Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan
yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun, yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani (mencakup aspek moral
agama, fisik, bahasa, kognitif, sosial emosional dan seni) agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut
PAUD haruslah dilaksanakan secara berencana dan sistimatis agar
pendidikan yang diberikan lebih bermakna bagi anak didik, selain itu juga
harus dijadikan tempat atau arena yang menyenangkan dan harus bisa
memberikan perasaan aman, nyaman serta menarik bagi anak agar bisa
mendorong munculnya keberanian serta mendorong anak untuk berekpresi,
menyelidiki dan mencari pengalaman demi perkembangan kepribadian secara
optimal sehingga diharapkan dapat menciptakan anak-anak Indonesia yang
sehat, cerdas ceria serta berakhlaq mulia.
Pemberian rangsangan yang sesuai dengan tahap perkembangan, minat
dan kebutuhan anak merupakan syarat penting untuk meningkatkan potensi
anak sehingga mampu mencapai perkembangan yang optimal.
Pendidik PAUD adalah tenaga profesional yang bertugas
merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, dan melakukan evaluasi
hasil pembelajaran serta melakukan bimbingan, pengasuhan, dan
perlindungan terhadap anak didik. Sehingga pendidik PAUD seyogyanya
menjalankan tugasnya setelah kompetensi dan kualifikasinya terpenuhi lebih
dahulu.
Pemerintah telah mengeluarkan standar pendidik paud sebagaimana
tercantum dalam Permendiknas nomor 16 Tahun 2007 dan Permendikmas
nomor 55 tahun 2009, dimana disebutkan bahwa ada tiga tingkatan pendidik
PAUD yaitu: pengasuh, guru pendamping dan guru dengan masing- masing
kualifikasi dan kompetensi yang harus dipenuhi. Sesuai dengan

1
kompetensinya itu, maka masing- masing tingkatan pendidik itu memeliki
kewewenangan dan tanggung jawab yang berbeda dalam melaksanakan
tugasnya
Namun harus diakui bahwa kenyataan di lapangan, terdapat pendidik
PAUD belum memiliki kualifikasi maupun kompetensi sebagaimana yang
diharapkan. Masih banyak pendidik PAUD yang hanya berpendidikan
menengah atas (SMA/SMK) bahkan tidak sedikit yang berpendidikan
menengah pertama (SMP/MTs) . Di sisi lain, kondisi di lapangan juga
menunjukkan banyak pendidik PAUD seperti itu sudah berperan sebagai guru
inti, meski belum memiliki kualifikasi dan kompetensi dan hanya
mengandalkan pengalaman semata.
Atas dasar kondisi tersebut, pemerintah melakukan upaya peningkatan
mutu layanan yang relevan dengan tuntutan masyarakat melalui peningkatan
kompetensi pendidik PAUD di kabupaten Tulungagung di bawah koordinasi
training provider HIMPAUDI Kabupaten Tulungagung Provinsi Timur untuk
menyelenggarakan Diklat Guru Pendamping Muda (Diklat Berjenjang
Tingkat Dasar). Adapun lembaga
Nama Lembaga : PAUD Mutiara
Alamat Lembaga : Ds. Kacangan Kec. Ngunut Kab. Tulungagung
NPSN : 69815691
Ijin Operasional : 421.9/043/040/2011
Dengan jumlah guru keseluruhan di sekolah kami ada 3 orang dan siswa
14 anak. Adapun data lengkap atau detailnya kami sampaikan dalam format
lampiran agar dapat memberikan gambaran yang jelas. Bahwa diklat ini sangat
bermanfaat buat kami pendidik anak usia dini dengan tujuan tujuan untuk
mempersiapkan pendidik sebagai pengasuh dengan kompetensi standar. Di
kabupaten Tulungagung rangkaian kegiatan tersebut telah berlangsung sejak
tanggal 27 Desember s.d 31 Desember 2018. Dengan berakhirnya rangkaian
kegiatan diklat tersebut sesuai target waktu yang telah ditentukan maka bagi
seluruh peserta Diklat Guru Pendamping Muda (Diklat Berjenjang Tingkat
Dasar) Tahun 2018 di kabupaten Tulungagung dituntut untuk melaksanakan

2
Tugas Mandiri selama 30 hari kerja. Termasuk didalamnya setiap peserta
diklat harus menyelesaikan dan menyerahkan laporan akhir.

