Anda di halaman 1dari 54

LAPORAN KEGIATAN KEPANITERAAN KLINIK SENIOR (KKS)

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT/ILMU


KEDOKTERAN PENCEGAHAN/ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
TANGGAL 27DESEMBER 2016 s.d. 28 DESEMBER 2016

Disusun Oleh:
Hilferia Simbolon 110100263
Juliana Sanjaya 110100201
Santa Yohana Lumban Gaol 110100282
Agi Egia 110100271
Firmansyah 110100010
Arya Sadewa Sembiring 110100343
Fani Fatma Sari 110100150
Hotni S A Purba 110100174
Imelda Junaedi 110100050
Nancy I Siahaan 110100235

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT/ILMU


KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas
berkat dan hidayah-Nya sehingga laporan kegiatan ini dapat kami selesaikan tepat
pada waktunya. Pada laporan kegiatan ini, kami melaporkan mengenai rangkaian
kegiatan selama menjalani KKS di Dinas Kesehatan Kota Medan. Adapun tujuan
penulisan laporan kasus ini adalah untuk memenuhi tugas kepaniteraan klinik di
Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu
Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan beserta jajarannya yang telah memberikan
kesempatan bagi kami untuk mengikuti kegiatan kepaniteraan klinik senior di
Dinas Kesehatan Kota Medan. Demikian pula kepada koordinator koasisten yang
telah membimbing kami dalam penulisan laporan kegiatan ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan kegiatan ini masih belum
sempurna, baik dari segi materi maupun tata cara penulisannya. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan laporan kegiatan ini. Atas bantuan dan segala
dukungan dari berbagai pihak baik secara moral maupun spiritual, penulis
ucapkan terima kasih. Semoga laporan kegiatan ini dapat memberikan sumbangan
bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya kesehatan.

Medan, Desember 2016

Penulis

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................... 1


1.1. Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2. Tujuan........................................................................................ ........... 2
1.2.1 Tujuan Umum................................................................... ........... 2
1.2.2 Tujuan Khusus.................................................................. ........... 2
1.3. Manfaat ................................................................................................ 2

BAB 2 SITUASI KEADAAN UMUM DAN LINGKUNGAN .............. 3


2.1. Keadaan Geografis ................................................................................ 3
2.2. Kependudukan....................................................................................... 3
2.2.1. Umur ................................. ......................................................... 4
2.2.2. Jumlah Anggota Keluarga ................................. ........................ 4
2.3. Sosial Ekonomi ..................................................................................... 5
2.3.1. Pendidikan ................................. ................................................ 5
2.3.2. Ketenagakerjaan ................................. ....................................... 5
2.3.3.Pendapatan dan Kemiskinan................................. ....................... 6
2.4. Lingkungan Fisik dan Biologi ............................................................... 6
2.4.1. Rumah Sehat ................................. ............................................. 6
2.4.2. Sumber Air Minum ................................. ................................... 7
2.4.3. Fasilitas Tempat Buang Air Besar ............................................. 7
2.4.4. Tempat Umum .......................................................................... . 7
2.4.5.Pembuangan Sampah................................. .................................. 8
2.5. Pelayanan Kesehatan ............................................................................. 8

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
2.5.1.Sarana Kesehatan ................................. ....................................... 8
2.5.2.Tenaga Kesehatan ................................. ...................................... 8
2.5.3.Daftar Puskesmas......................................................................... 9

BAB 3 PROGRAM KERJA DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN.. 12


3.1. Visi dan Misi ......................................................................................... 11
3.2. Tujuan…. .............................................................................................. 13
3.3. Pembangunan Kesehatan ...................................................................... 14
3.4. Organisasi .............................................................................................. 19
3.5. Struktur Organisasi ............................................................................... 24

BAB 4 LAPORAN KEGIATAN .............................................................. 26


4.1. Pelaporan ............................................................................................... 26
4.2. Kegiatan …. ........................................................................................... 26
4.2.1.Hari Pertama (Senin, 27 Desember 2016)................................. .. 26
4.2.2.Hari Kedua (Selasa, 28 Desember 2016)..................................... 44

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN.................................................... 49


5.1. Kesimpulan ............................................................................................ 49
5.2. Saran .................................................................................................. 51

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Daya saing suatu negara ditentukan oleh dua belas pilar, diantaranya adalah
kesehatan. Baik berdiri sendiri, kesehatan dapat dipengaruhi pilar-pilar lainnya.
Gambaran kesehatan yang ingin dicapai adalah sesuai dengan rumusan Indonesia
Sehat 2015. Oleh karena itu, pemerintah telah berupaya menyelenggarakan
pembangunan kesehatan sesuai dengan UU No.36 tahun 2009 dalam
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat untuk hidup.
Strategi utama dalam mendukung tercapainya Indonesia Sehat 2015 adalah
dengan pemberdayaan masyarakat dan desentralisasi. Pembangunan dalam bidang
kesehatan merupakan salah satu bagian dari visi misi Pemerintah Kota Medan
tahun 2011. Misi tersebut adalah melaksanakan pembangunan kesehatan dan
mempermudah akses masyarakat terhadap kesehatan dan informasi kesehatan.
Dalam rangka penjabaran visi misi Pemerintah Kota Medan, Dinas Kesehatan
Kota Medan mencanangkan suatu visi ”Medan Sehat Harapan Kita Bersama”
dengan misi Menggerakkan pembangunan kota berwawasan
kesehatan,mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, dan
memelihara dan meningkatkan profesionalisme layanan kesehatan.
Tujuan yang ingin dicapai adalah terwujudnya lingkungan pemukiman,
industri dan perdagangan yang sehat, terciptanya sarana pendidikan, pariwisata
dan sarana umum yang sehat, terwujudnya masyarakat yang mampu melakukan
upaya kesehatan yang paripurna, meningkatnya kualitas dan kuantitas sumberdaya
manusia kesehatan, tersedianya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan,
meningkatnya pelayanan kesehatan yang berkualitas dan mudah diakses oleh
masyarakat, dan terpenuhinya pembiayaan operasional dinas kesehatan.
Salah satu ujung tombak suksesnya pelayanan kesehatan adalah sarana
pelayanan kesehaan strata pertama yaitu puskesmas yang berada dalam wilayah
Kota Medan. Puskesmas berperan dalam upaya baik promotif, preventif, kuratif,
dan rehabilitatif. Oleh karena itu, dalam rangka membentuk petugas kesehatan

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
2

yang tidak hanya piawai dalam bidang kuratif dan rehabilitatif, tetapi juga dalam
bidang preventif dan promotif, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
menyelenggarakan kegiatan kepaniteraan senior klinik (KKS) di Dinas Kesehatan
Kota Medan yang kemudian memberi pembekalan bagi peserta KKS untuk
melakukan kegiatan KKS di puskesmas yang ditentukan kemudian.

1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui program dan kegiatan yang berlangsung di Dinas
Kesehatan Kota Medan serta untuk memenuhi persyaratan dalam mengikuti
kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) di Departemen Ilmu Kesehatan
Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan, Fakultas
Kedokteran, Universitas Sumatera Utara.

1.2.2. Tujuan Khusus


1. Untuk mengetahui struktur organisasi Dinas Kesehatan Kota Medan.
2. Untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan di Dinas Kesehatan Kota Medan
dan di wilayah Kota Medan.
3. Untuk mengetahui program dan target puskesmas sebagai pembekalan
kegiatan KKS di puskesmas.
4. Untuk mengetahui program kegiatan pelayanan kesehatan di Kota Medan.
5. Untuk mengetahui program kegiatan pengendalian masalah kesehatan di Kota
Medan.

1.3. Manfaat
Laporan kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis dan
pembaca khususnya pengetahuan mengenai program dan situasi kesehatan
masyarakat di Kota Medan dalam peningkatan partisipasi mendukung strategi
pemberdayaan masyarakat yang dicanangkan dalam program pembangunan
kesehatan.

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
3

BAB 2
SITUASI UMUM DAN KEADAAN LINGKUNGAN

2.1. Keadaan Geografis


Kota Medan merupakan ibu kota propinsi Sumatera Utara. Luas wilayah
daerah Kota Medan adalah 265,1 km2 yang terdiri dari 21 kecamatan 151
kelurahan dan 2.001 lingkungan. Sebagian besar wilayah Kota Medan merupakan
dataran rendah dengan topografi yang cenderung miring ke Utara dan menjadi
tempat pertemuan 2 sungai penting, yaitu sungai Babura dan sungai Deli. Di
samping itu, Kota Medan berada pada ketinggian 2,5 - 37,5 meter di atas
permukaan laut dan secara administratif mempunyai batas wilayah sebagai berikut
Sebelah Utara: Kabupaten Deli Serdang dan Selat Malaka, Sebelah Selatan:
Kabupaten Deli Serdang, Sebelah Barat : Kabupaten Deli Serdang, Sebelah
Timur: Kabupaten Deli Serdang.

2.2. Kependudukan
Menurut data BPS tahun 2013, Kota Medan memiliki jumlah penduduk
sebanyak2.135.556 jiwa, dengan perincian sebagai berikut:

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Tiap Kecamatan Medan


No. Kecamatan Laki – Laki Perempuan Jumlah
1. Medan Tuntungan 40.097 42.437 82.534
2. Medan Johor 62.331 64.336 126.667
3. Medan Amplas 57.918 59.004 116.922
4. Medan Denai 71.750 71.100 142.850
5. Medan Area 48.054 49.200 97.254
6. Medan Kota 35.442 37.700 73.112
7. Medan Maimun 19.524 20.379 39.903
8. Medan Polonia 26.460 27.413 53.873
9. Medan Baru 17.667 22.150 39.817

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
4

10. Medan Selayang 49.525 51.532 101.057


11. Medan Sunggal 55.717 57.927 113.644
12. Medan Helvetia 71.586 74.805 146.391
13. Medan Petisah 29.526 32.701 62.277
14. Medan Barat 34.931 36.406 71.337
15. Medan Timur 52.906 56.539 109.445
16. Medan Perjuangan 45.405 48.683 94.088
17. Medan Tembung 65.761 68.882 134.643
18. Medan Deli 86.937 85.014 171.951
19. Medan Labuhan 57.635 55.679 113.314
20. Medan Marelan 75.066 73.131 148.197
21. Medan Belawan 49.175 47.105 96.280
Kota Medan 1.053.413 1.082.123 2.135.556
Sumber: BPS Kota Medan

2.2.1. Umur
Komposisi penduduk Kota Medan menurut kelompok umur, menunjukkan
bahwa penduduk yang berusia muda (0-19 tahun) sebesar 36,6%, yang berusia
produktif (20-59 tahun) sebesar 61,7% dan yang berusia tua (60->75 tahun)
sebesar 6,36%.

2.2.2. Jumlah Anggota Keluarga


Rata-rata anggota keluarga di Sumatera Utara pada tahun 2008 adalah
sebesar 4,38 yang berarti rata-rata pada setiap keluarga terdiri dari 4-5 anggota
keluarga. Kabupaten yang rata-rata jumlah anggota keluarganya paling banyak
adalah Kabupaten Nias yaitu 5,41 orang dan yang paling sedikit adalah Kabupaten
Karo yaitu 3,81 orang.

