STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
001/SPO/GIZI
1/2
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Januari 2015
dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur
PENGERTIAN
TUJUAN
Terlaksananya terapi
penyembuhan pasien
KEBIJAKAN
PROSEDUR
diet
yang
adekuat
untuk
mendukung
proses
UNIT TERKAIT
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
002/SPO/GIZI
1/1
Tanggal Terbit
Januari 2015
Ditetapkan,
Dr. Florencesia Angkawijaya
Direktur
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
003/SPO/GIZI
1/1
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Januari 2015
Dr. Florencesia Angkawijaya
Direktur
PENGERTIAN
TUJUAN
Memperoleh data jumlah dan jenis makanan yang harus diproduksi dan
mengecek kesesuaian antara data alat hidang dengan jumlah pasien.
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
004/SPO/GIZI
1/1
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Januari 2015
Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
PERENCANAAN KEBUTUHAN
BAHAN MAKANAN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
SPO/GIZ/005
01
7 dari 45
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Januari 2015
Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
SPO/GIZ/006
01
8 dari 45
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Januari 2015
Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
SPO/GIZ/007
01
9 dari 45
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Januari 2015
Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur
UNIT TERKAIT
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
SPO/GIZ/008
01
10 dari 45
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Januari 2015
Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
UNIT TERKAIT
No Revisi
Halaman
SPO/GIZ/009
01
11 dari 45
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Januari 2015
Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur
KEBIJAKAN
PROSEDUR
No. Dokumen
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
SPO/GIZ/010
01
12 dari 45
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Jauari 2015
Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur
PENGERTIAN
Pengelolaan, produksi dan distribusi makanan bagi pasien RWI, dan pegawai
adalah kegiatan pengolahan makanan yang berkualitas serta tata cara
pembagiannya sesuai kesepakatan yang telah ditentukan.
TUJUAN
Dihasilkan makanan pasien RWI yang tepat diet dan bercitarasa tinggi dan
makanan pegawai yang berkualitas sesuai selera serta semuanya dapat
didistribusikan tepat waktu.
KEBIJAKAN
Kegiatan pengelolaan produksi & distribusi makanan bagi pasien RWI, dan
pegawai mengacu pada standar Depkes RI dan Penuntun Diet.
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
SPO/GIZ/011
01
13 dari 45
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Januari 2015
Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
SPO/GIZ/012
01
14 dari 45
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Januari 2015
Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur
Adalah suatu kegiatan untuk mencicipi dan menilai semua rasa dan
penampilan makanan sebelum disajikan.
Menjamin mutu makanan yang akan disajikan meliputi : rasa, warna,
penampilan, tekstur, ukuran dan kebersihan, sehingga makanan yang disajikan
aman untuk dikonsumsi.
Secara berkala (min 1 tahun sekali) harus dilakukan pemeriksaan
mikrobiologi terhadap makanan yang disajikan ke pasien agar dapat menjamin
terwujudnya salah satu bentuk food safety.
1. Makanan yang selesai diolah harus di tester oleh ahli Gizi Rumah sakit
(AGRS) kemudian diletakkan di tempat penataan.
2. Ahli Gizi RS melakukan uji organoleptik yaitu : melihat, membaui dan
mencicipi masakan untuk mengetahui rupa, bentuk, warna, rasa, aroma,
tekstur dan ukuran dari makanan yang disajikan.
3. Jika terjadi ketidaksesuaian masakan terhadap standar, resep/standar diet
maka dikembalikan lagi ke bagian pengolahan untuk diperbaiki atau
diganti baru.
4. Untuk mengkonfirmasi cita rasa makanan jika terjadi komplain, maka
diambil sample semua makanan dan disimpan di lemari pendingin selama
+ 3 malam.
5. Secara berkala (min 1x setahun) Panitia Infeksi Nosokomial RS
melakukan pemeriksaan mikrobiologi secara sampling terhadap makanan
dan peralatan yang digunakan untuk pasien.
Petugas Gizi, Panitia Nosokomial RS
PENATAAN MAKANAN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
SPO/GIZ/013
01
15 dari 45
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Januari 2015
Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur
Bubur
= mangkuk bubur (Cereal Bowl)
Buah
= monkey dish/leaf dish
Snack
= monkey dish/leaf dish
Minuman
= gelas
4. Setelah ditata, makanan ditutup dengan plastik penutup khusus.
5. Selanjutnya ditata di atas nampan sesuai pesanan menu masing-masing
pasien dan di cek oleh AG , lalu dimasukkan ke dalam trolley.
6. Jika ada makanan yang lebih, maka kelebihannya disimpan dalam trolley
khusus maksimal 4 jam dari jam distribusi.
