Anda di halaman 1dari 98

PELAKSANAAN PROGRAM

KULIAH KERJA NYATA (KKN)

LAPORAN
Diajukan untuk melengkapi Tugas
Pelaksanaan Program Kuliah Kerja Nyata

Oleh :
Tim KKN Farmasi Kelompok 3
Ade Nasrun Alhaya 31118186 Lula Darojatul Aulia 31118171
Ajeng Dian Andari 31118161 Mariah Ulfah 31118176
Ardianes Firmansya 31118184 Muna Salma Sungkar 31118192
Dina Lestari 31118193 Nur Aprillah Akbar 31118114
Febri Yana Putra 31118102 Salma Marjani D 31118119
Gina Nur Fitria M.P 31118004 Santi Sulistiawati 31118163
Hildan Akhrija Jakriyana 31118134 Silvia Ramhawati 31118123
Hisni Nurul Fajri 31118075 Waffa Nabillah R 31118177
Indah Alvina Damayanti 31118041 Wulan Novianti 31118084
Itsna Rofiidatul K 31118121

PRODI FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BAKTI TUNAS HUSADA
TASIKMALAYA
2021
LEMBAR PENGESAHAN
PELAKSANAAN PROGRAM KULIAH KERJA NYATA (KKN)

TEMA :
Pencegahan dan Penanggulangan COVID-19 :
“Mengembangkan Pengetahuan, Mengenai Proteksi Diri Dimasa Pandemic”
TAHUN 2021

Disetujui oleh :
Dosen Pembimbing

Menyetujui,
Dosen Pembimbing 1, Dosen Pembimbing 2, Dosen Pembimbing 3,

apt. Dra. Hj. Lilis Tuslinah,M.Si Winda Trisna W., M.Si apt. Ilham Alifiar, M. Farm
NIY. 880046 NIDN. 0410029002 NIY. 880116

Diketahui,
Ketua Prodi S1 Farmasi

apt. Ira Rahmiyani, M.Si


NIY. 880054

i
LEMBAR PENGESAHAN KEUANGAN

Nama Kegiatan : Laporan Pelaksanaan Program Kuliah Kerja Nyata


(KKN) Kelompok 3 (Tiga) Tahun 2021
Total Biaya : Rp. 1.795.740,-
Terbilang : Satu Juta Tujuh Ratus Sembilan Puluh Lima Ribu
Tujuh Ratus Empat Rupiah

Tasikmalaya, Agustus 2021


Ketua Pelaksana, Bendahara,

Ardianes Firmansya Waffa Nabillah Ramadhina


NIM. 31118184 NIM. 31118177

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Alloh SWT karena atas segala
rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini sampai
penyusunan laporan kegiatan KKN dengan tema Pencegahan dan Penanggulangan COVID-
19 :“Mengembangkan pengetahuan, mengenai proteksi diri dimasa pandemic” dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Tujuan dari penyusunan laporan pertanggung jawabanan ini adalah sebagai acuan
bagi mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau sebagai bahan
evaluasi yang didalamnya disajikan sejauh mana keterlibatan mahasiswa dalam
mengaplikasikan pengabdiannya kepada masyarakat.

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata ini dapat terlaksana dengan baik dan tepat berkat
bantuan, bimbingan dan Kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan
ini kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam
pelaksanaan dan penyusunan laporan kegiatan KKN ini diantaranya kepada :

1. Ibu apt. Ira Rahmiyani, M.Si sebagai Ketua Program Studi Farmasi STIKes Bakti
Tunas Husada Tasikmalaya
2. Ibu apt. Dra. Hj Lilis Tuslinah, M.Si sebagai Ketua Pelaksana dan Dosen
Pembimbing 1 kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
3. Ibu Winda Trisna Wulandari, M.Si sebagai Dosen Pembimbing 2 kegiatan Kuliah
Kerja Nyata (KKN)
4. Bapak apt. Ilham Alifiar, M.Farm sebagai Dosen Pembimbing 3 kegiatan Kuliah
Kerja Nyata (KKN)
5. Dan juga teman-teman satu kelompok atas kerja sama, kerja keras dan kerja
cerdas selama kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini berlangsung.

Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam
penulisan Laporan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik
membangun demi kesempurnaan laporan ini sangat diharapkan.

Semoga Laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini dapat bermanfaat bagi para
pembacanya.

iii
Tasikmalaya, Agustus 2021

Penyusun

iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN KEUANGAN...........................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vi
DAFTAR TABEL...............................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi.................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah .........................................................................3
1.3 Tujuan dan Kegunaan ......................................................................3
1.4 Penentuan Khalayak Sasaran ...........................................................4
1.5 Metode yang Digunakan...................................................................4
1.6 Timeline Kegiatan ...........................................................................5
BAB II GAMBARAN UMUM
2.1 Gambaran Umum Lokasi..................................................................6
2.2 Letak Lokasi Peserta.........................................................................8
2.3 Media Sosial...................................................................................10
BAB III KERANGKA PEMECAHAN MASALAH
3.1 Strategi Pemecahan Masalah..........................................................16
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL
4.1 Realisasi Pemecahan Masalah.......................................................34
4.2 Faktor Pendorong...........................................................................41
4.3 Faktor Penghambat.........................................................................41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan.....................................................................................43
5.2 Saran...............................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................45
LAMPIRAN.........................................................................................................50

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.Cara kesehatan tradisional untuk meningkatkan.................................19

daya tahan tubuh (Jahe, temulawak, pegagan)

Gambar 2.Cara kesehatan tradisional untuk meningkatkan.................................19

nafsu makan (Rimpang Temulawak)

Gambar 3.Cara tradisional untuk mengatasi susah tidur (Biji Pala )...................19

Gambar 4. Cara kesehatan tradisional untuk mengatasi stress............................20

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Timeline Kegiatan................................................................................5

Tabel 2. 1 Daftar wilayah tempat tinggal mahasiswa............................................8

BAB I

PENDAHULUAN

vii
1.1 Analisis Situasi
Kesehatan menjadi salah satu aspek yang sangat penting dalam kehidupan. Hal
tersebut juga tercantum dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 mengenai Kesehatan, yang disebutkan bahwa dengan meningkatnya drajat
kesehatan masyarakat, maka akan semakin meningkat pula perekonomian di suatu
negara tersebut (Machfoedz and Suryani, 2009).
Terlebih pada saat kondisi pandemi saat ini, yang membuat masyarakat sangat
panik akibat penyebaran coronavirus yang sangat pesat, khususnya di Indonesia.
Coronavirus sendiri merupakan keluarga besar dari virus yang ditularkan secara zoonosis
atau antara hewan dengan manusia. Virus ini menyebabkan beberapa gejala, dari gejala
ringan sampai gejala berat. Terdapat dua jenis coronavirus yang dapat menimbulkan
penyakit menular pada manusia, yaitu Middle East Respiratory Syndrome atau
MERSCoV, dan juga Severe Acute Respiratory Syndrome atau SARS-CoV-2 (Kesehatan
RI, 2020). SARS-Cov-2 yang merupakan singkatan dari Severe Acute
RespiratorySyndrome ini baru saja ditemukan pada akhir tahun 2019 di Negara
Tiongkok, tepatnya di kota Wuhan dan menyebar di berbagai belahan dunia, termasuk
Indonesia. Kondisi penyakit yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome
atau SARS-CoV-2 ini dinamakan sebagai Coronavirus Disease 2019 atau juga dapat
disingkat menjadi COVID-19 (Yuliana 2020).
Karena penyebarannya yang begitu pesat, maka WHO telah menyatakan bahwa
COVID-19 sebagai pandemi. Sehingga dalam mencegah datangnya berbagai penyakit,
terlebih dikondisi pandemi saat ini, maka perlu dilakukannya upaya prefentif seperti
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (Saadat, dkk.,2020). Hal tersebut dapat
dimulai dengan meningkatan kesadaran untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan
sekitar, seperti menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan, menjaga jarak
dengan orang lain (Minimal 1 meter), rajin mencuci tangan menggunakan Hand Soap
dengan air yang mengalir maupun mencuci tangan menggunakan cairan berbasis alkohol
atau Hand Sanitizer, selain itu juga dapat melakukan pembersihan barang atau benda
mati menggunakan Disinfektan. Hal tersebut ditujukan agar dapat membunuh berbagai
jenis bakteri maupun virus yang menempel baik pada bagian tubuh maupun barang atau
benda mati (Wahyono et al., 2016).
Selain itu, di masa pandemi Covid-19 seperti ini, tidak hanya menjaga protokol
kesehatan saja untuk menjaga kesehatan diri tetapi harus mampu meningkatkan sistem

viii
imun di dalam tubuh. Karena sistem imun atau sistem kekebalan tubuh merupakan
sistem pertahanan tubuh dalam melawan mikrooganisme seperti virus, bakteri dan
organisme lainnya yang dapat menyebabkan suatu penyakit (Kemenkes 2020).
Hal-hal yang dapat meningkatkan sistem imun yaitu makan makanan yang
bergizi seimbang seperti makanan pokok yang mengandung karbohidrat contohnya nasi,
jagung, kentang, umbi-umbian ; lauk pauk yang mengandung protein dan mineral
contohnya daging, ikan, ayam, telur, tahu, tempe, dan kacang-kacangan ; sayuran dan
buah yang merupakan sumber vitamin, mineral dan serat. Cuci tangan dengan
menggunakan sabun dan air mengalir karena tangan merupakan sumber penularan
mikroorganisme seperti virus, bakteri, kuman baik secara langsung maupun tidak
langsung. Rutin melakukan olahraga karena dengan olahraga dapat meningkatkan sistem
kekebalan tubuh, meningkatkan produksi antibody dan membantu mengeluarkan racun
dari tubuh (Kemenkes 2020).
Selain itu, bisa mengkonsumsi sediaan herbal yang memiliki potensi sebagai
immunomodulator atau imunostimulan. Salah satunya yaitu jahe emprit (Zingiber
officinale Var. amarum). Jahe emprit mengandung senyawa flavonoid, gingerol, shogaol
dan resin. Gingerol dan shogaol merupakan senyawa fenolik yang memiliki efek sebagai
antioksidan (Isabela and Dali 2020). Berdasarkan penelitian (Yuswanto Dyah;
Sudarsono, Sudarsono and Sudarsono Agustinus; Mellawati, Dyah 2010) ekstrak zat
pedas yang terdapat pada rimpang jahe emprit dengan spesifikasi kadar relative zat pedas
35% pada dosis 5 mg.kg BB dan 25 mg/kg BB dapat memberikan efek meningkatkan
kemampuan fagositosis makrofag peritoneal pada mencit jantan yang diinfeksi dengan
Listeria monocytogenes.
1.2 Perumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana cara mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai COVID-19,
Cara pencegahan, dan jenis vaksin COVID-19 yang ada di Indonesia?
1.2.2 Bagaimana cara meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya menerapkan
protokol kesehatan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar?
1.2.3 Apa saja yang dapat digunakan dalam meningkatkan kebersihan diri dan
lingkungan sekitar?
1.2.4 Bagaimana cara sederhana dalam pembuatan produk yang dapat digunakan untuk
membunuh berbagai jenis mikroorganisme?
1.2.5 Bagaimanakah cara meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya
mengkonsumsi tanaman yang berkhasiat sebagai Immunomodulator?
ix
1.2.6 Apa saja tanaman yang berkhasiat sebagai Immunomodulator?
1.2.7 Bagaimana cara pengolahan tanaman yang berkhasiat sebagai
Immunomodulator?
1.3 Tujuan dan Kegunaan
1.3.1 Tujuan
1.3.1.1 Untuk mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai COVID-19, Cara
pencegahan, dan jenis vaksin COVID-19 yang ada di Indonesia
1.3.1.2 Untuk mensosialisasikan gaya hidup new normal di tengah pandemi
COVID-19. Dan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai
manfaat serta cara pembuatan dari Hand Soap, Hand Sanitizer, dan
Disinfektan.
1.3.1.3 Untuk mensosialisasikan tanaman yang berpotensi sebagai
imunomodulator dengan disertai cara pengolahannya

1.3.2 Kegunaan
1.3.2.1 Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai COVID-19, penularan,
gejala, dan pecegahan.
1.3.2.2 Masyarakat dapat menerapkan gaya hidup new normal, yaitu selalu sedia
hand sanitizer, hand soap, dan juga disinfektan, sehingga dapat
meningkatkan kualitas drajat kesehatan masyarakat ditengah pandemi
COVID-19.
1.3.2.3 Masyarakat dapat membudidayakan tanaman yang berpotensi sebagai
imunomodulator serta dapat mengolahnya sendiri.
1.3.2.4 Masyarakat dapat mengetahui dan mengimplementasikan dengan
memotivasi melalui edukasi masyarakat guna membudidayakan tanaman
yang berpotensi sebagai immunomodulator
1.4 Penentuan Khalayak Sasaran
Secara umum khalayak yang menjadi sasaran program ini adalah semua kalangan
masyarakat. Salah satunya yaitu Sasaran dari program Gerakan Menanam Tanaman
(GERMANO) ini adalah masyarakat RT.03/RW.01 Kp/Ds. Kudadepa, Kecamatan
Sukahening, Kabupaten Tasikmalaya.

