Anda di halaman 1dari 60

LAPORAN INDIVIDU KELUARGA BINAAN KESEHATAN

REPRODUKSI KONSELING PAP SMEAR PADA


WUS NY “M” DI RT 006 RW 007 KELURAHAN
JAGAKARSA KECAMATAN
JAKARTA SELATAN
TAHUN 2018

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Praktik Komunitas


Dosen Pembimbing : Herjanti S.SiT.M.Kes

DISUSUN OLEH :

WILHELMINA APRILYA
07170100103

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAJU
JAKARTA
2018
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Individu Keluarga Binaan Komunitas Mahasiswa Sarjana Terapan

Kebidanan Asuhan Kebidanan Komunitas Keluarga Binaan Ny. M

Di Rt 006/Rw 007 Kelurahan Jagakarsa Kecamatan Jagakarsa

Tahun 2018

Disusun oleh:

Wilhelmina Aprilya
07170100103

Telah disetujui di Jakarta


Pada Tanggal………….

Menyetujui
Dosen Pamong RT 006 RW 007

(Herjanti S,SiT. M.Kes)

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaian Laporan Individu

Keluarga Binaan Komunitas Mahasiswa Sarjana Terapan Kebidanan Di RT 006

RW 007 Kelurahan Jagakarsa Kecamatan Jagakarsa Jakararta Selatan Tahun

2018”. Laporan ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan menyelesaikan

Pendidikan Sarjana Terapan Kebidanan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Indonesia Maju Jakarta.

Dalam penulisan laporan ini, penulis banyak mendapat bimbingan,

bantuan dan dorongan semangat dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Yakub Chatib selaku Ketua Yayasan Indonesia Maju Jakarta

2. Bapak Dr. Dr. dr. Hafizurrachman, MPH, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Indonesia Maju Jakarta.

3. Ibu Hidayani, Amd. Keb, SKM, MKM selaku Kepala Departemen Vokasi dan

Profesi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju Jakarta.

4. Ibu Retno Sugesti, S.ST. M.Kes selaku Ketua Program Studi Sarjana Terapan

Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju Jakarta.

5. Ibu Herjanti S,SiT. M.Kes selaku dosen pamong yang telah memberikan

arahan, saran dan motivasi dalam penyusunan laporan ini.

3
6. Bapak Amin S selaku RT dan ibu Inggrid, ibu Munah, ibu Eka, ibu Kholilah,

ibu Katni selaku Kader yang telah banyak membantu penulis dalam melakukan

pendataan untuk kegiatan keluarga binaan

7. Bapak Yudi Ardian sekeluarga yang telah memberikan kesempatan kepada

penulis untuk melakukan kegiatan pembinaan keluarga.

8. Teman-teman kelompok RT 006 RW 007 yang telah memberikan dukungan

untuk penulis, dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan

laporan ini, terima kasih banyak atas bantuannya.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa penulisan laporan ini masih banyak

terdapat kekurangan dan kesalahan baik dari segi isi maupun penulisannya.

Untuk itu penulis mengharapkan saran dan masukan yang sifatnya membangun

guna memperbaiki segala kekurangan dalam penulisan dan penyusananlaporan

ini.

Jakarta, September 2018

Penulis

4
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................... ii
KATA PENGANTAR.............................................................................. iii
DAFTAR ISI............................................................................................. v
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................... 1
1.2 Tujuan ........................................................................................ 4
1.3 Manfaat ..................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian.................................................................................. 7
2.2 Tanda dan Gejala Kanker Serviks............................................. 8
2.3 Cara Mencegah Kanker Serviks ............................................... 8
2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi pap smear ......................... 8
2.5 Manfaat..................................................................................... 10
2.6 Subyek yang memerlukan Pap Smear....................................... 11
BAB III KERANGKA TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN DAFTAR
ISTILAH
3.1 Kerangka Teori.......................................................................... 13
3.2 Kerangka Berpikir..................................................................... 14
3.3 Daftar Istilah.............................................................................. 14
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Mengidentifikasi Masalah Yang Ada di Masyarakat................. 15
4.2 Menentukan Kegiatan............................................................... 16
4.3 Menentukan Rencana Pemecahan Masalah.............................. 16
4.4 Menentukan Pendekatan Sosial................................................. 16
4.5 Pelaksanaan Kegiatan................................................................ 16
4.6 Evaluasi Kegiatan dan Hasil..................................................... 16

5
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil.......................................................................................... 18
5.1.1 Kunjungan ke- 1.............................................................. 18
5.1.2 Kunjungan ke- 2.............................................................. 20
5.1.3 Kunjungan ke- 3.............................................................. 21
5.2 Pembahasan............................................................................... 21
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan............................................................................... 23
6.2 Saran.......................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

6
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut World Health Organization (WHO) Kesehatan adalah

keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap

orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan

adalah upaya penanggulangan, dan pencegahan gangguan kesehatan yang

memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk

kehamilan, dan persalinan. Pendidikan kesehatan adalah proses membantu

seseorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif,

untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang

memengaruhi kesehatan pribadinya, dan orang lain (DepKes RI, 2013).

Organisasi Kesehatan Dunia mendefinisikan Pendidikan Kesehatan

sebagai "yang terdiri dari peluang sadar yang dibangun untuk pembelajaran

yang melibatkan beberapa bentuk komunikasi yang dirancang untuk

meningkatkan melek kesehatan, termasuk meningkatkan pengetahuan, dan

mengembangkan keterampilan hidup yang kondusif untuk kesehatan individu

dan masyarakat.

Penyuluhan kesehatan adalah gabungan dari berbagai kegiatan dan

kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu

keadaan dimana individu, keluarga, kelompok dan masyarakat secara

keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa

1
2

yang bisa dilakukan secara perorangan maupun secara kelompok, dan

meminta pertolongan bila perlu.

Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) adalah rangkaian

kegiatan masyarakat yang dilaksanakan atas dasar gotong royong dan swadaya

dalam rangka menolong diri sendiri dalam memecahkan masalah untuk

memenuhi kebutuhannya di bidang kesehatan dan di bidang lain yang

berkaitan agar mampu mencapai kehidupan sehat sejahtera. PKMD adalah

bentuk operasional dari Primary Health Care di Indonesia. PKMD mencakup

serangkaian kegiatan swadaya masyarakat berdasarkan gotong royong yang

didukung oleh pemerintah melalui koordinasi lintas sektoral dengan tujuan

untuk memenuhi kebutuhan kesehatan atau yang terkait dengan kesehatan,

agar masyarakat dapat hidup sehat guna mencapai kualitas hidup dan

kesejahteraan yang lebih baik

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala

keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat

dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

Kebidanan komunitas adalah pelayanan kebidanan profesional yang

ditunjukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko

tinggi, dengan upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal melelui

pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, menjamin keterjangkuan

pelayanan kesehatan yang dibutukan dan dilibatkan klien sebagai mitra dalam

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan kebidanan.


3

Pap smear merupakan salah satu jenis pemeriksaan skrining dalam

mendeteksi dini kanker serviks yang sederhana, murah, praktis dan mudah.

Sederhana artinya cukup dengan mengambil apusan sel rahim lalu mengamatinya

di bawah mikroskop, maka lesi prakanker dapat di deteksi bila terlihat sel-sel yang

tidak normal. Praktis, artinya dapat dilakukan dimana saja, tidak memerlukan

biaya khusus, cukup tempat tidur sederhana yang representatif, spekulum dan

lampu. Mudah, karena dapat digunakan oleh dokter umum, bidan dan perawat

yang terlatih (DepKes RI, 2012).

