Anda di halaman 1dari 22

1

LAPORAN

PENGABDIAN DOSEN

PENDIDIKAN KESEHATAN PADA KOMUNITAS LANSIA


TENTANG PENGARUH SENAM ANTI HIPERTENSI PADA
LANSIA DI GEREJA KATEDRAL SANTA MARIA
PALANGKA RAYA

Ketua : Vina Agustina, Ners.,M.Kep NIDN. 1124088602


Anggota :
Mahasiswa :
1. Fachrianto
2. Ni Made Nadia Murdani
3. Novia Fergina
4. Pedrik Andawa Putra
5. Ronaldo

DIBIAYAI DARI STIKES EKA HARAP DENGAN SURAT PERJANJIAN


PELAKSANAAN PENGABDIAN

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES EKA HARAP PALANGKA RAYA 2018
HALAMAN PENGESAHAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Judul : “Pendidikan Kesehatan Pada Komunitas Lansia Tentang Pengaruh


Senam Anti Hipertensi pada Lansia di Gereja Katedral Santa Maria
Palangka Raya”
Data Pelaksana
1. Nama Lengkap : Vina Agustina, Ners. M.Kep.
2. NIDN : 1120058302
3. Jabatan Fungsional: Sekretaris Prodi S1 Keperawatan dan Ners
4. Program Studi : Sarjana Keperawatan dan Profesi
5. Nomor HP : 0822 5230 1112
6. Email :
7. Anggota :
8. Usulan Jangka : 3 Kali
Waktu Kegiatan (tanggal 16 Okt dan 15 Nov, 15 Desember 2018 )
9. Usulan Biaya : Rp. 10.000.000,- (Sepuluh Juta Rupiah)

Palangka Raya, 16 September 2018

Ketua Pelaksana

Vina Agustina., Ners, M.Kep


NIDN. 1124088602

Menyetujui,

NIK. 05080519601993

i
ii

Kata Pengantar

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat, rahmat
dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan “Pendidikan
Kesehatan Pada Komunitas Lansia Tentang Pengaruh Senam Anti Hipertensi Pada Lansia Di
Gereja Katerdral Santa Maria Palangka Raya”. Selama kegiatan sampai penyusunan Laporan
banyak dibantu dan penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1) Maria Adelheid Ensia, S.Pd, M.Kes selaku Ketua STIKes Eka Harap Palangka Raya
yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis untuk dapat
menyelesaikan penelitian ini.
2) Pengurus Gereja Katedral Palangka Raya
3) Semua pihak yang turut terlibat dalam Penyelenggaraan kegiatan ini.
Penyelenggaraan kegiatan ini mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan kegiatan pengabdian masyarakat.

Palangka Raya, 03 Desember 2018


Penyusun
iii

DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan................................................................................... i
Kata Pengantar............................................................................................. ii
Daftar Isi...................................................................................................... iii
Analisis Situasi............................................................................................. 1
BAB I Pendahuluan
A. Latar belakang....................................................................................... 4
B. Tujuan................................................................................................... 5
BAB II Target dan Luaran
A. Target.................................................................................................... 6
B. Luaran................................................................................................... 6
Bab III Metode Dan Pelaksanaan Kegiatan
A. Metode.................................................................................................. 7
B. Pelaksanaan Kegiatan........................................................................... 7
BAB IV Biaya Kegiatan
A. Biaya Kegiatan...................................................................................... 10
BAB V Hasil Kegiatan
A. Hasil...................................................................................................... 12
BAB VI Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan........................................................................................... 14
B. Saran..................................................................................................... 14
LAMPIRAN
1

