Anda di halaman 1dari 50

PROFIL DESA

TAHUN 2017

Disusun Oleh :

NUR MUFIDAH, Amd, Kep

WILAYAH KERJA PONKESDES SUMBEREJO WETAN


PUSKEMAS BALESONO NGUNUT
TULUNGAGUNG

1
PROFIL DESA
(PONDOK KESEHATAN DESA)
SUMBEREJO WETAN

SURATMI, Amd.Keb.
NUR MUFIDAH, Amd, Kep

PUSKESMAS BALESONO KECAMATAN NGUNUT TULUNGAGUNG


DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA TIMUR

i
2017
Penyusunan Profil Ponkesdes Desa Sumberejo Wetan ini berdasarkan atas data dasar

di wilayah kerja Ponkesdes Sumberejo Wetan dan telah mendapatkan persetujuan

dari :

Bidan Desa Perawat Desa

SURATMI, Amd.Keb. NUR MUFIDAH, Amd.Kep.


NIP: 19750906 200701 2 008

Mengetahui Mengetahui
Kepala Desa Sumberejo Wetan Kepala UPTD Puskesmas Balesono

SUGIANTO YULI SUPRAPTINI, S.Kep.Ners


NIP. 19700425 199001 2 002

ii
KATA PENGANTAR

Dalam rangka mengoptimalkan fungsi Puskesmas sebagai salah satu


pelaksana pelayanan bidang kesehatan untuk mencapai target Standar Pelayanan
Minimal (SPM), Jawa Timur menegembangkan Pondok Bersalin Desa ( Polindes )
menjadi Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes) sebagai sarana kesehatan jaringan
Puskesmas ditingkat desa, Ponkesdes sebagai ujung tombak pelayanan di desa
berperan sebagai penggerrak pembangunan yang berwawasan kesehatan dan
penggerak masyarakat desa agar berperilaku hidup bersih dan sehat, agar tercapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Ponkesdes sebagai fasilitas
pelayanan kesehatan primer menyelenggarakan kegiatan yang meliputi kegiatan
Preventiv, Promotiv, Kuratif, dan Kehabilitasi.
Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan
terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari
penyelenggara standar pelayanan minimal adalah profil Ponkesdes. Mengingat
kedudukannya yang sangat penting, untuk itu kami menyusun profil Ponkesdes Desa
Sumberejo Wetan yang dibuat berdasarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat
di wilayah kerja Ponkesdes Desa Sumberejo Wetan tahun 2017. Sehingga dari sini
kami dapat mengetahui sejauh mana pencapaian target Standar Pelayanan Minimal
(SPM) yang telah kami selenggarakan di wilayah kerja kami pada tahun 2017.
Dengan demilikan dapat dikatakan bahwa profil Ponkesdes ini pada intinya
berisi berbagai data / informasi yang menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan
masyarakat khususya di wilayah kerja Ponkesdes Desa Sumberejo Wetan dengan
tujuan untuk menciptakan individu yang sehat guna tercapainya Desa yang sehat.

Sumberejo Wetan , Februari 2018


Penanggung Jawab Wilayah

Bidan Dan Perawat Desa

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2 Tujuan .................................................................................... 2
BAB II ANALISA SITUASI ...................................................................... 3
2.1 Identitas Ponkesdes ................................................................. 3
2.2 Analisis Geografi .................................................................... 3
2.3 Sasaran ..................................................................................... 5
BAB III ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PONKESDES ............. 14
3.1 Kelembagaan ........................................................................... 14
3.2 Visi, Misi dan Tujuan ............................................................. 18
3.3 Jenis Pelayanan ....................................................................... 19
3.4 Alur Pelayanan ......................................................................... 19
3.5 Biaya/ Tarif .............................................................................. 20
3.6 Indikator Kerja ........................................................................ 20
3.7 Uraian Tugas ............................................................................ 20
3.8 Perencanaan Kegiatan .............................................................. 20
3.9 Rekam Medik .......................................................................... 20
3.10 Standar Operasional Prosedur (SOP) ...................................... 22
3.11 Informed Consent (Persetujuan Tindakan Medik) ................. 23
3.12 Pendelegasian Pengobatan Dasar ........................................... 24
3.13 Hak dan Kewajiban Pasien ..................................................... 25
BAB IV PELAKSANAAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ..... 26
4.1 Hasil Kegiatan ........................................................................... 26
4.2 Pencapaian Program ................................................................... 30
BAB V PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH .............. 40
BAB VI PENUTUP ...................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 44
LAMPIRAN

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan sesuai dengan Visi

Departemen Kesehatan “Masyarakat Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat” dengan

Misinya “Membuat Rakyat Sehat” diperlukan indikator. Indikator yang digunakan

adalah indikator kinerja standar pelayanan minimal (SPM) yang meliputi :

1. Indikator derajat kesehatan yang terdiri atas indikator - indikator untuk

mortalitas, morbiditas, dan status gizi.

2. Indikator – indikator untuk keadaan lingkungan, perilaku hidup,akses dan

mutu pelayanan kesehatan.

3. Indikator – indikator untuk pelayanan kesehatan, sumber daya kesehatan,

manajemenkesehatan dan kontribusi sektor terkait.

Ponkesdes sebagai salah satu pelaksana pelayanan bidang kesehatan

mengemban amanah untuk mencapai target Standar Pelayanan Minimal (SPM)

yang telah ditetapkan pemerintah daerah dengan harapan agar masyarakat

mendapat pelayanan kesehatan yang semakin merata, berkwalitas dan

berkeadilan. Ponkesdes sebagai fasilitas pelayanan kesehatan primer

menyelenggarakan kegiatan yang meliputi kegiatan Preventif, Promotif, Kuratif

dan Rehabilitatif.

Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil

pemantauan terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja

dari penyelenggaraan standar pelayanan minimal adalah Profil Ponkesdes.

Mengingat kedudukannya yang sangat penting, untuk itu kami menyusun Profil

Ponkesdes Sumberejo Wetan yang dibuat berdasarkan data situasi dan kondisi

kesehatan masyarakat diwilayah kerja Puskesmas Balesono tahun 2017. Sehingga

dari sini kami dapat mengetahui sejauh mana pencapaian target standar pelayanan

1
minimal (SPM) yang telah kita selenggarakan di wilayah kerja kami pada tahun

2017.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Profil Ponkesdes ini pada intinya

berisi berbagai data / informasi yang menggambarkan situasi dan kondisi

kesehatan masyarakat khususnya di wilayah kerja Ponkesdes Sumberejo Wetan .

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Menyelenggarakan kesehatan yang berkualitas serta meningkatkan

kesadaran,kemauan, dan kemampuan hidup bagi setiap orang yang

bertempat tinggal di desa / kelurahan, agar terwujud derajat kesehatan

masyarakat desa / kelurahan yang setinggi – tingginya.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Tersedianya Standar Administrasi dan Manajemen.

2. Tersedianya Standar Sumber Daya Ponkesdes.

3. Tersedianya Standar Upaya Pelayanan Kesehatan Ponkesdes.

4. Tersedianya Standar Pencatatan Pelaporan Ponkesdes.

5. Tersedianya Standar Monitoring dan Evaluasi Ponkesdes

2
BAB II
ANALISA SITUASI

2.1 Identitas Ponkesdes


Nama : Ponkesdes Sumberejo Wetan
Desa : Sumberejo Wetan
Kecamatan : Ngunut
Kabupaten : Tulungagung
Propinsi : Jawa Timur
Alamat : Ds. Sumberejo Wetan , Kec. Ngunut, Kab. Tulungagung
Penanggung Jawab : Suratmi, Amd.Keb., Nur Mufidah, Amd.Kep.
Status Ponkesdes : Milik Sendiri

2.2 Analisis Geografi

Desa Sumberejo Wetan merupakan salah satu wilayah kerja Puskesmas

Balesono Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung yang berada di dataran

sedang dan sebagian besar terdiri dari pemukiman umum dan sawah. Secara

keseluruhan luas wilayah desa Sumberejo Wetan adalah 134 Ha.

2.2 Sasaran

Berdasarkan hasil dari sensus penduduk oleh Badan Pusat Statistik

(BPS) Kabupaten Tulungagung pada tahun 2017 jumlah penduduk Desa

Sumberejo Wetan Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung sebanyak 3.026

jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 962 KK. Adapun jumlah

penduduk menurut klasifikasinya adalah sebagai berikut:

1) Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin.

Berdasarkan data dari kantor Desa Sumberejo Wetan tahun 2017 , jumlah

penduduk menurut jenis kelamin adalah sebagai berikut:

No Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase


1 Laki-laki 1.529 50,53
2 Perempuan 1.497 49,47
TOTAL 3.026 100
Tabel 1. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

3
2) Kewarganegaraan

Semua penduduk Desa Sumberejo Wetan berkewarganegaraan Indonesia.

3) Agama

Penduduk Desa Sumberejo Wetan mayoritas beragama Islam sebanyak

yaitu 2.935 orang, sedangkan yang beragama Kristen 85 orang dan

Katholik 5 orang.

