Alhamdulillah, atas berkah rahmat dan izin Allah SWT kita telah dapat
menyelesaikan Buku Profil Perkembangan Kependudukan Kota Banda Aceh
Tahun 2017. Salawat beriring salam kita sanjungkan ke pangkuan Nabi Besar
Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari zaman jahiliyah ke zaman
yang berilmu pengetahuan.
Isu kependudukan adalah isu yang sangat strategis dan merupakan isu lintas
sektoral. Dalam rangka mewujudkan perkembangan kependudukan sebagai
wujud dinamika penduduk dengan berbagai kebijakan pembangunan menjadi
prioritas penting agar kedepan pengelolaan perkembangan kependudukan
dapat mewujudkan keseimbangan yang serasi antara kualitas da kuantitas
penduduk. Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk dari tahun ke
tahun, maka keadaan yang demikian ini menuntut pula pengembangan sistem
administrasi kependudukan yang semakin hari semakin baik. Undang Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah menegaskan bahwa dalam
perencanaan pembangunan daerah harus didasarkan pada data dan informasi
yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, baik yang menyangkut
masalah kependudukan, potensi sumberdaya daerah maupun potensi
kewilayahan lainnya. Serta ditegaskan pula bahwa daerah mempunyai
kewajiban mengelola Administrasi Kependudukan. Karena administrasi
kependudukan dibutuhkan sebagai data informasi perkembangan penduduk
serta persebarannya guna perencanaaan pembangununan di daerah..
Hal ini juga berlaku untuk data kependudukan sebagai dasar penyusunan
kebijakan kependudukan baik tingkat propinsi maupun kota sehingga
diharapkan pendayagunaan data SIAK akan dapat dilakukan secara optimal
akurat dan mutahir dalam rangka mendukung pembangunan nasional.
Sebagai isu yang sangat strategis dan bersifat lintas sektoral, maka
pengintegrasian berbagai aspek kependudukan ke dalam perencanaan
pembangunan dan agar pembangunan kependudukan itu bisa dicapai, akan
menjadi pekerjaan besar yang harus diwujudkan. Dalam hal ini, upaya
mewujudkan keterkaitan perkembangan kependudukan, sebagai wujud
dinamika penduduk dengan berbagai kebijakan pembangunan menjadi
prioritas penting agar kedepan nanti pengelolaan perkembangan kependudukan
dapat mewujudkan keseimbangan yang serasi antara kuantitas dan kualitas
penduduk, pengarahan mobilitas penduduk dan penataan persebarannya yang
didukung oleh upaya-upaya perlindungan dan pemberdayaan penduduk,
peningkatan pemahaman serta pengetahuan tentang wawasan kependudukan
bahkan sejak usia dini.
1.2 Tujuan
1. Penduduk adalah Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing yang
termasuk secara sah serta bertempat tinggal di Wilayah Indonesia sesuai
dengan peraturan (Undang-Undang No. 10 Tahun 1992);
18. Migrasi Semasa Hidup (Life Time Migration) adalah bentuk migrasi
dimana pada waktu diadakan pendataan tempat tinggal sekarang
berbeda dengan tempat kelahirannya;
19. Migrasi Risen (Recent Migration) adalah bentuk migrasi melewati batas
wilayah administratsi (desa/kecamatan/kabupaten/provinsi) dimana
pada waktu diadakan pendataan bertempat tinggal didaerah yang
berbeda dengan tempat tinggal lima tahun yang lalu.
26. Bukan Angkatan Kerja adalah penduduk usia 15 tahun kebawah dan
penduduk berusia 64 tahun keatas.
29. Angka Kematian Bayi Baru Lahir adalah banyaknya kematian baru
lahir, usia kurang dari satu bulan (0-28) hari pada suatu periode per
1.000 kelahiran hidup pada pertengahan periode yang sama.
30. Angka Kematian Bayi Lepas Baru Lahir adalah banyaknya kematian
bayi lepas baru lahir (usia 1- 11 bulan) pada suatu periode per 1.000
kelahiran hidup pada pertengahan periode yang sama.
32. Angka Kematian Ibu/MMR adalah banyaknya kematian ibu pada waktu
hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan per 100.000
33. Angka Kematian Kasar adalah banyaknya kematian yang terjadi pada
suatu tahun tertentu untuk setiap 1000 penduduk.
35. Penduduk Melek Huruf adalah penduduk yang berusia 15 tahun keatas
yang telah bebas dari tiga buta, yaitu buta aksara, buta latin, dan buta
angka, buta bahasa Indonesia dan buta pengalaman dasar.
36. Buta Huruf adalah penduduk yang berusia 15 tahun keatas yang belum
bebas dari tiga buta, yaitu buta aksara, Latin dan angka, buta bahasa
Indonesia dan buta pengalaman dasar.
