Anda di halaman 1dari 45

PERENCANAAN TERAPI DIET

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

001/SPO/GIZI

1/2

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

Januari 2015

dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur

PENGERTIAN

Perencanaan terapi diet adalah kegiatan merencanakan terapi diet pasien


berdasarkan assesment yang telah ditentukan

TUJUAN

Terlaksananya terapi
penyembuhan pasien

KEBIJAKAN

SK Direksi RSIA MURNI ASIH No : Tentang Kebijakan Pelayanan Asuhan


Gizi Klinik RSIA Murni Asih

PROSEDUR

diet

yang

adekuat

untuk

mendukung

proses

1. Siapkan lembar formulir pengkajian gizi


2. Hitung kebutuhan gizi pasien, gunakan rumus :
a. Pasien dewasa (rumus Harris Benedict)
Hitung kebutuhan energi basal
E = 66 + (13,7 x BBI) + (5 x TB) (6,8 x U), untuk pasien lakilaki
E = 655 + (9,6 x BBI) + (1,7 x TB) (4,7 x U),untuk pasien
wanita
Tambahkan kebutuhan energi basal untuk :
Faktor strees x kebutuhan energi basal
- Stress ringan (bedah elektif tanpa komplikasi dan
patah tulang) + 10-15%
- Stress sedang (bedah elektif dengan komplikasi dan
patah tulang) = 20-40%
- Stress berat (luka bakar berat) = 50-100%
Aktifitas x kebutuhan energi basal
- Dengan menggunakan oksigen = -15%
- Tidak sadar / koma = 0%
- Bedresst dan sadar = 10%
- Duduk dikursi = 20%
- Bergerak/jalan di ruang rawat = 30%
SDA x kebutuhan energi basal
- Makanan parenteral = 0%
- Makanan enteral = 1-4%
- Makanan lunak = 5-7%
- Makanan biasa = 8-10%
Koreksi suhu
- Tambahkan 13% x kebutuhan energi basal setiap
peningkatan suhu 1 dari suhu tubuh normal
3. Tentukan jenis diet dan bentuk makanan pasien (pertimbangkan daya
terima dan tingkat kesulitan makan pasien)

4. Pantau asupan makan pasien


5. Pantau data subjektif dan objektif yang mendukung assesment
6. Lakukan monitoring dan evaluasi terhadap terapi diet yang telah
dilaksanakan.
7. Catat hasil pengamatan dalm lembar catatan perkembangan kolom
planning

UNIT TERKAIT

HR & Ahli Gizi

PERHITUNGAN KEBUTUHAN BAHAN MAKANAN HARIAN

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

002/SPO/GIZI

1/1

Tanggal Terbit
Januari 2015

Ditetapkan,
Dr. Florencesia Angkawijaya
Direktur

PENGERTIAN

Perhitungan kebutuhan bahan makanan harian adalah menghitung bahan


makanan berdasarkan Formulir Pemesanan Makan Pasien dan direkap dalam
formulir rekap makanan.

TUJUAN

Diketahuinya jumlah bahan makanan yang harus disiapkan berdasarkan


jumlah pasien pada saat itu.

KEBIJAKAN

SK Direksi RSIA Murni Asih no. Tentang Kebijakan penyelenggaraan


Makanan di RSIA Murni Asih
1. Siapkan alat tulis, kalkulator dan formulir perhitungankebutuhan
pesanan makanan.
2. Cek formulir pemesanan makan pasien.
3. Masukkan data jumlah pasien dari masing-masing ruangan
perkelas ke dalam formulir rekap makan.
4. Buat rekapitulasi dari jumlah porsi pesanan makanan dengan
memperhatikan faktor-faktor.
a. Untuk pasien baru :
Untuk menu pilihan lauk hewani dan lauk nabati : + 5 % dari
jumlah porsi.
Untuk menu standar lauk hewani dan lauk nabati : + 10 %
dari jumlah porsi.
b. Untuk perhitungan kerusakan bahan makanan selama proses
pemasakan:
Lauk hewani :
- Telur : + 5 % dari komulatif jumlah porsi makanbiasa +
jumlah OSB
- Ayam / daging / ikan kakap : + 2,5 % dari komulatif
jumlah porsi makan biasa + jumlah OSB.
Lauk nabati : + 2,5 % dari komulatif jumlah porsi makan
biasa + jumlah OSB.
5. Serahkan kepada petugas masak sebagai data pemesanan
bahan makanan.

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

PERMINTAAN MAKAN PASIEN

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

003/SPO/GIZI

1/1

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

Januari 2015
Dr. Florencesia Angkawijaya
Direktur

PENGERTIAN

Kegiatan pengisian Buku Permintaan Makan Pasien Oleh Perawat

TUJUAN

Memperoleh data jumlah dan jenis makanan yang harus diproduksi dan
mengecek kesesuaian antara data alat hidang dengan jumlah pasien.

KEBIJAKAN

SK Direksi RSIA Murni Asih No. Tentang Kebijakan Penyajian Makanan


Pasien Rawat Inap.

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

1. Siapkan Buku Permintaan Makan.


2. Mintakan kepada perawat,Buku Permintaan Pelayanan Gizi untuk
permintaan tambahan / pengurangan makanan.
3. Validasi Buku Permintaan Makan Pasien di dapur utama oleh ahli
gizi.
4. Jika ada pasien baru/pulang/ pindah kelas /ruangan / meninggal.
Isi /Tulis di buku Permintaan Makan.
5. Kirim ke dapur utama:
a. Untuk Buku Permintaan Pelayanan Gizi sesuai dengan jam
antar alat hidang ke dapur.
- Makan pagi : jam 06.30
- Makan Siang : jam 12.00
- Makan Sore: Jam 16.30
b. Untuk pasien baru, permintaan makan dapat dilakukan
setiap saat. Sedangkan pengambilannya maksimal satu jam
setelah proses pemesanan. Jika waktu kedatangan pasien
diluar (sebelum dan sesudah) jam makan, maka pasien
tidak mendapat paket makan.
Ruang Perawatan

PENYIMPANAN DAN PENANGANAN BAHAN MAKANAN

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

004/SPO/GIZI

1/1

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

Januari 2015
Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur

PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN
PROSEDUR

Suatu tata cara menata, menyimpan, memelihara keamanan bahan makanan


kering dan segar baik kualitas maupun kuantitas di gudang bahan makanan
kering dan segar serta pencatatan dan pelaporannya.
1. Mempertahankan kondisi bahan makanan & menghindarkan
kerusakan / gangguan di lingkungannya.
2. Persediaan bahan makanan dalam jumlah & kuantitas yang cukup
untuk melayani kebutuhan bahan makanan bagi customer.
SK Direksi RSIA Murni Asih No. Tentang Kebijakan Penyelenggaraan
Makanan di RSIA Murni asih
1. Menyimpan bahan makanan Segar:
a. Lihat kebutuhan bahan makanan harian pada form rekap makan.
b. Keluarkan stock bahan makanan yang akan digunakan dari
chiller (sayuran, lauk nabati & bumbu ) & Freezer ( lauk
hewani ).
c. Letakkan bahan makanan tersebut di ruang peracikan sesuai
kebutuhan.
d. Masukkan bahan makanan yang telah dicuci / diracik ke dalam
ruang penyimpanan:
- Sayuran ke chiller dengan suhu 0-10C
- Lauk hewani persediaan malam disimpan ke dalam freezer
dengan suhu -24 0C.
- Lauk hewani persediaan pagi hari berikutnya & lauk hewani
stock disimpan di freezer dengan suhu -24 0 C.
- Untuk lauk hewani stock:
- Makanan siap saji (puding, roti dan buah ) dalam chiller
dengan suhu 0-10C sedangkan bakso, sosis disimpan
dalam freezer.
- Buah-buahan seperti pepaya, melon, semangka, pisang dan
jeruk disimpan dalam keranjang buah.
- Catat suhu chiller & freezer pada kartu pemantauan suhu
oleh pengawas shift dinas. Waktu pencatatan kartu
pemantauan suhu oleh pengawas shift dinas. Waktu
pencatatan kartu pemantauan suhu untuk shift siang antara
pukul 14.00 15.00 WIB. (kolom tengah ), untuk shift malam
antara pukul 19.00 20.00 WIB ( kolom kanan ), dan untuk
shift pagi antara pukul 06.00 07.00 WIB (kolom kiri).
e. Catat sisaan bahan makanan tersebut ke dalam kartu stock
2. Menyimpan Bahan Makanan Kering :
a. Distribusikan bahan makanan kering sesuai dengan kebutuhan

shift pagi, sore, malam.


b. Keluarkan bahan makanan kering menurut sistem FIFO
Catat bahan makanan yang didistribusikan dan sisa bahan makanan ke dalam
kartu stock.
UNIT TERKAIT

PERENCANAAN KEBUTUHAN
BAHAN MAKANAN

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN
TUJUAN

KEBIJAKAN
PROSEDUR

UNIT TERKAIT

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/GIZ/005

01

7 dari 45

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

Januari 2015

Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur

Adalah kegitan menghitung kebutuhan makanan untuk waktu tertentu.


