Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN KEGIATAN KEPANITERAAN KLINIK SENIOR (KKS)

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT/ILMU


KEDOKTERAN PENCEGAHAN/ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
TANGGAL 18 Maret 2019 – 04 April 2019

Disusun Oleh :

NANDA ANASTASYA MANURUNG 71160891805

CHAIRUNNISA BR. KELIAT 71170891180

NAVA VIDYA 71170891179

ROSNA AYU SANDRI 71170891276

DEWI FADIYAH 71170891283

MARINAH 71170891177

Rr. RURIN ANINDYA SARASWATI 711608911014

FAKULTASKEDOKTERAN

UNIVERSITASISLAM SUMATERAUTARA

MEDAN

2018
i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas
berkat dan hidayah-Nya sehingga laporan kegiatan ini dapat kami selesaikan tepat
pada waktunya. Pada laporan kegiatan ini, kami melaporkan mengenai rangkaian
kegiatan selama menjalani KKS di Dinas Kesehatan Kota Medan. Adapun tujuan
penulisan laporan kasus ini adalah untuk memenuhi tugas kepaniteraan klinik di
Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu
Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, drg. Hj. Usma Polita Nasution, M.Kes,
beserta jajarannya yang telah memberikan kesempatan bagi kami untuk mengikuti
kegiatan kepaniteraan klinik senior di Dinas Kesehatan Kota Medan. Demikian
pula kepada koordinator koasisten yang telah membimbing kami dalam penulisan
laporan kegiatan ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan kegiatan ini masih belum
sempurna, baik dari segi materi maupun tata cara penulisannya. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan laporan kegiatan ini. Atas bantuan dan segala
dukungan dari berbagai pihak baik secara moral maupun spiritual, penulis
ucapkan terima kasih. Semoga laporan kegiatan ini dapat memberikan sumbangan
bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya kesehatan.

Medan, April 2019

Penulis

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK UISU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan 17 Desember 2018 – 03Januari 2019
ii

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1


1.1. Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2. Tujuan........................................................................................ ........... 2
1.2.1 Tujuan Umum................................................................... ........... 2
1.2.2 Tujuan Khusus.................................................................. ........... 2
1.3. Manfaat ................................................................................................ 3

BAB II SITUASI KEADAAN UMUM DAN LINGKUNGAN .............. 4


2.1. Keadaan Geografis ................................................................................ 4
2.2. Kependudukan....................................................................................... 4
2.2.1. Umur ................................. ......................................................... 5
2.2.2. Jumlah Anggota Keluarga ................................. ........................ 5
2.3. Sosial Ekonomi ..................................................................................... 5
2.3.1. Pendidikan ................................. ................................................ 5
2.3.2. Ketenagakerjaan ................................. ....................................... 6
2.3.3.Pendapatan dan Kemiskinan................................. ....................... 6
2.4. Lingkungan Fisik dan Biologi ............................................................... 7
2.4.1. Rumah Sehat ................................. ............................................. 7
2.4.2. Sumber Air Minum ................................. ................................... 7
2.4.3. Fasilitas Tempat Buang Air Besar ............................................. 8
2.4.4. Tempat Umum .......................................................................... . 8
2.4.5.Pembuangan Sampah................................. .................................. 8

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK UISU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan 17 Desember 2018 – 03Januari 2019
iii

2.5. Pelayanan Kesehatan ............................................................................. 9


2.5.1.Sarana Kesehatan ................................. ....................................... 9
2.5.2.Tenaga Kesehatan ................................. ...................................... 10
2.5.3.Daftar Puskesmas......................................................................... 11

BAB III . PROGRAM KERJA DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN 12


3.1. Visi dan Misi ......................................................................................... 12
3.2. Tujuan…. .............................................................................................. 12
3.3. Pembangunan Kesehatan ...................................................................... 13
3.4. Organisasi .............................................................................................. 15
3.5. Struktur Organisasi ............................................................................... 19

BAB IV LAPORAN KEGIATAN ............................................................. 20


4.1. Pelaporan ............................................................................................... 20
4.2. Kegiatan …. ........................................................................................... 20
4.2.1. Hari Pertama (Senin,17 Desember 2018)................................. .. 21
4.2.2. Hari Kedua (Selasa,18Desember 2018)................................. ..... 34

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................... ... 41


5.1. Kesimpulan ......................................................................................... 41
5.2. Saran .................................................................................................. 43

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK UISU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan 17 Desember 2018 – 03Januari 2019
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Daya saing suatu negara ditentukan oleh dua belas pilar, diantaranya
adalah kesehatan. Baik berdiri sendiri, kesehatan dapat dipengaruhi pilar-pilar
lainnya. Gambaran kesehatan yang ingin dicapai adalah sesuai dengan rumusan
Indonesia Sehat 2025. Olehkarena itu, pemerintah telah berupaya
menyelenggarakan pembangunan kesehatan sesuai dengan UU No.36 tahun 2009
dalam meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat untuk
hidup.
Strategi utama dalam mendukung tercapainya Indonesia Sehat 2025 adalah
dengan pemberdayaan masyarakat dan desentralisasi. Pembangunan dalam bidang
kesehatan merupakan salah satu bagian dari visi misi Pemerintah Kota Medan
tahun 2011. Misi tersebut adalah melaksanakan pembangunan kesehatan dan
mempermudah akses masyarakat terhadap kesehatan dan informasi kesehatan.
Dalam rangka penjabaran visi misi Pemerintah Kota Medan, Dinas
Kesehatan Kota Medan mencanangkan suatu visi ” Menjadi Kota yang Sehat
dalam Kemandirian dan Humanis” dengan misi melaksanakan pelayanan
kesehatan yang paripurna, merata dan bermutu, menumbuhkembangkan
kemandirian dan partisipasi masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat dan
kemitraan dalam pembangunan kesehatan, melaksanakan penanggulangan
masalah kesehatan dan penyehatan lingkungan, meningkatkan manajemen dan
informasi kesehatan yang akuntabel, transparan, berdaya guna, dan berhasil guna.
Tujuan yang ingin dicapai adalah terwujudnya lingkungan pemukiman, industri
dan perdagangan yang sehat, terciptanya sarana pendidikan, pariwisata dan sarana
umum yang sehat, terwujudnya masyarakat yang mampu melakukan upaya
kesehatan yang paripurna, meningkatnya kualitas dan kuantitas sumberdaya
manusia kesehatan, tersedianya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan,
meningkatnya pelayanan kesehatan yang berkualitas dan mudah diakses oleh
masyarakat, dan terpenuhinya pembiayaan operasional dinas kesehatan.

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK UISU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan 17 Desember 2018 – 03Januari 2019
2

Salah satu ujung tombak suksesnya pelayanan kesehatan adalah sarana


pelayanan kesehaan strata pertama yaitu puskesmas yang berada dalam wilayah
Kota Medan. Puskesmas berperan dalam upaya baik promotif, preventif, kuratif,
dan rehabilitatif. Oleh karena itu, dalam rangka membentuk petugas kesehatan
yang tidak hanya piawai dalam bidang kuratif dan rehabilitatif, tetapi juga dalam
bidang preventif dan promotif, Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera
Utara menyelenggarakan kegiatan kepaniteraan senior klinik (KKS) di Dinas
Kesehatan Kota Medan yang kemudian memberi pembekalan bagi peserta KKS
untuk melakukan kegiatan KKS di puskesmas yang ditentukan kemudian.

1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui program dan kegiatan yang berlangsung di Dinas
Kesehatan Kota Medan serta untuk memenuhi persyaratan dalam mengikuti
kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) di Departemen Ilmu Kesehatan
Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan, Fakultas
Kedokteran, Universitas Islam Sumatera Utara.
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui struktur organisasi Dinas Kesehatan Kota Medan.
2. Untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan di Dinas Kesehatan Kota Medan
dan di wilayah Kota Medan.
3. Untuk mengetahui program dan target puskesmas sebagai pembekalan
kegiatan KKS di puskesmas.
4. Untuk mengetahui program kegiatan pelayanan kesehatan di Kota Medan.
5. Untuk mengetahui program kegiatan pengendalian masalah kesehatan di Kota
Medan.

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK UISU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan 17 Desember 2018 – 03Januari 2019
3

1.3. Manfaat
Laporan kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis
dan pembaca khususnya pengetahuan mengenai program dan situasi kesehatan
masyarakat di Kota Medan dalam peningkatan partisipasi mendukung strategi
pemberdayaan masyarakat yang dicanangkan dalam program pembangunan
kesehatan.