39. Angka Partisipasi Kasar /APK adalah rasio jumlah siswa, berapapun
usianya, yang sedang sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap
jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang
pendidikan tertentu .
Sumber data yang digunakan di dalam penulisan ini merupakan data yang
diambil dari Gampong dan Kecamatan dalam Kota Banda Aceh dan Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banda Aceh serta instansi terkait di
lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh yang berhubungan dengan
penyusunan buku profil kependudukan ini.
Laporan penyusunan Buku Profil kota Banda Aceh ini disusun atas VI
(enam) Bab dengan sistematika pembahasan sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas mengenai gambaran umum Kota Banda Aceh,
menggambarkan tentang letak geografis, visi dan misi Pemerintah Kota
Banda Aceh.
Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari permasalahan yang dibahas.
Tabel 2.1
Luas Wilayah Kecamatan Kota Banda Aceh
No Kecamatan Luas (km²)
1 Baiturrahman 454
2 Kuta Alam 1.005
3 Meuraxa 726
4 Syiah Kuala 1.424
5 Lueng Bata 534
6 Kuta Raja 521
7 Banda Raya 479
8 Jaya Baru 378
9 Ulee Kareng 615
Jumlah 61.359
sumber data : Bappeda Kota Banda Aceh, 2017
Secara geografis Kota Banda Aceh terletak pada posisi yang sangat strategis, hal
ini dapat dilihat pada gambar peta ini :
Geomorfologi daerah pesisir Kota Banda Aceh secara garis besar dibagi menjadi:
1. Dataran terdapat di pesisir pantai utara dari Kecamatan Kuta Alam hingga
sebagian Kecamatan Kuta Raja
Daerah pedataran di pesisir Kota Banda Aceh secara umum terbentuk dari
endapan sistem marin yang merupakan satuan unit yang berasal dari bahan
endapan (aluvial) marin yang terdiri dari pasir, lumpur dan krikil.
Pada Gambar 2.2 di bawah ini, menunjukkan bahwa Kota Banda Aceh
diapit oleh dua patahan di Barat dan Timur kota, yaitu patahan Darul Imarah
dan Darussalam, sehingga Banda Aceh adalah suatu daratan hasil ambalasan
sejak Pilosen membentuk suatu Graben. Ini menunjukkan ruas-ruas patahan
Semangko di Pulau Sumatera dan kedudukannya terhadap Kota Banda Aceh,
dan kedua patahan yang merupakan sesar aktif tersebut diperkirakan bertemu
pada pegunungan di sebelah Tenggara, sehingga dataran Banda Aceh
merupakan batuan sedimen yang berpengaruh kuat apabila terjadi gempa di
sekitarnya.
Kota Banda Aceh merupakan dataran rawan banjir dari luapan Sungai
Krueng Aceh dan 70% wilayahnya berada pada ketinggian kurang dari 10 meter
dari permukaan laut. Kearah hulu dataran ini menyempit dan bergelombang
dengan ketinggian hingga 50 m di atas permukaan laut.Dataran ini diapit oleh
perbukitan terjal di sebelah Barat dan Timur dengan ketinggian lebih dari 500
m, sehingga mirip kerucut dengan mulut menghadap ke laut. Kota Banda Aceh
dilalui dan dikelilingi oleh banyak sungai, yaitu Krueng Aceh, Krueng Daroy,
Krueng Doy, Krueng Neng, Krueng Lhueng Paga, Krueng Tanjong dan Krueng
Titi Panjang.
Daerah dengan air tanah asin terdapat pada bagian utara dan timur kota
sampai ke tengah kota. Air payau berada di bagian tengah kota membujur dari
timur ke barat. Sedangkan wilayah yang memiliki air tanah tawar berada di
bagian selatan kota membentang dari kecamatan Baiturrahman sampai
kecamatan Meuraxa. Berikut pada Tabel 2.2, menjelaskan nama-nama sungai
dan luas daerah resapannya.
Table 2.2
Nama-nama Sungai di Kota Banda Aceh
No. NAMA SUNGAI LUAS DAERAH RESAPAN (KM2)
1. Krueng Aceh 1712,00
2. Krueng Daroy 14,10
3. Krueng Doy 13,17
4. Krueng Neng 6,55
5. Krueng Lhueng Paga 18,25
6. Krueng Tanjung 30,42
7. Krueng Titi Panjang 7,80
Sumber: URRP Banda Aceh City, JICA
Kondisi tanah yang umumnya terdapat di Kota Banda Aceh secara umum
dan khususnya di daerah pesisir ini didominasi oleh jenis tanah Podzolik Merah
Kuning (PMK) dan Regosol dengan tekstur tanah antara sedang sampai
kasar.Sebagai hasil erosi partikel-partikel tanah diendapkan melalui media air
sungai atau aliran permukaan pada daerah rendah. Pada daerah pesisir terjadi
endapan di tempat-tempat tertentu seperti Krueng Aceh dan anak-anak sungai
lainnya, seperti pada belokan sungai bagian dalam. Hasil sedimentasi oleh
aliran permukaan setempat dijumpai sebagai longgakan tanah pada bagian
tertentu.
