QCC Gizi
QCC Gizi
RPL
TEMA :
WAKTU
07.00 07.30
07.31 08.00
08.01 09.00
09.01 11.00
11.01 13.00
Instalasi Gizi
URUTAN KERJA
SAFETY POINT
1.
Gunakan
APD sesuai
dengan
Fungsi dan
Kebutuhannya.
2. Jangan
banyak bicara
pada saat
distribusi
S
M
Keterangan :
Q = Qualitas
C
= Cost
D
S
= Delivery
= Safety
= Moral
LANGKAH II
MAN
METHODE
Penyajian makan
dilakukan oleh
perawat
MACHINE
Alat makan dan Kereta
Makan dalam kondisi
bisa digunakan.
Penyajian
makan
oleh
pramusaji
memperke
cil resiko
salah diit,
dan pasien
tidak
dapat
makan.
Bahan Makanan
sdh tersedia sesuai
standart
MATERIAL
Perawat merasa
terbebani dg
penyajian makan
ENVIRONMENT
ke pasien..
LANGKAH
III
N
O
FAKTOR
METODHE
PENYEBAB
Penyajian
makan ke
pasien oleh
perawat
DAMPAK
Tidak dapat
mengontrol
ketepatan
pemberian
makan.
ANALISA
Harus
disediakan
tenaga
pramusaji
tersendiri
LANGKAH
III
N
O
FAKTOR
MAN
PENYEBAB
Kurang nya
jumlah SDM
di Inst. Gizi
DAMPAK
Belum bisa
menyajikan
makan
langsung ke
meja pasien.
ANALISA
Ideal
Kebutuhan
Tenaga 3
pramusaji X 4
Shift = 12
Orang,
2 Tenaga
Pemasak X 4
Shift + 8 Orang
2 Tenaga
pengganti cuti
Total 22
Orang..
Sekarang
tenaga yg ada
baru 15 Orang
jadi kurang 7
Orang.
LANGKAH
IV
NO Faktor
RENCANA PERBAIKAN
SEBAB
WHAT
WHY
HOW
1 METHOD WHEN
E
WHERE
WHO
HOW
MUCH
LANGKAH
IV
NO Faktor
RENCANA PERBAIKAN
WHAT
WHY
SEBAB
HOW
2
MAN
WHEN
Oktokber 2014
WHERE
WHO
HOW
MUCH
LANGKAH V.
NO
FAKTOR DOMINAN
MAN
PENGATASAN
WAKTU
Sudah tersedia
sblm akreditasi
PIC
Isdiyasih,
AMG
LANGKAH V.
NO
FAKTOR DOMINAN
METHODE
WAKTU
Awal 2015
PIC
Koordinasi
dg
Kepegawai
an.
PENGATASAN
Tenaga yg dibutuhkan :
2 Pengganti Cuti
Total : 17 Orang.
Kekurangan tenaga 2 orang
LANGKAH
VI
Setelah dilakukan Penyajian Makan Oleh Pranmusaji maka hasilnya :
1.Ketepatan waktu pemberian makan ke meja pasien
2.Tepat diet, tepat sasaran
3Terkontrolnya Jumlah dan Jenis Alat Makan.
LANGKAH VI
Q
C
Tidak bisa mengontrol pemberian makan, jumlah & jenis alat makan
yg
- ke pasien.
S
M
LANGKAH VII
URUTAN KERJA
1.