Menurut daftar WHO (World Health Organization), setiap 2 menit ada satu

penduduk dunia meninggal karena kanker serviks di negara berkembang. Kanker

serviks banyak dijumpai di negara-negara berkembang seperti Indonesia, India,

Bangladesh, Thailand, Vietnam, dan Filipina. Beberapa negara-negara yang

sedang berkembang termasuk Indonesia kanker serviks masuk urutan pertama

(Depkes, 2012).

Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar 2013, prevalensi kanker di

Indonesia sendiri sudah mencapai 1,4 per 1.000 penduduk dan merupakan

penyebab kematian nomor satu. Organisasi kesehatan dunia (WHO) mencatat,

setiap tahunnya lebih dari 15.000 perempuan menderita kanker servik di

Indonesia (FK UI, 2014).

Kanker serviks merupakan jenis kanker paling umum pada perempuan

diseluruh dunia setelah kanker payudara. Bukti kuat pendukung kanker serviks

disebabkan oleh infeksi Human Papiloma Virus( HPV), dengan resiko tertinggi

Human Papiloma Virus ( HPV) sub tipe genital meningkatkan resiko beragam
4

penularan. Ketika awal kanker terjadi, langkah klinis harus diambil tumor pada

stadium awal dapat diatur dengan biopsi atau histerektomi sederhana, sedangkan

tumor lanjut dapat diberlakukan operasi atau dengan radioterapi. Apabila terjadi

metastasis, terapi dengan cara radiasi yang dikombinasikan kemoterapi. Berbagai

belahan dunia berkembang, kanker serviks sangat berpengaruh pada morbiditas

dan mortalitas perempuan.

Berdasarkan dari data Rt ada 185 Wanita Usia Subur (WUS), yang mana

diantara nya ada 105 WUS tidak melakukan pemeriksaan Pap Smear. 50 WUS

sudah tahu apa itu Pap Smear alasan tidak melakukan Pap Smear salah satunya

adalah takut sakit dan 55 WUS belum tahu tentang Pap Smear.

Namun demikian, tidak banyak wanita yang berkeinginan dan melakukan

pemeriksaan pap smear sesuai yang disarankan. Hal tersebut dipengaruhi oleh

berbagai faktor diantaranya, perasaan malu, nilai-nilai, agama, takut nyeri,

pengetahuan kurang, sikap penolakan, rendahnya kesadaran diri untuk

pemeriksaan pap smear.

1.2 Tujuan
1) Tujuan Umum
Memberikan asuhan kebidanan dalam keluarga Ny. M untuk

mewujudkan keluarga yang sehat dan sejahtera serta terbebas dari

penyakit kanker serviks.


2) Tujuan Khusus
Memberikan konseling pada Ny. M terutama pada WUS tentang Pap

Smear.

1.3 Manfaat
1) Bagi Keluarga
a. Membantu keluarga dalam mengidentifikasi masalah.
5

b. Meningkatkan pengetahuan dan peran serta anggota keluarga dalam

mengatasi masalah kesehatan keluarganya.

c. Keluarga dapat memelihara kehidupan yang sehat dan dapat

meningkatkan mutu hidup kesejahteraan keluarga.

d. Keluarga dapat melaksanakan Perilaku Hidup Bersih Sehat secara baik

dan benar setelah dilakukan pembinaan kesehatan.


2) Bagi Mahasiswi
Menjadi dasar untuk terjun dan berkecimpung dalam pelayanan

kesehatan di masyarakat meningkatkan pengalaman bagi mahasiswi untuk

mengetahui masalah yang terdapat di masyarakat dan memecahkan

masalah tersebut menurut prioritasnya. Selain ini juga bisa menjadi bahan

perbandingan mahasiswa terhadap teori yang didapat di pendidikan

formal dengan lingkungan nyata.


3) Bagi Masyarakat
Membantu masyarakat dalam menemukan masalah yang terdapat

pada dirinya dan melakukan pelayanan kesehatan dasar.Meningkatkan

peran serta dan partisipasi masyarakat terhadap kesehatan individu dan

lingkungan, sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Kesehatan diri, keluarga, dan lingkungan.

4) Bagi Institusi Pendidikan


Menjadi bahan pertimbangan untuk Praktik Klinik Lapangan

(PKL) Komunitas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.7 Pengertian

Pap smear atau tes pap adalah prosedur medis sederhana untuk

membedakan sel normal dari yang abnormal pada leher rahim, rahim dan

vagina. Pap smear adalah pengamatan sel-sel yang dieksfoliasi dari genetalia

wanita. Uji pap telah terbukti dapat menurunkan kejadian karsinoma serviks

yang ditemukan stadium prakanker, ceoplasia,intraepitel serviks.


Tes ini hanya memerlukan waktu beberapa menit saja. Dalam keadaan

berbaring terlentang sebuah alat yang dinamakan speculum akan dimasukkan

kedalam liang senggama. Alat ini berfungsi untuk membuka dan menahan

dinding vagina supaya tetap terbuka, sehingga memungkinkan pandangan

yang bebas dan leher rahim terlihat dengan jelas. Sel-sel leher rahim

kemudian diambil dengan cara mengusa pleher rahim dengan sebuah alat

yang dinamakan spatula, suatu alatyang menyerupai tangkai es krim, dan

usapan tersebut dioleskan pada obyek-glass dan kemudian dikirim ke

laboratorium Patologi untuk pemeriksaan yang lebih teliti. Prosedur

pemeriksaan Pap Smear test mungkin sangat tidak menyenangkan tetapi tidak

akan menimbulkan rasa sakit. Mungkin masyarakat lebih memilih dokter

wanita untuk prosedur ini, tetapi pada umumnya para dokter umum dan klinik

keluarga berencana, termasuk bidan dapat diminati bantuan untuk

pemeriksaan Pap Smear.

2.8 Tanda dan Gejala Kanker Serviks


1. Pendarahan pada vagina
2. Cairan dari vagina
3. Pembengkakan pada kaki

6
7

4. Mengalami keputihan yang tidak normal disertai dengan perdarahan dan

jumlahnya berlebihan
5. Mengalami sakit saat buang air kecil
6. Pada saat menstruasi, darah yang keluar dalam jumlah banyak dan berlebih
2.9 Cara Mencegah Kanker Serviks
Upaya pencegahan kanker serviks dengan vaksinasi. Vaksin yang diberi nama

Gardasil ini efektif mencegah infeksi HPV tipe 6 dan 11 yang menyebabkan

hampir 90% dari semua jenis kanker lehir ramin. Selain itu, dengan

menstabilasikan asupan vitamin C yang bermanfaat untuk memperbaiki dan

memperbaiki dan memperkuat mukosa, material dalam leher rahim serta

memperbanyak makan sayur-sayuran, maka anda akan jauh dari kanker servik.
2.10 Faktor-faktor yang mempengaruhi pap smear

a. Umur
Perubahan sel-sel abnormal pada leher rahim paling sering

ditemukan pada usia 35-55 tahun dan memiliki resiko 2-3 kali lipat untuk

menderita kanker leher rahim. Semakin tua umur seseorang akan mengalami

proses kemunduran, sebenarnya proses kemunduran itu tidak terjadi pada

suatu alat saja, tetapi pada seluruh organ tubuh. Semua bagian tubuh

mengalami kemunduran,sehingga pada usia lebih lama kemungkinan jatuh

sakit.
b. Sosial ekonomi
Golongan sosial ekonomi yang rendah sering kali terjadi keganasan

pada sel-sel mulut rahim, hal ini karena ketidak mampuan melakukan pap

smear secara rutin.