x
Mengingat saat ini kita sedang mengalami pandemi COVID-19 dan media sosial
menjadi salah satu sarana untuk memberikan edukasi atau informasi mengenai COVID-
19 dan Tanaman yang berpotensi untuk meningkatkan sistem imun.
1.5 Metode yang Digunakan
Metode yang digunakan beberapa program ini yaitu dengan memanfaatkan media
sosial yang ada seperti Instagram, WhatsApp, Facebook, youtube, dll. Media tersebut
digunakan sebagai sarana untuk memberi informasi mengenai COVID-19 dan Tanaman
yang berpotensi untuk meningkatkan sistem imun. Selain itu juga membuat sediaan
serbuk instan jahe emprit untuk meningkatkan sistem imun, hand sanitizer, handsoap,
dan disinfketan. Sediaan tersebut sebagian dibagikan kepada masyarakat sekitar
mahasiswa dan sebagiannya lagi dibagikan kepada masyarakat saat kegiatan program
GERMANO tepatnya di Kp.Kudadepa Desa Kudadepa Kec.Sukahening
Kab.Tasikmalaya dengan tetap menerapkan protokol Kesehatan seperti menggunakan
masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Tim KKN juga membuat video
pembuatannya dan kemudian di upload di channel youtube kelompok, sehingga
masyarakat dapat menonton kembali cara pembuatannya di youtube.
Sedangkan metode yang digunakan dalam program Germano yaitu dengan
penyampaian materi-materi secara tatap muka dengan tetap memperhatikan dan
menerapkan protokol kesehatan. Materi yang disampaikan pada program Germano
diantaranya materi pencegahan dan bahaya COVID-19 serta materi mengenai tanaman
yang berpotensi sebagai immunomodulator. Kemudian penanaman 9 jenis tanaman yang
memiliki potensi sebagai immunomdoualtor dengan masing-masing jenis berjumlah 3
diantaranya Kunyit (Curcuma domestica), Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia), Bawang
Putih (Allium sativum), Sambiloto (Andrographis paniculate (Burm.f.) Ness), Daun
Salam (Syzgium polyanthum), Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb), Daun
Tempuyung (Sonchus arvensis Linn.), Daun Sirih Merah (Piper Crocatum)dan Daun
Pepaya (Carica papaya).
1.6 Timeline Kegiatan

xi
Tabel 1. 1 Timeline Kegiatan

xii
BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1 Gambaran Umum Lokasi


Kota Tasikmalaya merupakan salah satu daerah otonom yang berada di wilayah
Provinsi Jawa Barat. Semenjak berdiri pada tahun 2001 telah terjadi beberapa
perkembangan atau perubahan wilayah administrasi dan luas wilayahnya. Pada tahun
2001, luas wilayah Kota Tasikmalaya yang telah disahkan dalam Undang-undang No. 10
Tahun 2001 tentang Pembentukan Pemerintah Kota Tasikmalaya adalah 171,56 km²,
yang terbagi ke dalam 8 (delapan) kecamatan yang memililki 15 kelurahan dan 54 desa.
Pada tahun 2003, terjadi perubahan status 54 desa menjadi kelurahan melalui Perda Kota
Tasikmalaya No. 30 Tahun 2003 tentang perubahan status desa menjadi kelurahan (Kota
Tasikmalaya, 2019)
Perkembangan Kota Tasikmalaya yang pesat dan adanya tuntutan akan
peningkatan pelayanan pemerintah kepada masyarakat, sehingga pada tahun 2008
dilakukan pemekaran kecamatan, yang semula 8 (delapan) kecamatan menjadi 10
(sepuluh) kecamatan, sesuai Perda Kota Tasikmalaya No. 6 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Kecamatan Bungursari dan Purbaratu (Kota Tasikmalaya, 2019)
Pada tahun 2010, luas wilayah Kota Tasikmalaya berdasarkan Keputusan Menteri
Dalam Negeri Republik Indonesia Tahun 2010 tentang Batas Daerah Kota Tasikmalaya
Provinsi Jawa Barat dilakukan pengukuran. Berdasarkan hasil pengukuran tersebut, Kota
Tasikmalaya memiliki luas 183,85 km², dan hal tersebut telah ditetapkan dalam Perda
Kota Tasikmalaya No. 4 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Tasikmalaya Tahun 2011-2031 (Dinas Cipta Karya Kota Tasikmalaya, 2019)
108̊ 08’
Secara geografis Kota Tasikmalaya terletak antara 38” Bujur Timur108̊ 24’02”
Bujur Timur dan antara 7̊10’ Lintang Selatan -7̊ 26’
32” Lintang Selatan. Kota Tasikmalaya
merupakan posisi strategis di bagian tenggara wilayah Propinsi Jawa Barat, karena
sebagai penghubung dan sekaligus pusat wilayah atau daerah priangan timur. Kedudukan
atau jarak Kota Tasikmalaya dari ibukota Propinsi Jawa Barat, yaitu Bandung, ± 105 Km
dan dari ibukota negara, yaitu Jakarta, ± 255 Km. Kota Tasikmalaya secara administratif
berbatasan dengan beberapa daerah kabupaten lainnya, yaitu:

xiii
• Sebelah Utara, berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya (Kecamatan Cisayong,
Sukaratu) dan dengan Kabupaten Ciamis (Kecamatan Sindangkasih, Cikoneng,
Cihaurbeuti), dengan batas fisik Sungai Citanduy
• Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya (Kecamatan Jatiwaras dan
Sukaraja)
• Sebelah Barat, berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya (Kecamatan Sukaratu,
Leuwisari, Singaparna, Sukarame, Sukaraja) dengan batas fisik Sungai Ciwulan
• Sebelah Timur, berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya (Kecamatan Manonjaya
dan Gunung Tanjung) dengan batas fisik saluran irigasi Cikunten II dan Sungai
Cileuwimunding.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2012 tentang
Batas Daerah Kota Tasikmalaya dengan Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 58 Tahun 2012 tentang Batas Daerah Kota
Tasikmalaya dengan Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat serta Peraturan Daerah
Kota Tasikmalaya Nomor 4 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Tasikmalaya Tahun 2011 – 2031, luas wilayah administrasi Kota Tasikmalaya adalah
18.385,07 Ha (183,85 Km2 ), terdiri dari 10 Kecamatan dengan 69 Kelurahan.
Secara keseluruhan, wilayah Kota Tasikmalaya berada pada daerah dengan
ketinggian berkisar antara 325 -375 m diatas permukaan laut (dpl) dan sebagian besar
mempunyai dataran dengan kemiringan relatif datar, agak landai dan relatif curam.
Sebaran persentase kemiringannya adalah sebaran dengan daerah yang hampir datar
(persentase kemiringan >5 – 15%), yaitu mencakup 65 % luas wilayah Kota Tasikmalaya
pada posisi bagian tengah. Sebaran untuk daerah yang relatip landai (persentase
kemiringan >5 – 15%), penyebaran berada di sebelah barat dan sedikit kearah Selatan.
Sebaran untuk kemiringan yang lebih curam berada lebih ke Selatan berupa daerah yang
berbukit-bukit dan daerah disekitar pinggiran sungai. Pada daerah dengan kondisi
kemiringan yang relatif curam ini diisi oleh kegiatan vegetasi berupa kebun campuran,
tegalan dan hutan.
Tempat tertinggi di Kota Tasikmalaya terdapat di bagian barat dan selatan,
kemudian menurun ke tengah di sekitar pusat kota menuju Utara serta sebagian kecil dari
Timur ke Tengah dan Utara Kota Tasikmalaya. Kecamatan yang paling tinggi berada di
Kelurahan Bungursari Kecamatan Indihiang (kaki G.Galunggung) yaitu 503 m dpl
sedangkan yang terendah berada di Kelurahan Urug Kecamatan Kawalu yaitu sekitar 201
mdpl. Pada bagian selatan wilayah Kota Tasikmalaya, di sekitar Kecamatan Kawalu dan

xiv
Cibeureum, kondisinya cenderung berbukit-bukit dengan ciri hutan dan kebun campuran
(Dinas Cipta Karya Kota Tasikmalaya, 2019)
2.2 Letak Lokasi Peserta
Letak Kuliah Kerja Nyata, dilakukan pada wilayah tempat tinggal masing-masing
mahasiswa yang berdasarkan arahan dari Prodi Farmasi dengan adanya aturan
pemerintah pada masa pandemic. Dengan daerahnya tersebut yaitu :

Tabel 2. 1 Daftar wilayah tempat tinggal mahasiswa

No Nama Mahasiswa Tempat Tinggal


.
1. Ade Nasrun Alhaya Kp.Nagrog RT 030 RW 008 Desa
Mandalagiri Kec.Leuwisari
Kab.Tasikmalaya
2. Ajeng Dian Andari Kp. Girimukti No.2 RT 004 RW 004 Desa
Sukajadi Kec.Cisayong Kab.Tasikmalaya
3. Ardianes Firmansya Jl. Buninagara 1 No.61 RT.003 RW 004
Kelurahan Nagasari Kec.Cipedes Kota
Tasikmalaya
4. Dina Lestari Kp.Cialia Jl.Bebedahan No.15 RT 001 RW
003 Desa Rajapolah Kec.Rajapolah
Kab.Tasikmalaya
5. Febri Yana Putra Kp.Nyantong RT 019 RW 003 Desa
Cigadog Kec.Leuwisari Kab.Tasikmalaya
6. Gina Nur Fitria Kp.Sutra RT 024 RW 003 Desa Ciawang
M.P Kec.Leuwisari Kab.Tasikmalaya
7. Hildan Akhrija Jl.Leuwianyar No.71 Kp.Babakan
Jakriyana Kalangsari RT 004 RW 003 Kel.Sukamanah
Kec.Cipedes Kota Tasikmalaya
8. Hisni Nurul Fajri Kp.Panembong RT 002 RW 006 Desa
Manggungjaya Kec.Rajapolah
Kab.Tasikmalaya
9. Indah Alvina Gg.H Nesin 2 Kp.Sempu Keramat No 71 RT
Damayanti 004 RW 004 Desa Pasir Gombong
Kec.Cikarang Utara Kab.Bekasi
10. Itsna Rofiidatul K Jl. Sirnagalih No 81 RT 003 RW 004
Kelurahan Sirnagalih Kec.Indihiang Kota

xv
Tasikmalaya
11. Lula Darojatul Aulia Jl. Raya Rajapolah No. 383 RT 001 RW 006
Desa Manggungjaya Kec.Rajapolah
Kab.Tasikmalaya
12. Mariah Ulfah Jl.Jerapah 3B Blok H5 No.3 RT 001 RW
008 Desa Jayamukti Kec.Cikarang Pusat
Kab.Bekasi
13. Muna Salma Sungkar Perum Sirnagalih Kencana Blok B1 Desa
Sirnagalih Kec.Indihiang Kota Tasikmalaya
14. Nur Aprillah Akbar Kp. Kudadepa RT 003 RW 001 Desa
Kudadepa Kec.Sukahening
Kab.Tasikmalaya
15. Salma Marjani D .Villa Gading Harapan Jl. Sunan Ampel VII
Blok D5/1 RT 007 RW 035 Desa Bahagia
Kec. Babelan Kab.Bekasi
16. Santi Sulistiawati Kp.Kubangsari RT 002 RW 001 Desa
Arjasari Kec.Leuwisari Kab. Tasikmalaya
17. Silvia Ramhawati Kp. Tejamaya RT 001 RW 004 Desa
Sukaraja Kec.Rajapolah Kab.Tasikmalaya
18. Waffa Nabillah R Perum Gramapuri Persada Blok E3 No 14
RT 004 RW 010 Desa Sukajaya
Kec.Cibitung Cikarang
19. Wulan Novianti Kp.Tambir RT 014 RW 004 Desa Ciawang
Kecamatan Leuwisari Kab.Tasikmalaya

2.3 Media Sosial


2.3.1 Pengertian Media Sosial
Teknologi komunikasi adalah bagian dari komunikasi karena teknologi
komunikasi fokus pada salah satu unsur dari komunikasi, yaitu saluran (channel).
Sementara itu, teknologi informasi fokus pada pesan (message). Awal mula
berkembangnya ilmu komunikasi tidak terlepas dari para pemikir bidang ilmu
tersebut beserta paradigma yang dibangun. Paradigma yang amat berpengaruh
dan dominan dalam ilmu komunikasi adalah paradigma transmisi yang sering
disebut sebagai rezim transmisi. Rezim komunikasi sebagai transmisi
berporoskan filsafat pengetahuan John Locke, yang kemudian mendapat
artikulasi dan elaborasi dalam teori-teori Claude Shannon, Warren Weaver, dan
Norbert Wiener (Karman, 2014).

xvi
Menurut Jensen & Helles (dalam Jensen, 2015, hlm. 1) Media sosial yang
disebut dibedakan oleh potensi mereka untuk komunikasi banyak-ke-banyak,
menggambar dan memberi makan ke jaringan komunikasi satu lawan satu dan
juga satu-ke-banyak. Sementara itu, Shirky (dalam Nasrullah, 2016, hlm. 11),
menyatakan bahwa “media sosial dan perangkat lunak sosial merupakan alat
untuk meningkatkan kemampuan untuk berbagi (to share), bekerja sama (to
cooperate) diantara pengguna dan melakukan tindakan secara kolektif yang
semuanya berada diluar kerangka institusional maupun organisasi”. Dari
pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa media sosial merupakan sebuah
sarana komunikasi yang dapat digunakan sebagai tempat untuk mencari informasi
(sumber informasi) dan dalam penggunaaanya diperlukan keterampilan literasi
media (Kurnia et al., 2018)
2.3.2 Fungsi Media Sosial
Salah satu fungsi media sosial adalah Mentransformasi praktik
komunikasi searah media siaran dari satu institusi media ke banyak audience
menjadi praktik komunikasi dialogis antar banyak audience. Selain itu media
sosial juga mendukung demokratisasi pengetahuan dan informasi.
Mentransformasi manusia dari pengguna isi pesan menjadi pembuat pesan itu
sendiri(Abdillah, 2014)
Selanjutnya McQuail berpendapat bahwa fungsi utama media bagi masyarakat
adalah :
a. Informasi
1. Inovasi
2. Adaptasi
3. Kemajuan.
b. Korelasi
1. Menjelaskan, menafsirkan, mengomentari makna peristiwa dan informasi.
2. Menunjang otoritas dan norma-norma yang mapan.
3. Mengkoordinasi beberapa kegiatan.
4. Membentuk kesepakatan.
c. Kesinambungan
1. Mengekspresikan budaya dominan dan mengakui keberadaan kebudayaan.
khusus (subculture) serta perkembangan budaya baru.
2. Meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai.
xvii
d. Hiburan
1. Menyediakan hiburan, pengalihan perhatian, dan sarana relaksasi.
2. Meredakan ketegangan sosial.

