Disusun oleh:
Nama : Natalia Desy Putriningtyas, S.Gz., M.Gizi
NIP : 198412252019032007
Jabatan : Dosen Asisten Ahli
Unit Kerja : Universitas Negeri Semarang
Angkatan : XXVII
Nomor Presensi : 30
Mentor : Dr. Irwan Budiono, S.K.M., M.Kes (Epid)
Coach : Suhanda, S.Pd., M.AP
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peserta latsar panjatkan kehadirat Allah Tri Tunggal yang
senantiasa memberikan berkat dan karunia-Nya sehingga Laporan Aktualisasi
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan 27 tentang Optimalisasi Praktik
Kerja Lapangan Program Studi Gizi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Universitas Negeri Semarang dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.
Laporan Aktualisasi ini merupakan bentuk tanggung jawab peserta latsar
sekaligus salah satu syarat pelatihan dasar CPNS Golongan III Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2020.
Habituasi dan penyusunan Laporan Aktualisasi ini dapat terwujud atas
bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini, peserta
latsar mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Amurwani Dwi Lestariningsih, S.Sos., M.Hum., selaku Kepala
Pusdiklat SDM Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan beserta staf dan
jajarannya yang telah mengkoordinir terlaksananya Pelatihan Dasar
CPNS Golongan III Angkatan XXVII Tahun 2020 dengan baik.
2. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., selaku Rektor Universitas Negeri
Semarang yang telah memberikan dukungan penuh dalam pelaksanaan
Pelatihan Dasar CPNS Universitas Negeri Semarang Angkatan 27 Tahun
2020.
3. Prof. Dr. Tandiyo Rahayu, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Ilmu
Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang.
4. Bapak Suhanda, S.Pd., M.AP selaku coach yang telah memberikan
bimbingan dan motivasi agar kegiatan senantiasa berjalan dengan baik.
5. Bapak Dr. Irwan Budiono, S.K.M., M.Kes (Epid) selaku mentor sekaligus
atasan penulis yang banyak mambantu dan memberikan saran dalam
kegiatan pelaksanaan aktualisasi.
6. Bapak Drs. Suprapto., selaku penguji yang telah meluangkan waktu dalam
mereview laporan aktualisasi ini.
7. Bapak/Ibu Widyaiswara yang telah memberikan ilmunya sehingga penulis
dapat memahami nilai-nilai ANEKA yang harus diterapkan sebagai PNS.
iii
8. Panitia dan satgas pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil yang telah
bekerja keras dalam mensukseskan penyelenggaraan pelatihan ini dapat
memahami nilai-nilai ANEKA yang harus diterapkan sebagai PNS.
9. Orang tua yang senantiasa memberikan doa sehingga penulis dapat
melaksanakan pelatihan ini hingga selesai.
10. Keluarga besar Program Studi Gizi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat,
UNNES, atas dukungan dan kesempatan untuk menjadi rekan di
lingkungan kerja yang sangat luar biasa.
11. Teman-teman Angkatan XXVII yang luar biasa dan selalu kompak.
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan profesi idaman di Indonesia
karena dianggap memiliki posisi yang terhormat, anti pemecatan kecuali
jika melakukan pelanggaran berat dan mendapatkan dana pensiun. ASN
dalam hal ini mempunyai kontribusi positif dalam rangka pencapaian tujuan
negara sehingga seorang ASN dalam penyelenggaraan tugasnya
diharapkan mempunyai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen
mutu, integritas yang tinggi dan bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme [1].
ASN mempunyai fungsi sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan
publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Seorang abdi negara tidak
hanya menerima gaji dari negara tetapi memiliki komitmen terhadap
negara. Komitmen ini tampak dalam pelayanan dan sikap disiplin untuk
senantiasa mengikuti setiap peraturan yang menjadi konsekuensi dari
keberadaan sebagai seorang ASN. ASN yang bermutu akan menampilkan
kualitas diri melalui kinerja dan pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat. Mutu kerja yang dimaksud adalah ketika seorang ASN
menyadari betapa besar harapan masyarakat akan sentuhan tangan dan
pelayanan yang maksimal. Seorang ASN turut dituntut menjadi motor
penggerak untuk menjamin terselenggaranya suatu sistem dalam sebuah
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berprinsip pada Whole of
Government, pelayan publik, dan manajemen ASN [2].
ASN pada setiap instansi dalam sebuah negara baik instansi
pemerintahan, instansi pendidikan, instansi kesehatan dan lain sebagainya
bertugas untuk turut menjalankan sistem pemerintahan sesuai dengan
tugas dan fungsi masing-masing. ASN Dosen merupakan salah satu abdi
negara yang melayani masyarakat yang dikemas dalam tugas pokok dan
fungsi Tridarma Perguruan Tinggi. Seorang dosen wajib melaksanakan
fungsi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dosen
yang memiliki status sebagai ASN juga diharapkan mampu memberikan
1
pelayanan dengan maksimal kepada mahasiswa melalui proses
pengajaran dan masyarakat umum melalui penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat. Setiap ASN Dosen harus senantiasa menjaga kode
etik, disiplin serta menaati tata tertib dan peraturan berdasarkan aturan
yang berlaku sebagai ASN.