c. Paritas
Paritas adalah seseorang yang sudah pernah melahirkan bayi yang

dapat hidup. Paritas dengan jumlah anak lebih dari 2 orang atau jarak

persalinan terlampau dekat mempunyai resiko terhadap timbulnya


8

perubahan sel-sel abnormal pada leher rahim. Jika jumlah anak

menyebabkan perubahan sel abnormal dari epitel pada mulut rahim yang

dapat berkembang pada keganasan.


d. Usia wanita saat nikah
Usia menikah <20 tahun mempunyai resiko lebih besar mengalami

perubahan sel-sel mulut rahim. Hal ini karena pada saat usia muda sel-sel

rahim masih belum matang, maka sel-sel tersebut tidak rentan terhadap zat-

zat kimia yang dibawa oleh sperma dan segala macam perubahanya, jika

belum matang, bisa saja ketika ada rangsangan sel yang tumbuh tidak

seimbang dan sel yang mati, sehingga kelebihan sel ini bisa merubah sifat

menjadi sel kanker.

2.11 Manfaat

Pemeriksaan Pap Smear berguna sebagai pemeriksaan penyaring

(skrining) dan pelacak adanya perubahan sel kanker ke arah keganasan secara

dini sehingga kelainan pra kanker dapat terdeteksi serta pengobatannya

menjadi lebih murah dan mudah.Pap Smear mampu mendeteksi lesi prekursor

pada stadium awal sehingga lesi dapat ditemukan saat terapi, yang masih

mungkin bersifat kuratif.


Manfaat Pap Smear secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut (Manuaba,

2012):

a. Diagnosis dini keganasan

Pap Smear berguna dalam mendeteksi dini kanker serviks, kanker

korpus endometrium, keganasan tuba fallopi, dan mungkin keganasan

ovarium.
9

b. Perawatan lanjutan dari keganasan

Pap Smear berguna sebagai perawatan lanjutan setelah operasi dan

setelah mendapat kemoterapi dan radiasai.

c. Interpretasi hormonal wanita.

Pap Smear bertujuan untuk mengikuti siklus menstruasi dengan

ovulasi atau tanpa ovulasi, menentukan maturitas kehamilan, dan

menentukan kemungkinan keguguran pada hamil muda.

d. Menentukan proses peradangan

Pap Smear berguna untuk menentukan proses peradangan pada

berbagai infeksi bakteri dan jamur.

2.12 Subyek yang memerlukan Pap Smear

Menurut Evenet (2011) dan beberapa sumber lainnya, yang perlu

memeriksakan diri dengan Pap Smear diantaranya adalah :

1) Wanita yang menikah dalam usia kurang dari 20 tahun


2) Wanita yang berusia 30 tahun atau lebih
3) Wanita yang telah melahirkan lebih dari 3 kali
4) Peserta KB yang sudah lebih dari 5 tahun (terutama dengan kontrasepsi

hormonal atau IUD)


5) Wanita yang mengalami perdarahan setiap kali senggama (contact bleeding)
6) Wanita dengan keputihan kronis
7) Wanita yang sudah menopause dan mengeluarkan darah pervaginam
8) Wanita yang sering berganti-ganti pasangan seks
2.13 Interval pemeriksaan Pap Smear

Ada beberapa versi tentang interval pemeriksaan ini (Ramli,2002.p.31)

1) Menurut Di British Colombia (Canada) melakukan tes setiap tahun pada

wanita yang termasuk resiko tinggi yaitu yang melakukan hubungan seksual
10

sebelum usia 20 tahun, mempunyai mitra seks lebih dari 2 sepanjang

hidupnya.
2) American Cancer society menyarankan hal yang sama, tetapi untuk

kelompok yang tidak mempunyai resiko tinggi cukup 3 tahun sekali.


3) Menurut WHO, umur juga merupakan pertimbangan dalam menentukan

saat skrining dimulai dinegara-negara maju dan berkembang insiden kanker

invasif meningkat sampai umur 35 tahun dan menetap sampai umur 60

tahun dan sesudah itu menurun. Atas dasar hal tersebut diatas dengan

pertimbangan Cost Effective maka disarankan sebagai berikut :


a. Skrining pada setiap wanita sekali pada wanita berumur 35sampai 45

tahun.
b. Kalau fasilitas tersedia lakukan setiap 10 tahun pada wanitaberumur 35

sampai 55 tahun
c. Kalau fasilitas tersedia lebih maka dilakukan setiap 5 tahunsekali pada

wanita berumur 35 sampai 55 tahun


d. Ideal atau jadwal yang optimal setiap 3 tahun pada wanita berumur 20

sampai 60 tahun. Departemen kesehatan menganjurkan bahwa semua

wanita yang berusia 20-60 tahun harus melakukan Pap Smear paling

tidak setiap 5 tahun.


BAB III
KERANGKA TEORI, KERANGKA PIKIR DAN DAFTAR ISTILAH

.1 kerangka Teori
DETEKSI DINI
KANKER SERVIKS

Wanita Usia Subur


(WUS)

PAP SMEAR IVA TEST

Yang perlu Di Indonesia, anjuran Manfaat Pap Smear


memeriksakan diri untuk melakukan
a. Diagnosis dini
dengan Pap Pap:
keganasan
Smear: Umur 20-60 tahun b. Perawatan
a. Wanita yang dianjurkan untuk 3 lanjutan dari
menikah dalam tahun sekali keganasan
usia kurang dari pemeriksaan c. Interpretasi
20 tahun hormonal
b. Wanita yang wanita.
berusia 30 tahun d. Menentukan
atau lebih proses
c. Wanita yang peradangan
telah
melahirkan
lebih dari 3 kali

Sumber: Novel S.Sinta dkk. 2010. Kanker Serviks dan Infeksi Human
Pappilomavirus (HPV). Jakarta : Javamedia Network

11
12

.2 Kerangka Berpikir

Pap Smear

Kanker Serviks Deteksi Dini

IVA test

3.3 Daftar Istilah

Human Papillomavirus (HPV) :Virus yang salah satunya dapat

menimbulkan penyakit kanker serviks.

Pap Smear :Pap smear atau tes pap adalah prosedur

medis sederhana untuk membedakan sel

normal dari yang abnormal pada leher

rahim, rahim dan vagina.

Skrinning :Suatu usaha mengindentifikasi penyakit

secara dini yang belum jelas yang dapat

digunakan untuk mengurangi angka

mortalitas dan angka morbiditas yang

disebabkan suatu penyakit tertentu.

Posisi Litotomi :Posisi dimana pasien dapat berbaring

dengan dengkul ditekuk dan kaki melebar.


BAB IV
METODE PENELITIAN

Metode pada penelitian ini menggunakan metode ceramah dan tanya

jawab pada ibu dengan memaparkan mulai dari definisi Pap Smear, manfaat Pap

Smear, subyek yang memerlukan Pap Smear, interval pemeriksaan Pap Smear,

faktor-faktor yang mempengaruhi Pap Smear. Pemaparan ini dilakukan pada

setiap kunjungan sambil melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital pada ibu.