2.1.7. Demografi
Dan dari Tabel di atas juga dapat dilihat bahwa jumlah penduduk pada tahun
2017 mengalami penurunan sebesar 0,18% jika dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Secara grafik dapat dilihat pada grafik dibawah ini. Hal ini
dikarenakan Database Pelayanan Kependudukan dan pencatatan sipil Kota
Banda Aceh telah menggunakan Data Konsolidasi Bersih (DKB) 2016 yang
dikeluarkan tiap semester oleh Direktorat Jenderal Kependudukan dan
Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri sebagai acuan database Pelayanan.
Data Konsolidasi Bersih ini adalah Data penduduk yang telah dilakukan
pembersihan dan dianalisa dari data ganda dan data anomali di database pusat
atau database Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam
Negeri.
50,000
40,000
30,000 2014
2015
20,000
2016
10,000 2017
ULEE KARENG
SYIAH KUALA
BANDA RAYA
LUENG BATA
KUTA ALAM
KUTA RAJA
JAYA BARU
MEURAXA
Gol
Jumlah
Umur
7 597 950 652 685 498 343 467 602 485 5279
8 640 932 609 677 524 350 528 608 514 5382
9 641 950 640 709 478 360 530 605 518 5431
10 609 899 596 684 508 372 485 561 509 5223
11 603 845 595 641 449 334 515 586 459 5027
12 527 642 338 438 356 210 336 388 424 3659
Jumlah 3617 5218 3430 3834 2813 1969 2861 3350 2909 30001
Sumber : Disdukcapil Kota Banda Aceh, 2017
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Jumlah Penduduk Usia Sekolah
SD yang berumur 7 sampai 12 tahun jumlah terbanyak berada di kecamatan
Kuta Alam, sedangkan peringkat kedua berada dikecamatan Syiah Kuala.
Dibawah ini juga dapat di lihat jumlah penduduk Kota Banda Aceh yang
berumur 13 sampai 15 tahun.
Tabel 3.3
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Banda Aceh 23
Tahun 2017
Jumlah Penduduk Usia Sekolah SLTP
Tahun 2017
Pada Tabel 3.3 diatas dapat dilihat bahwa Penduduk usia sekolah SLTP
didominasi oleh penduduk berjenis kelamin Laki-laki dan jumlah terbanyak
berada dikecamatan Kuta Alam sedangkan penduduk usia sekolah SLTP jumlah
terkecil berada di kecamatan Kuta raja.
Tabel 3.4
Jumlah Penduduk Usia Sekolah SLTA
Tahun 2017
Dari tabel 3.4 di atas dapat dilihat bahwa pada database Pelayanan
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jumlah Penduduk usia 16 sampai 18
tahun berjumlah 10470 jiwa dimana didominasi oleh Penduduk berjenis
kelamin laki-laki sebanyak 5374 dan jenis kelamin perempuan sebanyak 5096
jiwa.
Tabel 3.5
Jumlah Penduduk Kota Banda Aceh Tahun 2017
JENIS KELAMIN
NO KECAMATAN
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1 BAITURRAHMAN 16,949 16,560 33,509
2 KUTA ALAM 22,987 21,936 44,923
3 MEURAXA 11,740 10,948 22,688
4 SYIAH KUALA 17,411 16,956 34,367
5 LUENG BATA 12,806 12,514 25,320
6 KUTA RAJA 7,252 6,686 13,938
7 BANDA RAYA 12,386 12,386 24,772
8 JAYA BARU 13,380 12,730 26,110
9 ULEE KARENG 13,189 13,063 26,252
JUMLAH 128,100 123,779 251,879
Sumber : Disdukcapil Kota Banda Aceh, 2017
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk Kota Banda
Aceh sebagian besar didominasi oleh penduduk berjenis kelamin laki-laki yaitu
berjumlah 128.100 jiwa. Sedangkan penduduk dengan jenis kelamin
Perempuan berjumlah 123.779 jiwa. Hal ini juga tergambar melalui grafik
berikut:
25,000
20,000
15,000
10,000 LAKI-LAKI
PEREMPUAN
5,000
3.2.2 Jumlah dan Proporsi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin
Tabel 3.6
Jumlah Bayi umur 0 s/d 11 bulan
Tahun 2017
Tabel 3.7
Jumlah Anak Umur 1 s/d 4 Tahun perkecamatan
tahun 2017
KECAMATAN Laki-laki Perempuan Jumlah
BAITURRAHMAN 1246 1203 2449
KUTA ALAM 1795 1660 3455
MEURAXA 1145 1011 2156
SYIAH KUALA 1323 1240 2563
LUENG BATA 908 935 1843
KUTA RAJA 689 644 1333
BANDA RAYA 990 874 1864
JAYA BARU 1193 1062 2255
ULEE KARENG 1040 925 1965
10329 9554 19883
Dari Tabel diatas dapat tampak bahwa Jumlah anak berumur 1 s/d 4
tahun terbanyak berada di kecamatan Kuta Alam yaitu sebanyak 3.455 jiwa.