Pemerintah mengeluarkan UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (ASN) dalam rangka memperbaiki kinerja PNS. Undang-
undang tersebut juga mengamanatkan instansi pemerintah untuk wajib
memberikan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) terintegrasi bagi Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama satu tahun masa percobaan. Tujuan
dari Diklat terintegrasi ini adalah untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang. UU ASN senantiasa
mengedepankan penguatan nilai- nilai dan pembangunan karakter dalam
mencetak PNS.
Seiring dengan perkembangan, terdapat kebijakan baru pembelajaran
Latsar yang didasarkan pada Perlan Nomor 12 Tahun 2018 tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Pada pasal 1 butir 8
disebutkan bahwa Pelatihan dasar CPNS adalah Pendidikan dan pelatihan
dalam masa pra-jabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat, dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang [3].
Salah satu upaya perbaikan mutu pelayanan ASN adalah melalui
sistem merit. Bersinergi dengan sistem merit, maka introduksi dan
penguatan dasar nilai-nilai ASN perlu dilakukan melalui pelaksanaan Latsar
CPNS [4]. Dasar hukum pelaksanaan Latsar bagi CPNS adalah Peraturan
Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 21 tahun 2016 tentang
pedoman penyelenggaraan Latsar Golongan III [3]. Pola baru Latsar
dilaksanakan untuk menginternalisasikan dan memahami nilai ANEKA
2
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi) ke
dalam diri para ASN [5]. Salah satu upaya untuk menginternalisasi nilai-nilai
ASN adalah melakukan kegiatan aktualisasi di masing-masing unit kerja
untuk tujuan jangka panjang, yaitu membentuk habituasi.
Mata pelatihan untuk pembelajaran pada agenda Sikap dan Perilaku
Bela Negara adalah wawasan kebangsaan dan nilai-nilai bela negara,
analisis isu kontemporer, dan kesiapsiagaan bela negara. Ketiga mata
pelatihan tersebut dirancang dan disampaikan secara terintegrasi untuk
mencapai tujuan kurikulum agenda sikap dan perilaku bela negara dengan
memberi penekanan pada kemampuan praktik. Mata pelatihan untuk
pembelajaran agenda Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi.
Kelima mata pelatihan tersebut dirancang dan disampaikan secara terpisah
dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan
memberi penekanan pada kemampuan dalam memaknai dan
menginternalisasi nilai-nilai dasar PNS [8]. Mata pelatihan untuk
pembelajaran agenda Kedudukan dan Peran PNS dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia adalah manajemen ASN, pelayanan publik, dan whole
of government. Mata pelatihan ini dilakukan dengan memberi penekanan
pada kemampuan berpikir kritis terhadap konsep dan praktik
penyelenggaraan pemerintahan. Mata pelatihan untuk agenda habituasi
dilakukan dengan kegiatan pembelajaran konsep aktualisasi, perancangan
dan pembimbingan aktualisasi dan evaluasi pelaksanaan aktualisasi
ditempat kerja.
Universitas Negeri Semarang (UNNES) sebagai salah satu kampus
yang mencetak sumber daya unggul memiliki visi menjadi universitas
berwawasan konservasi dan bereputasi internasional. UNNES saat ini telah
mengelola 8 fakultas dan 1 program pascasarjana. UNNES memiliki
kewenangan tambahan untuk menyiapkan tenaga non kependidikan yang
memiliki keahlian dan profesional dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu
termasuk tenaga gizi sejak dikeluarkannya Kepres No. 124/1999 tentang
3
Perubahan IKIP Semarang, IKIP Bandung dan IKIP Medan menjadi
universitas.
Program Studi Gizi Universitas Negeri Semarang (UNNES) berdiri
pada tahun 2016 berdasarkan Keputusan Menristekdikti RI Nomor
417/KPT/I/2016 tentang Pembukaan Program Studi Pendidikan Anak Usia
Dini Program Magister dan Program Studi Gizi Program Sarjana pada
Universitas Negeri Semarang tertanggal 14 September 2016. Program
Studi Gizi dipimpin oleh seorang Koordinator Program Studi yang disebut
sebagai Korprodi.
Peserta latsar diharapkan dapat mengaktualisasikan nilai ANEKA di
dalam Tridarma Perguruan Tinggi dan tugas lain yang berasal dari program
studi, fakultas bahkan universitas. Saat ini peserta latsar adalah seorang
dosen Calon Pegawai Negeri Sipil di Program Studi Gizi Jurusan Ilmu
Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri
Semarang. Berdasarkan Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri
Semarang, dosen merupakan pendidik profesional dan ilmuwan dengan
tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Tugas utama peserta
latsar adalah Tridarma Perguruan Tinggi ditambah penugasan dari Dekan
Fakultas Ilmu Keolahragaan UNNES sebagai Pembimbing Lembaga
Kemahasiswaan Karya Ilmiah Fakultas FIFA; Koordinator Praktik Kerja
Lapangan Program Studi Gizi, Tim Penyusun Borang Akreditasi Program
Studi Standar 3 dan 6, Section Editor Sport and Nutrition Journal.
Peserta latsar memilih permasalahan mengenai belum optimalnya
Praktik Kerja Lapangan saat pandemi COVID-19 di Program Studi Gizi
Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang untuk
dianalisis dan dilakukan pemecahan permasalahan selama masa habituasi.