B. Dasar Hukum
1. Undang- Undang Dasar 1945
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No
137 thun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini
(Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015)
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No
146 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
(Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015)
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 84
Tahun 2014 Tentang Pendirian Satuan Pendidikan Anak Usia Dini
(Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015)
5. Undang-Undang Nomor 4 tahun 1947 tentang kesejahteraan anak
6. Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak
7. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistim Pendidikan
Nasional

C. Tujuan Diklat
1. Tujuan Umum
Tugas mandiri ini secara umum bertujuan untuk memberikan
kesempatan kepada peserta Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Himpaudi
Kecamatan Ngunut untuk mengaplikasikan seluruh materi yang diterima
pada saat mengikuti Diklat Berjenjang Tin ditemukan gkat Dasar,
meningkatkan kemampuan menemukan dan memecahkan maasalah-
masalah dan kendala- kendala yang terjadi di lapangan, mengembangkan
kemampuan menulis laporan kegiatan, serta menjadi salah satu aspek
penilaian keberhasilan dan daya serap terhadap materi Diklat Berjenjang
Tingkat Dasar.

3
2. Tujuan Khusus
a. Memperdalam pengetahuan yang telah didapat pada saat Diklat
berjenjang Tingkat Dasar.
b. Mengapliksikan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan materi
diklat yang diperoleh dari Diklat Berjenjang Tingkat Dasar.
c. Meningkatkan kompetensi diri dalam menyelesaikan masalah dan
kendala,berdasarkan pengalaman yang ditemukan di lembaga tempat
tugas mandiri dilaksanakan.
d. Meningkatkan kualitas mendidik dan menyelaraskan sikap perilaku
sebagai pendidik anak usia dini.
e. Menambah pengetahuan dalam hal keterampilan penulisan dan
penyusunan laporan kegiatan.
f. Sebagai bekal tambahan dalam hal keterampilan berbagi pengetahuan
kepada teman sejawat.
g. Sebagai bekal tambahan dalam hal keterampilan bekerjasama dengan
teman sejawat dan pendamping.

D. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari pemenuhan tugas sebagai peserta diklat
berjenjang tingkat dasar antara lain adalah:
1. Menemukan persepsi yang sama bagi semua pihak karena dalam
penyelenggaraan dan pelaksanaan diklat berjenjang ini memeliki arti
penting bahwa tuntutan kompetensi adalah hal mutlak yang harus dimiliki
oleh para pendidik PAUD.
2. Terkait dengan persepsi sebagaimana tersebut pada huruf (a) diharapkan
dapat meningkatkan mutu dan layanan pendidik paud sebagai pengasuh
dengan kompetensi standar yang ditandai dengan :
 Pemahaman konsep dasar pendidikan anak usia dini.
 Memahami tumbuh – kembang anak usia dini.
 Mengenal dan memahami anak berkebutuhan khusus.
 Mengetahui cara belajar anak usia dini melalui metodologi bermain.
 Memahami dan mampu menyusun rencana pembelajaran anak usia dini.

4
 Mengerti dan mampu melakukan evaluasi pembelajaran anak usia dini.
 Mengerti pentingnya kesehatan dan pemberian gizi yang tepat bagi
anak usia dini.
 Mampu berkomunikasi dengan baik dalam proses pembelajaran dan
bimbingan (pengasuhan) terhadap anak usia dini.
 Memiliki etika dan karakter sebagai pendidik PAUD.
 Mampu melakukan pembelajaran dengan teman sejawat melalui
kunjungan belajar lokal maupun kelompok kerja gugus