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK UISU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan 17 Desember 2018 – 03Januari 2019
4

BAB II
SITUASI UMUM DAN KEADAAN LINGKUNGAN
2.1. Keadaan Geografis
Kota Medan merupakan ibu kota propinsi Sumatera Utara. Luas wilayah
daerah Kota Medan adalah 265,1 km2 yang terdiri dari 21 kecamatan 151
kelurahan dan 2.001 lingkungan. Sebagian besar wilayah Kota Medan merupakan
dataran rendah dengan topografi yang cenderung miring ke Utara dan menjadi
tempat pertemuan 2 sungai penting, yaitu sungai Babura dan sungai Deli. Di
samping itu, Kota Medan berada pada ketinggian 2,5 - 37,5 meter di atas
permukaan laut dan secara administratif mempunyai batas wilayah sebagai berikut
Sebelah Utara: Kabupaten Deli Serdang dan Selat Malaka, Sebelah Selatan:
Kabupaten Deli Serdang, Sebelah Barat: Kabupaten Deli Serdang, Sebelah Timur:
Kabupaten Deli Serdang.
2.2. Kependudukan
Menurut data BPS tahun 2018, Kota Medan memiliki jumlah penduduk
sebanyak 2.247.425 jiwa, dengan perincian sebagai berikut:

No. Kecamatan Laki – Laki Perempuan Jumlah


1. Medan Tuntungan 42.987 44.051 87.038
2. Medan Johor 66.286 67.924 134.210
3. Medan Amplas 62.188 63.724 125.912
4. Medan Denai 73.340 75.153 148.493
5. Medan Area 49.706 50.934 100.640
6. Medan Kota 37.377 38.301 75.678
7. Medan Maimun 20.418 20.922 41.340
8. Medan Polonia 28.093 28.787 56.880
9. Medan Baru 20.356 20.859 41.215
10. Medan Selayang 53.300 54.617 107.917
11. Medan Sunggal 58.138 59.574 117.712
12. Medan Helvetia 75.680 77.551 153.231
13. Medan Petisah 31.821 32.608 64.429
14. Medan Barat 36.496 37.397 73.893
15. Medan Timur 55.946 57.328 113.274
16. Medan Perjuangan 48.144 49.334 97.478
17. Medan Tembung 68.880 70.582 139.462
18. Medan Deli 91.115 93.365 184.480
19. Medan Labuhan 58.985 60.443 119.428
20. Medan Marelan 81.478 83.490 164.968

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK UISU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan 17 Desember 2018 – 03Januari 2019
5

21. Medan Belawan 49.266 50.481 99.747


Kota Medan 1.110.000 1.137.425 2.247.425
Sumber: BPS Kota Medan

2.2.1. Umur
Komposisi penduduk Kota Medan menurut kelompok umur, menunjukkan
bahwa penduduk yang berusia muda (0-19 tahun) sebesar 36,6%, yang berusia
produktif (20-59 tahun) sebesar 61,7% dan yang berusia tua (>60 tahun) sebesar
6,36%.
2.2.2. Jumlah Anggota Keluarga
Rata-rata anggota keluarga di Sumatera Utara pada tahun 2008 adalah
sebesar 4,38 yang berarti rata-rata pada setiap keluarga terdiri dari 4-5 anggota
keluarga. Kabupaten yang rata-rata jumlah anggota keluarganya paling banyak
adalah Kabupaten Nias yaitu 5,41 orang dan yang paling sedikit adalah Kabupaten
Karo yaitu 3,81 orang.
2.3. Sosial Ekonomi
2.3.1. Pendidikan
Kondisi pendidikan merupakan salah satu indikator yang sering ditelaah
dalam mengukur tingkat pembangunan manusia suatu negara, salah satunya
berperan dalam mempengaruhi keputusan seseorang untuk berperilaku sehat.
Sensus Penduduk tahun 2000, ditunjukkan bahwa 60% penduduk 5 tahun keatas
mempunyai pendidikan tertinggi sekolah dasar, 18,19% tamat SMP, 18,40%
tamat SMA, dan hanya 2,63% yang mencapai tingkat pendidikan perguruan
tinggi. Dari hasil Survei Angkatan Kerja Nasional bulan Agustus 2007,
ditunjukkan bahwa pada penduduk berumur 15 tahun keatas l,42%, tidak pernah
sekolah 9,04%, tidak tamat SD 31%, tamat SD 23,42%, tamat SMP 28,93%,
tamat SMA, dan hanya sekitar 6,16% mencapai perguruan tinggi. Dari data diatas
menggambarkan bahwa tingkat pendidikan di Sumatera Utara sampai tahun 2008
masih rendah walaupun telah menunjukkan peningkatan. Akan tetapi, angka buta
huruf di Sumatera Utara mulai menurun yaitu tinggal sekitar 3% di kota dan 5%
di desa.

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK UISU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan 17 Desember 2018 – 03Januari 2019
6

2.3.2. Ketenagakerjaan
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Sumatera Utara setiap
tahunnya tampak berfluktuasi. Pada tahun 2000, TPAK sebesar 57,34%, tahun
2005 naik menjadi 71,94%, tahun 2006 menjadi 66,90% dan tahun 2007 naik
menjadi 67,49%. Angkatan Kerja di Sumatera Utara sebagian besar masih
berpendidikan SD kebawah (41,47%), setingkat SMTP (23,42%), setingkat
SMTA (28,94%), sedangkan sisanya 6,17% berpendidikan diatas SMTA.
Berdasarkan lapangan pekerjaan utama, penduduk Sumatera Utara yang terbanyak
adalah di sektor pertanian (47,6%), kemudian diikuti di sektor perdagangan, hotel,
dan restoran (18,8%), jasa (12,9%),sedangkan penduduk yang bekerja di sektor
industri hanya sekitar 7,60%.
2.3.3. Pendapatan dan Kemiskinan
Kemampuan ekonomi masyarakat yang diukur dengan angka pendapatan
per kapita atas dasar harga yang berlaku tahun 1993, bila diukur atas dasar harga
konstan mengalami kenaikan. Perkembangan PDRB Sumatera Utara per kapita
tahun 1993-1997 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tahun Atas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konstanta
1993 18.215,436 18.215,46
1994 21.678,6 19.941,33
1995 24.686,43 21.802,51
1996 28.173,73 21.753,81
1997 32.414,60 24.842,86
Jumlah penduduk miskin di Provinsi Sumatera Utara mengalami turun
naik dari tahun 1993-2007. Jumlah penduduk miskin tahun 1993 sebesar 1,33 juta
orang atau sebesar 12,31% dari total seluruh penduduk Sumatera Utara. Tahun
1996 jumlah penduduk Sumatera Utara yang tergolong miskin hanya 1,23 juta
jiwa(10,92%). Namun, karena krisis moneter, penduduk miskin di Sumatera Utara
tahun 1999 meningkat menjadi 16,74% dari total penduduk Sumatera Utara yaitu
sebanyak 1,97 juta jiwa. Pada tahun 2003 terjadi penurunan penduduk miskin baik
secara absolut maupun secara persentase, yaitu menjadi l,89 juta jiwa atau sekitar
15,89%, sedangkan tahun 2004 turun lagi menjadi 1,80 juta jiwa (14,93%)

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK UISU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan 17 Desember 2018 – 03Januari 2019
7

kemudian tahun 2005 penduduk miskin turun menjadi 1,76 juta jiwa (14,28%),
namun akibat dampak kenaikan BBM pada Maret dan Oktober 2005, penduduk
miskin tahun 2006 meningkat menjadi 1,98 juta jiwa (15,66%). Pada tahun 2007
turun sedikit menjadi 1,77 juta jiwa atau 13,90% (SUDA 2008).

2.4. Lingkungan Fisik dan Biologi


Lingkungan merupakan salah satu variabel yang sering mendapat
perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat dengan indikator-
indikator yaitu persentase rumah sehat, persentase rumah tangga memiliki akses
terhadap air minum, persentase rumah tangga menurut sumber air minum,
persentase rumah tangga yang memiliki sarana penampungan akhir
kotoran/tinja/BAB.
2.4.1. Rumah Sehat
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat
kesehatan, yaitu memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan
sampah, sarana pembuangan limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian
rumah yang sesuai (>8m2/kapita), dan lantai rumah tidak terbuat dari tanah.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008,dari
seluruh rumah yang ada yaitu 2.683.062 unit, yang diperiksa sebanyak 197.322
unit (44,63%), dari jumlah yang diperiksa diketahui bahwa 761.699 rumah yang
memenuhi syarat kesehatan (63,62%).
2.4.2. Sumber Air Minum
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil riset kesehatan dasar
(Riskesdas) tahun 2010, diperoleh bahwa persentase rumah tangga di Provinsi
Sumatera Utara yang memiliki sumber air minum ‘berkualitas’ sebesar 64,5%,
sedangkan persentase rumah tangga yang memiliki sumber air minum kurang
‘berkualitas’ sebesar 35,6%. Dari hasil pengawasan air bersih, yang memenuhi
syarat fisik 84,37%, kimiawi 75,82%, dan bakteriologis 76,15%. Risiko
pencemaran amat tinggi 2,45%, tinggi 33,13%, sedang 36,48%, dan rendah
27,49%. Parameter ini menunjukkan angka yang cukup baik dan perlu untuk terus
ditingkatkan.

