Dusun VI Jumlah
(tahun) LK PR Jiwa
0-4 47 43 31 29 37 38 29 31 28 32 30 30 202 203 405
5-9 27 29 32 29 38 30 33 47 28 23 35 34 193 192 385
10-14 31 28 32 30 30 27 40 39 19 21 32 31 184 176 360
15 - 19 32 33 53 49 28 24 40 39 23 19 29 33 205 197 402
20 - 24 34 30 25 26 36 29 44 38 21 20 28 32 188 175 363
25 - 29 29 26 21 22 30 29 39 37 19 21 21 36 169 171 340
30 - 34 33 31 31 30 33 31 56 54 18 22 40 39 211 207 418
35 - 39 31 29 35 33 36 31 44 42 17 21 36 29 199 185 384
40 - 44 36 37 31 32 29 27 36 31 22 21 26 28 180 176 356
45 - 49 32 30 30 33 26 33 36 29 25 22 33 40 182 187 369
50 - 54 31 33 19 26 21 23 29 30 18 25 26 30 144 167 311
55 - 59 36 39 23 17 19 17 20 20 15 13 28 29 141 135 276
60 - 64 37 34 27 16 12 12 9 12 18 16 15 14 118 104 222
65 - 69 36 38 16 8 16 9 5 3 8 5 12 13 93 76 169
70 - 74 23 21 8 6 2 1 6 3 5 4 2 11 46 46 92
75keatas 15 8 6 7 0 3 3 3 4 3 6 34 28 62
Jumlah 510 489 420 393 397 361 469 458 287 289 406 435 2.489 2.42 4.914
5
11
Tabel 2.3.1 Presentase Penduduk yang telah
memiliki Akta Kelahiran
93.98%
93.96%
Laki-Laki Perempuan
98.8
98.7
98.6
98.5
98.4
98.3
5 Tahun Ke atas
98.2 17 Tahun ke Atas
98.1
98
97.9
97.8
Laki-laki
Perempuan
12
2.4 Persentase Usia 15 tahun Keatas Menurut Jenis Kelamin dan
status Perkawinan di Adirejo Kecamatan way Bungur
80
70
60
50
Laki-Laki
40
Perempuan
30
20
10
0
Belum Kawin Kawin Cerai
13
Dapat dilihat bahwa data Presentase Perkawinan
di dominasi oleh perempuan dengan angka
perkawinan lebih tinggi dibanding laki-laki yaitu
74,75:61,95 sedangkan angka perceraian juga
lebih tinggi dialami oleh perempuan yaitu 2,18
persen sedangkan laki-laki 2,16.
14
PARTISIPASI SEKOLAH
DAN PENDIDIKAN
3
15
Data sarana Pendidikan
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
PAUD SD SMP SMA
NO PEREMPUA KETERANGA
URAIAN LAKI-LAKI JUMLAH SATUAN
. N N
A. Tingkat Pendidikan
1. Belum sekolah 151 131 282 Jiwa
2. SD / sederajat 265 212 477 Jiwa
3. SMP / sederajat 132 106 238 Jiwa
4. SMA / sederajat 131 161 292 Jiwa
5. Diploma 39 36 75 Jiwa
6. Sarjana 82 60 142 Jiwa
16
Tabel 3.1.1 Jumlah Penduduk 15 Tahun ke Atas menurut Karateristik
dan Kemampuan Membaca dan Menulis, 2021
1920
1910
1900
1890
1880
1870
1860
1850
1840
1830
1820
Jumlah Penduduk Melek Huruf
Laki-laki Perempuan
Tahun 2022, ada 4 orang penduduk usia 15 Tahun ke atas yang tidak
dapat membaca dan menulis.
