08 September 2022
Disampaikan pada Rapat Koordinasi Persiapan Penyusunan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2022
Kerangka Pembangunan Pangan dan Gizi dalam
RPJMN 2020-2024
PN 1 – PP 3. Peningkatan
Ketersediaan, Akses dan
Kualitas Konsumsi Pangan
PN 3 – PP 3
Pemenuhan Layanan
Dasar:
• Pangan yang aman
• Kesehatan dan gizi
PANGAN GIZI
Highlight Major Project RKP 2023
MP. Food Estate (Kawasan Sentra Produksi Pangan)
01. Pelaksana 01
Kementan, KLHK, Kemenperin,
05. Urgensi
KemendesPDTT, KemenkopUKM, BUMN, • Kemungkinan dampak pandemi COVID-
Kemenhub, Kemenkeu, Kemenhan, 19 yang berpengaruh buruk terhadap
KemenPUPR ketahanan pangan
• Sebelum pandemi, 820 juta orang
kekurangan pangan
02. Indikasi Proyek 05 02 • Peningkatan jumlah penduduk yang
disertai dengan peningkatan kebutuhan
• Peta tematik pertanahan dan ruang pangan
• Koridor satwa yang dikelola dalam
mendukung food estate
• Kawasan tanaman tahunan dan
penyegar mendukung food estate
• Pengolahan dan pemasaran hasil
06. Outcome/output
hortikultura pendukung food estate • Meningkatkan ketersediaan beras (45,4 juta ton)
• Meningkatkan poduksi jagung (34,1 juta ton)
• Meningkatkan nilai tukar petani 101,65 (2020)
03. Lokasi 2023 menjadi 103-105 di 2023
• Peningkatan nilai tambah tenaga kerja pertanian
• Kalimantan Tengah menjadi Rp. 57juta,-/orang/tahun di 2023
• Sumatera Utara 04 03 • Meningkatkan produktivitas 5,3%/tahun
• Sumatera Selatan • Tercapainya produksi padi 213,6 ribu ton GKG
• NTT • Meningkatkan indeks pertanian (5%/tahun)
• Papua • Meningkatkan luas tanaman padi (43.500 ha)
MP. Percepatan Penurunan Kematian Ibu & Stunting
01. Pelaksana
BKKBN (Penanggung Jawab) 01 05. Urgensi
Lintas K/L/D: Kemenko PMK, Bappenas,
• Kemungkinan dampak pandemi COVID-
Kemendagri, Kemenkes, Kemenkeu,
19 yang berpengaruh buruk terhadap
Kemensos, KemendesPDTT, Kemenag,
ketahanan pangan
KemenPUPR, Kemensesneg, Kemendikbud,
• Sebelum pandemi, 820 juta orang
KKP, Kemenkominfo, Kementan, Pemda
kekurangan pangan
• Peningkatan jumlah penduduk yang
02. Indikasi Proyek 05 02 disertai dengan peningkatan kebutuhan
pangan
• Pendampingan khusus keluarga 1000HPK
• Penyediaan dan konsumsi TTD utk Bumul dan
Rematri
• Penyediaan PMT pada Bumil KEK dan Balita
Kurus
06. Outcome/output
• Penyediaan Suplement Micronutrient • Pendampingan Khusus [ada Keluarga 1000HPK
• Pelaksanaan SSGI dan peningkatan cakupan • Penyediaan konsumsi TTD ibu hamil dan Rematri
serta kualitas data program • PMT untuk ibu hamil
• Tatalaksana gizi buruk pada balita • Suplemen gizi
• SSGI dan data program
• Tata laksana gizi buruk balita
03. Lokasi 2023 04 03
• Percepatan penurunan stunting di 514
Kabupaten/Kota
• Skema khsuus di 12 provinsi dengan
jumlah dan prevalensi balita stunting
tertinggi
Sasaran, Target dan Indikator Pangan dan Gizi
dalam RKP 2023
Realisasi Target
No. Sasaran/Indikator Baseline 2019
2020 2021 2022 2023 2024
1 Angka Kecukupan Energi (AKE) 2.138,00 2.125,00 2.143,00 2.100,00 2.100,00 2.100,00