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK UISU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan 17 Desember 2018 – 03Januari 2019
8

2.4.3. Fasilitas Tempat Buang Air Besar


Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2010, di Provinsi Sumatera
Utara, persentase rumah tangga yang memiliki sendiri fasilitas tempat buang air
besar sebesar 72,0%, rumah tangga yang memiliki bersama 4,0%, umum sebesar
5,8% dan tidak ada/tidak memiliki sebesar 18,2%. Dari hasil survei, jamban yang
memenuhi syarat kesehatan meningkat dari laporan Riskesdas tahun 2007 sebesar
42,83% menjadi 55,1% pada tahun 2010. Hal ini baik meskipun ketersediaan
jamban di desa dan beberapa kabupaten masih minim dan terbatas.
2.4.4. Tempat Umum
Tempat umum yang sehat adalah tempat umum dan pengelolaan makanan
yang memenuhi syarat kesehatan yaitu yang memiliki sarana air bersih, tempat
pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas
lantai yang sesuai dengan banyaknya pengunjung dan memiliki pencahayaan
ruang yang sesuai. Pada tahun 2008, dari 18.436 tempat umum yang diperiksa,
sekitar 66,15% memenuhi syarat kesehatan. Angka ini masih dibawah target
Indonesia Sehat 2015 yaitu 80%. Angka pembinaan kesehatan tempat umum oleh
pemerintah masih rendah yaitu hanya 54,66% sehingga perlu upaya dari program
terkait dalam peningkatan cakupannya.
2.4.5. Pembuangan Sampah
Persampahan di Kota Medan dikelola oleh Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Kota Medan. Selain itu, pengelolaan persampahan di Kota Medan
juga dilaksanakan oleh pihak swasta, khususnya pada kawasan pusat
pemerintahan dan jalan-jalan protokol. Sesuai dengan standar kota Metropolitan,
yaitu tingkat timbunan sampah sebanyak 3,5 liter/orang/hari, Kota Medan dengan
jumlah penduduk 1.963.855 jiwa, menghasilkan 6.873,49 m3 timbunan sampah.
Namun Kota Medan baru dapat mengelola sebanyak 5.710 m3 sehingga
banyaknya sampah yang belum terlayani adalah 1.163,49 m3.

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK UISU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan 17 Desember 2018 – 03Januari 2019
9

2.5. Pelayanan Kesehatan


2.5.1. Sarana Kesehatan
1. Rumah Sakit Umum : 54 unit
2. Rumah Sakit Jiwa : 5 unit
3. Rumah Sakit Ibu & Anak : 8 unit
4. Rumah Sakit Khusus Lainnya : 4 unit
5. Rumah Bersalin : 298 unit
6. Puskesmas : 39 unit
7. Puskesmas Rawat Inap : 13 unit
8. Puskesmas Non Rawat Inap : 26 unit
9. Puskesmas Pembantu : 41 unit
10. Puskesmas Keliling : 27 unit
11. Posyandu : 1.405 unit
12. Balai Pengobatan/Klinik : 409 unit
13. Apotik : 624 unit
14. Praktek Bersama : 8 unit
15. Praktek Dokter Umum : 1.378 unit
16. Praktek Dokter Spesialis : 791 unit
17. Praktek Dokter Gigi : 531 unit
18. Laboratorium Kesehatan Pemerintah : 1 unit
19. Laboratorium Kesehatan Swasta : 6 unit

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK UISU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan 17 Desember 2018 – 03Januari 2019
10

2.5.2. Tenaga Kesehatan


1. Dokter Spesialis : 9 orang
2. Dokter Umum : 139 orang
3. Dokter Gigi : 107 orang
4. S2 : 17 orang
5. Tenaga Kesehatan Masyarakat : 39 orang
6. Tenaga Sanitasi : 62 orang
7. Apoteker : 17 orang
8. Asisten Apoteker : 131orang
9. Bidan : 305 orang
10. Perawat : 485 orang
11. Perawat Gigi : 75 orang
12. Tenaga Gizi : 44 orang
13. APRO : 3 orang
14. AKFIS : 2 orang
15. Analis : 60 orang
16. Tenaga Non Medis : 85 orang
2.5.3. Daftar Puskesmas
1. Puskesmas Teladan
2. Puskesmas Simpang Limun
3. Puskesmas Glugur Darat
4. Puskesmas Pasar Merah
5. Puskesmas Tuntungan
6. Puskesmas Kota Matsum
7. Puskesmas Sering
8. Puskesmas Sukaramai
9. Puskesmas Medan Area
10. Puskesmas Sentosa Baru
11. Puskesmas Bromo
12. Puskesmas Glugur Kota
13. Puskesmas Pekan Labuhan

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK UISU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan 17 Desember 2018 – 03Januari 2019
11

14. Puskesmas Pulo Brayan


15. Puskesmas Desa Terjun
16. Puskesmas Sei Agul
17. Puskesmas Kedai Durian
18. Puskesmas Petisah
19. Puskesmas Belawan
20. Puskesmas Darussalam
21. Puskesmas Medan Deli
22. Puskesmas Rantang
23. Puskesmas Helvetia
24. Puskesmas Polonia
25. Puskesmas Padang Bulan
26. Puskesmas Kampung Baru
27. Puskesmas Desa Binjai
28. Puskesmas Medan Denai
29. Puskesmas Mandala
30. Puskesmas Tegal Sari
31. Puskesmas Medan Labuhan
32. Puskesmas Simalingkar
33. Puskesmas Martubung
34. Puskesmas Medan Johor
35. Puskesmas Medan Sunggal
36. Puskesmas Amplas
37. Puskesmas Desa Lalang
38. Puskesmas Titi Papan
39. Puskesmas Pasar Merah

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK UISU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan 17 Desember 2018 – 03Januari 2019
12

BAB III
PROGRAM KERJA DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
3.1. Visi dan Misi
Visi Dinas Kesehatan Kota Medan adalah “Menjadi Kota yang Sehat
dalam Kemandirian dan Humanis”. Masyarakat Medan mengandung arti bahwa
sasaran kerja dari Dinas Kesehatan Kota Medan adalah seluruh masyarakat yang
berada di wilayah kerja pemerintah kota Medan. Sehat diartikan sebagai cara
berpikir masyarakat kota Medan yang selalu dilandasi oleh nilai-nilai kesehatan
yang pada akhirnya mewujudkan lingkungan yang sehat serta perilaku hidup
bersih dan sehat. Sejahtera mengandung arti bahwa masyarakat kota Medan
dengan cara berpikir yang selalu dilandasi oleh nilai-nilai kesehatan, akan
memperoleh kesejahteraan, terutama dibidang kesehatan, yang pada gilirannya
akan mempengaruhi pencapaian derajat kesejahteraan secara umum. Sedangkan
misi Dinas Kesehatan Kota Medan yaitu:
1. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang paripurna, merata dan bermutu
2. Menumbuhkembangkan kemandirian dan partisipasi masyarakat melalui
pemberdayaan masyarakat dan kemitraan dalam pembangunan kesehatan
3. Melaksanakan penanggulangan masalah kesehatan dan penyehatan lingkungan
4. Meningkatkan manajemen dan informasi kesehatan yang akuntabel,
transparan, berdaya guna, dan berhasil guna.
3.2. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai Dinas Kesehatan Kota Medan yaitu:
1. Terwujudnya lingkungan pemukiman, industri dan perdagangan yang
sehat
2. Terciptanya sarana pendidikan, pariwisata dan sarana umum yang sehat
3. Terwujudnya masyarakat yang mampu melakukan upaya kesehatan yang
paripurna
4. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia kesehatan
5. Tersedianya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
6. Meningkatnya pelayanan kesehatan yang berkualitas dan mudah diakses
oleh masyarakat

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK UISU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan 17 Desember 2018 – 03Januari 2019
13

7. Terpenuhinya pembiayaan operasional dinas kesehatan


3.3. Pembangunan Kesehatan
Sasaran strategis Dinas Kesehatan Kota Medan dalam pembangunan
kesehatan tahun 2010- 2014yaitu:
1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat, dengan:
a. Meningkatnya umur harapan hidup dari 70,7 tahun menjadi 72 tahun.
b. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dari 228 menjadi 118 per
100.000 kelahiran hidup.
c. Menurunnya angka kematian bayi dari 34 menjadi 24 per 1.000
kelahiran hidup.
d. Menurunnya angka kematian neonatal dari 19 menjadi 15 per 1.000
kelahiran hidup.
e. Menurunnya prevalensi anak balita yang pendek (stunting) dari 36,8
persen menjadi kurang dari 32 persen.
f. Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh nakes terlatih (cakupan PN)
sebesar 90%.
g. Persentase Puskesmas rawat inap yang mampu PONED sebesar 100%.
h. Persentase RS Kab/Kota yang melaksanakan PONEK sebesar 100%.
i. Cakupan kunjungan neonatal lengkap (KN lengkap) sebesar 90%.
2. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular, dengan:
a. Menurunnya prevalensi Tuberculosis dari 235 menjadi 224 per 100.000
penduduk
b. Menurunnya kasus malaria (Annual Paracite Index-API) dari 2 menjadi
1 per 1.000 penduduk
c. Terkendalinya prevalensi HIV pada populasi dewasa dari 0,2 menjadi
dibawah 0,5%
d. Meningkatnya cakupan imunisasi dasar lengkap bayi usia 0-11 bulan
dari 80% menjadi 90%
e. Persentase Kelurahan yang mencapai UCI dari 80% menjadi 100%
f. Angka kesakitan DBD dari 55 menjadi 51 per 100.000 penduduk