Tabel 3.8
Jumlah Penduduk berdasarkan Struktur Usia
Dalam wilayah Kota Banda Aceh
GOLONGAN
NO LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
UMUR
1 75+ 1342 1927 3,269
2 70 - 74 1181 1357 2,538
3 65 - 69 2052 2077 4,129
4 60 - 64 3309 2968 6,277
5 55 - 59 4799 4444 9,243
6 50 - 54 5962 5828 11,790
7 45 - 49 7666 7549 15,215
8 40 - 44 9227 8235 17,462
9 35 - 39 11834 10652 22,486
10 30 - 34 13474 13670 27,144
11 25 - 29 11679 12573 24,252
12 20 - 24 9692 9034 18,726
13 15 - 19 9091 8530 17,621
14 10 - 14 10817 10371 21,188
15 05 - 09 13544 13004 26,548
16 0 - 04 12431 11560 23,991
JUMLAH 128,100 123,779 251,879
Sumber : Disdukcapil Kota Banda Aceh, 2017
Tabel 3.9
Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) Kota Banda Aceh
Menurut Kecamatan Tahun 2017
Dari gambaran tabel diatas tampak dengan jelas bahwa sebagian besar
penduduk kota Banda Aceh adalah penduduk yang berusia produktif yaitu
yang berumur pada kisaran antara 15-64 tahun dan komposisi terbesar berada
pada kisaran umur 25 - 34 tahun.
>65
PEREMPUAN
15 - 64
LAKI LAKI
0 - 14
Dengan luas 61,36 Km², Kota Banda Aceh didiami oleh 251.879 jiwa atau
sebesar 4.105 jiwa/km² yang berarti bahwa setiap Km² Kota Banda Aceh
didiami oleh penduduk sebanyak 4.105 jiwa.
Jika diperhatikan persebaran penduduk disetiap kecamatan bahwa
kecamatan Baiturrahman dengan luas wilayah 4,54 km² merupakan wilayah
terpadat penduduknya dengan kepadatan 7.281 jiwa/km², diikuti oleh
kecamatan Jaya Baru dengan luas 3.78 km² dengan kepadatan 6.978 jiwa/km².
Sedangkan wilayah dengan kepadatan penduduk terendah 2.474 jiwa/km²
berada di Kecamatan Syiah Kuala dengan luas wilayah 14.24 km².
Peningkatan kepadatan penduduk per kecamatan di Kota Banda Aceh
perlu mendapat perhatian, terutama dalam perencanaan persebaran penduduk,
tata ruang dan tata guna lahan/tanah secara perencanaan pembangunan di
Kota Banda Aceh. Apabila ketiga aspek tersebut diacuhkan, maka dalam
sepuluh atau lima belas tahun kedepan Kota Banda Aceh akan menjadi kota
yang padat penduduk dan akan berdampak pada penurunan daya dukung dan
daya tampung lingkungan perkotaan.