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
5

2.3. Sosial Ekonomi


2.3.1. Pendidikan
Kondisi pendidikan merupakan salah satu indikator yang sering ditelaah
dalam mengukur tingkat pembangunan manusia suatu negara, salah satunya
berperan dalam mempengaruhi keputusan seseorang untuk berperilaku sehat.
Sensus Penduduk tahun 2000, ditunjukkan bahwa 60% penduduk 5 tahun keatas
mempunyai pendidikan tertinggi sekolah dasar, 18,19% tamat, 18,40% tamat
SMA, dan hanya 2,63% yang mencapai tingkat pendidikan perguruan tinggi. Dari
hasil Survei Angkatan Kerja Nasional bulan Agustus 2007, ditunjukkan bahwa
pada penduduk berumur 15 tahun keatas l,42%, tidak pernah sekolah 9,04%, tidak
tamat SD 31%, tamat SD 23,42%, tamat SMP 28,93%, tamat SMA, dan hanya
sekitar 6,16% mencapai perguruan tinggi. Dari data diatas menggambarkan bahwa
tingkat pendidikan di Sumatera Utara sampai tahun 2008 masih rendah walaupun
telah menunjukkan peningkatan. Akan tetapi, angka buta huruf di Sumatera Utara
mulai menurun yaitu tinggal sekitar 3% di kota dan 5% di desa.

2.3.2. Ketenagakerjaan
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Sumatera Utara setiap
tahunnya tampak berfluktuasi. Pada tahun 2000, TPAK sebesar 57,34%, tahun
2005 naik menjadi 71,94%, tahun 2006 menjadi 66,90% dan tahun 2007 naik
menjadi 67,49%. Angkatan Kerja di Sumatera Utara sebagian besar masih
berpendidikan SD kebawah (41,47%), setingkat SMTP (23,42%), setingkat
SMTA (28,94%), sedangkan sisanya 6,17% berpendidikan diatas SMTA.
Berdasarkan lapangan pekerjaan utama, penduduk Sumatera Utara yang terbanyak
adalah di sektor pertanian (47,6%), kemudian diikuti di sektor perdagangan, hotel,
dan restoran (18,8%), jasa (12,9%),sedangkan penduduk yang bekerja di sektor
industri hanya sekitar 7,60%.

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
6

2.3.3. Pendapatan dan Kemiskinan


Kemampuan ekonomi masyarakat yang diukur dengan angka pendapatan
per kapita atas dasar harga yang berlaku tahun 1993, bila diukur atas dasar harga
konstan mengalami kenaikan. Perkembangan PDRB Sumatera Utara per kapita
tahun 1993-1997 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.2Perkembangan PDRB Sumatera Utara per kapita tahun 1993-1997


Tahun Atas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konstanta
1993 18.215,436 18.215,46
1994 21.678,6 19.941,33
1995 24.686,43 21.802,51
1996 28.173,73 21.753,81
1997 32.414,60 24.842,86

Jumlah penduduk miskin di Provinsi Sumatera Utara mengalami turun


naik dari tahun 1993-2007. Jumlah penduduk miskin tahun 1993 sebesar 1,33 juta
orang atau sebesar 12,31% dari total seluruh penduduk Sumatera Utara. Tahun
1996 jumlah penduduk Sumatera Utara yang tergolong miskin hanya 1,23 juta
jiwa(10,92%). Namun, karena krisis moneter, penduduk miskin di Sumatera Utara
tahun 1999 meningkat menjadi 16,74% dari total penduduk Sumatera Utara yaitu
sebanyak 1,97 juta jiwa. Pada tahun 2003 terjadi penurunan penduduk miskin baik
secara absolut maupun secara persentase, yaitu menjadi l,89 juta jiwa atau sekitar
15,89%, sedangkan tahun 2004 turun lagi menjadi 1,80 juta jiwa (14,93%)
kemudian tahun 2005 penduduk miskin turun menjadi 1,76 juta jiwa (14,28%),
namun akibat dampak kenaikan BBM pada Maret dan Oktober 2005, penduduk
miskin tahun 2006 meningkat menjadi 1,98 juta jiwa (15,66%). Pada tahun 2007
turun sedikit menjadi 1,77 juta jiwa atau 13,90% (SUDA 2008).

2.4.1. Rumah Sehat


Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat
kesehatan, yaitu memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
7

sampah, sarana pembuangan limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian
rumah yang sesuai (>8m2/kapita), dan lantai rumah tidak terbuat dari tanah.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008,dari
seluruh rumah yang ada yaitu 2.683.062 unit, yang diperiksa sebanyak 197.322
unit (44,63%), dari jumlah yang diperiksa diketahui bahwa 761.699 rumah yang
memenuhi syarat kesehatan (63,62%).

2.4.2. Sumber Air Minum


Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil riset kesehatan dasar
(Riskesdas) tahun 2010, diperoleh bahwa persentase rumah tangga di Provinsi
Sumatera Utara yang memiliki sumber air minum ‘berkualitas’ sebesar 64,5%,
sedangkan persentase rumah tangga yang memiliki sumber air minum kurang
‘berkualitas’ sebesar 35,6%. Dari hasil pengawasan air bersih, yang memenuhi
syarat fisik 84,37%, kimiawi 75,82%, dan bakteriologis 76,15%. Risiko
pencemaran amat tinggi 2,45%, tinggi 33,13%, sedang 36,48%, dan rendah
27,49%. Parameter ini menunjukkan angka yang cukup baik dan perlu untuk terus
ditingkatkan.

2.4.3. Fasilitas Tempat Buang Air Besar


Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2010, di Provinsi Sumatera
Utara, persentase rumah tangga yang memiliki sendiri fasilitas tempat buang air
besar sebesar 72,0%, rumah tangga yang memiliki bersama 4,0%, umum sebesar
5,8% dan tidak ada/tidak memiliki sebesar 18,2%. Dari hasil survei, jamban yang
memenuhi syarat kesehatan meningkat dari laporan Riskesdas tahun 2007 sebesar
42,83% menjadi 55,1% pada tahun 2010. Hal ini baik meskipun ketersediaan
jamban di desa dan beberapa kabupaten masih minim dan terbatas.

2.4.4. Tempat Umum


Tempat umum yang sehat adalah tempat umum dan pengelolaan makanan
yang memenuhi syarat kesehatan yaitu yang memiliki sarana air bersih, tempat
pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
8

lantai yang sesuai dengan banyaknya pengunjung dan memiliki pencahayaan


ruang yang sesuai. Pada tahun 2008, dari 18.436 tempat umum yang diperiksa,
sekitar 66,15% memenuhi syarat kesehatan. Angka ini masih dibawah target
Indonesia Sehat 2015 yaitu 80%. Angka pembinaan kesehatan tempat umum oleh
pemerintah masih rendah yaitu hanya 54,66% sehingga perlu upaya dari program
terkait dalam peningkatan cakupannya.

2.4.5. Pembuangan Sampah


Persampahan di Kota Medan dikelola oleh Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Kota Medan. Selain itu, pengelolaan persampahan di Kota Medan
juga dilaksanakan oleh pihak swasta, khususnya pada kawasan pusat
pemerintahan dan jalan-jalan protokol. Sesuai dengan standar kota Metropolitan,
yaitu tingkat timbunan sampah sebanyak 3,5 liter/orang/hari, Kota Medan dengan
jumlah penduduk 1.963.855 jiwa, menghasilkan 6.873,49 m3 timbunan sampah.
Namun Kota Medan baru dapat mengelola sebanyak 5.710 m3 sehingga
banyaknya sampah yang belum terlayani adalah 1.163,49 m3.

2.5. Pelayanan Kesehatan


2.5.1. Sarana Kesehatan
1. Rumah Sakit Umum : 54 unit
2. Rumah Sakit Jiwa : 5 unit
3. Rumah Sakit Ibu&Anak : 8 unit
4. Rumah Sakit Khusus Lainnya : 4 unit
5. Rumah Bersalin : 298 unit
6. Puskesmas : 39 unit
7. Puskesmas Rawat Inap : 13 unit
8. Puskesmas Non Rawat Inap : 26 unit
9. Puskesmas Pembantu : 41 unit
10. Puskesmas Keliling : 27 unit
11. Posyandu : 1.405 unit
12. Balai Pengobatan/Klinik : 409 unit

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
9

13. Apotik : 624 unit


14. Praktek Bersama : 8 unit
15. Praktek Dokter Umum : 1.378 unit
16. Praktek Dokter Spesialis : 791 unit
17. Praktek Dokter Gigi : 531 unit
18. Laboratorium Kesehatan Pemerintah : 1 unit
19. Laboratorium Kesehatan Swasta : 6 unit

2.5.2. Tenaga Kesehatan


1. Dokter Spesialis : 9 orang
2. Dokter Umum : 139 orang
3. Dokter Gigi : 107 orang
4. S2 : 17 orang
5. Tenaga Kesehatan Masyarakat : 39 orang
6. Tenaga Sanitasi : 62 orang
7. Apoteker : 17 orang
8. Asisten Apoteker : 131orang
9. Bidan : 305 orang
10. Perawat : 485 orang
11. Perawat Gigi : 75 orang
12. Tenaga Gizi : 44 orang
13. APRO : 3 orang
14. AKFIS : 2 orang
15. Analis : 60 orang
16. Tenaga Non Medis : 85 orang

2.5.3. DaftarPuskesmas
1. Puskesmas Teladan
2. Puskesmas Simpang Limun
3. Puskesmas Glugur Darat
4. Puskesmas Pasar Merah

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
10

5. Puskesmas Tuntungan
6. Puskesmas Kota Matsum
7. Puskesmas Sering
8. Puskesmas Sukaramai
9. Puskesmas Medan Area
10. Puskesmas Sentosa Baru
11. Puskesmas Bromo
12. Puskesmas Glugur Kota
13. Puskesmas Pekan Labuhan
14. Puskesmas Pulo Brayan
15. Puskesmas Desa Terjun
16. Puskesmas Sei Agul
17. Puskesmas Kedai Durian
18. Puskesmas Petisah
19. Puskesmas Belawan
20. Puskesmas Darussalam
21. Puskesmas Medan Deli
22. Puskesmas Rantang
23. Puskesmas Helvetia
24. Puskesmas Polonia
25. Puskesmas Padang Bulan
26. Puskesmas Kampung Baru
27. Puskesmas Desa Binjai
28. Puskesmas Medan Denai
29. Puskesmas Mandala
30. Puskesmas Tegal Sari
31. Puskesmas Medan Labuhan
32. Puskesmas Simalingkar
33. Puskesmas Martubung
34. Puskesmas Medan Johor
35. Puskesmas Medan Sunggal