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK UISU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan 17 Desember 2018 – 03Januari 2019
14

3. Menurunnya disparitas status kesehatan dan status gizi antar wilayah dan
antar tingkat sosial ekonomi serta gender, dengan menurunnya disparitas
separuh dari tahun 2009.
4. Meningkatnya penyediaan anggaran publik untuk kesehatan dalam rangka
mengurangi risiko finansial akibat gangguan kesehatan bagi seluruh
penduduk, terutama penduduk miskin.
5. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada tingkat rumah
tangga dari 50 persen menjadi 70 persen.
6. Seluruh Puskesmas melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Tema Prioritas Pembangunan Kesehatan pada tahun 2010-2014 adalah
“Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan” melalui :
1. Program Kesehatan Masyarakat
Pelaksanaan Program Kesehatan Preventif Terpadu yang meliputi pemberian
imunisasi dasar kepada 90% balita pada 2015, penyediaan akses sumber air
bersih yang menjangkau 67% penduduk, dan akses terhadap sanitasi dasar
berkualitas yang menjangkau 75% penduduk sebelum 2015, penurunan
tingkat kematian ibu saat melahirkan dari 228 per 100.000 kelahiran pada
2007 menjadi 118 pada 2014, serta tingkat kematian bayi dari 34 per 1.000
kelahiran pada 2007 menjadi 24 pada 2015.
2. Program Keluarga Berencana (KB) yang meliputi peningkatan kualitas dan
jangkauan layanan KB melalui klinik pemerintah dan swasta selama 2011-
2015.
3. Sarana Kesehatan yang meliputi ketersediaan dan peningkatan kualitas
layanan Puskesmas ISO minimal 5 puskesmas pada 2013 dan 10 puskesmas
pada 2015.
4. Asuransi Kesehatan untuk seluruh keluarga miskin dengan cakupan 100%
pada 2012 dan diperluas secara bertahap untuk warga Medan lainnya antara
2013-2015.

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK UISU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan 17 Desember 2018 – 03Januari 2019
15

Prioritas Pembangunan Kesehatan pada tahun 2011-2015 difokuskan pada


delapan fokus prioritas, yaitu:
1. Peningkatan kesehatan ibu, bayi, balita, dan Keluarga Berencana (KB)
2. Perbaikan status gizi masyarakat
3. Pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak menular diikuti
penyehatan lingkungan
4. Pemenuhan, pengembangan, dan pemberdayaan SDM kesehatan
5. Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, keamanan, mutu,
dan penggunaan obat
6. Pengembangan sistem Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas)
7. Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana dan krisis
kesehatan
8. Peningkatan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier
3.4. Organisasi
Organisasi Dinas Kesehatan Kota Medan menurut Perwal No. 01 tahun
2017 adalah:
1. Kepala Dinas Kesehatan
2. Sekretariat
a. Sub Bagian Umum dan Hukum
b. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan
c. Sub Bagian Penyusunan Program dan Humas
Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dinas
lingkup kesekretariatan meliputi pengelolaan administrasi umum dan hukum,
keuangan, dan penyusunan program dan humas. Dalam melaksanakan tugas
pokok, sekretariat menyelenggarakan fungsi penyusunan rencana, program, dan
kegiatan kesekretariatan; pengkoordinasian penyusunan perencanaan program
dinas; pelaksanaan dan penyelenggaraan pelayanan administrasi kesekretariatan
dinas yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan, dan
kerumahtanggaan dinas; pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya manusia,
pengembangan organisasi, dan ketatalaksanaan; pelaksanaan koordinasi
penyelenggaraan tugas-tugas dinas; penyiapan bahan pembinaan, pengawasan

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK UISU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan 17 Desember 2018 – 03Januari 2019
16

dan pengendalian; pelaksanaan monitoring, evaluasi danpelaporan


kesekretariatan; pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
3. Bidang Pelayanan Kesehatan
a. Seksi Pelayanan Kesehatan Primer
b. Seksi Kesehatan Rujukan
c. Seksi Yankes Tradisional
Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas dinas lingkup pelayanan kesehatan primer, kesehatan rujukan, dan
pelayanan kesehatan tradisional. Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang
Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan fungsi penyusunan rencana, program,
dan kegiatan Bidang Pelayanan Kesehatan; penyusunan petunjuk teknis lingkup
pelayanan kesehatan primer, kesehatan rujukan, dan pelayanan kesehatan
tradisional. Pembinaan penyelenggaraan pelayanan kesehatan primer, kesehatan
rujukan, dan pelayanan kesehatan tradisional. meliputi kesehatan rujukan atau
spesialistik dan sistem rujukan, penyelenggaraan upaya kesehatan tradisional,
pelaksanaan registrasi, akreditasi, dan sertifikasi sarana pelayanan kesehatan,
pelaksanaan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian lingkup pelayanan
kesehatan; pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang bina
pelayanan kesehatan; pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
4. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
a. Seksi Surveilans dan Imunisasi
b. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
c. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular serta jiwa
Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup surveilans imunisasi, pencegahan
dan pengendalian penyakit menular dan pencegahan dan pengendalian penyakit
tidak menular serta jiwa. Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang
Pengendalian Masalah Kesehatan menyelenggarakan fungsi penyusunan rencana,
program, dan kegiatan Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan; penyusunan

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK UISU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan 17 Desember 2018 – 03Januari 2019
17

petunjuk teknis lingkup pengendalian dan pemberantasan penyakit, wabah,


bencana, dan kesehatan lingkungan; pengendalian dan pemberantasan penyakit
meliputi surveilans epidemiologi, pengendalian penyakit menular langsung,
pengendalian penyakit bersumber binatang, pengendalian penyakit tidak menular,
imunisasi, kesehatan mata, dan penyelidikan kejadian luar biasa (KLB);
pengendalian wabah dan bencana meliputi kesiapsiagaan, mitigasi dan
kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan pemulihan; penyelenggaraan penyehatan
lingkungan meliputi penyehatan air, pengawasan kualitas lingkungan, penyehatan
kawasan dan sanitasi darurat, sanitasi makanan, dan bahan pangan serta
pengamanan limbah; pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup
bidang pengendalian masalah kesehatan; pelaksanaan tugas lain yang diberikan
oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
5. Bidang Kesehatan Masyarakat
a. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi
b. Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat
c. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga
Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas dinas lingkup perencanaan, pendayagunaan, pendidikan,
pelatihan, registrasi, dan akreditasi. Dalam melaksanakan tugas, Bidang
Kesehatan Masyarakat menyelenggarakan fungsi penyusunan rencana, program,
dan kegiatan Bidang Kesehatan Masyarakat; penyusunan petunjuk teknis lingkup
perencanaan, pendayagunaan, pendidikan dan pelatihan, registrasi dan akreditasi
sumber daya manusia kesehatan; pendayagunaan tenaga kesehatan dan tenaga
kesehatan strategis; pelaksanaan pelatihan teknis; pelaksanaan proses perijinan
dan pelayanan lainnya lingkup tenaga medis, tenaga para medis dan tenaga non-
medis/tradisional terlatih sesuai urusan pemerintahan kota; pelaksanaan
monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang pengembangan sumber daya
manusia kesehatan; pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK UISU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan 17 Desember 2018 – 03Januari 2019
18

6. Bidang Sumber Daya Kesehatan


a. Seksi Kefarmasian
b. Seksi Alat Kesehatan
c. Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan
Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas dinas lingkup kefarmasian, jaminan, sarana, dan peralatan
kesehatan. Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Sumber Daya Kesehatan
menyelenggarakan fungsi penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bidang
Kefarmasian Jaminan dan Sarana Kesehatan; penyusunan petunjuk teknis lingkup
kefarmasian, jaminan, sarana, dan peralatan kesehatan; penyelenggaraan
kefarmasian; penyelenggaraan jaminan kesehatan; pelayanan sarana dan peralatan
kesehatan; pelaksanaan proses pelayanan perizinan dan pelayanan lainnya lingkup
kefarmasian, jaminan, sarana, dan peralatan kesehatan sesuai urusan pemerintahan
kota; pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang
kefarmasian jaminan dan sarana kesehatan; pelaksanaan tugas lain yang diberikan
oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
7. Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK UISU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan 17 Desember 2018 – 03Januari 2019
19