4) Jumlah Penduduk Menurut Mata pencaharian

Berdasarkan data dari kantor Desa Sumberejo Wetan tahun 2017 , jumlah

penduduk menurut mata pencaharian adalah sebagai berikut:

No Jenis Pekerjaan Frekuensi Prosentase


1 Petani 449 21,71
2 Tukang 150 7,25
3 Buruh Tani 592 28,63
4 Pensiunan 8 0,39
5 Peternakan 30 1,45
6 Jasa 75 3,63
7 Pengrajin 6 0,29
8 Tidak bekerja/penganggur 758 36,65
Total 2.068 100
Tabel 2. Jumlah Penduduk Menurut mata pencaharian

5) Jumlah Penduduk Menurut Umur

Berdasarkan data dari kantor Desa Sumberejo Wetan tahun 2017 , jumlah

penduduk menurut umur adalah sebagai berikut:

No Umur (Tahun) Laki-Laki Perempuan Total Prosentase

1 00-01 19 12 31 1,02
2 02-05 72 80 152 5,02
3 06-10 101 95 196 6,48
4 11-15 128 117 245 8,10
5 16-20 113 96 209 6,91
6 21-25 109 102 211 6,98
7 26-30 105 79 232 6,08
8 31-35 103 129 232 7,67
9 36-40 139 135 274 9,06
10 41-45 127 126 253 8,36
11 46-50 156 108 264 8,73

4
No Umur (Tahun) Laki-Laki Perempuan Total Prosentase

12 51-55 99 100 199 6,58


13 56-60 73 97 170 5,62
14 61-65 56 66 122 4,03
15 66-70 45 54 99 3,27
16 71-75 27 31 58 1,92
17 76-80 Tahun 33 34 67 2,21
18 80 Tahun ke atas 23 36 59 1,95
TOTAL 1.528 1.497 3.025 100
Tabel 3. Tabel Jumlah Penduduk Menurut Umur

2.3 Sarana dan Prasarana

1) Sarana Peribadatan

- Masjid = 3

- Mushola = 12

- Gereja = 1

2) Sarana Pendidikan

- Pos PAUD = 2 buah

- TK = 2 buah

- SD = 2 buah

3) Sarana Olahraga

Lapangan olahraga = 1 buah

4) Sarana Perekonomian

- Koperasi = 1 buah

- Toko / kios / warung = 12 buah

5) Sarana Pemerintahan

- Balai desa = 1 buah

- Kantor desa = 1 buah

6) Sarana Kesehatan

- Ponkesdes = 1

5
7) Sarana Tenaga Kesehatan

- Bidan = 1

- Perawat = 1

8) Organisasi / lembaga kemasyarakatan

- LKMD = 1

- BPD = 1

- Karang taruna = 1

- PKK = 1

- Mejelis Ta’lim = 2

- Remaja masjid = 2

9) Posyandu Balita

- Posyandu I = 5 kader

- Posyandu II = 5 kader

- Posyandu III = 5 kader

- Posyandu IV = 5 kader

10) Posyandu Lansia

• Posyandu I = 2 kader

2.3 Sumberdaya di Ponkesdes

A. Bangunan

1. Ponkesdes merupakan bagian dari jejaring pelayanan Puskesmas untuk

mencapai indicator kinerja kesehatan yang ditetapkan daerah, oleh karena itu

ponkesdes harus didirikan di atas tanah Negara dan merupakan bangunan

milik pemerintah daerah.

2. Satu buah ponkesdes mempunyai luas bangunan minimal 49 m2

3. Lokasi ponkesdes hendakya mudah dijangkau oleh masyarakat, bebas

pencemaran, tidak berdekatan denga rel kereta api, tempat bungkar muat

barang, pabrik industry, dan limbah pabrik

6
4. Luas lahan utuk bangunan tidak bertingkat, minimal 1,5 x luas bangunan.

5. Jenis bangunan permanen.

6. Ruangan yang harus tersedia minimal adalah:

Luas Minimal
No. Nama Ruang Jumlah Minimal
(m2)
1. Ruang Periksa Perawat 1 buah 9
2. Ruang Periksa Bidan 1 buah 9
3. Ruang Tunggu 1 buah 4,5
4. Kamar Mandi dan WC 1 buah 3
5. Ruang Pendaftaran dan Obat 1 buah 4,5
6. Koridor - 7
7. Luas Bangunan - 49

7. Ruang tersebut harus ditata menurut alur kegiatan dan memperhatikan ruang
gerak petugas.
8. Fasilitas yang ada harus dirawt dengan baik. Bangunan ponkesdes arus
terpelihara, mudah dibersihkan, dan dapat mencegah penularan penyakit serta
keelakaan.
9. Ruangan ponkesdes harus terlihat bersih, tidak ada sampah, tersedia tempat
sampah, atap bersih dan terawat serta tidak ada sarang laba-laba

B. Pembiayaan
1. Pembiayaan penyelenggaraan ponkesdes diperoleh dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah ( APBD ) Kabupaten / Kota, APBD Propinsi, APBN, dan
sumber lain yang sah dan tidak mengikat.
2. Dana operasional ponkesdes adalah dana yang dapat digunakan untuk
kelangsungan kegiatan di ponkesdes, bisa berupa dana untuk pemeliharaan
bangunan ponkesdes, pelaksanaan program maupun pembelian bahan pakai
habis.
3. Tarif sesuai dengan aturan yang berlaku.

C. Peralatan
Peralatan kebidanan dan keperawatan harus terlihat bersih. Sehabis
dipakai harus langsung dicuci atau langsung disetrika, lalu disimpan pada
tempatnya dengan rapi dan tertutup sehingga tidak ada debu yang menempel.
Peralatan dan bahan yang minimal harus dimiliki oleh Ponkesdes terdiri
dari:

7
1. Peralatan Bidan
a. Peralatan tidak steril

No. Nama Alat Jumlah Satuan


1. Tensimeter 1 buah
2. Stetoskop bioculer 1 buah
3. Stetoskop monocular 1 buah
4. Timbangan dewasa 1 buah
5. Timbangan bayi 1 buah
6. Pengukur panjang bayi 1 buah
7. Termometer 1 buah
8. Penghitung nadi 1 buah
9. Bak instrument dengan tutup 1 buah
10. Reflek hammer 1 buah
11. Pita pengukur 1 buah
12. Sarung tangan karet untuk mencuci alat 1 buah
13. Apron / celemek 1 buah
14. Masker 1 buah
15. Semprit disposible 1 buah
16. Tempat kotoran / sampah 1 buah
17. Piala ginjal / bengkok 1 buah
18. Sikat sabun ditempatnya 1 buah
19. Kertas lakmus 1 buah
20. Gunting verban 1 buah
21. Spatel lidah 1 buah
22. IUD kid 1 buah

b. Peralatan steril
1) Partus Set

No. Uraian
1. Klem Kelly atau 2 klem kocher
2. Gunting tali pusat
3. Benang tali pusat /klem plastic/cincin karet (potongan karet infus)
4. Kateter nelaton
5. Gunting episiotomy
6. Alat pemecah selaput ketuban / klem ½ kocher
7. Sarung tangan DDT / steril
8. Kapas gulung basah
9. Tabung suntik 21/2 atau 3cc dengan jarum steril (sekali pakai)
10. Kain bersih atau kering

8
2) Hechting set
No. Uraian
1. Tabung suntik 10ml dan jarum steril
2. Pinset
3. Pemegang jarum
4. Jarum jahit tajam
5. Sarung tangan DTT atau steril
6. Kain bersih dan kering
3) IUD kit
No. Uraian Jumlah Satuan
1. Cocor bebek 1 Buah
2. Tenaculum 1 Buah
3. Sonde 1 Buah
4. Gunting 1 Buah
5. Mangkok 1 Buah
6. Klem bengkok 1 Buah
7. Timba besar 1 Buah

4) Peralatan Asuhan Bayi Baru Lahir


No. Nama alat
1. Kasa atau handuk kecil (untuk menyeka mulut dan hidung)
2. Penghisap lendir De lee/bola karet penghisap (baru dan bersih)
Handuk atau kain bersih dan kering untuk mengeringkan dan
3.
menyelimuti
4. Lampu 60 watt

5) Peralatan Persalinan
No. Nama Alat Jumlah Satuan
1. Apron plastic tebal 1 Buah
2. Bak instrumen 1 Buah
3. Blood lancet steril 100/1 Biji/box
4. Auto click device 1 Buah
5. Bowel metal 1 Buah
6. Baby scale 7 kg+ Celana 1 Buah
7. Timbangan bayi 20 kg 1 Buah
8. Catgut plain 2.0/3.0 12/1 Buah/box
9. Nelathon cateter no 12 steril 1 Buah
10. Funduscope kayu 1 Buah
11. Gunting episiotomy 14 cm 1 Buah
12. Duk steril 60X60 m 1 Buah
Gunting oprasi lurus 14cm tajam
13. 1 Buah
/tumpul
14. Gunting tali pusar 16cm 1 Buah
15. Kocher lurus 14 cm 2 Buah
16. Setengah kocher 14 cm 1 Buah
17. Hb sahli 1 Buah
18. Hecting nald GR 12 12/1 Buah/sachet
19. Infusion set dewasa 5 Buah
20. Infusion se t pediatrik 5 Buah