5
BAB II
PELAKSANAAN TUGAS MANDIRI

A. Rencana Dan Jadwal Kegiatan Tugas Mandiri


Pelaksanaan rangkaian kegiatan tugas mandiri berlangsung selama 30
hari kerja atau setara 210 JPL, yang dilakukan mulai tanggal 8 Januari 2019
sampai dengan 6 Februari 2019, dengan rincian rencana dan jadwal kegiatan
sebagai berikut:
Jml Tanggal
No Uraian Keterangan
Hari Pelaksanaan
1. Menyusun RPPM 5 8 -12 Januari 2019 Pembuatan Rencana
dan RPPH Pembelajaran
(penerapan modul Mingguan yang
Perencanaan mencakup Rencana
Pembelajaran) Pembelajaran Harian
selama 5 hari
2. Pelaksanaan 10 14 -23 Januari 2019 Pelaksanaan Kegiatan
kegiatan (penerapan Belajar Mengajar yang
modul Konsep Dasar menekankan pada
PAUD) pendekatan “Belajar
melalui Bermain”.
3. Penilaian 4 24 -27 Januari 2019 Penilaian
perkembangan Perkembangan anak
(Penerapan modul
evaluasi
pembelajaran)
4. Advokasi Dana Desa 4 28- 31 Mengkomunikasikan
untuk Januari 2019 pihak terkait di
keberlangsungan lingkungan desa terkait
upaya peningkatan manfaat Diklat bagi
mutu guru PAUD guru dan kemungkinan
(30 JPL) adanya keterlibatan
kepala desa dalam
menganggarkan dana
desa untuk kegiatan
peningkatan mutu guru
PAUD yang ada di
desanya
5. Tugas pilihan : 1 1 Februari 2019 Kegiatan pembiasaan
2. Kegiatan hidup bersih dan sehat
pembiasaan
hidup bersih
dan sehat
(Penerapan

6
Jml Tanggal
No Uraian Keterangan
Hari Pelaksanaan
modul
Kesehatan dan
Gizi)

6. KBL (Kunjungan 1 2 Februari 2019 Dilakukan dalam


Belajar Lokal) rangka memperkuat
hubungan sosial antar
peserta belajar dan
teman sejawat agar
saling mengevaluasi
dirisebagai bentuk
penerapan
pengetahuan dan
ketrampilan yang
dipelajari pada tahap
tatap muka.
7. Kegiatan di gugus 1 3 Februari 2019 Dilakukan dengan
PAUD menu kegiatan gugus
yang telah disiapkan
(terlampir) sebagai
pentuk penguatan
secara berkala kepada
peserta pelatihan,
sekaligus berbagi
pengetahuan kepada
guru lain anggota
gugus yang belum
berkesempatan
mengikuti diklat
8. Penyusunan laporan 1 4 Februari 2019 Melaporkan seluruh
Tugas Mandiri kegiatan tugas mandiri
dengan format
sederhanadan blanko-
blanko isian yang telah
disediakan untuk
dilampirkan.

Namun, ternyata waktu yang kami perlukan untuk menyelesaikan tugas


mandiri ini tidak sampai 30 hari karena semua kegiatan berjalan lancar dan kami
dapat menyelesaikan tugas mandiri ini dalam waktu 21 hari.

7
Adapun rincian pelaksanaan kegiatannya adalah sebagai berikut :

Jml
No Uraian Tanggal Pelaksnaan Keterangan
Hari
1. Menyusun RPPM 4 8 – 11 Januari 2019 Pembuatan Rencana
dan RPPH Pembelajaran
(penerapan modul Mingguan yang
Perencanaan mencakup Rencana
Pembelajaran) Pembelajaran Harian
selama 5 hari
2. Pelaksanaan 5 14- 18 Januari 2019 Pelaksanaan Kegiatan
kegiatan (penerapan Belajar Mengajar yang
modul Konsep Dasar menekankan pada
PAUD) pendekatan “Belajar
melalui Bermain”.
3. Penilaian 3 21-23 Januari 2019 Penilaian
perkembangan Perkembangan anak
(Penerapan modul
evaluasi
pembelajaran)
4. Advokasi Dana Desa 4 24-28 Mengkomunikasikan
untuk Januari 2019 pihak terkait di
keberlangsungan lingkungan desa terkait
upaya peningkatan manfaat Diklat bagi
mutu guru PAUD guru dan kemungkinan
(30 JPL) adanya keterlibatan
kepala desa dalam
menganggarkan dana
desa untuk kegiatan
peningkatan mutu guru
PAUD yang ada di
desanya
5. Tugas pilihan : 1 29 Januari 2019 Kegiatan pembiasaan
Kegiatan hidup bersih dan sehat
pembiasaan hidup
bersih dan sehat
(Penerapan modul
Kesehatan dan Gizi)
6. KBL (Kunjungan 1 30 Januari 2019 Dilakukan dalam
Belajar Lokal) rangka memperkuat
hubungan sosial antar
peserta belajar dan
teman sejawat agar
saling mengevaluasi
dirisebagai bentuk
penerapan
pengetahuan dan
ketrampilan yang