3.5. Struktur Organisasi


KEPALA DINAS KESEHATAN

drg. Hj. UsmaPolitaNasution, M.Kes

SEKRETARIAT

drg. Hj. Irma Suryani, MKM

SUB BAGIAN SUB BAGIAN KEUANGAN & SUB BAGIAN


PERLENGKAPAN
UMUM NIP. 19611003 198903 2 002 PENYUSUNAN PROGRAM

Drs. Mustafa Munar


BIDANG BINA PELAYANAN Arifah, S.Kep, M.KesKESEHATAN
BIDANG MadonaSusanti, DCM
BIDANG PENCEGAHAN & BIDANG SUMBER DAYA KESEHATAN
KESEHATAN PENGENDALIAN PENYAKIT MASYARAKAT

Masrita TA. L T, SKM, M.Kes dr. Hj. Muthia Nifhar, MARS dr. H. MardoharTambunan, M.Kes
NIP. 19611003 198903 2 002 DirgoDirmansyah, SKM, M.Kes
KELOMPOK
JABATAN
NIP. 19611003 198903 2 002 NIP. 19611003 198903 2 002
FUNGIONALKELOM
POK JABATAN SEKSI SURVEILANS & IMUNISASI SEKSI KES. KELUARGA DAN GIZI SEKSI KEFARMASIAN
FUNGIONAL
SEKSI KESEHATAN PRIMER

NIP. 19611003 198903 2 002 NIP. 19611003 198903 2 002 SantiMerianiManullang, S. Si, Apt
SondangGradiaSiagian, SKM, MARS
NIP. 19611003 198903 2 002
drg. Mimi Defrina, MHSM dr. ShereiviaFaradila

SEKSI ALAT KESEHATAN


SEKSI KESEHATAN RUJUKAN SEKSI PROMOSI &
SEKSI PENCEGAHAN &
Plt. SondangGradiaSiagian, SKM, PENGENDALIAN PENY. MENULAR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Ferdimand Ginting, S.Si, Apt
RoidaSitinjak,
MARS SKM, MPH

Edy Yusuf, SKM dr. Nurmila K. Pohan, M.Kes


NIP. 19611003 198903 2 002 NIP. 19611003 198903 2 002
SEKSI SDM KESEHATAN
SEKSI YANKES TRADISIONAL NIP. 19611003 198903 2 002
SEKSI PENCEGAHAN &
PENGENDALIAN PENY.TIDAK SEKSI KESLING, KES. KERJA dr. ZairulRambe
NIP.Rahmat
NIP.
Doni
19611003
19680113
M.Hum
198903
199212 22001
002 MENULAR &OLAH RAGA
NIP. 19611003 198903 2 002 NIP. 19611003 198903 2 002
dr. Hj. Pocut Fatimah Fitri, MARS Parlin Manalu, SKM
UPT
NIP. 19611003 198903 2 002

NIP. 19611003 198903 2 002

SEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN

OdentaraSembiring, SKM, M.Kes

Penata (III/c)
BAB IV
LAPORAN KEGIATAN
4.1. Pelaporan
Sebelum memulai KKS di Dinas Kesehatan Kota Medan, para peserta
KKS melapor terlebih dahulu pada tanggal 10 Desember 2018 ke bagian penerima
tamu dan kemudian diarahkan menuju bidang pengembangan SDM kesehatan,
dan seksi pendidikan dan pelatihan.
KKS di Dinas Kesehatan Kota Medan diikuti oleh peserta KKS selama 2
hari, yaitu sejak hari Senin 10 Desember 2018 dan selasa11Desember 2018.
4.2. Kegiatan
Kegiatan dimulai pada pukul 07.30 WIB di Dinas Kesehatan Kota Medan
berupa apel pagi sebelum pelaksanaan bimbingan. Adapun materi yang diberikan
dari tanggal 10 Desember 2018 dan Selasa 11Desember 2018yaitu:Bimbingan
tentang Puskesmas oleh ibu Leny Valentina Sinaga SST, M.Kes;tentang Dinas
Kesehatan Kota Medan oleh bapak Malaptha Ginting, SKM, M.Kes;Bimbingan di
bidang kesektretariatan oleh ibu Arifah, S.Kep, NERS, M.Kes.Bimbingan
Kesehatan Masyarakat oleh dr.Sri Rezeki, M.kes; Bimbingan Pelayanan
Kesehatan Oleh Ibu Delima D, SKM,M.Kes; dan Bimbingan Promosi Kesehatan
dan Pemberdayaan Masyarakat oleh IbuEmilda, SKM.
4.2.1. Hari Pertama (Senin, 10 Desember 2018)
Isi materi bimbingan pertama:
Bidang : Sumber Daya Kesehatan
Materi : Bimbingan Puskesmas
Pemateri : Ibu Leni Valentina Sinaga, SST, M.Kes
Waktu : 09.30 – 11.00 WIB
Definisi puskesmas adalah fasyankes yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mngutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setingg-tingginya di wilayah kerjanya. Pembangunan
kesehatan yang diselenggarakan di puskesmas bertujuan untuk mewujudkan
masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK UISU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan 17 Desember 2018 – 03Januari 2019
kemampuan hidup sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu,
hidup dalam lingkungan yang sehat, memiliki derajat kesehatan yang optimal,
baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakt. pemabngunan kesehatan yang
diselenggarakan Puskesmas mendukung terwujudnya Kecamatan sehat.
Prinsip penyelenggaraan hal tersebut antara lain paradigma sehat,
pertanggung jawaban wilayah, kemandirian masyarakat, pemerataan, teknologi
tepat guna, keterpaduan dan kesinambungan. Tugas puskesnas adalah
melaksanakan kebijakan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. fungsi
puskesmas adalah penyelenggaraan upaya kesehatan masyrakat tingkat pertama di
wilayah kerjanya, dan penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat tingkat
pertama di wilayah kerjanya. selain menyelenggarakan fungsi tersebut, puskesmas
dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan tenaga kesehatan.
Upaya puskesmas terdiri dari :
a. UKM tingkat pertama
- UKM essensial
- UKM pengembangan
b. UKP tingkat pertama
Untuk melaksanakan UKM dan UKP tingkat pertama, puskesmas harus
menyelenggarakan
1. Manajemen (sumber daya, operasional dan mutu)
2. Pelayanan kefarmasian
3. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
4. Pelayanan laboratorium
Upaya kesehatan masyarakat esensial harus diselenggarakan oleh setiap
puskesmas untuk mendukung pencapaian SPM kabupaten / kota bidang
kesehatan.Upaya kesehatan masyarakat pengembangan merupakan upaya
kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya inovatif
dan atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan
prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah dan potensi sumber daya yang
tersedia di masing-masing puskesmas.

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK UISU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan 17 Desember 2018 – 03Januari 2019
UKP tingkat pertama di puskesmas dilaksanakan dalam bentuk :
a. Rawat jalan
b. Pelayanan gawat darurat
c. Pelayanan satu hari (One day care)
d. Home care
e. Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan
Kewenangan Puskesmas terkait fungi penyelenggaraan UKM tingkat
pertama antara lain :
1. Melaksanakan perencanaan berdasrkan analisis masalah kesehatan
masyarakatdan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan.
2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan.
3. Melaksanakan KIE dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan.
4. Menggerakan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
kesehatan pada tiap perkembangan masyarakat yang bekerja sama dengan
sektor lain terkait.
5. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan UKM
6. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas.
7. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan.
8. Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap askes, mutu dan
cakupan pelayanan kesehatan.
9. memberikan rekomedasi terkait masalah kesehatan masyarakta, termasuk
dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan
penyakit.
10. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu
11. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan upaya promotif
dan preventif.
12. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.
13. Menyelenggaarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan keamanan dan
keselamatan pasien, petugas dan pengunjung.

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK UISU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan 17 Desember 2018 – 03Januari 2019
14. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinatif dan
kerjasama inter dan antar profesi
15. Melaksanakan rekam medis.
16. Melaksanakan pencatatan ,pelaporan dan evaluasi terhadap mutu dan askes
yankes.
17. Meningkatkan peningkatan kompetensi tenaga kerja.
18. Menggordinasikan dan melaksanakan pembinaan FKTP di wilayah kerjanya.
19. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan sistem
rujukan.
Puskesmas merupakan UPT Dinkes Kab/Kota yang disusun oleh Dinkes
Kab/Kota berdasarkan kategori, upaya kesehatan dan beban kerja puskesas.
Organisasi Puskesmas terdiri dari Kepala Puskesmas, Kasubag TU, penanggung
jawab UKM dan puskesmas, penanggung jawab UKP, kefarmasian dan
laboratorium, penanggung jawab jaringan pelayanan dan jejaring fasyankes.
Puskesmas adalah suatu unit organisasi fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat
disamping memberikan pelayanan kesehatan masyarakat yang juga membina
peran serta masyarakat dalam suatu wilayah kerja dalam bentuk usaha-usaha
kegiatan pokok. Visi puskesmas adalah mewujudkan kecamatan sehat dengan
indikator lingkungan sehat, perilaku sehat, pelayanan kesehatan yang bermutu,
dan derajat kesehatan yang optimal.
Di kota Medan, terdapat 39 Puskesmas yang 12 diantaranya adalah
Puskesmas rawat inap. Selain itu, terdapat juga 41 Puskesmas Pembantu (Pustu).
Jam operasional Puskesmas adalah jam 08.00 – 14.00 dan jam 14.00 - 18.00.
Untuk Puskesmas rawat inap, jam operasionalnya adalah 24 jam.
Upaya kesehatan puskesmas dikelompokkan menjadi upaya kesehatan
wajib dan upaya pengembangan kesehatan
A. Upaya kesehatan wajib terdiri dari:
1. Promosi kesehatan
Tujuannya adalah agar individu dan kelompok masyarakat secara
keseluruhan melaksanakan perilaku hidup sehat dan agar individu dan