9
No. Nama Alat Jumlah Satuan
21. IV Catheter no 18 G 5 Buah
22. I V Catether no 26untuk bayi 5 Buah
23. Jarum disposibel 23 G 100/1 Buah/box
24. Wing needle no 25 10 Buah
25. Mucus exstractor 5 Buah
26. Neele holdr mayo 1 Buah
27. Nierbeken 20 cm 1 Buah
28. Pinset anatomis 14 cm 1 Buah
29. Pinset chirugi 14 cm 1 Buah
30. Pinset chirugi 18 cm 1 Buah
31. Sarung tangan surgical steril 15 Pasang
32. Senter + 3 batrei besar 1 Buah
33. Sheet plastik 1 Buah
34. Sikat tangan halus 1 Buah
35. Tensimeter 1 Buah
36. Resisutator 1 Buah
37. Lampu 1 Buah
38. Spuit disposable 1 CC 100/1 Buah/box
39. Stetoscope duplex dewasa 1 Buah
40. Tas bidan kit mobile 1 Buah
41. Thermometer digital 1 Buah
42. Timbangan dewasa 1 Buah
43. Ukuran pita 150 m 1 Buah
44. Selimut bayi 1 Buah
45. Umbilical cord klem 5 Buah
Gambar ibu hamil dan proses
46. 1 Buah
persalinan
47. Ukuran lengan ibu hamil 1 Buah
48. Ari timer untuk bayi standar UNICEF 1 Buah
49. Nasal gastric tube silicone nmr 16 1 Buah
50. Catheter uretral wanita disposible 1 Buah
51. Tas bidan kit 1 Buah
52. Resusitasor 53 Potong

6) Peralatan Pencegahan Infeksi


No. Kebutuhan
1. Air mengaliruntuk mencuci tangan
2. Ember untuk mnyipkan larutan klorin
3. Ember plastic dan sukat sikat untuk membersihkan peralatan
4. Perebus atau pengukus peralatan untuk DTT
5. Kompos
6. Tempat penyimpanan peralatan bersih yang tertutup tarap
7. Tempat penyimpanan linen yang tertutup
8. Cairan desinfektan
9. Celemek/apron
10. Sarung tangan rumah tangga
11. Pelindung mata/masker
12. Sepatu karet tertutup
13. Sabun
14. Handuk/lap tangan pribadi

10
No. Kebutuhan
15. Tempat pemprosesn terpisah dari dapur keluarga
16. Kain lap
17. Kain pel
18. Wadah ani pecah untuk pembuangn semprit
19. Tempat sampah kering dan basah terpisah
20. detergen
21. Pembakar sampah atau pegubur sampah

7) Bahan Pakai Habis


No. Nama bahan habis pakai
1. Kapas
2. Kain kassa
3. Kassa steril
4. Alkohol 70%
5. Plester
6. Sarung tangan steril
7. Betadin
8. Larutan klorin
9. Safety box

2. Peralatan Perawat
No Nama alat CHN Kit Jumlah Satuan
1. Stetoscop duplex dewasa 1 Buah
2. Sphingomanometer hg 1 Buah
3. Pen light 1 Buah
4. Alat pengukur tingg badan pita 1 Buah
5. Alat pengukur berat badan 1 Buah
6. Termometer 1 Buah
7. Niebeken 1 Buah
8. Bak instrument Bowel metal 1 Buah
9. Kaca pembesar 1 Buah
10. Tas chn kit 1 Buah
11. Gunting operasi lurus 14 cm tajam 1 Buah
12. Gunting operasu lurus tajam /tumpul 1 Buah
13. Gunting operasi bengkok 14 cm 1 Buah
14. Pinset anatomis 14 cm 1 Buah
15. Pinset chirugis 14 cm 1 Buah
16. Arteri klem lurus 14 cm 1 Buah
17. Scalpel/Tangkai pisau operasi 1 Buah
18. Needle holder 14 cm 1 Buah

11
D. Obat-obatan
Daftar obat yang tersedia untuk perawat berdasarkan keputusan menteri
kesehatan Republik Indonesia No. 1239/MENKES/SK/2001

No. Jenis Obat Perawat


1. Jenis obat bebas
 Analgetik
 Anti piretik
 Anti histamine
 Anti emetic
 Oralit
 Anti diare
 Obar batuk
 Roborentia
 Antibiotika sederhana
 Obat Keluarga Beencana
2 Obat emergency
3 Infus set

E. Sumber Daya Manusia

Tenaga kesehatan di ponkesdes minimal terdiri dari 1 orang bidan dan 1

orang perawat, dimana tenaga tersebut di harapkan bertempat tinggal di desa atau

kelurahan wilayah kerjanya. Jenis dan jumlah tenaga ponkesdes dapat di

kembangkan sesuai dengan kebutuhan.

Bidan yang melaksanakan tugas di ponkesdes harus mempunyai Surat Ijin

Bidan (SIB) /Surat Tanda Registrasi dan Surat Ijin Kerja Bidan. Perawat dapat

melaksanakan praktik keperawatan pada sarana pelayanan kesehatan,baik praktek

perorangan atau kelompok. Perawat yang melaksanakan praktik keperawatan

pada sarana pelayanan kesehatan wajib memiliki SIP (Surai Ijin Perawat)/STR.

Sedangkan utuk melakukan praktik keperawatan perorangan atau kelompok wajib

memiliki SIPP (Surat Ijin Praktek Perawat).

Kompetensi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas diponkesdes:

a. Kompetensi Bidan

1. Asuhan Persalinan Normal.

2. Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK).

12
3. Manajemen Terpadu Balita Sakit / Muda (MTBS/M).

4. Pelayanan Keluarga Berencana.

5. Konseling.

6. Resusitasi.

7. Penanganan Bayi Berat Badan Rendah (BBLR)

8. Inisiasi Menuyusu Dini (IMD)

9. Imunisasi.

b. Kompetensi Perawat

1. Asuhan Keperawatan Klinik dan Komunitas.

2. Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) / Basic Life Support (BLS)

3. Imunisasi.

4. Konseling.

5. Pendidikan Kesehatan.

6. Keperawatan Kesehatan Masyarakat.

13
BAB III
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PONKESDES

Administrasi Ponkesdes adalah semua pekerjaan kegiatan dan tata cara tulis

menulis yang dilakukan secara teratur, tertib, terarah dan seragam serta mempunyai

peranan dalam mendukung pelaksanaan tugas pokok guna mencapai tujuan

organisasi.

Manajemen Ponkesdes adalah proses rangkaian kegiatan yang dilaksanakan

secara sistematik di Ponkesdes untuk menghasilkan iuran yang efektif dan efesien.

Ponkesdes mempunyai organisasi dan pengelolaan administrasi serta manajemen,

meliputi :

A. Kelembagaan, Struktur Organisasi dan Papan Nama,

B. Visi, Misi dan Tujuan,

C. Jenis Pelayanan,

D. Alur Pelayanan,

E. Biaya/Tarif,

F. Indikator Kinerja,

G. Uraian Tugas,

H. Perencanaan Tugas,

I. Pendelegasian Pemeriksaan dan Pengobatan Tingkat Dasar, dan

J. Hak dan Kewajiban Pasien

3.1 Kelembagaan, Struktur Organisasi dan Papan Nama

A. Kelembagaan

Berdasarkan undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan

pasal 30 bahwa semua fasilitas Pelayanan Kesehatan harus mempunyai

perijinan yang dikeluarkan oleh Pemerintah. Menjadi keharusan bahwa

Ponkesdes mempunyai surat berupa pengesahan tentang berubahnya status

14
Polindes menjadi Ponkesdes sebagai institusi/sarana kesehatan (tidak harus

bangunan fisik yang baru) di desa yang ditanda tangani oleh Bupati/Walikota

atas usulan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

Kriteria pembentukan Ponkesdes :

1. Desa/kelurahan yang belum mempunyai sarana Pelayanan Puskesmas dan

Puskesmas Pembantu,

2. Ponkesdes didirikan di Desa/Kelurahan, diutamakan yang sudah ada

Polindes. Bagi Desa/Kelurahan yang belum punya Polindes dapat

langsung didirikan Ponkesdes,

3. Tanah dan bangunan Ponkesdes bukan milik pribadi.

B. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi adalah bagan yang memperlihatkan tata hubungan

kerja antar bagian dan garis kewenangan diantara kepala Puskesmas,

penanggung jawab Puskesmas Pembantu, Koordinator Ponkesdes dan

pelaksana Ponkesdes. Kedudukan dan tanggung jawab di Ponkesdes :

1. Ditinjau dari aspek administrasi, Ponkesdes adalah jaringan Puskesmas

dimana koordinator Ponkesdes bertanggung jawab kepada Kepala

Puskesmas,

2. Ditinjau dari aspek teknis pelayanan kesehatan, Ponkesdes melaksanakan

pelayanan kesehatan wajib dan pengembangan, sesuai dengan

kewenangan dan kompetensinya.