Agar selalu tersedia bahan makanan secara lengkap sesuai kebutuhan.

Kegiatan perencanaan kebutuhan bahan makanan merupakan tanggung jawab


petugas Ahli Gizi Rumah Sakit ( AGRS )
1. Petugas Ahli Gizi ( AGRS ) menghitung jumlah macam/jenis dan kualitas
bahan makanan yang dibutuhkan.
2. Penghitungan ini dilakukan berdasarkan jenis menu, standar perhitungan
bahan makanan, jumlah pasien/karyawan, stok bahan makanan yang ada
digudang dan jangka waktu pemakaian
3. Penghitungan perencanaan kebutuhan bahan makanan basah dilakukan
secara harian sedangkan untuk bahan makanan kering ada yang dibuat 2
hari sekali. Hal ini karena mengingat kapasitas gudang penyimpanan yang
terbatas.
4. Perencanaan kebutuhan bahan makanan ini ditulis di form Purchase
Requestion (PR) bahan makanan lalu diserahkan kepada petugas belanja
untuk direalisasikan.
Ahli Gizi Rumah Sakit (AGRS)

PENYUSUNAN ANGGARAN BELANJA GIZI

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN
PROSEDUR

UNIT TERKAIT

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/GIZ/006

01

8 dari 45

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

Januari 2015

Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur

Penyusunan anggaran belanja gizi adalah proses penentuan perkiraan jumlah


biaya yang harus dikeluarkan untuk kegiatan di Unit Gizi dalam waktu 1
bulan dan 1 tahun ke depan.
Tersedianya perkiraan anggaran belanja gizi untuk menunjang pelaksanaan
kegiatan di Unit Gizi.
Belanja gizi sesuai dengan anggaran yang sudah disetujui manajemen
Rsia.Murni Asih
1. Ka Unit Gizi menyusun anggaran belanja di dalam form isian
2. Untuk anggaran biaya rutin, perhitungan mempergunakan rumus sebagai
berikut:
a) Perkiraan biaya makan pasien 1 tahun :
Rata-rata jumlah pasien perhari x harga makanan per pasien x 31 x 12
b) Perkiraan biaya makan karyawan 1 tahun :
75% x total jumlah karyawan x harga makanan per porsi x 31 x 12
c) Perkiraan biaya extra susu/telor untuk karyawan yang beresiko tinggi
terhadap pekerjaannya 1 tahun :
d) Jumlah karyawan Radiologi/Laundry yang dinas x harga susu/telorx
31 x 12
e) Perkiraan biaya snack training/rapat 1 tahun :
Jumlah training/rapat 1 bulan x rata-rata jumlah peserta x harga ratarata snack x 12
3. Perkiraan biaya pembelian alat baru/perbaikan alat lama disesuaikan
dengan jenis alat baru yang dibutuhkan/jenis alat lama yang perlu
perbaikan.
4. Setelah rencana anggaran belanja tersusun rapi, diajukan ke Direksi untuk
mendapatkan persetujuan.
Keuangan, Accounting, Kabid Medis & Penunjang

PENGADAAN BAHAN MAKANAN

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN
TUJUAN

KEBIJAKAN
PROSEDUR

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/GIZ/007

01

9 dari 45

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

Januari 2015

Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur

Pengadaan bahan makanan adalah suatu kegiatan pemesanan bahan makanan


ke suplier yang diperlukan untuk pengolahan makanan pasien dan karyawan.
Semua bahan makanan/barang yang dibutuhkan dapat tersedia lengkap hari
ini.
Pengadaan bahan makanan merupakan tanggung jawab Ahli Gizi dan Petugas
Gizi.
1. Ahli Gizi Rumah Sakit (AGRS) merencanakan kebutuhan bahan makanan
kemudian memesan ke supplier.
2. Supplier yang ditunjuk oleh Rumah Sakit, mengirim bahan makanan
sesuai pesanan.
3. Ada 6 macam supplier yang dipergunakan yaitu:
a) Supllier kang mamat : mengirim ikan
b) Supplier Irma product : mengirim ayam
c) Supplier Doni supplier : mengirim sayur dan buah
d) Supplier Toko Adi : mengirim air mineral
e) Supplier Toko Adi : mengirim gas
. Setiap 1 bulan skali dilakukan tender ulang terutama untuk
menyesuaikan harga dan mengecek kualitas bahan.
4. Hal-hal yang dievaluasi meliputi :
a) Kualitas bahan yang dikirim
b) Kendaraan yang dipergunakan untuk mengirim
c) Ketepatan waktu pengiriman

UNIT TERKAIT

Ahli Gizi & Suplier

PENERIMAAN BAHAN MAKANAN

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN
TUJUAN

KEBIJAKAN
PROSEDUR

UNIT TERKAIT

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/GIZ/008

01

10 dari 45

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

Januari 2015

Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur

Penerimaan bahan makanan adalah kegiatan mencocokan dan menerima


bahan makanan yang dikirim supplier.
Memastikan agar bahan makanan yang diterima sudah sesuai dengan
spesifikasi dan jumlah pesanannya.
Harus ada standar spesifikasi bahan makanan.
1. Bahan makanan yang dikirim oleh supplier diterima oleh Ahli Gizi
Rumah Sakit (AGRS) dan Petugas Gizi
2. Ahli Gizi Rumah Sakit (AGRS) mencocokkan bahan makanan yang
datang dengan jumlah pesanan dan spesifikasinya.
3. Jika jumlah bahan makanan tidak sesuai pesanan maka ditulis berapa
aktual yang diterima, tetapi jika bahan makanan tidak sesuai dengan
spesifikasinya maka harus langsung dikembalikan ke suplier dengan
membuat berita acara penerimaan barang.
4. AGRS secara sampling melakukan pemeriksaan bahan makanan yang
diterima oleh petugas Gizi
Petugas Gizi & Suplier

PENYIMPANAN,PENANGANAN DAN DISTRIBUSI


BAHAN MAKANAN

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN

TUJUAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.

7.
8.
UNIT TERKAIT

No Revisi

Halaman

SPO/GIZ/009

01

11 dari 45

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

Januari 2015

Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur

Penyimpanan bahan makanan adalah kegiatan menempatkan bahan makanan


pada tempat yang tepat, sesuai karakteristik masing-masing bahan makanan.
Penanganan bahan makanan adalah kegiatan merapihkan atau mempersiapkan
bahan makanan sebelum disimpan/distribusi/diolah.
Distribusi bahan makanan adalah kegiatan mengeluarkan bahan makanan dari
gudang ke Pemasak dan pramusaji untuk di distribusikan sesuai permintaan
masing-masing.
Agar bahan makanan selalu tersedia dalam kondisi lengkap, baik & fresh.