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK UISU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan 17 Desember 2018 – 03Januari 2019
kelompok masyarakat berperan aktif dalam upaya-upaya kesehatan, serta
ikut aktif dalam perencanaan dan penyelenggaraan posyandu. Kegiatannya
meliputi:
 Mengadakan penyuluhan mengenai kesehatan pribadi, kesehatan
lingkungan, gizi keluarga, KB, imunisasi, posyandu, dan sebagainya.
 Mengadakan ceramah dan diskusi dengan bantuan poster, pamflet, dan
brosur.
 Pembinaan generasi muda untuk hidup sehat di dalam kegiatan antara
lain berupa gotong royong dan olahraga.
2. Kesehatan Lingkungan
Program dan target sasaran kesehatan lingkungan yaitu:
 Sarana air bersih : 90%
 Sarana pembuangan kotoran : 90%
 Penyehatan lingkungan : 90%
 Pemeriksaan TPS/TPA : 65%
 Pemeriksaan sanitasi rumah sakit : 100%
 Pembinaan DPLS : 100%
 Pembinaan sekolah sehat : 100%
3. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) beserta KB
KIA adalah upaya kesehatan yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, bayi, dan balita serta anak usia pra-
sekolah yang menjadi tanggung jawab puskesmas, dalam rangka
meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan bangsa pada umumnya.
program dan target sasaran KIA yaitu:
 K1 : 95%
 K4 : 95%
 Resti : 20%
 Kunjungan Neonatus : 90%
 Persalinan Nakes : 90%
 KPKIA : 100%

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK UISU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan 17 Desember 2018 – 03Januari 2019
 Deteksi dini tumbuh kembang anak balita : 90%
 Pembinaan GSI : 100%
4. Perbaikan Gizi
Di Indonesia, masalah ini merupakan masalah yang cukup berat dan
komplit, karena keadaan ekonomi yang kurang dan kurangnya
pengetahuan tentang nilai gizi. Permasalahan gizi di Indonesia adalah
defisiensi protein kalori, defisiensi vitamin A dan defisiensi iodium, dan
anemia. Program dan target sasaran peningkatan gizi yaitu:
 Pemberian Vit A
 Bayi 90%
 Balita 90%
 Bufas 80%
 Pemberian Tablet Fe: bumil 90%
5. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
Penyakit menular adalah penyakit infeksi yang dapat dipindahkan dari
orang atau hewan yang sakit, dari reservoir ataupun benda-benda yang
mengandung bibit penyakit lainnya ke manusia sehat.
 Imunisasi
 BCG 95%
 Polio 1 91%
 Polio 4 85%
 Campak 90%
 Hepatitis > 7 hari 75%
 Hepatitis < 7 hari 75%
 DPT Hb 1 95%
 DPT Hb 2 90%
 DPT Hb 3 85%
 TB paru
 TB Paru BTA (+) sembuh > 85%
 Cakupan penderita TB Paru 70%
 Konversi 80%

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK UISU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan 17 Desember 2018 – 03Januari 2019
 Error rate < 5%
 Demam berdarah
 Polio
 ISPA
 Diare
 HIV/AIDS
 Malaria
 Filariasis
 Sistomiasis
 Penyakit menular seksual
 Kusta
6. Pengobatan
7. Pencatatan dan Pelaporan
B. Upaya kesehatan pengembangan terdiri dari:
a. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
Dalam Pasal 45 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan disebutkan, kesehatan sekolah diselenggarakan untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan
hidup sehat, sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan
berkembang secara harmonis dan optimal menjadi sumber daya manusia
yang berkualitas. Program UKS adalah upaya terpadu lintas program dan
lintas sektoral dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan serta
membentuk perilaku hidup bersih dan sehat anak usia sekolah.
Tujuan umum kegiatan UKS adalah meningkatkan kemampuan perilaku
hidup bersih dan sehat, dan derajat kesehatan siswa serta menciptakan
lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan yang harmonis dan optimal. Tujuan khusus adalah
memupuk kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat dan meningkatkan
derajat kesehatan siswa, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan
keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup bersih dan sehat serta
berpartisipasi aktif dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah, di
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK UISU
Di Dinas Kesehatan Kota Medan 17 Desember 2018 – 03Januari 2019
rumah tangga, maupun lingkungan masyarakat; sehat fisik, mental,
maupun sosial; daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk
penyalahgunaan NAPZA.
b. Upaya Kesehatan Olahraga
Upaya kesehatan olahraga adalah upaya kesehatan yang memanfaatkan
aktivitas fisik dan atau olahraga untuk meningkatkan derajat kesehatan.
Dalam pasal 46 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan disebutkan kesehatan olahraga diselenggarakan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan melalui kegiatan olahraga.
c. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI No: 128/ Menkes/ SK/
II/ Tahun 2004 tentang kebijakan dasar puskesmas, upaya keperawatan
kesehatan masyarakat merupakan upaya kesehatan penunjang yang
kegiatannya terintegrasi dalam upaya kesehatan wajib maupun upaya
kesehatan pengembangan. Sasaran perawatan kesehatan masyarakat
adalah individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang mempunyai
masalah kesehatan akibat faktor ketidaktahuan, ketidakmauan maupun
ketidakmampuan dalam menyelesaikan masalah kesehatannya. Prioritas
sasaran adalah yang mempunyai masalah terkait dengan masalah
kesehatan prioritas daerah yaitu belum kontak dengan sarana pelayanan
kesehatan atau sudah memanfaatkan tetapi memerlukan tindak lanjut.
d. Upaya Kesehatan Kerja
Menurut kebijakan teknis Program Kesehatan Kerja (Depkes RI 2002)
kesehatan kerja adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap pekerja dapat bekerja secara sehat dengan
produktivitas yang optimal tanpa membahayakan diri, keluarga,
masyarakat, dan lingkungan sekitarnya.
e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
Upaya pelayanan kesehatan gigi dan mulut, merupakan salah satu
kegiatan dari puskesmas dalam rangka melaksanakan salah satu program
pokok puskesmas. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut ditujukan kepada

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK UISU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan 17 Desember 2018 – 03Januari 2019
keluarga serta masyarakat di wilayah kerjanya, secara menyeluruh baik
pelayanan promotif (peningkatan kesehatan/penyuluhan), kegiatan
pencegahan (preventif), kegiatan pengobatan (kuratif), dan kegiatan
pemulihan kesehatan gigi dan mulut (rehabilitatif). Selain itu, puskesmas
melaksanakan kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) dan
Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD).
f. Upaya Kesehatan Jiwa
Upaya kesehatan jiwa di puskesmas telah mulai dikembangkan sejak lama
baik secara khusus maupun terintegrasi dengan kegiatan pokok
puskesmas lainnya, dengan kegiatan sesuai Pedoman Kerja Puskesmas
adalah pengenalan dini kasus gangguan jiwa (early detection), meliputi:
gangguan psikosis, gangguan kecemasan, gangguan depresi, retardasi
mental, gangguan psikosomatik atau psikofisiologik, gangguan
penggunaaan zat, gangguan pada anak dan remaja (gangguan tingkah
laku, gangguan pemusatan perhatian (sindrom hiperkinetik, gangguan
perkembangan spesifik) dan epilepsi; memberikan upaya pertolongan
pertama pada kasus-kasus gangguan jiwa (primary treatment); kegiatan
rujukan yang memadai (adequate referral); dan melaksanakan terapi
lanjutan (follow up) terhadap kasus jiwa yang sudah selesai perawatan di
RSJ untuk meringankan beban pasien.
g. Upaya Kesehatan Mata
Tujuan pelayanan kesehatan mata secara umum adalah untuk
meningkatkan derajat kesehatan mata dalam rangka meningkatkan
kualitas sumber daya masyarakat. Secara khusus tujuannya adalah
menurunkan angka kebutaan dari 1,5% pada tahun 2000 menjadi 1,0%
pada tahun 2010 dan 0,5% pada tahun 2020; meningkatkan kesadaran,
sikap dan prilaku masyarakat terhadap kesehatan indera penglihatan;
meningkatkan jangkauan pelayanan mulai pemerataan pelayanan
termasuk pemenuhan sarana prasarana dan peningkatan kualitas
pelayanan mata; dan meningkatkan kerja sama lintas sektor dan peran