7. Jika sampai 4 jam kemudian makanan tetap tidak terpakai, maka makanan
tersebut harus dibuang.
Petugas Gizi
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
SPO/GIZ/014
01
16 dari 45
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Januari 2015
Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
SPO/GIZ/015
01
17 dari 45
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Januari 2015
Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur
Distribusi makanan pasien harus tepat waktu, tepat diet & sesuai pesanan
pasien.
1. Pramusaji membawa trolly makanan dari Unit Gizi ke masing-masing
ruangan.
2. Setelah di ruangan, Pramusaji membagi makanan ke pasien sesuai sticker /
form menu yang ada di masing-masing nampan.
3. Setelah selesai,Perawat/Ahli Gizi keliling ke semua pasien untuk
memastikan apakah semua pasien sudah mendapat makanan yang tepat
kecuali pasien yang sedang berpuasa.
4. Kurang lebih 1 jam berikutnya Pramusaji kembali ke ruangan pasien
untuk mengangkat bekas makan pasien dan mengembalikannya ke Unit
Gizi.
5. Pramusaji harus mencocokkan kembali jumlah peralatan makan yang
diangkat dari pasien dengan yang tertulis dalam buku alat.
6. Jika ada ketidaksesuaian, Pramusaji melapor ke Perawat dan ahli gizi
untuk dicari kembali sampai klop.
Petugas Gizi
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
UNIT TERKAIT
No Revisi
Halaman
SPO/GIZ/0016
01
18 dari 45
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Januari 2015
Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur
Pengecekan alat makan pasien adalah suatu kegiatan menghitung jumlah alat
makan pasien secara harian sesudah distribusi, kemudian menghitung secara
bulanan semua alat makan pasien dan alat masak yang ada di gizi.
Meminimalkan jumlah kehilangan alat makan pasien.
PROSEDUR
No. Dokumen
PENCUCIAN PERALATAN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
SPO/GIZ/017
01
19 dari 45
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Januari 2015
Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
SPO/GIZ/018
01
20 dari 45
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Januari 2015
Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur
TUJUAN
KEBIJAKAN
Semua sampah di Gizi harus dimasukkan dalam kantong plastik hitam, diikat
lalu dibuang oleh petugas kebersihan.
PENGERTIAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
SPO/GIZ/019
01
21 dari 45
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Januari 2015
Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur
1. Bag Umum menyusun jadwal pemeliharaan alat yang ada di bagian gizi.
2. Bag Umum secara rutin/sesuai jadwal datang ke gizi untuk melakukan
pemeliharaan alat-alat besar/khusus.
3. Petugas Gizi juga secara rutin melakukan pemeliharaan semua alat di Gizi
dan mencoba memperbaiki sendiri jika ada kerusakan.
4. AGRS menulis & menandatangani laporan kerusakan pada form
kerusakan alat kemudian diserahkan ke bag umum
Bag umum
PENJAMAH MAKANAN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
SPO/GIZ/020
01
22 dari 45
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Januari 2015
Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur
karyawan/Petugas
Gizi
harus
cuci
tangan
sebelum
UNIT TERKAIT
Petugas Gizi
No Revisi
Halaman
SPO/GIZ/021
01
22 dari 45
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Januari 2015
Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur
Pelayanan gizi pasien RWI adalah kegiatan yang dilakukan oleh Unit Gizi
kepada pasien yang sedang dirawat di rumah sakit meliputi : anamnesa diet,
penentuan diet, penyediaan diet, penjelasan diet, kunjungan ahli gizi dan
evaluasi serta tindak lanjut pelayanan gizi.
Semua pasien RWI mendapatkan pelayanan gizi secara optimal.
Kegiatan pelayanan gizi ruang RWI mengacu pada standar Depkes RI.
1. Perawat menginformasikan ke Unit Gizi tentang diet pasien baru di dalam
form diet pasien baru/form Daftar Pesanan Diet Pasien (DPDP).
2. Ahli Gizi mengecek form pasien baru/DPDP tersebut kemudian merekap
dan membuat pesanan makanan.
3. Bagian Pramusaji menata makanan sesuai pesanan menu/diet masingmasing pasien.
4. Ahli Gizi Rumah Sakit (AGRS) mengecek makanan di dalam trolly
sebelum didistribusi ke ruangan.
5. AGRS mengunjungi pasien di ruang RWI untuk evaluasi diet pasien,
memberi penjelasan diet/konsultasi diet, mengecek intake pasien,
mendengarkan keluhan/informasi pasien serta menindaklanjutinya.
6. AGRS melakukan Asuhan Gizi Terstandar (AGT) pada pasien yang
dirawat dengan diet khusus/bermasalah dengan dietnya.
