Disusun oleh :
GIZI 5B
1. Latar Belakang
2. Hasil
Pembelian Bahan Sayur, buah, bumbu basah, dan lauk pengadaannya setiap hari,
Makanan perencanaannya setiap 3 bulan sekali. Untuk bahan makanan kering per 10
hari. Untuk enteral/parenteral satu tahun 4-6 kali pengiriman. Bahan habis
pakai perencanaannya setiap satu semester/ 2 kali.
Penyimpanan dan Bahan makanan di instalasi gizi diterima oleh tim penerima yaitu Unit
Distribusi Bahan layanan pengadaan barang/jasa (ULBBJ2). Penyimpanan bahan makanan
Makanan ditaruh di Freezer sedangkan untuk distribusi dilakukan oleh bagian Distribusi
dan Penyedia Bahan Makanan.
Persiapan Bahan Bahan makanan yang telah diterima oleh tim penerima diambil masuk ke unit
Makanan dapur persiapan , terbagi sesuai dengan tempat seperti daur persiapan lauk,
dapur persiapan sayur, dapur persiapan buah
Pengolahan
Bahan Makanan
Distribusi
Makanan
Efisien
Penyelenggaraan
Makanan (Alur
Kerja)
Sanitasi, Higiene,
dan Keselamatan
Kerja
Pengawasan dan
Pengendalian
Mutu Makanan
Kepuasan
Konsumen
Keuntungan
3. Pembahasan
Dari hasil pengamatan yang kami lakukan melalui youtube pada Instalasi Gizi RSUP
Dr.Sardjito Yogyakarta menunjukkan bahwa untuk data input yang tidak kami peroleh
yaitu data ketenagaan dan anggaran biaya. Untuk data ketenagaan dijelaskan bahwa sudah
beberapa tahun RS ini menerapkan Analisis Beban Kerja (ABK) sehingga dihitung
kebutuhan tenaga kerja/unit namun tidak dijabarkan secara rinci mengenai berapa jumlah
tenaga kerjanya walaupun begitu hal ini sudah sesuai dengan teori dari sistem
penyelenggaraan makanan institusi yang menetapkan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan
analisis ketenagaan, misal ahli gizi, pramusaji, juru masak, petugas gudang, petugas
administrasi sudah dihitung ABK-nya, analisis kebutuhan tenaga kerja inilah yang akan
diajukan ke rumah sakit jika ada kekurangan tenaga kerja. Namun jika dari sisi ABK
sudah terpenuhi maka itulah jumlah tenaga yang akan dijalankan.
Untuk peraturan dan kebijakan, karyawan yang datang masuk loker kemudian ganti
pakaian kerja, pakaian kerja diinstalasi gizi di RS ini berupa kaos lengan panjang dan ada
ketentuan setiap hari berganti , jika karyawan berkerudung harus ganti dengan kerudung
yang telah ditentukan. Setelah dari loker menuju wastafel untuk cuci tangan sesuai
pedoman cuci tangan 6 langkah. Kemudian pegawai menuju Lemari APD bagi yang tidak
menggunakan kerudung menggunakan topi, kemudian menggunakan celemek, terakhir
memasang masker setelah itu memasang alas kaki tertutup yang telah disediakan
kemudian masuk ke ruang steril, kemudian masuk ke unit masing-masing. Setelah masuk,
ruangan terbagi lagi ke masing-masing unit. Sebelum mengolah bahan makanan dilihat
terlebih dahulu jadwal menu sesuai menu hari tersebut sehingga mereka tahu apa yang
harus mereka masak hari ini. Hal ini sesuai dengan teori bahwa menu dimasak
berdasarkan susunan menu yang telah ditetapkan berdasarkan siklus menu.