Pemaparan materi dilakukan dengan media leaflet agar ibu dapat membaca

sewaktu-waktu dan diadakan evaluasi setiap kali akhir dari kunjungan agar

mengetahui pemahaman ibu atas materi yang telah dipaparkan, menyakinkan ibu

untuk melakukan pemeriksaan Pap Smear.

4.1. Mengidentifikasi Masalah yang ada di Masyarakat

Hasil dari analisa situasi masyarakat dijadikan sasaran dan dapat

dirumuskan permasalahan. Dengan adanya perumusan masalah yang akurat

maka dapat dibuat perencanaan yang baik, khususnya permasalahan yang

berhubungan dengan wanita menopause.


Penulis terlebih dahulu mengidentifikasi masalah yang ada di masyarakat

yang berhubungan dengan menopause pada wanita lanjut usia di RT 006 / RW

007 Kelurahan Jagakarsa Kecamatan Jagakarsa.

4.2. Menentukan Kegiatan

13
14

Menentukan rencana kerja atau rencana kegiatan sesuai dengan

permasalahan yang ditemukan di masyarakat RT 006 / RW 007 Kelurahan

Jagakarsa Kecamatan Jagakarsa.

4.3. Menentukan Rencana Pemecahan Masalah

Dalam tahap ini perlu dilakukan rencana pemecahan masalah sekaligus

sesuai dengan rencana kegiatan yang sudah dibuat oleh kelompok yang akan

dilakukan di RT 006 / RW 007 Kelurahan Jagakarsa Kecamatan Jagakarsa.

4.4. Melakukan Pendekatan Sosial

Pada tahap ini masyarakat sebagai sasaran harus dilibatkan sebanyak

mungkin dalam kegiatan termasuk dalam perencanaan kegiatan dengan tujuan

masyarakat juga harus mampu menyelesaikan permasalahan yang mereka

hadapi, misalnya seperti wanita usia subur yang sudah menikah harus

memeriksakan dirinya ke petugas kesehatan untuk melakukan deteksi dini

adanya kanker leher rahim.

4.5. Pelaksanaaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan harus sesuai dengan perencanaan yang matang dan

terinci, dimana kegiatan tersebut berupa konseling dan pemeriksaan yang akan

dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

4.6. Evaluasi Kegiatan dan Hasil

Setiap kegiatan yang dijalankan harus dilakukan evaluasi untuk

mengukur sejauh mana tingkat keberhasilan kegiatan yang dilaukan dan


15

sebagai acuan untuk perencanaan kegiatan selanjutnya. Hasil kegiatan juga

merupakan bentuk pertanggungjawaban dari semua kegiatan yang sudah

dilakukan.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil
5.1.1 Kunjungan ke-1
Kunjungan ke -1 dilakukan pada tanggal 15 Agustus 2018, pemberian

asuhan Wilhelmina Aprilya


1. Data Geografi
Kelurahan Jagakarsa Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan RT 006 Rw

007.
2. Data Demografinya
Jumlah KK 170 , Jumlah Keluarga Binaan 1, jumlah anggota keluarga 6

orang
3. Pengkajian identitas keluarga binaaan
Nama keluarga binaan Ny.M jenis kelamin perempuan umur 53 tahun,

agama Islam pendidikan tamat SD, alamat jalan Kebembem III RT 006

RW 007.
4. Data lingkungan
Bentuk rumah tembok, lantai rumah keramik, fentilasi rumah jendela,

sumber penerangan listrik , sumber air pompa , jenis jamban leher angsa

jaminan kesehatan BPJS.


5. Identifikasi masalah
Melakukan kunjungan ke -1 pada tanggal 15 Agustus 2018 , kunjungan ke-

2 pada tanggal 20 Agustus 2018 , kunjungan ke -3 24 Agustus 2018 ,

kunjungan ke -4 pada tanggal 29 Agustus 2018.


Tujuan kunjungan adalah untuk meningkatkan pengetahuan WUS tentang

Pap Smear, pengaruh buruknya terhadap kesehatan dan evaluasinya

kunjungan rumah telah di lakukan.


Pendokumentasian klien mengatakan belum mengetahui apa itu

pemeriksaan Pap Smear. Dari hasil pemeriksaan umum pada Ny. M

terdapat keadaan umum baik kesadaran komposmentis, keadaan

18
19

emosional stabil, TD 120/90 mmHg, Tinggi badan 155 cm , Berat badan

58 kg, Suhu 36,9 °C RR 24 x/menit, Nadi 90 x/menit.

pemeriksaan tanda-tanda vital: Tekanan darah : 120/80 mmHg, pernapasan: 24

x/m , nadi 90 x/menit, suhu : 36,9ºC, Berat Badan 155 cm. pada pemeriksaan

fisik terdapat : kepala tidak ada benjolan, rambut bersih , tidak rontok , tidak ada

ketombe, mata berbentuk simetris, konjungtiva tidak pucat , tidak ikterus , muka

berbentuk simetris, tidak odema , hidung berbentuk simetris, tidak ada polip, tidak

ada secret, telinga berbentuk simetris, tidak ada serumen, mulut/gigi tidak ada

stomatitis dan tidak ada caries pada gigi, leher tidak ada pembesaran kelenjar

tyroid dan pmbesaran vena jugularis, genetalia tidak dilakukan pemeriksaan , anus

tidak di lakukan pemeriksaan. Ekstrimitas tangan dan kaki tidak terdapat odema

dan varises , refleks pattela positif dan tidak di lakukan pemeriksaan penunjang.

Diagnosa kebidanan pada Ny. M umur 53 tahun dengan WUS, dengan masalah :

Ibu mengatakan belum mengetahui tentang Pap, kebutuhan yang harus di

dapatkan Ny. M yaitu : konseling Pap Smear.


Dari hasil diagnosa kebidanan penulis tidak mendapatkan diagnosa

potensial pada Ny. M, dari hasil yang di dapat penulis langsung melakukan

tindakan segera pada Ny. M yaitu memberikan konseling tentang Pap Smear.
Perencanaan yang bisa dilakukan adalah informasikan kepada Ny. M

tentang konseling Pap Smer. Mengingatkan kembali pentingnya pola hidup sehat

dan memberitahu Ny. M bahwa akan di lakukan kunjungan kedua pada tanggal 20

Agustus 2018.
5.1.2 Kunjungan II, Tanggal 20 Agusus 2018 Pukul 14.30 WIB
Ibu sudah tidak ada keluhan. k/u baik, kesadaran composmentis,

konjungtiva merah muda, TD 120/90 mmHg, Nadi 85 x/menit,Respirasi 24


20

x/menit, Suhu 36,9°C Berdasarkan hasil pemeriksaan pada kunjungan

keluarga binaan kedua menyatakanNy. M dalam keadaan sehat, tidak

memiliki masalah yang cukup pontensial untuk memerlukan tindakan

segera. Oleh karena itu asuhan yang diberikan pada kunjungan kedua ini

adalah memberikan informasi ibu tentang hasil pemeriksaan,

mengganjurkan ibu untuk menjaga pola makan, mengatur pola aktifitas

dan istrahat, mengganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri dan

keluarga serta memberikan ibu sedikit konseling tentang Pap

Smear.Menjadwalkan kunjungan ulang, mendokumentasikan semua hasil

pemeriksaan dan asuhan yang telah diberikan.