15
Pelaksanaan pelayanan kesehatan di desa tidak dapat dijalankan sendiri

oleh perawat PTT di desa, keberhasilan pelayanan kesehatan di desa tidak

terlepas dari dukungan dan kerjasama yang baik dengan segenap warga serta

perangkat desa yang ada di desa tersebut.

Pada akhir tahun 2008 Desa Sumberjo Wetan telah menjadi Desa

Siaga.Artinya Desa Sumberjo Wetan telah memiliki kesiapan sumberdaya serta

kemauan dan kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah

kesehatan, bencana, dan kegawatdaruratan secara mandiri.Unsur pelaksana

organisasi Desa Siaga diambil dari warga Desa Sumberjo Wetan sendiri. Struktur

organisasi Desa Siaga Sumberjo Wetan adalah sebagai berikut :

Penanggung Jawab
SUGIANTO

Ketua/ Bagas
B. MISRINI
Bendahara Sekretaris
SULISTIANI HARIANI

POKJA POKJA GSI POKJA PSN POKJA KLB POKJA LINGK POKJA GIZI
PHBS ENI K. SUYATNO TOKID SUTOYO MESIYATIN
ERNA

 Pendatan/  Donor darah  Pemeriksaan  Penentuan  Pengawasan  Pemetaan


 Tabulin
Pengkajian
 Angkulin
jentik Kasus Pemukiman  Kadarsi
 Sosialisasi  Pemetaan  Pengisian  Dasoka  Pengawasan  Surveilan
 Kunjungan BUMIL Kartu jentik  Penyuluhan sanitasi Dasar
  Koordinasi 3M  Pengawasan
Rumah Dasolin
 Tindakan
 Pondok Sayang
Ibu (P3K&Rujuk Kualitas Air
 Kemitraan Dukun an)
 KP-KIA  PPGD


Warga Siaga
Suami siaga
 PMTCT

Grafik 1. Struktur Organisasi Desa Siaga Desa Sumberjo Wetan

Dalam Organisasi Desa Siaga dibentuk Ponkesdes. Ponkesdes

merupakan suatu tempat di desa/kelurahan yang digunakan sebagai pusat

kegiatan UKBM (Usaha Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) yang dikelola

dari, oleh, dan untuk masyarakat dengan dibina/pendampingan oleh tenaga

16
kesehatan. Struktur organisasi Ponkesdes Sumberejo Wetan adalah sebagai

berikut :

Kepala UPTD Puskesmas balesono Penanggung jawab PONKESDES


1. Suratmi, Amd.Keb
(Yuli Supratini, S.Kep.Ners) 2. Nur Mufidah, Amd.Kep

BIDAN Pelaksana
1. Suratmi, Amd.Keb PONKESDES
2. Nur Mufidah, Amd.Kep

Grafik 2. Struktur Organisasi Ponkesdes Sumberejo Wetan

Salah satu kegiatan UKBM di Desa Sumberejo Wetan adalah Posyandu

(Pos Pelayanan Terpadu). Desa Sumberejo Wetan mempunyai empat Posyandu

balita dan satu Posyandu Lansia.Struktur Organisasi Posyandu di Desa

Sumberejo Wetan adalah sebagai berikut :

Penanggung Jawab Posyandu


Kepala Desa Sumberejo Wetan
SUGIANTO

POS I POS II POS III POS IV


 Eni K.  Windiati  Ratih E.  Sri H.
 Sulistiani  Wiwik  Mesitain  Djasmi
 Umi  Mesrini  Komariyah  Anik
 Susmiati  Jumiati  Cutini  Wiji Astutik
 Sustriani  Sunarti  Muntiyah  Siti M.

Grafik 3. Struktur Organisasi Posyandu Desa Sumberjo Wetan

17
Penanggung Jawab
SUGIANTO

POSYANDU I POSYANDU II

MISRINI SULISTIANI
SRI HANDAYANI WIWIK
ANA MISIATIN

Grafik 4. Struktur Organisasi Posyandu Lansia Desa Sumberejo Wetan

C. Papan nama

Papan nama menunjukkan nama, lokasi dan wilayah kerja Ponkesdes.

3.2 Visi, Misi dan Tujuan

3.2.1 Visi

 Visi puskesmas adalah mewujudkan pelayanan bermutu dan terjangkau

oleh masyarakat

 Visi Ponkesdes adalah “Terwujudnya Desa / Kelurahan Sehat Menuju

Kecamatan Sehat“. Visi tersebut merupakan pengembangan dari visi

Puskesmas yakni terwujudnya kecamatan sehat.

 Gambaran dari desa/kelurahan sehat adalah kondisi dimana suatu desa

berada dalam lingkungan yang sehat, masyarakatnya berperilaku hidup

bersih dan sehat, serta mudah menjangkau dan dijangkau pelayanan

kesehatan yang berkualitas.

18
3.2.2 Misi

Misi Puskesmas adalah menggerakkan masyarakat, memberdayakan

masyarakat, memberi pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu

merata dan terjangkau

Untuk mewujudkan visi tersebut diatas, maka misi ponkesdes yang

dilaksanakan adalah,

1. Menggerakkan masyarakat desa/ kelurahan, agar menciptakan lingkungan

desa/ kelurahan yang sehat.

2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di

desa/ kelurahan.

3. Memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dasar di

Ponkesdes.

4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga,

masyarakat desa / kelurahan.

3.2.3 Tujuan

Tujuan Ponkesdes adalah meningkatkan akses pelayanan

kesehatan serta menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas

untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat

bagi setiap orang yang bertempat tinggal di desa/kelurahan agar tercapai

derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

3.3 Jenis Pelayanan

Jenis pelayanan yang dilaksanakan meliputi upaya kesehatan

masyarakat tingkat pertama dan upaya kesehatan pereorangan tingkat pertama

yang dilakukan di Puskesmas.

19
3.4 Alur Pelayanan

Alur pelayanan yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang diberikan

kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan kesehatan

(contoh lampiran 1). Dibuat bagan alur tentang prosedur proses penyelesaian

setiap jenis pelayanan, misalnya bagan alur pendaftaran di loket, bagan alur

pemeriksaan dan pengambilan obat. Bagan alur dibuat sesederhana mungkin dan

tidak berbelit-belit.

3.5 Biaya/tarif

Biaya /tarif diberlakukan berdasarkan peraturan yang ada di Puskesmas.

3.6 Indikator Kinerja

Indikator kinerja perawat dan bidan di Ponkesdes adalah variabel untuk

mengukur prestasi pelaksanaan kegiatan perawat dan bidan dalam kurun

waktu tertentu.

Indikator Kinerja di Ponkesdes dibuat berdasarkan pada Standar

Pelayanan Minimal (SPM) dan Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP).

Definisi operasional dan cara penghitungan Indikator Kinerja perawat

dan bidan Ponkesdes tercantum dalam lampiran 2 serta penjelasannya pada

lampiran 3.

3.7 Uraian Tugas

Uraian tugas adalah seperangkat fungsi, tugas dan tanggung jawab yang

dijabarkan dalam suatu pekerjaan yang dapat menunjukkan jenis dan spesifikasi

pekerjaan, sehingga dapat menunjukkan perbedaan antara pekerjaan yang satu

dengan yang lainnya. Uraian tugas merupakan dasar utama untuk dapat

memahami dengan tepat tugas dan tanggung jawab serta akuntabilitas setiap

petugas di Ponkesdes dalam melaksanakan peran dan fungsinya.

20
Petugas di Ponkesdes harus mempunyai uraian tugas yang memuat

tanggung jawab, wewenang dan hubungan kerja antar sesama petugas.

Uraian tugas dibuat oleh Kepala Puskesmas dan dipantau pelaksanaan

tugasnya oleh Penanggung Jawab Ponkesdes (Contoh lampiran 4 dan 5).

3.8 Perencanaan Kegiatan

Setiap awal tahun Ponkesdes harus membuat perencanaan terlebih

dahulu dan kegiatan pelayanan kesehatan yang dilakukan harus sesuai dengan

rencana kegiatan yang telah dibuat. Perencanaan kegiatan disampaikan pada

microplanning di Puskesmas (Contoh lampiran 6).

Pelaksanaan rencana kegiatan harus dievaluasi berdasarkan indikator

yang telah ditentukan:

1. P1: Perencanaan, meliputi penyusunan rencana lima tahunan dan

penyusunan rencana tahunan;

2. P2: Penggerakan dan Pelaksanaan;

3. P3: Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian Kinerja.

3.9 Rekam Medik

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

269/MENKES/PER/III/2008. Rekam medik adalah berkas yang berisikan

catatan tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan

pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien (Contoh perencanaan kegiatan

pada lampiran 7).