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
11

36. Puskesmas Amplas


37. Puskesmas Desa Lalang
38. Puskesmas Titi Papan
39. Puskesmas Pasar Merah

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
12

BAB 3
PROGRAM KERJA DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

3.1. Visi dan Misi


Visi Dinas Kesehatan Kota Medan adalah “Medan Sehat Harapan Kita
Bersama”. Masyarakat Medan mengandung arti bahwa sasaran kerja dari Dinas
Kesehatan Kota Medan adalah seluruh masyarakat yang berada di wilayah kerja
pemerintah kota Medan. Sehat diartikan sebagai cara berpikir masyarakat kota
Medan yang selalu dilandasi oleh nilai-nilai kesehatan yang pada akhirnya
mewujudkan lingkungan yang sehat serta perilaku hidup bersih dan sehat.
Sejahtera mengandung arti bahwa masyarakat kota Medan dengan cara berpikir
yang selalu dilandasi oleh nilai-nilai kesehatan, akan memperoleh kesejahteraan,
terutama dibidang kesehatan, yang pada gilirannya akan mempengaruhi
pencapaian derajat kesejahteraan secara umum. Sedangkan misi Dinas Kesehatan
Kota Medan yaitu:
1. Menggerakkan Pembangunan Kota Berwawasan Kesehatan
Para penanggungjawab program pembangunan di Pemerintahan Kota
Medan harus memasukkan pertimbangan kesehatan dalam semua
kebijaksanaan pembangunannya. Untuk itu, maka seluruh elemen dari sistem
pemerintahan kota harus berperan sebagai penggerak utama pembangunan
Kota Medan menuju Kota Metropolitan yang Modern, Madani, dan Relijius
berwawasan kesehatan.
2. Mendorong Kemandirian Masyarakat untuk Hidup Sehat
Sehat merupakan hak asasi sehingga setiap individu berhak mendapatkan
pelayanan kesehatan. Disamping itu sehat juga merupakan investasi, yaitu
bahwa derajat kesehatan yang optimal akan dapat dicapai melalui investasi
baik pemerintah maupun individu. Dengan demikian diharapkan terciptanya
suatu kondisi dimana masyarakat menyadari, mau dan mampu untuk
mengenali, mencegah, dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi,
sehingga dapat bebas dari gangguan kesehatan, baik yang disebabkan karena

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
13

penyakit termasuk gangguan kesehatan akibat bencana, maupun lingkungan


dan perilaku yang tidak mendukung untuk hidup sehat.
3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu serta
merata dan terjangkau
Sesuai dengan paradigma sehat, Dinas kesehatan harus mengutamakan
pada upaya kesehatan masyarakat yang dipadukan secara serasi dan seimbang
dengan upaya kesehatan perorangan. Dinas Kesehatan melakukan revitalisasi
sistem kesehatan dasar dan rujukannya dengan memperluas jaringan yang
efektif dan efisien, serta peningkatan kualitas pelayanan sesuai standar yang
ditetapkan. Sejalan dengan upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan,
harus dilakukan pula peningkatan jumlah dan kualitas sumber daya manusia
kesehatan, yang terdistribusi sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan. Perlu
juga ditunjang dengan administrasi kesehatan dan peraturan perundang-
undangan yang memadai, serta pengembangan kesehatan.
4. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan individu, keluarga,
masyarakat, dan lingkungan

3.2. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai Dinas Kesehatan Kota Medan yaitu:
1. Terwujudnya lingkungan pemukiman, industri dan perdagangan yang sehat
2. Terciptanya sarana pendidikan, pariwisata dan sarana umum yang sehat
3. Terwujudnya masyarakat yang mampu melakukan upaya kesehatan yang
paripurna
4. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia kesehatan
5. Tersedianya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
6. Meningkatnya pelayanan kesehatan yang berkualitas dan mudah diakses oleh
masyarakat
7. Terpenuhinya pembiayaan operasional dinas kesehatan

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
14

3.3. Pembangunan Kesehatan


Sasaran strategis Dinas Kesehatan Kota Medan dalam pembangunan
kesehatan tahun 2010- 2014, yaitu:
1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat, dengan:
a. Meningkatnya umur harapan hidup dari 70,7 tahun menjadi 72 tahun.
b. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dari 228 menjadi 118 per
100.000 kelahiran hidup.
c. Menurunnya angka kematian bayi dari 34 menjadi 24 per 1.000 kelahiran
hidup.
d. Menurunnya angka kematian neonatal dari 19 menjadi 15 per 1.000
kelahiran hidup.
e. Menurunnya prevalensi anak balita yang pendek (stunting) dari 36,8
persen menjadi kurang dari 32 persen.
f. Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh nakes terlatih (cakupan PN)
sebesar 90%.
g. Persentase Puskesmas rawat inap yang mampu PONED sebesar 100%.
h. Persentase RS Kab/Kota yang melaksanakan PONEK sebesar 100%.
i. Cakupan kunjungan neonatal lengkap (KN lengkap) sebesar 90%.
2. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular, dengan:
a. Menurunnya prevalensi Tuberculosis dari 235 menjadi 224 per 100.000
penduduk
b. Menurunnya kasus malaria (Annual Paracite Index-API) dari 2 menjadi 1
per 1.000 penduduk
c. Terkendalinya prevalensi HIV pada populasi dewasa dari 0,2 menjadi
dibawah 0,5%
d. Meningkatnya cakupan imunisasi dasar lengkap bayi usia 0-11 bulan dari
80% menjadi 90%
e. Persentase Kelurahan yang mencapai UCI dari 80% menjadi 100%
f. Angka kesakitan DBD dari 55 menjadi 51 per 100.000 penduduk

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
15

3. Menurunnya disparitas status kesehatan dan status gizi antar wilayah dan antar
tingkat sosial ekonomi serta gender, dengan menurunnya disparitas separuh
dari tahun 2009.
4. Meningkatnya penyediaan anggaran publik untuk kesehatan dalam rangka
mengurangi risiko finansial akibat gangguan kesehatan bagi seluruh
penduduk, terutama penduduk miskin.
5. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada tingkat rumah
tangga dari 50 persen menjadi 70 persen.
6. Seluruh Puskesmas melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Tema Prioritas Pembangunan Kesehatan pada tahun 2010-2014 adalah
“Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan” melalui :
1. Program Kesehatan Masyarakat
Pelaksanaan Program Kesehatan Preventif Terpadu yang meliputi pemberian
imunisasi dasar kepada 90% balita pada 2015, penyediaan akses sumber air
bersih yang menjangkau 67% penduduk, dan akses terhadap sanitasi dasar
berkualitas yang menjangkau 75% penduduk sebelum 2015, penurunan
tingkat kematian ibu saat melahirkan dari 228 per 100.000 kelahiran pada
2007 menjadi 118 pada 2014, serta tingkat kematian bayi dari 34 per 1.000
kelahiran pada 2007 menjadi 24 pada 2015.
2. Program Keluarga Berencana (KB) yang meliputi peningkatan kualitas dan
jangkauan layanan KB melalui klinik pemerintah dan swasta selama 2011-
2015.
3. Sarana Kesehatan yang meliputi ketersediaan dan peningkatan kualitas
layanan Puskesmas ISO minimal 5 puskesmas pada 2013 dan 10 puskesmas
pada 2015.
4. Asuransi Kesehatan untuk seluruh keluarga miskin dengan cakupan 100%
pada 2012 dan diperluas secara bertahap untuk warga Medan lainnya antara
2013-2015.

Prioritas Pembangunan Kesehatan pada tahun 2011-2015 difokuskan pada


delapan fokus prioritas, yaitu:

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
16

1. Peningkatan kesehatan ibu, bayi, balita, dan Keluarga Berencana (KB)


2. Perbaikan status gizi masyarakat
3. Pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak menular diikuti
penyehatan lingkungan
4. Pemenuhan, pengembangan, dan pemberdayaan SDM kesehatan
5. Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, keamanan, mutu, dan
penggunaan obat
6. Pengembangan sistem Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas)
7. Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana dan krisis kesehatan
8. Peningkatan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier

Dalam upaya mencapai target MDGs di bidang kesehatan


penyelenggaraan upaya kesehatan ditingkatkan intensitasnya dengan tetap
memberikan perhatian khusus pada penyelenggaraan:
1. Pelayanan kesehatan ibu dan anak
2. Pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin
3. Penanggulangan penyakit dan gizi buruk
4. Penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana
5. Revitalisasi puskesmas dilaksanakan agar dapat melaksanakan pelayanan
kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan perorangan secara serasi dan
sinergis sesuai dengan perkembangan IPTEK dan kesehatan
6. Kualitas pelayanan di rumah sakit dan sistem rujukan terus ditingkatkan
7. Penanggulangan penyakit menular terus ditingkatkan, terutama ditujukan pada
penyakit-penyakit terutama target penurunan angka kesakitan yang disepakati
dalam MDGs
8. Upaya penanggulangan penyakit tidak menular telah lebih berkembang
sejalan dengan meningkatnya penduduk usia lanjut dan perubahan pola hidup
masyarakat
9. Upaya pembangunan dan perbaikan gizi masyarakat dilaksanakan dengan
lebih optimal

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
17

10. Upaya penanggulangan pencemaran lingkungan lebih ditingkatkan dan


dikembangkan lagi
11. Pelayanan kesehatan geriatri mulai dikembangkan
12. Penyediaan air minum dan sarana sanitasi dasar sudah makin meningkat
13. Pembangunan berwawasan kesehatan sudah mulai dilaksanakan secara
konsisten oleh semua bidang-bidang
14. Penelitian dan pengembangan kesehatan yang mendasar telah berkembang
mendukung upaya pembangunan kesehatan
15. Teknologi kesehatan lebih meningkat
16. Pembiayaan kesehatan bersumber dari pemerintah lebih meningkat lagi
dengan sustainabilitas pemenuhan pembiayaan untuk pelayanan kesehatan
perorangan bagi seluruh masyarakat rentan dan keluarga miskin
17. Pembiayaan kesehatan yang bersumber dari masyarakat dan swasta telah
semakin meningkat serta telah ada upaya kemitraan pemerintah dan swasta
18. Pembiayaan kesehatan bersumber pemerintah telah fokus pada pencapaian
prioritas pembangunan kesehatan dengan sebagian besar pembiayaan
pemerintah untuk pelayanan kesehatan masyarakat
19. Pembiayaan untuk pelayanan kesehatan perorangan penduduk miskin mulai
dilakukan secara pra-upaya dengan prinsip asuransi kesehatan sosial yang
telah melembaga
20. Pembiayaan untuk pelayanan kesehatan perorangan secara kelompok
formal/penerima upah telah dilakukan dengan cara jaminan kesehatan sosial
dan mulai melembaga. Pembiayaan untuk pelayanan kesehatan perorangan
kelompok informal mulai melembaga dan menganut prinsip asuransi
kesehatan sosial
21. Pembelanjaan dana kesehatan untuk pelayanan kesehatan perorangan
bersumber dari pembiayaan pemerintah yang dilakukan melalui jaminan
kesehatan sosial telah dilaksanakan secara efektif, efisien, transparan dan
akuntabel dengan pelayanan terkendali secara berkesinambungan

