Anda di halaman 1dari 23

1

ISSN 1997-293X
Vol. XII No. 1, Juni 2020

TIM REDAKSI
Penanggung Jawab : Ir. Pryo Handoko, MM.
(Ketua STIA Banten)
Pembina : Dr. Agus Lukman Hakim, SE., M.Si.
(Wakil Ketua I STIA Banten)
: Ihin Solihin, S.AP, M.Si.
(Wakil Ketua III STIA Banten)
Mitra Bestari : Prof. Dr. Drs. H. Sam’un Jaja Raharja, M.Si.
(Guru Besar Ilmu Administrasi FISIP
Universitas Padjadjaran)
: Prof. Dr. H. Ahmad Sihabudin, M.Si.
(Guru Besar Komunikasi Lintas Budaya
Universitas Sultan Agung Tirtayasa)
Pemimpin Umum : Dra. Atik Atiatun Nafisah, MM.
(Ketua LPPM STIA Banten)
Dewan Editor
Ketua : Dr. Agus Lukman Hakim, SE., M.Si.
Anggota : Dr. Agus Sjafari, M.Si
: Leo Agustino, Ph.D
: Dr. Juliannes Cadith, S.Sos, M.Si
: Dra. Atik Atiatun Nafisah, MM

Redaksi Pelaksana
Ketua : Ade Hadiono, ST, M.Si
Sekretaris : Nopi Andayani, S.AP., MA.
Bendahara : Reni Tania, S.Pd., MA.
Tata Usaha dan Kearsipan : Litono, S.TP., S.AP.
Distribusi dan Sirkulasi : Adi Purwanto, S.AP

Alamat Redaksi : LPPM STIA Banten


Jl Raya Serang Km. 1.5 Cikondang
Pandeglang 42211
Telp. (0253)5500250 – 5207579 – 5207577
Website: http//www.stiabanten.ac.id.
Email : lppm_stiabanten@yahoo.co.id

Jurnal Niagara merupakan media komunikasi ilmiah, diterbitkan dua kali setahun oleh
Lembaga Penellitian dan Pengabdian Masyarakat berisikan ringkasan hasil penelitian,
skripsi, tesis, dan disertasi.

i
ISSN 1997-293X
Vol. XII No. 1, Juni 2020

PENGANTAR REDAKSI

Alhamdulillah, dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Illahi Rabbi, Jurnal


Ilmiah Niagara Vol. XII, No. 1, Juni 2020 dapat kembali hadir dan sampai pula ditangan
Anda, baik dari komunitas ilmuwan, praktisi dan pemerhati ilmu administrasi.
Ditengah kondisi wabah pandemi Corona Covid 19 dan pemberlakuan PSBB, dimana
semua aktifitas lebih banyak dilakukan di rumah (WFH) redaksi mengucapkan terima
kasih kepada rekan-rekan dosen yang tetap ikut berpartisipasi dalam keberlanjutan
terbitnya jurnal ini. Dalam penerbitan edisi kali ini, memuat tulisan dari rekan-rekan
dosen di lingkungan STIA Banten, Universitas Bina Bangsa, dan dosen dari Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA). Redaksi berharap semua artikel dalam jurnal kali ini
dapat bermanfaat untuk menambah informasi dan wawasan pengetahuan, baik dalam
bidang administrasi ataupun lainnya.
Kami menyadari dalam penyajian materi jurnal edisi kali ini tidak luput dari
kekurangan dan kekhilafan, untuk itu kami mohon maaf dan mohon masukan untuk
penyempurnaaan edisi mendatang. Selamat membaca, dan terima kasih atas partisipasi
dan dukungannya.

Pandeglang, Juni 2020

Redaktur Pelaksana

ii
ISSN 1997-293X
Vol. XII No. 1, Juni 2020

DAFTAR ISI

Tim Redaksi ........................................................................................................... i


Pengantar Redaksi ................................................................................................ ii
Daftar Isi................................................................................................................ iii
PENGARUH PEMASARAN ONLINE MELALUI MEDIA SOSIAL FACEBOOK
TERHADAP PENJUALAN PRODUK PT. ORLIN INDONESIA DISTRIBUTOR
PANDEGLANG
Oleh : Willy Merlina, Ade Hadiono .......................................................................... 1 - 17

ANALISIS FAKTOR PENDORONG DAN PENARIK MIGRASI PADA MAHASISWA


DARI KABUPATEN PANDEGLANG UNTUK KULIAH DI KOTA SERANG
Oleh : Natta Sanjaya ................................................................................................ 18 - 29

ANALISIS PROGRAM KELUARGA HARAPAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


TERHADAP SUMBER DAYA MANUSIA PENERIMA MANFAAT
Oleh : AR. Chaerudin, Agus Holid ......................................................................... 30 - 43

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, PENGEMBANGAN


SDM, DAN KETERIKATAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN
DI PRIMER KOPERASI KARYAWAN KRAKATAU STEEL (PRIMKOKAS)
Oleh : Shofa Amalia, Wawan Prahiawan & Lutfi .................................................. 44 - 55

TINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI INDONESIA


MELALUI PENERAPAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI
Oleh: Jumanah ...................................................................................................... 56 - 65

ANALISI TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT


TERHADAP PELAYANAN DINAS PERTANIAN PROVINSI BANTEN
Oleh : Devi Triady Bachruddin, Oki Oktaviana dan Bani Adi Darma .................... 66 - 83

PENGARUH KOMPETENSI, KOMPENSASI, DISIPLIN KERJA, DAN LINGKUNGAN


KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BANK
Oleh: Miftah Faiz Ali Ramdhani ............................................................................ 84 - 94

DAMPAK PERPPU NO.1 TAHUN 2020 TERHADAP SISTEM


PEMERINTAHAN INDONESIA
Oleh: Suhud Alynudin, Tjahyo Rawinarno ............................................................ 95 -108

iii
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. XII No. 1, Juni 2020

ANALISI TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT


TERHADAP PELAYANAN DINAS PERTANIAN PROVINSI BANTEN
ANALYSIS OF COMMUNITY SATISFACTION LEVEL OF SERVICE
IN BANTEN PROVINCE AGRICULTURE

Oleh:
Devi Triady Bachruddin, Oki Oktaviana dan Bani Adi Darma
dvon.triady@gmail.com, oktavianaoki@gmail.com, baniadidarma87@gmail.com
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten
Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B)
Jl. Syeh Nawawi Al Bantani, Palima Serang – Banten

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap


pelayanan di unit kerja yang ada di Dinas Pertanian Provinsi Banten. Desain penelitian
menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif (mix methode). Analisis penghitungan
tingkat kepuasan masyarakat mengacu pada Permenpan nomor 14 tahun 2017 tentang
Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan
publik di Dinas Pertanian Provinsi Banten pada tahun 2019 sebesar 3,22 (skala 1-4) atau
80.50 (skala 1-100). Unsur sarana dan prasarana serta kecepatan waktu pelayanan
merupakan unsur IKM yang masih perlu mendapat perhatian serius karena berdasarkan
kriteria Permenpan 14/2017 capaian kedua unsur termasuk dalam kategori “Kurang BAIK”.
Berdasarkan hal tersebut perlu upaya perbaikan pada aspek sarana – prasarana penunjang
demi kenyamanan dan kepuasan yang didapatkan oleh masyarakat pengguna layanan dan
perbaikan pada aspek yang dapat mempercepat waktu pelayanan.