e. Mobilisasi
1. Mengkampanyekan tujuan masyarakat dalam bidang politik, perang,
pembangunan ekonomi, pekerjaan, dan kadang kala juga dalam bidang
agama.
2.3.3 Manfaat Media Sosial
Sosial media sejatinya memang sebagai media sosialisasi dan interaksi,
serta menarik orang lain untuk melihat dan mengunjungi tautan yang berisi
informasi mengenai produk dan lain-lain. Jadi wajar jika keberadaannya dijadikan
sebagai media pemasaran yang paling mudah dan murah (lowcost) oleh
perusahaan. Hal inilah yang akhirnya menarik para pelaku usaha untuk
menjadikan media sosial sebagai media promosi andalan dengan ditopang oleh
website/blog perusahaan yang dapat menampilkan profile perusahaan secara
lengkap. Bahkan tidak jarang para pelaku usahahanya memiliki media sosial saja
namun tetap eksis dalam persaingan (Setiadi, 2014).
Menurut(Husain, 2017), Pemanfaatan internet dalam pembelajaran
diharapkan dapat merangsang siswa untuk belajar secara lebih mandiri serta
berkelanjutan sesuai dengan kecakapan serta potensi alami yang dimiliki.
Pengembangan kreativitas serta kemandirian peserta didik juga terbuka sangat
lebar dengan menjadikan internet sebagai sebuah sistem pembelajaran baru.
Pemanfaatan internet sebagai sebuah sistem pembelajaran cukup bermanfaat
untuk mengurangi jarak antara guru dan siswa. Berkaitan dengan penggunaan
jejaring sosial sebagai sebuah sistem pembelajaran belum banyak dilirik oleh para
guru, hal ini dikarenakan masih banyaknya guru yang belum mencoba untuk
mulai memanfaatkan jejaring sosial sebagai salah satu alternatif strategi
pembelajaran. Situs jejaring sosial yang akrab di kalangan siswa berpotensi untuk
dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran, guna menggantikan fungsi perangkat
lunak learning management system. Dibandingkan dengan perangkat lunak
learning management system, jejaring sosial memiliki keunggulan karena bisa
digunakan tanpa harus menyewa atau mengelola server serta yang terpenting
xviii
adalah lebih akrab dikalangan siswa. Situs pertemanan sosial seperti facebook,
twitter, myspace dan lain sebagainya telah menjadi tren dan seakan menjadi
kebutuhan utama bagi setiap orang (Husain, 2017).
Demikian pula dikalangan para pendidik dan kalangan para siswa, di
kalangan siswa, facebook diakses setiap hari dan berbagai komunitas mulai
bermunculan. Situs jejaring sosial sebenarnya dapat dijadikan sebagai sebuah
alternatif baru yang dapat dimanfaatkan dalam dunia pembelajaran. Hal tersebut
terkait dengan upaya meningkatkan semangat belajar para siswa yang pada
akhirnya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar secara lebih maksimal.
Mayoritas siswa, guru dan masyarakat luas sudah memiliki akun jejaring sosial,
dan semestinya hal ini dapat dimanfaatkan dengan baik guna mendukung proses
pembelajaran, sehingga siswa memiliki lebih banyak variasi dalam proses
pembelajaran. Banyak siswa dalam sehari log in ke akun jejaring sosial mereka
lebih dari sekali. Hal tersebut cenderung membuat para siswa lupa waktu dalam
penggunaan situs jejaring sosial sehingga mengalihkan waktu yang seharusnya
dapat digunakan untuk belajar atau kesibukkan lain yang lebih bermanfaat.
Jejaring sosial yang sangat diminati para siswa selain lebih menarik, tentu saja
lebih mudah digunakan karena tidak hanya bisa diakses di kelas saat pelajaran
berlangsung, tetapi bisa dari mana saja bahkan melalui ponsel pribadi (Husain,
2017).
Media sosial sebagai tren di internet saat ini digunakan sebagai media
kampanye politik, termasuk juga terlihat pada implementasi media sosial dari
partai politik di pemilu legislatif Indonesia 2014. Hal ini terlihat pada media
sosial yang digunakan para kontestan, seperti: Facebook dan Twitter. Dari situ
terlihat bahwa media sosial adalah: 1) alat yang efektif untuk kampanye politik
saat ini dan masa depan, 2) menggapai pemilih dan pendukung langsung, 3) yang
digunakan oleh partai-partai politik untuk menunjukkan logo/icon mereka, dan 4)
hasil hitung cepat juga menunjukkan bahwa partai-partai politik yang
menggunakan media sosial sebagai bagian dari kampanye mereka memenangkan
pemilu legislatif (Abdillah, 2014).
2.3.4 Jenis-jenis Media Sosial
Menurut (Setiadi, 2014) setidaknya ada enam kategori besar untuk melihat
pembagian media sosial, yakni:

xix
1. Media Jejaring Sosial (Social networking)
Media jejaring sosial merupakan medium yang paling popular. Media ini
merupakan sarana yang bias digunakan pengguna unutk melakukan hubungan
sosial, termasuk konsekuensi atau efek dari hubungan sosial tersebut di dunia
virtual. Karakter utama dari situs jejaring sosialadalah setiap pengguna
membentuk jaringan pertemanan, baik terhadap pengguna yang sudah
diketahuinya dan kemungkinan saling bertemu di dunia nyata (offline) maupu
membentuk jaringan pertemanan baru. Contoh jejaring sosial yang banyak
digunakan adalah facebook dan LinkedIn.
2. Jurnal online (blog)
Blog merupakan media sosial yang memungkinkan penggunanya untuk
mengunggah aktifitas keseharian, saling mengomentari dan berbagi, baik
tautan web lain, informasi dan sebagainya. Pada awalnya blog merupakan
suatu bentuk situs pribadi yang berisi kumpulan tautan ke situs lain yang
dianggap menarik dan diperbarui setiap harinya. Pada perkembangan
selanjutnya, blog banyak jurnal (tulisan keseharian pribadi) pemilik media dan
terdapat kolom komentar yang bisa diisi oleh pengguna. Secara mekanis, jenis
media sosial ini bias dibagi menjadi dua, yaitu kategori personal homepage,
yaitu pemilik menggunakan nama domain sendiri seperti .com atau.net dan
yang kedua dengan menggunakan failitas penyedia halaman weblog gratis,
seperti wordpress atau blogspot.
3. Jurnal online sederhana atau microblog (micro-blogging)
Tidak berbeda dengan jurnal online (blog), microblogging merupakan jenis
media sosial yang memfasilitasi pengguna untuk menulis dan memublikasikan
aktifitas serta atau pendapatnya. Contoh microblogging yang paling banyak
digunakan adalah Twitter.
4. Media berbagi (media sharing)
Situs berbagi media merupakan jenis media sosial yang memfasilitasi
penggunanya untuk berbagi media, mulai dari dokumen (file), video, audio,
gambar, dan sebagainya. Contoh media ini adalah: Youtube, Flickr, Photo-
bucket, atau snapfish.
5. Penanda sosial (social bookmarking)
Penanda sosial merupakan media sosial yang bekerja untuk
mengorganisasi, menyimpan, mengelola, dan mencari informasi atau berita

xx
tertentu secara online.Beberapa situs sosial bookmarking yang popular adalah
delicious.com, stumbleUpon.com, Digg.com, Reddit.com, dan untuk di
Indonesia ada LintasMe.
6. Media konten bersama atau wiki.
Media sosial ini merupakan situs yang kontennya hasil kolaborasi dari para
penggunanya. Mirip dengan kamus atau ensiklopedi, wiki menghadirkan
kepada pengguna pengertian, sejarah hingga rujukan buku atau tautan tentang
satu kata. Dalam prakteknya, penjelasan-penjelasan tersebut dikerjakan oleh
pengunjung, artinya ada kolaborasi atau kerja sama dari semua pengunjung
untuk mengisi konten dalam situs ini.

xxi
BAB III
KERANGKA PEMECAHAN MASALAH

.1 Strategi Pemecahan Masalah

Kuliah kerja nyata (KKN) menjadi salah satu bentuk pembelajaran dengan
memberikan pengalaman belajar kepada masyarakat dengan turut serta membantu
memecahkan masalah berdasarkan kompetensi keilmuan sesuai dengan situasi, kondisi,
masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat di lapangan dengan pendekatan interdisiplin
ilmu dan bersifat ilmiah.
Kampus adalah wahana reproduksi pengetahuan harus dapat menjawab
perkembangan masyarakat. Ilmu pengetahuan dan teknologi sejatinya adalah manifestasi
tri darma perguruan tinggi. KKN berusaha menjembatani aspek teortis dan aplikatif
sebuah ilmu secara bersamaan.
Tujuan dilaksanakannya KKN oleh perguruan tinggi dalam upayanya
meningkatkan isi dan bobot pendidikan bagi mahasiswa. Selain itu mahasiswa
mendapatkan nilai tambah yang lebih besar dari pendidikan tinggi. KKN menjadikan
masyarakat sebagai basis pengabdian agar kampus tidak menjadi elitis dan juga Selain
meningkatkan peran serta mahasiswa di dalam kehidupan masyarakat, kegiatan KKN
juga sebagai sarana mahasiswa dalam menumbuhkembangkan kecerdasan interpersonal
dan mengembangkan kompetensi how to live together.
Pada kegiatan KKN STIKes Bakti Tunas Husada yang dilaksanakan dengan cara
hybrid, yaitu secara daring dan juga sedikit luring, namun tetap dengan mematuhi
protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah terkait pandemi COVID-19.
.1.1 COVID-19
Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit
pada manusia dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi
saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle
East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan
pada manusia sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan Cina, pada Desember
2019, kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2
(SARS-COV2), dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-
19) (kemkes.go.id, 2020).

xxii
.1.1.1 Gejala COVID-19
Gejala umum berupa demam 380C, batuk kering, dan sesak
napas. Jika ada orang yang dalam 14 hari sebelum muncul gejala
tersebut pernah melakukan perjalanan ke negara terjangkit, atau pernah
merawat/kontak erat dengan penderita COVID-19, maka terhadap
orang tersebut akan dilakukan pemeriksaan laboratorium lebih lanjut
untuk memastikan diagnosisnya(kemkes.go.id, 2020).
.1.1.2 Penularan COVID-19
Penyakit COVID-19 ini dapat menyebar melalui tetesan kecil
(droplet) dari hidung atau mulut pada saat batuk atau bersin. Droplet
tersebut kemudian jatuh pada benda di sekitarnya. Kemudian jika ada
orang lain menyentuh benda yang sudah terkontaminasi dengan droplet
tersebut, lalu orang itu menyentuh mata, hidung atau mulut (segitiga
wajah), maka orang itu dapat terinfeksi COVID-19. Atau bisa juga
seseorang terinfeksi COVID-19 ketika tanpa sengaja menghirup
droplet dari penderita. Inilah sebabnya mengapa kita penting untuk
menjaga jarak hingga kurang lebih satu meter dari orang yang
sakit(kemkes.go.id, 2020)
3.1.1.3 Cara Pencegahan COVID-19
Dalam mencegah penularan COVID-19, semua orang harus
berprilaku gaya hidup bersih dan sehat, rajin berolahraga, makan
makanan yang seimbang, istirahat yang cukup, dan disarankan
memakai masker saat keluar rumah. Beberapa cara untuk mencegah
tertularnya COVID-19 yaitu:
a. Rajin mencuci tangan dengan air mengalir menggunakan sabun
ataumenggunakan handsanitizer.
b. Menggunakan masker dengan benar pada saat keluar rumah
apabila berkeperluan penting, dan tetap di rumah jika anda merasa
tidak sehat.
c. Meningkatkan system imun dengan menjaga jarak minimal 1
meter, istirahat yang cukup, perbanyak mengkonsumsi buah dan
sayur, olahraga dan terpapar sinar matahari, dan hidup bersih dan
sehat.

xxiii
d. Perilaku hidup bersih dan sehat dengan cara menerapkan etika
batuk dan bersin, mengganti baju atau mandi segera setelah
berpergian, membuang sampah pada tempatnya, tidak meludah
disembarang tempat, tidak merokok dan mengkonsumsi narkoba,
membersihkan benda-benda yang sering disentuh dengan
disinfektan, dan menghindari menyentuh area wajah dengan
tangan yang belum dicuci.
e. Memakan makanan yang mengandung gizi seperti vitamin A,
vitamin C, vitamin E, dan zinc.
f. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan pola hidup
bersih dan sehat (PHBS) seperti konsumsi gizi seimbang, aktivitas
fisik minimal 30 menit sehari, istirahat yang cukup termasuk
pemanfaatan kesehatan tradisional. Pemanfaatan kesehatan
tradisional, salah satunya dilakukan dengan melaksanakan asuhan
mandiri kesehatan tradisional melalui pemanfaatan Taman Obat
Keluarga (TOGA) dan akupresur, yang meliputi;
- Gambar 1. Cara kesehatan tradisional untuk meningkatkan daya
tahan tubuh (Jahe, temulawak, pegagan)

- Gambar 2. Cara kesehatan tradisional untuk meningkatkan


nafsu makan (Rimpang Temulawak)

xxiv
- Gambar 3. Cara tradisional untuk mengatasi susah tidur (Biji
Pala )

- Gambar 4. Cara kesehatan tradisional untuk mengatasi stress

- Mengelola penyakit penyerta/komorbid agar tetap terkontrol


- Mengelola kesehatan jiwa dan psikososial
- Apabila sakit menerapkan etika batuk dan bersin. Jika berlanjut
segera berkonsultasi dengan dokter/tenaga kesehatan.
3.1.1.4 Jenis-Jenis Vaksin