KEBIJAKAN

PROSEDUR

No. Dokumen

Proses penanganan bahan makanan harus memperhatikan agar zat gizi


tidak hilang saat penanganan dan bahan makanan selalu fresh selama
disimpan.
Proses penyimpanan & distribusi bahan makanan menggunakan sistem
FIFO (First In First Out)
Makanan yang disimpan lebih awal harus dikeluarkan lebih dahulu.
Bahan makanan yang tanggal kadaluarsanya lebih awal harus dikeluarkan
lebih dahulu.
Penyimpanan bahan makanan harus ditata rapi, jika perlu ditutup rapat
dan disimpan dengan menggunakan sistem FIFO.
Untuk bahan makanan basah, seperti sayuran, buah-buahan disimpan di
chiler ( 10 C), sedangkan ayam, daging, ikan dan makanan beku
disimpan di frezeer (< 0 C).
Bahan makanan yang belum bertanggal diberi label tanggal kedatangan
barang.
Untuk bahan makanan kering disimpan di ruangan ber-AC ( 25 C)
dan diletakkan diatas rak/ diatas lantai dengan diberi alas.
Penanganan
bahan
makanan
dilakukan
dengan
cara
merapihkan/membersihkan/membungkus/menempatkan sebelum bahan
makanan disimpan/didistribusi.
Penanganan bahan makanan yang perlu mendapat perhatian adalah
penanganan sayur & buah, dimana sayur dan buah tersebut harus dicuci
dahulu baru boleh dipotong-potong agar vitamin yang larut dalam air
tidak ikut terbuang.
Distribusi bahan makanan dari ruang penyimpanan ke bagian Pengolahan
lalu ke bagian distribusi sesuai form permintaan yang sudah
ditandatangani.
Penghitungan persediaan/stock bahan makanan dilakukan dengan
menggunakan sistem kartu (Stock Card).
Ahli Gizi dan Petugas Gizi

PENGELOLAAN PRODUKSI & DISTRIBUSI


MAKANAN BAGI PASIEN RAWAT INAP,
RAWAT JALAN DAN PEGAWAI

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/GIZ/010

01

12 dari 45

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

Jauari 2015

Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur

PENGERTIAN

Pengelolaan, produksi dan distribusi makanan bagi pasien RWI, dan pegawai
adalah kegiatan pengolahan makanan yang berkualitas serta tata cara
pembagiannya sesuai kesepakatan yang telah ditentukan.

TUJUAN

Dihasilkan makanan pasien RWI yang tepat diet dan bercitarasa tinggi dan
makanan pegawai yang berkualitas sesuai selera serta semuanya dapat
didistribusikan tepat waktu.

KEBIJAKAN

Kegiatan pengelolaan produksi & distribusi makanan bagi pasien RWI, dan
pegawai mengacu pada standar Depkes RI dan Penuntun Diet.

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

1. Kegiatan penyelenggaraan makanan baik untuk pasien RWI,dan karyawan


di Rsia.Murni Asih dilaksanakan oleh Petugas Gizi
2. Petugas Pengolahan/ Pemasak memproduksi makanan sesuai perkiraan
jumlah pasien dan jumlah pegawai.
3. Ahli Gizi Rumah Sakit (AGRS) menyusun standar makanan baik untuk
pasien RWI dengan makan biasa atau diet khusus dan juga untuk pegawai
berdasarkan standar Depkes & buku penuntun diet.
4. Distribusi makanan untuk pasien RWI dan pegawai dilakukan sesuai
jadwal yang telah disepakati.
5. AGRS memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan distribusi makanan
pasien RWI dan pegawai untuk memastikan semua berjalan dengan baik.
Petugas`gizi

PERSIAPAN DAN PENGOLAHAN


BAHAN MAKANAN

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN
TUJUAN

KEBIJAKAN
PROSEDUR

UNIT TERKAIT

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/GIZ/011

01

13 dari 45

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

Januari 2015

Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur

Suatu kegiatan yang dilakukan oleh Pemasak dalam mempersiapkan, dan


mengolah bahan makanan menjadi masakan sesuai pesanan Ahli Gizi.
Memastikan semua masakan yang dipesan Ahli Gizi dapat dihidangkan tepat
waktu, tepat diet dan bercita rasa tinggi.
Semua persiapan dan pengolahan bahan makanan harus mengacu pada standar
resep.
1. Pemasak mempersiapkan bahan makanan yang akan diolah sesuai jumlah
pesanan AG.
2. Cara mempersiapkan bahan makanan yaitu dibersihkan, dicuci lalu
dipotong sesuai standar resep. Bahan makanan yang tidak langsung
dimasak dibersihkan terlebih dahulu baru disimpan di dalam
freezer/chiler.
3. Sebisa mungkin, semua pengolahan bahan makanan dilakukan secara
fresh/langsung sesaat sebelum jam makan terutama untuk sayuran.
4. Setelah diolah, Ahli Gizi melakukan tester cita rasa masakan
5. Jika semua sudah menyatakan setuju, maka masakan siap untuk ditata/di
porsi.
Tim Gizi

PENGETESAN RASA MAKANAN UNTUK


PENGAWASAN MUTU

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN
TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/GIZ/012

01

14 dari 45

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

Januari 2015

Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur

Adalah suatu kegiatan untuk mencicipi dan menilai semua rasa dan
penampilan makanan sebelum disajikan.
Menjamin mutu makanan yang akan disajikan meliputi : rasa, warna,
penampilan, tekstur, ukuran dan kebersihan, sehingga makanan yang disajikan
aman untuk dikonsumsi.
Secara berkala (min 1 tahun sekali) harus dilakukan pemeriksaan
mikrobiologi terhadap makanan yang disajikan ke pasien agar dapat menjamin
terwujudnya salah satu bentuk food safety.
1. Makanan yang selesai diolah harus di tester oleh ahli Gizi Rumah sakit
(AGRS) kemudian diletakkan di tempat penataan.
2. Ahli Gizi RS melakukan uji organoleptik yaitu : melihat, membaui dan
mencicipi masakan untuk mengetahui rupa, bentuk, warna, rasa, aroma,
tekstur dan ukuran dari makanan yang disajikan.
3. Jika terjadi ketidaksesuaian masakan terhadap standar, resep/standar diet
maka dikembalikan lagi ke bagian pengolahan untuk diperbaiki atau
diganti baru.
4. Untuk mengkonfirmasi cita rasa makanan jika terjadi komplain, maka
diambil sample semua makanan dan disimpan di lemari pendingin selama
+ 3 malam.
5. Secara berkala (min 1x setahun) Panitia Infeksi Nosokomial RS
melakukan pemeriksaan mikrobiologi secara sampling terhadap makanan
dan peralatan yang digunakan untuk pasien.
Petugas Gizi, Panitia Nosokomial RS

PENATAAN MAKANAN

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN
TUJUAN

KEBIJAKAN
PROSEDUR

UNIT TERKAIT

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/GIZ/013

01

15 dari 45

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

Januari 2015

Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur

Penataan makanan adalah suatu kegiatan menata dan menempatkan makanan


pada tempat yang sudah disediakan.
Menata makanan dengan cepat, tepat dan menarik sesuai diet dan pesanan
pasien.
Penataan makanan harus sesuai dengan standar alat untuk masing-masing
jenis makanan.
1. Makanan yang telah dimasak, diletakkan di atas meja persiapan.
2. Ahli Gizi RS melakukan uji organoleptik terhadap makanan.
3. Jika semua sudah sesuai, petugas Pramusaji menata makanan ke dalam
alat makan pasien dengan ketentuan sebagai berikut :

Nasi/ Tim/ Kentang/


= piring makan (Dinner plate)

Bubur
= mangkuk bubur (Cereal Bowl)

Sup/ Sayur Berkuah


= mangkuk sup (Soup cup)

Lauk/ Tumisan/ Puding = monkey dish/leaf dish

Buah
= monkey dish/leaf dish

Snack
= monkey dish/leaf dish

Minuman
= gelas
4. Setelah ditata, makanan ditutup dengan plastik penutup khusus.
5. Selanjutnya ditata di atas nampan sesuai pesanan menu masing-masing
pasien dan di cek oleh AG , lalu dimasukkan ke dalam trolley.
6. Jika ada makanan yang lebih, maka kelebihannya disimpan dalam trolley
khusus maksimal 4 jam dari jam distribusi.
7. Jika sampai 4 jam kemudian makanan tetap tidak terpakai, maka makanan
tersebut harus dibuang.
Petugas Gizi