Kata Kunci : Pelayanan, Kepuasan Masyarakat, IKM, Dinas Pertanian

ABSTRACT

This study aims to determine the level of community satisfaction with services in sub units in
the Banten Provincial Agriculture Office. The research design uses a quantitative and
qualitative approach (mix method). Analysis of the calculation of the level of community
satisfaction refers to Permenpan Number 14 of 2017 concerning Guidelines for Preparation
of Public Satisfaction Survey of Public Service Provider Units. The results showed that the
value of the Community Satisfaction Index of public services in the Banten Provincial
Agriculture Service in 2019 was 3.22 (scale 1-4) or 80.50 (scale 1-100). The facilities and
infrastructure as well as the speed of service time are elements that still need serious
attention because based on Permenpan 14/2017 criteria the achievements of both are
included in the category of "Kurang Baik". Based on this, need to to improve aspects of
supporting infrastructure thats can the increasing of comfort and satisfaction obtained by
the service user community and improvements to aspects that can speed up service time.

Key Words: Services, Community Satisfaction, IKM, Department of Agriculture

66 STIA BANTEN
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. XII No. 1, Juni 2020

PENDAHULUAN yang memiliki kontrol geografis paling


Perubahan tata kelola pemerintahan minimal.
dari model patronase menjadi New Public Selain pemberian otonomi pada
Manajemen tidak hanya menuntut Pemerintah Daerah untuk menjalankan
perubahan otoritas pengedalian berbagai kewenangan, bergulirnya
pemerintahan namun turut memberikan reformasi juga turut menghadirkan
akses bagi keterlibatan masyarakat dalam berbagai regulasi yang memberikan ruang
penyelenggaraan pemerintahan. Hal ini bagi masyarakat untuk berpartisipasi
sangat beralasan, mengingat dalam pembangunan. Dalam menjalankan
masyarakatlah atau dalam hal ini berbagai urusan yang menjadi
penduduk sebagai salah satu prasyarat kewenangannya, Pemerintah Daerah
berdirinya sebuah Negara. Karenanya selain harus menempatkan masyarakat
hadirnya pemerintah (Government) sebagai objek juga harus menematkan
diwujudkan dalam tata kelola mereka sebagai subjek pembangunan
pemerintahan yang melibatkan partisipasi yang ikut berpartisipasi serta
masyarakat (Governance). mendapatkan pelayanan. Secara eksplisit,
Keterlibatan masyarakat dalam tata undang-undang 23/2014 pasal 35 ayat 1
kelola pemerintahan di Indonesia mulai menyebutkan bahwa dalam
dirasakan pasca bergulirnya reformasi. penyelenggaraan pemerintahan daerah,
Model sentralistik pada masa orde baru pemerintah daerah mendorong partisipasi
yang memberikan otoritas mutlak pada masyarakat.
Pemerintah Pusat untuk menjalankan Partisipasi masyarakat dalam
berbagai macam urusan melahirkan penyelenggaraan pemerintahan daerah
berbagai permasalahan pelayanan juga terakomodir dengan lahirnya
terutama bagi masyarakat yang secara undang-undang 25 Tahun 2009 tentang
geografis jauh dari pusat pemerintahan. pelayanan publik. Dalam undang-undang
Lembaga-lembaga pemerintahan yang ada tersebut disebutkan bahwa pelayanan
di daerah seolah hanya menjadi publik adalah kegiatan atau rangkaian
kepanjangan pemerintah pusat untuk kegiatan dalam rangka pemenuhan
melaksanakan berbagai kebijakan yang kebutuhan pelayanan sesuai dengan
telah ditetapkan. Selain keterpurukan peraturan perundang-undangan bagi
kondisi perekonomian karena praktek setiap warga negara dan penduduk atas
korupsi, kolusi dan nepotisme, hal inilah barang, jasa, dan/atau pelayanan
yang turut mendorong semangat administratif yang disediakan oleh
reformasi yang digulirkan tahun 1998 penyelenggara pelayanan publik.
untuk turut melakukan berbagai upaya Karenanya penyelenggara berkewajiban
perbaikan dengan merubah konsep melaksanakan evaluasi terhadap kinerja
sentralistik menjadi desentraliasi melalui pelaksana di lingkungan organisasi secara
pemberian otonomi kepada Pemerintah berkala dan berkelanjutan.
Daerah. Cheema dan Rondinelli (2007) Amanat regulasi sebagaimana
menyebutkan bahwa otonomi daerah disebutkan sebelumnya disikapi
pada hakekatnya bertujuan mencapai Pemerintah Provinsi Banten dengan
efektivitas dan efesiensi dalam pelayanan memasukan indikator capaian Indeks
kepada masyarakat, karena prinsip Kepuasan Masyarakat (IKM) dalam
pelayanan publik yang paling efesien dokumen Rencana Pembangunan Jangka
seharusnya diselenggarakan oleh otoritas Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022.
Dalam dokumen perencanaan tersebut

STIA BANTEN 67
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. XII No. 1, Juni 2020

Nilai IKM yang harus dicapai oleh Penerbitan rekomendasi teknis izin usaha
pemerintah daerah provinsi Banten pada peternakan distributor obat hewan dan
tahun 2019 sebesar 3,0 dan meningkat lain lain. Dalam hal pelayanan barang dan
pada akhir periode jabatan Gubernur dan jasa bagi masyarakat, Dinas Pertanian
Wakil Gubernur terpilih menjadi 3,5 Provinsi Banten memiliki tugas
(RPJMD 2017-2022). Target capaian IKM pengawasan peredaran sarana pertanian,
ini selanjutnya dijadikan sebagai salah dan benih tanaman, Penyediaan
satu Indikator Kinerja Utama (IKU) dan benih/bibit ternak dan hijauan pakan
menjadi tanggung bagi Perangkat Daerah ternak, pengawasan peredaran obat
yang menyelenggrakan pelayanan barang hewan di tingkat distributor. Berdasarkan
dan jasa serta administratif kepada hal tersebut masih sangat relevan bagi
masyarakat. Dinas Pertanian Provini Banten untuk
Dinas Pertanian Provinsi Banten melakukan evaluasi atas kinerja pelayanan
merupakan salah satu Perangkat Daerah yang diberikannya. Indeks kepuasan
yang melakukan pelayanan barang dan masyarakat adalah hasil pengukuran dari
jasa serta administratif bagi masyarakat kegiatan survei kepuasan masyarakat
terutama yang berkaitan dengan urusan di berupa angka yang dilakukan secara
bidang pertanian. Meski demikian, komperhensif tingkat kepuasan
berbeda dengan dokumen RPJMD masyarakat terhadap kualitas layanan
sebelum Revisi, dalam Dokumen RPJMD yang diberikan oleh penyelenggara
Revisi (2017-2022) Dinas ini tidak lagi pelayanan publik (Permenpan 14/2017).
memiliki tanggungjawab dan kewajiban Dengan meningkatnya kepuasan
untuk turut membantu tercapainya target masyarakat pengguna layanan
IKM Pemerintah Daerah . Dalam dokumen barang/Jasa atau pun administrasi unit
RPJMD Revisi nilai IKM tidak lagi menjadi kerja di bawah Dinas Pertanian Provinsi
Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Banten tentu saja akan berimplikasi pada
Pertanian. Meski demikian, walaupun nilai peningkatan jumlah pengguna layanan
IKM tidak lagi menjadi IKU Dinas ini yang pada akhirnya akan membantu
namun pengukuran IKM akan bermanfaat pencapaian indikator kinerja lainnya yang
bagi upaya perbaikan pelayanan yang dibebankan pada Dinas ini. Berdasarkan
dilakukan oleh instansi publik. Selain itu, latar belakang sebagaimana yang
berdasarkan tugas pokok dan fungsi disampaikan sebelumnya, maka perlu
sebagaimana tertuang dalam Peraturan dilakukan penghitungan IKM di masing-
Gubernur Banten Nomor 19 Tahun 2018 masing unit kerja yang ada di Dinas
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Pertanian sesuai dengan jenis pelayanan
Kerja Caang Dinas di Linkungan yang diberikan kepada masyarakat.
Pemerintah Provinsi Banten, beberapa
unit kerja di bawah Dinas Pertanian TINJAUAN PUSTAKA
memiliki kewajiban pelayanan langsung 1. Pelayanan Publik
kepada masyarakat seperti melakukan Undang-undang Nomor 25 Tahun
sertifikasi dan pengeluaran perijinan 2009, pelayanan publik didefinisikan
seperti Penerbitan izin usaha pertanian sebagai kegiatan atau rangkaian kegiatan
yang kegiatan usahanya lintas Daerah dalam rangka pemenuhan kebutuhan
kabupaten/kota dalam 1 (satu) Daerah pelayanan sesuai dengan peraturan
provinsi, izin pembangunan laboratorium perundang-undangan bagi setiap warga
kesehatan hewan dan kesehatan negara dan penduduk atas barang, jasa
masyarakat veteriner di daerah provinsi, dan pelayanan administratif yang