Tabel 3.13
Angka Pertumbuhan Penduduk di Kota Banda Aceh
Tahun 2013 s/d 2017
AKADEMI/
GOLONG TAMAT DIII/
SLTP SLTA DI/II D IV/SI S II S III TOTAL
AN UMUR SD SARJANA
MUDA
10-14 1098 100 4 1202
15-19 3241 3931 1424 8596
20-24 1856 4884 9638 21 307 486 2 17194
25-29 549 2391 14203 312 2125 4272 219 4 24075
30-34 749 2049 13440 1081 2572 6570 487 16 26964
35-39 868 2179 10372 702 2023 5547 587 20 22298
40-44 805 1967 8415 403 1300 3701 656 41 17288
45-49 732 1537 7577 298 894 3233 624 97 14992
50-54 976 1224 5227 220 681 2654 488 81 11551
55-59 1110 1258 3552 211 415 1907 403 79 8935
60-64 982 1028 2221 133 243 1055 268 34 5964
65-69 753 722 1440 93 158 560 137 17 3880
70-74 573 447 813 47 121 282 60 11 2354
75 1036 500 780 33 85 175 33 20 2662
15328 24217 79106 3554 10924 30442 3964 420 167955
Sumber : Disdukcapil Kota Banda Aceh, 2017
7%
DI/II
AKADEMI/DIII/
2% SARJANA
47% MUDA
D IV/SI
S II
S III
Tabel 3.15
Jumlah Penduduk Menurut Agama yang Dianut
Tahun 2017
KECAMATAN
BAITURRAHMAN
ULEE KARENG
SYIAH KUALA
BANDA RAYA
LUENG BATA
KUTA ALAM
KUTA RAJA
JAYA BARU
MEURAXA
JUMLAH
AGAMA
Islam 32681 41899 22625 34308 24967 13609 24615 25666 26250 246620
Hindu 8 2 9 19
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk kota Banda Aceh
yang terbesar adalah pemeluk agama Islam yaitu sebesar 246.838 jiwa,
sementara penduduk beragama Kristen berjumlah 1.914 jiwa dan penduduk
beragama Katholik berjumlah 538 jiwa. Sementara itu penduduk yang
beragama Hindu berjumlah 24 jiwa dan penduduk beragama Budha berjumlah
3.027 jiwa. Hal ini juga tergambar secara grafik sebagaimana dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:
Tabel 3,16
Jumlah Penduduk Berkemampuan Khusus
Dikota Banda Aceh Tahun 2017
TUNA
TUNA TUNA TUNA TUNA TUNA TUNA
KECAMATAN RUNGU
NETRA RUNGU DAKSA GRAHITA GANDA WICARA
WICARA
BAITURRAHMAN 24 0 11 16 5 0 4
KUTA ALAM 7 0 2 0 0 0 8
MEURAXA 3 3 5 2 0 1 0
SYIAH KUALA 5 1 7 0 0 6 0
LUENG BATA 6 0 3 0 0 0 3
KUTA RAJA 3 0 26 13 2 0 3
BANDA RAYA 7 1 7 5 0 1 1
JAYA BARU 3 2 3 2 0 2 4
ULEE KARENG 1 0 4 3 0 0 4
Grand Total 59 5 68 41 7 10 27
Sumber : Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Banda Aceh, 2017
15 TUNA
GRAHITA
10
TUNA
5
GANDA
0
AUTIS
Tabel 3.17
Jumlah Penduduk Berdasarkan Status Kawin
Per Kecamatan Tahun 2017
Belum Cerai Cerai Grand
Kecamatan Kawin
Kawin Hidup Mati Total
BAITURRAHMAN 17887 278 1367 13977 33509
KUTA ALAM 24112 321 1463 19027 44923
MEURAXA 11815 161 572 10140 22688
SYIAH KUALA 18548 195 1020 14604 34367
LUENG BATA 13571 185 893 10671 25320
KUTA RAJA 7399 123 366 6050 13938
BANDA RAYA 12868 161 854 10889 24772
JAYA BARU 13777 206 767 11360 26110
ULEE KARENG 13815 175 900 11362 26252
Grand Total 133792 1805 8202 108080 251879
Sumber : Disdukcapil Kota Banda Aceh, 2017
43%
53%
3% 1%
Tabel 3.18
JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN STATUS KAWIN
KOTA BANDA ACEH TAHUN 2017
80000
70000
60000
50000
LAKI-LAKI
40000
PEREMPUAN
30000
20000
10000
0
Belum Kawin Cerai Hidup Cerai Mati Kawin
Pada Tabel 3.11 nampak bahwa dari 252.342 jiwa penduduk kota Banda
Aceh, sebagian besar atau 19,61% penduduknya Kota Banda Aceh mempunyai
Golongan Darah O yang sekitar 19,98% berada di kecamatan Syiah
Kuala,
JUMLAH 17384 36 312 6305 105 199 20660 40 357 44002 784 378
Sumber : Disdukcapil Kota Banda Aceh, 2017
BAITURRAHMAN
10000
KUTA ALAM
8000 MEURAXA
O
O-
O+
B-
B+
ULEE KARENG
Tabel 3.20
Jumlah Penduduk dengan 24 Jenis Pekerjaan Terbanyak
Tahun 2017
NO PEKERJAAN JUMLAH
1 Bidan 495
2 Buruh Harian Lepas 1876
3 Dokter 901
4 Dosen 1295
5 Guru 2546
6 Karyawan BUMD 498
7 Karyawan BUMN 1525
8 Karyawan Honorer 2065
9 Karyawan Swasta 9817
10 Kepolisian RI 2388
11 Nelayan/Perikanan 754
12 Pedagang 2562
13 Pegawai Negeri Sipil 15903
14 Pelajar/Mahasiswa 54917
15 Pensiunan 3590
16 Perawat 494
17 Perdagangan 1070
18 Petani/Pekebun 449
19 Sopir 876
20 Tentara Nasional Indonesia 2153
21 Tukang Batu 745
22 Tukang Jahit 361
23 Tukang Kayu 378
24 Wiraswasta 32342
Sumber : Disdukcapil Kota Banda Aceh, 2017
4.4 Pendidikan
4.4.1 Angka Melek Huruf (AMH)
Angka melek huruf menyajikan persentasi/proporsi penduduk berusia
15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis huruf latin dibandingkan
jumlah penduduk seluruhnya pada satu tahun tertentu.