PENGECEKAN MAKANAN PASIEN


SEBELUM DISTRIBUSI

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN
PROSEDUR

UNIT TERKAIT

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/GIZ/014

01

16 dari 45

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

Januari 2015

Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur

Pengecekan makanan pasien sebelum didistribusi adalah suatu kegiatan


pengecekan terakhir makanan pasien oleh Ahli Gizi RS (AGRS) sebelum
didistribusi ke pasien.
Memastikan bahwa makanan yang siap didistribusikan tersebut sudah tepat
dietnya, lengkap peralatannya dan sesuai dengan pesanan pasien.
AGRS harus memberi paraf pada form menu/stiker makan pasien sebagai
bukti bahwa makanan tersebut valid untuk di distribusi.
1. AGRS mengecek makanan yang sudah ditata di trolley sebelum
didistribusikan meliputi:
Apakah isi tray sudah sesuai dengan standar diet, standar kelas dan
pesanan pasien.
Jumlah tray sudah sesuai dengan jumlah pasien masing-masing
ruangan.
Jika semua sudah sesuai maka AGRS memberi paraf pada form
menu/stiker makan masing-masing pasien.
2. Petugas Pramusaji mengecek :
Kondisi trolley meliputi kebersihan, suhu dan fungsinya.
Ketepatan, kepantasan, kebersihan dan kelengkapan alat makan
pasien.
3. Sebelum trolly makanan dibawa ke ruangan dan didistribusikan ke
pasien, petugas service menghitung jumlah alat yang digunakan & ditulis
dalam form alat.
Petugas Gizi

DISTRIBUSI MAKANAN PASIEN


DAN ALAT MAKAN DI GIZI

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN
TUJUAN

KEBIJAKAN
PROSEDUR

UNIT TERKAIT

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/GIZ/015

01

17 dari 45

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

Januari 2015

Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur

Distribusi makanan pasien adalah suatu kegiatan pembagian makanan kepada


pasien yang dilaksanakan oleh tenaga pramusaji
Agar semua pasien dapat menerima makanan sesuai jam pembagian makanan.

Distribusi makanan pasien harus tepat waktu, tepat diet & sesuai pesanan
pasien.
1. Pramusaji membawa trolly makanan dari Unit Gizi ke masing-masing
ruangan.
2. Setelah di ruangan, Pramusaji membagi makanan ke pasien sesuai sticker /
form menu yang ada di masing-masing nampan.
3. Setelah selesai,Perawat/Ahli Gizi keliling ke semua pasien untuk
memastikan apakah semua pasien sudah mendapat makanan yang tepat
kecuali pasien yang sedang berpuasa.
4. Kurang lebih 1 jam berikutnya Pramusaji kembali ke ruangan pasien
untuk mengangkat bekas makan pasien dan mengembalikannya ke Unit
Gizi.
5. Pramusaji harus mencocokkan kembali jumlah peralatan makan yang
diangkat dari pasien dengan yang tertulis dalam buku alat.
6. Jika ada ketidaksesuaian, Pramusaji melapor ke Perawat dan ahli gizi
untuk dicari kembali sampai klop.
Petugas Gizi

PENGECEKAN ALAT MAKAN PASIEN DAN


ALAT MASAK DI GIZI

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

UNIT TERKAIT

No Revisi

Halaman

SPO/GIZ/0016

01

18 dari 45

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

Januari 2015

Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur

Pengecekan alat makan pasien adalah suatu kegiatan menghitung jumlah alat
makan pasien secara harian sesudah distribusi, kemudian menghitung secara
bulanan semua alat makan pasien dan alat masak yang ada di gizi.
Meminimalkan jumlah kehilangan alat makan pasien.

PROSEDUR

No. Dokumen

Pengecekan alat harian merupakan tanggung jawab Petugas Gizi


Pengecekan alat makan bulanan merupakan tanggung jawab Petugas Gizi
AGRS bertugas mengawasi penggunaan alatnya.

1. Petugas Pramusaji menghitung dan mencatat semua alat makan pasien


yang dibawa ke ruangan di dalam 1 buku alat/form alat.
2. Setelah pasien selesai makan alat di clear up dan dikembalikan lengkap
sesuai yang tertulis dalam buku.
3. Jika tidak lengkap petugas Pramusaji melapor ke Perawat dan Ahli Gizi
Rumah Sakit (AGRS) untuk mencari kembali dibantu oleh petugas dan
service shift berikutnya.
4. Tiap awal bulan, petugas Accounting RS, AGRS akan melakukan
pengecekan alat makan pasien dan alat masak kemudian membuat
laporan bulanan alat.
5. Tiap 1 bulan sekali petugas Ahli Gizi RS akan merekapitulasi total alat
yang hilang atau rusak,
Petugas Gizi

PENCUCIAN PERALATAN

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN
TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/GIZ/017

01

19 dari 45

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

Januari 2015

Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur

Pencucian peralatan adalah suatu proses kegiatan untuk membersihkan semua


peralatan yang kotor agar selalu terjaga hygiene sanitasinya.
Semua peralatan makan pasien dan sarananya selalu tersedia dalam kondisi
bersih, sehingga terjamin hygiene sanitasi peralatan makanan dan sarananya.
Semua peralatan makan pasien dicuci secara manual.
Semua trolly & tray pasien dilap bersih setiap hari dan di lap menggunakan
sabun 1x seminggu.
Semua peralatan kotor dibawa ke ruang pencucian alat.
1. Cara pencucian peralatan makan pasien yaitu: buang sampai bersih
semua sisa makanan & plastik cover yang ada, lalu di semprot air, beri
sabun dan bilas..
2. Cara pencucian peralatan memasak yaitu : buang sisa makanan yang
ada, cuci dengan air dan sabun (jika perlu direndam ) dan terakhir
ditiriskan di rak yang disediakan.
3. Untuk trolly dan tray makan dibersihkan dengan cara di lap basah lalu di
lap kering setiap hari.
4. Satu minggu sekali trolly dan tray ini di lap dengan sabun lalu dibilas
sampai bersih dan dilap lagi hingga kering.
Petugas Gizi

PENANGANAN SAMPAH DI GIZI

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/GIZ/018

01

20 dari 45

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

Januari 2015

Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur

TUJUAN

Penanganan sampah adalah suatu proses kegiatan untuk membuang sampah


pada waktu dan tempat yang telah ditentukan.
Agar sampah di Gizi dapat ditangani dengan baik sehingga tidak
menimbulkan pencemaran dan bau yang tidak sedap.

KEBIJAKAN

Semua sampah di Gizi harus dimasukkan dalam kantong plastik hitam, diikat
lalu dibuang oleh petugas kebersihan.

PENGERTIAN

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

1. Semua sampah di Gizi harus dimasukkan ke dalam plastik sampah atau


bak sampah yang dilapisi plastik hitam.
2. Pengisian plastik sampah , di ikat rapi dan diletakkan di ruang
dishwashing.
3. Petugas Gizi Akan Membuang sampah tersebut 3 kali sehari yaitu pagi
jam 08.00,Siang jam 14.00 dan sore jam 20.00 .
Petugas Gizi

PEMELIHARAAN & PERBAIKAN RUANGAN


DAN ALAT DI BAGIAN GIZI

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN
TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/GIZ/019

01

21 dari 45

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

Januari 2015

Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur

Adalah suatu kegiatan memelihara dan memperbaiki ruangan atau alat-alat


yang ada di Gizi.
Agar semua ruangan dan alat awet digunakan dan cepat dilakukan perbaikan
jika rusak.

Ada jadwal khusus pemeliharaan alat besar/khusus oleh Bag Umum


Petugas Gizi wajib melakukan pemeliharaan secara rutin dan jika ada
kerusakan wajib mencoba memperbaikinya sendiri, jika tidak mampu
harus melaporkan ke Bag Umum melalui AGRS.