Data Proses yang kami peroleh diantaranya seperti perencanaan kebutuhan bahan
makanan yang dibuat oleh ahli gizi berdasarkan data yang ada, jumlah pasien, menu yang
akan disajikan apa, frekuensinya seperti apa. Kemudian usulan itu akan diberikan ke unit
pelayanan pengadaan barang dan jasa. Dari unit pengadaan barang dan jasa yang akan
memproses apakah pembelian makanan dengan lelang apakah dengan langsung sesuai
dengan peraturan. Jika dalam proses diperlukan penjelasan kerja maka unit pengadaan
akan menghubungi tim ahli gizi untuk rapat/koordinasi mengenai penjelasan kerja kepada
rekan-rekan kerja yang lain.
Penyimpanan dan distribusi bahan makanan, bahan makanan akan diantar oleh rekanan ke
instalasi gizi kemudian akan diterima oleh tim penerima yaitu Unit Layanan Pengadaan
Barang/Jasa (ULBBJ2). Kemudian tim ULBBJ2 menerima bahan sesuai yang tertulis
didalam kontrak dan sesuai spesifikasi yang diminta yang dijadikan panduan untuk
menerima. Penyimpanan bahan makanan ditaruh di freezer sedangkan untuk distribusi
dilakukan oleh bagian Distribusi dan Penyedia Bahan Makanan.
Persiapan bahan makanan, bahan makanan dipersiapkan didapur persiapan setelah itu
diambil oleh petugas pengolahan dibawa ke ruang pengolahan. Bahan makanan yang
telah diterima oleh tim penerima diambil masuk ke unit dapur persiapan , terbagi sesuai
dengan tempat disana ada daur persiapan lauk, dapur persiapan sayur, dapur persiapan
buah untuk persiapan buah diawali buah dicuci dikupas dipotong sesuai standar porsi
yang telah ditentukan. Untuk bahan makanan lain seperti sayur, lauk setelah proses
pencucian dan penirisan pada unit persiapan kemudian akan di bawa ke proses
pengolahan jadi akan terpisah antara pengolahan sayur, lauk, buah. Di ruang persiapan
tetap dilakukan pengawasan untuk melihat mutu. Sebagai contoh benar tidak bayam yang
dipotong tidak ada rumput yang masuk saat proses pengolahan itu termasuk contohnya.
LANJUTAN RARA…
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan kami pada instalasi gizi RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta,
menunjukkan bahwa untuk data input yang tidak kami peroleh yaitu data ketenagaan dan
anggaran biaya. Untuk data ketenagaan RS ini telah menerapkan Analisis Beban Kerja
(ABK) sehingga dihitung kebutuhan tenaga kerja/unit namun tidak dijabarkan secara rinci
mengenai berapa jumlah tenaga kerjanya walaupun begitu hal ini sudah sesuai dengan
teori dari sistem penyelenggaraan makanan institusi yang menetapkan kebutuhan tenaga
kerja berdasarkan analisis ketenagaan. Bentuk penyelenggaraan di RS ini yaitu
penyelenggaraan makanan institusi yang berorientasi pelayanan (bersifat non-komersial)
yaitu Instalasi Gizi RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta. Sarana dan Prasarana, untuk sarana
dan prasarana sendiri dijelaskan seperti sarana penyimpanan bahan makanan, sarana
persiapan, sarana pengolahan, dan sarana distribusi. Untuk anggaran biaya tidak
dijelaskan mengenai anggaran biaya yang digunakan oleh Intalasi Gizi RSUP Dr.Sardjito
Yogyakarta. Untuk peraturan dan kebijakan, pegawai diwajibkan mengganti pakaian
dengan pakaian kerja yang telah ditentukan, menggunakan APD lengkap seperti masker,
topi penutup kepala, celemek, sarung tangan dan sepatu yang telah disediakan RS. Data
proses yang kami peroleh diantaranya seperti Perencanaan kebutuhan bahan makanan,
Pembelian bahan makanan, Penyimpanan dan distribusi bahan makanan, Persiapan bahan
makanan, Pengolahan bahan makanan, Distribusi makanan, Sanitasi, Higiene dan
Keselamatan kerja. Untuk data output seperti Mutu makanan, Kepuasan konsumen, dan
Keuntungan.
5. Daftar Pustaka