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK UISU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan 17 Desember 2018 – 03Januari 2019
swasta termasuk LSM dalam Upaya Kesehatan Mata/Pencegahan
Kebutaan dan Upaya Penanggulangan Kebutaan dan low vision.
h. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
Tujuan umumnya adalah meningkatkan derajat kesehatan dan mutu
kehidupan untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna
dalam kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan keberadaannya
dalam strata kemasyarakatan. Tujuan khususnya adalah meningkatkan
kesadaran pada usia lanjut untuk membina sendiri kesehatannya;
meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat termasuk
keluarganya dalam menghayati dan mengatasi kesehatan usia lanjut; dan
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan usia lanjut.
Sasaran pembinaan secara langsung upaya kesehatan usia lanjut adalah
kelompok usia menjelang usia lanjut (45-54 tahun) atau dalam virilitas
dalam keluarga maupun masyarakat luas; kelompok usia lanjut dalam
masa prasenium (55-64 tahun) dalam keluarga, organisasi masyarakat usia
lanjut dan masyarakat umumnya; kelompok usia lanjut dalam masa
senescens (>65 tahun) dan usia lanjut dengan resiko tinggi (lebih dari 70
tahun) hidup sendiri, terpencil, hidup dalam panti, penderita penyakit
berat, cacat, dan lain-lain. Sasaran pembinaan tidak langsung adalah
keluarga dimana usia lanjut berada, organisasi sosial yang bergerak di
dalam pembinaan kesehatan usia lanjut, dan masyarakat luas.
i. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional
Dalam Undang-Undang No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan pasal 47
memuat pengobatan tradisional, setiap upaya pengobatan atau perawatan
cara lain di luar ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan. Pengobatan
tradisional yang dimaksud perlu dibina dan diawasi untuk diarahkan agar
menjadi pengobatan dan atau perawatan cara lain yang dapat
dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanannya.

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK UISU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan 17 Desember 2018 – 03Januari 2019
Isi materi bimbingan pertama:
Bidang : Sumber Daya Kesehatan
Materi : Dinas Kesehatan Kota Medan
Pemateri :Bapak Malaptha Ginting, SKM, M.kes
Waktu : 11.00 – 12.30 WIB
Dinas Kesehatan Kota Medan terletak di Jl. Rotan - Petisah, Petisah
Tengah, Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara 20111.
Visi Dinas Kesehatan Kota Medan :
“Menjadi Kota yang Sehat Dalam Kemandirian dan Humanis”
Misi Dinas Kesehatan Kota Medan :
1. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang paripurna, merata dan bermutu.
2. Menumbuhkembangkan kemandirian dan partisipasi masyarakat melalui
pemberdayaan masyarakat dan kemitraan dalam pembangunan kesehatan.
3. Melaksanakan penanggulangan masalah kesehatan dan penyehatan
lingkungan.
4. Meningkatkan manajemen dan informasi kesehatan yang akuntabel,
transparan, berdaya guna dan berhasil guna.

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK UISU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan 17 Desember 2018 – 03Januari 2019
Isi materi bimbingan ketiga:
Bidang : Sekretariat
Pemateri : Ibu Arifah S.Kep. Ners. M.Kes
Waktu : 15.00 – 16.20 WIB
Sekretaris berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas dan
mempunyai tugas pokok melaksananakan sebagian tugas dinas lingkup
kesekretariatan meliputi pengelolaan administrasi umum, keuangan dan
penyusunan program. Sekretaris menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan kesekretariatan
b. Pengkoordinasian penyusunan, perencanaan program dinas
c. Pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya manusia, pengembangan
organisasi, dan ketatalaksanaan
d. Pelaksana, monitoring, evaluasi pelaporan kesekretariatan
e. Pelaksanaan dan penyelenggaraan pelayanan administrasi kesekretaraiatan
dinas yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan dan
kerumah tanggaan dinas
f. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas dinas
g. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan
tugas dan fungsi
4.2.2 Hari kedua (Senin, 11 Maret 2019)
Isi materi bimbingan Pertama:
Bidang : Kesehatan Masyarakat
Materi : Unit Kesehatan Sekolah
Pemateri : dr. Sri Rezeki, M.Kes
Waktu : 80.00 – 09.30WIB
Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) adalah wadah belajar untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat dan selanjutkan membentuk prilaku hidup
sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah umum dan sekolah agama.

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK UISU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan 17 Desember 2018 – 03Januari 2019
Menciptakan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik
serta memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal
dalam rangka pembentukan manusia seutuhnya.
Kegiatan UKS di Puskesmas Medan Area Selatan :
a. Mendata jumlah murid sekolah
b. Memberikan pendidikan kesehatan melalui kegiatan intra/ekstrakurikuler
(dokter kecil/remaja).
c. Melaksanakan kegiatan penyuluhan pribadi, cuci tangan yang benar,
kesehatan gigi,kesehatan lingkungan,P2M,P3K, dan lain-lain.
d. Membuat rencana kerja bulanan dan membuat laporan kerja
bulanan,triwulan dan tahunan.

Isi materi bimbingan Kedua


Bidang : Pencegahan& Pengendalian Penyakit
Materi : Program Imunisasi
Pemateri :Delima D, SKM, M.Kes
Waktu : 09.30 – 10.30 WIB
Imunisasi merupakan investasi kesehatan masa depan karena pencegahan
penyakit melalui imunisasi merupakan cara perlindungan terhadap infeksi yang
paling efektif dan jauh lebih murah dibanding mengobati seseorang apabila telah
jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit.
Dengan imunisasi, anak akan terhindar dari penyakit infeksi berbahaya,
maka mereka memiliki kesempatan beraktifitas, bermain, belajar tanpa terganggu
masalah kesehatan. Namun demikian, sampai saat ini masih terdapat masalah-
masalah dalam pemberian imunisasi, antara lain pemahaman orang tua yang
masih kurang pada sebagian masyarakat, mitos salah tentang imunisasi, sampai
jadwal imunisasi yang terlambat.
Ada lima imunisasi dasar yang diberikan saat anak berusia 0-1 tahun, yaitu
hepatitis B, BCG, DPT, polio dan campak. Dari lima vaksin dasar ini, tiga vaksin
harus diulang di usia batita, yaitu DPT, polio dan campak. Sedangkan vaksin
BCG dan hepatitis B cukup diberikan sekali di usia bayi. "Vaksin BCG tak perlu

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK UISU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan 17 Desember 2018 – 03Januari 2019
diulang karena antibodi yang diperoleh tinggi terus, tak pernah turun seumur
hidup.
Demikian pula vaksin hepatitis B, bisa bertahan lama, Khusus hepatitis B,
yang penting sebetulnya mencegah penularan dari ibu ke anak. Usia produktif
wanita untuk memiliki anak biasanya, berkisar pada usia 20 sampai 35 tahun. Usia
produktif ini harus dilindungi, yaitu dengan pemberian vaksin hepatitis B.
Meskipun cuma diberikan sekali ketika si anak perempuan berusia bayi, namun
sudah cukup untuk melindunginya sampai usia produktif nanti.
Sementara vaksin yang diulang, yaitu DPT, dilakukan setahun setelah DPT 3
karena setelah setahun, antibodinya akan turun. "Jadi, harus digenjot lagi agar
antibodinya bisa naik kembali." DPT memang sangat penting karena antibodi
yang dihasilkan tak bertahan lama. Demikian pula polio, diulang setahun
setelah polio 3 karena antibodinya akan turun setelah setahun. Sedangkan campak
diulang pada saat anak berusia 15-24 bulan. Pengulangan dilakukan lewat
imunisasi MMR (Measles, Mumps, Rubella), karena selain untuk
mencegah campak (measles), juga mencegah gondongan (mumps) dan rubella.
Pengulangan vaksin MMR sangat penting agar ibu hamil terhindar dari
serangan rubella. Pasalnya, serangan rubella selagi hamil bisa menyebabkan bayi
lahir cacat. Misalnya, tubuh kecil, kelainan jantung, buta, tuli atau cacat lainnya
sejak lahir. Bukan berarti vaksin rubella hanya penting bagi anak perempuan saja,
Anak lelaki juga penting karena dia akan menjadi calon bapak. Bisa saja, calon
bapak ini menjadi carrier atau pembawa penyakit. Dia tentu akan menularkan
kepada anaknya.
Sementara gondongan (mumps), virusnya bisa masuk ke alat-alat reproduksi,
baik testis maupun ovum anak. "Bila anak sampai mengalami infeksi akibat virus
gondongan, ia bisa mandul kelak.
Masyarakat seringkali sangat khawatir akan efek samping imunisasi seperti
pegal-pegal dan demam daripada penyakitnya sendiri dan komplikasinya yang
dapat menyebabkan kecacatan dan kematian. Misalnya anak yang terkena campak
akan mengalami demam tinggi yang berpotensi menimbulkan kejang untuk anak
yang mempunyai riwayat kejang demam dan dapat mengalami radang paru atau