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
18

22. Pembelanjaan dana kesehatan untuk pelayanan kesehatan bersumber dari


pembiayaan swasta dan masyarakat semakin efektif, efisien, transparan dan
akuntabel dengan pelayanan terkendali
23. Pembelanjaan dana kesehatan untuk pelayanan kesehatan masyarakat telah
semakin mengarah kepada upaya peningkatan dan pencegahan untuk
mengatasi masalah kesehatan
24. Pemenuhan kebutuhan SDM Kesehatan
25. Kemampuan daya saing SDM Kesehatan meningkat
26. Pendidikan dan pelatihan SDM Kesehatan dapat berkembang sesuai
kebutuhan pembangunan kesehatan
27. Standar pelayanan kesehatan dan standar kompetensi SDM Kesehatan sebagai
acuan dalam penerapan standar pendidikan dan pelaksanaan pendidikan
tersebut
28. Program distribusi dan rencana penguatan manajemen karier SDM Kesehatan
dilaksanakan sesuai rencana yang ditetapkan
29. Organisasi profesi, komponen masyarakat dan sektor lain terkait makin
berperan dalam pembangunan kesehatan
30. Pembinaan, pengawasan, monitoring dan penilaian terhadap SDM Kesehatan
telah berjalan dengan efektif
31. Sinergisme antara pembinaan, pengawasan perencanaan, pendayagunaan dan
pengadaan SDM Kesehatan makin meningkat. Dukungan sumber daya untuk
pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan telah semakin meningkat
32. Dukungan peraturan perundang-undangan untuk pengembangan dan
pemberdayaan SDM Kesehatan dapat semakin ditingkatkan
33. Pendistribusian, pelayanan, dan pemanfaatan sediaan farmasi dan alat
kesehatan telah memenuhi kebutuhan, yang menjamin ketersediaan sediaan
farmasi, terutama obat generik di masyarakat.
34. Pengawasan sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan lebih berkembang
lagi

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
19

35. Kebijakan dan administrasi kesehatan dapat lebih mendukung terwujudnya


sinergisme antar berbagai upaya pokok pembangunan kesehatan telah mulai
berkembang. Sistem informasi kesehatan telah dapat dibangun dengan baik
36. Sistem pencatatan dan pelaporan sudah makin berkembang
37. Hukum dan perundang-undangan di bidang kesehatan telah mulai tertata
dengan baik
38. Pemberdayaan dan kemandirian masyarakat dalam pembangunan kesehatan
telah lebih meningkat, sehingga peran dan kontribusi masyarakat dalam
pembangunan kesehatan terus berkembang
39. Pelibatan aktif masyarakat dalam proses pembangunan kesehatan makin
berkembang
40. Edukasi kesehatan terus ditingkatkan dengan berbagai inovasi, dalam upaya
mewujudkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan bagi individu, kelompok
dan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat
41. Perilaku individu, kelompok dan masyarakat yang mendukung kesehatan telah
lebih berkembang dan dilaksanakan secara konsisten
42. Berbagai upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) yang ada telah
kembali mampu melakukan kegiatan dan fungsinya
43. Penggerakkan kelompok-kelompok masyarakat yang tergabung dalam
organisasi kemasyarakatan terus ditingkatkan
44. Peran aktif dan kontribusi organisasi kemasyarakatan dalam pembangunan
kesehatan telah lebih nyata
45. Kemampuan masyarakat desa dalam mengidentifikasi dan mengatasi masalah
kesehatan, termasuk masalah kesehatan akibat bencana secara dini telah lebih
berkembang

3.4. Organisasi
Organisasi Dinas Kesehatan Kota Medan menurut Perwal No. 43 tahun
2010 adalah:
1. Kepala Dinas Kesehatan
2. Sekretariat

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
20

a. Sub Bagian Umum


b. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan
c. Sub Bagian Penyusunan Program
Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dinas
lingkup kesekretariatan meliputi pengelolaan administrasi umum, keuangan,
dan penyusunan program. Dalam melaksanakan tugas pokok, sekretariat
menyelenggarakan fungsi penyusunan rencana, program, dan kegiatan
kesekretariatan; pengkoordinasian penyusunan perencanaan program dinas;
pelaksanaan dan penyelenggaraan pelayanan administrasi kesekretariatan
dinas yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan, dan
kerumahtanggaan dinas; pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya
manusia, pengembangan organisasi, dan ketatalaksanaan; pelaksanaan
koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas dinas; penyiapan bahan pembinaan,
pengawasan dan pengendalian; pelaksanaan monitoring, evaluasi dan
pelaporan kesekretariatan; pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3. Bidang Bina Pelayanan Kesehatan
a. Seksi Kesehatan Dasar
b. Seksi Kesehatan Rujukan
c. Seksi Kesehatan Khusus
Bidang Bina Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas dinas lingkup pelayanan kesehatan dasar, kesehatan rujukan,
dan kesehatan khusus. Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Bina
Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan fungsi penyusunan rencana,
program, dan kegiatan Bidang Bina Pelayanan Kesehatan; penyusunan
petunjuk teknis lingkup pelayanan kesehatan dasar, kesehatan rujukan, dan
kesehatan khusus; pembinaan penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar;
penyelenggaraan upaya kesehatan rujukan meliputi kesehatan rujukan/
spesialistik, dan sistem rujukan; penyelenggaraan upaya kesehatan khusus
meliputi kesehatan jiwa, kesehatan mata, kesehatan kerja, kesehatan haji,
kesehatan gigi dan mulut; penyelenggaraan upaya kesehatan perkotaan,

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
21

kesehatan indera, dan usia lanjut; penyelenggaraan upaya kesehatan pada


daerah perbatasan; pelaksanaan proses perizinan dan pelayanan lainnya
lingkup pelayanan kesehatan; pelaksanaan registrasi, akreditasi, dan sertifikasi
sarana pelayanan kesehatan; pelaksanaan pembinaan, pengawasan, dan
pengendalian lingkup pelayanan kesehatan; pelaksanaan monitoring, evaluasi
dan pelaporan lingkup bidang bina pelayanan kesehatan; pelaksanaan tugas
lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
4. Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan
a. Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit
b. Seksi Wabah dan Bencana
c. Seksi Kesehatan Lingkungan
Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup pengendalian dan pemberantasan
penyakit, wabah, bencana, dan kesehatan lingkungan. Dalam melaksanakan
tugas pokok, Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan menyelenggarakan
fungsi penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bidang Pengendalian
Masalah Kesehatan; penyusunan petunjuk teknis lingkup pengendalian dan
pemberantasan penyakit, wabah, bencana, dan kesehatan lingkungan;
pengendalian dan pemberantasan penyakit meliputi surveilans epidemiologi,
pengendalian penyakit menular langsung, pengendalian penyakit bersumber
binatang, pengendalian penyakit tidak menular, imunisasi, kesehatan mata,
dan penyelidikan kejadian luar biasa (KLB); pengendalian wabah dan bencana
meliputi kesiapsiagaan, mitigasi dan kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan
pemulihan; penyelenggaraan penyehatan lingkungan meliputi penyehatan air,
pengawasan kualitas lingkungan, penyehatan kawasan dan sanitasi darurat,
sanitasi makanan, dan bahan pangan serta pengamanan limbah; pelaksanaan
monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang pengendalian masalah
kesehatan; pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
5. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan
a. Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
22

b. Seksi Pendidikan dan Pelatihan


c. Seksi Registrasi dan Akreditasi
Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas dinas lingkup perencanaan,
pendayagunaan, pendidikan, pelatihan, registrasi, dan akreditasi. Dalam
melaksanakan tugas, Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kesehatan menyelenggarakan fungsi penyusunan rencana, program, dan
kegiatan Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan;
penyusunan petunjuk teknis lingkup perencanaan, pendayagunaan, pendidikan
dan pelatihan, registrasi dan akreditasi sumber daya manusia kesehatan;
pendayagunaan tenaga kesehatan dan tenaga kesehatan strategis; pelaksanaan
pelatihan teknis; pelaksanaan proses perijinan dan pelayanan lainnya lingkup
tenaga medis, tenaga para medis dan tenaga non-medis/tradisional terlatih
sesuai urusan pemerintahan kota; pelaksanaan monitoring, evaluasi dan
pelaporan lingkup bidang pengembangan sumber daya manusia kesehatan;
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
6. Bidang Kefarmasian Jaminan dan Sarana Kesehatan
a. Seksi Kefarmasian
b. Seksi Jaminan Kesehatan
c. Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan
Bidang Kefarmasian Jaminan dan Sarana Kesehatan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas dinas lingkup kefarmasian, jaminan, sarana, dan
peralatan kesehatan. Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Kefarmasian
Jaminan dan Sarana Kesehatan menyelenggarakan fungsi penyusunan
rencana, program, dan kegiatan Bidang Kefarmasian Jaminan dan Sarana
Kesehatan; penyusunan petunjuk teknis lingkup kefarmasian, jaminan, sarana,
dan peralatan kesehatan; penyelenggaraan kefarmasian; penyelenggaraan
jaminan kesehatan; pelayanan sarana dan peralatan kesehatan; pelaksanaan
proses pelayanan perizinan dan pelayanan lainnya lingkup kefarmasian,
jaminan, sarana, dan peralatan kesehatan sesuai urusan pemerintahan kota;

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
23

pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang kefarmasian


jaminan dan sarana kesehatan; pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh
Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
7. Unit Pelaksana Teknis (UPT)
8. Kelompok Jabatan Fungsional

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
24

KEPALA DINAS KESEHATAN


Drg. Hj. UsmaPolitaNasution, M.Kes
NIP. 19611003 198903 2 002

3.5. Struktur Organisasi


SEKRETARIAT
Drg. Hj. Irma Suryani, MKM
Pembina (IV/a)
NIP. 19680113 199212 2 001
SEKRETARIAT
Drg. Hj. Irma Suryani, MKM
Pembina (IV/a)
SUB BAGIAN SUB
NIP. BAGIAN
19680113 KEUANGAN
199212 2 001 & SUB BAGIAN
UMUM PERLENGKAPAN PENYUSUNAN PROGRAM
Arifah, S.Kep, M.Kes Drs. Mustafa Munar MadonaSusanti, DCM
Penata (III/c) Penata Tingkat 1 (III/d) Penata (III/c)
NIP. 19700707 199012 2 002 NIP.NIP.
19611003 198903
19630420 2 002
198312 1 001 NIP. 19770413 200502 2 002