68 STIA BANTEN
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. XII No. 1, Juni 2020

disediakan oleh penyelenggara pelayanan perasaan dan keamanan adalah tolak


publik, atau penyelenggara merupakan ukur yang dipakai.
setiap institusi penyelenggara negara, 2. Inseparability, karena jasa merupakan
korporasi, lembaga independen yang serangkaian aktivitas atau proses
dibentuk berdasarkan undang-undang dimana produksi dan konsumsi
untuk kegiatan pelayanan publik, dan dilakukan secara simultan, maka tidak
badan hukum lain yang dibentuk semata- ada pra produksi untuk mengontrol
mata untuk kegiatan pelayanan publik. kualitas lebih awal sebelum dijual atau
Definisi pelayanan yang sangat sederhana dikonsumsi. Misalnya jasa seorang
diberikan oleh Ivancevich, Lorenzi, Skinner dokter hampir s emuanya diproduksi
dan Crosby yaitu pelayanan adalah pada saat pasien hadir dan menerima
produk-produk yang tidak kasat mata jasa tersebut.
(tidak dapat diraba) yang melibatkan 3. Perishability, karakteristik yang
usaha-usaha manusia dan menggunakan menyatakan bahwa tidak
peralatannya (Ratminto dan Winarsih, memungkinkan untuk menyimpan jasa
2007). Definisi lain tentang pelayanan seperti barang.
disampaikan oleh Gronroos sebagaimana 4. Variability, karena proses produksi dan
dikutip dibawah ini: proses penyampaian dilakukan oleh
“Pelayanan adalah suatu aktivitas manusia sedang manusia memiliki sifat
atau serangkaian aktivitas yang bersifat yang tidak konsisten, sehingga
tidak kasat mata (tidak dapat diraba) penyampaian suatu jasa belum tentu
yang terjadi sebagai akibat adanya sama terhadap tiap-tiap pelanggan.
interaksi antara konsumen dengan Berdasarkan sejumlah definisi di atas,
karyawan atau hal-hal lain yang Mahmudi (2005: 229) mendefinisikan
disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan publik sebagai “Segala kegiatan
pelayanan yang dimaksud untuk pelayanan yang dilaksanakan oleh
memecahkan permasalahan penyelenggara pelayanan publik sebagai
konsumen/pelanggan” (Ratminto dan upaya pemenuhan kebutuhan publik dan
Winarsih, 2007). pelaksanaan ketentuan peraturan
Dari definisi tersebut dapat diketahui perundang-undangan”. Sedangkan
bahwa ciri pokok pelayanan adalah tidak Sinambela (2010: 128) mendefinisikan
kasat mata atau tidak dapat diraba dan pelayanan publik sebagai setiap kegiatan
melibatkan upaya manusia (karyawan) yang dilakukan oleh pemerintah terhadap
atau peralatan lain yang disediakan oleh sejumlah manusia yang memiliki setiap
perusahaan penyelenggara pelayanan. kegiatan yang menguntungkan dalam
Produk pelayanan publik yang diberikan suatu kumpulan atau kesatuan, dan
oleh instansi pemerintah dapat berupa menawarkan kepuasan meskipun hasilnya
barang atau pun jasa. Philip Kotler (2007) tidak terikat pada suatu produk secara
menyebutkan bahwa pada umumnya fisik. Selanjutnya dalam Berdasarkan
terdapat empat karakteristik jasa yang beberapa kutipan di atas, dalam konteks
dapat diidentifikasikan sebagai berikut: penelitian ini pelayanan adalah aktivitas
1. Intangibility, karena jasa tidak atau serangkaian aktivitas antara
berwujud, biasanya jasa dirasakan masyarakat pengguna layanan (publik)
secara subyektif dan ketika jasa sebagai konsumen dengan Dinas
dideskripsikan oleh pelanggan, ekspresi Pertanian Provinsi Banten sebagai
seperti pengalaman, kepercayaan, pemberi pelayanan. Hal ini sesuai dengan
pernyataan yang ditulis Mansyur (2013)

STIA BANTEN 69
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. XII No. 1, Juni 2020

yang menyebutkan bahwa substansi Unit Penyelenggara Pelayanan Publik.