Isu yang dipilih sudah berdasarkan penilaian objektif melalui metode APKL
dan USG. Laporan aktualisasi ini berisi penyelesaian mengenai isu belum
optimalnya Praktik Kerja Lapangan saat pandemi COVID-19 di Program
Studi Gizi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri
4
Semarang. Laporan aktualisasi ini sekaligus bentuk tanggung jawab dan
syarat kelulusan Pelatihan Dasar CPNS Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan tahun 2020.
5
BAB II
PELAKSANAAN AKTUALISASI
6
Institusi Pendidikan Tinggi Gizi Indonesia (AIPGI) dan Asosiasi Institusi
Pendidikan Vokasi Gizi Indonesia (AIPVOGI).
Isu belum optimalnya Praktik Kerja Lapangan saat pandemi COVID-
19 di Program Studi Gizi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas
Negeri Semarang apabila tidak diselesaikan dapat menimbulkan masalah
bagi mahasiswa itu sendiri, Program Studi Gizi, Jurusan Ilmu Kesehatan
Masyarakat bahkan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Semarang. Dampak langsung yang berkaitan dengan mahasiswa apabila
praktik kerja lapangan tidak berjalan dengan maksimal adalah dapat
mengganggu masa studi mahasiswa dikarenakan nilai tidak dapat masuk
tepat waktu dan sesuai dengan capaian pembelajaran yang ditetapkan oleh
asosiasi dan program studi. Dampak yang dirasakan oleh program studi
dan jurusan adalah dapat mempengaruhi perolehan akreditasi. Jurusan
Ilmu Kesehatan Masyarakat merupakan jurusan dengan peringkat A.
7
B. Pelaksanaan Aktualisasi
Unit Kerja : Universitas Negeri Semarang
Isu yang diangkat : Belum optimalnya Praktik Kerja Lapangan saat pandemi COVID-19
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi kegiatan Praktik Kerja Lapangan saat pandemi COVID-19
e. Jika nilai
komitmen
mutu
(efektivitas dan
9
efisien) tidak
terwujud akan
mengakibatka
n kegiatan
berikutnya
dapat
terhambat dan
tidak berjalan
sesuai dengan
time line yang
sudah
disepakati.
f. Jika nilai
komitmen
mutu (inovasi)
tidak
diterapkan
dapat
menimbulkan
ketimpangan
baik di pihak
dosen
pembimbing
ataupun
mahasiswa
sebagai
peserta PKL.
Inovasi yang
dimaksudkan
adalah
mengenai jenis
kegiatan yang
akan
digunakan
sebagai dasar
penilaian
tanpa
melupakan
capaian
pembelajaran
yang
ditetapkan
asosiasi.
g. Jika nilai
antikorupsi
(kerja keras)
tidak
10
diterapkan
maka akan
memicu
adanya sikap
tidak percaya
dari atasan
dan
mahasiswa
sehingga
dapat
menghambat
kegiatan
selanjutnya
i. Jika nilai
pelayanan
publik (mutu)
tidak
diterapkan
maka draft
panduan
penilaian yang
dibuat tidak
akan tepat
sasaran sesuai
dengan kondisi
pelaksanaan
PKL.
j. Jika nilai
manajemen
ASN (kode
etik) tidak
diterapkan
11
maka
penyusunan
draft penilaian
tidak akan
selesai tepat
waktu.
2 Mengadakan a. Konsultasi dengan Output: Agenda II: Kegiatan ini Kegiatan ini a. Jika nilai dasar
Forum Group Ketua Jurusan dan • Laporan hasil berkontribusi sesuai dengan akuntabilitas (
Discussion Korprodi terkait FGD Akuntabilitas: kepada nilai-nilai tanggung
panduan pelaksanaan FGD a. Tanggung pencapaian organisasi: jawab) tidak
penilaian PKL Bukti fisik: jawab misi organisasi a. Humanis diterapkan
berbasis luring Proses • Notula b. Target berikut: b. Peduli maka FGD
dan daring Konsultasi mengenai • Screenshot WA c. Inovatif sebagai media
sosialisasi rancangan • Foto kegiatan Nasionalisme: Misi 1 d. Kreatif untuk bertukar
Pelaksanaan: panduan penilaian PKL a. Musyawarah Menyelengga e. Communi wacana
Tanggal 16 – 25 kepada Ketua Jurusan b. Menghargai rakan cation mengenai draft
September 2020 dan Korprodi Studi pendapat pendidikan f. Educating panduan
diawali dengan yang bermutu penilaian tidak
pembuatan janji temu Etika publik: tinggi di akan
melalui pesan WA a. Cepat bidang gizi terselesaikan
secara sopan, efektif b. Tepat guna sesuai dengan
dan efisien. Peserta c. Akurat mendukung waktu yang
Latsar juga penyediaan diberikan.