(kkal/kapita/hari)
2 Angka Kecukupan Protein (AKP) 62,87 62,05 62,28 57,00 57,00 57,00
(gram/kapita/hari)
3 Skor Pola Pangan Harapan 87,90 86,30 87,20 92,40 94,00 95,20
4 Prevalence of Undernourishment 7,63 8,34 8,49 5,50 5,20 5,00
(PoU) (%)
5 Food Insecurity Experience Scale 5,42 5,12 4,79 4,50 4,20 4,00
(FIES) (%)
6 Persentase makanan memenuhi 76,00 79,68 85,59 83 86 87
syarat
7 Prevalensi stunting (pendek dan 27,67 24,10 24,37 18,40 17,50 14,00
sangat pendek) pada balita (%)
8 Prevalensi wasting (kurus dan 10,19 8,08 7,08 7,50 7,30 7,00
sangat kurus) pada balita (%)
9 Prevalensi obesitas pada penduduk 21,80 21,80 21,80 21,80 21,80 21,80
umur > 18 tahun (%)
Situasi Pangan di Provinsi Sulawesi Tenggara
Skor PPH Konsumsi Provinsi Tahun 2021 – Diolah Berdasarkan AKE 2100 kkal/kap/hari Indikator Pangan 2019 2020 2021
di Prov Sultra
Prevalensi 7,55 5,58 5,53
Penduduk dengan
Kerawanan
Pangan Sedang
atau Berat
3
Situasi Stunting Balita di Indonesia
Isu dan Harapan untuk Pemerintah Daerah
Sebaran Estimasi Jumlah Balita Stunting Tahun 2021
Secara nasional, stunting menurun
secara konsisten mencapai 24,4%
(5,33 juta balita) pada tahun 2021
Selain prevalensi, perlu diperhatikan Lebih dari separuh kasus stunting nasional (69%
pula jumlah absolut karena 69% atau 3,66 juta balita) terjadi di 12 provinsi salah
kasus stunting terjadi di 12 provinsi
satunya adalah Sulawesi Tenggara 1
Sumber: Riskesdas 2018, SSGBI 2019, Proyeksi Jumlah Penduduk SUPAS 2015 dan SSGI 2021
Progress Penurunan Stunting pada 12 Provinsi Prioritas Khusus
(termasuk Provinsi Sulawesi Tenggara)
Progress Penurunan Stunting (2018 – 2021)
45
40 -4,9%
-7,8%
-3,9%
35
30 -10,4%
-9,3% -6,6%
-6,6% -6,4%
-3,5% -3,1% -2,1%
+1,5% Isu dan Harapan untuk Pemerintah Daerah
-2,1%
25
20
15
Penurunan prevalensi di Provinsi Sulawesi Tenggara
10 mengalami peningkatan selama kurun waktu 3 tahun
5
0
J at en g J a ti m Sul bar Sumut J ab ar I n d o n esi a N TT Ac eh K al b ar K al sel B an t en NTB Sultra
Keterangan: Menurun Meningkat Beberapa capaian indikator kunci belum mencapai target
(ASI eksklusif, IDL, RT dengan SAM layak, baduta dengan
Indikator konsumsi beragam, RT dengan sanitasi layak, serta
Determinan penurunan BBLR)
Stunting di
12 Prov
Prioritas
Khusus Perlu dukungan daerah dalam mencapai target indikator
kunci:
Cakupan pengukuran balita min. 90%
Pendampingan sasaran untuk menjamin delivery &
compliance intervensi spesifik
Beberapa isu:
Pemerintah Daerah
Kepala Daerah (Gubernur, Bupati, Walikota)
menetapkan Rencana Aksi Daerah Pangan dan
Gizi (RAD-PG) setiap lima tahun
RA
UU No. 18/2012
D-
tentang Pangan
RA
PG
Pasal 63 Ayat 3:
Pemerintah dan Pemerintah Daerah
N-
menyusun rencana aksi Pangan dan
Gizi setiap 5 (lima) tahun
PG
Pemerintah Pusat
• Keputusan Menteri PPN/Kepala Bappenas
No. 124/M.PPN/HK/20/2021 tentang Pene-
tapan RAN-PG 2021-2024 – 18 Okt 2021
• Surat Edaran Menteri PPN/Kepala Bappenas
No. 4 Tahun 2021 tentang Penyusunan
RAD-PG kepada seluruh Gubernur, Bupati,
Wakilota se-Indonesia.