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK UISU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan 17 Desember 2018 – 03Januari 2019
radang otak sebagai komplikasi campak. Sedangkan beratnya demam akibat
imunisasi campak tidak seberapa apabila dibandingkan penyakitnya.
Reaksi samping imunisasi dapat disebabkan faktor penyimpanan yang kurang
memperhatikan sistem ‘rantai dingin’ (cold chain), cara menyuntiknya karena ada
vaksin yang harus disuntikkan ke dalam otot dan ada juga yang ke lemak. Reaksi
samping setelah imunisasi dapat ditemukan reaksi umum (sistemik) seperti
demam ringan setelah imunisasi DPT. Demam itu sendiri adalah suatu reaksi
tubuh ketika membentuk kekebalan. Untuk mengurangi demam dan rasa tidak
nyaman bisa diberikan obat penurun panas.
Isi materi bimbingan ketiga
Bidang : Bina Pelayanan Kesehatan
Materi : Pelayanan Masyarakat
Pemateri : Ibu Emilda, SKM
Waktu : 13.30 – 14.45 WIB
1. Pelayanan kesehatan dasar
Program pelayanan kesehatan dasar dibagi menjadi :
- Gizi (contoh : gizi buruk, gizi kurang)
- KIA (kesehatan ibu dan anak)
- UKS (unit kesehatan sekolah)
- Deteksi tumbuh kembang anak
- Promosi kesehatan
Sistem pelaporan pencatatan terpadu puskesmas (SP2JP)
- Laporan penyakit
- Laporan kegiatan
- Laporan luar gedung
Posyandu di kota medan berjumlah 1390 di 21 kecamatan 151 kelurahan,
dilakukan 1 x / bulan terdiri dari 5 kader .
Posyandu terdiri dari 5 meja :
1. Pendaftaran
2. Penimbangan
3. Pencatatan hasil penimbangan

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK UISU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan 17 Desember 2018 – 03Januari 2019
4. Pelayanan kesehata
5. Pengambilan obat
Peran dinkes (pemko medan)
a) Memberi transpor kepada setiap kader sebesar Rp. 50.000
b) Pemberian makanan tambahan
c) Pelatihan ulang kader
Yang bisa menjadi kader bisa siapa saja yang sukarela untuk menjadi kader
tetapi lebih baik orang yang baik atau dihormati oleh masyarakat.
Program-program :
1. Gizi
a. Laporan gizi buruk, gizi kurang, umtuk mengetahui perkembangan
gizi di seluruh kota Medan
b. Gizi kurang dan gizi buruk harus ditangani
2. KIA
a. Biasa dilakukan oleh puskesmas
3. UKS
a. Petugas dari puskesmas turun ke sekolah
b. Sekolah SD, SMP, SMA
c. Setiap sekolah mempuntai dokter kecil sebagai motivator untuk
teman temannya
4. Promosi kesehatan
a. Promosi ke masyarakat dengan bernagai cara dan media dapat
berupa poster dan leaflet
2. Pelayanan Kesehatan Rujukan
Program Kerja
1. Pembinaan dan pengawasan
2. Perpanjangan izin Rumah Sakit
Di kota Medan jumlah Rumah sakit sebanyak 72 Rumah Sakit diantara nya
adalah:
 Rumah Sakit Ibu dan Anak :8
 Rumah Sakit Jiwa :4

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK UISU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan 17 Desember 2018 – 03Januari 2019
 Rumah Sakit Mata :2
 Rumah Sakit Ortopedi :1
 Rumah Sakit Bedah :1
 Rumah Sakit Umum : 56
 Rumah Sakit Pemerintah :1
Setiap Rumah Sakit harus melaporkan
 Pengunjung lama dan pengunjung baru
 10 Penyakit besar rawat jalan
 10 Penyakit besar rawat inap
Laporan Rumah Sakit yang ditetapkan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
melalui Sirs Online yang terdiri dari:
RL1.I. Data dasar Rumah Sakit
1.II. Indikasi pelayanan Rumah sakit
1.III Fasilitas tempat tidur rawat inap
RL2. Ketenagaan
RL3. Pelayanan
3.1. Rawat Inap
3.2 Rawat darurat
3.3 Gigi dan mulut
3.4. Kebidanan
3.5. Perinatologi
3.6. Pembedahan
3.7. Radiologi
3.8. Laboratorium
3.9. Rehabilitasi Medik
3.10. Pelayanan Khusus
3.11. Kesehatan Jiwa
3.12. Keluarga Binaan
3.13. Farmasi Rumah Sakit
3.14. Rujukan
3.15. Cara Bayar

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK UISU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan 17 Desember 2018 – 03Januari 2019
RL4.A. Penyakit Rawat Inap
4.B. Penyakit Rawat Jalan
RL5. Pengunjung Rumah Sakit
RL5.1. Pengunjung Rawat Jalan
5.2. Pengunjung Rawat Inap
5.3. 10 Penyakit Rawat Inap
5.4. 10 Penyakit Rawat Jalan
Tipe Rumah Sakit
 A Memiliki >200 Tempat Tidur
 B Memiliki 200 Tempat Tidur
 C Memiliki 100 Tempat Tidur
 D Memiliki 50 Tempat Tidur

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK UISU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan 17 Desember 2018 – 03Januari 2019
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Kota Medan merupakan ibu kota propinsi Sumatera Utara. Luas wilayah
daerah Kota Medan adalah 265,1 km2 yang terdiri dari 21 kecamatan 151
kelurahan dan 2.001 lingkungan. Menurut data BPS tahun 2018, Kota Medan
memiliki jumlah penduduk sebanyak 2.247.425 jiwa. Komposisi penduduk Kota
Medan menurut kelompok umur, menunjukkan bahwa penduduk yang berusia
muda (0-19 tahun) sebesar 36,6%, yang berusia produktif (20-59 tahun) sebesar
61,7% dan yang berusia tua (>60 tahun) sebesar 6,36%. Seperti kota-kota besar
lainnya dengan jumlah penduduk yang cukup banyak, maka Kota Medan juga
memiliki masalah-masalah yang harus ditangani.
Pembangunan dalam bidang kesehatan merupakan salah satu bagian dari visi
misi Pemerintah Kota Medan tahun 2011. Misi tersebut adalah melaksanakan
pembangunan kesehatan dan mempermudah akses masyarakat terhadap kesehatan
dan informasi kesehatan.Dalam rangka penjabaran visi misi Pemerintah Kota
Medan, Dinas Kesehatan Kota Medan mencanangkan suatu visi ”Menjadi Kota
yang Sehat dalam Kemandirian dan Humanis” dengan misi melaksanakan
pelayanan kesehatan yang paripurna, merata dan bermutu;menumbuhkembangkan
kemandirian dan partisipasi masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat dan
kemitraan dalam pembangunan kesehatan; melaksanakan penanggulangan
masalah kesehatan dan penyehatan lingkungan; meningkatkan manajemen dan
informasi kesehatan yang akuntabel, transparan, berdaya guna, dan berhasil guna.
Tujuan yang ingin dicapai adalah terwujudnya lingkungan pemukiman,
industri dan perdagangan yang sehat, terciptanya sarana pendidikan, pariwisata
dan sarana umum yang sehat, terwujudnya masyarakat yang mampu melakukan
upaya kesehatan yang paripurna, meningkatnya kualitas dan kuantitas sumberdaya
manusia kesehatan, tersedianya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan,
meningkatnya pelayanan kesehatan yang berkualitas dan mudah diakses oleh
masyarakat, dan terpenuhinya pembiayaan operasional dinas kesehatan.

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK UISU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan 17 Desember 2018 – 03Januari 2019
Dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, menurut Perwal No. 40 tahun 2010
Dinas Kesehatan Kota Medan memiliki struktur organisasi sebagai berikut:
1. Kepala Dinas Kesehatan
2. Sekretariat
a. Sub Bagian Umum
b. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan
c. Sub Bagian Penyusunan Program
3. Bidang Pelayanan Kesehatan
a. Seksi Kesehatan Primer
b. Seksi Kesehatan Rujukan
c. Seksi Kesehatan Tradisional
4. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
a. Seksi Surveilans dan Imunisasi
b. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
c. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
5. Bidang Kesehatan Masyarakat
a. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi
b. Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat
c. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga
6. Bidang Sumber Daya Kesehatan
a. Seksi Kefarmasian
b. Seksi Alat Kesehatan
c. Seksi SDM Kesehatan
7. Unit Pelaksana Teknis (UPT)
8. Kelompok Jabatan Fungsional
5.2. Saran
Saran untuk pelaksanaan KKS di Dinas Kesehatan Kota Medan adalah
pemberian materi dapat diberikan oleh seluruh bidang yang ada di dinas tersebut.
Hal ini dikarenakan bidang-bidang yang tidak memberikan materi juga memiliki
informasi yang penting tentang kesehatan masyarakat yang ada.

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior FK UISU


Di Dinas Kesehatan Kota Medan 17 Desember 2018 – 03Januari 2019

Anda mungkin juga menyukai