5.1.3 Kunjungan III, Tanggal 24 Agustus 2018 Pukul 14.00 WIB
Ibu merasa sudah tidak ada keluhan. k/u baik, kesadaran

composmentis, konjungtiva merah muda,TD 120/80 mmHg, Nadi 82

x/menit, Respirasi 22 x/menit, Suhu 36.5°C.


Berdasarkan hasil pemeriksaan pada kunjungan keluarga binaan

ketiga menyatakan Ny. M dalam keadaan sehat, tidak memiliki masalah

yang cukup pontensial untuk memerlukan tindakan segera. Oleh karena itu

asuhan yang diberikan pada kunjungan kedua ini adalah memberikan

informasi ibu tentang hasil pemeriksaan, mengganjurkan ibu untuk

menjaga pola makan, mengatur pola aktifitas dan istrahat, mengganjurkan

ibu untuk menjaga kebersihan diri dan keluarga serta memberikan ibu

sedikit konseling tentang Pap Smear.Menjadwalkan kunjungan ulang,

mendokumentasikan semua hasil pemeriksaan dan asuhan yang telah

diberikan.

5.2 Pembahasan
21

Pada bab pembahasan ini, penulis membandingkan antara teori

yang penulis dapat dari pendidikan dengan keadaan nyata di masyarakat,

penulis melakukan pendokumentasian dengan SOAP.


Survey dilakukan pada hari Jumat, tanggal 15 Agustus 2018 di RT

006 RW 007 Kelurahan Lenteng Agung dan yang penulis ambil sebagai

keluarga binaan adalah WUS dengan konseling Pap Smear. Pertama-tama

dilakukan pengumpulan data dasar baik subyektif maupun obyektif dan

penulis tidak menemukan hambatan karena Ny. M dapat berkomunikasi

dengan baik.
Dari data yang penulis peroleh saat melakukan kunjungan rumah

pada tanggal 15 Agustus 2018, 20 Agustus 2018 dan 24 Agustus 2018

dengan hasil dari pengumpulan data secara subyektif dan obyektif penulis

menentukan prioritas masalah yaitu Ny. M belum mengetahui tentang Pap

Smear.
Tindakan perencanaan terdiri dari perumusan masalah dan

penyusunan kegiatan secara berkala dengan melakukan intervensi dari

masalah yang penulis temukan dan lebih menekankan pada upaya

promotif dan preventif dengan cara memberikan penyuluhan kesehatan

yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan dalam rangka

merubah hidup sehat.


Seluruh perencanaan telah dilaksanakan dan penyuluhan yang

disampaikan menggunakan media leaflet dan ceramah, tanya jawab serta

diskusi dengan tenaga kesehatan. Dari seluruh intervensi yang dilakukan

sudah mulai terlihat bahwa Ny. M sudah mulai mengerti apa itu Pap

Smear.
22

Berdasarkan asuhan kebidanan dengan menggunakan manajemen

kebidanan Varney, penulis berasumsi bahwa pengetahuan Ny. M

dipengaruhi oleh kurang nya sumber informasi.


BAB VI
KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan

Selama kurun waktu 3 Minggu sejak penulis memberikan asuhan

kebidanan, mahasiswa sudah mampu untuk :

1. Mampu melakukan pengkajian kasus Rt 006 Rw 007 di Kelurahan

Jagakarsa Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan.

2. Mampu menemukan KK untuk menjadi keluarga binaan di Rt 006 Rw

007 di Kelurahan Jagakarsa Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan.

3. Mampu melakukan perencanaan asuhan yang akan diberikan pada

keluarga binaan Ny.M di Kelurahan Jagakarsa Kecamatan Jagakarsa

Jakarta Selatan.

4. Mampu melakukan preseptor Mentor kepada mahasiswa D-III Kebidanan

dengan pasien keluarga binaan di Kelurahan Jagakarsa Kecamatan

Jagakarsa Jakarta Selatan.

5. Mampu Asuhan Kebidanan pada Keluarga Binaan Ny. M di Kelurahan

Jagakarsa Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan.

6. Mampu evaluasi pada Ny.M terhadap Asuhan Kebidanan yang telah

diberikan di Kelurahan JagakarsaKecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan.

7. Melakukan pendokumentasian Asuhan Kebidanan Ny. M Kelurahan

Jagakarsa Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan.

23
24

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas penulis mengajukan beberapa saran, antara

lain :

1. Untuk Lahan Praktek

Pertahankan dan terus tingkatkan kegiatan kesehatan meliputi

asuhan kebidanan, posbindu, pemeriksaan jentik dan masih banyak

kegiatan kesehatan lainnya demi terciptanya lingkungan dan keluarga yang

sehat jasmani tanpa adanya masalah kesehatan yang berarti.

2. Untuk Institusi Pendidikan

Lebih meningkatkan lagi kualitas mahasiswanya dengan teori –

teori di bangku kuliah yang akan terjun di masyarakat di masa depan nanti.

Selalu bersabar membimbing mahasiswanya di bangku kuliah maupun di

lapangan.

3. Untuk Mahasiswa

Agar tetap mempertahankan dan meningkatkan asuhan kebidanan

telah ada serta selalu menerapkan teori-teori yang telah didapatkan dan

disesuaikan dengan kondisi lapangan.

4. Untuk Pasien Binaan

Agar selalu menjaga kesehatan keluarga dan lingkungannya. Selalu

sehat dan dapat berkumpul ceria dengan keluarga tanpa adanya rasa sakit.
DAFTAR PUSTAKA

Basoeki, S. (2012). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kanker Serviks Di


RSU Dr. Saiful Anwar Malang. Malang : Universitas Brawijaya

Departemen Kesehatan RI. (2012). Pencegahan Kanker Leher Rahim dan


Kanker Payudara. Jakarta

Dewi, L. (2014). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Wanita Usia


Subur dalam Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Metode IVA di Wilayah
Kerja Puskesmas Tanjung Hulu Pontianak Timur tahun 2014. Skripsi.
Pontianak : FK Untan

Karwati, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan 5 Kebidanan Komunitas. Jakarta:


CV.Trans Info Media.

Oktavia, Chitami. (2013). Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Pemeriksaan


Pap Smear di Kelurahan Petisah Tengah. Karya Tulis Ilmiah USU

Puspitasari, Y, dkk. (2011). Hubungan Tingkat Pendidikan Dan Pengetahuan Ibu


Tentang Kanker Serviks Dengan Pemeriksaan Pap Smear Di Wilayah Kerja
Puskesmas Peganden Kota Semarang. Semarang : Unimus
LAMPIRAN

ASUHAN KELUARGA BINAAN PADA NY.M


DI RT 006 RW 007 KELURAHAN JAGAKARSA
KECAMATAN JAGAKARSA JAKARTA
SELATAN TAHUN 2018

Tanggal : 15 Agustus 2018

Jam Pengkajian : 14.30 WIB

Tempat : Rumah Ny. M

A. Identitas

Nama : Ny. M Nama : Tn. A (Alm)

Umur : 53 Tahun Umur : 40 Tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SD Pendidikan : SD

Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan :-

Suku/ Bangsa : Jawa/ Indonesia Suku/ Bangsa : Jawa/ Indonesia

Alamat : Jl. Kebembem III RT.006 RT.007 Kelurahan

Jagakarsa I Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan.