Rekam Medik merupakan data medik pasien tertulis, yang dapat

dipergunakan sebagai alat bukti yang sah menurut hukum,dan hal-hal yang perlu

diperhatikan adalah:

1. Rekam medik harus dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas;

2. Rekam medik harus sesuai standar yang ditetapkan menurut jenis pelayanan;

21
3. Rekam medik harus disediakan untuk setiap kunjungan;

4. Isi rekam medik untuk pasien rawat jalan pada sarana pelayanan kesehatan

sekurangkurangnya memuat:

1. Identitas pasien (nama, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, pekerjaaan);

2. Tanggal dan waktu;

3. Hasil anamnesa, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat

penyakit;

4. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik;

5. Diagnosis;

6. Rencana penatalaksanaan;

7. Pengobatan dan/atau tindakan;

8. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien; dan

9. Persetujuan tindakan bila diperlukan.

2. Perawat dan Bidan bertanggung jawab akan kebenaran dan ketepatan

pengisian rekam medik;

3. Setiap pemberian pelayanan kesehatan oleh para tenaga kesehatan wajib

disertai dengan pemberian catatan pada berkas rekam medik, dan

4. Pasien rujukan harus disertai dengan informasi alasan rujukan.

3.10 Standar Operasional Prosedur (SOP)

Standar Operasional Prosedur adalah suatu perangkat instruksi/langkah

yang dibakukan untuk menyelesaikan suatu proses kerja rutin tertentu dengan

memberikan langkah-langkah yang benar dan terbaik berdasarkan konsensus bersama

untuk melaksanakan berbagai kegiatan dan fungsi pelayanan untuk membantu

mengurangi kesalahan dan pelayanan sub standar dengan memberikan langkah-

langkah yang sudah diuji dan disetujui dalam melaksanakan berbagai kegiatan.

Standar Operasional Prosedur keperawatan dan kebidanan bermanfaat sebagai

acuan dan dasar bagi perawat dan bidan dalam melaksanakan pelayanan

22
kesehatan bermutu sehingga setiap tindakan dan kegiatan yang dilakukan

berorientasi pada budaya mutu. Selain hal tersebut standar dapat meningkatkan

efektifitas dan efisiensi pekerjaan, dapat meningkatkan motivasi dan

pendayagunaan staf, dapat dipergunakan untuk mengukur mutu pelayanan

keperawatan dan kebidanan serta melindungi masyarakat dari pelayanan tidak

bermutu.

Perawat dan bidan wajib mempunyai dan melaksanakan SOP yang

disusun oleh Puskesmas setempat. Contoh SOP yang harus ada :

1. SOP Pengukuran Tekanan Darah (lampiran 8);

2. SOP Perawatan Luka (lampiran 9);

3. SOP Penyuluhan Kesehatan kepada Individu/Keluarga (lampiran 10);

4. SOP Penyelidikan Epidemiologi Penderita DBD (lampiran 11);

5. SOP Penimbangan Balita (lampiran 12);

6. SOP P2 TB dalam gedung Ponkesdes (lampiran 13);

7. SOP ANC, dilengkapi masing-masing SOP dari 10 T;

8. SOP Pertolongan Persalinan Normal;

9. SOP Melakukan Rujukan Gawat Darurat Maternal dan Neonatal;

10. SOP Pelayanan Nifas;

11. SOP Pelayanan Neonatal; dan

12. SOP lain yang digunakan Puskesmas dalam melaksanakan program sesuai

kewenangan.

3.11 Informed Consent (Persetujuan tindakan medik)

Persetujuan tindakan medik/informed consent adalah persetujuan yang

diberikan oleh pasien atau keluarganya atas dasar penjelasan mengenai tindakan

medik yang akan dilakukan perawat dan bidan terhadap pasien.

1. Setiap tindakan medik yang mengandung risiko tinggi harus dengan persetujuan

tertulis yang ditanda tangani oleh yang berhak memberikan persetujuan;

23
2. Informasi tentang tindakan medik harus diberikan kepada pasien, baik diminta

maupun tidak diminta.

3. Persetujuan/ penolakan dapat diberikan secara tertulis maupun lisan oleh pasien

setelah yang bersangkutan mendapat penjelasan secara lengkap dari tenaga

kesehatan ( lampiran 14 dan 15).

4. Bagi pasien dewasa yang menderita gangguan mental, persetujuan diberikan oleh

orang tua/wali.

5. Bagi pasien dibawah umur 21 (dua puluh satu) tahun dan tidak mempunyai orang

tua/wali dan atau orang tua/wali berhalangan, persetujuan diberikan oleh keluarga

terdekat.

6. Dalam hal pasien tidak sadar/pingsan serta tidak didampingi oleh keluarga

terdekat dan secara medik berada dalam keadaan gawat dan atau darurat yang

memerlukan tindakan medik segera untuk kepentingannya, tidak diperlukan

persetujuan dari siapapun.

3.12 Pendelegasian Pengobatan Dasar

Pengobatan merupakan suatu proses ilmiah yang dilakukan oleh dokter

berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan.

Pendelegasian ini diberikan oleh Kepala Puskesmas kepada perawat yang

ditempatkan di Ponkesdes untuk melaksanakan pengobatan dasar (Contoh lampiran

16).

Pendelegasian pengobatan di Ponkesdes dalam melakukan pelayanan

kesehatan di luar kewenangan kepada perawat dilakukan karena:

1. Dalam keadaan darurat untuk penyelamatan nyawa seseorang/pasien dan tidak

ada dokter ditempat kejadian.

2. Perawat merupakan petugas kesehatan dari Puskesmas yang ditempatkan di

Ponkesdes dan harus melaksanakan tugas Pengobatan Dasar sesuai dengan SOP

24
3. Keadaan situasional tertentu seperti jumlah yang banyak yang tidak dapat

ditangani oleh dokter yang ada atau ada kejadian Luar Biasa (KLB).

Kepala Puskesmas bertindak sebagai penanggung jawab dan menerima

laporan dari perawat Ponkesdes.

3.13 Hak dan kewajiban pasien

3.13.1 Hak pasien

Setiap pasien mempunyai hak :

1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku;

2. Memperoleh layanan yang bermutu, aman, nyaman, adil, jujur dan manusiawi;

3. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan;

4. Mendapat informasi hasil pemeriksaan yang meliputi diagnosis dan tata

cara tindakan, tujuan tindakan, alternatif tindakan, resiko, biaya dan komplikasi

yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan;

5. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh

tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya;

6. Keluarga dapat mendampingi saat menerima pelayanan kesehatan.

3.13.2 Kewajiban pasien

Kewajiban pasien di Ponkesdes adalah:

1. Memeriksakan diri sedini mungkin;

2. Memberikan informasi yang benar dan lengkap tentang masalah

kesehatannya kepada tenaga kesehatan di Ponkesdes;

3. Mematuhi nasehat dan petunjuk tenaga kesehatan di Ponkesdes; dan

4. Membayar biaya sesuai peraturan yang berlaku.

25
BAB IV
HASIL KEGIATAN DAN PENCAPAIAN PROGRAM

4.1 Hasil Kegiatan

Jumlah % %
No Kriteria Sasaran Cakupan Keterangan
Sasaran Cakupan Target
1 Upaya Promosi Kesehatan
a. Upaya Desa Siaga Aktif Tumbuh 1 Tumbuh Kemba
Tumbuh
ng
b. Cakupan Rumah tangga sehat Rumah Tangga yang disurvei 187 38 Cakupan rumah tangga
20,32% 53% sehat tidak memenuhi
target
c. Cakupan Penyuluhan pada Kelompok dimasyarakat 6 Jumlah Penyuluhan Kelompok selama 1 24 kali/ Sulitnya mengumpulkan
26

kelompok Th = 12 x 12 x per masyarakat pada suatu


tahun kelompok tertentu
d. Cakupan Posyandu Puri Posyandu yang ada di suatu 6 Jumlah Posyandu dengan stata purnama
wilayah kerja dalam kurun waktu dan mandiri disuatu wilayah kerja dalam 100% 68%
yang sama kurun waktu tertentu = 6
2 Upaya Kesehatan Lingkungan
Rumah Sehat Rumah Yang ada 187 Jumlah rumah yang sehat = 88 rumah Kurangnya kesadaran
1) Komponen rumah akan pentingnya PHBS
2) Sasaran Sanitasi 47,06 71 %
3) Perilaku Penghuni
4) Binatang Peliharaan
3 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
a. Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu

26
Jumlah % %
No Kriteria Sasaran Cakupan Keterangan
Sasaran Cakupan Target
1. Cakupan K1 Ibu Hamil 43 orang Jumlah Ibu Hamil Kontak Pertama kali
dengann petugas kesehatan untuk
mendapat pelayanan ANC sesuai standar 100% 100%
minimal 7T tanpa memandang umur
kehamilan = 43 ibu Hamil
2. Cakupan Kunjungan Ibu Ibu Hamil 43 orang Jumlah ibu hamil yang memperoleh Sebagian bumil pindah
Hamil K4 pelayanan antenatal K4 = 37 Ibu hamil ke rumah ortu/ mertua
82,22% 94 %
sehingga tidak mendapat
K4
3. Cakupan komplikasi Ibu dengan komplikasi 16 Ibu Jumlah komplikasi kebidanan yang
kebidanan yang ditangani. kebidanan. Hamil mendapat penanganan devinitif = 16 Ibu 100% 80%
Hamil
4. Cakupan pertolongan Ibu bersalin 41 ibu Ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga
persalinan oleh tenaga bersalin kesehatan = 43 ibu bersalin
27

104,87% 95%
kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
5. Cakupan pelayanan ibu nifas Ibu Nifas 43 Ibu Jumlah Ibu nifas yang telah memperoleh Sebagian bufas
Nifas 3X pelayanan nifas sesuai standar= 37 ibu 86,05% 95% berpindah ke tempat
nifas orang tua
b. Pelayanan kesehatan anak
1. Cakupan kunjungan neonatal Bayi 41 Bayi Jumlah KN murni= 41 Bayi
100% 98%
KN-1
2. Cakupan pelayanan neonatal/ Bayi 40 Bayi Jumlah neonatal yanng telah memperoleh
KN lengkap 3 X pelayanan kunjungan neonatal sesuai 100% 97%
standar= 40 Bayi
3. Cakupan neonatal dengan Bayi resiko tinggi 6 Bayi Jumlah neonatus dengan komplikasi yang
100 % 80 %
komplikasi tang ditangani ditangani =6 Bayi
4. Cakupan kunjungan bayi Bayi 29 Bayi Jumlah bayi post neonatal memperoleh 137,93% 96%
27
Jumlah % %
No Kriteria Sasaran Cakupan Keterangan
Sasaran Cakupan Target
pelayanan kesehatan sesuai standar = 40
Bayi
5. Cakupan pelayanan anak Anak Balita 137 Balita Jumlah anak balita yang memperoleh
144,22% 83%
balita pelayanan sesuai standar= 198 Balita
6. Cakupan terpadu balita Jumlah Kunjungan Balita sakit 0 0
0% 85%
sakit/MTBS
7. Cakupan Anak Prasekolah Anak Prasekolah 41 Apras Jumlah anak Prasekolah yang memperoleh Banyak yang sekolah di
pelayanan pemantauan pertumbuhan luar wilayah
75,6% 79%
minimal 8X/ setahun dan pemantauan
perkembangan minimal 2 X = 31 Apras
8. Cakupan penjaringan Murid SD Setingkat 184 Siswa Jumlah Murid SD dan Setingkat yang
kesehatan siswa SD dan diperiksa kesehatannya oleh tenaga 100% 100 %
Siswa Setingkat kesehatan / tenaga terlatih = 184 Siswa
28

c. Pelayanan Keluarga Berencana


Cakupan peserta KB Aktif Pasangan Usia Subur 523 Orang Jumlah PUS yang menggunakan Berpindah wilayah
59,84% 70%
Kontrasepsi= 313 Orang
4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Pemberian kapsul Vit A Bayi 6-11 bln 38 Bayi Jumlah bayi 6-11 bln mendapat kapsul vit
100% 100%
Pada Bayi ( 6-11 Bln) A biru = 38 Bayi
b. Pemberian kapsul vit A pada Balita 12-59 Bln 157 Ballita Anak Balita 12-59 bln mendapat kapsul
101% 100 %
Balita (12- 59 bln) Vit A merah= 159 Balita
c. Pemberian tablet tambah Ibu Hamil 43 Ibu Ibu Hamil dapat tablet Fe 90 Tablet = 37
86% 85%
darah pada ibu hamil Hamil Ibu Hamil
d. Cakupan pemberian Bayi 6-24 bln 1 Bayi Balita 6- 24 bln BGM yang mendapat MP-
makanan pendamping ASI ASI selama 90 Hari= 1 Bayi
100% 77%
pada usia 6-24 bln yang
dibawah garis merah (BGM)

28
Jumlah % %
No Kriteria Sasaran Cakupan Keterangan
Sasaran Cakupan Target
e. Cakupan balita gizi buruk Balita gizi buruk yang ditemukan 1 Balita Balita gizi buruk (<- 3SD indeks BB/TB)
mendapat perawatan yang ditemukan dan mendapatkan 100% 1.
perawatan= 1 Balita
f. Cakupan penimbangan D/S Balita 195 Balita Balita yang ditimbang = 153 Balita Kurangnya kesadaran
78,4% 85%
ibu menimbang bayi
5 Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan Tidak Menular
a. Cakupan Desa / Kelurahan Desa 1 Desa 38 Bayi
100% 100%
UCI
b. Imunisasi dasar lengkap Bayi < 1Th 40 Bayi Bayi <1 Th yang mendapat imunisasi
pada bayi Usia < 1th (BCG dasar lengkap= 40Bayi
1X,DPT – Hb 3X, Polio 4 X,
100% 85%
Campak 1X) ditambah
perlindungan dini imunisasi
Hepatitis B < 7 Hr
29

c. Cakupan Desa/ Kelurahan Jumlah KLB yang terjadi pada - KLB KLB desa/kelurahan yang ditanggulangi <
mengalami KLB yang wilayah desa/kelurahan 24 Jam= -
- 100%
dilakukan penyelidikan
epidemiologi < 24 jam
d. Penemuan penderita Balita 1 balita Jumlah Pneumonia Balita yang
100% 100 %
pneumonia Balita ditemukan= 1 Balita
e. Penemuan penderita Diare Penduduk 124 Jumlah Penderita Diare yang ditemukan= Banyak fasilitas
8 penderita 6,45% 100 % kesehatan jadi sulit
dideteksi
f. Penemuan Susp Penderita Juml Penduduk 32 Jumlah suspt TB Paru diperiksa = 1 Pasien yang dikirim
TB Paru Positif penderita 3,125% 75% hasilnya sampel
dahaknya negatif
g. Penemuan penderita Kusta Jumlah suspt yang ditemukan 0 Orang Jumlah penderita kusta positif baru= -
- 80%
baru
29
Jumlah % %
No Kriteria Sasaran Cakupan Keterangan
Sasaran Cakupan Target
h. Penemuan kasus suspt Jumlah penderita dan tersangka 10 Orang Jumlah penderita dan tersangka DBD yang Belum memenuhi target
30 % 100%
penderita DBD yang dirujuk DBD yang ditemukan dirujuk = 3
i. Angka bebas jentik Jumlah rumah yang diperiksa 400 Orang Jumlah rumah diperiksa – Jumlah rumah
95,5% 95%
yang ada jentiknya =.18
6 Upaya Pengobatan Dasar
Masyarakat yang sakit
Penduduk 3.012 Jumlah seluruh kunjungan kasus baru+
Jumlah kunjungan kasus 25,23% 72% biasa langsung ke
Orang lama= 760 Orang
fasilitas yang lain
7 Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Keluarga rawan yang dibina oleh perawat Belum terealisasi
Keluarga rawan dibina Penduduk 60 0% 60%
dan bidan = 0
30

4.2 Pencapaian Program


4.2.1 Upaya Promosi Kesehatan Dengan Mengadakan Kajian PHBS
Desa Jumlah Yang Persalinan Asi Menimbang Cuci Air Jamban PSN Diet Aktifitas PHBS GHS
KK dikaji Ekslusif Tangan Bersih Sehat Sayur Tdk Merokok Rumah
dlm rumah Tangga
Sumberejo 930 187 100,00 72,27 97,00 55,00 100,00 76,67 84,55 69,77 98,00 40,00 20,32 47,06 13,90
Wetan

Upaya promosi kesehatan di desa Sumberejo Wetan salah satunya dengan pendataan PHBS. Hasil dari pendataan PHBS yaitu indikator rumah tangga terdapat
187 rumah, indikator PHBS terdapat 88 rumah tangga atau 47,06% tergolong sehat, dan indikator GHS terdapat 26 rumah tangga atau 13,90% sehat dan bagi rumah
tangga yang belum melaksanakan perilaku hidup sehat akan kita beri penyuluhan lewat pkk posyandu dan kunjungan rumah.