ANALISIS SITUASI

Hampir 1 milyar orang diseluruh dunia memiliki tekanan darah tinggi. Hipertensi
adalah salah satu penyebab utama kematian dini diseluruh dunia. Di tahun 2020 sekitar
1,56 miliar orang dewasa akan hidup dengan hipertensi. Hipertensi membunuh hampir 8
miliyar orang setiap tahun di dunia dan hampir 1,5 juta orang setiap tahunnya di kawasan
Asia Timur-Selatan. Sekitar sepertiga dari orang dewasa di Asia Timur-Selatan menderita
hipertensi (WHO, 2015). Menurut laporan pertemuan WHO di Jenewa tahun 2002
didapatkan prevalensi penyakit hipertensi 15-37% dari populasi penduduk dewasa di
dunia. Setengah dari populasi penduduk dunia yang berusia lebih dari 60 tahun menderita
hipertensi. Angka Proportional Mortality Rate akibat hipertensi di seluruh dunia adalah
13% atau sekitar 7.1 juta kematian (American Heart Association, 2011). Sesuai dengan
data WHO bulan September 2011, disebutkan bahwa hipertensi menyebabkan 8 juta
kematian per tahun di seluruh dunia dan 1.5 juta kematian per tahun di wilayah Asia
Tenggara (WHO, 2011). Berdasarkan data dari Riskesdas Litbang Depkes (2013),
hipertensi di Indonesia merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi yang tinggi yaitu
sebesar 25,8%. Prevalensi tertinggi di Bangka Belitung (30,9%), diikuti Kalimantan
Selatan (30,8%), Kalimantan Timur (29,6%), Jawa Barat (29,4%), dan Gorontalo (29,4%) (
Kemenkes RI, 2014 ). Berdasarkan data Riskesdas 2007 rata-rata prevalensi penduduk
yang mengalami hipertensi di Pulau Kalimantan cukup tinggi yaitu 33.6%, dengan
prevalensi masing-masing provinsi sebagai berikut: Kalimantan Barat 29.8%, Kalimantan
Tengah 33.6%, Kalimantan Timur 31.3%, dan prevalensi hipertensi tertinggi berada di
Kalimantan Selatan sebesar 39.6%. Dari analisis situasi diatas dapat disimpulkan bahwa
Memberikan pendidikan kesehatan Pada Komunitas Lansia Tentang Pengaruh Senam Anti
Hipertensi Pada Lansia Di Gereja Katerdral Santa Maria Palangka Raya sangat
dibutuhkan. Oleh sebab itu, ruang lingkup kegiatan pengabdian masyarakat meliputi:
Memperagakan gerakan senam hipertensi
2

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengabdian masyarakat merupakan salah satu Tridharma Perguruan Tinggi yang
berfungsi untuk membentuk serta mengembangkan jiwa sosial Dosen dan mahasiswa(i).
Salah satu kegiatan pengabdian masyarakat adalah bakti sosial. Bakti sosial merupakan suatu
kegiatan dari wujud kepedulian atau rasa kemanusiaan terhadap sesama. Dimana dengan
adanya kegiatan ini dapat merekatkan rasa kekerabatan terhadap orang lain.
Oleh karena itu, Bagian kemahasiswaan dan pengabdian masyarakat merasa
mempunyai tanggung jawab untuk mengaplikasikan semuanya itu sehingga, STIKes Eka
Harap mengadakan kegiatan Pendidikan Kesehatan Pada Komunitas Lansia Tentang
Pengaruh Senam Anti Hipertensi di Gereja Katedral Santa Maria Palangka Raya.
Hipertensi merupakan penyakit yang muncul oleh interaksi beberapa faktor,
peningkatan pada umur manusia akan menyebabkan perubahan fisiologis pada tubuh, pada
lansia terjadi peningkatan resistensi perifer dan aktivitas simpatik pada tubuh (Sulastri, 2015).
American Society of Hypertension menyatakan bahwa hipertensi adalah terjadinya kumpulan
gejala pada kardiovaskular dengan kondisi yang kompleks dan saling berrhubungan
kemudian WHO menyatakan bahwa hipertensi adalah peningkatan tekanan sistolik lebih
besar atau sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan diastolik sama atau lebih besar 95
mmHg.
Metabolisme zat kapur pada tubuh terganggu (kalsium) ketika umur lansia yang
semakin betambah, banyak zat kapur yang beredar didalam darah sehingga darah menjadi
padat dan menyebabakan tekanan darah pada tubuh menjadi tinggi (Werdani dan Sawo
2015). Sedangkan pengertian senam hipertensi adalah Olahraga yang ditunjukkan untuk
penderita hipertensi dan usia lanjut untuk mengurangi berat badan dan mengelola stress
(faktor yang mempertinggi hipertensi) yang dilakukan selama 30 menit dan dilakukan
seminggu minimal 3 kali.