pelayanan publik selalu dikaitkan dengan Berbeda dengan peraturan sebelumnya,
suatu kegiatan yang dilakukan oleh dalam permenpan RB nomor 14/2017
seseorang atau kelompok orang atau unsur pelayanan yang menjadi penilaian
instansi tertentu untuk memberikan, tingkat kepuasan hanya berjumlah
dalam kaitannya dengan penyelenggaraan sembilan unsur pelayanan dan dapat
pemerintahan, birokrasi sebagai ujung dikurangi sesuai dengan lingkungan dan
tombak pelaksana pelayanan publik kondisi unit pemberi pelayanan. Unsur
mencakup berbagai program-program SKM dalam peraturan ini meliputi:
pembangunan dan kebijaksanaan- 1. Persyaratan
kebijaksanaan pemerintah. Persyaratan adalah syarat yang harus
dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis
2. Kebijakan Pengembangan Indeks pelayanan, baik persyaratan teknis
Kepuasan Masyarakat maupun administratif.
Upaya mengukur tingkat kepuasan 2. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur
masyarakat atas pelayanan yang diberikan Prosedur adalah tata cara pelayanan
oleh instansi pemerintah yang yang dibakukan bagi pemberi dan
menyelenggarakan pelayanan pada penerima pelayanan, termasuk
awalnya diatur berdasarkan Keputusan pengaduan.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara 3. Waktu Penyelesaian
Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tanggal 24 Waktu Penyelesaian adalah jangka
Februari 2004 tentang Pedoman Umum waktu yang diperlukan untuk
Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat menyelesaikan seluruh proses
Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. pelayanan dari setiap jenis pelayanan.
Dalam Kepmenpan ini disebutkan empat 4. Biaya/Tarif
belas unsur pelayanan yang menjadi Biaya/Tarif adalah ongkos yang
wilayah penilaian penghitungan IKM. dikenakan kepada penerima layanan
Meski demikian disebabkan faktor dalam mengurus dan/atau
keluarnya regulasi ini sebelum Undang- memperoleh pelayanan dari
Undang nomor 25 tahun 2009 tentang penyelenggara yang besarnya
Pelayanan Publik diundangkan dianggap ditetapkan berdasarkan kesepakatan
perlu penyempurnaan substansi agar lebih antara penyelenggara dan masyarakat.
sesuai dengan UU 25/2009. Kepmenpan 5. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan
tersebut direvisi dan diganti dengan Produk spesifikasi jenis pelayanan
Peraturan Menteri Pendayagunaan adalah hasil pelayanan yang diberikan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan diterima sesuai dengan ketentuan
Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman yang telah ditetapkan Produk
Survei Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan ini merupakan hasil dari
Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Dalam setiap spesifikasi jenis pelayanan.
perjalanannya, regulasi yang mengatur 6. Kompetensi Pelaksana
pedoman penghitungan kepuasan Kompetensi Pelaksana adalah
masyarakat ini kembali diganti setelah kemampuan yang harus dimiliki oleh
lahirnya Peraturan Menteri pelaksana meliputi pengetahuan,
Pendayagunaan Aparatur Negara dan keahlian, keterampilan, dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia pengalaman.
Nomor 14 Tahun 2017 Tentang Pedoman 7. Perilaku Pelaksana
Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat

70 STIA BANTEN
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. XII No. 1, Juni 2020

Perilaku Pelaksana adalah sikap pembangunan, proyek). Sarana


petugas dalam memberikan pelayanan. digunakan untuk benda yang bergerak
8. Penanganan Pengaduan, Saran dan (komputer, mesin) dan prasarana
Masukan untuk benda yang tidak bergerak
Penanganan pengaduan, saran dan (gedung).
masukan, adalah tata cara pelaksanaan Berdasarkan hasil pengisian
penanganan pengaduan dan tindak kuesioner, selanjutnya dilakukan
lanjut. pengolahan data masing-masing untuk
9. Sarana dan prasarana menentukan nilai indeks kepuasan
Sarana adalah segala sesuatu yang masayarakat yang kemudian digunakan
dapat dipakai sebagai alat dalam untuk penentuan mutu dan kinerja
mencapai maksud dan tujuan. pelayanan sebagaimana disajikan pada
Prasarana adalah segala sesuatu yang tabel berikut ini:
merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses (usaha,

Nilai Persepsi, Nilai Interval, Nilai Interval Konversi,


Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan

NILAI NILAI INTERVAL NILAI INTERVAL MUTU KINERJA UNIT


PERSEPSI (NI) KONVERSI (NIK) PELAYANAN (x) PELAYANAN (y)

1 1,00 – 2,5996 25,00 – 64,99 D Tidak Baik

2 2,60 – 3,064 65,00 – 76,60 C Kurang Baik

3 3,0644 – 3,532 76,61 – 88,30 B Baik

4 3,5324 – 4,00 88,31 – 100,00 A Sangat Baik

Sumber; Permenpan 14/2017

METODE PENELITIAN 1. Deskripsi Objek Penelitian


Dinas Pertanian Provinsi Banten
Fokus dalam penelitian ini adalah
merupakan unsur pelaksana urusan
pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat
pemerintahan daerah menangani urusan
terhadap pelayanan di lingkup Dinas
pertanian dengan tugas utama membantu
Pertanian Provinsi Banten. Sementara
Gubernur Provinsi Banten dalam
output dari penelitian ini adalah nilai
melaksanakan urusan pemerintahan di
indeks kepuasan masyarakat, sehingga
bidang pertanian dan tugas pembantuan
desain penelitiannya menggunakan
yang ditugaskan kepada daerah provinsi di
pendekatan kuantitatif deskriptif.
sektor pertanian. Kedudukan Dinas
Sementara itu untuk mengetahui harapan
Pertanian Provinsi Banten diklasifikasikan
masyarakat akan peningkatan kualitas
kedalam Tipe A yang bertanggung jawab
pelayanan publik digunakan metode
untuk mewadahi urusan Pertanian dengan
pendukung yaitu dengan pendekatan
kualitatif. beban kerja yang besar. Dinas Tipe A
terdiri atas 1 (satu) sekretariat dan 6
HASIL DAN PEMBAHASAN (enam) bidang. Sekretariat sebagaimana

STIA BANTEN 71
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. XII No. 1, Juni 2020

dimaksud terdiri atas 3 (tiga) sub bagian. masyarakat datang langsung ke lokasi
Masing-masing bidang sebagaimana pelayanan adalah:
dimaksud terdiri atas 3 (tiga) seksi (Pergub 1. Bidang Produksi Peternakan
No. 83/2016 Pasal 112-114). 2. Bidang Kesehatan Hewan dan
Pemberlakukan Peraturan Gubernur Kesehatan Masyarakat Veteriner
Nomor 19/2018 tentang Pembentukan 3. Balai Pengujian Pakan dan Pembibitan
Organisasi dan Tata Kerja Cabang Dinas Ternak
dan Unit Pelaksana Teknis Daerah Di 4. Balai Pelayanan dan Pengujian
Lingkungan Pemerintah Provinsi Banten Veteriner
berimplikasi pada redesign organisasi unit 5. Balai Benih dan Perlindungan Tanaman
kerja Balai dilingkungan Dinas Pertanian Pangan,
Provinsi Banten. Jika sebelumnya Dinas 6. Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih
Pertanian Provinsi Banten memiliki 5 Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Balai, dengan pemberlakuan Pergub Perkebunan
tersebut jumlahnya berkurang menjadi 4 Berdasarkan hal tersebut
(empat) balai. Hal ini disebabkan karena pengambilan sampel responden dilakukan
adanya penggabungan Balai Proteksi dilokasi unit pelayanan masing-masing
Tanaman Pangan dan Hortikultura dengan Bidang/Balai serta menghubungi
Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih masyarakat yang pernah menggunakan
Tanaman Pangan, Hortikultura dan fasilitas Balai/Bidang tersebut berupa
Perkebunan. Keberadaan balai-balai permohonan rekomendasi, sertifikasi atau
tersebut secara langsung melayani pun jasa vaksinasi dan pemeriksaan
pemenuhan kebutuhan barang, jasa atau binatang ternak atau pun peliharaannya.
pun administrasi yang berkaitan dengan
urusan pertanian. 2. Deskripsi Hasil Penelitian
Adanya pelayanan langsung bagi Pengukuran Indeks Kepuasan
masyarakat mempersyaratkan Balai di masyarakat dengan menggunakan 9
bawah Dinas Pertanian ini untuk indikator yang telah ditetapkan dalam
menghitung tingkat kepuasan masyarakat Peraturan Menteri Pendayagunaan
yang dilayaninya. Berdasarkan Undang- Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Undang 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Nomor 14 Tahun 2017 tentang pedoman
Publik, Penyelenggara pelayanan publik survey IKM yang kemudian dikembangkan
adalah setiap institusi penyelenggara menjadi 9 unsur yang relevan, valid dan
negara, korporasi, lembaga independen reliable sebagai unsur yang ada untuk
yang dibentuk berdasarkan dasar pengukuran indeks kepuasan
undangundang untuk kegiatan pelayanan masyarakat, antara lain persyaratan,
publik, dan badan hukum lain yang sistem, mekanisme dan prosedur, waktu
dibentuk semata-mata untuk kegiatan penyelesaian, biaya/tarif, produk
pelayanan publik. Bentuk pelayanan spesifikasi jenis jawaban, kompetensi
publik berupa penyelenggaraan pelaksana, peilaku pelaksana, penanganan
pemenuhan kebutuhan akan barang dan pengaduan, saran dan masukan, sarana
jasa serta administrasi yang diberikan oleh dan prasarana.
penyelenggara kepada masyarakat.
Berdasarkan definisi tersebut, unit kerja  Unsur Kesesuaian Persyaratan
Dinas Pertanian Provinsi Banten yang Pelayanan
melakukan pelayanan langsung kepada Unsur ini menjelaskan tentang
masyarakat melalui mekanisme persyaratan pelayanan yang diberikan