Indikator ini menggambarkan mutu san kemampuan sumberdaya manusia di
suatu daerah menyerap informasi penidikan. Semakin tinggi nilai indikator
maka semakin tinggi pula mutu sumberdaya manusia di suatu daerah.
Indikator AMH dapat digunakan untuk:
- Mengukur keberhasilan program-program pemberantasan buta huruf,
terutama didaerah pedesaan dimana masih banyak ditemukan penduduk
yang tidak pernah bersekolah atau tidak tamat SD.
- Menunjukkan kemampuan penduduk di suatu wilayah dalam menyerap
informasi dari berbagai media.
- Menunjukkan kemampuan untuk berkomunikasi secara lisan dan tertulis.
Sehingga angka melek huruf mencerminkan potensi perkembangan
intelektual sekaligus kontribusi terhadap pembangunan daerah.
Jumlah
No Uraian Indikator Satuan Capaian
Penduduk
1 Penduduk yang Jumlah penduduk % 176.381 99.98
berusia >15 usia 15 thn ke atas
tahun melek dapat baca tulis
huruf (tidak buta
aksara) Jumlah penduduk 176.423
usia 15 thn ke atas
Dari tabel diatas dapat kita lihat 99,98 persen penduduk Kota Banda aceh yang
berumur diatas 15 tahun dapat membaca dan menulis.
Dalam hal ini meningkatnya persentase jumlah murid bukan berarti partisipasi
sekolah juga meningkat, karena ukuran perubahan jumlah murid sekolah tidk
langsung berpengaruh terhadp partisipasi sekolah.
Angka Partisipasi Kasar (APK) adalah rasio jumlah muris, berapapun usianya,
yang sedang sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk
pada kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu. APK
menunjukkan tingkat partisipasipenduduk secara umum di masing-masing
tingkat atau jenjang pendidikan.
Misal APK Sekolah Dasar (SD) adalah perbandingan antara jumlah murid yang
duduk di dekolah dasar terhadap penduduk usia 7 sampai 12 tahun.
APK dapat dihitung dengan membagi jumlah penduduk yang sedang sekolah
pada jenjang pendidikan tertentu dengan jumlah penduduk pada kelompok
usia standar yang berkaitan dengan jenjang masing-masing pendidikan.
Penyajian APK dibuat dalam bentuk tabel Apk setiap jenjang pendidikan.
Jumlah
No Uraian Indikator Satuan Capaian
Penduduk
1 Angka Partisipasi Jumlah siswa usia % 33.019 158.52
Kasar (APK) SD / MI/ SD/MI/Paket A
Paket A
Jumlah penduduk 28.577
kelompok usia 7-
12 thn
2 Angka Partisipasi Jumlah siswa % 13,274 103.42
Kasar (APK) SMP / SMP/MTs/Paket B
MTs/ Paket B
Jumlah penduduk 11.111
kelompok usia 13-
15 thn
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh, 2017
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa APK di Kota Banda Aceh pada tahun
2017 untuk setiap jenjang pendidikan tertentu diatas 100 persen, sebagai
contoh pada jenjang pendidikan SMP/MTs/Paket B banyak anak-anak diatas
usia 15 tahun tetapi masih sekolah SMP/MTs/Paket B atau sebaliknya adanya
siswa yang lebih muda dari usia standar yang masuk jenjang pendidikan SMP.
Hal ini menunjukkan bahwa sekolah pada usia yang lebih muda, begitu juga
tingkat SD sederajat.
Angka Partisipasi Murni adalah persentase siswa dengan umur yang berkaitan
dengan jenjang pendidikannya dari jumlah penduduk di usia sama.
Cara menghitung APM pada setiap jenjang pendidikan adalah dengan membagi
jumlah siswa atau penduduk umur sekolah yang sedang bersekolah dengan
jumlah penduduk pada kelompo umur yang berkaitan dengan jenjang
pendidikannya.
Tabel.4.3
Jumlah Angka Partisipasi Murni (APM)
Profil Perkembangan Kependudukan Kota Banda Aceh 54
Tahun 2017
di Kota Banda Aceh Tahun 2017
Jumlah
No Uraian Indikator Satuan Capaian
Penduduk
1 Angka Partisipasi Jumlah siswa usia % 28.577 135.20
Murni (APM) SD / 7-12 thn dijenjang
MI/ Paket A SD/MI/Paket A
Jumlah penduduk 30.001
kelompok usia 7-12
thn
2 Angka Partisipasi Jumlah siswa usia % 11.111 100.93
Murni (APM) SMP 13-15 thn dijenjang
/ MTs/ Paket B SMP/MTs/Paket B
Dari tabel di atas dapat dilihat pada tahun 2017 di Kota Banda Aceh untuk
jenjang Pendidik SD/sederajat adalah 135,20 persen, artinya bahwa dari 100
penduduk usia 7-12 tahun 135 orang bersekolah dibangku SD/sederajat.