menyampaikan maksud Komitmen mutu: sumber daya
dan tujuan diadakan a. Efektif manusia b. Jika nilai dasar
FGD kepada Kajur dan b. Efisien tenaga gizi nasionalisme
Korprodi secara efektif, yang (musyawarah
efisien, semangat dan Anti korupsi: profesional, mufakat) tidak
bertanggung jawab. a. Transparan inovatif, diterapkan
kompetitif, maka akan
b. Sosialisasi FGD unggul dalam memicu
dengan dosen Ag end a III: bidang gizi adanya konflik
pembimbing Program a. WoG (koordinasi) dan
Studi Gizi dan Clinical b. Pelayanan Publik Misi Ke 3 perdebatan
instructur RS (pelayanan prima Menjalin sehingga akan
kepada civitas kerjasama menimbulkan
Proses akademik) dengan rasa kurang
Sosialisasi dilakukan c. Manajemen ASN instansi nyaman dan
dengan sikap tanggung (kode etik) eksternal guna pelaksanaan
jawab, transparan dan mengembangk FGD tidak
memberikan layanan an berjalan
prima kepada peserta kebudayaan maksimal.
dan
c. Pelaksanaan FGD peradaban c. Jika nilai
Proses bangsa yang dasar
Melaksanakan FGD menjunjung nasionalisme
dengan penuh tanggung tinggi nilai- (menghargai
jawab dan professional nilai pendapat)
konservasi tidak
12
d. Penyusunan laporan dalam diterapkan
dan analiisis feedback hasil menghasilkan maka akan
FGD lulusan tenaga memicu konflik
Proses gizi dan
Laporan dan feedback perdebatan
terhadap hasil FGD serta akan
dipaparkan kepada dosen mempengaruhi
pembimbing agar diperoleh hasil kinerja di
saran perbaikan tahap
berikutnya.
e. Jika nilai
komitmen
mutu
(efektivitas dan
efisien) tidak
terwujud akan
mengakibatka
n proses
penentuan
penilaian
dapat
terhambat dan
tidak berjalan
sesuai dengan
time line yang
sudah
disepakati.
13
f. Jika nilai
komitmen
mutu (inovasi)
tidak
diterapkan
dapat
menimbulkan
ketimpangan
baik di pihak
dosen
pembimbing
ataupun
mahasiswa
sebagai
peserta PKL.
Inovasi yang
dimaksudkan
adalah
mengenai jenis
kegiatan yang
akan
digunakan
sebagai dasar
penilaian.
g. Jika nilai
antikorupsi
(transparan)
tidak
diterapkan
maka akan
memicu
adanya sikap
tidak percaya
dari atasan
dan
mahasiswa
sehingga
dapat
menghambat
kegiatan
selanjutnya
i. Jika nilai
pelayanan
publik
(pelayanan
prima) tidak
diterapkan
maka proses
FGD tidak
akan berjalan
dengan lancar
dan tidak
menemukan
titik temu untuk
penyempurnaa
n draft
panduan
penilaian yang
dibuat
sehingga tidak
akan tepat
sasaran sesuai
dengan kondisi
pelaksanaan
PKL.
j. Jika nilai
manajemen
ASN (kode
etik) tidak
diterapkan
maka
penyusunan
draft penilaian
tidak akan
selesai tepat
waktu.
15
3 Menyusun a. Koordinasi dengan Output: Terkait Agenda II: Kegiatan ini Kegiatan ini a. Jika nilai dasar
panduan Kajur dan Korprodi, Tim • Draft Panduan Akuntabilitas: berkontribusi sesuai dengan akuntabilitas (
penilaian PKL PKL mengenai hasil penilaian PKL a. Tanggung jawab, kepada pencapaian nilai-nilai tanggung
feedback FGD • Hasil validasi b. Kejelasan Misi o rganisasi organisasi: jawab) tidak
Pelaksanaan: penilaian berikut: a. Kejujuran diterapkan
Tanggal 26 Proses Nasionalisme: b. Keadilan maka panduan
September - 5 Mengkomunikasikan hasil Bukti f isik: a. Musyawarah c. Peduli penilaian tidak
Oktober 2020 FGD yang akan • Draft rubrik Misi 1 d. Humanis akan
digunakan sebagai • Hasil validasi Etika publik Menyelenggarakan e. Sportif terselesaikan
dasar penyusunan penilaian a. Sopan pendidikan yang f. Educating sesuai dengan
panduan penilaian PKL b. Tepat bermutu tinggi di g. Communi waktu yang
dengan sopan, c. Bekerjasama bidang gizi guna cating diberikan.
bertanggung jawab dan mendukung
jelas Komitmen mutu penyediaan sumber b. Jika nilai
a. Inovatif daya manusia akuntabilitas
b. Membuat rancangan b. Kreatif tenaga gizi yang (kejelasan)
panduan penilaian PKL profesional, tidak
untuk dosen dan Anti korupsi inovatif, kompetitif, diterapkan
mahasiswa a. Transparan unggul dalam maka panduan
b. Jujur bidang gizi penilaian yang
Proses c. Tidak disusun tidak
Peserta latsar diskriminatif dapat
mengumpulkan materi memberikan
yang berasal dari tahap Nilai Agenda III: gambaran
sebelumnya dengan a. WoG (koordinasi) pencapaian
transparan, jujur dan b. Pelayanan Publik yang
tanggung jawab (pelayanan diinginkan oleh
prima) dosen
c. Melakukan validasi c. Manajemen ASN pembimbing
panduan penilaian PKL (kode etik) dan
mahasiswa
Proses yang sedang
Peserta latsar melakukan
melakukan validasi PKL
instrument penilaian
PKL dengan c. Jika nilai dasar
bermufakat dan nasionalisme
bersama mencari solusi (musyawarah
seperti misalnya bahan mufakat) tidak
kajian dan standar diterapkan
penilaian mahasiswa maka akan
dengan transparan, memicu
jujur dan tanggung adanya konflik
jawab dan
16
perdebatan
sehingga akan
menimbulkan
rasa kurang
nyaman
sehingga
panduan
penilaian tidak
akan selesai
tepat waktu.