Hampir 1 milyar orang diseluruh dunia memiliki tekanan darah tinggi. Hipertensi
adalah salah satu penyebab utama kematian dini diseluruh dunia. Di tahun 2020 sekitar
1,56 miliar orang dewasa akan hidup dengan hipertensi. Hipertensi membunuh hampir 8
miliyar orang setiap tahun di dunia dan hampir 1,5 juta orang setiap tahunnya di kawasan
Asia Timur-Selatan. Sekitar sepertiga dari orang dewasa di Asia Timur-Selatan menderita
hipertensi (WHO, 2015). Menurut laporan pertemuan WHO di Jenewa tahun 2002
3

didapatkan prevalensi penyakit hipertensi 15-37% dari populasi penduduk dewasa di


dunia. Setengah dari populasi penduduk dunia yang berusia lebih dari 60 tahun menderita
hipertensi. Angka Proportional Mortality Rate akibat hipertensi di seluruh dunia adalah
13% atau sekitar 7.1 juta kematian (American Heart Association, 2011). Sesuai dengan
data WHO bulan September 2011, disebutkan bahwa hipertensi menyebabkan 8 juta
kematian per tahun di seluruh dunia dan 1.5 juta kematian per tahun di wilayah Asia
Tenggara (WHO, 2011).
Berdasarkan data dari Riskesdas Litbang Depkes (2013), hipertensi di Indonesia
merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi yang tinggi yaitu sebesar 25,8%.
Prevalensi tertinggi di Bangka Belitung (30,9%), diikuti Kalimantan Selatan (30,8%),
Kalimantan Timur (29,6%), Jawa Barat (29,4%), dan Gorontalo (29,4%) ( Kemenkes RI,
2014 ). Berdasarkan data Riskesdas 2007 rata-rata prevalensi penduduk yang mengalami
hipertensi di Pulau Kalimantan cukup tinggi yaitu 33.6%, dengan prevalensi masing-
masing provinsi sebagai berikut: Kalimantan Barat 29.8%, Kalimantan Tengah 33.6%,
Kalimantan Timur 31.3%, dan prevalensi hipertensi tertinggi berada di Kalimantan Selatan
sebesar 39.6%.
Hipertensi terjadi berkaitan dengan beragam faktor risiko, baik yang tidak dapat
diubah maupun dapat diubah. Faktor risiko yang tidak dapat diubah meliputi genetik,
keadaan gizi, dan umur. Faktor risiko yang dapat diubah adalah kegemukan, diet, dan
aktifitas fisik/olahraga. Di lain pihak kegemukan disebabkan oleh konsumsi makanan
berlebih dan aktivitas fisik/olahraga kurang (Muhammadun, 2010). Faktor yang
berhubungan dengan kejadian hipertensi adalah aktifitas fisik dan konsumsi garam yang
berlebihan.
Penanganan hipertensi akan lebih baik jika diintegrasikan dengan sistem kesehatan
karena menyangkut aspek ketenagaan, sarana dan obatobatan. Obat yang telah berhasil
diproduksi teknologi kedokteran harganya masih relatif mahal sehingga menjadi kendala
penanganan hipertensi, terutama bagi yang memerlukan pengobatan jangka panjang
(Depkes RI 2007). Penatalaksanaan hipertensi bertumpu pada pilar pengobatan standar dan
merubah gaya hidup yang meliputi mengatur pola makan, mengatur koping stress,
mengatur pola aktivitas, menghindari alkohol, dan rokok. Dan melakukan salah satunya
senam hipertensi yang bermanfaat Untuk meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru
serta membakar lemak yang berlebihan ditubuh karena aktifitas gerak untuk menguatkan
dan membentuk otot dan beberapa bagian tubuh lainya.
4

B. Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat yang ingin dicapai adalah:
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui apa saja cara orang tua pada usia lanjut (Lansia) untuk mengurangi
atau mengobati gejala hipertensi di Komunitas lansia Gereja Katedral Santa Maria
Palangka Raya.
2. Tujuan Khusus
1) Mengidentifikasi pengetahuan orang tua pada usia lanjut tentang pengaruh senam
anti hipertensi pada lansia.
2) Mengidentifikasi tingkah laku orang tua pada usia lanjut tentang pengaruh senam
anti hipertensi pada lansia.
3) Menganalisis hubungan pengetahuan dan tingkah laku orang tua pada usia lanjut
tentang pengaruh senam anti hipertensi pada lansia.
5