B. Anamnesa

Tanggal : 15-08-2018 Pukul : 14.30 WIB

Ibu mengatakan belum pernah melakukan pemeriksaan Pap Smear dan

merasa takut untuk melakukan pemeriksaan Pap Smear.


1. Riwayat Menstruasi

Menarche : Ny. M mengatakan mengalami haid

pertama kali pada umur 11 tahun

Siklus : ± 28 hari

Teratur/ tidak teratur : Teratur setiap bulan

Lama : ± 4-5 hari

Banyaknya : ± 2-3 kali ganti pembalut per hari

Siklus darah : Encer, berwarna merah

Dismenorhea : Kadang-kadang terasa nyeri ketika sedang

Haid

4. Riwayat Perkawinan : Cerai Mati

5. Riwayat Kehamilan, Persalinan : Normal

6. Kontrasepsi yang pernah digunakan : Tidak ada

7. Riwayat Penyakit

a. Riwayat Penyakit Sekarang : Ny. M mengatakan tidak sedang

sakit

b. Riwayat Penyakit Sistemik :

Jantung : Tidak ada

Ginjal : Tidak ada

Asma/ TBC : Tidak ada

Hepatitis : Tidak ada

DM : Tidak ada

Epilepsi : Tidak ada


Lain-lain : Tidak ada

c. Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada

d. Riwayat Keturunan Kembar : Tidak ada

e. Riwayat Operasi : Tidak ada

8. Pola Kebiasaan Sehari-hari

a. Pola Nutrisi

Ny. M mengatakan makan sesuai dengan selera, disaat lapar datang ia

baru makan dan keseringan makan pad awaktu malam hari namun

menu makan yang ia makan bervariasi nasi, sayur, lauk pauk, daging

dan buah. Minum 7-8 gelas per hari jenis air putih dan air teh.

b. Pola Eliminasi

Ny. M mengatakan BAB lancar 1 kali sehari, konsistensi lunak, warna

kuning, bau khas feces. BAK 6-7 kali sehari, warna kuning jernih, dan

tidak ada keluhan.

c. Pola Istirahat

Ny. M mengatakan tidur siang ± 1½ jam dan tidur malam ± 5-6 jam

sehari.

d. Personal Hygiene

Ny. M mengatakan mandi 2 kali sehari, ganti pakaian 2 kali sehari,

gosok gigi 2 kali sehari dan keramas 3 kali seminggu


e. Pola Aktivitas

Ny. M mengatakan setiap harinya mengajar anak SD dan ada tambahan

kegiatan bersama para ibu kader dilingkungan RT.006 RW.007

9. Data Psikologis : Ny. N mengatakan saat ini baik-baik saja

C. Pemeriksaan fisik

1. Keadaan Umum

Kesadaran : Composmentis

Keadaan Emosional : Baik

2. Tanda-Tanda Vital

TD : 120/80 mmHg S : 36,9oC

N : 90x/menit R : 24 x/menit

TB : 162 cm BB : 58 kg

3. Pemeriksaan Sistematis

a. Kepala

(1) Rambut : beruban, bersih, tidak ada ketombe, sedikit rontok

(2) Muka : tidak pucat, tidak oedema

(3) Mata : sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis

(4) Hidung : simetris, bersih, tidak ada polip

(5) Telinga : simetris, bersih, tidak ada sekret

(6) Mulut/ gigi/ gusi : ada caries dan karang gigi, tidak ada

stomatitis, gusi tidak berdarah

b. Leher
(1) Kelenjar tiroid : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

(2) Kelenjar limfe : tidak ada pembesaran kelenjar limfe

c. Dada dan Axila

(1) Dada : simetris, normal

Mammae : simetris, tidak ada benjolan

(2) Axila : tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan

d. Abdomen

(1) Pembesaran hati : tidak ada

(2) Benjolan/ tumor : tidak ada

(3) Nyeri tekan : tidak ada

(4) Luka bekas operasi : tidak ada

e. Ekstremitas

(1) Varices : tidak ada varices di kaki kanan dan kiri

(2) Oedema : tidak ada oedema

4. Pemeriksaan Penunjang : Tidak dilakukan

D. Langkah II ( Interprestasi Data )

Diagnosa Ibu : Ny.M umur 53 Tahun

Dasar : Klien mengatakan bernama Ny. N, berumur 53 tahun,

TD: 120/80 mmHg

Masalah : Ny. M mengatakan takut untuk melakukan pemeriksaan

Pap Smear

E. Langkah III ( Antisipasi Masalah Potensial Atau Diagnosa Lain )


Tidak ada

F. Langkah IV ( Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera )

Tidak ada

G. Langkah V ( Perencanaan )

1. Beri tahu hasil pemeriksaan dan asuhan yang akan diberikan

2. Berikan motivasi kepada ibu dan menanyakan keluhan yang dirasakan

3. Jelaskan ibu tentang pengertian Pap Smear.

4. Jelaskan ibu tentang manfaat Pap Smear.

5. Jelaskan ibu tentang tanda dan gejala kanker serviks.

6. Membuat kesepakatan dengan ibu untuk kunjungan ulang

H. Langkah VI ( Pelaksanaan )

1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan TD: 120/80 mmHg, Suhu:

36,9°C, Nadi: 90 x/menit, Pernafasan: 24 x/menit.

2. Memberikan motivasi kepada ibu dan menanyakan keluhan yang dirasakan

3. Menjelaskan ibu tentang pengertian Pap Smear

4. Menjelaskan ibu tentang manfaat Pap Smear

5. Menjelaskan ibu tentang tanda dan gejala kanker serviks.

6. Membuat kesepakatan dengan ibu untuk kunjungan ulang pada tanggal 20

Agustus 2018 jam 14.30 WIB

I. Langkah VII ( Evaluasi )

1. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan.

2. Ibu mengerti dan menceritakan keluhannya

3. Ibu mengerti tentang apa itu Pap Smear


4. Ibu mengerti tentang manfaat Pap Smear

5. Ibu sudah mengerti tentang tanda dan gejala kanker serviks

6. Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang.

SOAP
Kunjungan II (20 Agustus 2018)

S : Keluhan tidak ada dan ibu sudah mengerti mengenai pemeriksaan

skrinning Pap Smear.

O : k/u baik, kesadaran composmentis, konjungtiva merah muda, TD

120/90 mmHg, Nadi 85 x/menit, Respirasi 24 x/menit, Suhu

36,9°C.

A : Ny. M usia 53 tahun keadaan baik

P :

1. Menginformasikan hasil pemeriksaan dan asuhan yang akan

diberikan, ibu mengerti.

2. Melakukan pemeriksaan tanda – tanda vital, hasil terlampir.

3. Memberikan motivasi dan pujian agar ibu mau melakukan

pemeriksaan Pap Smear, ibu mengerti dan mau melakukannya.

4. Menyepakati kunjungan ulang tanggal 24 Agustus 2018, ibu

sepakat untuk kunjungan ulang sesuai tanggal yang disepakati.

Kunjungan III (24 Agustus 2018)


S :tidak ada keluhan.

O :k/u baik, kesadaran composmentis, konjungtiva merah muda, TD

120/80 mmHg, Nadi 82 x/menit, Respirasi 22 x/menit, Suhu

36.5°C.

A : Ny. M usia 53 tahun keadaan baik

P :

1. menginformasikan hasil pemeriksaan dan asuhan yang akan

diberikan, ibu mengerti.

