Anda di halaman 1dari 18

BP-PMT PT.

RPL

TEMA :

STANDART KEBUTUHAN PRAMUSAJI


INSTALASI GIZI

Berdasarkan Buku Pedoman Pelayanan Gizi


Rumah Sakit Tipe C di butuhkan 3 orang lulusan
D3 Gizi ,1 orang Tenaga ADM,12 Orang Tenaga Pemasak
Dan 7 Tenaga pramusaji.

Petugas Gizi 18 orang yang terdiri dari 2


orang lulusan D- III Gizi,1 Orang lulusan
SLTA & kursus Komputer,12 orang
pemasak, 2 orang pramusaji dan 1 orang
pengganti Cuti.

WAKTU
07.00 07.30

07.31 08.00
08.01 09.00

URAIAN KEGIATAN Inst.Gizi


Timbang terima shift Pagi dg shift malam mengenai : Stock
bahan makanan yg ada , jml pasien saat itu dan jenis diitnya,
jml alat mkn yg keluar beserta spesifikasinya,praktek Hand
higiene.
Pengambilan alat makan yg kotor di ruang rawat inap
oleh petugas shift pagi
Distribusi Snack oleh petugas masak.
Pencucian alat makan pasien .

09.01 11.00
11.01 13.00

Distribusi snack ke pasien oleh Pramusaji


Proses penyiapan bahan makanan yg akan di masak pd saat itu.
Distribusi makan siang secara sentralisasi.
Distribusi makan siang ke pasien oleh pramusaji.

Timbang terima setiap


pergantian shift

Makanan siap saji

Edukasi hand hiegiene setiap hari

Proses distribusi makanan

Penerimaan bahan makanan

Proses Distribusi Makan

Micros oft Office


Word Document

Pramusaji siap mengantar makanan


ke ruang rawat inap

Contoh Etiket Makan

Proses menuju ruang rawat inap

Contoh makanan siap aaji


unk diet tktp

Pramusaji menyajikan makan


Langsung k pasien

Contoh makanan yg sudah


Siap saji

Instalasi Gizi

URUTAN KERJA
SAFETY POINT

1.

. Distribusi makanan secara sentralisasi di


Inst.Gizi
2. Perawat mengambil makanan ke instalasi gizi
pd jam jam yg sdh ditentukan.
3. Perawat menyajikan makan ke pasien sesuai
etikat yg sdh ada.
4. Petugas Gizi mengambil alat makan kotor ke
ruang pasien.
1

Gunakan
APD sesuai
dengan
Fungsi dan
Kebutuhannya.
2. Jangan
banyak bicara
pada saat
distribusi

Dari data disamping menunjukan


bahwa penyajian makan memang
harus dilakukan oleh pramusaji
sehingga Inst. Gizi membutuhkan
tenaga tambahan.

Penyajian makan oleh perawat bukan jobdesknya


Sering di temukan pasien baru blm di beri makan.

Penambahan tenaga pramusaji menimngkatkan cost


tetapi hrs dilaksanakan unk peningkatan ppelayanan.

Penyajian makan oleh pramusaji mengurangi resiko:


terkontrolnya

-Pasien baru tidak dapat makan dan


jumlah dan
jenis alat makan
Pramusaji lebih bisa lebih hafal thdp pasien dan jenis diit
nya.
perawat mengeluh terganggunya pekerjaan inti dg kegiatan
menyajikan makanan

S
M

Keterangan :
Q = Qualitas
C

= Cost

D
S

= Delivery
= Safety

= Moral

LANGKAH II
MAN

METHODE
Penyajian makan
dilakukan oleh
perawat

Kurang nya SDM


di Inst. Gizi

MACHINE
Alat makan dan Kereta
Makan dalam kondisi
bisa digunakan.

Penyajian
makan
oleh
pramusaji
memperke
cil resiko
salah diit,
dan pasien
tidak
dapat
makan.

Bahan Makanan
sdh tersedia sesuai
standart

MATERIAL

Perawat merasa
terbebani dg
penyajian makan
ENVIRONMENT
ke pasien..

LANGKAH
III
N
O

FAKTOR

METODHE

PENYEBAB

Penyajian
makan ke
pasien oleh
perawat

DAMPAK

Tidak dapat
mengontrol
ketepatan
pemberian
makan.

