Anda di halaman 1dari 3

1. Yang merupakan metabolisme fase II yaitu : c.

Hipotensi
a. Oksidase d. Idiosinkrasi
b. Glukoronidase e. Potensi
c. Asimilase
d. Reduksi 8. Reaksi yang tidak diinginkan pada saat pemberian
e. Hidrolisis obat disebut :
a. Efek toksik
2. Paracetamol dapat menyebabkan keadaan b. Efek samping
seperti yang dialami B karena menghasilkan c. Efek terapi
senyawa reaktif yang dapat merusak sel-sel d. Efek subterapi
hati setelah proses farmakokinetik di bawah e. Efek subtoksik
ini :
a. Absorbsi 9. Efek dopamine dapat dihambat dengan pemberian
b. Distribusi antagonis yang bekerja pada reseptor :
c. Metabolisme a. Reseptor β1
d. Ekskresi b. Reseptor β2
e. Eliminasi c. Reseptor α1
d. Reseptor β3
3. Konsentrasi obat yang berada di antara e. Reseptor α2
konsentrasi minimum obat yang masih
efektif dengan konsentrasi maksimum yang 10. Reseptor yang kerjanya bersamaan dengan
masih aman akan menghasilkan : adrenergik adalah :
a. Efek toksik a. Muskarinik
b. Efek terapi b. Kolinergik
c. Sub terapi c. Parasimpatolitik
d. Efek samping
e. Semua benar tanpa kecuali (SBTK) 11. Efek sediaan obat adrenalin adalah :
a. Denyut jantung meningkat oleh reseptor β2
4. Yang tersebut di bawah ini merupakan b. Vasokontriksi oleh reseptor β3
proses perombakan pada biotransformasi c. Vasokontriksi oleh reseptor α1
obat yaitu : d. Vasokontriksi oleh reseptor β1
a. Asetilasi e. Denyut jantung meningkat oleh reseptor β2
b. Oksidasi
c. Sulfatasi 12. Seorang pasien gastritis (maag) mengkonsumsi
d. Metilasi antacid dan mengalami anemia. Oleh dokter,
e. Glukoronidase diberikan Fe (zat besi). Setelah beberapa minggu,
keluhannya tidak juga hilang. Hal ini terjadi karena :
5. Ekskresi obat yang bersifat asam lemah a. Interaksi farmaseutik
melalui ginjal dapat ditingkatkan dengan b. Interaksi farmakokinetik absorbsi
pemberian : c. Interaksi farmakokinetik distribusi
a. NH4Cl d. Interaksi farmakokinetik metabolisme
b. Vitamin C e. Interaksi farmakokinetik ekskresi
c. NaHCO3
d. Probenecid 13. Interaksi yang terjadi antara antacid dan Fe pada
e. Asam mefenamat kasus tersebut (no.12) adalah :
a. Obat Fe membentuk chelatin dengan antacid
6. Efek obat amphetamine dapat diturunkan b. Pada obat terjadi kompetisi ikatan plasma
dengan : c. Metabolisme Fe meningkat
a. NH4Cl d. Metabolisme Fe menurun
b. Vitamin C e. Ekskresi Fe meningkat
c. NaHCO3
d. Probenecid 14. Mekanisme interaksi langsung pada obat
e. Asam mefenamat farmakokinetik adalah :
a. Obat A kurang diserap karena obat B mengubah
7. Efek tidak bertambah saat dosis pH asam lambung
ditingkatkan karena dosis sudah mencapai b. Obat A membentuk chelatin dengan obat B
optimal disebut : c. Obat A waktu penyerapan di lambung singkat
a. Ceiling effect karena obat B mempercepat gerakan peristaltik
b. Agonis