xxv
Meningkatnya kasus COVID-19, WHO mendeklarasikan
wabah COVID-19 di Cina sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat
yang Meresahkan Dunia (Public Health Emergency of International
Concern, PHEIC) ini meandakan COVID-19 sebagai ancaman global
dunia. The emergency committee telah menyatakan bahwa penyebaran
COVID-19 dapat dihentikan jika dilakukan proteksi, deteksi dini,
isolasi, dan perawatan yang cepat agar tercipta implementasi sistem
yang kuat untuk menghentikan penyebaran COVID-19.1 Mengingat
hal ini, sebagai upaya proteksi terhadap COVID-19, berbagai negara
dari seluruh dunia telah berkomitmen bersama dengan melibatkan
pemerintah, perusahaan bioteknologi, ilmuwan, dan akademisi untuk
dapat menciptakan vaksin COVID-19. Sejauh ini telah banyak
kandidat vaksin yang diluncurkan untuk melawan virus SARS-CoV-2,
penyebab COVID-19 (Makmun & Hazhiyah, 2020). Beberapa jenis
vaksin COVID-19 yang ada di Indonesia:
a. Vaksin Sinovac
Pada saat ini perlombaan untuk memproduksi vaksin diawali
oleh China dengan Sinovac dan Sinopharm. Perusahaan biofarmasi
yang berkedudukan di Beijing China tersebut mendukung
pemanfaatan CoronaVac yaitu vaksin yang tidak aktif. Vaksin
tersebut bekerja dengan menggunakan virus yang sudah dimatikan
guna merangsang system kekebalan tubuh terhadap virus tanpa
risiko memberikan respon terhadap penyakit yang serius.
CoronaVac adalah metode vaksin yang lebih tradisional.
Disebutkan salah satu keunggulan utama dari vaksin Sinovac
adalah dapat disimpan di lemari es standar dengan suhu 2-8 derajat
Celsius. Hal ini tentu lebih menguntungkan bagi negara–negara
berkembang karena dapat menyimpan vaksin dalam jumlah yang
besar pada suhu tersebut. Bagi Indonesia hal ini juga memudahkan
mengingat kondisi infrastruktur tiap-tiap provinsi tidak sama
(Rahayu, 2021).
b. Vaksin Sinopharm
Sinopharm, adalah sebuah perusahaan milik China juga
mengembangkan vaksin COVID19, yang serupa dengan Sinovac,
xxvi
yaitu merupakan vaksin yang tidak aktif dengan cara kerja yang
serupa dengan Sinovac. Pada 30 Desember Sinopharm telah
mengumumkan bahwa uji coba fase ke tiga vaksin menunjukkan
nilai efektifitas sebesar 79%. Di China sekitar satu juta orang
sudah disuntik menggunakan Vaksin Sinopharm, di bawah izin
pengggunaan darurat. Akan tetapi Uni Emirat Arab mengatakan
menurut hasil uji coba pada penelitian fase ke tiga menunjukkan
angka efektifitas sebesar 86%. Turki, Brasil , Chili, Uni Emirat dan
Bahrain telah menyetujui penggunaan vaksin Sinopharm (Rahayu,
2021).
c. Vaksin Moderna
Vaksin Moderna memiliki nama dagang adalah mRNA-1273,
yang dibuat oleh ModernaTX, Inc, dengan tipe vaksin adalah
mRNA. Food Drug and Adminintration (FDA) telah mengizinkan
penggunaan darurat Vaksin COVID-19 Moderna untuk mencegah
COVID-19 pada individu berusia 18 tahun ke atas di bawah
otorisasi penggunaan darurat (Emergency Use Authorization).
Kandungan yang terdapat dalam vaksin Moderna adalah:
ribonucleic acid (mRNA), lipids (SM-102, polyethylene glycol
[PEG] 2000 dimyristoyl glycerol [DMG], cholesterol, and 1,2-
distearoyl-sn-glycero-3-phosphocholine [DSPC]), tromethamine,
tromethamine hydrochloride, acetic acid, sodium acetate, dan
sucrose. Berdasarkan bukti uji klinis, vaksin Moderna 94,10%
dinyatakan efektif mencegah penyakit COVID-19 yang
dikonfirmasi di laboratorium pada orang yang menerima dua dosis
yang tidak memiliki bukti terinfeksi sebelumnya. Vaksin
menunjukkan efektifitas tinggi dalam uji klinis (kemanjuran) di
antara orang-orang dari berbagai kategori usia, jenis kelamin, ras,
serta etnis dan diantara orang-orang dengan kondisi medis yang
mendasarinya. Adapun efek samping dari vaksin COVID -19
Moderna meliputi reaksi di tempat suntikan yaitu berupa perasaan
nyeri, nyeri tekan, dan pembengkakan getah bening di lengan yang
sama dari suntikan, bengkak (keras), dan kemerahan. Secara umum

xxvii
ada perasaan kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, mual
dan menggigil, mual dan muntah (Rahayu, 2021).
d. Vaksin Pfizer BioNTech
Nama vaksin COVID-19 dari Pfizer BionTech adalah
BNT162b2, diproduksi oleh Pfizer Inc and BioNTech, dan
termasuk golongan vaksin tipe mRNA. Adapun kandungan vaksin
Pfizer Inc., and BioNTech adalah mRNA,lipids ((4-
hydroxybutyl)azanediyl)bis(hexane-6,1-diyl)bis(2-
hexyldecanoate), 2[(polyethyleneglycol)-2000]-N,N-
ditetradecylacetamide, 1,2- Distearoyl-sn-glycero-3-
phosphocholine, and cholesterol), potassium chloride, monobasic
potassium phosphate, sodium chloride, dibasic sodium phosphate
dihydrate, and sucrose. Di dalam uji klinis yang sedang
berlangsung, vaksin Pzifer-BioNTech COVID-19 telah terbukti
mampu mencegah COVID-19 setelah diberikan dua dosis dengan
jarak pemberian antara dosis pertama dan ke dua adalah tiga
minggu, namun durasi waktu pelindungan setelah diberikan vaksin
kepada seseorang belum diketahui jangka waktu perlindungannya.
Efek samping yang dilaporkan akibat pemakaian vaksin Pzifer-
BioNTech adalah; nyeri di tempat bekas suntikan, merasa
kelelahan, sakit kepala, nyei otot, menggigil, demam, nyeri sendi,
pembengkakan di tempat suntikan, kemerahan di tempat suntikan,
mual, kurang enak badan, pembengkakan kelenjar getah bening
(limfadenopati). Kemungkinan kecil apabila jika Vaksin Pzifer-
BioNTech dapat menyebabkan alergi berat (Rahayu, 2021).
e. Vaksin AstraZeneca
AstraZeneca merupakan peusahaan farmasi dari Ingrris yang
telah melakukan pengembanganvaksin COVID -19 bersama
Oxford University, dan pemerintah Indonesia telah melakukan
kerjasama dalam rangka penyediaan vaksin yang disebut dengan
nama AZD1222. Vaksin AstraZeneca dibuat dari versi lemah virus
flu biasa yang berasal dari simpanse yang telah dimodifikasi
supaya tidak tumbuh pada manusia dan hingga saat ini uji coba
masih terus berlangsung dengan melibatkan sebanyak sekitar
xxviii
20.000 sukarelawan. Dikutip dari BBC, disebutkan bahwa vaksin
AstraZeneca memiliki keefektifan secara rata-rat adalah 70%.
Keunggulan lain dari vaksin tersebut adalah mudah untuk
didistribusikan dikarenakan tidak memerlukan penyimpanan pada
temperature ruang yang sangat dingin (Rahayu, 2021).
f. Vaksin Novavax
Vaksin COVID-19 Novavax, bernama kode NVX-CoV2373,
adalah sebuah kandidat vaksin COVID-19 yang dikembangkan
oleh Novavax dan Coalition for Epidemic Preparedness
Innovations. Vaksin tersebut harus diberikan sebanyak dua dosis.
.1.2 Pengenalan Pembuatan Serbuk Jahe Emprit
Sediaan herbal merupakan sediaan obat tradisional yang dibuat secara
sederhana seperti dekok, infus, dan sebagainya yang berasal dari simplisia.
Simplisia adalah bahan alamiah berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau
eksudat tanaman yang digunakan sebagai obat dan belum mengalami pengolahan
atau mengalami pengolahan secara sederhana serta belum merupakan zat murni
kecuali dinyatakan lain berupa bahan yang telah dikeringkan.

.1.2.1 Jahe Emprit (Zingiber officinale var. amarum)


Jahe (Zingiber officinale rosc) pada awalnya berasal dari Asia
Pasifik yang kemudian tersebar dari India sampai China. Jahe(Zingiber
officinale rosc) termasuk ke dalam jenis tanaman obat yang sangat
penting dalam kehidupan sehari-hari terutama karena jahe (Zingiber
officinale rosc) ini dapat digunakan sebagai campuran untuk makanan
dan minuman, obat-obatan serta sering digunakan untuk bumbu (Ali B.H
et al., 2008)
Klasifikasi tanaman Jahe Emprit (Zingiber officinale var. amarum)
adalah sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Family : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
xxix
Species : Zingiber officinale rosc
Varietas : Zingiber officinale var. amarum
Ekstrak jahe emprit mempunyai kandungan senyawa shogaol,
gingerol dan zingerone yang mempunyai aktivitas sebagai
antioksidan(Winarsi H, 2007), analgesik, anti-inflamasi,
antikarsinogenik serta kardiotonik (Ahmed & Sharma, 1997). Selain itu,
Jahe emprit (Zingiber officinale var. amarum) memiliki banyak khasiat
diantaranya sebagai campuran obat tradisonal terutama sebagai stimulant
dan karminatif, tonik lambung, pencegah mual, penambah nafsu makan,
peluruh haid, peluruh dahak, penurun tekanan darah, menghilangkan
lelah, mencegah infeksi pada luka dan meningkatkan stamina.

.1.2.2 Cara pembuatan serbuk jahe emprit (Syarifah et al., 2020)


1. Langkah pertama yaitu siapkan jahe emprit segar sebanyak 4 kg,
kemudian kupas dan bersihkan kulitnya.
2. Cuci jahe emprit yang telah di kupas menggunakan air mengalir
sampai bersih.
3. Kemudian jahe emprit di iris tipis-tipis.
4. Masukan jahe emprit yang telah di iris tipis kedalam blender dan
tambahkan air sebanyak 2400 ml.
5. Setelah halus, saring jahe menggunakan kain saring, kemudian
ampas jahe ditambahkan air dan saring kembali.
6. Diamkan selama 30 menit sampai terpisah antara pati dan sarinya,
kemudian ambil sari bagian atasnya.
7. Sari jahe dimasukkan kedalam wajan kemudian tambahkan gula
pasir sebanyak 4 kg menggunakan api sedang dan terus diaduk
secara berkala
8. Setelah airnya mendidih kecilkan api dan terus diaduk sampai
menjadi seperti karamel
9. Apabila sudah menjadi seperti caramel, matikan api dan aduk terus
sampai kering dan diperoleh serbuk jahe emprit.
10. Kemudian ayak serbuk jahe emprit agar mendapatkan terkstur
serbuk yang lebih halus.
11. Setelah disaring, serbuk jahe emprit instan dapat langsung di kemas.
xxx
12. Beri stiker agar terlihat menarik dan serbuk jahe emprit instan siap
dikonsumsi.
3.1.3 Pengenalan Pembuatan Hand Soap
Handsoap adalah produk kimia terapan berupa sabun cair khusus untuk
mencuci atau membersihkan tangan, biasanya terdiri dari bahan selulosa, an-ionik
surfaktan dan wewangian alami, dengan karakteristik yang dihasilkan yaitu
bersih, lembut, wangi dan aman bagi kulit tangan. Produk ini sangat dibutuhkan
oleh masyarakat dan sering dijumpai di rumah makan, rumah sakit, hotel,
perkantoran, dan lain-lain. Pembuatan hand soap dapat dilakukan dalam skala
kecil atau skala laboratorium dengan proses sederhana, sehingga produk ini dapat
diproduksi secara mandiri dan dapat dijadikan sebagai peluang untuk
berwirausaha(Sutanti et al. 2021).
3.1.3.1 Monografi Bahan Pembuatan Hand Soap
1. Carbomer (Carbopol)
a) Pemerian :Berwarna putih, halus, bersifat asam dan berupa berupa
serbuk yang higroskopis dengan bau yang khas
b) Kelarutan :Larut dalam air
c) pH : pH = 2.7–3.5 untuk 0.5% b/v dispersi berair; pH =
2.5–3.0 untuk 1% b/v dispersi berair.
d) Kegunaan : Sebagai gelling agent 0,5-2%, emulsifying agent 0,1-
0,5%, suspending agent 0,5-1,0%.
2. TEA (Trietanolamin) (Rowe, Sheskey, and Quinn 2007)
a) Pemerian : Berbentuk cairan jernih, sedikit kental dan sedikit
berbau amoniak.
b) Kelarutan : Larut dalam aseton, karbon tetraklorid, methanol dan
air.
c) pH : 10,5
d) Kegunaan : Alkalizing agent dan emulgator
3. Sodium Lauryl Sulfat(Rowe, Sheskey, and Quinn 2007)
a) Pemerian : Hablur, kecil, berwarna putih atau kuning muda, agak
berbau khas.
b) Kelarutan : Mudah larut dalam air, membentuk larutan opalesen.
c) pH :7,0-9,5

xxxi
d) kegunaan : Surfaktan anionic, deterjen, agen pengemulsi, penetran
kulit, agen pembasah.
4. Propilenglikol (Depkes RI 2020; Rowe, Sheskey, and Quinn 2007)
a) Pemerian : Cairan bening, tidak berwarna, kental dan tidak
berbau.
b) Kelarutan : Dapat bercampur dengan aseton, kloroform, etanol
95%, gliserin dan air.
c) kegunaan : Humektan ± 15%; Pengawet 15-30%
5. Gliserin (Depkes RI 2020; Rowe, Sheskey, and Quinn 2007)
a) Pemerian : Cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna, rasa manis;
hanya boleh berbau khas lemah.
b) Kelarutan :Dapat bercampur engan air dan dengan etanol, tidak
larut dalam kloroform, dalam eter, dalam minak lemak, dan dalam
minyak menguap.
c) kegunaan : Emolient <30%, humektan <30%, pengawet
antimikroba <20%.
6. Aquadest (Depkes 1979)
a) Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak
mempunyai rasa.
b) Kegunaan : Pelarut.
7. Pewarna dan Pewangi
3.1.3.2 Cara Pembuatan Hand Soap
1. Masukan Carbopol sebanyak 6 gram ke dalam wadah pengadukan
2. Tambahkan air panas (±250 mL) sedikit demi sedikit sambil sesekali
diaduk sampai homogen
3. Masukan TEA 10 mL, kemudian aduk sampai homogen
4. Masukan SLS 30 gram, kemudian aduk sampai homogen
5. Masukan Propilenglikol 50 mL, kemudian sampai homogen
6. Masukan Gliserin 100 mL, kemudian aduk sampai homogen
7. Tambahkan Aquadest ad sampai 1L, kemudian aduk secara perlahan
sampai homogen
8. Tambahkan 5 tetes Pewarna & Pewangi, kemudian aduk sampai
homogen
9. Diamkan (simpan) selama ±24 jam
xxxii
10. Masukan handsoap kedalam botol (wadah)
3.1.4 Pengenalan Pembuatan Hand Sanitizer
Handsanitizer atau biasa disebut dengan pembersih tangan instan
merupakan salah satu alternatif untuk kehidupan manusia selain mencuci tangan
menggunakan sabun sebagai bentuk kegiatan menghindarkan diri dari bakteri
yang banyak berkumpul di tangan. Tingginya aktivitas, maka kecenderungan
untuk terkontaminasi bakteri juga cukup tinggi. Oleh karena itu, cairan
handsanitizer sangat berguna ketika keterbatasan kegiatan cuci tangan dengan
sabun atau deterjen. Saat ini, pembuatan handsanitizer semakin meningkat dan
kesadaran masyarakat akan produk ini cukup besar seiring merebaknya
coronavirusatau penyakit yang disebabkannya yaitu COVID-19 mulai
menjangkiti penduduk di Indonesia. Salah satu langkah tepat adalah selalu
menyediakan handsanitizer untuk dibawa kemanapun(Suparsa, et al., 2020).
3.1.4.1 Monografi Bahan Pembuatan Hand Sanitizer
1. Alkohol (Etanol) (Depkes RI 1995)
a) Pemerian : Cairan mudah menguap, jernih, tidak berwarna, bau
khas dan rasa terbakar pada lidah, mudah menguap walaupun pada
suhu rendah dan mendidih pada suhu 78, mudah terbakar.
b) Kelarutan : Bercampur dengan air dan praktis bercampur dengan
semua pelarut organik.
2. Hydrogen peroksida (Depkes RI 1995)
a) Pemerian : : Cairan bening, tidak berwarna, dengan tekstur sedikit
lebih kental dibandingkan air.
b) Kegunaan : Antiseptik
3. Gliserol (Depkes RI 1995)
a) Pemerian : Cairan kental seperti sirup, tidak berwarna, tidak
berbau, manis diikuti rasa hangat, higroskopik.
b) Kelarutan : Dapat campur dengan air dan etanol (95%) P, praktis
tidak larut dalam klorofom P, dalam eter P, dan dalam minyak
lemak.
4. Aquadest (Depkes RI 1995)
a) Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak
mempunyai rasa.