Angka partisipasi murni penduduk usia 13-15 tahun yang duduk di bangku
SMP/sederajat sebesar 100.93 persen. Selisih APK dengan APM menunjukkan
proporsi murid yang tinggal kelas atau terlalu cepat sekolah.
Angka Putus Sekolah murid menyajikan persentase murid yang putus sekolah
menurut jenjang pendidikan.
Tabel.4.4
Jumlah Angka Putus Sekolah (APS)
Jumlah
No Uraian Indikator Satuan Capaian
Penduduk
1 Angka Putus Jumlah putus sekolah % 9 0.03
Sekolah (APS) SD / pd tingkat & jenjang
MI SD/MI
Jumlah siswa pd 31.813
tingkat yg sama dan
jenjang SD/MI pd
tahun ajaran
sebelumnya
7 Angka Putus Jumlah putus sekolah % 20 0.15
Sekolah (APS) pd tingkat & jenjang
SMP/MTs SMP/MTs
Jumlah siswa pd 13.119
tingkat yg sama dan
jenjang SMP/MTs pd
tahun ajaran
sebelumnya
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh, 2017
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa Angka Putus Sekolah pada Tingkat
SD/sederajat, SMP/sederajat di Kota Banda Aceh sebesar 0,09 persen.
4.5. Kesehatan
4.5.1 Kelahiran (Fertilitas)
a. Angka kelahiran Menurut Umur
Tingkat kelahiran yang terjadi menurut umur sangat berbeda, dengan demikian
tingkat kelahiran yang terjadi diantara penduduk perempan pada kelompok
umur 20-24 tahun sangat berbeda dengan penduduk perempuan pada
kelompok umue 35-39 tahun. Angka kelahiran menurut umur (ASFR)
merupakan angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran per 1.000
perempuan usia produktif (15-49) tahun) menurut kelompok umur yang sama.
Angka kelahiran ini sudah memperhitungkan perbedaan kemampuan
melahirkan dari setiap kelompok umur yang berbeda, Sehingga pengetahuan
tentang ASFR akan berguna dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan
ibu dan anak serta perencanaan pelaksanaan program keluarga berencana
(KB). Indikator ASFR juga akan digunakan untuk mengembangkan proyeksi
penduduk dan masyarakat sumber perhitungan banyaknya penduduk umur 0-
1 tahun ada perhitungan proyeksi penduduk.
Rasio Anak
Penduduk Penduduk
dan
No Kecamatan usia 0-4 Perempuan usia
Perempuan
tahun 15-49 tahun
(WR)
1 BAITURRAHMAN 1474 9257 15.92
2 KUTA ALAM 1988 12315 16.14
3 MEURAXA 1229 6289 19.54
4 SYIAH KUALA 1479 9836 15.04
5 LUENG BATA 1136 7114 15.97
6 KUTA RAJA 778 3814 20.40
7 BANDA RAYA 1070 6966 15.36
8 JAYA BARU 1293 7250 17.83
9 ULEE KARENG 1113 7402 15.04
11560 70243 16.46
Sumber : Disdukcapil Kota Banda Aceh, 2017
Dari tabel diatas menunjukkan rasio anak dan perempuan di kota Banda Aceh
tahun 2017. Angka sebesar 16,46 artinya bahwa pada tahun 2017 terdapat 16
anak di bawah umur 5 tahun (0-4 tahun) dari setiap 100 perempuan usia 15-49
tahun.
Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal,
adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, dan
umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang
diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan.
Kematian bayi eksogen atau kematian post neo-natal, adalah kematian bayi
yang terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang
disebabkan oleh faktor-faktor yang terkait dengan pengaruh lingkungan luar.
Angka kKematian Ibu (AKI) adalah banyaknya kematian perempuan pada saat
hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang
lamanya kehamilan dan tempat persalinan per 100.000 kelahiran hidup.
Kematian ini disebabkan karena faktor kehamilan atau komplikasi kehamilan
dan kelahiran atau pengelolaannya, dan bukan karena sebab-sebab lain.
4.6. EKONOMI
4.6.1 Jumlah Tenaga Kerja dan Angkatan Kerja (Bekerja dan
menganggur/Pencari Kerja)
Interpretasi:
Semakin besar jumlah tenaga kerja di suatu daerah maka penawaran tenaga
kerja juga semakin tinggi. Namun apabila tidak diikuti dengan permintaan
tenaga kerja (kesempatan kerja). Maka akan terjadi pengangguran yang cukup
besar pula.