30
4.2.2 Hasil Pencapaian Pelayanan Posyandu Lansia

Jumlah Jumlah
No Indikator Target (%) Prosentase
sasaran kunjungan
1 Pra lansia 493 428 100 62,25
(45-59 th)
2 Lansia (≤ 60 th) 355 221 100 86,82

4.2.3 Hasil Pencapaian P2M

Jumlah Target Hasil


No Indikator Prosentase
sasaran (%) kegiatan
1 TB 2 100 0 0
2 Diare - 100 24 0,24
3 Pneumonia - 100 0 0

4.2.4 Hasil Pencapaian Promkes + Kesling

Rumah
Indikator perilaku sehat PHBS GHS
tangga
Dasa wisma
Tdk
Cuci Jamb Diet Aktivi
Persali- Asi Menim- Air merok Klasi Klasi Klasi
tang an PSN sayur tas Skor Skor Skor
nan eksklusif bang bersih ok dlm fikasi fikasi fikasi
an sehat & buah fisik
rumah
Sumberejo 88
Jml 84 30 64 152 152 152 152 152 152 88 85 85
Weatn shat
148 88
% 100 93 100 100 100 100 100 100 100 88 58
shat shat

4.2.5 Rekapitulasi Laporan LB 1


Novembe
Februari

Desembe
Septemb

Oktober
Agustus
Januari

Jumlah
Maret

April

Juni
Mei

Juli

er

Kasus
r

Keju Linu 27 27 37 22 19 29 22 21 18 22 14 18 276


ISPA 17 15 11 8 5 3 10 7 5 5 5 8 99
Hipertensi 14 11 13 13 10 8 12 7 9 6 13 13 128
Gastritis 7 9 7 9 8 9 9 5 5 5 6 10 96
Vertigo 10 13 9 8 10 9 8 2 5 10 6 9 93
Sesak 3 5 3 4 4 3 3 2 2 3 2 7 41
Infeksi Kulit 2 2 - - - - 2 2 - 2 4 7 21
Diare 1 1 - 2 - - 1 - 1 1 - 1 8
Sakit Gigi 1 - - - - - - - - 1 1 - 3
Sakit Mata - - 1 - - - - - - - - 1 2

31
Keju Linu
40
30
20
10
0 Keju Linu

ISPA
20
15
10
5
0
ISPA

Hipertensi
15
10
5
0
Hipertensi

Gastritis
10
5
0
Gastritis

32
Vertigo
15
10
5
0
Vertigo

Sesak
8
6
4
2
0
Sesak

Diare
2
1.5
1
0.5
0 Diare

Sakit Gigi
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Sakit Gigi

33
Sakit Mata
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Sakit Mata

4.2.6 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak

1. Laporan K1 (Ibu Hamil)

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nop Des
Jml 4 7 10 13 1 19 22 25 28 32 37 44

Jan
50 Feb
Mar
40 Apr
Mei
30
Juni
Juli
20
Agst
10 Sep
Okt
0 Nop
Jml Des

2. Laporan K4 (Ibu Hamil)

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nop Des
Jml 3 6 9 9 15 16 20 23 26 30 33 37

Jan
40
Feb
35
Mar
30 Apr
25 Mei
20 Juni
15 Juli

10 Agst
Sep
5
Okt
0
Nop
Jml
Des

34
3. Deteksi resiko tinggi oleh nakes

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nop Des
Jml 0 0 0 0 0 0 2 0 0 1 2 2

2 Jan
Feb
Mar
1.5 Apr
Mei
1 Juni
Juli
0.5 Agst
Sep
Okt
0
Nop
Jml
Des

4. Komplikasi kebidanan yang ditangani

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nop Des
Jml 2 2 2 4 6 8 10 0 0 11 13 16

20 Jan
Feb
Mar
15 Apr
Mei
10 Juni
Juli
5 Agst
Sep
Okt
0
Nop
Jml
Des

5. Persalinan oleh nakes

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nop Des
Jml 0 4 8 11 15 18 21 22 24 29 34 36

Jan
50 Feb
Mar
40 Apr
Mei
30 Juni
20 Juli
Agst
10 Sep
Okt
0 Nop
Jml Des

35
6. Persalinan nakes di faskes

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nop Des
Jml 0 4 8 11 15 18 21 22 24 29 34 36

Jan
50 Feb
Mar
40 Apr
Mei
30
Juni
20 Juli
Agst
10 Sep
Okt
0 Nop
Jml Des

7. Pelayanan ibu nifas

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nop Des
Jml 3 5 9 12 13 13 17 20 25 27 27 28

40 Jan
Feb
Mar
30 Apr
Mei
20 Juni
Juli
10 Agst
Sep
0 Okt
Nop
Jml Des

8. Indikator kesehatan anak

a. KN1 murni

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nop Des
Jml 2 7 10 11 11 15 18 23 25 27 27 28

50 Jan
Feb
40 Mar
Apr
30 Mei
Juni
20 Juli
Agst
10 Sep
Okt
0
Nop
Jml Des

36
b. KN lengkap

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nop Des
Jml 3 3 5 6 8 12 14 14 16 16 16 19

40 Jan
Feb
Mar
30 Apr
Mei
20 Juni
Juli
Agst
10
Sep
Okt
0 Nop
Jml Des

c. Neonatal komplikasi yang ditangani

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nop Des
Jml 0 0 0 0 0 2 2 2 2 2 3 3

3 Jan
Feb
2.5 Mar
2 Apr
Mei
1.5 Juni
Juli
1
Agst
0.5 Sep
Okt
0
Nop
Jml
Des

d. Cakupan kunjungan bayi paripurna

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nop Des
Jml 2 3 9 14 18 27 32 34 39 40 46 46

30 Jan
Feb
25 Mar
20 Apr
Mei
15 Juni
Juli
10
Agst
5 Sep
Okt
0
Nop
Jml Des

37
e. Cakupan pelayanan anak balita paripurna

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nop Des
Jml 8 13 27 40 52 63 76 82 94 106 115 137

140 Jan
Feb
120 Mar
100 Apr
80 Mei
Juni
60
Juli
40 Agst
20 Sep
0 Okt
Nop
Jml Des

f. Cakupan pelayanan anak prasekolah paripurna

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nop Des
Jml 1 4 5 12 15 18 21 24 27 31 32 35

Jan
35 Feb
30 Mar
Apr
25
Mei
20 Juni
15 Juli
10 Agst
Sep
5
Okt
0 Nop
Jml Des

g. Pelayanan balita sakit

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nop Des
Jml 0 0 0 0 0 2 4 0 6 0 15 17
Jan
20 Feb
Mar
15 Apr
Mei
10 Juni
Juli
5 Agst
Sep
Okt
0
Nop
Jml
Des

38
4.2.7 Upaya Pemberantasan Penyakit Menular
a. Diare
Di desa Sumberejo Wetan terdapat pasien yang dirujuk dengan
kasus diare.
b. TB paru
Di desa Sumberejo Wetan target untuk pasien tb paru kurang
memenuhi target dikarenakan pasien yg dikirim hasil sampel dahak
negative.
c. Demam berdarah dengue
Di desa Sumberejo Wetan terdapat pasien yang dirujuk dengan
kasus DBD.

39
BAB V
PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH

Identifikasi
Permasalahan Rencana Tindak Lanjut
Masalah
Cakupan rumah - Kurangnya kesadaran - Meningkatkan koordinasi
tangga sehat baru masyarakat tentang dengan BPM
mencapai 20,323% penyuluhan rumah tangga - Penyuluhan kepada
sedangkan sehat keluarga pentingnya
targetnya adalah - Masyarakat lebih menjaga rumah tangga
53% mementingkan kerjaannya sehat (PHBS)
- Melakukan kunjungan
- Meningkatkan kemitraan
kader, TOMA, untuk
memperoleh informasi
PHBS
Cakupan - Kurangnya kesadaran - Melakukan kerja sama
penyuluhan pada masyarakat tentang dengan kader dan pamong
kelompok di penyuluhan kesehatan setempat
masyarakat hanya - Masyarakat lebih
sekitar 12 kali mementingkan kerjaannya
pertahun
Cakupan rumah - Kurangnya kesadaran - Meningkatkan koordinasi
sehat : komponen masyarakat tentang dengan BPM
rumah, sasaran penyuluhan rumah tangga - Penyuluhan kepada
sanitasi, perilaku sehat keluarga pentingnya
penghuni dan - Masyarakat lebih menjaga rumah tangga
binatang mementingkan kerjaannya sehat (PHBS)
peliharaan baru - Melakukan kunjungan
mencapai 47,06% - Meningkatkan kemitraan
sedangkan kader, TOMA, untuk
targetnya adalah memperoleh informasi
98% PHBS

Cakupan - Banyaknya K4 yang - Melaksanakan kemitraaan,


Kunjungan Ibu terlapor akhir tahun dukun, kader dan bidan
Hamil K4 baru sehingga partusnya terlapor - Meningkatkan peran aktif
mencapai 82,22% tahun berikutnya bidan Desa untuk
sedangkan - Ibu Hamil pendatang memperoleh informasi ke
targetnya adalah belum terdaftar sebagai Ibu BPS
94% Hamil baru di wilayah lain - Sweeping/ kunjungan
rumah Ibu Hamil
- Memberikan pengetahuan
tentang bumil, suami,
keluarga tentang
pemeriksaan kehamilan
secara rutin
Cakupan - Kurangnya pengetahuan - Kunjungan ibu nifas
Pelayanan Ibu ibu nifas tentang - Penyuluhan
NIfas baru komplikasi kebidanan - Deteksi Anemia Pada
mencapai 6,45% - Pendeteksian kurang Bumil
sedangkan maksimal - Gerakan Sayang Ibu