8
Jml
No Uraian Tanggal Pelaksnaan Keterangan
Hari
dipelajari pada tahap
tatap muka.
7. Kegiatan di gugus 1 31 Januari 2019 Dilakukan dengan
PAUD menu kegiatan gugus
yang telah disiapkan
(terlampir) sebagai
bentuk penguatan
secara berkala kepada
peserta pelatihan,
sekaligus berbagi
pengetahuan kepada
guru lain anggota
gugus yang belum
berkesempatan
mengikuti diklat
8. Penyusunan laporan 2 1-2 Februari 2019 Melaporkan seluruh
Tugas Mandiri kegiatan tugas mandiri
dengan format
sederhana dan blanko-
blanko isian yang telah
disediakan untuk
dilampirkan.

B. Tugas Mandiri Terkait Modul (Wajib)


Tugas ini kami laksanakan di lembaga kami, PAUD MUTIARA yang
beralamat di Desa Kacangan, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung,
Provinsi Jawa Timur.
Di sini kami melaksanakan kegiatan belajar mengajar terkait dengan
seluruh modul diklat guru pendamping muda dengan harapan kami dapat
mencapai kompetensi tersebut.
Tugas Mandiri terkait modul (wajib) tersebut adalah :
1. Penyusunan rencana kegiatan bermain/pengasuhan untuk 5 hari.
Modul yang kami terapkan adalah “Perencanaan Pembelajaran”, yaitu
menyusun rencana kegiatan bermain/pengasuhan di lembaga kami berupa
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) sesuai dengan karakteristik dan
tahap perkembangan anak. RPPM yang kami buat adalah untuk kegiatan
belajar mengajar pada minggu ke 3 dan RPPH untuk hari Senin, 14 Januari

9
2019; hari Selasa, 15 Januari 2019; hari Rabu, 16 Januari 2019; Hari Kamis,
17 Januari 2019; hari Jumat, 18 Januari 2019. Pelaksanaan kegiatan
stimulasi/pengasuhan
Modul yang kami terapkan adalah “Cara Belajar Anak Usia Dini”, yaitu
melaksanakan kegiatan “belajar melalui bermain” di lembaga,
mengembangkan berbagai aktivitas yang dapat mendukung perkembangan
anak, antara lain bernyanyi, mendongeng/bercerita, serta gerak dan lagu.
2. Melakukan Penilaian Perkembangan Anak
Modul yang kami terapkan adalah “Penilaian Perkembangan Anak”. Kami
melakukan penilaian perkembangan anak dengan menggunakan ceklist,
catatan anekdot dan kumpulan hasil karya. Tugas penilaian perkembangan
anak dilakukan pada 3 anak dengan membuat daftar cara membantu anak
mencapai kemajuan dalam beberapa kompetensi, kemudian membuat ceklis
perkembangan yang terlihat dari hasil observasi.
Adapun tugas tersebut di atas kami laksanakan dalam format
terlampir.

C. Tugas Mandiri Terkait Modul (Pilihan)


Kami memilih “Kegiatan Pembiasaan Hidup Bersih Dan Sehat”yang
terkait dengan modul “Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini” untuk kami
terapkan dalam proses pembelajaran di lembaga. Kami membuat perencanaan
untuk meningkatkan beberapa aspek kesehatan, gizi, dan keamanan anak-anak di
lembaga. Perencanaan ini untuk satu kelas dengan melibatkan orang tua dalam
penyiapan makanan sehat.
Aktifitas yang dilakukan, antara lain :
1. Pembiasaan membawa bekal makanan
2. Menyusun kegiatan monitoring kesehatan anak bersama orangtua
3. Pembiasaan cuci tangan sebelum dan sesudah makan
4. Pembiasaan membersihkan lingkungan untuk memastikan keamanan dan
keselamatan anak