2. Melakukan pemeriksaan tanda – tanda vital, hasil terlampir.

3. Mengevaluasi cara pengetahuan ibu mengenai pemeriksaan

skrinning Pap Smear.

4. Menanyakan kepada ibu apakah ada yang belum dipahami dari

penyuluhan kemarin, ibu mengerti.

5. Memberikan kenang – kenangan kepada klien, ibu senang dan

berterimakasih.

6. Mengucapkan terimakasih kepada ibu atas waktu dan

kesempatannya untuk bersedia menjadi pasien binaan.

ACUAN PRAKTIK
(AP)

Mata Kuliah/Praktikum : Kesehatan Reprosuksi


Program Studi : DIII Kebidanan

Kode Mata Kuliah/Sks : BD-307

Semester : II

Pokok Bahasan : Konseling Pap Smear

Sasaran : Wanita Usia Subur (WUS)

A. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator

1. Standar Kompetensi/Tujuan pembelajaran

Mahasiswa mampu memahami, menguasai dan mengimplementasikan

asuhan konseling pada klien terkait dengan Pap Smear.

2. Kompetensi Dasar :

Mahasiswa mampu melakukan konseling kesehatan tentang Pap Smear.

Indikator :

Setelah melakukan pembelajaran tentang konseling Pap Smear

mahasiswa dapat :

1. Menjelaskan pengertian Pap Smear

2. Menjelaskan tujuan Pap Smear

3. Menjelaskan manfaat Pap Smear

4. Menjelaskan usia berapa saja yang melakukan Pap Smear

5. Menjelaskan seberapa sering melakukan Pap Smear

B. Materi

Terlampir
C. Metode dan media

1. Metode : Demonstrasi dan diskusi

2. Media : Joob Sheet dan Daftar Tilik

D. Langkah Pembelajaran

No Waktu kegiatan Respon


1 10 menit Pembukaan : - Menjawab
1. Membuka kegiatan dengan
salam
mengucapkan salam - Mendengarkan
2. Memperkenalkan diri - memperhatikan
3. Kontrak waktu
4. Menyebutkan materi yang

akan diberikan
5. Menjelaskan tujuan dari

penyuluhan
2 25 menit Penyampaian materi : - memperhatika
1. Menjelaskan pengertian
n dan
Pap Smear
2. Menjelaskan tujuan Pap mendengarkan

Smear
3. Menjelaskan manfaat

Pap Smear
4. Menjelaskan usia berapa

saja yang melakukan Pap

Smear
5. Menjelaskan seberapa

sering melakukan Pap

Smear

3 15 menit Evaluasi : - mendengarkan


1. memberikan pertanyaan - menjawab
2. penyuluh dan sasaran
pertanyaan
menyimpulkan materi - menjawab

Penutup : salam

1. mengucapkan salam penutup

E. DAFTAR PUSTAKA

Harahap, Syarifah. 2014. Analisis Pengetahuan Dan Sikap Ibu Rumah Tangga
Terhadap Pelaksanaan Pap’smear Untuk Deteksi Kanker Serviks Di
Puskesmas Petisah Medan, diambil dari http:// repository. usu. ac.
Id/handle /123456789/49696 pada tanggal 8 Agustus 2016. Sumatera :
USU.

Rasjidi. 2009. Deteksi Dini & Pencegahan Kanker Pada Wanita. Jakarata:
SagungSeto
Tilong, Adi D., 2012. Bebas Dari Ancaman Kanker Serviks. Yogyakarta :
Flashbook.

Jakarta, Agustus 2018

Pengajar
( )
PAP SMEAR

A. Pengertian

Tes Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio untuk

melihat adanya perubahan atau keganasan pada epitel serviks atau porsio

(displasia) sebagai tanda awal keganasan serviks atau prakanker

Pap Smear merupakan suatu metode pemeriksaan sel-sel yang diambil

dari leher rahim dan kemudian diperiksa di bawah mikroskop. Pap Smear

merupakan tes yang aman dan murah dan telah dipakai bertahun-tahun

lamanya untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel leher

Rahim.

B. Tujuan Pap Smear

Proses skrining untuk mendeteksi kanker servik. Tes ini untuk

menghindari kehadiran sel-sel prakanker atau kanker pada leher rahim atau

pada pembukaan rahim. Selama prosedur pemeriksaan pap smear, sel-sel dari

leher rahim akan diambil yang kemudian diperiksa untuk mengetahui apakah

ada pertumbuhan abnormal atau tidak.

C. Manfaat Pap Smear

Pemeriksaan Pap Smear berguna sebagai pemeriksaan penyaring (skrining)

dan pelacak adanya perubahan sel ke arah keganasan secara dini sehingga

kelainan prakanker dapat terdeteksi serta pengobatannya menjadi lebih murah


dan mudah.Pap Smear mampu mendeteksi lesi prekursor pada stadium awal

sehingga lesi dapat ditemukan saat terapi masih mungkin bersifat kuratif.

Manfaat Pap Smear secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut (Manuaba,

2005):

e. Diagnosis dini keganasan

Pap Smear berguna dalam mendeteksi dini kanker serviks, kanker korpus

endometrium, keganasan tuba fallopi, dan mungkin keganasan ovarium.

f. Perawatan lanjutan dari keganasan

Pap Smear berguna sebagai perawatan lanjutan setelah operasi dan setelah

mendapat kemoterapi dan radiasai.

g. Interpretasi hormonal wanita.

Pap Smear bertujuan untuk mengikuti siklus menstruasi dengan ovulasi

atau tanpa ovulasi, menentukan maturitas kehamilan, dan menentukan

kemungkinan keguguran pada hamil muda.

h. Menentukan proses peradangan

Pap Smear berguna untuk menentukan proses peradangan pada berbagai

infeksi bakteri dan jamur.

D. Usia yang mulai melakukan Pap Smear

Untuk melakukan pap smear dokter menyarankan setiap wanita yang berusia

diatas 21 tahun untuk mulai melakukan tes pap smear. Wanita yang dianjurkan

untuk melakukan tes pap smearbiasanya mereka yang tinggi aktifitas

seksualnya. Namun tidakmenjadi kemungkinan juga wanita yang tidak

mengalami aktivitasseksualnya memeriksakan diri.


E. Seberapa sering melakukan Pap Smear

Dokter merekomendasikan mengulangi tes Pap Smear setiap 3 tahun untuk

wanita dengan usia 21-64 tahun. Jika memiliki resiko tertentu, mungkin

disarankan untuk lebih sering menjalani Pap Smear.

F. faktor-faktor yang mempengaruhi pap smear

a. Umur

Perubahan sel-sel abnormal pada leher rahim paling sering ditemukan pada

usia 35-55 tahun dan memiliki resiko 2-3 kali lipat untuk menderita kanker

leher rahim. Semakin tua umur seseorang akan mengalami proses

kemunduran, sebenarnya proses kemunduran itu tidak terjadi pada suatu alat

saja, tetapi pada seluruh organ tubuh. Semua bagian tubuh mengalami

kemunduran,sehingga pada usia lebih lama kemungkinan jatuh sakit.

b. Sosial ekonomi

Golongan sosial ekonomi yang rendah sering kali terjadi keganasan pada

sel-sel mulut rahim, hal ini karena ketidak mampuan melakukan pap smear

secara rutin.

c. Paritas

Paritas adalah seseorang yang sudah pernah melahirkan bayi yang dapat

hidup. Paritas dengan jumlah anak lebih dari 2 orang atau jarak persalinan

terlampau dekat mempunyai resiko terhadap timbulnya perubahan sel-sel

abnormal pada leher rahim. Jika jumlah anak menyebabkan perubahan sel

abnormal dari epitel pada mulut rahim yang dapat berkembang pada

keganasan.
d. Usia wanita saat nikah

Usia menikah <20 tahun mempunyai resiko lebih besar mengalami

perubahan sel-sel mulut rahim. Hal ini karena pada saat usia muda sel-sel

rahim masih belum matang, maka sel-sel tersebut tidak rentan terhadap zat-

zat kimia yang dibawa oleh sperma dan segala macam perubahanya, jika

belum matang, bisa saja ketika ada rangsangan sel yang tumbuh tidak

seimbang dan sel yang mati, sehingga kelebihan sel ini bisa merubah sifat

menjadi sel kanker.