NIP. 19611003 198903 2 002


BIDANG BINA BIDANG PENGENDALIAN BIDANG PENGEMBANGAN SDM BIDANG KEFARMASIAN JAMINAN &
PELAYANAN KESEHATAN MASALAH KESEHATAN KESEHATAN SARANA KESEHATAN
\
Dr. Iman Surya Masrita TA. L T, SKM, M.Kes Drg. H. MardoharTambunan DirgoDirmansyah, SKM, M.Kes
PenataTk.I (III/d) Pembina (IV/a) Pembina (IV/a) Pembina (IV/a)
NIP. 1974040518 200604 1 007 NIP. 19690609 199203 2 002 NIP. 19680407 200212 1 001 NIP. 19550317 197503 2 002
KELOMPOK
JABATAN
FUNGIONAL SEKSI KEFARMASIAN
SEKSI KESEHATAN DASAR SEKSI PENGENDALIAN & SEKSI PERENCANAAN &
PEMBERANTASAN PENYAKIT PENDAYAGUNAAN
SantiMerianiManullang, S.Si, Apt
SondangGradiaSiagian, SKM, MARS
Dr. Hj. Pocut Fatimah Fitri, MARS Dr. ZairulRambe Penata (III/c)
KELOMPOK Pembina (IV/a)
Penata Tingkat I (III/d) Penata (III/c) NIP. 19800610 200604 2 004
JABATAN NIP. 19690601 199303 2 002
NIP. 19671231 199503 2 014 NIP. 19720422 200604 1 014
FUNGIONAL
SEKSI JAMINAN KESEHATAN
SEKSI KESEHATAN RUJUKAN NIP. 19611003 198903 2 002
SEKSI WABAH & BENCANA SEKSI PENDIDIKAN & PELATIHAN
NIP. 19611003 198903 2 002 Dr. SheriviaFaradila
RoidaSitinjak, SKM, MPH Penata (III/c)
Edy Yusuf, SKM
Pembina (IV/a) ParlinManalu, SKM NIP. 19790625 200801 2 002
Penata (III/c)
NIP. 19690807 199303 2 002 Penata (III/c)
NIP. 19690129 199702 1 001
NIP. 19670702 198903 1 004 SEKSI SARANA & PERALATAN
NIP. 19611003 198903 2 002
SEKSI KESEHATAN KHUSUS SEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN KESEHATAN
NIP. 19611003 198903 2 002
Dr. DyanPurwani N, M.Kes NIP. 19611003 198903 2 002 SEKSI RESGISTRASI &
Pembina (IV/a) AKREDITASI Drg. Beby Nainggolan
NIP. 19591025 198912 2 001 PenataTk 1 (III/d)
OdentaraSembiring, SKM, M.Kes
Penata (III/c) NIP. 19580614 198703 2 002
YurinaRahmaSrg, M.Psi
NIP. 19620210 198301 1 002 UPTUPT PenataTk I (III/d)
NIP. 19611003 198903 2 002
NIP. 19671111 198703 2 002
NIP. 19611003 198903 2 002
SEKSI RESGISTRASI &
Laporan Kegiatan
AKREDITASI
Kepaniteraan Klinik Senior FK USU
Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
SEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN YurinaRahmaSrg, M.Psi

OdentaraSembiring, SKM, M.Kes PenataTk I (III/d)

Penata (III/c) NIP. 19671111 198703 2 002


26

BAB 4
LAPORAN KEGIATAN
4.1. Pelaporan
Sebelum memulai KKS di Dinas Kesehatan Kota Medan, peserta KKS
terlebih dahulu melapor pada tanggal 27 Desember 2016 ke bagian penerima tamu
dan kemudian diarahkan menuju bidang pengembangan SDM kesehatan, dan
seksi pendidikan dan pelatihan.
KKS di Dinas Kesehatan Kota Medan diikuti oleh peserta KKS selama 2
hari, yaitu sejak hari Selasa, 27 Desember 2016 hingga hari Rabu, 28 Desember
2016.

4.2. Kegiatan
Kegiatan dimulai pada pukul 08.00 WIB di Dinas Kesehatan Kota Medan
berupa pelaksanaan bimbingan. Adapun 4 materi yang diberikan dari tanggal 27
Desember 2016 sampai 28 Desember 2016 yaitu: Materi Puskesmas oleh Ibu Leny
V. Sinaga; Materi Dinas Kesehatan Kota dan Pengarahan dan Pembekalan KKS di
Seksi Pendidikan dan Pelatihan Bidang Pengembangan SDM Kesehatan Dinas Kota
Medan oleh Bapak Parlin Manalu, SKM; Bimbingan di Bidang Bina Pelayanan
Kesehatan oleh dr. Julianti Batubara; dan bimbingan di Bidang Pengendalian
Masalah Kesehatan oleh Bapak Edy Yusuf, S.KM

4.2.1. Hari Pertama (Selasa, 27 Desember 2016)


Bidang : Pengembangan SDM Kesehatan
Materi : Puskesmas
Pemateri : Ibu Leny V. Sinaga
Waktu : 09.00 – 11.00 WIB

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan


upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Visi

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
27

puskesmas adalah mewujudkan kecamatan sehat dengan indikator lingkungan


sehat, perilaku sehat, pelayanan kesehatan yang bermutu, dan derajat kesehatan
yang optimal.
Di kota Medan, terdapat 39 Puskesmas yang 12 diantaranya adalah
Puskesmas rawat inap. Selain itu, terdapat juga 41 Puskesmas Pembantu (Pustu).
Jam operasional Puskesmas adalah jam 08.00 – 14.00 dan jam 14.00 - 18.00.
Untuk Puskesmas rawat inap, jam operasionalnya adalah 24 jam.
Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat
pertama dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama.Upaya kesehatan
masyarakat tingkat pertama dikelompokkan menjadi upaya kesehatan
masyarakatesensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan.
A. Upaya kesehatan masyarakat esensial terdiri dari:
1. Pelayanan Promosi kesehatan
Tujuannya adalah agar individu dan kelompok masyarakat secara
keseluruhan melaksanakan perilaku hidup sehat dan agar individu dan
kelompok masyarakat berperan aktif dalam upaya-upaya kesehatan, serta
ikut aktif dalam perencanaan dan penyelenggaraan posyandu. Kegiatannya
meliputi:
a) Penyuluhan
 Promosi kesehatan di sekolah pendidikan dasar
 Promosi pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan
 Penyuluhan kesehatan jiwa masyarakat dan napza
 Penyuluhan kesehatan jiwa bagi ibu hamil dan menyusui
 Penyuluhan kesehatan jiwa masyarakat dan napza pada populasi
beresiko (lansia, anak dan remaja)
 Penyuluhan pada kelompok atau masyarakat tentang perilaku
menjaga kebersihan diri
 Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada ibu hamil, anak balita,
anak, remaja, dewasa, lansia (pendekatan siklus kehidupan)
 Penyuluhan peningkatan kesadaran masyarakat tentang Imunisasi
 Konseling kesehatan reproduksi pada kelompok anak remaja

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
28

 Peningkatan pengetahuan komprehensif masyarakat tentang


pencegahan penularan HIV-AIDS dan IMS
 Peningkatan pengetahuan dan kepedulian masyarakat tentang
penyakit diare, tifoid dan hepatitis
 Edukasi dan konseling Pemberian Makanan Bayi dan Anak
(PMBA) meliputi ASI dan MP-ASI untuk balita sehat,balita kurang
gizi, dan balita gizi buruk rawat jalan
 Edukasi dan konseling mengenai pola makan, perilaku makan dan
aktifitas fisik bagi anak usia sekolah
 Edukasi dan konseling mengenai pola makan, perilaku makan bagi
bumil KEK/Kurus
 Konseling Dietetik
 Kegiatan Edukasi dan Konseling tentang Swamedikasi dan
Penggunaan Obat

b) Pemberdayaan Masyarakat
 Memotivasi tokoh masyarakat dalam pembentukan kader
kesehatan atau pembentukan kelompok yangpeduli terhadap
kesehatan
 Membentuk jejaring dalam pembentukan PHBS di masyarakat
 Penggerakan kelompok masyarakat dalam pemanfaatan Posyandu
 Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat untuk Peningkatan
Penggunaan Obat Rasional melalui Metode Cara Belajar Insan
Aktif (CBIA)

c) Pelatihan
 Melatih kader kesehatan tentang perawatan diri dan
mempraktikkan PHBS

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
29

 Melatih kader kesehatan dalam menyampaikan informasi pada


kelompok atau masyarakat tentang perawatan diri dan
mempraktikkan PHBS di daerah binaan
 Melatih Kader tentang Swamedikasi dan Penggunaan Obat melalui
Metode Cara Belajar Insan Aktif (CBIA)

d) Advokasi
 Mengadvokasi masyarakat dan lintas terkait dalam praktik PHBS
dan penanggulangan masalah kesehatan tertentu
 Advokasi tokoh masyarakat dalam membentuk kelompok swabantu
terkait perawatan masalah gizi

2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan


Program dan target sasaran kesehatan lingkungan yaitu:
 Sarana air bersih : 90%
 Sarana pembuangan kotoran : 90%
 Penyehatan lingkungan : 90%
 Pemeriksaan TPS/TPA : 65%
 Pemeriksaan sanitasi rumah sakit : 100%
 Pembinaan DPLS : 100%
 Pembinaan sekolah sehat : 100%

3. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB)
KIA adalah upaya kesehatan yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, bayi, dan balita serta anak usia pra-
sekolah yang menjadi tanggung jawab puskesmas, dalam rangka
meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan bangsa pada umumnya.
program dan target sasaran KIA yaitu:
 K1 : 95%
 K4 : 95%

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
30

 Resti : 20%
 Kunjungan Neonatus : 90%
 Persalinan Nakes : 90%
 KPKIA : 100%
 Deteksi dini tumbuh kembang anak balita : 90%
 Pembinaan GSI : 100%

Hal-hal yang dilakukan dalam menjalankan program pelayanan kesehatan


KIA dan KB ini adalah:
 Pelayanan imunisasi di kelompok atau masyarakat
 Skrining kesehatan siswa sekolah pendidikan dasar
 Penyuluhan KB sesuai program pemerintah pada kelompok usia subur
atau masyarakat

4. Pelayanan Gizi
Di Indonesia, masalah ini merupakan masalah yang cukup berat dan
komplit, karena keadaan ekonomi yang kurang dan kurangnya
pengetahuan tentang nilai gizi. Permasalahan gizi di Indonesia adalah
defisiensi protein kalori, defisiensi vitamin A dan defisiensi iodium, dan
anemia. Program dan target sasaran pelayanan gizi yaitu:
 Pemberian Vit A
 Bayi 90%
 Balita 90%
 Bufas 80%
 Pemberian Tablet Fe: bumil 90%
Kegiatan pelayanan gizi meliputi:
a) Deteksi Dini
Melakukan deteksi dini/penemuan kasus gizi di masyarakat dan
Surveilans Gizi
b) Pelayanan

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
31

Melakukan asuhan keperawatan pada kasus gizi di kelompok atau


masyarakat

5. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


a) Pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular
Dalam hal pengendalian penyakit tidak menular maka puskesmas
mengadakan Posbindu PTM untuk menjalankan program tersebut.
b) Pencegahan dan pengendalian penyakit menular
Penyakit menular adalah penyakit infeksi yang dapat dipindahkan dari
orang atau hewan yang sakit, dari reservoir ataupun benda-benda yang
mengandung bibit penyakit lainnya ke manusia sehat.
o Pengendalian filariasis
o Pengendalian kecacingan
o Pengendalian infeksi dengue/DBD
o Pengendalian malaria
o Pengendalian zoonosis
o Pengendalian HIV/AIDS
o Pengendalian infeksi menular seksual
o Pengendalian penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
 Imunisasi:
 BCG 95%
 Polio 1 91%
 Polio 4 85%
 Campak 90%
 Hepatitis > 7 hari 75%
 Hepatitis < 7 hari 75%
 DPT Hb 1 95%
 DPT Hb 2 90%
 DPT Hb 3 85%