GOLONGAN
NO LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
UMUR
1 15 - 19 9091 8530 17,621
2 20 - 24 9692 9034 18,726
3 25 - 29 11679 12573 24,252
4 30 - 34 13474 13670 27,144
5 35 - 39 11834 10652 22,486
6 40 - 44 9227 8235 17,462
7 45 - 49 7666 7549 15,215
8 50 - 54 5962 5828 11,790
9 55 - 59 4799 4444 9,243
10 60 - 64 3309 2968 6,277
86733 83483 170,216
Sumber : Disdukcapil Kota Banda Aceh, 2017
Tabel 4.7
Jumlah Kepemilikan Kartu Keluarga Tahun 2017
No Kecamatan Jumlah Kartu
Keluarga
1 Baiturrahmnan 9.297
2 Kuta Alam 12.353
3 Meuraxa 6.530
4 Syiah Kuala 9.722
5 Lueng Bata 6.957
6 Kuta Raja 4.180
7 Banda Raya 6.752
8 Jaya Baru 7.177
9 Ulee Kareng 7.166
Total 70.134
Sumber : Disdukcapil Kota Banda Aceh, 2017
Tabel 4.8
Jumlah Kepemilikan Kartu Tanda Penduduk Kota Banda Aceh
Tahun 2017
Dari data tabel di atas terlihat bahwa Jumlah wajib KTP Kota Banda
Aceh sebesar 172.387 jiwa. Jika diperhatikan menurut kecamatan, presentase
penduduk yang sudah melakukan Perekaman KTP el tertinggi berada di
Kecamatan Kuta Alam yaitu 89.36% dan Kecamatan Baiturrahman sebesar
93,31%, sedangkan Perekaman KTP el terendah terdapat di Kecamatan Kuta
Raja yaitu sebesar 86,13%.
Akta kelahiran yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
ada 3 jenis yaitu :
➢ Akta Kelahiran Umum adalah Akta kelahiran yang diperoleh sebelum
lewat batas waktu pelaporan peristiwa kelahiran. Batas waktu pelaporan
ialah 60 (enampuluh) hari kerja sejak peristiwa kelahiran, kecuali untuk
Warga Negara Asing adalah 10 (sepuluh) hari kerja sejak peristiwa
kelahiran.
➢ Akta Kelahiran Istimewa adalah Akta Kelahiran yang diperoleh
setelah melewati batas waktu pelaporan peristiwa kelahiran.
➢ Akta Kelahiran Istimewa adalah Akta yang diterbitkan khusus bagi
orang-orang yang sejak dulunya sudah diwajibkan membuat Akta-Akta
Catatan Sipil, yang pada saat ini terlambat pencatatannya (sudah
Tabel 4.9
Jumlah Realisasi Kepemilikan Akta Kelahiran 0-18 Tahun
di Kota Banda Aceh Tahun 2017
Jumlah
Kecamatan
Kepemilikan Akta
Januari 44
Februari 44
Maret 46
April 52
Mei 51
Juni 43
Juli 57
Agustus 98
September 60
Oktober 70
Nopember 61
Desember 66
Total 692
BAB V
PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DIBIDANG MOBILITAS PENDUDUK
5.1 Migrasi
Berikut tabel yang menggambarkan adanya migrasi masuk ke kota Banda Aceh
tahun 2015 per kecamatan.
LK PR
BAITURRAHMAN 364 237 601
KUTA ALAM 419 370 789
MEURAXA 281 258 539
SYIAH KUALA 217 199 416
LUENG BATA 169 148 317
KUTA RAJA 172 170 342
BANDA RAYA 183 167 350
JAYA BARU 249 222 471
ULEE KARENG 138 133 271
Grand Total 2192 1904 4096
Dari tabel diatas terlihat bahwa pada tahun 2017 penduduk migrasi
masuk ke kota Banda Aceh berjumlah 4.096 jiwa, yang terdiri dari 2.192
migran laki-laki dan 1.904 perempuan.
Sedangkan table yang mengambarkan migrasi keluar juga dapat dilihat
pada table dan grafik dibawah ini.
Dari tabel diatas terlihat bahwa pada tahun 2017 di kota Banda Aceh
terdapat 6.357 jiwa migrasi keluar, yaitu migran keluar laki-laki sebanyak
3.494 jiwa dan jumlah migran keluar perempuan sebanyak 2.863 jiwa. Hal ini
juga terlihat pada gambar grafik dibawah ini
Sedangkan table yang mengambarkan migrasi keluar juga dapat dilihat pada
table dan grafik dibawah ini.
BAB VI