72 STIA BANTEN
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. XII No. 1, Juni 2020

kepada masyarakat yaitu syarat yang menyulitkan (mudah terpenuhi) dan jelas
harus dipenuhi dalam pengurusan (tidak membingungkan). Berikut ini
pelayanan, baik persyaratan teknis merupakan gambaran tanggapan
maupun persyaratan administratif. Hal ini masyarakat mengenai unsur persyaratan
dapat dilihat dari apakah persyaratan pelayanan.
tersebut diumumkan secara terbuka, tidak
Diagram 1. Unsur Persyaratan Pelayanan

Sumber: Data Penelitian Diolah

Berdasarkan diagram di atas, penerima kesesuaian persyaratan pelayanan ini


layanan menganggap bahwa persyaratan memang telah tercantum dalam
yang dibebankan dalam memperoleh Peraturan Menteri Pertanian. Persyaratan
pelayanan di unit kerja dianggap sesuai mendapatkan pelayanan dimaksudkan
(70,0%) dan sangat sesuai (30,0%). untuk memudahkan kontrol dan
Pendapat penerima layanan tersebut monitoring kepada masyarakat dan bukan
dilatarbelakangi oleh kebijakan unit kerja sebaliknya justru mempersulit pelayanan.
di lingkungan Dinas Pertanian yang
menerapkan persyaratan pelayanan yang  Unsur Prosedur
sesuai dengan tujuan mendapatkan Unsur ini menjelaskan tentang sejauh
pelayanan. Dalam kuisioner unsur mana pemahaman penerima layanan
kesesuaian persyaratan pelayanan ini terhadap kemudahan prosedur
peneliti juga memberikan pertanyaan pelayanan di Dinas Pertanian Provinsi
kualitatif mengenai alasan penerima Banten. Berdasarkan diagram di bawah,
layanan mencantumkan jawabannya. Dari sebanyak 33,00% penerima layanan
pernyataan penerima layanan didominasi menjawab bahwa prosedur pelayanan di
oleh peryataan yang menyatakan telah Dinas Pertanian Provinsi Banten sangat
sesuai karena memang sudah ada Standar mudah dipahami, dan 66,10 % menjawab
Operasional Prosedur (SOP) yang telah mudah dipahami sedangkan 0,90%
dilakukan pada unit-unit pelayanan pada menjawab kurang mudah dipahami.
Dinas Pertanian Provinsi Banten. Selain itu

STIA BANTEN 73
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. XII No. 1, Juni 2020

Diagram 2. Unsur Prosedur

Sumber: Data Penelitian Diolah


Meskipun masyarakat pengguna unit pelayanan perlu dimuat di website
pelayanan di Unit Kerja Dinas Pertanian atau pun akun media sosial resmi yang
Provinsi Banten menganggap prosedur dimiliki oleh Dinas Pertanian.
pelayanan mudah dan sangat mudah,
namun berdasarkan hasil observasi untuk  Unsur Waktu Penyelesaian
peningkatan pelayanan beberapa hal Waktu Penyelesaian adalah jangka
perlu mendapat perhatian. Pada saat waktu yang diperlukan untuk
observasi Unit kerja Balai Pengujian Pakan menyelesaikan seluruh proses pelayanan
dan Pembibitan Ternak serta Balai dari setiap jenis pelayanan. Berdasarkan
Pelayanan dan Pengujian Veteriner belum diagram 3 penerima layanan menjawab
mencamtumkan alur pelayanan di ruang sebesar 73.40% kecepatan waktu Dinas
pelayanan. Selain itu mengingat pengguna Pertanian Provinsi Banten dalam
layanan berasal dari berbagai wilayah di memberikan pelayanannya cepat dan
Provinsi Banten perlu dilakukan 16.50% memberikan jawaban sangat
penyebarluasan informasi terkait alur cepat. Sedangkan 9.20% resoponden
pelayanan menggunakan teknologi menjawab kurang cepat serta 0.90%
informasi. Alur pelayanan masing-masing menjawab tidak cepat.
Diagram 3. Unsur Waktu Penyelesaian

Sumber: Data Penelitian Diolah

74 STIA BANTEN
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. XII No. 1, Juni 2020

Berdasarkan informasi dari penerima Biaya/Tarif adalah ongkos yang dikenakan


layanan (Balai Pelayanan dan Pengujian kepada penerima layanan dalam
Veteriner) munculnya keluhan kurang mengurus dan/atau memperoleh
cepatnya pelayanan biasanya pada saat pelayanan dari penyelenggara yang
menjelang hari raya. Banyaknya jumlah besarnya ditetapkan berdasarkan
sampel/spesimen yang harus ditangani kesepakatan antara penyelenggara dan
pada momen hari raya tersebut tidak masyarakat. Berikut ini gambaran yang
sebanding dengan jumlah sarana dan dapat menjelaskan terkait dengan biaya
prasarana yang tersedia di Balai. atau tarif untuk mendapatkan pelayanan:

 Unsur Biaya/Tarif
Diagram 4. Biaya/Tarif

Sumber: Data Penelitian Diolah

Berdasarkan diagram diatas, sebanyak pelayanan penerbitan rekomendasi dari


29.50% penerima layanan menjawab Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan
bahwa mereka dikenakan biaya pelayanan Masyarakat Veteriner maupun Balai
oleh Dinas Pertanian Provinsi Banten dan Pengujian Pakan dan Pembibitan Ternak
sebanyak 70.50% penerima layanan tidak dipungut biaya. Berdasarkan hasil
menjawab tidak dikenakan biaya wawancara dengan narasumber, fasilitas
pelayanan saat mereka mendapatkan pengujian produk yang terdapat di Balai
pelayanan dari Dinas Pertanian Provinsi Pengujian Pakan dan Pembibitan Ternak
Banten. Perbedaan ini muncul sebetulnya dapat dikenakan biaya jika
dikarenakan memang ada perlakuan fasilitas pengujian mencapai lima
berbeda dalam hal pembebanan biaya parameter yang dipersyaratkan oleh dunia
bagi pengguna pelayanan sesuai dengan industri yang saat ini sedang dalam proses
pelayanan yang diberikan. Pembebanan menuju sertifikasi ISO. Selama ini Unit
biaya hanya dikenakan untuk pelayanan Kerja tersebut baru melayani uji
fasilitas di Balai Pelayanan dan Pengujian kandungan air, analisis protein dan
Veteriner dan Balai Pengawasan dan analisis abu. Karena itu perlu peningkatan
Sertifikasi Benih Tanaman Pangan, penyediaan sarana dan prasarana agar
Hortikultura dan Perkebunan. Untuk unit kerja ini dapat memberikan