xxxiii
b) Kegunaan : Pelarut
5. Pewangi
3.1.4.2 Cara Pembuatan Hand Sanitizer
1. Ukur formulasi sesuai takaran yang dibutuhkan dengan gelas ukur.
Pilih salah satu formula antara hand sanitizer yang menggunakan
isopropil alkohol atau ethanol.
2. Masukkan ethanol atau isopropil pada botol atau gelas labu.
3. Masukkan hidrogen peroksida ke dalam botol atau gelas labu.
4. Lalu masukkan gliserin. Gliserin memiliki konsistensi sangat lengket
dan kental, jadi pastikan gliserin tidak ada yang tertinggal di dalam
gelas ukur. Anda bisa menggunakan sedikit air distilasi untuk
membilas gliserin dalam gelas ukur.
5. Setelah bahan jadi satu dalam botol, masukkan 1 liter air distilasi.
Tutup botol agar alkohol tidak menguap.
6. Campurkan semua bahan dengan cara mengocok botol atau gelas labu
dengan perlahan hingga ketiga bahan tercampur dengan rata.
7. Setelah hand sanitizer tercampur rata, masukkan cairan ini ke botol-
botol yang lebih kecil untuk mempermudah penyimpanan.
8. Simpan botol-botol ini selama kurang lebih 72 jam untuk menghindari
kontaminasi dari botol.
9. Hand Sanitizer sudah siap digunakan.
3.1.5 Pengenalan Pembuatan Disinfektan
Disinfektan dapat diartikan sebagai suatu bahan kimia atau pengaruh
fisika yang dapat dipergunakan dalam mencegah terjadinya suatu infeksi atau
pencemaran jasad renik seperti berbagai jenis bakteri serta virus, selain itu juga
dapat digunakan untuk membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme
seperti kuman penyebab penyakit (M.S Eriawan, 2002). Biasanya disinfektan
digunakan sebagai bahan disinfeksi lantai, ruangan, pakaian, maupun peralatan
atau benda mati. Diketahui bahwa keadaan tertentu, disinfektan juga digunakan
sebagai salah satu cara dalam proses sterilisasi ataupun proses kegiatan yang
betujuan untuk pembebasan dari berbagai jenis mikroorganisme.
Dalam proses disinfektan terdapat dua cara yang sudah diketahui, yaitu
cara fisik dan kimia. Hal ini dikarenakan banyak bahan kimia yang dapat
memiliki potensi atau berfungsi sebagai disinfektan, namun umumnya dapat
xxxiv
dikelompokan ke dalam golongan pereduksi ataupun golongan aldehid, dimana
bahan kimia yang mengandung gugus –COH; golongan alkohol yang merupakan
senyawa kimia yang mengandung gugus –OH; golongan halogen atau senyawa
terhalogenasi, yaitu senyawa kimia golongan halogen atau yang mengandung
gugus -X; golongan fenol dan fenol terhalogenasi, golongan garam amonium
kuarterner, golongan pengoksidasi, dan golongan biguanida (Rhee and Gardiner,
2004).
3.1.5.1Monografi Bahan Pembuatan Disinfektan
1. Natrium Hypochlorite (Badan POM, 2016)
a) Pemerian : Berbentuk cairan berwarna kuning kehijauan, memiliki
bau karakteristik seperti klorin (ringan).
b) Kelarutan : Mudah larut dalam air dingin
c) Kegunaan : Pembunuh Kuman
2. Aquadest (Depkes RI 1995)
a) Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak
mempunyai rasa.
b) Kegunaan : Pelarut
3.1.5.2Cara Pembuatan Disinfektan (Kemenkes RI, 2020)

1. Tuangkan cairan pemutih baju (Bayclin) sebanyak 180 mL ke dalam


wadah besar secara perlahan dan hati-hati.
2. Kemudian tambahkan air bersih ad 6000 mL ke dalam wadah. Lalu
aduk hingga homogen.
3. Apabila larutan sudah tercampur secara sempurna, maka larutan
disinfektan dapat dimasukan ke dalam wadah yang lebih kecil atau
botol spray dengan kapasitas 250 mL.
3.1.6 Tanaman Immunomodulator
Tanaman obat dan obat tradisional memiliki peranan penting dalam
menjaga kesehatan , dan mengobati penyakit. Oleh karena itu tumbuhan obat dan
obat tradisional telah berakar kuat dalam kehidupan sebagian masyarakat hingga
saat ini. Perkembangan pengetahuan banyak mengangkat penggunaan bahan alam
sebagai alternatif pilihan sebagai imunomodulator. Immunomodulator adalah
substansi yang digunakan untuk mempengaruhi sistem imun dan mempunyai

xxxv
kemampuan untuk meningkatkan respon imun atau perlindungan terhadap
patogen atau tumor (Muthia & Astuti, 2018).
Tanaman imunomodulator merupakan tanaman yang mengandung zat
yang berfungsi untuk memperkuat system kekebalan tubuh, sehingga mampu
melindungi tubuh dari infeksi atau mikroorganismeseperti virus, bakteri, dan
parasit. Pada saat ini tanaman imunodulator berperan penting dalam pencegahan
penularan COVID-19,selain itu tanaman ini mudah ditemukan di daerah kita dan
cara pengolahannya pun mudah. Beberapa contoh tanaman imunodulator dan cara
pengolahannya (Muthia & Astuti, 2018). Tanaman-tanaman yang memiliki
potensi sebagai immunomodulator diantaranya :
1. Kunyit (Curcuma domestica)
2. Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)
3. Bawang Putih (Allium sativum)
4. Sambiloto (Andrographis paniculate (Burm.f.) Ness)
5. Daun Salam (Syzgium polyanthum)
6. Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb)
7. Daun Tempuyung (Sonchus arvensis Linn.)
8. Daun Sirih Merah (Piper Crocatum)
9. Daun Pepaya (Carica papaya)

xxxvi
BAB IV
PELAKSANAAN DAN HASIL

4.1 Realisasi Pemecahan Masalah


Berdasarkan hasil diskusi kelompok 3 KKN beserta dengan dosen pembimbing
dalam menentukan program kerja KKN maka direalisasikan program sebagai berikut :
Pembuatan Hand Soap
Pembuatan handsoap dilakukan di salah satu tempat tinggal mahasiswa yang
bertempat tinggal di Jl. Sirnagalih, Kelurahan Sirnagalih, Kecamatan Indihiang,
Tasikmalaya.
Pengenalan pembuatan handsoap dilakukan dengan caramenyebar video
pembuatan melalui media online yaitu, YoutubeChannel Kelompok 3 KKN BTH 21dan
akun Instagram @kknbth2021_kel3 serta dilakukannya pemutaran video pada saat acara
GERMANO di Desa Kudadepa Kec. Sukahening.
Pembagian handsoap dilakukan di salah satu lingkungan tempat tinggal
mahasiswa yang bertempat tinggal di Jl. Sirnagalih RT.03/RW.04, Kelurahan Sirnagalih,
Kecamatan Indihiang dan dibagikan kepada penduduk di Desa Kudadepa RT.03/RW.01,
Kecamatan Sukahening, pada saat acara GERMANO.
Pembuatan Hand Sanitizer
Pembuatan hand sanitizer dilakukan di Laboratorium pabrik milik salah satu
mahasiswa yang berada di Perum. Sirnagalih Kencana, Kelurahan Sirnagalih, Kecamatan
Indihiang, Tasikmalaya.
Pengenalan pembuatan hand sanitizer dilakukan dengan cara menyebar video
pembuatan melalui media online yaitu, Youtube Channel Kelompok 3 KKN BTH 21dan

xxxvii
akun Instagram @kknbth2021_kel3 serta dilakukannya pemutaran video pada saat acara
GERMANO di Desa Kudadepa Kec. Sukahening.
Pembagian hand sanitizer dilakukan di salah satu lingkungan tempat tinggal
mahasiswa yang bertempat tinggal di Perum. Sirnagalih Kencana Blok B, Kelurahan
Sirnagalih, Kecamatan Indihiang dan dibagikan kepada penduduk di Desa Kudadepa
RT.03/RW.01, Kecamatan Sukahening, pada saat acara GERMANO.
Pembuatan Disinfektan
Pembuatan disinfektan dilakukan di salah satu tempat tinggal mahasiswa yang
bertempat tinggal di Kp. Tanjung Mekar, Kelurahan Setia Ratu, Kecamatan Cibeureum,
Tasikmalaya.
Pengenalan pembuatan disinfektan dilakukan dengan caramenyebar video
pembuatan melalui media online yaitu, YoutubeChannel Kelompok 3 KKN BTH 21dan
akun Instagram @kknbth2021_kel3 serta dilakukannya pemutaran video pada saat acara
GERMANO di Desa Kudadepa Kec. Sukahening.
Pembagian disinfektan dilakukan di salah satu tempat tinggal mahasiswa yang
bertempat tinggal di Kp. Tanjung Mekar RT.001/RW.007, Kelurahan Setia Ratu,
Kecamatan Cibeureum dan dibagikan kepada penduduk di Desa Kudadepa
RT.03/RW.01, Kecamatan Sukahening, pada saat acara GERMANO.
Pembuatan Serbuk Jahe Emprit sebagai Peningkat Sistem Imun
Pengenalan pembuatan serbuk jahe emprit dilakukan dengan cara membuat video
proses pembuatan serbuk jahe emprit, kemudian video tersebut di sebarluaskan kepada
masyarakat melalui media social seperti instagram, facebook, youtube dan whatsApp
serta memperlihatkan video pembuatan serbuk jahe emprit tersebut kepada masyarakat
yang hadir pada saat melaksanakan salah satu program KKN kelompok 3 yaitu
GERMANO dengan tujuanagar masyarakat dapat membuat serbuk jahe emprit secara
praktis dirumah masing-masing dan benar dalam cara pengolahannya.
Hasil dari kegiatan tersebut yaitu masyarakat dapat mengetahui banyak manfaat
yang terkandung dari serbuk jahe emprit, serta dapat mengetahui cara pengolahan serbuk
jahe emprit yg baik dan benar akan mempengaruhi zat yg terkandung dalam jahe emprit
tersebut serta mengetahui takaran yang tepat digunakan untuk mengatasi berbagai
macam penyakit, seperti nyeri sendi dan otot, nyeri perut serta batuk, dan sebagai
antioksidan (Wiendarlina & Sukaesih, 2019).