BAB II
TARGET DAN LUARAN

A. Target
Kelompok Lansia Di Gereja Katerdral Santa Maria Palangka Raya
B. Luaran
Output yang di dapat dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah :
1) Para Lansia Di Gereja Katerdral Santa Maria Palangka Raya yang mengikuti
kegiatan
2) Dari hasil penyuluhan, lansia memahami isi materi dari penjelasan penyuluh dan
mampu untuk mengikuti hingga di akhir sesi. Diberikan waktu tanya jawab.
3) Didapatkan beberapa pertanyaan dari para lansia
4) Untuk mengevaluasi tingkat pengetahuan dari para lansia tentang materi
penyuluhan Pengaruh Senam Anti Hipertensi dipersilahkan untuk menjawab.
Selain itu luaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah kegiatan ini
diharapkan dapat di muat di media cetak lokal dan diseminarkan internal STIKES Eka
Harap.
BAB III
METODE DAN PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Metode
Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk kegiatan pendidikan
kesehatan dan pelatihan perawatan Senam Anti Hipertensi di rumah. Metode
Pendidikan kesehatan yang digunakan yaitu ceramah dan Tanya jawab materi, teknik
senam lansia. Sedangkan pelatihan senam lansia meliputi role model teknik senam
lansia yang benar.

B. Pelaksanaan Kegiatan
No Waktu Tempat Kelompok Kegiatan Keterangan
sasaran
1 1 Gereja Lansia di Melakukan survey -
Desember Katedral Gereja pendahuluan
2018 Santa Katedral
Maria Santa Maria
Palangka Palangka
Raya Raya
2 9 Gereja Lansia di Pelaksanaan Pelaksanaan
Desember Katedral Gereja kegiatan di Gereja kegiatan
2018 Santa Katedral Katedral Santa berlangsung ±180
Maria Santa Maria Maria Palangka menit dengan
Palangka Palangka Raya susunan uraian sbb:
Raya Raya acara : 1. Senam lansia
a. Membuka 45 menit
kegiatan 2. Pemeriksaan
dengan kesehatan 30
mengucapkan menit
salam 3. Penyuluhan
b. Menjelaskan 75 menit
tujuan dari
tujuan Pelaksanaan
penyuluhan Penyuluhan
Menyebutka dengan
n materi yang menggunakan
akan metode ceramah
diberikan dan tanya jawab.
c. Kontrak Dari hasil
waktu evaluasi dengan
penyampaian menggunakan
teknik wawancara
beberapa lansia
memahami
7

Pelaksanaan dengan materi


Menjelaskan yang disampaikan
tentang : serta bersedia
melaksanakan
1. Pengertian
senam lansia
hipertensi
dan senam
anti
hipertensi
2. Klasifikasi
hipertensi
3. Manfaat
senam anti
hipertensi
4. Gerakan
senam anti
hipertensi
3 10 Membuat laporan
Desember kegiatan
2018

C. Rekomendasi
Rencana tindak lanjut berdasarkan evaluasi dan monitoring yang diajukan di
kegiatan ini adalah kegiatan serupa seharusnya dilakukan secara berkelanjutan,
terutama terhadap kondisi kesehatan lansia
BAB IV
BIAYA KEGIATAN

A. Biaya
Anggaran biaya yang dibutuhkan dalam rangka kegiatan pengabdian masyarakat di Gereja Katedral Santa Maria Palangka Raya
adalah Rp. 10.000.000-, Adapun rincian anggaran yang dipergunakan sebagai berikut :
No Rincian Jumlah Harga Satuan Total Penerimaan
Penerimaan Rp. 10.000.000
1 Bahan dan Peralatan
Spanduk Selamat datang 3x1m 4x1 m  Rp             200.000  Rp             200.000
Lembar balik 2 Rp. 100.000 Rp. 100.000
Cetak leaflet 150 lembar Rp. 2.000 Rp. 300.000
Rp. 600.000
2 Konsumsi
Snack peserta 60 Rp. 30.000 Rp           1.800.000
Snack pegawai 6 x 3 kali Rp. 20.000 Rp            360.000
Snack Pelaksana 5 x 3 kali Rp. 20.000 Rp. 300.000
Aqua 3 Dus Rp. 40.000 Rp            120.000
Rp. 2.520.000
3 Lain-lain :
Doorprice 15 x 3 @20.000 Rp         900.000
ATK @500.000 Rp           500.000
Kertas F4 2 rim @40.000 Rp. 80.000
Tinta Hitam 1 botol @60.000 Rp            60.000
Dokumentasi Rp. 500.000
Transport pegawai gereja 5 x 3 kali @ 200.000 Rp. 3.000.000
Transportasi Pelaksana 6 x 3 kali @ 100.000 Rp. 1.800.000