d. Jika nilai
dasar
nasionalisme
(tanggung
jawab) tidak
diterapkan
maka penulis
tidak dapat
memberikan
informasi
kepada
mahasiswa
mengenai
panduan
penilaian
secara lengkap
dan jelas
dengan
bahasa yang
mudah
dipahami.
g. Jika nilai
komitmen
mutu (inovatif
dan kreatif)
tidak
diterapkan
maka dapat
menimbulkan
kebosanan
pada
mahasiswa
dalam proses
pelaksanaan
PKL para
mahasiswa
akan
melaksanakan
kegiatan yang
monoton dan
tidak adaptif
sesuai dengan
daerah
masing-
masing
ataupun kasus
18
yang
diberikan.
h. Jika nilai
antikorupsi
(transparan
dan tidak
diskriminatif)
tidak
diterapkan
maka akan
memicu
adanya
kecurigaan
dan sikap tidak
percaya dari
mahasiswa
dan dapat
memberikan
citra buruk
kepada
program studi
sebagai
penyelenggara
kegiatan PKL.
Validasi juga
dimaksudkan
untuk
mengetahui
kebenaran dari
rubrik
penilaian yang
digunakan.
Validasi
dilakukan
terhadap nilai
dari 15
mahasiswa
menggunakan
software SPSS
yang berasal
dari tiga dosen
pembimbing.
Uji validasi
dilakukan
secara jujur
(Anti korupsi),
jelas
(Akuntabilitas)
19
dengan
dilandasi sikap
pelayanan
kepada
mahasiswa
(Pelayanan
Publik)
sehingga
panduan
penilaian
dapat
dipertanggungj
awabkan
(Akuntabilitas).
j. Jika nilai
pelayanan
publik
(pelayanan
prima) tidak
diterapkan
maka proses
pembuatan
panduan
penilaian PKL
tidak berpusat
pada
mahasiswa
dan hanya
sekedar
20
memudahkan
penulis
sebagai
pembuat
panduan
penilaian PKL.
k. Jika nilai
manajemen
ASN (kode
etik) tidak
diterapkan
maka
penyusunan
panduan
penilaian tidak
akan selesai
tepat waktu.
4 Sosialisasi a. Koordinasi dengan Output: Terkait Agenda II: Kegiatan ini Kegiatan ini sesuai a. Jika nilai dasar
panduan dosen pembimbing • Hasil laporan berkontribusi dengan nilai-nilai akuntabilitas (
penilaian PKL sosialisasi Akuntabilitas: kepada pencapaian organisasi: tanggung
Proses a. Tanggung Misi o rg anisasi jawab) tidak
Pelaksanaan: Peserta latsar jawab berikut: diterapkan
Tanggal 5 – a. Humanis
melakukan janji temu Bukti f isik: b. Kejelasan b. Inovatif maka kegiatan
12 Oktober
2020
dengan dosen • Notulen c. Sportif sosialisasi
pembimbing untuk • Foto Misi 1 d. Kejujuran tidak akan
memberikan informasi • Bahan tayang Nasionalisme: Menyelenggarakan e. Keadilan terselenggara
berkaitan dengan rubrik a. Mengutamaka pendidikan yang sesuai dengan
penilaian PKL dengan n kepentingan bermutu tinggi di waktu yang
mengutamakan publik bidang gizi guna diberikan dan
semangat pelayanan, mendukung akan
tanggung jawab, Etika publik: penyediaan sumber mengakibatka
inovatif dan efektif serta a. Profesionalitas daya manusia n kemunduran
efisien. b. Sopan tenaga gizi yang kegiatan PKL
profesional, yang lain.
b. Memaparkan panduan Komitmen mutu: inovatif, kompetitif,
penilaian PKL a. Efektif unggul dalam b. Jika nilai
b. Efisien bidang gizi akuntabilitas
Proses c. Inovatif (kejelasan)
Peserta Latsar d. Integritas Misi 3 tidak
memaparkan hasil Menjalin kerjasama diterapkan
penyusunan panduan Anti korupsi: dengan instansi maka kegiatan
penilaian PKL dengan a. Objektif eksternal guna sosialisasi
semangat, tanggung b. Jujur mengembangkan akan dipenuhi
jawab, efektif dan c. Transparan kebudayaan dan dengan
efisien. peradaban bangsa perdebatan
Terkait Agenda III: yang menjunjung karena
c. Melakukan pengisian a. WoG tinggi nilai- nilai kekurangjelas
rubrik penilaian PKL (Kerjasama) konservasi dalam an rubrik
21
b. Pelayanan menghasilkan panduan
Proses Publik (ef ektif lulusan tenaga gizi penilaian yang
Peserta Latsar akan dan efisen) disusun.