Pembuatan Poster

xxxviii
Poster merupakan salah satu media atau saran publikasi media publikasi yang
memadukan antara tulisan, gambar, atau kombinasi keduanya dengan tujuan untuk
memberikan informasi kepada khalayak.. Poster dianggap media yang cocok dalam
kegiatan ini dikarenakan lebih praktis dan mudah dibaca oleh masyarakat di tengah masa
pandemi COVID-19 ini.
GERMANO (Gerakan Menanam Tanaman Immunomodulator)
Gerakan Menanam Tanaman Yang Berpotensi Sebagai Immunomodulator
(GERMANO) dilaksanakan pada hari Rabu, 11 Agustus 2021 di RT.03/RW.01 Kp/Ds.
Kudadepa, Kecamatan Sukahening setelah mendapatkan perizinan dari Kepala Desa
Kudadepa, Kepala Camat dan Satgas COVID-19 Kecamatan Sukahening.Hasil
terlaksananya program GERMANO diharapkan masyarakat mengetahui pencegahan dan
bahaya COVID-19 serta mengetahui serta mengimplementasikan tanaman-tanaman yang
memiliki potensi sebagai peningkat sistem imun disaat pandemi COVID-19. Luaran
yang dihasilkan dari program GERMANO setelah bimbingan dan arahan dari Dosen
Pembimbing dengan Ibu apt. Dra. Hj. Lilis Tuslinah, M.Si, Bapak apt. Ilham Alifiar,
M.Farm dan Ibu Winda Trisna Wulandari, M.Si menghasilkan luaran berupa Narrative
Review dengan judul Tanaman Yang Berpotensi Sebagai Immunomodulator. Kegiatan
program GERMANO terdiri dari penyampaian materi mengenai pencegahan dan bahaya
COVID-19 serta tanaman yang berpotensi sebagai immunomodulator dengan disertai
cara pengolahannya, sesi tanya jawab, kuisioner dan penanaman 9 jenis tanaman dengan
masing-masing jenis berjumlah 3 diantaranya :
1. Kunyit (Curcuma domestica)
Senyawa kurkumin berperan sebagai immunomodulator, dari nanopartikel
kurkumin ini secara signifikan akan merangsang respon imun humoral dan primer dari
titer antibodi humoral pada pengujian yang dilakukan pada tikus. Kurkumin juga
dapat memodulasi respons imun. Kurkumin yang dibuat dalam bentuk infusa, dan
dalam waktu lama ternyata aman sebagai pembunuh sel dan berfungsi sebagai
antioksidan (Hartanti et al., 2020).
Minuman herbal kurkumin dapat disiapkan menggunakan 100 gram rimpang
kunyit/temulawak segar yang akan menghasilkan 5 gr berat kering yang mengandung
3,60-7,99% kurkumin. Sehingga dalam secangkir minuman hanya terdapat 180-400
mg kurkumin. Untuk peningkatan sistem imun, disarankan dosis ini diminum 2 kali
sehari, sehingga hanya 360-800 mg/hari yang merupakan dosis aman. Minuman ini
dapat disiapkan dengan merebus rimpang dalam air mendidih untuk meningkatkan
xxxix
kelarutan karena sifat kurkumin yang lipofilik dan tidak mudah larut dalam air (Dewi
& Riyandari, 2020; Pawitan, 2020).
2. Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)
Jeruk nipis dapat bekerja sebagai immunomodulator (meningkatkan sistem
imun tubuh) dengan cara meningkatkan fagositosis pada leukosit (Harun et al.,
2015).Selain itu, kandungan vitamin C dan flavonoid yang berada dalam jeruk
berperan sebagai antioksidan yang dapat membantu menjaga dan meningkatkan
sistem imun tubuh (Nurliani Bermawie, 2020).
Cara pengolahan jeruk nipis, pertama merebus 3 cangkir air hingga
mengeluarkan banyak uap, lalu masukan 1 buah jeruk nipis yang sudah bersih, jahe
merah sebanyak 2 ruas ibu jari yang sudah dibersihkan dan digeprek dan 3 jari kayu
manis serta gula merah secukupnya ke dalam air rebusan selama 15 menit dengan api
yang kecil. Kemudian disaring dalam keadaan dingin. Ramuan tersebut dapat
diminum 1 kali sehari sebanyak 1 ½ cangkir (Muryani, 2020).
3. Bawang Putih (Allium sativum)
Senyawa allicin yang terkandung dalam bawang putih ini dapat meningkatkan
stimulasi kekebalan tubuh dengan aktivasi mitogenik. Efek imunostimulan allicin
dalam bawang putih telah dilaporkan dalam banyak studi. Percobaan pada manusia
dan tikus mengungkapkan bahwa penambahan ekstrak bawang putih meningkatkan
fagositosis sel peritoneal dan meningkatkan produksi interleukin-2 (IL-2), IL-12,
interferon dan tumor necrosis factor-alpha dari splenosit (Agnesa et al., 2017)
Cara penggunaan bawang putih, dapat dilakukan dengan 2 butir bawang putih
yang dicuci bersih lalu dimemarkan sampai halus kemudian dicampurkan kedalam
airh angat sebanyak 1 gelas dan ditambahkan madu secukupnya, aduk hingga larut.
Ramuan ini dapat diminum 2 kali sehari (Muryani, 2020).
4. Sambiloto (Andrographis paniculate (Burm.f.) Ness)
Kandungan senyawa pada sambiloto yaitu andrographolide berperan sebagai
immunomodulator khususnya imunostimulan yang mampu meningkatkan kerja sistem
imun. Zat ini diketahui meningkatkan produksi sel- sel mononuklear darah tepi,tumor
necrosis factor (TNF)-α, interferon (IFN)-α, dan (IFN)-γ, serta meningkatkan aktivitas
fagositosis makrofag. Hasil tersebut menunjukkan bahwa andrographolide dapat
bertindak sebagai imunostimulan yang mampu menstimulan baik fungsi kekebalan
spesifik maupun tidak spesifik melalui sel NK, makrofag, dan induksi sitokin,

xl
Kandungan andrographolide yang terdapat pada tanaman sambiloto mampum
eningkatkan fungsi sistem pertahanan tubuh seperti sel darah putih untuk menyerang
bakteri dan antigen lainnya (immunomodulator), flavonoid sebagai antiinflamasi, dan
tanin sebagai antidiare (Priyani, 2020).
Penggunaan sambiloto sebagai daya tahan tubuh dapat menggunakan 3 gram
herba sambiloto yang direbus dalam air mendidih selama 15-30 menit, sediaan ini
dapat diminum dua kali sehari sebelum makan (BPOM RI, 2020).
5. Daun Salam (Syzgium polyanthum)
Daun salam memiliki kemampuan dalam meningkatkan sistem imun.Salah
satu senyawa daun salam yaitu flavonoid yang diduga dapat berfungsi sebagai
imunomodulator. Kandungan senyawa fenolik dan polifenol seperti tanin dan
flavonoid pada daun salam memiliki aktivitas antioksidan yang dapat menghambat
terjadinya kerusakan dan mereduksi resiko terjadinya penyakit degeneratif (Noor et
al., 2018).
Cara penggunaan daun salam untuk daya tahan tubuh yaitu dengan 2x8 lembar
daun/hari, daun salam ini direbus dengan 2 gelas air sampai menjadi separuhnya
(Kemenkes, 2017).
6. Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb)
Kurkuminoid yang terkandung dalam temulawak memiliki aktivitas sebagai
imunomodulator dengan meningkatkan sintesis antibodi. Kurkumin dapat memodulasi
sistem daya tahan tubuh dengan cara meningkatkan kemampuan proliferasi sel T.
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) yang mengandung curcumin memiliki
efek terhadap daya tahan tubuh yaitu sebagai imunomodulator (Catanzaro et al.,
2018).
Dilakukandenganmerebus25gramirisantemulawaksegardengan500mL air
hingga tinggal 300 mL, diminum untuk sehari. Cara lain dapat dilakukan dengan
mengambil 25 gram rimpang segar, diparut, diperas lalu disaring dan dibagi 3 dan
diminum untuk sehari (BPOM RI, 2020).
7. Daun Tempuyung (Sonchus arvensis Linn.)
Daun tempuyung (Sonchusarvensis Linn.) mengandung senyawa flavonoid
(kaempferol, luteolin-7-O-glikosida, dan apigenin-7-O-glikosida) yang diketahui
mempunyai efek imunomodulator dengan cara meningkatkan jumlah sel-sel leukosit

xli
dan komponennya serta IL-2 (p≤0,05) sehingga berpotensi mempunyai aktivitas
imunomodulator (Sukmayadi et al., 2014).
Cara pengolahannya yaitu dengan 2x15 daun/hari direbus dengan 2 gelas air
sampai menjadi separuhnya, saring, diminum selagi hangat (Kemenkes, 2017).
8. Daun Sirih Merah (Piper Crocatum)
Sirih merah (Piper Crocatum) mengandung senyawa alkaloid, saponin, tannin
dan flavonoid. Alkaloid merupakan senyawa yang paling banyak di produksi oleh
sirih merah (Piper Crocatum). Mekanisme flavonoid dan alkaloid sebagai
immunomodulator adalah dengan cara meningkatkan aktivitas IL-2 (interleukin 2) dan
proliferasi limfosit. Sel Th1 (T helper 1) yang teraktivasi akan mempengaruhi SMAF
(Spesific Makrofag Activating Factor) seperti sitokin IFN-γ (interferon gamma) yang
dapat mengaktifkan makrofag (Abbas et al., 2011;K. Baratawidjaja & Rengganis,
2012).
Cara pengolahannya yaitu dengan 3-4 potongan Rajang daun sirih merah, lalu
direbus dengan air mendidih, setelah mendidih, rebusan disaring kemudian
didinginkan lalu diminum (Nurliani Bermawie, 2020).
9. Daun Pepaya (Carica papaya)
Metabolit sekunder yang terkandung dalam Daun Pepaya (Carica papaya L.)
seperti fenol, asam organik, glukosinolat dan flavonoid diketahui memiliki potensi
sebagai immunomodulator pada beberapa eksperimen in vivo. Senyawa flavonoid
diketahui dapat mengaktivasi sel NK untuk merangsang produksi interferon-γ , dimana
IFN-γ berperan sebagai sitoki utama MAC (Macrophage Activating Cytokine)
terutama dalam imunitas non spesifik seluler, sehingga makrofag mengalami
peningkatan aktivitas fagositosis secara cepat dan efisien dalam menyingkirkan
antigen (Tian et al., 2014).
Cara pengolahannya yaitu dengan 1x3 lembar daun papaya (seukuran telapak
tangan)/ hari dihaluskan kemudian ditambahkan 1 cangkir air hangat dan sedikit
garam, disaring, lalu diminum sekaligus (Kemenkes, 2017).
EDTOR (Edukasi Dor To Dor)
Program ini dilakukan dengan cara memberikan edukasi kepada masyarakat
mengenai Cara pencegahan, penularan dan gejala COVID-19 serta Tanaman yang
berpotensi sebagai Immunomodulator kepada masyarakat yang berada disekitar
rumah masing-masing mahasiswa dari kelompok.

xlii
Media yang digunakan dalam proses edukasi ini adalah leaflet. Leaflet
merupakan salah satu media atau saran publikasi yang berbentuk selembaran kertas
yang berukuran kecil dan biasanya berisikan informasi. Karena leaflet dianggap
media yang cocok dalam kegiatan ini dikarenakan lebih praktis dan mudah dibaca
oleh masyarakat ketika sedang melakukan edukasi.
Sebelum dan sesudah diberikan edukasi, masyarakat mengisi kuisoner.
Pemberian kuisioner pre tetsdilakukan sebelum pemberian edukasi, hal ini dilakukan
untuk mengetahui terlebih dahulu sejauh mana pengetahuan masyarakat dan post test
dilakukan sebagai media penilaian atau evaluasi atas pemahaman masyarakat
terhadap edukasi yang telah diberikan. Pre test dan post ini berisi tentang pertanyaan
mengenai pencegahan covid-19 dan tanaman imunimodulator.
Laporan kegiatan acara ini dibuat dalam bentuk laporan dan jurnal. Dimana
laporan yang dibuat akan disimpan dan diserahkan ke kampus STIKes Bakti Tunas
Husada. Sedangkan untuk publikasi, data yang diperoleh dari hasil pre test dan post
test diolah dan dikembangkan menjadi sebuah jurnal.
BIVID-19 (Bincang-bincang COVID-19)
BIVID-19 merupakan suatu program dengan konsep bincang-bincang dengan
cara menyebarkan video melalui social media seperti Instagram, youtube, facebook,
dan WhatsApp yang meliputi :
a. Cara Pencegaha, Penularan dan Gejala COVID-19
b. Tata Cara Isoman
c. Vaksinasi COVID-19
d. Tanaman Immunomodulator
Tujuan dari program kerja ini yaitu untuk menambah pengetahuan bagi
penonton agar selalu waspada terhadap penyebaran virus corona dan tetap
menerapkan protocol Kesehatan.
4.2 Faktor Pendorong
1. Adanya arahan serta bimbingan dari pembimbing dalam mengatasi masalah
sehingga bisa memberikan solusi yang baik .
2. Pembekalan yang diberikan dari pihak STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya
Program Studi S-1 Farmasi.
3. Secara akademik pelaksanaan KKN ini merupakan kewajiban yang harus ditempuh
oleh setiap mahasiswa untuk meraih gelar sarjana.

xliii
4. Semangat, kerjasama dan rasa tanggung jawab yang berasal dari peserta KKN
kelompok 3 sehingga dapat terlaksananya program kerja yang telah disusun juga
totalitas dalam melakukan penyuluhan terhadap masyarakat.
5. Diskusi dan persiapan dengan anggota kelompok 3 demi kelancaran program
GERMANO
6. Mendapatkan dukungan dari Ketua RT.03 Kp/Ds. Kudadepa dan Ketua DKM dalam
memfasilitasi acara serta memperoleh perizinan dari Ketua RT.03 Kp/Ds. Kudadepa,
Ketua DKM, Kepala Desa Kudadepa, Kepala Camat dan Satgas COVID-19
Kecamatan Sukahening
4.3 Faktor Penghambat
1. Tingginya kasus wabah COVID-19 menyebabkan terbatasnya perizinan dan ruang
gerak mahasiswa dalam melaksanakan KKN.
2. Pelaksanaan KKN sebagian besar dilakukan secara daring sehingga terdapat beberapa
kendala yang menyebabkan terhambatnya program kerja.
3. Kurangnya antusias masyarakat pada saat edukasi online karena dinilai tidak leluasa
dalam menerima materi dan kurangnya feed back dari pengguna media sosial.
4. Terhambatnya jaringan internet yang tidak selalu lancar.
5. Perpanjangan dari PPKM sehingga perizinan terhambat
6. Alur perizinan yang panjang dari mulai Ketua RT, Ketua DKM, Kepala Desa
Kudadepa, Kepala Camat dan Satgas COVID-19 Kecamatan Sukahening
7. Infokus dan Sound System tidak ada di RT.03 Kp/Ds. Kudadepa, sehingga meminjam
dari Kantor Kepala Desa Kudadepa untuk Infokus dan RT.02 Kp/Ds. Kudadepa untuk
Sound System

xliv
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Prodi S1 Farmasi STIKes Bakti Tunas
Husada Tasikmalaya tahun 2021 dilaksanakan secara online atau daring dikarenakan
sedang dalam masa pandemic seperti ini.
Metode yang digunakan selama KKN online atau daring yaitu penyebaran
informasi berupa poster dan video melalui social media seperti Instagram, WhatsApp,
youtube dan facebook yang biasa dan sering digunakan oleh masyarakat sehingga
informasi yang diberikan dapat mudah didapatkan. Penyebaran informasi dengan
beberapa materi yang berkaitan dengan COVID-19 dan Tanaman yang berpotensi
sebagai Immunomodulator.
Sedangkan metode yang digunakan untuk program luring seperti EDTOR yaitu
memberikan edukasi kepada masyarakat yang berada di sekitar rumah masing-masing
mahasiswa dengan cara berkunjung. Sedangkan untuk GERMANO, dilaksanakan dalam
satu hari di Desa dengan zona aman. Media yang digunakan yaitu leaflet dan materi yang
diberikan mengenai Cara pencegahan, penularan dan gejala COVID-19 serta Tanaman
yang berpotensi sebagai Immunomodulator.

xlv
Beberapa produk tim KKN seperti hand sanitizer, handsoap, disinfektan dan
sediaan serbuk herbal instan jahe emprit yang sudah kami bagikan kepada masyarakat
sekitar dan masyarakat Desa zona aman dengan tetap menerapkan protocol Covid-19 ini.
5.2 Saran
Saran kedepannya untuk program Gerakan Menanam Tanaman Yang Berpotensi
Sebagai Immunomodulator (GERMANO) skala lingkup target masyarakat lebih dari 1
RT atau bahkan 1 desa, sehingga masyarakat secara luas mengetahui dan
membudidayakan tanaman-tanaman yang memiliki potensi sebagai immunomodulator
saat pandemi COVID-19.
Dalam menyampaikan informasi melalui poster ini, diharapkan mahasiswa/i dari
kelompok 3 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Prodi S-1 Farmasi STIKes Bakti Tunas Husada
Tasikmalaya tahun 2021 dapat lebih mempromosikan instagram milik kelompok agar
poster beserta informasinya dapat tersampaikan kepada lebih banyak orang.