10
D. Tugas Kunjungan Belajar Lokal
Kunjungan Belajar Lokal adalah kegiatan tukar kunjung kelompok
guru PAUD sesama peserta diklat untuk mengamati praktek pembelajaran
PAUD, mengetahui kesesuaiannya dengan materi yang dipelajari dari diklat,
kemudian hasil pengamatan tersebut dibahas bersama, termasuk saling berbagi
tentang praktek pembelajaran yang dilaksanakan di layanan PAUD masing
masing Guru Tamu.
Adapun tentang kegiatan Kunjungan Belajar Lokal ini kami
jabarkan dalam format terlampir.

E. Tugas Pertemuan Gugus


Gugus PAUD dapat berfungsi menjadi ujung tombak terbinanya
kompetensi guru PAUD, baik yang telah mengikuti diklat maupun yang belum
mengikuti diklat, melalui pertemuan berkala yang direncanakan dengan baik
sesuai dengan kebutuhan anggota (guru dan tenaga kependidikan) gugus, dan
juga dapat saling berbagi berbagai pengalaman. Meningkatkan kompetensi
para guru di ruang lingkup yang lebih kecil (gugus), akan lebih menyenangkan
termasuk saling membantu dalam mempersiapkan rencana pembelajaran,
penataan ruang serta lingkungan, mengatasi berbagai tantangan secara
bersama sama, ataupun mempersiapkan dokumen-dokumen operasional
layanan yang dipersyaratkan oleh dinas/peraturan yang berlaku sebagai dasar
pengakuan terhadap layanan yang bersangkutan (misalnya izin operasional
dll), ataupun untuk mencari berbagai sumber dana agar dapat meningkatkan
mutu layanan.
Pada kegiatan gugus kali ini kami menyampaikan materi “Membuat
Alat Peraga Edukatif” dari kertas lipat sebagai bentuk penguatan atas ilmu
yang telah kami terima dalam diklat guru pendamping muda, sekaligus
berbagi pengetahuan kepada guru lain anggota gugus yang belum
berkesempatan mengikuti diklat.
Adapun laporan notulensi kegiatan gugus PAUD kami sampaikan
dalam format terlampir.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada akhirnya dengan segala kekurangan penyusun mampu
menyelesaikan Laporan Akhir ini sesuai target waktu yang telah ditentukan.
Dengan semangat dan komitmen yang kuat untuk terus menggali
wawasan dalam rangka meningkatkan kemampuan sebagai pendidik anak
usia dini, ternyata penyusunan laporan akhir ini telah memberi inspirasi bagi
penyusun, betapapun beratnya sebuah tugas apabila dilandasi kecintaan
terhadap sebuah profesi, akan terasa ringan.
Kesadaran bahwa pendidik sebagai agen pembaharuan harus
senantiasa melekat pada diri pendidik, maka tidak hanya menyebarluaskan
ide-ide pembaharuan saja, jauh lebih penting adalah pendidik harus menjadi
sumber dari ide-ide pembaharuan itu sendiri. Dengan menjadi peserta diklat
berjenjang penyusun merasa tertantang untuk terus menggali wawasan agar
pada saatnya nanti bisa menjadi sumber ide-ide pembaharuan.

B. Saran
Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidik peserta Diklat
Berjenjang ini, perlu dilakukan sosialisasi yang lebih intens tidak hanya
melalui media online tetapi jauh lebih berhasil jika sosialisasi dilakukan
secara manual melalui lembaga- lembaga pendidikan yang ada secara
langsung. Harus diakui bahwa masih banyak tenaga pendidik yang masih
belum mahir mengakses media online. Karena butuh banyak waktu, energi,
dan biaya untuk mahir mengakses media online, perlu diadakan pelatihan
yang terus-menerus.
Dan untuk meningkatkan kompetensi pendidik pada tahap selanjutnya
semoga bantuan sosial dari pemerintah untuk diklat jenjang selanjutnya dapat
terus berlanjut.

12

Anda mungkin juga menyukai