1. Bag Umum menyusun jadwal pemeliharaan alat yang ada di bagian gizi.
2. Bag Umum secara rutin/sesuai jadwal datang ke gizi untuk melakukan
pemeliharaan alat-alat besar/khusus.
3. Petugas Gizi juga secara rutin melakukan pemeliharaan semua alat di Gizi
dan mencoba memperbaiki sendiri jika ada kerusakan.
4. AGRS menulis & menandatangani laporan kerusakan pada form
kerusakan alat kemudian diserahkan ke bag umum
Bag umum

PENJAMAH MAKANAN

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN
TUJUAN

KEBIJAKAN
PROSEDUR

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/GIZ/020

01

22 dari 45

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

Januari 2015

Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur

Pejamah makanan adalah orang yang berhubungan langsung dengan makanan


yang akan disajikan ke pasien.
Memastikan bahwa semua penjamah makanan telah menggunakan uniform
secara lengkap pada saat menjamah makanan.
Uniform untuk penjamah makanan terdiri dari : celemek, penutup rambut,
masker dan sarung tangan.
1. Semua

karyawan/Petugas

Gizi

harus

cuci

tangan

sebelum

menjamah/memegang makanan masak.


2. Lalu menggunakan celemek, tutup rambut, masker dan sarung tangan
selama menjamah makanan masak.
3. Dilakukan pemeriksaan rutin seminggu sekali terhadap kuku, rambut,
kebersihan badan dan pakaian, dan hasilnya ditulis dalam buku
kebersihan Petugas Gizi

UNIT TERKAIT

Petugas Gizi

PELAYANAN GIZI RUANG RAWAT INAP


No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/GIZ/021

01

22 dari 45

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN
PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

Januari 2015

Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur

Pelayanan gizi pasien RWI adalah kegiatan yang dilakukan oleh Unit Gizi
kepada pasien yang sedang dirawat di rumah sakit meliputi : anamnesa diet,
penentuan diet, penyediaan diet, penjelasan diet, kunjungan ahli gizi dan
evaluasi serta tindak lanjut pelayanan gizi.
Semua pasien RWI mendapatkan pelayanan gizi secara optimal.

Kegiatan pelayanan gizi ruang RWI mengacu pada standar Depkes RI.
1. Perawat menginformasikan ke Unit Gizi tentang diet pasien baru di dalam
form diet pasien baru/form Daftar Pesanan Diet Pasien (DPDP).
2. Ahli Gizi mengecek form pasien baru/DPDP tersebut kemudian merekap
dan membuat pesanan makanan.
3. Bagian Pramusaji menata makanan sesuai pesanan menu/diet masingmasing pasien.
4. Ahli Gizi Rumah Sakit (AGRS) mengecek makanan di dalam trolly
sebelum didistribusi ke ruangan.
5. AGRS mengunjungi pasien di ruang RWI untuk evaluasi diet pasien,
memberi penjelasan diet/konsultasi diet, mengecek intake pasien,
mendengarkan keluhan/informasi pasien serta menindaklanjutinya.
6. AGRS melakukan Asuhan Gizi Terstandar (AGT) pada pasien yang
dirawat dengan diet khusus/bermasalah dengan dietnya.
7. AGT dilakukan secara berkelanjutan selama pasien dirawat di RS.Permata
Ibu
8. Hasil kegiatan konsultasi diet & AGT dicatat di file pasien.
Dokter, Keperawatan

PENANGANAN MAKANAN & ALAT MAKAN


UNTUK PASIEN DENGAN
PENYAKIT MENULAR

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/GIZ/022

01

23 dari 45

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

Januari 2015

PENGERTIAN
TUJUAN

KEBIJAKAN
PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur

Adalah kegiatan pengaturan makanan dan cara menangani alat makan yang
digunakan pasien dengan penyakit infeksi menular.
Memastikan bahwa pasien mendapat makanan yang sesuai dengan
penyakitnya dan bekas alat makan yang digunakan dapat ditangani secara
khusus.
Penanganan pasien dan alat makan harus sesuai dengan buku pedoman PGRS
Depkes RI.
1. Perawat menginformasikan ke AGRS tentang diet khusus untuk pasien
dengan penyakit infeksi menular.
2. Ahli Gizi memberikan stempel INF yang artinya infeksi/ menular pada
masing-masing stiker/form menu makan pasien dengan penyakit menular
seperti GE, KP, Hepatitis, HIV, dll.
3. Khusus untuk pasien HIV petugas Pramusaji akan memisahkan bekas alat
makannya kedalam kantong plastik kuning.
4. Cara penanganan yaitu: direndam dulu dalam air panas yang telah diberi
sabun selama 15 menit atau direndam dalam larutan kaporit 50 ppm
selama 2 menit, kemudian di cuci dengan sabun, dibilas hingga
bersih,lalu di tiriskan.
5. Setelah selesai, semua alat makan dibawa kembali ke ruang persiapan
makanan dan siap untuk digunakan kembali.
Petugas Gizi

PEMBUATAN DAFTAR PESANAN


DIET PASIEN

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/GIZ/023

01

24 dari 45

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

Januari 2015

Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur

PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN
PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Daftar pesanan diet pasien (DPDP) adalah suatu daftar yang berisi tentang
jumlah, jenis diet dan pesanan-pesanan khusus masing-masing pasien di satu
ruangan yang dibuat oleh bagian keperawatan untuk bagian Gizi.
Memudahkan Ahli Gizi dan keperawatan mengecek jumlah pasien & jenis diet
yang diberikan kepada masing-masing pasien di ruangan.
DPDP harus diserahkan ke Bagian Gizi sebelum jam 06.00
1. Dokter mendiagnosa penyakit dan menentukan diet masing-masing
pasien.
2. AGRS menuliskan nama-nama pasien & dietnya di papan pantry.
3. AGRS mengisi semua data yang ada di Form DPDP.
4. Perawat
penanggung
jawab
mengecek
isi
DPDP
lalu
menandatanganinya.
Keperawatan

PENGATURAN MAKANAN PASIEN BARU/


PINDAH/PULANG/PERUBAHAN

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/GIZ/024

01

25 dari 45

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

Januari 2015

Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur

Adalah pemberitahuan tertulis di bagian Keperawatan ke bagian Gizi tentang


diet pasien baru, pasien pindah, dari 1 ruangan ke ruangan lain/pasien rencana

pulang/perubahan diet pasien yang sedang dirawat.

TUJUAN

KEBIJAKAN
PROSEDUR

Adanya informasi akurat (tertulis) dari perawatan ke bagian Gizi tentang


pasien baru/pindah/pulang/perubahan.
Semua informasi pasien baru/pindah/pulang/perubahan yang tidak tertulis
dalam form dianggap tidak sah.
1. Dokter menginstruksikan diet untuk pasien baru/pasien pindah/ pasien
rencana pulang/pasien berubah dietnya kepada perawat.
2. Perawat

menuliskan

instruksi

dokter

ke

dalam

formulir

dan

menandatanganinya.
3. Petugas Gizi menyampaikan form tersebut ke Ahli Gizi untuk

UNIT TERKAIT

mempercepat waktu,
Dokter, Keperawatan

PENYEBARAN ANGKET MAKAN PASIEN UNTUK


MENGETAHUI TINGKAT KEPUASAN PASIEN
TERHADAP PELAYANAN GIZI

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/GIZ/025

01

26 dari 45

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

Januari 2015

Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur

Adalah salah satu bentuk penelitian gizi dengan cara menyebarkan lembar
angket kepada pasien RWI yang berisi tentang penilaian cita rasa makanan
yang disajikan.

TUJUAN

KEBIJAKAN
PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Untuk mengetahui tingkat penerimaan makanan dan pendapat pasien terhadap


pelayanan gizi yang diberikan.
Penelitian Gizi melalui penyebaran angket ini dilakukan setiap 1 bulan sekali.
1. Jumlah sasaran 100 pasien dengan kriteria sebagai berikut :
Pasien berusia diatas 12 tahun.
Pasien sudah dirawat lebih dari 3 hari.
Pasien bisa menerima makanan bentuk lunak/biasa.
2. Angket disebarkan oleh Ahli Gizi dibantu perawat/ Pramusaji
3. Hasil angket direkap, dan diserahkan ke Unit Gizi.
4. Ka.Unit Gizi menganalisa & membuat laporan hasil angket makanan
pasien lalu diserahkan ke Kabid Medik dan Penunjang.
5. Hasil angket ini dapat dipakai sebagai masukan untuk :
Melihat mutu pelayanan gizi terhadap pasien rawat inap.
Masukan dalam perencanaan penyusunan menu baru.
Perbaikan pelayanan gizi pada umumnya.
Keperawatan, Kabid Medis, Petugas Gizi

PENGHITUNGAN KALORI DAN ZAT GIZI

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/GIZ/026

01

27 dari 45

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

Januari 2015

Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur

Penghitungan kalori & zat gizi adalah suatu proses penghitungan kebutuhan
kalori dan zat gizi pasien.