ANALISA

Harus
disediakan
tenaga
pramusaji
tersendiri

LANGKAH
III
N
O

FAKTOR

MAN

PENYEBAB

Kurang nya
jumlah SDM
di Inst. Gizi

DAMPAK

Belum bisa
menyajikan
makan
langsung ke
meja pasien.

ANALISA
Ideal
Kebutuhan
Tenaga 3
pramusaji X 4
Shift = 12
Orang,
2 Tenaga
Pemasak X 4
Shift + 8 Orang
2 Tenaga
pengganti cuti
Total 22
Orang..
Sekarang
tenaga yg ada
baru 15 Orang
jadi kurang 7
Orang.

LANGKAH
IV
NO Faktor

RENCANA PERBAIKAN
SEBAB
WHAT

WHY
HOW
1 METHOD WHEN
E
WHERE
WHO
HOW
MUCH

Penyajian makan oleh Perawat

Penyajian makan oleh tenaga


PERBAIKA pramusaji
N

Lebih terkontrol nya jenis diit dan waktu


pemberian.
Penambahan tenaga pramusaji sesuai
kebutuhan.
Okokber 2014 ( Baru Snack, Mkn
Siang Dan snak sore )
Di Inst. Gizi Dan ruang rawat Inap
Muslimah dan darwati
-2 Orang

LANGKAH
IV
NO Faktor

RENCANA PERBAIKAN

WHAT

Perawat Yg menyajikan Makan ke


Pasien.
Penyajian Makan Oleh Tenaga
PERBAIKA Pramusaji

WHY

SEBAB

HOW
2

MAN

Untuk meningkatkan Mutu pelayanan Gizi


Penambahan SDM

WHEN

Oktokber 2014

WHERE

Di Ruang Inst. Gizi

WHO
HOW
MUCH

Ka. Instalasi Gizi


9 orang , baru ada 2 orang

LANGKAH V.

NO

FAKTOR DOMINAN

MAN

Kurang nya jumlah SDM

PENGATASAN

Disediakan Ruang kusus


unk timbang
terima,sehingga shift yg
baru datang sblm masuk
ruang pengolahan bisa
melaksanakan
pengambilan alat makan
kotor ke pasien.

WAKTU
Sudah tersedia
sblm akreditasi

PIC

Isdiyasih,
AMG

LANGKAH V.

NO

FAKTOR DOMINAN

METHODE

Penyajian makan oleh


Pramusaji

WAKTU

Dobel fungsi tenaga


pemasak unk mengambil
alat mkn pasien.

Awal 2015

PIC
Koordinasi
dg
Kepegawai
an.

PENGATASAN

Tenaga yg dibutuhkan :

3X 4 tenaga pemasak : 12 Orang


1X3 Tenaga pramusaji

2 Pengganti Cuti
Total : 17 Orang.
Kekurangan tenaga 2 orang

LANGKAH
VI
Setelah dilakukan Penyajian Makan Oleh Pranmusaji maka hasilnya :
1.Ketepatan waktu pemberian makan ke meja pasien
2.Tepat diet, tepat sasaran
3Terkontrolnya Jumlah dan Jenis Alat Makan.

LANGKAH VI

Q
C

Tidak bisa mengontrol pemberian makan, jumlah & jenis alat makan
yg
- ke pasien.

Penyajian makan dilakukan oleh perawat

Diet tdk bisa dikontrol secara maksimal

Menambah beban kerja perawat

Terkontrolnya pemberian makan, jumlah & jenis alat mkn ke pasien

Meningkatnya biaya karena penambahan SDM

Penyajian Makan dilakukan oleh petugas pramusaji.

S
M

Tepat sasaran, jumlah & jenis alat makan terkontrol.


Secara keseluruhan Pelayanan Gizi Lebih Baik.

LANGKAH VII

Tehnik penyajian makan


Yang baru

URUTAN KERJA

1.

Distribusi makanan secara sentralisasi di Inst.Gizi


2. Pramusaji mengambil makan di Inst. Gizi.
3 Pramusaji mengantar makanan dg menanyakan nama
pasien dan mencocokkan dg etiket makan yg ada.
4. Petugas Gizi mengambil alat makan kotor ke ruang pasien.

1. Gunakan APD sesuai


dengan Fungsi dan
Kebutuhannya.

Anda mungkin juga menyukai