menyampaikan c. Manajemen
informasi cara ASN
pengisian rubrik (bertanggung c. Jika nilai dasar
panduan penilaian jawab, nasionalisme
PKL secara jelas, mengutamakan (mengutamaka
tanggung jawab, kepentingan n kepentingan
percaya diri publik) publik) tidak
mengutamakan diterapkan
kepentingan publik, maka akan
profesional dan tepat. memicu
adanya konflik
d. Diskusi dan feedback dan
dari dosen pembimbing perdebatan
diantara dosen
Proses pembimbing
Melakukan diskusi sehingga
terhadap penilaian PKL kegiatan
secara objektif, sosialisasi
transparan dan jujur tidak berjalan
dengan baik
dan tidak
selesai tepat
waktu.
d. Jika nilai
dasar etika
publik
(profesionalita
s) tidak
diterapkan
maka kegiatan
sosialisasi
tidak dilandasi
dengan
komitmen
untuk turut
mendukung
keberhasilan
PKL
mahasiswa.
e. Jika nilai
komitmen
mutu (efektif
dan efisien)
tidak
22
diterapkan
maka kegiatan
sosialisasi
akan berjalan
berlarut- larut
dan tidak
selesai tepat
waktu
sehingga
dapat
mengganggu
agenda
berikutnya.
f. Jika nilai
komitmen
mutu (inovatif)
tidak
diterapkan
maka kegiatan
sosialisasi
akan monoton
sehingga
dapat
menimbulkan
kebosanan.
Inovatif yang
disampaikan
juga berkaitan
dengan
berbagai
kegiatan yang
dilakukan
selama PKL
dan kasus
yang
dikerjakan oleh
mahasiswa.
g. Jika nilai
antikorupsi
(bekerjakeras)
tidak dilakukan
maka kegiatan
sosialisasi
tidak akan
berjalan sesuai
dengan time
line sehingga
23
akan
mengakibatka
n beberapa
kemunduran
kegiatan
lainnya.
h. Jika nilai
antikorupsi
(transparan)
tidak
diterapkan
maka akan
memicu
adanya
kecurigaan
dan sikap tidak
percaya dari
dosen
pembimbing
selama proses
sosialisasi
berjalan
sehingga
dapat
memberikan
citra buruk
kepada penulis
sebagai salah
satu tim PKL.
24
rotasi PKL
mahasiswa.
j. Jika nilai
pelayanan
publik (efisien
dan efektif)
tidak
diterapkan
maka proses
kegiatan
sosialisasi
akan berjalan
lambat dan
tidak tepat
waktu
sehingga
terkesan tidak
tepat sasaran.
k. Jika nilai
manajemen
ASN
(tanggung
jawab) tidak
diterapkan
maka kegiatan
sosialisasi
penyusunan
panduan
penilaian tidak
akan selesai
tepat waktu.
l. Jika nilai
manajemen
ASN
(mengutamakan
kepentingan
publik) tidak
diterapkan maka
kegiatan
sosialisasi tidak
akan berjalan
dengan baik dan
sesuai sasaran
karena masing-
masing dosen
pembimbing
25
hanya akan
mencari
alternatif
kemudahan.
5 Monitoring a. Pengisian rubrik Output: Terkait Agenda II: Kegiatan ini Kegiatan ini a. Jika nilai dasar
dan evaluasi penilaian oleh dosen • Hasil laporan berkontribusi sesuai dengan akuntabilitas (
panduan pembimbing monitoring Akuntabilitas: kepada nilai-nilai tanggung
penilaian PKL a. Tanggung jawab pencapaian organisasi: jawab) tidak
Proses b. Kejelasan misi organisasi a. Humanis diterapkan
Pelaksanaan Membagikan format berikut: b. Inovatif maka kegiatan
16 Oktober
2020 penilaian PKL kepada c. Sportif pengisian
dosen pembimbing Nasionalisme: Misi 1: d. Kejujuran penilaian PKL
secara tanggung Bukti f isik: a. Musyawarah Menyelenggarakan e. Keadilan yang
jawab, tepat waktu dan • Notulen b. Mengutamakan pendidikan yang mendukung ke
jelas • Screenshoot kepentingan bermutu tinggi di kegiatan
publik bidang gizi guna monitoring-
b. Monitoring rubrik mendukung evaluasi tidak
penilaian yang telah Etika publik: penyediaan sumber akan
diisi a. Profesional daya manusia terselenggara
tenaga gizi yang sesuai dengan
Proses Komitmen mutu: profesional, waktu yang
Melakukan a. Efektif inovatif, kompetitif, diberikan dan
pemeriksaan dan b. Efisien unggul dalam akan
klarifikasi terhadap c. Inovatif bidang gizi mengakibatka
setiap item penilaian n kemunduran
PKL yang telah Anti korupsi: rotasi PKL
dikumpulkan oleh a. Objektif selanjutnya.
dosen pembimbing b. Jujur
secara objektif, jujur c. Transparan b. Jika nilai
dan transparan dengan akuntabilitas
mengutamakan Terkait Agenda III: (kejelasan)
kepentingan a. WoG tidak
mahasiswa. (Kerjasama) diterapkan
b. Pelayanan maka kegiatan
c. Evaluasi penilaian Publik (ef ektif pengisian
dan efisen) penilaian PKL
Proses c. Manajemen yang
Membandingkan hasil ASN mendukung
penilaian setiap dosen (bertanggung kegiatan
pembimbing dan jawab, monitoring dan
melakukan tracking mengutamakan evaluasi PKL
terhadap kegiatan yang kepentingan tidak berjalan
tidak mendapat nilai publik) dengan
maksimal secara efektif maksimal.