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
32

B. Upaya kesehatan masyarakat pengembangan


Upaya kesehatan masyarakat pengembangan merupakan upaya kesehatan
masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya inovatif
dan/atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan
dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi
sumber daya yang tersedia di masing-masing Puskesmas. Upaya kesehatan
masyarakat pengembangan terdiri dari:

a. Pelayanan Kesehatan Jiwa


Upaya kesehatan jiwa di puskesmas telah mulai dikembangkan sejak lama
baik secara khusus maupun terintegrasi dengan kegiatan pokok
puskesmas lainnya, dengan kegiatan sesuai Pedoman Kerja Puskesmas
adalah pengenalan dini kasus gangguan jiwa (early detection), meliputi:
gangguan psikosis, gangguan kecemasan, gangguan depresi, retardasi
mental, gangguan psikosomatik atau psikofisiologik, gangguan
penggunaaan zat, gangguan pada anak dan remaja (gangguan tingkah
laku, gangguan pemusatan perhatian (sindrom hiperkinetik, gangguan
perkembangan spesifik) dan epilepsi; memberikan upaya pertolongan
pertama pada kasus-kasus gangguan jiwa (primary treatment); kegiatan
rujukan yang memadai (adequate referral); dan melaksanakan terapi
lanjutan (follow up) terhadap kasus jiwa yang sudah selesai perawatan di
RSJ untuk meringankan beban pasien.
Puskesmas terutama memberikan pelayanan Napza dengan mengadakan
konseling narkoba dan program wajib lapor pecandu narkotika.

b. Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat


Upaya pelayanan kesehatan gigi masyarakat, merupakan salah satu
kegiatan dari puskesmas dalam rangka melaksanakan salah satu program
pokok puskesmas. Pelayanan kesehatan gigi masyarakat ditujukan kepada
keluarga serta masyarakat di wilayah kerjanya, secara menyeluruh baik
pelayanan promotif (peningkatan kesehatan/penyuluhan), kegiatan

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
33

pencegahan (preventif), kegiatan pengobatan (kuratif), dan kegiatan


pemulihan kesehatan gigi dan mulut (rehabilitatif). Selain itu, puskesmas
melaksanakan kegiatan Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat pada ibu
hamil,Balita, PAUD, Lansia.

c) Pengobatan tradisional, komplementer dan alternatif


Dalam Undang-Undang No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan pasal 47
memuat pengobatan tradisional, setiap upaya pengobatan atau perawatan
cara lain di luar ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan. Pengobatan
tradisional (Program pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA)) yang
dimaksud perlu dibina dan diawasi untuk diarahkan agar menjadi
pengobatan dan atau perawatan cara lain yang dapat
dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanannya.

d) Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)


Dalam Pasal 45 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan disebutkan, kesehatan sekolah diselenggarakan untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan
hidup sehat, sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan
berkembang secara harmonis dan optimal menjadi sumber daya manusia
yang berkualitas. Program UKS adalah upaya terpadu lintas program dan
lintas sektoral dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan serta
membentuk perilaku hidup bersih dan sehat anak usia sekolah.
Tujuan umum kegiatan UKS adalah meningkatkan kemampuan perilaku
hidup bersih dan sehat, dan derajat kesehatan siswa serta menciptakan
lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan yang harmonis dan optimal. Tujuan khusus adalah
memupuk kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat dan meningkatkan
derajat kesehatan siswa, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan
keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup bersih dan sehat serta
berpartisipasi aktif dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah, di

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
34

rumah tangga, maupun lingkungan masyarakat; sehat fisik, mental,


maupun sosial; daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk
penyalahgunaan NAPZA.
Kegiatan UKS meliputi:
 Pemberian Imunisasi pada anak sekolah dasar klas 1,2 dan 3
 Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Tahap 3 SD-SMA

e) Upaya Kesehatan Indera


Tujuan pelayanan kesehatan indera secara umum adalah untuk
meningkatkan derajat kesehatan indera dalam rangka meningkatkan
kualitas sumber daya masyarakat. Secara khusus tujuannya adalah
menurunkan angka kebutaan dari 1,5% pada tahun 2000 menjadi 1,0%
pada tahun 2010 dan 0,5% pada tahun 2020; meningkatkan kesadaran,
sikap dan prilaku masyarakat terhadap kesehatan indera; meningkatkan
jangkauan pelayanan mulai pemerataan pelayanan termasuk pemenuhan
sarana prasarana dan peningkatan kualitas pelayanan indera. Serta
meningkatkan kerja sama lintas sektor dan peran swasta termasuk LSM
dalam Upaya Kesehatan Mata/Pencegahan Kebutaan dan Upaya
Penanggulangan Kebutaan dan low vision.

f) Upaya Kesehatan Usia Lanjut


Tujuan umumnya adalah meningkatkan derajat kesehatan dan mutu
kehidupan untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna
dalam kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan keberadaannya
dalam strata kemasyarakatan. Tujuan khususnya adalah meningkatkan
kesadaran pada usia lanjut untuk membina sendiri kesehatannya;
meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat termasuk
keluarganya dalam menghayati dan mengatasi kesehatan usia lanjut; dan
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan usia lanjut.
Sasaran pembinaan secara langsung upaya kesehatan usia lanjut adalah
kelompok usia menjelang usia lanjut (45-54 tahun) atau dalam virilitas

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
35

dalam keluarga maupun masyarakat luas; kelompok usia lanjut dalam


masa prasenium (55-64 tahun) dalam keluarga, organisasi masyarakat usia
lanjut dan masyarakat umumnya; kelompok usia lanjut dalam masa
senescens (>65 tahun) dan usia lanjut dengan resiko tinggi (lebih dari 70
tahun) hidup sendiri, terpencil, hidup dalam panti, penderita penyakit
berat, cacat, dan lain-lain. Sasaran pembinaan tidak langsung adalah
keluarga dimana usia lanjut berada, organisasi sosial yang bergerak di
dalam pembinaan kesehatan usia lanjut, dan masyarakat luas.

c. Upaya Kesehatan Olahraga


Upaya kesehatan olahraga adalah upaya kesehatan yang memanfaatkan
aktivitas fisik dan atau olahraga untuk meningkatkan derajat kesehatan.
Dalam pasal 46 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan disebutkan kesehatan olahraga diselenggarakan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan melalui kegiatan olahraga.

d. Upaya Kesehatan Kerja


Menurut kebijakan teknis Program Kesehatan Kerja (Depkes RI 2002)
kesehatan kerja adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap pekerja dapat bekerja secara sehat dengan
produktivitas yang optimal tanpa membahayakan diri, keluarga,
masyarakat, dan lingkungan sekitarnya.

Sedangkan Upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama meliputi:


a. rawat jalan;
b. pelayanan gawat darurat;
c. pelayanan satu hari (one day care);
d. home care; dan/atau
e. rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
36

Bidang : Pengembangan SDM Kesehatan


Materi : Dinas Kesehatan Kota
Pengarahan dan Pembekalan KKS di Seksi Pendidikan dan
Pelatihan Bidang Pengembangan SDM Kesehatan Dinas
Kesehatan Kota Medan
Pemateri : Parlin Manalu, SKM
Waktu : 12.00 – 14.00 WIB

Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana otonomi daerah yang bergerak di


bidang kesehatan yang fungsinya untuk melkasanakan kegiatan atau program-
program kesehatan yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas. Kepala Dinas
Kesehatan Kota Medan saat ini dipimpin oleh Ibu drg. Hj. Usma Polita Nasution,
M.Kes.
Visi Dinas Kesehatan Kota Medan adalah “Medan Sehat Harapan Kita
Bersama”. Masyarakat Medan mengandung arti bahwa sasaran kerja dari Dinas
Kesehatan Kota Medan adalah seluruh masyarakat yang berada di wilayah kerja
pemerintah kota Medan. Sehat diartikan sebagai cara berpikir masyarakat kota
Medan yang selalu dilandasi oleh nilai-nilai kesehatan yang pada akhirnya
mewujudkan lingkungan yang sehat serta perilaku hidup bersih dan sehat.

Sedangkan misi Dinas Kesehatan Kota Medan yaitu:


1. Menggerakkan Pembangunan Kota Berwawasan Kesehatan
Para penanggungjawab program pembangunan di Pemerintahan Kota Medan
harus memasukkan pertimbangan kesehatan dalam semua kebijaksanaan
pembangunannya. Untuk itu, maka seluruh elemen dari sistem pemerintahan kota
harus berperan sebagai penggerak utama pembangunan Kota Medan menuju kota
metropolitan yang modern, madani, dan relijius berwawasan kesehatan.
2. Mendorong Kemandirian Masyarakat untuk Hidup Sehat

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
37

Sehat merupakan hak asasi sehingga setiap individu berhak mendapatkan


pelayanan kesehatan. Disamping itu sehat juga merupakan investasi, yaitu bahwa
derajat kesehatan yang optimal akan dapat dicapai melalui investasi baik
pemerintah maupun individu. Dengan demikian diharapkan terciptanya suatu
kondisi dimana masyarakat menyadari, mau dan mampu untuk mengenali,
mencegah, dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi, sehingga dapat
bebas dari gangguan kesehatan, baik yang disebabkan karena penyakit termasuk
gangguan kesehatan akibat bencana, maupun lingkungan dan perilaku yang tidak
mendukung untuk hidup sehat.
3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu serta
merata dan terjangkau
Sesuai dengan paradigma sehat, Dinas kesehatan harus mengutamakan pada
upaya kesehatan masyarakat yang dipadukan secara serasi dan seimbang dengan
upaya kesehatan perorangan. Dinas Kesehatan melakukan revitalisasi sistem
kesehatan dasar dan rujukannya dengan memperluas jaringan yang efektif dan
efisien, serta peningkatan kualitas pelayanan sesuai standar yang ditetapkan.
Sejalan dengan upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, harus dilakukan
pula peningkatan jumlah dan kualitas sumber daya manusia kesehatan, yang
terdistribusi sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan. Perlu juga ditunjang dengan
administrasi kesehatan dan peraturan perundang-undangan yang memadai, serta
pengembangan kesehatan.
4. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan individu, keluarga,
masyarakat, dan lingkungan
Fungsi Dinas Kesehatan adalah:
 Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan
 Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang
kesehatan
 Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan
 Pelaksanaan pelayanan teknis administrasi ketatausahaan
 Pelaksana pengelolaan UPTD

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
38

 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan


tugas dan fungsinya

Visi kegiatan KKS yaitu:


 Jangka pendek
Agar mahasiswa dalam melaksanakan KKS di puskesmas yang merupakan
UPT dari Dinas Kesehatan Kota Medan mendapat gambaran tentang
segala sesuatu yang akan mereka laksanakan selama KKS di puskesmas.
 Jangka panjang
Sebagai seorang mahasiswa kedokteran yang akan menjadi pemikir di
bidang kesehatan nantinya memiliki kepedulian terhadap kesehatan
masyarakat dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat 2010.