TUJUAN

KEBIJAKAN
PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Mengetahui kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing pasien.

Ahli Gizi harus menghitung kebutuhan kalori & zat gizi pasien jika dokter
belum menentukannya.
1. Ahli Gizi mengecek data pasien meliputi : nama, umur, jenis kelamin,
aktivitas, tinggi badan, berat badan dan diagnosa penyakit.
2. Ahli gizi menghitung kebutuhan kalori dan zat gizi sebagai berikut:
a. Penghitungan berat badan ideal :
Berat Badan Ideal = (TB-100) 10%
Jika wanita dengan TB 150 cm atau pria dengan TB 160 cm,
maka BBI = (TB-100) kg.
b. Kebutuhan kalori :
Wanita : BBI x 25 cal ditambah aktivitas
Pria : BBI x 30 cal ditambah aktivitas
Aktivitas (Ringan 20%, Sedang 30%, Berat 50%)
c. Kebutuhan zat gizi :
Karbohidrat : 50 65% total kalori
Protein : 15 20%
total kalori
Lemak : 20 30%
total kalori
Dokter, Keperawatan

ASUHAN GIZI TERSTANDAR

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/GIZ/027

01

28 dari 45

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

Januari 2015

Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur

Asuhan gizi terstandar adalah sarana dalam upaya pemenuhan zat gizi pasien.

TUJUAN

Memenuhi kebutuhan zat gizi pasien secara optimal baik berupa pemberian
makanan pada pasien maupun konsultasi gizi.

KEBIJAKAN

Pengisian form asuhan gizi terstandar diutamakan untuk pasien dengan diet
khusus (diet diabetes, rendah protein, rendah kalori dan malnutrisi).

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

1. Ahli Gizi mengisi semua data pasien yang diperlukan dalam lembar asuhan
gizi terstandar.
2. Ahli Gizi melakukan anamnesis riwayat gizi pasien.
3. Ahli Gizi menentukan kebutuhan terapi gizi yang meliputi :
Penentuan jenis diet pasien (jika belum ditentukan oleh dokter yang
merawatnya).
Pemantauan & evaluasi intake makan pasien & status gizinya.
Mempersiapkan leaflet diet untuk membantu menjelaskan apa yang
harus dijalankan pasien setelah pulang ke rumah.
Melakukan konsultasi diet.
Mencatat data konsultasi diet ini kedalam buku catatan gizi.

Dokter, Keperawatan

KONSULTASI DIET PASIEN RAWAT INAP

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/GIZ/028

01

29 dari 45

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

Januari 2015

Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur

Memberikan penjelasan diet kepada pasien rawat inap sesuai dengan


penyakitnya.

TUJUAN

KEBIJAKAN
PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Agar pasien bisa menerima diet yang disajikan selama dirawat.

Semua pasien yang dirawat dengan diet khusus akan diberikan konsultasi diet.
1. Konsultasi diet pasien rawat inap dapat dilakukan atas :
a. Permintaan Dokter/pasien
b. Penawaran Ahli Gizi ke Dokter/pasien
2. Ahli Gizi membaca file pasien dan mempersiapkan konsultasi diet.
3. Ahli Gizi melaksanakan asuhan gizi rawat inap dengan mengisi Form
Asuhan Gizi terstandar terutama untuk pasien yang berdiet khusus.
4. Ahli Gizi menghitung kebutuhan gizi pasien dan merencanakan dietnya
jika dokter belum menentukannya.
5. Ahli Gizi memberikan konsultasi diet dengan menggunakan leaflet diet,
daftar penukar dan contoh makanan pasien yang disajikan hari itu.
6. Ahli Gizi menginformasikan ke pasien bahwa jika sudah pulang dan ingin
berkonsultasi diet kembali, agar datang ke klinik gizi.
7. Ahli Gizi mencatat hasil konsultasi diet di file pasien dan buku catatan
konsultasi diet.
Dokter, Keperawatan

KONSULTASI DIET PASIEN RAWAT JALAN

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/GIZ/029

01

30 dari 45

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

Januari 2015

Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur

Memberikan penjelasan diet kepada pasien rawat jalan sesuai dengan


penyakitnya.

TUJUAN

KEBIJAKAN
PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Agar pasien dapat menjalankan dietnya dengan mudah, tepat dan penuh
kesadaran.
Konsultasi ini dilakukan sesuai jam kerja Ahli Gizi (AG).
1. Pasien mendaftar sendiri ke Front Office/ pasien dikirim dokter untuk
konsultasi diet
2. Front Office menyiapkan file pasien dan slip pembayaran lalu
menyerahkan ke Perawat Medical Center (MC).
3. Perawat Medical Center menghubungi Ahli Gizi.
4. Pasien dipersilahkan masuk ke klinik Gizi.
5. Ahli Gizi membaca file/surat pengantar dan data pendukung lain.
6. Ahli Gizi melakukan asuhan gizi RWJ dengan memberikan konsultasi diet
menggunakan leaflet diet, daftar penukar dan peraga makanan.
7. Setelah konsultasi diet selesai AG dapat mengecek tingkat pemahaman
pasien dengan cara meminta pasien untuk mendemonstrasikan jumlah dan
jenis makanan yang boleh dikonsumsi pasien dalam 1 hari dengan
menggunakan food model atau dengan cara menanyakan ke pasien apakah
ada yang kurang jelas.
8. Ahli Gizi mencatat hasil konsultasi diet di file pasien dan buku konsultasi
diet.
9. Ahli Gizi menandatangani slip pembayaran dan mengantar pasien ke kasir.
Dokter, Keperawatan, Keuangan

PPENCATATAN DAN PELAPORAN TENTANG


KESALAHAN PEMBERIAN PELAYANAN GIZI,KECELAKAAN
KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT
KERJA DI UNIT GIZI SERTA PENANGANAN KELUHAN PASIEN

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/GIZ/030

01

31 dari 45

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

Januari 2015

Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur

Adalah kegiatan untuk memantau, melaporkan dan menyelesaikan jika terjadi


kesalahan, kecelakaan dan keluhan pasien dalam kegiatan pelayanan gizi.

TUJUAN

Agar kejadian kesalahan, kecelakaan dan keluhan pasien segera dapat


ditindaklanjuti sehingga tidak terulang kembali.

KEBIJAKAN

Ahli Gizi Rumah Sakit (AGRS) bertanggung jawab terhadap adanya


kesalahan, kecelakaan, dan keluhan pasien yang berhubungan dengan
pelayanan gizi.

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

1. Jika terjadi kesalahan, kecelakaan dan keluhan pelayanan gizi, maka


AGRS segera menangani, mencari penyebab dan cara penyelesaian
masalahnya.
2. Pada kejadian kesalahan pemberian pelayanan gizi AGRS segera menemui
pasien/keluarga untuk mengecek kejadiannya, meminta maaf,
memperbaiki kesalahan.
3. Pada kejadian kecelakaan kerja di unit gizi, maka karyawan segera
mendapat pertolongan pertama dari unit gizi sendiri menggunakan yang
ada di dalam kotak P3K, jika memerlukan tindak lanjut segera dikirim ke
UGD, Ka.Unit Gizi menyerahkan laporan bulanan ke kabid yanmed jika
terjadi kecelakaan.
4. Jika ada keluhan pasien maka AGRS segera datang menemui pasien,
mengecek apa yang dikeluhkan, meminta maaf dan segera memperbaiki
serta menindaklanjuti agar tidak terulang lagi.
5. AGRS mencatat dalam form khusus semua kejadian kesalahan,
kecelakaan dan keluhan pasien dalam pelayanan gizi.
6. Ka.Unit Gizi melakukan evaluasi dan tindak lanjut jika diperlukan dan
atau melaporkan ke Kabid Medis jika memerlukan penanganan lebih
lanjut.
-

PENGATURAN DAN PENGONTROLAN AIR


DI UNIT GIZI

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/GIZ/031

01

32 dari 45

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

Januari 2015

Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur

Pengaturan dan pengontrolan air adalah kegiatan untuk mengatur penggunaan


air untuk minum, masak, mencuci dan membersihkan alat dapur & alat makan
yang dipakai di Unit Gizi.