STIA BANTEN 75
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. XII No. 1, Juni 2020

sumbangsih bagi Pendapatan Asli Daerah bahwa biaya pelayanan yang dikenakan
pemerintah Provinsi Banten. Peningkatan oleh Dinas Pertanian Provinsi Banten
sarana dan prasaran ini nantinya perlu masih wajar. Diagram 6. menunjukkan
diikuti dengan sertifikasi lembaga agar bahwa 75.00% penerima layanan
keabsahan hasil ujinya diakui secara memberikan penilaian biaya pelayanan
Nasional maupun Internasional. yang dikenakan Dinas Pertanian Provinsi
Hasil temuan lainnya terkait biaya Banten masih wajar, dan 25.00% sangat
pelayanan adalah kewajaran biaya wajar karena telah sesuai dengan tarif dan
pelayanan. Penerima layanan yang biaya yang ditetapkan melalui Peraturan
dikenakan biaya pelayanan menilai yang berlaku.
Diagram 5. Kewajaran Biaya Pelayanan

Sumber: Data Penelitian Diolah

Pengenaan biaya pelayanan lainnya juga pemasangan biaya tarif diruangan


diterapkan pada Balai Pengawasan dan pelayanan.
Sertifikasi Benih Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan. Pengenaan  Unsur Produk Spesifikasi Jenis
biaya ini sebenarnya berdasarkan Pelayanan
Keputusan Menteri Pertanian Produk spesifikasi jenis pelayanan
No.356/HK.130/C/05/2015 tentang adalah hasil pelayanan yang diberikan dan
Pedoman Teknis Pembinaan dan diterima sesuai dengan ketentuan yang
Pengawasan Peredaran Benih Bina telah ditetapkan. Produk pelayanan ini
Tanaman Pangan. Berdasarkan regulasi merupakan hasil dari setiap spesifikasi
tersebut setiap pemohon yang jenis pelayanan. Berbagai sertifikasi yang
mengajukan sertifikasi benih bina dikeluarkan oleh unit kerja di lingkungan
diwajibkan membayar biaya sesuai Dinas Pertanian dianggap telah memenuhi
dengan ketentuan yang diatur dalam syarat dan diakui secara nasional. Diagram
Peraturan Pemerintah nomor 35 tahun 7 menunjukkan bahwa penerima layanan
2016 tentang jenis dan tarif Penerimaan menilai jika 80,70% produk pelayanan
Negara Bukan Pajak. Berdasarkan hal Dinas Pertanian Provinsi Banten telah
tersebut, nampaknya perlu dilakukan sesuai dengan standar dan 19,30%
sosialisasi yang lebih masif disertai dengan penerima layanan menilai bahwa produk

76 STIA BANTEN
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. XII No. 1, Juni 2020

pelayanan Dinas Pertanian Provinsi Banten sangat sesuai dengan standar.


Diagram 6. Spesifikasi Jenis Pelayanan

Sumber: Data Penelitian Diolah


Kondisi kesesuaian produk pelayanan  Unsur Kompetensi Petugas Pelayanan
sebagaimana disajikan diagram diatas Kompetensi petugas pelayanan
dimungkinkan mengingat beberapa unit adalah kemampuan yang harus dimiliki
kerja yang ada di Dinas Pertanian Provinsi oleh pelaksana meliputi pengetahuan,
Banten telah menerima akreditasi dari keahlian, keterampilan dan pengalaman.
Komite Akreditasi Nasional. Oleh karena Berikut ini beberapa aspek yang berkaitan
itu setiap sertifikat produk atau pun dengan kompetensi petugas pelayanan di
spesimen yang dikeluarkan oleh lembaga Dinas Pertanian Provinsi Banten
ini diakui keabsahannya. berdasarkan temuan di lapangan.

Diagram 7. Unsur Kompetensi Petugas Layanan

Sumber: Data Penelitian Diolah

Diagram 8 menunjukkan bahwa 57.80% petugas pelayanan di Dinas


berdasarkan penilaian penerima layanan, Pertanian Provinsi Banten kompeten

STIA BANTEN 77
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. XII No. 1, Juni 2020

dalam memberikan pelayanan, dan uji kompetensi dalam menduduki


41.30% menilai sangat kompeten jabatannya.
sedangkan sisanya 0.90% menilai kurang
kompeten. Besarnya apresiasi masyarakat  Unsur Perilaku Pelaksana
pengguna layanan dalam memberikan Perilaku Pelaksana adalah sikap
respon penilaian akan kompetensi petugas dalam memberikan pelayanan.
petugas menunjukan bahwa penempatan Diagram 9 menggambarkan bahwa
pegawai yang menangani pelayanan 56,90% menilai perilaku petugas dalam
sesuai dengan kompetensinya (merit memberikan pelayanan sopan dan ramah,
System). Selain itu berbagai layanan yang 43,10% menilai sangat sopan dan ramah.
diberikan oleh Unit Kerja dibawah Dinas Hal tersebut nampak pada gambar
Pertanian dilakukan oleh tenaga diagram dibawah ini:
fungsional yangsecara memang telah lulus
Diagram 8. Unsur Perilaku Pelaksana

Sumber: Data Penelitian Diolah


Penilaian positif masyarakat ada kompetitor namun sebagaimana
pengguna layanan mencerminkan adanya konsep new public mangement (NPM)
kesadaran dari petugas pemberi layanan kepuasan masyarakat adalah hal utama
akan konsep new public service (Denhardt yang harus tertus dijaga (costumer
dan Denhardt, 2007:42-43) yang driven).
menyatakan bahwa serve rather than
steer atau pun konsep reinventing  Unsur Penanganan Pengaduan, Saran,
government Reinventing Government dan Masukan
(David Osborne dan Ted Gaebler, 1991) Unsur ini menjelaskan tentang
yakni: (1) Catalistic, (2) Community Penanganan pengaduan, saran dan
Owned, (3) Competitive, (4) Mission masukan, adalah tata cara pelaksanaan
driven, (5) Result oriented, (6) Customer penanganan pengaduan dan tindak lanjut.
driven. Kedua konsep tersebut pada Diagram 9 menunjukkan respon penerima
intinya menuntut kesadaran para aparatur layanan terhadap penanganan
untuk memberikan pelayanan prima bagi pengaduan, saran dan masukan Dinas
masyarakat. Gambaran capaian kepuasan Pertanian Provinsi Banten. Sebanyak
masyarakat akan perilaku pemberi 55.20% penerima layanan menilai jika
pelayanan perlu terus dijaga mengingat penggunaan pengaduan layanan di Dinas
meski secara aspek bisnis relatif tidak Pertanian Provinsi Banten dikelola dengan