FARMAKOLOGI UAS 2012 Page 1


d. Obat A waktu penyerapan di lambung lambat 21. Interaksi obat antasida dan tetrasiklin
karena obat B memperlambat gerakan peristaltik merupakan :
e. Obat A menggeser ikatan protein obat B a. Interaksi farmakokinetik absorbsi
b. Interaksi farmakokinetik distribusi
15. Seorang ibu mengeluh sesak napas setelah c. Interaksi farmakokinetik metabolisme
pemakaian obat propanolol (beta blocker) d. Interaksi farmakokinetik ekskresi
sebagai obat antihipertensi. Timbul sesak e. Interaksi farmakodinamik resptor
napas adalah efek samping obat yang
merugikan. Efek tersebut dapat terjadi 22. Interaksi obat probenecid dan penicillin merupakan :
karena pemakaian obat pada : a. Interaksi farmakokinetik absorbsi
a. Dosis terapi b. Interaksi farmakokinetik distribusi
b. Dosis toksik c. Interaksi farmakokinetik metabolisme
c. Dosis tepat d. Interaksi farmakokinetik ekskresi
d. Dosis subterapi e. Interaksi farmakodinamik reseptor
e. Dosis subtoksik
23. Peranan CYP450 penting pada mekanisme
16. Sesak napas yang dialami oleh ibu tersebut terjadinya :
merupakan reaksi : a. Interaksi farmakokinetik absorbsi
a. Tipe A b. Interaksi farmakokinetik distribusi
b. Tipe B c. Interaksi farmakokinetik metabolisme
c. Tipe D d. Interaksi farmakokinetik ekskresi
d. Tipe E e. Interaksi farmakodinamik reseptor
e. Tipe G
24. Pada pemberian obat yang mempunyai ikatan
17. Terjadinya akumulasi obat akibat pemberian protein sangat kuat sehingga akan menyebabkan
obat tersebut merupakan reaksi : obat lain posisinya tergeser dan beredar di sirkulasi
a. Tipe A sistemik dalam bentuk bebas, terdapat pada
b. Tipe B mekanisme terjadinya :
c. Tipe D a. Interaksi farmakokinetik absorbsi
d. Tipe E b. Interaksi farmakokinetik distribusi
e. Tipe G c. Interaksi farmakokinetik metabolisme
d. Interaksi farmakokinetik ekskresi
18. Reaksi OTT dapat terjadi secara fisika dan e. Interaksi farmakodinamik reseptor
kimia. Timbulnya gas akibat kombinasi 2
obat dapat terjadi pada : 25. Interaksi pil KB dan antibiotika ampicillin merupakan
a. Hexamin + Acetosal mekanisme terjadinya :
b. Gliserin + KMnO4 a. Interaksi farmakokinetik absorbsi
c. Tetrasiklin + Antasida b. Interaksi farmakokinetik distribusi
d. Sodium bikarbonat + asam c. Interaksi farmakokinetik metabolisme
e. K-chlorat + KMnO4 d. Interaksi farmakokinetik ekskresi
e. Interaksi farmakodinamik reseptor
19. Terbentuknya senyawa kompleks pada
interaksi farmaseutik terjadi akibat 26. Interaksi obat antikoagulan heparin dan NSAID
kombinasi : asam salisilat merupakan mekanisme terjadinya :
a. Hexamin + Acetosal a. Interaksi farmakokinetik absorbsi
b. Gliserin + KMnO4 b. Interaksi farmakokinetik distribusi
c. Tetrasiklin + Antasida c. Interaksi farmakokinetik metabolisme
d. Sodium bikarbonat + asam d. Interaksi farmakokinetik ekskresi
e. K-chlorat + KMnO4 e. Interaksi farmakodinamik reseptor

20. Terbentuknya endapan pada reaksi OTT 27. Interaksi pemakaian histamin dan diphenhydramine
dapat terjadi pada : merupakan mekanisme terjadinya :
a. Hexamin + Acetosal a. Interaksi farmakokinetik absorbsi
b. Gliserin + KMnO4 b. Interaksi farmakokinetik distribusi
c. Tetrasiklin + Antasida c. Interaksi farmakokinetik metabolisme
d. Ringer laktat + Amphotericin B d. Interaksi farmakokinetik ekskresi
e. Riboflavin + Methylen blue e. Interaksi farmakodinamik reseptor

28. –

FARMAKOLOGI UAS 2012 Page 2


29. Gabungan obat berikut akan memberikan 39. Paracetamol dapat bekerja secara efektif
interaksi farmakodinamik berlawanan arah karena menembus ke :
pada reseptor yang berbeda : a. SSP
a. Amphetamine + Atropine b. Ginjal
b. Succinylcholine + Atropine c. Hepar
c. Phenylpropanolamin + ecstasy d. Kulit
d. Amphetamine + Diazepam e. Tulang
e. Propanolol + Prazosin
40. Pemberian aquadest (placebo) pada percobaan
30. Gabungan obat berikut akan memberikan untuk menurunkan demam pada burung merpati
interaksi farmakodinamik searah pada dapat terjadi karena :
reseptor yg berbeda : a. Mengkontriksi pembuluh darah
b. Mengeluarkan banyak keringat
31. – c. Menghambat sintesis enzim siklooksigenase
(COX-1)
32. Penulisan resep yang benar berikut ini d. Menghambat sintesis enzim siklooksigenase
adalah : (COX-2)
a. R/asam mefenamat cap mg 500 no.X e. Menghambat sintesis enzim siklooksigenase
b. r/amoxicillin mg 500 tab No.X (COX-3)
c. R/Ampicillin 500 mg Cap No X
d. r/Tab Diclofenac mg 50 no X
e. R/Voltaren emulgen tube No I

33. Paracetamol mengandung Acetaminofem


120mg/Cth., dosis 1-6 tahun = 200-
400mg/hari (4x). Seorang anak berumur 2
tahun memerlukan :
a. Cth. I
b. Cth. ½ - ¾
c. Cth.2
d. Cth.3
e. Cth.2½

34. Cara penulisan resep yang benar di bawah


ini adalah :

35. Obat tersebut akan diberikan 2x sehari,


sehingga cara penulisannya adalah :
a. S 2 dd pulv.I
b. S 2 dd I pulv.
c. S 2 dd 10 mg
d. S 2 dd mg 10
e. S 2 dd 1 tab

36. –

37. Obat paracetamol berfungsi sebagai :

38. Paracetamol dapat bekerja secara efektif


untuk menurunkan demam merpati sebab :
a. Mengkontriksi pembuluh darah
b. Mengeluarkan banyak keringat
c. Menghambat sintesis enzim siklooksigenase
(COX-1)
d. Menghambat sintesis enzim siklooksigenase
(COX-2)
e. Menghambat sintesis enzim siklooksigenase
(COX-3)

FARMAKOLOGI UAS 2012 Page 3

Anda mungkin juga menyukai