TUJUAN

Air yang digunakan di Unit Gizi dapat memenuhi kebutuhan dan


menjadi mata rantai penularan penyakit.

KEBIJAKAN

Pemeriksaan mikrobiologis terhadap air yang digunakan di Unit Gizi


dilakukan setiap 6 bulan sekali.

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

tidak

1. Air yang digunakan di unit gizi adalah air tanah, air RO dan air
mineral kemasan.
2. Panitia Infeksi Nosokomial (PIN) atau bagian umum setiap 6 bulan
sekali mengontrol air yang digunakan di gizi melalui pemeriksaan
mikrobiologis.
3. Air mineral kemasan yang digunakan harus sudah terdaftar di Depkes
RI
terkontrol tanggal kadaluarsanya dan ada hasil analisa
mikrobiologinya.
Nosokomial, Bag umum

PEMERIKSANAAN KESEHATAN KARYAWAN GIZI


SECARA BERKALA

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/GIZ/032

01

33 dari 45

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

Januari 2015

Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur

Adalah suatu jenis pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara berkala yang
meliputi pemeriksaan fisik, urin, darah rutin, sputum dan anal swab.

TUJUAN

KEBIJAKAN
PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Agar semua karyawan gizi selalu dalam kondisi sehat dan aman untuk
menangani makanan pasien dan pegawai.

Pemeriksaan kesehatan dilakukan secara berkala tiap 6 bulan sekali, untuk


penjamah makanan sedangkan untuk bagian administrasi cukup 1 tahun
sekali.
1. Semua karyawan gizi sebelum bekerja harus dites kesehatannya untuk
memastikan bahwa karyawan tersebut sehat dan aman untuk
menangani makanan pasien dan pegawai.
2. Selanjutnya secara berkala karyawan diperiksa kesehatannya meliputi
pemeriksaan fisik, darah rutin, urin, sputum dan analswab.
3. Jika hasil pemeriksaan ada yang bermasalah maka harus segera ada
penanganan dan jika perlu dikonsulkan ke dokter spesialis untuk
mendapatkan perawatan lebih lanjut.
4. Semua hasil pemeriksaan kesehatan dicatat dan disimpan dalam satu
file khusus.
MCU, Penjamah Makanan,UGD

PEMBERIAN MAKAN KARYAWAN

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/GIZ/033

01

34 dari 45

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

Januari 2015

Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur

Pemberian makan karyawan adalah salah satu kesejahteraan yang diberikan


oleh Manajemen Rsia Murni Asih kepada karyawannya dalam bentuk 1 kali
makan setiap kali dinas.

TUJUAN

KEBIJAKAN
PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Untuk memenuhi kebutuhan Gizi karyawan selama bekerja sehingga


karyawan bisa bekerja secara optimal
Pengaturan pemberian makan karyawan ini berdasarkan kebijakan
Manajemen dan mengacu pada peraturan undang-undang tenaga kerja.
1. Ahli Gizi Rumah Sakit (AGRS) membuat standar makan karyawan sesuai
persyaratan Depkes..
2. AGRS melakukan tester makan karyawan sebelum dibagikan.
3. Petugas Gizi menyediakan secara lengkap dan berkualitas makanan
karyawan sesuai dengan menu yang sudah disepakati.
4. Karyawan bebas mengambil nasi sendiri, sedangkan lauk, sayur, dan buah
serta sambal dan kerupuk dibagikan oleh Petugas Gizi
5. Air mineral (galon),di sediakan d ruang gizi.
6. AGRS rumah sakit melakukan monitoring, evaluasi & tindak lanjut
terhadap pelaksanaan pemberian makan karyawan.
HR, Accounting/Keuangan

PENANGANAN TIKUS DAN SERANGGA DI


BAGIAN GIZI

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/GIZ/034

01

35 dari 45

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

Januari 2015

Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur

Adalah suatu kegiatan mencegah, menangani dan menghilangkan tikus dan


serangga yang muncul di bagian Gizi.

TUJUAN

Agar bagian Gizi terbebas dari tikus dan serangga yang membahayakan
makanan.

KEBIJAKAN

Penanganan & pencegahan munculnya tikus dan serangga di seluruh Rsia


Murni Asih dilaksanakan oleh pihak ke 3, yaitu pest control, dengan
pengawasan dari bagian kesehatan lingkungan

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

1. Jika karyawan melihat/menemukan tikus atau serangga di bagian Gizi


seperti : semut, kecoa, lalat, nyamuk, tikus, dll maka harus segera
ditangani supaya tidak muncul kembali.
2. Jika jumlahnya banyak atau sering muncul & mengganggu, maka Ahli
Gizi RS segera melapor ke bagian kesling agar dilakukan penanganan
khusus oleh bagian pest control.
3. Secara periodik petugas pest control melakukan tindakan pencegahan
terhadap munculnya tikus dan serangga di bagian Gizi.
Housekeeping (Pest Control), Catering

MONITORING DAN EVALUASI TERHADAP DOKUMEN


KEBIJAKAN,PROSEDUR PELAYANAN GIZI

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/GIZ/035

01

36 dari 45

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

Januari 2015

Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur

Adalah kegiatan untuk melakukan pengamatan, pengawasan dan evaluasi


terhadap seluruh kegiatan pelayanan gizi.

TUJUAN

KEBIJAKAN
PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan pelayanan gizi dapat berjalan


sesuai kebijakan dan prosedur yang ditetapkan.
Monitoring dan evaluasi terhadap dokumen kebijakan dan prosedur gizi
dilakukan minimal 6 bulan, sedangan monitoring dan evaluasi kegiatan gizi
dilakukan secara harian.
1. AGRS minimal setiap 6 bulan sekali melakukan monitoring & evaluasi
kembali semua dokumen kebijakan dan prosedur gizi.
2. Jika ada yang sudah tidak sesuai dengan perkembangan gizi mutakhir
maka segera dilakukan perubahan dengan persetujuan direksi.
3. Sedangkan untuk kegiatan pelayanan gizi monitoring dan evaluasi
dilakukan secara harian dan hasilnya dituliskan pada form khusus
monitoring dan evaluasi.
4. Setiap 6 bulan sekali AGRS membuat laporan hasil monitoring dan
evaluasi serta analisa dan tindak lanjutnya terhadap dokumen kebijakan,
prosedur dan kegiatan pelayanan gizi, kemudian diserahkan ke direksi.
---

EVALUASI KINERJA STAFF GIZI

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/GIZ/036

01

37 dari 45

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

Januari 2015

Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur

Adalah kegiatan untuk menilai staf gizi (Ahli Gizi Rumah Sakit/AGRS)
setelah kurun waktu 6 bulan/1 tahun.

TUJUAN

KEBIJAKAN
PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Untuk mengetahui sampai sejauh mana AGRS melaksanakan tugas sesuai


uraian tugas masing-masing.
Setiap 6 bulan sekali unit gizi melakukan penilaian intern di lingkungan gizi.
1. Setiap 6 bulan sekali Ka. Unit Gizi melakukan penilaian terhadap
kualitas kerja AGRS.
2. Hasil penilaian ditulis dalam form khusus yang dibuat untuk intern gizi.
3. Hasilnya diserahkan ke Kabid Medik dan Penunjang untuk mendapat
persetujuan.
4. Selanjutnya hasil ini dipakai sebagai acuan penilaian tahunan dengan
menggunakan form dari Manajemen Rumah Sakit
Kabid Medis & Penunjang

PETUNJUK PENGGUNAAN ALAT PERKIRAAN BERAT MAKANAN

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/GIZ/037

01

38 dari 45

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

Januari 2015

Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur

Alat perkiraan berat makanan adalah penetapan suatu jenis alat khusus yang
dipakai untuk memperkiraan berat suatu makanan.