78 STIA BANTEN
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. XII No. 1, Juni 2020

baik, 13.30% menilai tidak ada pengaduan Provinsi Banten berfungsi kurang
layanan di Dinas Pertanian Provinsi maksimal, dan 4.80% menilai ada
Banten bagi pengguna lain. Sebanyak pengaduan layanan di Dinas Pertanian
26.70% menilai bahwa penggunaan Provinsi Banten tetapi tidak berfungsi.
pengaduan layanan di Dinas Pertanian
Diagram 9. Unsur Penanganan Pengaduan, Saran, dan Masukan

Sumber: Data Penelitian Diolah

Diagram diatas menunjukan bahwa melalui pengadaan Hotline Service (Call


persepsi masyarakat akan upaya Center) yang fungsinya dapat diarahkan
penangan pegaduan yang dilakukan oleh pada penanganan pengaduan atau lebih
unit kerja Dinas Pertanian Provinsi Banten jauh pada pemudahan pelayanan yang
belum sepenuhnya berjalan optimal. dapat meningkatkan capaian unsur
Meskipun lebih dari separuh penerima lainnya. Permasalahan capaian pada unsur
layanan (55,20%) menyatakan bahwa Kejelasan Persayartan, besaran
pengaduan pelayanan telah diakomodir, tarif/biaya, prosedur pelayanan juga
namun masih banyaknya penerima dapat ditingkatkan dengan keberadaan
layanan yang menganggap mekanisme Call Centre ini.
atau pun sarana pengaduan belum
berfungsi bahkan tidak ada menunjukan  Unsur Kualitas Sarana dan Prasarana
perlunya perhatian lebih akan hal ini. Sarana adalah segala sesuatu yang
Langkah sederhana yang dapat dilakukan dapat dipakai sebagai alat dalam
adalah dengan menyediakan kotak saran mencapai maksud dan tujuan. Prasarana
baik berupa wujud fisik yang ditempatkan adalah segala sesuatu yang merupakan
diruang pelayanan atau pun kotak saran penunjang utama terselenggaranya suatu
berbasis website serta akun medsos resmi proses (usaha, pembangunan, proyek).
yang dikelola oleh lembaga pemberi Sarana digunakan untuk benda yang
pelayanan. bergerak (komputer, mesin) dan
Permasalahan masih kurangnya prasarana untuk benda yang tidak
sarana pengaduan juga dapat diantisipasi bergerak (gedung).

STIA BANTEN 79
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. XII No. 1, Juni 2020

Diagram 10. Unsur Kualitas Sarana dan Prasarana

Sumber: Data Penelitian Diolah

Diagram diatas menggambarkan kualitas 3. Kualitas Pelayanan


sarana dan prasarana yang ada di Dinas Penentuan kualitas pelayanan yang
Pertanian Provinsi Banten dalam diberikan oleh unit Pelaksana Teknis atau
memberikan pelayanan. Penerima pun Bidang yang memberikan pelayanan
layanan menilai bahwa 63.30% kualitas langsung kepada masyarakat mengacu
sarana dan prasarana di Dinas Pertanian pada kaidah sebagaimana tertuang dalam
Provinsi Banten dalam kondisi baik. Peraturan Menteri Pendayagunaan
Sebanyak 22.00% penerima layanan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
menilai kualitas sarana dan prasarana di nomor 14 tahun 2017 tentang Pedoman
Dinas Pertanian Provinsi Banten dalam Survei Kepuasan Masyarakat. Kuantifikasi
kondisi cukup, dan 12.80% penerima pilhan jawaban responden dilakukan
layanan menilai kualitas sarana dan melalui pembobotan jawaban yang dibagi
prasarana di Dinas Pertanian Provinsi dalam 4 (empat) kategori, yaitu:
Banten dalam kondisi sangat baik. 1) tidak baik, diberi nilai persepsi 1;
Sementara sebagian kecil penerima 2) kurang baik, diberi nilai persepsi 2;
layanan (1,80%) menilai buruk. Meski 3) baik, diberi nilai 3;
persepsi masyarakat akan sarana dan 4) sangat baik, diberi nilai persepsi 4.
prasana sebagian besar memberikan Setelah dilakukan penghitungan terhadap
penilaiaan yang baik atau pun sangat baik, hasil survey kepuasan masyarakat dengan
namun masih adanya respoden yang cara penghitungan yang telah ditentukan
memberikan penilaian cukup merupakan maka jumlah nilai dari setiap unit
gambaran upaya perbaikan yang harus pelayanan diperoleh dari jumlah nilai rata-
dilakukan. Pada saat observasi penelitian, rata setiap unsur pelayanan, sedangkan
nampaknya keberadaan sarana dan nilai indeks komposit (gabungan) untuk
prasarana penunjang seperti kursi diruang setiap unit pelayanan merupakan jumlah
tunggu serta pendingin udara perlu nilai rata-rata dari setiap unsur pelayanan
dipikirkan. Kenyamanan dan kepuasan dikalikan dengan penimbang yang sama
yang didapatkan oleh masyarakat yaitu 0,111 (9 unsur pelayanan).
pengguna layanan merupakan media Berdasarkan metodelogi penghitungan
promosi yang efektif. sebagaimana disampaikan sebelumnya,
hasil penghitungan skor kepuasan

80 STIA BANTEN
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. XII No. 1, Juni 2020

masyarakat masing masing unsur ini:


pelayanan disajikan dalam table berikut

Tabel Kinerja Masing masing Unsur Pelayanan


Pada Unit Kerja Dinas Pertanian Provinsi Banten Tahun 2019
Unsur Nilai Konversi Mutu Kinerja
Persayaratan Teknis 3,30 82,50 B Baik
Prosedur Pelayanan 3,32 83,00 B Baik
Kecepatan Waktu Pelayanan 3,05 76,25 C Kurang Baik
Kewajaran Biaya 3,25 81,25 B Baik
Kualitas Hasil Pelayanan 3,19 79,75 B Baik
Kemampuan Petugas 3,40 85,00 B Baik
Perilaku Petugas 3,43 85,75 B Baik
Sarana dan Prasarana 2,87 71,75 C Kurang Baik
Respon Pangaduan 3,18 79,50 B Baik
IKM 3,22 80,50 B Baik
Sumber: Hasil Pengolahan data penelitian