dan efisien Kejelasan ini
diperlukan
d. Rencana Tindak Lanjut untuk
memudahkan
Proses dosen
26
Mengidentifikasi pembimbing
kekurangan panduan dalam
penilaian pelaksanaan memberikan
PKL yang dapat penilaian yang
dikembangkan untuk sesuai dengan
PKL di masa kondisi
mendatang dan dituntut mahasiswa.
adanya kreativitas dan
inovasi dengan
mengutamakan hasil c. Jika nilai dasar
yang dapat nasionalisme
dipertanggungjawabka (musyawarah)
n. tidak
diterapkan
maka akan
memicu
adanya
perdebatan
diantara dosen
pembimbing
sehingga
kegiatan
monitoring
tidak berjalan
dengan baik
dan tidak
selesai tepat
waktu.
d. Jika nilai
dasar
nasionalisme
(mengutamaka
n kepentingan
publik) tidak
diterapkan
maka kegiatan
monitoring dan
evaluasi tidak
akan berjalan
sesuai dengan
jadwal dan
tidak dapat
menggali
berbagai hal
yang dapat
dikembangkan
27
untuk PKL
selanjutnya.
f. Jika nilai
komitmen
mutu (efektif
dan efisien)
tidak
diterapkan
maka kegiatan
monitoring dan
evaluasi akan
berjalan
berlarut- larut
dan tidak
selesai tepat
waktu
sehingga
dapat
mengganggu
agenda
berikutnya.
g. Jika nilai
komitmen
mutu (inovatif)
tidak
diterapkan
maka kegiatan
monitoring dan
evaluasi tidak
akan
menemukan
terobosan baru
berkaitan
28
dengan
penyempurnaa
n PKL
sehingga akan
terkesan PKL
yang
terselenggara
monoton dan
menimbulkan
kebosanan.
h. Jika nilai
antikorupsi
(jujur dan
objektif) tidak
diterapkan
maka kegiatan
monitoring dan
evaluasi tidak
akan berhasil
mengumpulka
n berbagai
informasi
berkaitan
dengan
pelaksanaan
PKL yang
dapat diambil
sebagai
penyempurnaa
n untuk
pelaksanaan
Rencana
tindak lanjut
dan PKL
selanjutnya.
i. Jika nilai
antikorupsi
(transparan)
tidak
diterapkan
maka akan
memicu
adanya
kecurigaan
dan sikap tidak
percaya dari
mahasiswa
29
selama proses
penilaian
sehingga
dapat
memberikan
citra buruk
kepada
program studi
sebagai
penyelenggara
PKL.
k. Jika nilai
pelayanan
publik (efisien
dan efektif)
tidak
diterapkan
maka proses
kegiatan
monitoring dan
evaluasi akan
berjalan
lambat dan
tidak tepat
waktu
sehingga
30
terkesan tidak
tepat sasaran.
l. Jika nilai
manajemen
ASN
(tanggung
jawab) tidak
diterapkan
maka hasil
yang tertulis
pada penilaian
PKL
mahasiswa
terkesan
mengada- ada.
m. Jika nilai
manajemen ASN
(mengutamakan
kepentingan
publik) tidak
diterapkan maka
kegiatan
monitoring dan
evaluasi tidak
akan berjalan
dengan baik dan
sesuai sasaran.
31
C. Pelaksanaan Kegiatan
Tabel 2.2 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
No Kegiatan Bulan September Bulan Oktober
minggu ke minggu ke
1 Identifikasi panduan 1 2 3 4 1 2 3 4
penilaian PKL
2 Mengadakan Forum
Group Discussion
panduan penilaian PKL
berbasis luring dan daring
3 Menyusun panduan
penilaian PKL untuk
dosen dan mahasiswa
4 Sosialisasi panduan
penilaian PKL
32
2 Kendala Kegiatan 2. Mengadakan FGD Strategi dalam mengatasi kendala yang
panduan penilaian PKL berbasis luring dan berkaitan dengan kegiatan FGD dan
daring sosialisasi agar dipahami oleh semua
Kegiatan ini terdiri dari empat tahapan. Kendala pembimbing adalah dilakukan secara
yang dialami adalah ketika proses sosialisasi daring dan luring sehingga semua
FGD bagi dosen pembimbing dan Clinical pembimbing dapat mengikuti dan
Instructur RS (RSUP Kariadi, RS Bhayangkara memberikan masukan berkaitan dengan
Semarang, RS St. Elisabeth Semarang dan rubrik penilaian.
RSUD Loekmono Kudus) dikarenakan padatnya
jadwal kegiatan para pembimbing.
3. Kendala Kegiatan 3. Menyusun panduan Pemilihan dosen pembimbing yang turut
penilaian PKL terlibat dalam validasi panduan penilaian
Kegiatan ketiga terdiri dari tiga tahapan. Kendala PKL dilakukan oleh peserta latsar melalui
yang dialami oleh peserta latsar adalah dalam undian sehingga diperoleh nama tiga
memilih dosen pembimbing yang diminta untuk orang dosen dengan jumlah mahasiswa
melakukan uji validasi. 15 orang.