Rp. 7.040.000
Total Rp 9.960.000
Sisa Dana Rp 40.000
BAB V
HASIL KEGIATAN

A. Hasil Kegiatan
Pengabdian Kepada Masyarakat dengan judul “Pendidikan Kesehatan Pada
Komunitas Lansia Tentang Pengaruh Senam Anti Hipertensi Pada Lansia Di Gereja
Katerdral Santa Maria Palangka Raya”
Pendampingan lansia mendapat pendidikan kesehatan dari penyuluhan serta
mengetahui cara senam lansia dan mendapatkan check up kesehatan, peserta tidak
mengetahui bagaimana menjaga kesehatan untuk lansia dengan asam hipertensi.
Setelah dilakukan Pendidikan Kepada Masyarakat, peserta paham dan mampu
mempraktikkan senam lansia serta menjaga kesehatan secara mandiri ditandai dengan
rasa antusias para peserta untuk mengikuti kegiatan ini.
Kegiatan ini juga melibatkan 2 orang dosen yang membantu para peserta
memperagakan senam lansia dengan benar. Faktor Pendukung dan Penghambat
Kegiatan.
a. Faktor pendukung kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, yakni:
1) Bagi peserta tema ini sangat menarik, sebab tema ini merupakan
kebutuhan yang paling penting bagi lansia.
2) Para peserta terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan ini karena sangat
kooperatif dalam kegiatan ini.
b. Faktor penghambat kegiatan pengabdian pada masyarakat, yakni:
1) Sulitnya memotivasi para lansia untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan
penyuluhan dan senam lansia tersebut.
2) Menentukan jadwal yang tepat
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari kegiatan ini, peserta menjadi lebih
paham bagaimana cara senam lansia dan bagaimana merawat anggota
tubuh.
Adapun hasil-hasil yang dicapai dan bermanfaat dalam pengabdian kepada
masyarakat di Gereja Katedral Santa Maria adalah sebagai berikut :
1. Peserta memperoleh materi-materi penyuluhan serta mengetahui secara
mendalam mengenai senam lansia, Penanganan Nyeri di rumah pada lansia akibat
hipertensi.
10

2. Tanggapan dan Keaktifan Masyarakat terhadap kegiatan Pengabdian Kepada


Masyarakat.
Kegiatan penyuluhan ini ditanggapi positif dan antusias oleh peserta sebagai
peserta aktif. Hal ini terbukti dengan banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang muncul
dan diskusi serta dialog-dialog ringan setelah pemateri menyampaikan ceramah
hingga sampai kegiatan selesai
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan rancangan dan kegiatan “Pendidikan Kesehatan Pada Komunitas
Lansia Tentang Pengaruh Senam Anti Hipertensi Pada Lansia Di Gereja Katerdral
Santa Maria Palangka Raya” dapat disimpulkan bahwa :
a. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dilaksanakan selama 1 hari dalam
bentuk penyuluhan dan pengarahan senam lansia.
b. Peserta antusias dalam mengikuti kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat,
sebab judul yang disajikan sesuai dengan masalah yang terjadi Di Gereja
Katerdral Santa Maria Palangka Raya
B. Saran
Sebelum melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat perlu adanya
dilakukan pendekatan secara intensif pada para lansia, terutama lansia yang bekerja.
Diharapkan pengabdian masyarakat ini dapat memberikan ilmu yang baru bagi para
lansia.
12

LAMPIRAN
13

Judul kegiatan : Komunitas Lansia


Mitra kegiatan : Kelompok masyarakat
Pendidikan mitra :
Persoalan mitra : Kesehatan lansia
Status sosial mitra :
Lokasi : Gereja Katerdral Santa Maria
Palangka Raya
Jarak PT ke lokasi : 10 km
Sarana transportasi : Motor
Sarana komunikasi : Handphone
Tim PM : Dosen 2 orang
Mahasiswa 6 orang
Gelar akademik Tim : S2: 1 org
S1: 1 org
Gender : Pria :
Wanita :
Prodi : Sarjana Keperawatan
Metode kegiatan : Penyuluhan dan senam lansia
Waktu efektif : Persiapan 3 minggu
pelaksanaan kegiatan Pelaksanaan 1 hari
Evaluasi kegiatan : Adanya peningkatan pengetahuan
Keberhasilan : Berhasil
Indikator : Peserta mampu menjawab
keberhasilan pertanyaan
Keberlajutan kegiatan : Berlanjut
di mitra
Biaya program : STIKes Eka Harap
Lijuiditas dana
program : Mendukung kegiatan dilapangan
a. Tahapan pencairan dana : 100%
b. Jumlah dana
Peran serta mitra : Aktif
dalam kegiatan
Alasan kelanjutan : Keputusan bersama
kegiatan mitra
14

DOKUMENTASI
15
16
17

Anda mungkin juga menyukai