Misi kegiatan KKS yaitu:


 Untuk mencapai visi di atas maka dilakukan pembekalan kepada
mahasiswa KKS kedokteran di Ladikkes Dinas Kesehatan Kota Medan.

Sasaran materi yang diberikan yaitu:


 Perkenalan struktur organisasi Dinas Kesehatan Kota Medan, pembekalan
upaya kegiatan puskesmas, dan standar pelayanan minimal menuju
Indonesia Sehat 2015.
Visi Dinas Kota Medan yaitu “Medan Sehat Harapan Kita Bersama”
Misi Dinas Kota Medan yaitu:
 Menggerakkan pembangunan kota berwawasan kesehatan
 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
 Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata, serta terjangkau
 Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan individu, keluarga
dan masyarakat, beserta lingkungan.

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
39

Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kota Medan yaitu:


1. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis di bidang kesehatan
2. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan, pemberantasan, pengawasan
penyakit menular dan penelitian kemungkinan terjadinya wabah penyakit
3. Melaksanakan pelayanan umum bidang kesehatan
4. Melaksanakan pemberian perizinan bidang kesehatan
5. Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang
tugasnya
6. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah

Bidang : Bina Pelayanan Kesehatan


Materi : Pelayanan Kesehatan
Pemateri : dr. Julianti Batubara
Waktu : 09.00 – 12.00 WIB

Bidang Bina Pelayanan Kesehatan berada di bawah dan bertanggung


jawab kepada Kepala Dinas dan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas Dinas lingkup pelayanan kesehatan dasar, kesehatan rujukan, dan kesehatan
khusus. Bidang Bina Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan fungsi:
1. Penyelenggaraan upaya kesehatan khusus meliputi kesehatan jiwa,
kesehatan mata, kesehatan kerja, kesehatan haji, kesehatan gigi dan mulut,
kesehatan kerja, kesehatan olahraga, kesehatan indra, kesehatan lansia,
pengobatan tradisional.
2. Penyelenggaraan upaya kesehatan perkotaan, kesejahteraan indera, dan usia
lanjut
3. Penyelenggaraan upaya kesehatan pada daerah perbatasan
4. Penyusunan pertunjuk teknis lingkup pelayanan kesehatan dasar, kesehatan
rujukan, dan kesehatan khusus
5. Pelaksanaan proses perijinan dan pelayanan lainnya lingkup pelayanan
kesehatan

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
40

6. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian lingkup pelayanan


kesehatan
7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

Bidang Pelayanan Kesehatan terdiri dari:


1. Seksi Kesehatan Dasar
Berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Bina
Pelayanan Kesehatan dan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas Bidang Pelayanan Kesehatan lingkup kesehatan dasar. Seksi
kesehatan dasar menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan pembinaan dan upaya kesehatan dasar perkotaan
b. Penyiapaan rencana, program dan kegiatan seksi kesehatan dasar
c. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup kesehatan dasar
d. Penyiapan bahan pembinaan kesehatan dasar dan kesehatan
komunitas
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

Tugas utama seksi kesehatan dasar berupa penanganan terhadap Gizi,


UKS, KIA, Imunisasi.

 Program kerja untuk gizi buruk:


Sesuai dengan Millenium Development Goals 1 yaitu menuntaskan
kemiskinan & kelaparan. Dimana penanganan gizi buruk
merupakan salah satu program utama pemerintah, dimana gizi
buruk merupakan salah satu indikator kemiskinan. Menurut data
yang kami dapatkan dari bidang ini, pada tahun 2014 D/S (jumlah
masyarakat yang datang ke puskesmas dibandingkan dengan
sasaran) untuk kota Medan adalah sebesar 75% sedangkan target
Nasional yang ingin dicapai adalah 85%. Banyak faktor yang

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
41

menyebabkan tidak tercapainya target ini salah satunya kurangnya


peran serta masyarakat dalam itu sendiri dan ditambah program
yang dilakkan oleh tenaga kesehatan sendiri mungkin belum
menyentuh masyarakat-masyarakat pedalaman atau masyarakat
bawah untuk datang berobat ke puskesmas. Pada tahun 2015 ini
Dinas kota Medan akan melakukan Operasi Timbang untuk
menjaring bayi-bayi yang jarang di timbang, hal ini dikarenakan
pada tahun 2014 banyak ditemukan bayi-bayi yang pendek
(stunting). Target penanganan gizi buruk ini adalah 100% termasuk
pengukuran BB, TB dan penyuluhan.
 Pemberian ASI Eksklusif:
Dari data yang kami dapatkan, target nasional untuk ASI Eksklusif
adalah 85% namun target yang dicapai Kota Medan belum
mencapai 85%. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor:
 saat ini banyak ibu-ibu yang tidak menjalankan IMD
 di klinik-klinik saat ini bayi-bayi yang baru llahir langsung
diberikan susu formula sehingga secara tidak langsung tidak
mendukung program IMD
 kurangnya pengetahuan pada ibu-ibu tentang manfaat ASI
Eksklusif.
 Banyak wanita karir di Kota Medan sehingga menjadi salah
satu alasan bagi ibu-ibu untuk tidak menjalankan ASI
Eksklusif.
 Pemberian Zat Besi (Fe)
Dari data yang kami dapatkan, target Nasional untuk pemberian zat
besi pada Ibu Hamil adalah 95%, sedangkan target yang dicapai di
kota Medan pada tahun 2014 adalah 89%. Beberapa faktor yang
menjadi alasan adalah:
 Ibu hamil kurang menyukai tablet besi oleh karena aroma
yang kurang sedap

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
42

 Ibu hamil takut akan efek setelah mengonsumsi tablet zat


besi, dimana efek yang mereka dengar menyebabkan buang
air besar menjadi keras.
 Pemberian Vitamin A
Pada bulan Februari dan bulan Agustus merupakan bulan
pemberian Vitamin A yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
Dimana target Nasional pemberian Vitamin A pada tahun 2014
adalah 85%. Dimana:
 bayi berumur <6 bulan mendapatkan vitamin berwarna Biru
1 buah (50.000 IU)
 bayi/balita >6 bulan mendapatkan vitamin berwarna Merah 1
buah (100.000 IU)
 Ibu pasca melahirkan mendapatkan vitamin berwarna merah
2 buah dimana, 1 buah diberikan langsung segera setelah post
partum dan yang satunya lagi deberikan 24 jam post partum.
Namun masalah yang didapati saat ini adalah masih kurangnya
stock vitamin berwarna biru.
 Pemberian Garam Beryodium
Target Nasional pemberian garam beryodium pada tahun 2010
adalah 90%, di Kota Medan sudah mencapai target yaitu 100%,
sehingga Kota Medan bebas gondok pada data yang didapat pada
tahun 2010. Untuk data terakhir belum ada, oleh karena survei
yang dilakukan oleh dinas kesehatan kota medan berlangsung ±5
tahun sekali.

2. Seksi Kesehatan Rujukan


Materi yang di dapatkan di seksi kesehatan rujukan antara lain:
 Tentang tugas dari seksi rujukan yaitu mengatur tentang sistem
rujukan. Sistem rujukan yang berlaku di kota medan adalah sistem
rujukan berjenjang. Sistem rujukan berjenjang dimulai dari tingkat

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
43

pelayanan primer hingga tersier yaitu dari rumah sakit tipe D atau C
ke rumah sakit tipe B, lalu berlanjut ke rumah sakit tipe A.
 Pencatatan data kunjungan rujukan dari puskesmas ke rumah sakit
yang akan dibuat dalam bentuk rekapan dan dilaporkan ke dinas
kesehatan kabupaten/kota ke bagian kesehatan rujukan
 Pengaturan akreditasi dan re-akreditasi rumah sakit yang dilkukan
per lima tahun yang berdasarkan pada Permenkes.
 Pembuatan izin Rumah Sakit. Terdapat 72 Rumah Sakit di kota
Medan, termasuk rumah sakit umum dan rumah sakit khusus.
 Pembuatan izin Laboratorium. Terdapat 20 – 30 laboratorium yang
tersebar di kota Medan.
 Mengeluarkan surat keterangan lahir untuk rumah sakit. Dengan
mengeluarkan surat keterangan lahir maka dapat diperolah angka
kelahiran yang terjadi di kota Medan.

3. Seksi Kesehatan Khusus yang terdiri dari:


 Kesehatan Gigi dan Mulut
Kegiatan di Ruang Poli Gigi dan Mulut berupa pelayanan terhadap
pasien yang datang ke puskesmas dengan keluhan pada gigi dan
rongga mulut, sebagian besar pasien datang untuk perawatan gigi
dan pencabutan gigi.
 Upaya Kesehatan Olahraga
Kegiatan yang dilakukan adalah memberikan penyuluhan kepada
penunjang Puskesmas agar menjaga kebugaran tubuh dengan
berolahraga juga dilakukan pendataan dan pembinaan kepada klub-
klub olahraga yang ada di wilayah Puskesmas.
 Upaya Kesehatan Jiwa
Kegiatan yang dilakukan meliputi :
 Pengenalan dini gangguan jiwa.
 Memberikan pertolongan pertama pada penderita gangguan
jiwa.

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
44

 Pelayanan langsung terhadap penderita.


 Melakukan rujukan kepada unit yang lebih mampu bila
diperlukan.
 Upaya Kesehatan Mata
Bertujuan untuk meningkatkan kesehatan mata masyarakat.
Kegiatan yang dilakukan berupa:
 Pelayanan langsung di sarana kesehatan
 Pencarian kasus katarak bekerja sama dengan BKIM.
 Upaya Kesehatan Lanjut Usia
Usaha ini bertujuan untuk memelihara kesehatan para lansia.
Kegiatan-kegiatan lanjut usia di Puskesmas berupa :
 Posyandu Lansia: Pemeriksaan kesehatan, penyuluhan, dan
senam lansia
Surveilans penyakit tidak menular seperti DM, hipertensi.