Himbauan dalam SE Menteri PPN/
Kepala Bappenas tentang RAD-PG
Penyusunan
Pemerintah Prov/Kab/Kota menyusun RAD-PG Pelaporan
dengan berpedoman pada Pedoman Tata Cara
Penyusunan RAD-PG (pada lampiran SE) Hasil pemantauan & evaluasi disampaikan
Gubernur, serta Bupati dan/atau Walikota
kepada Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan
Penetapan Pembangunan Nasional dan Menteri Dalam
Negeri
RAD-PG Provinsi ditetapkan oleh Gubernur dan
RAD-PG Kab/Kota ditetapkan oleh Bupati/
Walikota
Koordinasi Pelaksanaan
Menteri Perencanaan Pembangunan
Pemantauan & Evaluasi Nasional/Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional mengoordinasikan
Pemerintah Prov/Kab/Kota melakukan pelaksanaan RAN-PG, RAD-PG Provinsi, dan
pemantauan dan evaluasi serta pengendalian RAD-PG Kabupaten/Kota
pelaksanaan RAD-PG Provinsi dan RAD-PG
Kabupaten/Kota sesuai kewenangan masing-
masing
12
Posisi RAN-PG dan RAD-PG dalam
Perencanaan Pembangunan Pangan dan Gizi
Gambar 1. Integrasi Pembangunan Pangan dan Gizi dalam Dokumen Perencanaan Pembangunan
13
Perbandingan Konsep Lama & Baru
Penyusunan Rencana Aksi Pangan dan Gizi
15
Indikator dan Target Pembangunan Bidang Pangan dan
Gizi di Pusat yang Dapat Diacu oleh Pemerintah Daerah
No Indikator Baseline Target 2024
Intermediate outcome
1 Ketersediaan Beras (juta ton) 38,4 46,8
2 Ketersediaan Protein Hewani (juta ton) 2,4 2,9
3 Peningkatan Produksi Buah-buahan (%) 3,5 5,7
4 Peningkatan Produksi Sayuran (%) 2,5 3,1
5 Skor Pola Pangan Harapan 86,4 b) 95,2
6 Angka Kecukupan Energi (AKE) (kkal/kapita/hari) 2.121 b) 2.100
7 Angka Kecukupan Protein (AKP) (gram/ kapita/hari) 62,9 b) 57
8 Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan (Prevalence of 6,7 b) 5
Undernourishment/PoU)
9 Prevalensi Penduduk dengan Kerawanan Pangan Sedang atau Berat (Food 5,8 b) 4
Insecurity Experience Scale/FIES)
10 Konsumsi ikan (kg/kapita/ tahun) 50,7 c) 62
11 Konsumsi daging (kg/kapita/tahun) 13,2 b) 14,6
12 Konsumsi protein asal ternak (gram/ kapita/hari) 10,9 b) 11
13 Konsumsi sayur dan buah (gram/ kapita/hari) 244,3 b) 316,3
14 Persentase pangan segar yang memenuhi syarat keamanan pangan (%) 94 a) *) 85-95
15 Akses terhadap beras biofortifikasi dan fortifikasi bagi keluarga yang kurang 48 ton **) 100% penerima BPNT
mampu dan kurang gizi (% Penerima BPNT)
16 Persentase makanan memenuhi syarat (%) 76 (BPOM, 2019) 86
Outcome
1 Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada balita (%) 27,7 (SSGB, 2019) 14
2 Prevalensi wasting (kurus dan sangat kurus) pada balita (%) 10,2 (Riskesdas, 2018) 7
3 Prevalensi obesitas pada penduduk umur > 18 tahun (%) 21,8 (Riskesdas, 2018) 21,8
11 Langkah Teknis Penyusunan RAD-PG
Langkah 3-8
• Penyusunan Rencana Aksi oleh masing-masing OPD
• Mendiskusikan rencana aksi pada masing-masing Pokja tujuan
•
strategis dan Penulisan Rancangan RAD-PG
Pembahasan Rancangan RAD-PG Langkah 11
• Konsultasi Publik
• Finalisasi rancangan RAD-PG berdasarkan masukan dan hasil Menyosialisasikan RAD-PG kepada
konsultasi publik seluruh pemangku kepentingan di
• Review Rancangan Akhir RAD-PG dan Pengajuan Rancangan Provinsi dan kepada Kabupaten/ Kota
Peraturan Kepala Daerah tentang RAD-PG
PUBLIKASI &
PENYUSUNAN 02 SOSIALISASI 04
PERSIAPAN 01 PENETAPAN 03
17
Mengembangkan Matriks Aksi RAD-PG
Keluaran
Tujuan Strategis Aksi/Indikator
Strategi Aksi Kinerja
sasaran yang dikembangkan
Penjabaran strategi
dengan spesifisitas yang lebih Rencana cermat untuk Variabel yang
berupa aksi konkrit untuk
besar aspek ketahanan mencapai sasaran dari tujuan menunjukkan/mengindi
menajamkan kegiatan
pangan dan gizi yang hendak strategis kasikan kondisi tertentu
existing
dicapai
Keluaran Aksi/Indikator
kinerja mengacu kepada
1. Ketersediaan AKSI disusun relatif baru
Strategi RAD-PG selaras rincian belanja sub kegiatan
2. Keterjangkauan untuk menguatkan kegiatan
dengan RAN-PG dan SKPG pada bagian “keluaran” atau
yang sudah ada
3. Pemanfaatan “hasil” yang akan diinput ke
4. Kelembagaan dan dalam SIPD
Tata Kelola Strategi, Aksi, dan Indikator dapat mengacu kepada RAN-PG dengan menyesuaikan
relevansi dengan kondisi dan kebutuhan daerah
Format Matriks Aksi RAD-PG
Forum Pengarah dalam Proses Monev
Arahan Pelaksanaan
Arahan Penyusunan RAD-PG dan Monev
Arahan mengenai koordinasi penyusunan, kebijakan pelaksanaan dan strategi
kebijakan yang perlu dimasukkan dalam melaksanakan kegiatan prioritas serta
RAD-PG, serta kegiatan prioritas yang kebijakan pemantauan dan evaluasi
diperlukan.