4. Kendala Kegiatan 4. Sosialisasi panduan Strategi yang dilakukan karena
penilaian PKL ketidakhadiran dosen pembimbing
Kegiatan keempat berisi empat tahapan adalah pemberian informasi melalui
kegiatan. Kendala yang dialami oleh peserta media sosial disertai dengan rubrik
latsar dalam kegiatan sosialisasi panduan penilaian.
penilaian PKL adalah ketidakhadiran dosen
pembimbing secara lengkap
5 Kendala kegiatan 5. Monitoring dan evaluasi Strategi yang dilakukan adalah
panduan penilaian PKL mengingatkan kembali para dosen
Kegiatan kelima berisi empat tahapan kegiatan. pembimbing melalui pesan singkat di WA
Kendala yang dialami oleh peserta latsar dalam group yang dilengkapi dengan softfile
kegiatan monitoring dan evaluasi panduan penilaian dengan harapan bisa segera
penilaian PKL ini adalah masih ada beberapa diisi dan dikirimkan kembali kepada tim
dosen pembimbing yang belum mengumpulkan PKL.
tepat waktu penilaian PKL mahasiswa
bimbingan.
33
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan dalam aktualisasi telah dilaksanakan dalam rangka
menyelesaikan isu yang dipilih dengan menerapkan nilai- nilai akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi. Kegiatan
aktualisasi terfokus pada lima kegiatan yaitu:
a. Identifikasi panduan penilaian PKL
b. Mengadakan Forum Group Discussion panduan penilaian PKL
berbasis luring dan daring
c. Menyusun panduan penilaian PKL untuk dosen dan mahasiswa
d. Sosialisasi panduan penilaian PKL
e. Monitoring dan evaluasi penilaian PKL Gizi
B. Saran
Aktualisasi isu yang diangkat adalah belum optimalnya Praktik Kerja
Lapangan saat pandemi COVID-19 dengan gagasan pemecahan isu
berupa optimalisasi kegiatan Praktik Kerja Lapangan saat pandemi COVID-
19. Saran yang dapat tertuang setelah dilakukannya kegiatan aktualisasi ini
adalah:
a. Perbaikan dan kejelasan rubrik penilaian masih diperlukan untuk
mendukung peningkatan kompetensi dan mutu pembelajaran
mahasiswa.
b. Penerapan nilai dasar ASN yang meliputi ANEKA oleh pelaksana
aktualisasi harus dilaksanakan secara berkelanjutan untuk
mendukung pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi di
Universitas Negeri Semarang.
34
Daftar Pustaka
[1] Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia and Presiden, “Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara,” Jakarta, 2014.
[2] Y. Suwarno and T. A. Sejati, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole
of Government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI, 2017.
[3] Lembaga, Administrasi, and Negara, “Peraturan Kepala Lembaga
Administrasi Negara Nomor 16 Tahun 2017 tentang Perubahan atas
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 10 Tahun 2015
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golonga.” Direktur Jenderal
Peraturan Perundang-undangan Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia RI, Jakarta, pp. 1–4, 2017.
[4] K. Lembaga and A. Negara, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Agenda
2 ANEKA "Modul 3 Etika Publik ". Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara RI, 2017.
[5] K. P. dan K. P. P. dan P. Pegawai, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Agenda 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.
[6] K. P. dan Kebudayaan, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Agenda 2
ANEKA “Modul 4 Komitmen Mutu.” Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara RI, 2017.
[7] Kepala, Lembaga, Administrasi, and Negara, “Peraturan Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2018 Tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil,” Jakarta, 2018.
[8] K. P. dan Kebudayaan, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Agenda 2
ANEKA “Modul 2 Nasionalisme ASN.” Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara RI, 2017.
35
Lampiran 1. Kartu Kendali Mentor
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
Lampiran 2. Output dan Bukti Fisik
1. Kegiatan 1. Identifikasi panduan penilaian PKL
Pelaksanaan tanggal 8 – 16 September 2020
Gambar 1. Pencarian referensi pedoman penilaian PKL dari Prodi Gizi Universitas
Brawijaya
Gambar 2. Pencarian referensi pedoman penilaian PKL dari Prodi Gizi Universitas
Diponegoro
46
Gambar 3. Mencari literatur yang relevan dengan penilaian PKL
47
2. Mengadakan Forum Group Discussion panduan penilaian PKL
berbasis luring dan daring
Tanggal : 16 – 25 September 2020
48
Gambar 6. Foto Konsultasi dengan Koordinator Program Studi berkaitan dengan
pelaksanaan FGD
49
Gambar 8. Bukti kehadiran FGD Dosen Pembimbing PKL
50
Gambar 9. Bukti Foto Kegiatan FGD dengan dosen pembimbing secara luring
Gambar 10. Bukti kegiatan FGD secara daring dengan Clinical Instructur RS
51
Gambar 11. Panduan Penilaian PKL Gizi Masyarakat
52
Gambar 13. Panduan penilaian penyelenggaraan makan
53
4. Sosialisasi panduan penilaian PKL
54
Gambar 16. Bukti kehadiran kegiatan sosialisasi panduan penilaian PKL
55
Gambar 18. Sosialisasi panduan penilaian PKL kepada mahasiswa
56
Gambar 20. Daftar hadir kegiatan monitoring panduan penilaian PKL
57