4.2.2. Hari Kedua (Rabu, 28 Desember 2016)


Bidang : Pengendalian MasalahKesehatan
Pemateri : Edy Yusuf, S.KM
Waktu : 09.30 – 11.30 WIB

Terdapat 3 seksi di BidangPengendalianMasalahKesehatan, yaitu:


1. Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit
2. Seksi Wabah dan Bencana
3. Seksi Kesehatan Lingkungan

a. Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit


Dikepalai oleh dr. Pocut Fatimah Putri, MARS. Berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pengendalian Masalah
Kesehatan dan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan lingkup Pengendalian dan
Pemberantasan Penyakit menyelenggarakan fungsi :

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
45

 Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Pengendalian dan


Pemberantasan Penyakit
 Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengendalian dan
pemberantasan penyakit
 Penyiapan bahan dan data penyelenggaraan pengendalian surveilans
epidemiologi, pengendalian penyakit tidak menular, immunisasi,
kesehatan mata, dan penyelidikan kejadian luar biasa (KLB)
 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Pada seksi ini, kami mendapat penjelasan tentang pembagian peyakit yang
terdiri dari dua jenis yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular,
Demam berdarah, dan Rokok.
Salah satu contoh penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan di Kota
Medan adalah Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Penyakit yang
disebabkan oleh virus Dengue ini disebarkan melalui vektor nyamuk Aedes
aegypti. Kasus DBD yang terjadi di Kota Medan pada tahun 2014 adalah
sebanyak 1698 kasus dan menyebabkan sebanyak 15 jiwa meninggal dunia.
Penanggulangan DBD yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Medan
adalah dengan melakukan promosi kesehatan, pemberantasan sarang nyamuk,
abatisasi, penemuan kasus DBD, fogging di area penemuan kasus DBD radius
200 meter, dan surveilans epidemiologi.
Faktor risiko penyebab penyakit tidak menular terbanyak adalah rokok.
Banyak penyakit sistem kardivaskular, pernafasan dan lain-lain yang dipicu
oleh rokok. Rokok tidak hanya memberikan efek buruk terhadap perokok
namun juga memberikan efek kepada orang-orang sekitar yang menghirup
asap rokok tersebut. Dampak yang sangat buruk adalah pada ibu hamil dan
anak-anak. Untuk itu Pemerintah Kota Medan mengeluarkan Perda No.3
tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok untuk mengurangi konsumsi rokok
di tempat umum.

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
46

b. Seksi Wabah dan Bencana


Pada seksi wabah dan bencana yang dikepalai oleh Bapak Edy Yusuf, SKM,
kami mendapatkan informasi terkait kegiatan yang diadakan oleh seksi wabah
dan bencana. Untuk mencegah terjadinya wabah, Seksi Wabah dan Bencana
mengadakan kegiatan Surveilans. Kegiatan ini merupakan pencatatan serta
pelaporan penyakit-penyakit yang terjadi di puskesmas wilayah kerja kota
Medan. Hasil surveilans tingkat puskesmas wajib dilaporkan sebelum tanggal
5 setiap bulannya. Sedangkan hasil surveilans tingkat kota dilaporkan
sebelum tanggal 10 setiap bulannya ke tingkat propinsi. Kemudian hasil
surveilans tingkat propinsi dilaporkan sebelum tanggal 15 setiap bulannya ke
pusat. Hal ini untuk mengawasi perkembangan penyakit dari masing-masing
daerah agar dapat tertangani secara tepat.
Kemudian, untuk menanggulangi masalah bencana di Kota Medan, Seksi
Wabah dan Bencana memiliki sebuah tim emergensi. Tim ini nantinya akan
bertugas jika terdapat bencana pada wilayah Kota Medan seperti banjir,
gempa bumi atau kebakaran. Tim ini juga bertugas apabila ada permintaan
dari Pemko Medan untuk berjaga di kegiatan-kegiatan yang sedang
diselenggarakan oleh Pemko Medan.
Dalam menentukan situasi Kejadian Luar Biasa (KLB), yaitu apabila suatu
kejadian penyakit menjadi dua kali lipat jumlahnya dari tahun sebelumnya.
Kemudian hal ini disampaikan ke Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan untuk
diteruskan ke Walikota Medan dan pada akhirnya Walikota akan menetapkan
keputusan situasi KLB di Kota Medan. Kemudian Walikota akan menunjuk
tim penanggulangan yang terdiri dari lintas sektoral SKPD yang secara
bersama-sama dibawah koordinasi Walikota untuk menangani KLB tersebut.

c. Seksi Kesehatan Lingkungan


Seksi ini dikepalai oleh Bapak Odentara Sembiring, SKM, M.Kes, memiliki
tugas:
 Melaksanakan program pemantauan jentik berkala (PJB). Target yang
harus dicapai adalah angka bebas jentik diatas 95% di kota Medan.

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
47

Maksudnya adalah dalam 100 rumah, maksimal 5 rumah terdapat jentik.


Pemantauan dilakukan oleh pihak Puskesmas disertai pemberian bubuk
abate kepada rumah-rumah yang dikunjungi. Sebaiknya menaburkan 1
gram bubuk abate dalam 100 liter air pada tempat penampungan air yang
susah dikuras misalnya tangki air.
 Menjaga kebersihan lingkungan sekitar terutama di kawasan Rumah
Sakit dan sarana pengobatan lainnya terutama terhadap sampah-sampah
medis dengan menyediakan tempat sampah khusus medis dengan
penanda plastik berwarna kuning atau tempat sampah kuning dan sampah
non-medis dengan penanda plastik berwana hitam atau tempat sampah
berwarna hitam
 Melakukan inspeksi langsung ke daerah yang mengalami wabah, dan
menilai apakah penyebab wabah tersebut dikarenakan kebersihan
lingkungan yang kurang memadai atau pengetahuan penduduk setempat
yang masih kurang
 Menilai depot air di Rumah Sakit untuk menjaga kestrerilisasian
penggunaan air-air untuk kebutuhan Rumah Sakit seperti pada proses
operasi dan lainnya
 Mengadakan kerjasama dengan Rumah Sakit pemerintah untuk
menyelesaikan masalah sampah medis, dimana sampah medis tersebut
akan di musnahkan oleh salah satu rumahsakit pemerintah per bulannya.
 Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap restoran dan rumah
makan di kota Medan. Tujuannya adalah untuk memutuskan rantai
penyakit yang disebabkan oleh makanan dan minuman.
Pada seksi ini kami mendapat penjelasan mengenai pengawasan terhadap
tempat pengolahan makanan, dan pengawasan rumah sakit.
Pada tempat pengolahan makanan, penilaian dilakukan pada proses
pengolahan yaitu luas dapur, sumber air bersih, alat perlindungan diri
penjamah makanan, bahan baku. Apabila keseluruhan komponen pengawasan
baik maka Dinas Kesehatan akan mengeluarkan Surat Kesehatan untuk
fasilitas pengolahan makanan tersebut.

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
48

Pada rumah sakit, seksi ini melakukan pengawasan air bersih, makanan dan
minuman pasien, sarana dan prasarana, pengolahan sampah/limbah.
Pengawasan terhadap rumah sakit dilakukan dua kali setahun.

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
49

BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Kota Medan merupakan ibu kota propinsi Sumatera Utara. Luas wilayah
daerah Kota Medan adalah 265,1 km2 yang terdiri dari 21 kecamatan 151
kelurahan dan 2.001 lingkungan. Menurut data BPS tahun 2013, Kota Medan
memiliki jumlah penduduk sebanyak 2.135.556 jiwa. Komposisi penduduk Kota
Medan menurut kelompok umur, menunjukkan bahwa penduduk yang berusia
muda (0-19 tahun) sebesar 36,6%, yang berusia produktif (20-59 tahun) sebesar
61,7% dan yang berusia tua (60 >75 tahun) sebesar 6,36%. Seperti kota-kota besar
lainnya dengan jumlah penduduk yang cukup banyak, maka Kota Medan juga
memiliki masalah-masalah yang harus ditangani.
Pembangunan dalam bidang kesehatan merupakan salah satu bagian dari visi
misi Pemerintah Kota Medan tahun 2011. Misi tersebut adalah melaksanakan
pembangunan kesehatan dan mempermudah akses masyarakat terhadap kesehatan
dan informasi kesehatan. Dalam rangka penjabaran visi misi Pemerintah Kota
Medan, Dinas Kesehatan Kota Medan mencanangkan suatu visi ”Medan Sehat
Harapan Kita Bersama” dengan misi Menggerakkan pembangunan kota
berwawasan kesehatan, mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat,
dan memelihara dan meningkatkan profesionalisme layanan kesehatan.
Tujuan yang ingin dicapai adalah terwujudnya lingkungan pemukiman,
industri dan perdagangan yang sehat, terciptanya sarana pendidikan, pariwisata
dan sarana umum yang sehat, terwujudnya masyarakat yang mampu melakukan
upaya kesehatan yang paripurna, meningkatnya kualitas dan kuantitas sumberdaya
manusia kesehatan, tersedianya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan,
meningkatnya pelayanan kesehatan yang berkualitas dan mudah diakses oleh
masyarakat, dan terpenuhinya pembiayaan operasional dinas kesehatan.

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
50

Dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, menurut Perwal No. 40 tahun 2010


Dinas Kesehatan Kota Medan memiliki struktur organisasi sebagai berikut:
1. Kepala Dinas Kesehatan
2. Sekretariat
d. Sub Bagian Umum
e. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan
f. Sub Bagian Penyusunan Program
3. Bidang Bina Pelayanan Kesehatan
a. Seksi Kesehatan Dasar
b. Seksi Kesehatan Rujukan
c. Seksi Kesehatan Khusus
4. Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan
a. Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit
b. Seksi Wabah dan Bencana
c. Seksi Kesehatan Lingkungan
5. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan
a. Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan
b. Seksi Pendidikan dan Pelatihan
c. Seksi Registrasi dan Akreditasi
6. Bidang Kefarmasian Jaminan dan Sarana Kesehatan
a. Seksi Kefarmasian
b. Seksi Jaminan Kesehatan
c. Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan
7. Unit Pelaksana Teknis (UPT)
8. Kelompok Jabatan Fungsional
Kegiatan KKS di Dinas Kesehatan Kota Medan dilaksanakan selama tiga
hari yaitu mulai pada Selasa, 27 Desember sampai Rabu, 28 Desember 2016.
Kegiatan yang dilakukan selama KKS di Dinas Kesehatan Kota Medan adalah
berupa bimbingan dan penjelasan dari tiap-tiap bidang yang ada di Dinas tersebut
tentang apa program yang dijalankan pada bidang tersebut.

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016
51

Hari pertama (Selasa, 27 Desember 2016) kegiatan dimulai pukul 08.00 –


16.00 WIB. Diberikan tiga buah materi oleh Bidang Pengembangan SDM
Kesehatan dengan judul materi pertama adalah Dinas Kesehatan Kota Medan
yang disampaikan oleh Ibu Leny M. Sinaga. Judul materi kedua adalah Dinas
Kesehatan Kota dan Pengarahan dan Pembekalan KKS di Seksi Pendidikan dan
Pelatihan Bidang Pengembangan SDM Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Medan
yang disampaikan oleh Parlin Manalu, SKM. Judul materi ketiga oleh Bidang
Pelayanan Kesehatan dengan judul materi mengenai Bidang Pelayanan Kesehatan
yang disampaikan oleh dr. Julianti Batubara.
Hari kedua (Rabu, 28 Desember 2016) kegiatan dimulai pukul 09.30 –
11.30 WIB. Diberikan satu buah materi oleh Bidang Penanggulangan Masalah
Kesehatan dengan judul materi Penanggulangan Masalah Kesehatan yang
disampaikan oleh Bapak Edy Yusuf, S.KM

5.2. Saran
Saran untuk pelaksanaan KKS di Dinas Kesehatan Kota Medan adalah
pemberian materi dapat diberikan oleh seluruh bidang yang ada di Dinas tersebut.
Hal ini dikarenakan bidang-bidang yang tidak memberikan materi juga memiliki
informasi yang penting tentang kesehatan masyarakat yang ada.

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK USU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan, 27-28 Desember 2016

Anda mungkin juga menyukai