DAFTAR PUSTAKAXAbbas, A., Lichtman, A., & Pillai, S. (2011). Cellular and Molecular
Immunology (7th ed). Elsevier Health Sciences.
Afifah, Anisatun Nur, Annisa Ul Muthohharoh A P, Bunga Aulia Hasnandya, J., Makwa,
Khoirul Azis, M Ulin Nuha, Meliya Susanti, Mia Permata Sari, M., & Azmi Zain W,
and S. M. (2019). Peran KKN Dalam Pembangunan Masyarakat : Pelaksanaan
Sosialisasi Zakat Produktif Sebagai Sarana Untuk Mengaktifkan Kembali Organisasi
Badan Amil Zakat”.
Agnesa, O. S., Susilo, H., & Lestari, S. R. (2017). Aktivitas imunostimulan ekstrak bawang
putih tunggal pada mencit yang diinduksi Escherichia coli. Pharmaciana, 7(1), 105.
https://doi.org/10.12928/pharmaciana.v7i1.6007
Ahmad Ulil Albab Al Umar1), Anava Salsa Nur Savitri2), Y. S. P. and MKhamid, utohar4)
& N. (2021) ‘PERANAN KULIAH KERJA NYATA SEBAGAI WUJUD
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DI TENGAH PANDEMI COVID-
19(STUDI KASUS IAIN SALATIGA KKN 2021)’, 01(01), pp. 39–44.
Ahmed, R., & Sharma, S. (1997). Biochemical studies on combined effect of garlic (Allium
sativum Linn) and ginger (Zingiber officinale Rosc.) in albino rats. Indian Journal of
Experimental Biology, 35, 841–843.Ali B.H, Blunden G., Tanira M.O, & Nemmar A.
(2008). Some phytochemical, pharmacological and toxicological properties of ginger

xlvi
(Zingiber officinale Roscoe): A review of recent research. Food and Chemical
Toxicology, 46, 409–420.
Aidah, S., & T.P. (2020). SistemImunitasManusia. KBM Indonesia.
Badan POM. 2016. “Sodium Hipoklorit Sodium Hypochlorite.” : 1–8.
http://ik.pom.go.id/v2016/katalog/NATRIUM HIPOKLORIT.pdf.
Baratawidjaja, K., & Rengganis, I. (2012). Imunologi Dasar (10th ed). Badan Penerbit FK
UI.
BPOM RI. (2020). Pedoman Penggunaan Herbal dan Suplemen Kesehatan dalam Menghadapi
COVID-19 di Indonesia. Badan Pengawas Obat dan Makanan.
‘Buku Pedoman Perubahan Perilaku dalam 107 Bahasa Daerah-20210815T051922Z-001’ (no
date).
Catanzaro, M., Corsini, E., Rosini, M., Racchi, M., & Lanni, C. (2018). Immunomodulators inspired
by nature: A review on curcumin and Echinacea. Molecules, 23(11), 1–17.
https://doi.org/10.3390/molecules23112778
Depkes, RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
Depkes RI. 1995. Departemen Kesehatan Republik Indonesia Farmakope Indonesia Edisi IV.
———. 2020. Departemen Kesehatan Republik Indonesia Farmakope Indonesia Edisi VI.
Dewi, Y. K., & Riyandari, B. A. (2020). Potensi Tanaman Lokal sebagai Tanaman Obat dalam
Menghambat Penyebaran COVID-19. Jurnal Pharmascience, 7(2), 112.
https://doi.org/10.20527/jps.v7i2.8793
Dhanasekaran & Pradeep (2020) ‘Corresponding Author E-mail Telephone Corresponding
Address’.
Hartanti, D., Dhiani, B. A., Charisma, S. L., & Wahyuningrum, R. (2020). The Potential Roles of
Jamu for COVID-19: A Learn from the Traditional Chinese Medicine. Pharmaceutical Sciences
and Research, 7(4), 12–22. https://doi.org/10.7454/psr.v7i4.1083
Isabela, Masni, and Arniah Dali. 2020. “ANALISIS KADAR FENOLIK SEDUHAN KULIT
BATANG KAYU JAWA (Lannea Coromandelica) DAN RIMPANG JAHE EMPRIT
(Zingiber Officinale Var. Amarum) SERTA KOMBINASINYA.” 5(1): 10–14.
Isbaniah, F. (2020). PedomanPencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-
19). Germas, 0–115.
Kemenkes. (2017). KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR HK.01.07/MENKES/187/2017 TENTANG FORMULARIUM RAMUAN
OBAT TRADISIONAL INDONESIA. 4, 9–15.
kemkes.go.id. (2020). Pertanyaan dan Jawaban Terkait COVID-19.

xlvii
https://www.kemkes.go.id/folder/view/full-content/structure-faq.html

Kemenkes. 2020. “Panduan Gizi Seimbang COVID-19.Pdf.” : 30.


Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor HK.01.07/MenKes/413/2020 Tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). In MenKes/413/2020 (Vol. 2019,
p. 207).
Kesehatan, Kementrian RI. 2020. “Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian CORONAVIRUS
DISEASE (COVID-19).” : 1–214.
M.S Eriawan, Rismana. 2002. “Bahan Disinfeksi.” http://www.pikiranrakyat.com.
Machfoedz, Ircham, and Eko Suryani. 2009. Pendidikan Kesehatan Pendidikan Kesehatan Bagian
Dari Promosi Kesehatan. VIII. Yogyakarta: Fitramaya.
Makanan, B. P. O. dan (2020) Pedoman Penggunaan Herbal dan Suplemen Kesehatan
dalam Menghadapi COVID-19 di Indonesia. Jakarta, RI.
Makmun, A., & Hazhiyah, S. F. (2020). Tinjauan Terkait Pengembangan Vaksin Covid 19.
Molucca Medica, 13, 52–59. https://doi.org/10.30598/molmed.2020.v13.i2.52
Moudy, J., & Syakurah, R. A. (2020). Pengetahuan terkait usaha pencegahan Coronavirus
Disease (COVID-19) di Indonesia. Higeia Journal of Public Health Research and
Development, 4(3), 333–346.
Muryani, N. M. S. (2020) PemanfaatanTanaman Obat Keluarga ( TOGA ) di Masa Pandemi
COVID-19.
Muthia, R., & Astuti, K. I. (2018). Efek Imunomodulator Infusa Umbi Bawang Dayak
(Eleutherina palmifolia L. Merr) Dengan Metode Bersihan Karbon. Jurnal
Pharmascience, 5(1), 63–70. https://doi.org/10.20527/jps.v5i1.5787
Natalia, S., & Humaedi, S. (2020). Bahaya Peredaran Napza Pada Masa Pandemi Covid-19
Di Indonesia. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(2), 387.
https://doi.org/10.24198/jppm.v7i2.28868
Noor, P. S., Amir, Y. S., Dewi, M., & Malvin, T. (2018). Pengaruh Pemberian Pegagan (Centela
asiatica) Terhadap Titer Antibodi Dan Berat Badan Ayam Broiler. Prosiding, 6, 123–127.
Nurliani Bermawie (2020) Potensi Tanaman Rempah, Obat, dan Atsiri Menghadapi Masa
Pandemi Covid-19.
Pawitan, J. A. (2020). Curcumin as Adjuvant Therapy in COVID-19: Friend or Foe? Journal of
International Dental and Medical Research, 13(2), 824–829.
PERGEMI. 2020. Sepuluh Cara untuk Melindungi Orang Tua dari Virus Corona. cited

xlviii
April 7th Available on:https://kumparan.com/skata/10-cara-untuk- melindungi-orang-
tua- dari-virus- corona- 1t7kdkTf4AT
Pinasti (2020) ‘Since January 2020 Elsevier has created a COVID-19 resource centre with
free information in English and Mandarin on the novel coronavirus COVID- 19 . The
COVID-19 resource centre is hosted on Elsevier Connect , the company ’ s public news
and information’, journal homepage: www.elsevier.com/locate/ybrbi A, 88(January),
pp. 559–565.
Priyani. (2020). Review : manfaat tanaman sambiloto (. Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan,7,
484–490.
Puspitaningrum, I., Kusmita, L., & Franyoto, Y. D. (n. d. ). (no date) AKTIVITAS
IMUNOMODULATOR FRAKSI ETIL ASETAT DAUN SOM JAWA ( Talinum
triangulare ( Jacq .) Willd ) TERHADAP RESPON IMUN NON SPESIFIK.
Rahayu, R. N. (2021). Vaksin covid 19 di indonesia : analisis berita hoax. 2(07), 39–49.
Rhee, Kyu Y., and David F. Gardiner. 2004. “Clinical Relevance of Bacteriostatic versus Bactericidal
Activity in the Treatment of Gram-Positive Bacterial Infections [2].” Clinical Infectious
Diseases 39(5): 755–56.
RI, K. (2020) ‘Pedoman pencegahan dan pengendalian CORONAVIRUS DISEASE (COVID
19)’, pp. 1–214.
Rowe, Raymond C, Paul J Sheskey, and Marian E Quinn. 2007. xPharm: The Comprehensive
Pharmacology Reference Handbook of Pharmaceutical Excipients. sixth edit. Washington.
Saadat, Saeida, Deepak Rawtani, and Chaudhery Mustansar Hussain. 2020. “Environmental
Perspective of COVID-19.” Science of the Total Environment 728: 138870.
https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2020.138870.
Subowo. (2009) Imunologi. Sagung Seto.
Suparsa, IN, … AAP Maharani - … Masa Pandemi Covid-19, and undefined 2020. 2020. “Edukasi
Cara Pembuatan Handsanitizer Dari Lidah Buaya.” E-Journal.Unmas.Ac.Id.
Sutanti, S, S Purnavita, L S Irawati, and ... 2021. “Pelatihan Pembuatan Hand Soap Untuk Proteksi
Diri Dan Keluarga Dari Covid-19 Di Wilayah Perumahan Kekancan Mukti Kidul.” Jurnal
Karya untuk … 2(1): 49–60.
Syarifah, A., Hariyanti, H., & Inayati, N. I. (2020). Pelatihan Pengolahan Granul Instan Jahe
Emprit dan Kapulaga Bagi Tim PKK Desa Kaliputih Kabupaten Banyumas. Jurnal
Ilmiah Pangabdhi, 6(2), 128–132. https://doi.org/10.21107/pangabdhi.v6i2.7620
Tian, F., Li, H., Tian, S., Yang, J., Shao, J., & Tian, C. (2020). Since January 2020 Elsevier
has created a COVID-19 resource centre with free information in English and
Mandarin on the novel coronavirus COVID- 19 . The COVID-19 resource centre is

xlix
hosted on Elsevier Connect , the company ’ s public news and information . January.
Tian, T., Wang, M., & Ma, D. (2014). TNF-a, a good or factor in hematogical diseases. Stem Cell
Investig, 1, 12.
Wahyono, Sri, Sulistyoweni Widanarko, Setyo S. Moersidik, and Surna T. Djajadiningrat. 2016.
“Metabolisme Pengelolaan Sampah Organik Melalui Teknologi Komposting Di Wilayah
Internal Perkotaan.” Jurnal Teknologi Lingkungan 13(2): 179.
Wiendarlina, I. Y., & Sukaesih, R. (2019). PERBANDINGAN AKTIVITAS
ANTIOKSIDAN JAHE EMPRIT (Zingiber officinale var Amarum) DAN JAHE
MERAH (Zingiber officinale var Rubrum) DALAM SEDIAAN CAIR BERBASIS
BAWANG PUTIH DAN KORELASINYA DENGAN KADAR FENOL DAN
VITAMIN C. Jurnal Fitofarmaka Indonesia, 6(1), 315–324.
https://doi.org/10.33096/jffi.v6i1.464
Winarsi H. (2007). Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Kanisius.
Yuliana, Y. 2020. “Corona Virus Diseases (Covid-19): Sebuah Tinjauan Literatur.” Wellness And
Healthy Magazine 2(1): 187–92.
Yuswanto Dyah; Sudarsono, Sudarsono, Agustinus; Mellawati, and Sudarsono; Yuswanto
Sudarsono Agustinus; Mellawati, Dyah. 2010. “Dyah Sy. Pengaruh Pemberian Ekstrak
Zat Pedas Rimpang Jahe Emprit Yang Disari Dengan Etanol 70% Terhadap Fagositosis
Makrofag Pada Mencit Jantan Yang Diinfeksi Dengan Listeria Monocytogenes.”
Majalah Obat Tradisional 15(Vol 15, No 3 (2010)): 112–20.
http://journal.ugm.ac.id/TradMedJ/article/view/8135.
Zendrato, W. (2020). Gerakan Mencegah Daripada Mengobati Terhadap Pandemi Covid-19.
Jurnal Education and Development, 8(2), 242–248.

l
LAMPIRAN

SERBUK INSTAN JAHE EMPRIT

li
PROGRAM EDTOR (Edukasi Door To Door)

lii
liii
Leaflet yang Digunakan Pada Saat Kegiatan EDTOR

liv
Kuisoner
Pre-test
dan post-
test

Pencegahan COVID-19

Nama Lengkap :
Usia :

a. 15-30
b. 31-45
c. 46-60
d. >60
Jenis Kelamin :

a. Laki – laki
b. Perempuan
Alamat :
Pekerjaan :
Pendidikan Terakhir :

1. Corona Virus dapat menyebar melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung/mulut
pada saat batuk atau bersin
a. Ya
b. Tidak
2. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah tertularnya virus ini adalah
mencuci tangan pakai sabun dengan benar atau gunakan hand sanitizer
a. Ya

lv
b. Tidak
3. Jaga jarak kurang lebih 200 meter untuk mencegah tertularnya COVID-19 
a. Ya
b. tidak
4. Salah satu pencegahan virus corona yaitu gunakan masker bila demam dan
batuk, serta terapkan etika batuk
a. Ya
b. Tidal
5. Hilangnya indera penciuman, demam, dan sakit tenggorokan merupakan
beberapa gejala Covid-19. 
a. Ya
b. Tidak

Kuisoner Pre-test dan Post-test Tanaman Immunomodulator

Nama Lengkap :
Usia :
a. 15-30
b. 31-45
c. 46-60
d. >60
Jenis Kelamin :
a. Laki – laki
b. Perempuan
Alamat :
Pekerjaan :
Pendidikan Terakhir :

1. Apakah anda mengetahui tanaman apa saja yang dapat meningkatkan sistem
imun didalam tubuh?
a. Ya
b. Tidak
2. Salah satu tanaman yang dapat meningkatkan sistem imun dalam tubuh yaitu
bawang
putih.

a. Ya
b. Tidak
3. Selama masa pendemi ini, apakah anda sering mengkonsumsi tanaman yang
berkhasiat
untuk meningkatkan sistem imun?

a. Ya
b. Tidak
4. Rebusan jahe merah dapat meningkatkan sistem imun terutama saat pandemi
Covid-19.

lvi
a. Ya
b. Tidak
5. Apakah anda mengetahui cara pembuatan minuman jahe instan
a. Ya
b. Tidak

GERMANO (Gerakan Menanam Tanaman Immunomodulator)

1. Surat Perizinan

lvii
lviii
lix
lx
2. Kuisoner

A. Identitas
Isilah data berikut dengan benar

1. Nama :
2. Nama :
3. Usia :
4. Pekerjaan :
5. Alamat :
Jenis kelamin :  Laki – laki  Perempuan *( Berilah tanda √

B. Berilah tanda √ pada kolom yang sesuai dengan pilihan anda !


1. Pencegahan dan Bahaya COVID-19

lxi
No. Pernyataan Ya Tidak
1. Apakah COVID-19 dapat menyebabkan gejala ringan hingga berat
seperti pilek, sakit tenggorokan, batuk, dan demam?
2. Jika pada orang-orang yang berusia lanjut dan memiliki riwayat medis
yang sudah ada sebelumnya akan lebih rentan terpapar COVID-19?
3. Mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak minimal 1 meter
adalah merupakan langkah untuk mencegah penularan COVID-19?
4. Jika merasa kurang sehat bolehkan melakukan kegitanan perkumpulan,
kegiatan sosial seperti arisan, reuni, rekreasi, pergi berbelanja?
5. Pada saat situasi pandemic sekarang ini pentingkah meningkatkan daya
tahan tubuh dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat seperti
konsumsi gizi seimbang, berolahraga , istirahat yang cukup termasuk
pemanfaatan kesehatan tradisional?