Menyampaikan Menyampaikan
RAD-PG Laporan Monev
Dari Bupati/Walikota kepada Dari Bupati/Walikota kepada
Gubernur dan Gubernur kepada Gubernur dan Gubernur
Menteri PPN/Kepala Bappenas dan kepada Menteri PPN/Kepala
Menteri Dalam Negeri Bappenas dan Menteri Dalam
Negeri
Forum Teknis dalam Proses Monev
Sosialisasi Monev
Sosialisasi RAD-PG Koordinasi dan
kepada seluruh pemangku melaksanakan
kepentingan pemantauan dan
evaluasi
Penyusunan forum
memperhatikan fungsi
koordinasi dan fungsi
teknis sehingga OPD
melaksanakan peran
dan fungsi sesuai
kewenangan masing-
masing
Pemetaan Pemangku Kepentigan Disesuaikan
dengan Kebutuhan & Prioritas Daerah
Pokja Ketersediaan Pokja Keterjangkauan
Dinas Pertanian Dinas Ketahanan Pangan
Dinas Ketahanan Pangan Bulog/Dolog (jika ada)
BPOM Dinas Sosial
Badan Pemberdayaan Masyarakat (Desa/Kampung/Kota) Dinas koperasi dan UKM
Dinas Lingkungan Hidup Badan Pemberdayaan Masyarakat (Desa/Kampung/Kota)
Pokja Pemanfaatan Pokja Kelembagaan
Dinas Kesehatan Bappeda/Bappelitbangda
Dinas Pertanian Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Dinas Ketahanan Pangan Dinas Kesehatan
Dinas Kelautan dan Perikanan BPS
Dinas Pendidikan Unsur Non-Pemerintah (jika dilibatkan), seperti
Dinas Komunikasi dan Informatika Akademisi/perguruan tinggi, CSO, dunia swasta dll
BPOM
BKKBN
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Tim Penggerak PKK
SISTEMATIKA PENYUSUNAN DOKUMEN RAD-PG
Bab / Substansi yang Dinilai Muatan yang Menjadi Pertimbangan Penilaian
Sub- Bab
Prolog dokumen Kelengkapan kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, daftar lampiran
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar belakang : Ulasan bagaimana sektor pangan di hulu dan pemanfaatannya pada sektor gizi di hilir
a. Peran pangan dan gizi terhadap memiliki andil dalam terwujudnya SDM yang berkualitas
pembangunan SDM Hal yang menjadi penyebab masalah pangan dan gizi di lokasi masing-masing. Dapat
b. Determinan masalah pangan dan pula mengacu kepada teori determinan masalah pangan dan gizi RAN-PG
gizi
1.2 Kedudukan RAD-PG dalam Kebijakan Ada diagram yang menjelaskan posisi RAD-PG terhadap dokumen perencanaan lainnya yang
Pembangunan Daerah ada di daerah seperti TPB/SDGs, RPJMD, dan diagram integrasi pembangunan pangan dan
gizi dalam dokumen perencanaan (dapat mengacu RAN-PG)
1.3 Dasar Hukum Penyusunan RAD-PG Mencantumkan dasar hukum pelaksanaan RAD-PG. Dapat mengacu kepada dasar
penyusunan RAN-PG
Bab II Analisis Situasi
2.1 Capaian Capaian di bidang pangan dikemukakan dari aspek ketersediaan, keterjangkauan dan
pemanfaatan pangan.
a. Bidang Pangan
Capaian di bidang pangan juga menampilkan status daerah yang rentan dan rawan
b. Bidang Gizi
pangan (prioritas 1, 2, 3) dengan merujuk kepada data FSVA terakhir.