40
Identifikasi
Permasalahan Rencana Tindak Lanjut
Masalah
targetnya adalah - Penyuluhan dan Konseling
100% Kesehatan Reproduksi
Cakupan Peserta - Masyarakat pendatang - Penyuluhan tentang
KB Aktif baru belum terdaftar sebagai pentingnya
mencapai 59,84% masyrakat baru - KB bagi masyarakat
sedangkan - Kurangnya koordinasi - Pendataan PUS di
targetnya adalah bidan Desa Posyandu atau di rumah
70% - dengan kader dan Toma (Impant, Suntik, IUD,
- Kurangnya melakukan MOP, MOW, Kondom dan
pendeteksian Pil)
- kurang maksimal - Meningkatkan kemitraan
kader, toma untuk
memperoleh informasi
tentang KB
Cakupan - Banyaknya fasilitas - Mengadakan promosi
penemuan diare kesehatan sehingga sulit kesehatan dan memberi
baru mencapai dideteksi informasi tentang fasilitas-
14% sedangkan fasilitas yang ada di
targetnya adalah Ponkesdes
100% - Melakukan kunjungan
rumah bagi pasien-pasien
yang tidak bisa berjalan
atau yang jarak rumahnya
jauh dan keluarganya tidak
ada yang mengantar
Cakupan - Kurangnya kesadaran - Dengan cara selalu
penemuan susp masyarakat tentang memonitoring penderita
penderita TB paru penularan dan pencegahan yang sudah melakukan
positif baru penyakit tb paru. pengobatan tb diwilayah
mencapai 6,06% - Adanya pasien yang drop desa Sumberejo Wetan
sedangkan out terhadap pengobatan tb sehingga mempersempit
targetnya adalah paru pasien yang droup out
75% terhadap pengobatan.
- Dengan cara mengirimkan
paien ke puskesmas yg
mengalami keluhan batuk
selama 2 minggu blm
sembuh untuk pemeriksaan
dahak.
- Memberi motifasi dan
melakukan kunjungan
rumah terhadap penderita
terutama anggota keluarga
penderita untuk
memeriksakan dahak ke
puskesmas.
- Memberikan penyuluhan
melalui posyandu dan pkk
tentang penyakit tb paru.
Cakupan - Banyaknya fasilitas - Mengadakan promosi
Penemuan kasus kesehatan sehingga sulit kesehatan dan memberi

41
Identifikasi
Permasalahan Rencana Tindak Lanjut
Masalah
suspt penderita dideteksi informasi tentang fasilitas-
DBD yang dirujuk fasilitas yang ada di
baru mencapai Ponkesdes
30% sedangkan - Melakukan kunjungan
targetnya adalah rumah bagi pasien-pasien
100% yang tidak bisa berjalan
atau yang jarak rumahnya
jauh dan keluarganya tidak
ada yang mengantar
Cakupan jumlah - Jumlah kunjungan pasien - Mengadakan promosi
kunjungan kasus di Ponkesdes Sumberejo kesehatan dan memberi
baru mencapai Wetan hanya 30,47% informasi tentang fasilitas-
30,47% sedangkan sedangkan targetnya adalah fasilitas yang ada di
targetnya adalah 72%. Hal ini disebabkan Ponkesdes
72% karena banyak fasilitas - Melakukan kunjungan
kesehatan yang banyak dan rumah bagi pasien-pasien
dekat serta lebih komplit. yang tidak bisa berjalan
- Masyarakat yang usianya atau yang jarak rumahnya
sudah lanjut (tua) dan ingin jauh dan keluarganya tidak
berobat ke Ponkesdes ada yang mengantar
biasanya tidak ada yang
mengantar. Hal ini
disebabkan karena
keluarga yang mengantar
masih bekerja dan pulang
kerjanya sore hari,
sehingga mereka berobat
ke fasilitas kesehatan lain

42
BAB VI
PENUTUP

Profil ponkesdes ini di buat berdasarkan data / informasi yang

menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di wilayah kerja

Ponkesdes Desa Sumberejo Wetan dengan tujuan untuk mewujudkan tercapainya

Desa yang sehat. Profil ini di gunakan untuk melaporkan hasil pemantauan terhadap

pencapaian hasil pembangunan kesehatan termasuk kinerja dari penyelenggaraan

Stndart Pelayanan Minimal (SPM) di wilayah kerja Ponkesdes Desa Sumberejo

Wetan .

Berdasarkan data dan informasi tersebut terdapat beberpa program yang

cakupannya masih rendah. Untuk itu perlu adanya pemantauan kesehatan kesemua

sector secara berkala dengan melibatkan Bagas Desa dan juga melibatkan seluruh

elemen masyarakat. Agar program-program di Ponkedes dapat berjalan dengan baik

sehingga cakupannya meningkat.

Penyusunan Profil Ponkesdes ini telah dibuat dengan sebaik-baiknya dengan

melibatkan beberapa unsur terkait. Namun demikian tentu masih terdapat kekurangan

dalam penyesunan Profil ini, untuk itu saran perbaikan dan penyempurnaan sangat

kami harapkan dari berbagai pihak yang terkait dengan pelayanan kesehatan di

Ponkesdes.

43
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, (1989). Panduan Bidan di Tingkat Desa Bagian II. Jakarta

Depkes R, (1990). Pondok Bersalin. Jakarta : Direktorat Bina Kesehatan Keluarga


Ditjen Pembinaan Kesehatan Masyarakat.

Depkes RI, (1996). Pedoman Pemantauan dan Penilaian Program Perawatan


Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat
Departemen Kesehatan RI.

Depkes RI, (1999). Standar Pelayanan Rumah Sakit. Jakarta.

Depkes RI, (2002). Keputusan Menteri Kesehatan Nomor


900/MENKES/SK/VII/2002 tentang Registrasi dan Praktek Bidan.

Depkes RI, (2005). Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 836/MENKES/SK/VI/2005


tentang Pedoman Pengembangan Manajemen Kinerja Perawat dan Bidan.
Jakarta

Depkes RI, (2001). Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1239/MENKES/SK/XI/2001


tentang Registrasi dan Praktik Perawat;

Depkes RI, (2006). Pedoman Penyelenggaraan Upaya Keperawatan Kesehatan


Masyarakat di Puskesmas. Jakarta

Depkes RI, (2006). Keputusan Menteri Kesehatan RI no 279/MENKES/SK/IV/2006


tentang Pedoman Penyelenggaraan Upaya Keperawatan Kesehatan
Masyarakat di Puskesmas.

Depkes RI, (2010). Peraturan Menteri Kesehatan RI No.


HK.02.02/MENKES/148/I/2010 tentang Ijin dan Penyelenggaraan Praktik
Perawat.

Depkes RI, (2010). Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor


161/MENKES/PER/I/2010 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan;

Depkes RI, (2010). Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor


492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum;

Depkes RI, (2010). Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor


1464/MENKES/PER/X/I/2010 tentang Ijin dan Penyelenggaraan Praktik
Bidan;

Depkes RI, (2007). Pedoman Tata Ruang Puskesmas. Direktorat Bina Kesehatan
Masyarakat. Jakarta

Depkes RI, (2007). Standar Pelayanan Minimal Pengendalian Penyakit Jantung dan
Pembuluh Darah. Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Dirjen PP
dan PL Jakarta

Depkes RI, (2008). Pedoman Pelayanan Medik Dasar pada Anak di Sarana
Kesehatan. Direktorat Bina Pelayanan Medik Dasar.Jakarta.

44
Depkes RI, (2008). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/MENKES/PER/III/ 2008 tentang Rekam Medis. Jakarta.

Depkes RI, (2008). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 290
Tahun 2008

Depkes RI, (2009). Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 317/MENKES/SK/V/2009


tentang Petunjuk Teknis Perencanaan Pembiayaan SPM Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota. Jakarta.

Dinkes Prov. Jatim, (2010). Pedoman Pengukuran Tingkat Perkembangan UKBM.


Surabaya

Hanafiah, Jusuf, Amir, Amri, (1999). Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan. EGC:
Jakarta.

IBI, (2008).Buku Instrumen Bidan Delima (3).revisi 1 Feb 2008. Jakarta.

Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Pemerintah


Kabupaten/Kota di Jawa Timur tentang Kerjasama Pembangunan Daerah.
Surabaya.

Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 4 tahun 2010 tentang Pondok Kesehatan
Desa (Ponkesdes). Surabaya

Pedoman Pelaksanaan Pondok Kesehatan Desa di Provinsi Jawa Timur tahun 2010.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur


tahun 2010-2017. Surabaya

Undang-Undang Republik Indonesia nomor:25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.


Jakarta.

45

Anda mungkin juga menyukai