2. Tanaman Immunomodulator

No. Pernyataan Ya Tidak


1. Selama pandemik COVID-19 ini, apakah anda sering
mengkonsumsi minuman herbal kunyit untuk meningkatkan daya
tahan tubuh?
2. Salah satu tanaman yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh
pada saat pandemik COVID-19 yaitu bawang putih
3. Apakah dengan mengonsumsi minuman herbal jeruk nipis dapat
meningkatkan daya tahan tubuh pada saat pandemi Covid-19?
4. Apakah dengan mengonsumsi minuman herbal daun sirih merah
dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh?
5. Apakah dengan mengonsumsi minuman herbal daun salam
menjadi minuman dapat meningkatkan daya tahan tubuh?

lxii
Leaflet GERMANO

lxiii
3. Dokumentasi Kegiatan

lxiv
lxv
lxvi
4. Daftar Hadir Mahasiswa

lxvii
5. Daftar Hadir Masyarakat

lxviii
6. Luaran Narrative Review

lxix
PEMBUATAN HAND SOAP, HAND SANITIZER DAN DISINFEKTAN

lxx
 Proses Pembuatan Handsoap

 Produk Handsoap

 Pembagian Produk Handsoap

lxxi
 Video Proses Pembuatan Handsoap (Youtube)

 Proses Pembuatan Hand sanitizer

lxxii
 Produk Hand sanitizer

 Pembagian Produk Hand sanitizer

lxxiii
 Video Proses Pembuatan Hand sanitizer(Youtube)

 Proses Pembuatan Disinfektan

lxxiv
 Produk Disinfektan

lxxv
 Pembagian Produk

 Video Proses Pembuatan Disinfektan (Youtube)

lxxvi
BIVID-19 (Bincang-bincang COVID-19)

lxxvii
Luaran Jurnal Pengabdian Masyarakat

lxxviii
lxxix
LAPORAN ARUS KAS KULIAH KERJA NYATA (KKN) 2021
Kelompok : 3 (Tiga)
Tangga
Nama/Jenis Satuan/Qty Debet Kredit Saldo
l
09 Juli 2.000.00
Subsidi Kampus 2.000.000
2021 0
Bahan Hand Soap,
22 Juli
Hand Sanitizer, 191.111 1.808.889
2021
Disinfektan (HHD)
23 Juli
Jahe Emprit 4 Kg 100.000 1.708.889
2021
Gula Pasir 4 Kg 52.000 1.656.889
Pouch 1 pak 14.000 1.642.889
Aqua Botol 600 mL 4 pcs 8.000 1.634.889
Botol Hand Soap 20 pcs 40.000 1.594.889
24 Juli
Gas Kecil 1 pcs 23.000 1.571.889
2021
Botol Hand Sanitizer 45 pcs 58.000 1.513.889
28 Juli
Stiker Hand Sanitizer 22.000 1.491.889
2021
Pewangi 1 pcs 15.000 1.476.889
29 Juli Kembalian bahan
51.111 1.528.000
2021 HHD
30 Juli
Stiker Serbuk Instan 90.000 1.438.000
2021
02 Agst
Botol Disinfektan 26 pcs 106.740 1.331.260
2021
04 Agst
Leaflet EDTOR 70 pcs 210.000 1.121.260
2021
Stiker Hand Soap 16.000 1.105.260
07 Agst
Bayclin 1000 mL 1 botol 8.500 1.096.760
2021
09 Agst Tote Bag 2 pak 110.000 986.760
Banner GERMANO 1 pcs 60.000 926.760
10 Agst
Print + Jilid + 3 surat 30.000 896.760
2021
Materai 10ribu 1 pcs 12.000 884.760
Door Prize
150.000 734.760
GERMANO

80
11 Agst Konsumsi
40 pcs 260.000 474.760
2021 GERMANO
Aqua Gelas 1 dus 16.000 458.760
Pulpen 1 pak 8.000 450.760
Print Buku
79.500 371.260
Imunomodulator
Amplop 5 pcs 1.000 370.260
Photocopy Kertas
Pre/Post Test 80 pcs 16.000 354.260
GERMANO
Intensif Pak RT 1 50.000 304.260
Intensif Sound
1 50.000 254.260
Sistem
Intensif Ketua DKM 1 50.000 204.260
12 Agst
Saldo Akhir 204.260
2021

Tasikmalaya, 17Agustus 2021


Bendahara,

Waffa Nabillah Ramadhina


NIM. 31118177

LAMPIRAN KWITANSI

81
82
83
84
85
86
87
88
89
KELOMPOK 3
KULIAH KERJA NYATA (KKN)
STIKes BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA
JL. Cilolohan No.36 Tasikmalaya 46115

BERITA ACARA KULIAH KERJA NYATA


KELOMPOK 3 KKN STIKes BAKTI TUNAS HUSADA
KOTA TASIKMALAYA

Pada hari ini Rabu Tanggal Sebelas Bulan Agustus Tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu
telah diselenggarakan Program Gerakan Menanam Tanaman Yang Berpotensi Sebagai
Immunomodulator (GERMANO) Kelompok 3 Kuliah Kerja Nyata Prodi S1 Farmasi STIKes
Bakti Tunas Husada Tasikmalaya di RT.03 Kp/Ds. Kudadepa dengan perizinan dari Ketua
RT.03 Kp/Ds. Kudadepa, Ketua DKM, Kepala Desa Kudadepa, Kepala Camat dan Satuan
Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kecamatan Sukahening dengan Tema “Upaya
Peningkatan Kualitas Derajat Kesehatan Masyarakat Dalam Kondisi Pandemi Covid-
19” yang dilaksanakan oleh Mahasiswa/i Kelompok 3 sebanyak 19 orang.
Demikian berita acara ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Apabila di kemudian hari ada kekeliruan dalam berita acara ini dapat diproses sesuai
ketentuan yang ada.

Tasikmalaya, 11 Agustus 2021

Mengetahui
Ketua Prodi S1 Farmasi Ketua RT

Apt. Dra. Hj Lilis Tuslinah, M.Si Emod Karma


NIY. 880046

90
KELOMPOK 3
KULIAH KERJA NYATA (KKN)
STIKes BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA
JL. Cilolohan No.36 Tasikmalaya 46115

BERITA ACARA KULIAH KERJA NYATA


KELOMPOK 3 KKN STIKes BAKTI TUNAS HUSADA
KOTA TASIKMALAYA

Pada hari ini Kamis Tanggal Lima sampai Sepuluh Bulan Agustus Tahun Dua Ribu
Dupuluh Satu telah diselenggarakan kegiatan EDTOR (Education Door To Door) yang
merupakan salah satu kegiatan inovasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 3 Prodi S1
Farmasi Stikes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya yang dilaksanakan secara luring. Kegiatan
ini dilakukan oleh seluruh mahasiswa/i KKN kelompok 3 di daerah nya masing – masing.
Hal ini dikarenakan kondisi yang tidak mendukung untuk melaksanakan kegiatan tersebut di
satu daerah. Kegiatan EDTOR bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi yang diberikan
terhadap peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai pencegahan COVID-19 dan
tanaman immunomodulator dengan metode door to door menggunakan leaflet, dan dilakukan
evaluasi edukasi dengan melakukan pre dan post test pada sampel.
Demikian berita acara ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam berita acara ini dapat di proses sesuai
ketentuan yang ada.

Tasikmalaya. 11 Agustus 2021

Mengetahui
Ketua Prodi S1 Farmasi

Apt. Dra. Hj Lilis Tuslinah, M.Si


NIY. 880046

91
KELOMPOK 3
KULIAH KERJA NYATA (KKN)
STIKes BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA
JL. Cilolohan No.36 Tasikmalaya 46115

BERITA ACARA KULIAH KERJA NYATA


KELOMPOK 3 KKN STIKes BAKTI TUNAS HUSADA
KOTA TASIKMALAYA

Pada hari ini Selasa Tanggal Dua Puluh Tujuh Bulan Juli Tahun Dua Ribu Dua
Puluh Satu telah diselenggarakan Kuliah Kerja Nyata Prodi S1 Farmasi Stikes Bakti Tunas
Husada Tasikmalaya. Dilakukan pembagian sediaan handsanitizier di daerah Perum
Sirnagalih Kencana Blok B1 RT 6 RW 7, Kelurahan Sirnagalih, Kecamatan Indihiang, Kota
Tasikmalaya, pembagian dilakukan oleh 5 orang perwakilan mahasiswa dari kelompok.
Demikian berita acara ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Apabila di kemudian hari ada kekeliruan dalam berita acara ini dapat diproses sesaui
ketentuan yang ada.

Tasikmalaya, 27 Juli 2021

Mengetahui
Ketua Prodi S1 Farmasi Ketua RT

Apt. Dra. Hj Lilis Tuslinah, M.Si Ahmad Suryana


NIY. 880046

92
KELOMPOK 3
KULIAH KERJA NYATA (KKN)
STIKes BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA
JL. Cilolohan No.36 Tasikmalaya 46115

BERITA ACARA KULIAH KERJA NYATA


KELOMPOK 3 KKN STIKes BAKTI TUNAS HUSADA
KOTA TASIKMALAYA

Pada hari ini Selasa Tanggal Dua Puluh Tujuh Bulan Juli Tahun Dua Ribu Dua
Puluh Satu telah diselenggarakan Kuliah Kerja Nyata Prodi S1 Farmasi Stikes Bakti Tunas
Husada Tasikmalaya. Dilakukan pembagian sediaan serbuk instan jahe emprit di Kp.Tambir
RT 014 RW 004 Desa Ciawang Kec.Leuwisari Kab.Tasikmalaya, pembagian dilakukan oleh
2 orang perwakilan mahasiswa dari kelompok.
Demikian berita acara ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Apabila di kemudian hari ada kekeliruan dalam berita acara ini dapat diproses sesaui
ketentuan yang ada.

Tasikmalaya, 08 Agustus 2021

Mengetahui
Ketua Prodi S1 Farmasi Ketua RT

Apt. Dra. Hj Lilis Tuslinah, M.Si Odan Koswara


NIY. 880046

93
94
KELOMPOK 3
KULIAH KERJA NYATA (KKN)
STIKes BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA
JL. Cilolohan No.36 Tasikmalaya 46115

BERITA ACARA KULIAH KERJA NYATA


KELOMPOK 3 KKN STIKes BAKTI TUNAS HUSADA
KOTA TASIKMALAYA

Pada hari ini Minggu Tanggal Delapan Bulan Agustus telah diselenggarakan Kuliah
Kerja Nyata Prodi S1 Farmasi Stikes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya. Dilakukan
pembagian sediaan handsoap di daerah Jl. Sirnagalih RT 03 RW 04, Kelurahan Sirnagalih,
Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, pembagian dilakukan oleh 4 orang perwakilan
mahasiswa dari kelompok.
Demikian berita acara ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Apabila di kemudian hari ada kekeliruan dalam berita acara ini dapat diproses sesuai
ketentuan yang ada.

Tasikmalaya, 08 Agustus 2021

Mengetahui
Ketua Prodi S1 Farmasi Ketua RT

Apt. Dra. Hj Lilis Tuslinah, M.Si Didik Kurnaedi


NIY. 880046

95
KELOMPOK 3
KULIAH KERJA NYATA (KKN)
STIKes BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA
JL. Cilolohan No.36 Tasikmalaya 46115

BERITA ACARA KULIAH KERJA NYATA


KELOMPOK 3 KKN STIKes BAKTI TUNAS HUSADA
KOTA TASIKMALAYA

Pada hari ini Sabtu Tanggal tujuh belas Bulan Agustus Tahun Dua Ribu Dua Puluh
Satu telah diselenggarakan Kuliah Kerja Nyata Prodi S1 Farmasi Stikes Bakti Tunas Husada
Tasikmalaya dengan Tema “Pembuatan dan Pembagian Produk Disinfektan dalam
Upaya Pencegahan COVID-19 di Kota Tasikmalaya” yang dilaksanakan oleh Mahasiswa
Kelompok 3 Kuliah Kerja Nyata Prodi S1 Farmasi Stikes Bakti Tunas Husada Tasimalaya
sebanyak 5 orang.
Demikian berita acara ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Apabila di kemudian hari ada keliruan dalam berita acara ini dapat diproses sesuai ketentuan
yang ada.

Tasikmalaya, 19 Agustus 2021

Mengetahui
Ketua Prodi S1 Farmasi Ketua RT

Apt. Dra. Hj Lilis Tuslinah, M.Si A. Bahrum


NIY. 880046

96
1

Anda mungkin juga menyukai