Peralatan makan yang digunakan pihak rumah sakit adalah plato dan sendok
stainless steel untuk pasien kelas I, II dan III, mangkuk atau piring dan sendok
stainless steel untuk pasien kelas VIP. Pada penyajian dengan mangkuk atau piring
dilakukan penutupan dengan plastik bening (wrapping).
Frekuensi pemberian makanan atau pendistribusian makanan bagi pasien di
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata adalah tiga kali makanan utama dan dua kali
makanan selingan. Pada pasien kelas VIP diberikan penambahan lauk hewani pada
pasien diet khusus. Selingan pada kelas VIP pada pagi hari terdiri dari dua macam
menu dan pada selingan sore satu macam menu yaitu bubur. Sedangkan pemberian
makanan untuk kelas I, II dan III adalah tiga kali makanan utama dan dua kali
makanan selingan pagi dan sore hari yang terdiri dari satu macam menu. Pemberian
snack untuk kariyawan 2 kali dalam sehari, namun dibedakan menjadi dua jenis yaitu
untuk kariyawan shift pagi-sore dan high risk untuk kariyawan shift malam. Menu
untuk snack high risk yaitu susu, roti, kacang hijau siap minum, dan nasi bakar.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam distribusi dan penyajian makanan
menurut Moehyi (1992), antara lain :
1. Makanan harus didistribusikan dan disajikan kepada konsumen tepat
waktu pada waktunya.
2. Makanan yang disajikan harus sesuai dengan jumlah atau porsi yang telah
ditentukan.
3. Kondisi makanan yang disajikan juga harus sesuai. Dalam hal ini yang
perlu diperhatikan adalah temperatur makanan pada waktu disajikan.
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan RI. 2004. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1204/Menkes/Sk/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Jakarta :
Departemen Kesehatan
Kemenkes. 2015. Pedoman PGRS (Pelayanan Gizi Rumah Sakit). Jakarta: Kemenkes RI.
Depkes.2008. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Jakarta: Direktorat Bina Pelayanan
Medik Dasar, Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik.
Moehyi, Sjahmien. 1992. Penyelenggaraan Makanan Insitusi dan Tata Boga. Jakarta: Bhatara