Capaian di bidang gizi dikemukakan dengan menampilkan status gizi balita (stunting,
wasting, underweight), dan obesitas pada dewasa (> 18tahun).
25
Bab / Substansi yang Dinilai Muatan yang Menjadi Pertimbangan Penilaian
Sub-
Bab
2.2 Tantangan Ulasan mengenai tantangan yang selama ini dihadapi pemerintah disesuaikan dengan kondisi
a. Aspek Ketersediaan daerah masing-masing dari aspek ketersediaan, keterjangkauan, pemanfaatan dan kelembagaan
b. Aspek Keterjangkauan
c. Aspek Pemanfaatan
d. Aspek Kelembagaan
Bab III Rencana Aksi Multisektor
3.1 Tujuan dan Sasaran Ulasan mengenai tujuan RAD-PG
Indikator kunci RAD-PG yang disesuaikan dengan indikator kunci RAN-PG dan sudah
a. Tujuan penyusunan RAD-PG
disesuaikan dengan ketersediaan data di daerah
b. Indikator kunci RAD-PG yang
ada dalam Dokumen
Perencanaan Daerah
3.2 Ruang Lingkup Penekanan ruang lingkup pada empat tujuan strategis, serta isu tematik lainnya yang ingin
difokuskan pemerintah daerah sesuai kondisi dan kebutuhan masing-masing
3.3 Penguatan RAD-PG Ulasan mengenai respon kebijakan dan gizi yang diharapkan dalam situasi darurat
a. Respon Kebijakan Pangan dan Ulasan mengenai pengarusutamaan gender atau pemberdayaan perempuan dalam
Gizi di Daerah Dalam Situasi mewujudkan ketahanan pangan dan gizi
Darurat Sub bab ini dapat diisi penguatan RAD-PG lainnya sesuai kondisi dan kebutuhan masing-
b. Pengarusutamaan Gender masing
dalam RAD-PG
c. Isu lain
26
Bab / Substansi yang Dinilai Muatan yang Menjadi Pertimbangan Penilaian
Sub- Bab
Bab IV Kerangka Pelaksanaan Aksi Pangan dan Gizi
4.1 Strategi dan Aksi Strategi dan Aksi RAD-PG disesuaikan dengan pilihan strategi dan aksi yang ada dalam dokumen RAN-PG
dengan menyesuaikan kondisi dan kebutuhan masing-masing daerah
4.2 Pengorganisasian Pencantuman sektor-sektor yang dilibatkan dalam RAD-PG serta bentuk forum koordinasi penyelenggaraan
RAD-PG di daerah
4.3 Peran Sektor Non- Ulasan bagaimana pemerintah daerah melibatkan sektor non-pemerintah dan jika ada, penting untuk
Pemerintah (Jika ada) mencantumkan peran sektor non-pemerintah tersebut dalam membantu penyelenggaraan RAD-PG
4.4 Pembiayaan Ulasan mengenai sumber pembiayaan penyelenggaraan RAD-PG nantinya. Apakah menggunakan APBD
saja ataukan ada sumber lain non-APBD
Bab V Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan
5.1 Pemantauan dan Ulasan mengenai substansi pemantauan dan evaluasi, pelaksana, waktu/frekuensi serta umpan baliknya
Evaluasi
5.2 Pelaporan Ulasan mengenai pelaporan yang direncanakan secara berjenjang
Bab VI Penutup Ulasan berisi kesimpulan yang perlu di hilight
Lampiran Kelengkapan Lampiran yang Disebutkan dalam Dokumen seperti: matriks RAD-PG, form pemantauan dan
evaluasi, dll.
Matriks RAD-PG Kelengkapan komponen matriks yang terdiri dari:
Kepustakaan Pencantuman referensi untuk kepustakaan yang digunakan dalam dokumen RAD-PG
27
Hal yang perlu menjadi perhatian
Pemerintah daerah (provinsi & kabupaten/kota) perlu berkomitmen
1 dalam menjadikan RAD-PG sebagai instrumen daerah di bidang pangan &
gizi serta memastikan dokumen perencanaan daerah selaras dengan
indikator dan target pembangunan bidang pangan & gizi di pusat.
28
TERIMA KASIH
sekretariat1000hpk@bappenas.go.id
Cegahstunting.id
SUN_Indonesia