JOOBSHEET

KONSELING PAP SMEAR

Mata Kuliah/Praktikum : Kesehatan Reprosuksi

Program Studi : DIII Kebidanan

Kode Mata Kuliah/Sks : BD-307

Semester : II

Pokok Bahasan : Konseling Pap Smear

Sasaran : Wanita Usia Subur (WUS)

A. Objektif Perilaku siswa :

Setelah mempelajari Pelayan Pap Smear diharapkan mahasiswa mampu:

1. Menyiapkan perlengkapan dan bahan yang diperlukan untuk melakukan

konseling.

2. Melakakukan konseling sesuai dengan daftar tilik dan jobbsheet.

3. Melakukan pendokumentasian

B. Metode

1. Demonstrasi

C. Alat bantu mengajar :

1. Jobsheet

2. Daftar tilik
3. Leflet

D. Dasar Teori

Tes Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio untuk

melihat adanya perubahan atau keganasan pada epitel serviks atau porsio

(displasia) sebagai tanda awal keganasan serviks atau prakanker

Pap Smear merupakan suatu metode pemeriksaan sel-sel yang diambil dari

leher rahim dan kemudian diperiksa di bawah mikroskop. Pap Smear

merupakan tes yang aman dan murah dan telah dipakai bertahun-tahun

lamanya untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel leher

Rahim.

E. Petunjuk Bagi Mahasiswa

1. Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

2. Siapkan alat dan bahan secara lengkap sebelum tindakan dimulai

3. Ikuti petunjuk instruksi

4. Tanyakan kepada instruktur bila terdapat hal hal yang kurang dimengerti

atau dipahami

5. Laporkan hasil kerja setelah melakukan latihan

F. Bahan

1. Leaflet

2. Pena

3. Buku

G. Perlengkapan
1. Dafar tilik

2. Acuan prakrik

3. Joobsheet

H. Keselamatan Kerja

1. Patuhi proseder pekerjaan

2. Berikan informasi yang baik dan benar

I. Prosedur Pelaksanaan

1. Persiapan

1) Menyiapkan tempat yang nyaman

J. Langkah- langkah

No Kegiatan Gambar
1. Persiapan alat

- Pena
- Buku konseling

- Alat bantu

konseling (leaflet)
2. Mahasiswa menyambut

pasien dan pendamping

dengan ramah
3. Mahasiswa

memperkenalkan diri

4. Mahasiswa

mempersilahkan ibu

duduk dan ciptakan

suasana yang nyaman

5. Bersikap sopan dan

menjaga privacy pasien

6. Anamnesa pasien
8. Tensi

9. Menjelaskan tentang

pengertian Pap Smear


 Tes Pap Smear adalah

pemeriksaan sitologi

dari serviks dan

porsio untuk melihat

adanya perubahan

atau keganasan pada

epitel serviks atau

porsio (displasia)

sebagai tanda awal

keganasan serviks

atau prakanker
10 Menjelaskan tujuan Pap

. Smear

 Proses skrining untuk

mendeteksi kanker

servik. Tes ini untuk

menghindari

kehadiran sel-sel

prakanker atau kanker

pada leher rahim atau

pada pembukaan

rahim
11. Menjelaskan manfaat

Pap Smear

 Pemeriksaan Pap

Smear berguna

sebagai pemeriksaan

penyaring (skrining)

dan pelacak adanya

perubahan sel ke

arah keganasan,

perawatan lanjut dari

keganasan,

interpretasi
hormonal wanita,

menentukan proses

peradangan.
12 Menjelaskan usia berapa

. saja yang melakukan Pap

Smear
 Untuk melakukan

pap smear dokter

menyarankan setiap

wanita yang berusia

diatas 21 tahun

untuk mulai

melakukan tes pap

smear.

13 Menjelaskan seberapa

. sering melakukan Pap

Smear

 Dokter

merekomendasikan

mengulangi tes Pap

Smear setiap 3 tahun

untuk wanita dengan

usia 21-64 tahun.


14 Memberi kesempatan

. klien untuk bertanya

15 Dokumentasikan

K. Evaluasi

1. Mahasiswa mendemontrasikan konselin Pap Smear.

2. Setiap langkah dilakukan secara sistematis dan memperhatikan keamanan

serta kenyamanan pasien setiap prosedur tindakan.

3. Memperhatikan privasi pasien setiap tindakan.

4. Menempatkan alat-alat yang digunakan mudah terjangkau dan telah

diketahui fungsinya.

5. Pembimbing klinik menilai langkah-langkah konseling Pap Smear dengan

menggunakan check list.


DAFTAR TILIK

Mata Kuliah/Praktikum : Kesehatan Reprosuksi

Program Studi : DIII Kebidanan

Kode Mata Kuliah/Sks : BD-307

Semester : II

Pokok Bahasan : Konseling Pap Smear

Sasaran : Wanita Usia Subur (WUS)

Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sebagai berikut :

0. Kurang :Bila langkah klinik tidak dilakukan

1. Cukup :Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu mendemonstrasikan sesuai prosedur

2. Sangat Baik : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan teknik prosedur

dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien

N Kegiatan 0 1 2

O
A. PERSIAPAN

1. Persiapan alat

- Pena
- Buku konseling
- Alat bantu konseling (leaflet)
B. PELAKSANAAN KONSELING
1. Mahasiswa menyambut pasien dan

pendamping dengan ramah


2. Mahasiswa memperkenalkan diri
3. Mahasiswa mempersilahkan ibu

duduk dan ciptakan suasana yang

nyaman
4. Bersikap sopan dan menjaga privacy

pasien
5. Anamnesis
6. Tensi
7. Menjelaskan tentang pengertian Pap

Smear
8. Menjelaskan tujuan Pap Smear
9. Menjelaskan manfaat Pap Smear
10. Menjelaskan usia berapa saja yang

melakukan Pap Smear


11. Menjelaskan seberapa sering

melakukan Pap Smear


12. Memberi kesempatan klien untuk

bertanya
13. Melakukan dokumentasi
a. Skor = Jumlah nilai x 100%

b. Mahasiswa dinyatakan lulus bila tidak ada nilai 1

c. Nilai minimal B

d. Kriteria skor : A = > 85

B = 70 - 84,9

C = 60 - 69,9

D = 40 - 59,9
E = 0 - 39,9

Jakarta, Agustus 2018

Pengajar

( )
DOKUMENTASI

Kunjungnan Keluarga Binaan 1


Kunjungan Keluarga Binaan 2

Kunjungan Keluarga Binaan 3

Kegiatan Preseptor Mentor

Anda mungkin juga menyukai