TUJUAN

KEBIJAKAN
PROSEDUR

Mengefisiensikan waktu yang diperlukan untuk penimbangan makanan.

Semua karyawan catering harus hafal semua jenis alat yang digunakan untuk
memperkirakan berat suatu makanan.
1. Ahli Gizi menetapkan beberapa jenis alat yang dipakai sebagai patokan
untuk penentuan perkiraan berat makanan.
2. Semua petugas catering dapat mempergunakan alat tersebut untuk
memporsi makanan tanpa harus menimbangnya lagi.
3. Jenis alat yang dipakai adalah :
a) Mangkok sayur melamin, untuk nasi/tim seberat + 200gr
b) Mangkok bubur, untuk bubur seberat + 300gr
c) Monkey dish untuk sayur seberat + 75gr
d) Gelas untuk susu/teh + 180 cc
e) Korek api untuk ukuran 1 potong lauk hewani/nabati seberat 50 gr
Kepustakaan :
Buku Standar Pelayanan Gizi Depkes RI.
Daftar Makanan Penukar, Depkes RI Persagi.

UNIT TERKAIT

Petugas Gizi

PETUNJUK PENGGUNAAN RICE COOKER

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/GIZ/038

01

39 dari 45

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

Januari 2015

Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur

Rice cooker adalah peralatan yang digunakan untuk memasak nasi. Ada 2
macam rice cooker di bagian Gizi yaitu rice cooker yang menggunakan listrik

TUJUAN

KEBIJAKAN
PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Untuk memudahkan pemasakan beras secara cepat dan efisien.

Seluruh petugas Gizi harus mengikuti petunjuk ini dengan benar.


1. Cuci beras yang akan dimasak dipanci rice cooker, lalu tambahkan air
dengan perbandingan 1 : 1 untuk rice cooker listrik
2. Untuk menyalakan rice cooker listrik dengan menyambungkan kabel ke
stop kontak dan menekan tombol (on) ke bawah, Nasi akan masak setelah
+ 30 menit dimana tombol on akan secara otomatis kembali ke posisi
semula,
3. Setelah digunakan bersihkan rice cooker dengan lap basah.
Petugas Gizi

PETUNJUK PENGGUNAAN BLENDER

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/GIZ/039

01

40 dari 45

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

Januari 2015

Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur

Blender adalah peralatan listrik yang berfungsi untuk menghaluskan bahan


makanan atau makanan.

TUJUAN

Agar bahan makanan dan makanan yang akan digunakan sudah dalam
keadaan halus.

KEBIJAKAN

Blender yang ada diruang cook khusus untuk menghaluskan bumbu-bumbu,


sedangkan blender yang ada di ruang prepare khusus untuk menghaluskan
makanan saring/sonde/jus.

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

1. Masukkan bahan makanan/makanan yang akan dihaluskan ke dalam


gelas blender. Jika perlu tambahkan sedikit air untuk memudahkan proses
penghancuran.
2. Tutup gelas blender letakkan diatas mesinnya kemudian colokkan kabel
ke stop kontak.
3. Tekan tombol 1 atau 2 untuk proses penghancuran setelah halus matikan
dengan menekan tombol kembali.
4. Cabut kabel dari stop kontak, lepaskan gelas blender dari mesinnya dan
tuang bahan yang sudah halus ke dalam wadah.
5. Cuci gelas blender, bersihkan mesin blender dengan lap dan simpan
kembali.
Petugas Gizi

PETUNJUK PENGGUNAAN FREEZER

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/GIZ/040

01

41 dari 45

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

Januari 2015
Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur

PENGERTIAN

Freezer adalah alat pembeku untuk menyimpan bahan makanan seperti


nugget, daging, ayam, ikan, dll yang menggunakan listrik dengan suhu <
-5C.

TUJUAN

KEBIJAKAN
PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Menyimpan makanan dalam keadaan beku agar tetap segar ketika akan
digunakan kembali.
Pengecekan suhu freezer harus dilakukan setiap hari.
1. Buka pintu freezer masukan bahan makanan yang sudah dibersihkan
dengan sistem First In First Out (FIFO) dengan identifikasi sistem
tanggal kedatangan atau tanggal expired.
2. Semua bahan makanan yang disimpan didalam freezer harus tertata dan
terbungkus rapih.
3. Tutup kembali freezer kemudian cek suhunya untuk memastikan bahan
makanan yang disimpan dalam keadaan beku.
4. Bersihkan freezer dengan cara merapikan dan mengelap.
Petugas Gizi

PETUNJUK PENGGUNAAN CHILLER

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/GIZ/041

01

42 dari 45

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

Januari 2015

Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur

Chiller adalah alat pendingin untuk menyimpan bahan makanan basah seperti
sayuran dan buah-buahan dengan menggunakan listrik bersuhu antara 7 15C.

TUJUAN

KEBIJAKAN
PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Agar bahan makanan yang disimpan didalamnya tetap dalam keadaan segar.

Pengecekan suhu chiller harus dilakukan setiap hari.


1. Buka pintu chiller kemudian masukkan bahan makanan yang sudah
dibersihkan dengan sistem First In First Out (FIFO).
2. Pisahkan penyimpanan antara sayuran dan buah-buahan.
3. Tutup kembali chiller periksa suhunya antara 7 15C agar bahan
makanan yang disimpan didalamnya tidak rusak.
4. Bersihkan chiller dengan cara merapihkan bahan makanan yang
disimpan dan mengelap semua bagian dalam dan luar chiller.
Petugas Gizi

PETUNJUK PENGGUNAAN KOMPOR GAS

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/GIZ/042

01

43 dari 45

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

Januari 2015

Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur

Kompor gas adalah alat penghasil panas yang berbahan bakar gas yang
digunakan untuk memasak makanan. Ada 2 kompor di bagian Gizi yaitu
kompor dengan 2 tungku.

TUJUAN

KEBIJAKAN
PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Memudahkan mengolah bahan makanan dengan menggunakan suhu yang


tinggi.
Semua petugas Gizi harus mengikuti petunjuk ini dengan benar.
1. Kompor gas harus selalu dalam keadaan stand by (pematik api selalu
menyala) untuk mengidentifikasi terjadinya kebocoran gas.
2. Jika akan digunakan putar tombol untuk menyalakan api, jika
menginginkan api yang besar putar kearah kanan, api kecil putar kearah
kiri dan untuk api sedang putar tombol di tengah.
3. Setelah selesai pemasakan matikan tombol kearah off.
4. Bersihkan alas penyangga tungku dan badan kompor dengan lap basah
dan sabun.
5. Pasang kembali alas penyangga jika sudah bersih dan kering.
.
Petugas Gizi

PETUNJUK PENGGUNAAN TIMBANGAN MAKANAN

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN
TUJUAN

No. Dokumen

No Revisi

Halaman

SPO/GIZ/043

01

44 dari 45

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

Januari 2015

Drg.Florencesia Angkawijaya
Direktur

Timbangan makanan adalah alat untuk menimbang makanan secara tepat


sesuai kebutuhan
Memastikan berat makanan sesuai yang diperlukan

KEBIJAKAN
PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Semua petugas Gizi harus mengikuti petunjuk ini dengan benar.


1. Penggunaaan timbangan bahan makanan (kapasitas 10 kg) cukup
dengan cara menyeimbangkan jarum pada angka 0, untuk timbangan
kecil 2 kg untuk menimbang makanan dilakukan dengan cara
meletakkan wadah (mangkok/piringan) diatas timbangan, seimbangkan
dengan cara memutar jarum ke angka nol (0). Taruh makanan yang akan
ditimbang diatas wadah timbangan perhatikan jarum timbangan agar
benar-benar berhenti memutar menunjuk kearah berat yang diperlukan.
2. Cara melihat ketepatan jarum timbangan adalah dengan berdiri lurus
didepan timbangan, jangan dari samping kiri atau kanan.
3. Jika makanan yang ditimbang belum sesuai dengan jumlah yang
diinginkan tambahkan atau kurangi sampai jarum timbangan benar-benar
menunjukkan ke angka yang tepat sesuai yang diperlukan.
4. Setelah selesai digunakan, bersihkan timbangan dan simpan kembali.
Petugas Gizi

Anda mungkin juga menyukai