17
Tingkat Pendidikan LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH SATUAN KETERANGAN
600
500
400
300
200
100
0
1. Belum 2. SD / 3. SMP / 4. SMA / 5. Diploma 6. Sarjana
sekolah sederajat sederajat sederajat
18
KESEHATAN,
FERTILITAS DAN KB 4
Meningkatkan derajat kesehatan perempuan berdampak positif
tidak hanya pada diri perempuan saja. Meningkatnya kesehatan
perempuan juga akan namun juga menguntungkan dan berpengaruh
pada derajat kesehatan pihak lain yang berelasi dengan perempuan.
Setidaknya, ada tiga kelompok yang akan mendapatkan keuntungan
langsung atas status kesehatan perempuan, pertama janin dan bayi
yang memiliki kebutuhan biologis secara langsung dari perempuan,
yaitu ketika janin masih di dalam rahim perempuan dan bayi yang
masih menerima ASI; kedua keluarga yang memiliki hubungan biologis
dengan perempuan, yaitu anak dan orang tua dari perempuan; dan
ketiga, laki-laki yang memiliki hubungan ikatan perkawinan dengan
perempuan, yaitu suami. Tingginya ketergantungan kesehatan tiga
kelompok ini pada perempuan dikarenakan tanggung jawab kesehatan
keluarga masih lebih besar dibebankan kepada perempuan. Selain
kepada keluarga, kesehatan perempuan juga berdampak tidak
langsung bagi masyarakat sekitarnya, pekerjaannya, serta kemajuan
bangsa dan negara. UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
menyatakan bahwa ganggunan kesehatan (termasuk pada
perempuan) dapat merugikan ekonomi yang besar bagi negara, dan
peningkatan kesehatan yang dilakukan negara sejatinya bermakna
investasi bagi pembangunan negara Indonesia.
20
4.2. FERTILITAS DAN KELUARGA BERENCANA
21
EKONOMI DAN
KETENAGA KERJAAN
5
23
5.2 PEKERJA MIGRAN INDONESIA
24
PEREMPUAN KEPALA
RUMAH TANGGA 6
Kepala rumah tangga atau kepala keluarga tidak hanya menjadi
kedudukan laki-laki. Perempuan juga memungkinkan menjadi kepala
rumah tangga karena berbagai factor, misalnya karena perceraian hidup
atau meninggal dunia, belum menikah/ lajang namun menanggung
kehidupan pihak lain, kesepakatan dengan suami, atau suami pergi dalam
kurun waktu lama tanpa memberi nafkah. Perempuan menjadi kepala
rumah tangga juga bisa dikarenakan kondisi suami yang tidak
memungkinkan menjadi kepala keluarga karena sakit, mengalami
PHK/sedang menganggur, perkawinan poligami dengan suami yang tidak
memberi nafkah, atau suami melakukan penelantaran ekonomi keluarga
25
1 Dusun 1
2 Dusun 2
3 Dusun 3
4 Dusun 4
5 Dusun 5
6 Dusun 6
Dari data diatas dapat dilihat bahwa jumlah Perempuan kepala Keluarga di
Desa Adirejo masih cukup tinggi yaitu mencapai jumlah isi kepala
keluarga
PEREMPUAN DAN
KEPEMIMPINAN
7
Urgensi perempuan menjadi pemimpin berpijak pada pentingnya
suara perempuan diperhitungkan dan dipertimbangkan dalam proses-
proses pembangunan. Jumlah perempuan yang mencapai separoh dari
penduduk Indonesia membutuhkan kehadiran perempuan sebagai
representasi suara perempuan dalam setiap pengambilan keputusan. Di
26
sisi lain, kehadiran perempuan pemimpin menjadi proses advokasi
kebijakan yang merespon berbagai masalah gender. Persoalan
ketidakadilan gender telah memosisikan perempuan sebagai kelompok
rentan dengan risiko tinggi menjadi korban. Kehadiran perempuan sebagai
pemimpin akan menguatkan keberpihakan kebijakan dan program
pembangunan pada kelompok rentan dan upaya perlindungan dengan
menggunakan perspektif perempuan.
PEREMPUAN DAN
KEKERASAN
8
29
30
31