Berdasarkan table di atas terlihat bahwa capaian nilai IKM tahun 2019 dalam
nilai indeks kepuasan masyarakat (IKM) RPJMD 2017-2022 hanya 3.0. Meski
Dinas Pertanian Provinsi Banten tahun demikian, jika melihat penentuan
2019 sebesar 3,22 (sebelum dikonversi kategorisasi mutu pelayanan sebagaimana
atau skala 1-4) atau pun 80.50 (setelah tertuang dalam Permenpan 14/2017,
dikonversi/skala 100). Capaian nilai capaian IKM Unit kerja Dinas Pertanian
tersebut masuk dalam kategori mutu Provinsi Banten tersebut mendekati batas
pelayanan B dengan kinerja unit ambang mutu kinerja “Kurang Baik” yakni
pelayanan berkategori “Baik”. Jika 2,60–3,064. Kondisi ini perlu diantisipasi
dibandingkan dengan capaian IKM tahun dengan perbaikan pada unsur pelayanan
2018 sebesar 3,08 (sebelum dikonversi yang masih kecil.
atau skala 1-4) atau pun 77.03 (Dinas Meski secara akumulatif sembilan
Pertanian Provinsi Banten, 2018), capaian unsur pelayanan menunjukan hasil
nilai IKM tahun 2019 menunjukan dengan kategori “BAIK” namun
perbaikan kinerja pelayanan. Peningkatan berdasarkan hasil analisis data
capaian IKM ini tidak lepas dari berbagai sebagaimana tersaji pada tabel diatas,
upaya peningkatan pelayanan atau pun dari 9 unsur yang dinilai terdapat unsur
pemenuhan sarana prasarana berdasaran yang perlu mendapatkan perhatian karena
rekomendasi hasil survey IKM kinerjanya terkategori “kurang
sebelumnya. baik”berdasarkan Permenpan 14/2017
Capaian nilai IKM unit pelayanan pada yakni unsur sarana prasarana dan
Dinas Pertanian Provinsi Banten sebesar kecepatan waktu pelayanan. Ekspektasi
3,22 juga melebihi target kinerja masyarakat akan sarana dan prasarana
sebagaimana tertuang dalam dokumen yang nyaman serta lengkap nampaknya
perencanaan pembangunan. Target belum sepenuhnya dapat terpenuhi.

STIA BANTEN 81
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. XII No. 1, Juni 2020

Perbedaan karaktertistik pengguna sampel/spesimen yang harus ditangani


layanan nampaknya menjadi kendala tidak sebanding dengan jumlah sarana
pemenuhan pelayanan secara optimal. Hal dan prasarana yang tersedia di Balai serta
ini sebagaimana tertuang dalam hasil prosedur uji laboratorium yang memang
wawancara berikut ini: harus memenuhi standard waktu yang
“Pengguna jasa layanan yang datang ke telah ditetapkan. Untuk itu perlu
UPT atau pun Bidang pada Dinas sosialisasi yang lebih intensif bagi
Pertanian tidak datang secara rutin dan masyarakat pengguna layanan agar
reguler setiap saat ada seperti halnya informasi ini tersampaikan. Selain itu
pengguna layanan Rumah Sakit atau pun optimalisasi teknologi informasi yang
SAMSAT. Bahkan ada kalanya kami yang dapat mempermudah pelayanan serta
datang langsung ke lapangan untuk percepatan penerbitan rekomendasi perlu
memberikan pelayanan. Hal ini yang dilakukan untuk meminimalisir
mungkin menjadi kurangnya kenyamanan permsalahan waktu pelayanan ini.
ruang tunggu sebagaimana ruang tunggu
pada unit pelayanan lainnya” SIMPULAN
Berdasarkan kutipan wawancara Berdasarkan hasil penelitian dapat
diatas terlihat bahwa penguna layanan disimpulkan beberapa hal berikut ini:
yang mendapatkan layanan berupa 1) Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap
jasa/barang/adminitrasi tidak secara pelayanan publik di Dinas Pertanian
reguler datang dan dalam jumlah yang Provinsi Banten pada tahun 2019
tidak menentu. Dengan kondisi seperti sebesar 3,22 (skala 1-4) atau 80.50
ini penataan ruang tunggu atau pun (skala 1-100) capaian nilai tersebut
fasilitas penunjang lainnya relatif lebih masuk dalam kategori mutu pelayanan
kurang diperhatikan dibandingkan dengan B dengan kinerja unit pelayanan
ruangan yang secara reguler didatangi berkatagori ”BAIK”.
oleh pengguna layanan. Meski demikian, 2) Capaian nilai IKM Dinas Pertanian
kondisi ini tetap harus perhatian dan tahun 2019 lebih tinggi di bandingkan
menjadi prioritas perbaikan dengan capaian IKM Dinas Pertanian tahun
berupaya memenuhi ekspektasi penguna 2018 yang hanya mencapai 3,08 (skala
layanan dalam hal kenyamanan sarana 1-4) atau 77,03 (skala 1-100).
dan prasarana. Kebijakan perencanaan 3) Unsur sarana dan prasarana dan
penganggaran yang disusun oleh unit kecepatan waktu pelayanan
kerja di lingkungan Dinas Pertanian merupakan unsur IKM yang masih
khususnya yang menangani pelayanan perlu mendapat perhatian serius.
langsung kepada masyarakat harus bisa Berdasarkan kriteria Permenpan
merespon hal tersebut. Responsivitas 14/2017 capaian kedua unsur
dari seluruh elemen yang pada masing- pelayanan ini termasuk dalam kategori
masing unit kerja harus dikedepankan “Kurang BAIK”.
sebagai bentuk komitmen peningkatan
pelayanan kepada masyarakat. DAFTAR PUSTAKA
Unsur lainnya yang perlu diperhatikan
adalah kecepatan waktu pelayanan. Cheema, G. Shabir and Dennis A.
Sebagaimana sudah dijelaskan pada Rondinelli. 2007. Decentralizing
bagian sebelumnya bahwa keluhan kurang Governance, Emerging Concepts and
cepatnya pelayanan biasanya terjadi Practices. Ash Institute for
kasuistis pada saat jumlah Democratic Governance and

82 STIA BANTEN
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. XII No. 1, Juni 2020

Innovation, John F. Kennedy School of Peraturan Gubernur Nomor 19/2018


Government, Harvard University. tentang Pembentukan Organisasi dan
Brookings Institution Press. Tata Kerja Cabang Dinas dan Unit
Washington D.C. Pelaksana Teknis Daerah Di
Dinas Pertanian Provinsi Banten.2018. Lingkungan Pemerintah Provinsi
Laporan Indeks Kepuasan Masyarakat Banten
atas Pelayanan DInas Pertanian Ratminto dan Atik Septi Winarsih. 2007.
Provinsi Banten Tahun 2019. Manajemen Pelayanan:
Kotler, Philip. 2007. Manajemen Pengembangan Model Konseptual,
Pemasaran, Edisi 12. Jakarta: PT Penerapan Citizen’s Charter dan
Macanan Jaya Cemerlang Standar Pelayanan Minimal.
Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Yogyakarta: Pustaka pelajar
Sektor Publik, Yogyakarta: UPP AMP YKPN Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Peraturan Menteri Pendayagunaan Daerah Provinsi Banten 2017-2022
Aparatur Negara dan Reformasi Sinambela, Lijan Poltak. 2010. Reformasi
Birokrasi Nomor 14 Tahun 2017 Pelayanan Publik (Teori, Kebijakan,
Tentang Pedoman Penyusunan Survei dan Implementasi). Jakarta: Bumi
Kepuasan Masyarakat Unit Aksara
Penyelenggara Pelayanan Publik Undang-Undang nomor 25 tahun 2009
Peraturan Gubernur Banten Nomor 83 Tentang Pelayanan Publik
Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Undang-Undang nomor 23 Tahun 2014
Tugas Pokok, Fungsi, Tipe, Susunan Tentang Pemerintahan Daerah
Organisasi Dan Tata Kerja Perangkat
Daerah Provinsi Banten.

STIA BANTEN 83

Anda mungkin juga menyukai