7. AGT dilakukan secara berkelanjutan selama pasien dirawat di RS.Permata
Ibu
8. Hasil kegiatan konsultasi diet & AGT dicatat di file pasien.
Dokter, Keperawatan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
SPO/GIZ/022
01
23 dari 45
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Januari 2015
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur
Adalah kegiatan pengaturan makanan dan cara menangani alat makan yang
digunakan pasien dengan penyakit infeksi menular.
Memastikan bahwa pasien mendapat makanan yang sesuai dengan
penyakitnya dan bekas alat makan yang digunakan dapat ditangani secara
khusus.
Penanganan pasien dan alat makan harus sesuai dengan buku pedoman PGRS
Depkes RI.
1. Perawat menginformasikan ke AGRS tentang diet khusus untuk pasien
dengan penyakit infeksi menular.
2. Ahli Gizi memberikan stempel INF yang artinya infeksi/ menular pada
masing-masing stiker/form menu makan pasien dengan penyakit menular
seperti GE, KP, Hepatitis, HIV, dll.
3. Khusus untuk pasien HIV petugas Pramusaji akan memisahkan bekas alat
makannya kedalam kantong plastik kuning.
4. Cara penanganan yaitu: direndam dulu dalam air panas yang telah diberi
sabun selama 15 menit atau direndam dalam larutan kaporit 50 ppm
selama 2 menit, kemudian di cuci dengan sabun, dibilas hingga
bersih,lalu di tiriskan.
5. Setelah selesai, semua alat makan dibawa kembali ke ruang persiapan
makanan dan siap untuk digunakan kembali.
Petugas Gizi
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
SPO/GIZ/023
01
24 dari 45
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Januari 2015
Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Daftar pesanan diet pasien (DPDP) adalah suatu daftar yang berisi tentang
jumlah, jenis diet dan pesanan-pesanan khusus masing-masing pasien di satu
ruangan yang dibuat oleh bagian keperawatan untuk bagian Gizi.
Memudahkan Ahli Gizi dan keperawatan mengecek jumlah pasien & jenis diet
yang diberikan kepada masing-masing pasien di ruangan.
DPDP harus diserahkan ke Bagian Gizi sebelum jam 06.00
1. Dokter mendiagnosa penyakit dan menentukan diet masing-masing
pasien.
2. AGRS menuliskan nama-nama pasien & dietnya di papan pantry.
3. AGRS mengisi semua data yang ada di Form DPDP.
4. Perawat
penanggung
jawab
mengecek
isi
DPDP
lalu
menandatanganinya.
Keperawatan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
SPO/GIZ/024
01
25 dari 45
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Januari 2015
Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
menuliskan
instruksi
dokter
ke
dalam
formulir
dan
menandatanganinya.
3. Petugas Gizi menyampaikan form tersebut ke Ahli Gizi untuk
UNIT TERKAIT
mempercepat waktu,
Dokter, Keperawatan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
SPO/GIZ/025
01
26 dari 45
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Januari 2015
Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur
Adalah salah satu bentuk penelitian gizi dengan cara menyebarkan lembar
angket kepada pasien RWI yang berisi tentang penilaian cita rasa makanan
yang disajikan.
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
SPO/GIZ/026
01
27 dari 45
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Januari 2015
Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur
Penghitungan kalori & zat gizi adalah suatu proses penghitungan kebutuhan
kalori dan zat gizi pasien.
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Ahli Gizi harus menghitung kebutuhan kalori & zat gizi pasien jika dokter
belum menentukannya.
1. Ahli Gizi mengecek data pasien meliputi : nama, umur, jenis kelamin,
aktivitas, tinggi badan, berat badan dan diagnosa penyakit.
2. Ahli gizi menghitung kebutuhan kalori dan zat gizi sebagai berikut:
a. Penghitungan berat badan ideal :
Berat Badan Ideal = (TB-100) 10%
Jika wanita dengan TB 150 cm atau pria dengan TB 160 cm,
maka BBI = (TB-100) kg.
b. Kebutuhan kalori :
Wanita : BBI x 25 cal ditambah aktivitas
Pria : BBI x 30 cal ditambah aktivitas
Aktivitas (Ringan 20%, Sedang 30%, Berat 50%)
c. Kebutuhan zat gizi :
Karbohidrat : 50 65% total kalori
Protein : 15 20%
total kalori
Lemak : 20 30%
total kalori
Dokter, Keperawatan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
SPO/GIZ/027
01
28 dari 45
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Januari 2015
Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur
Asuhan gizi terstandar adalah sarana dalam upaya pemenuhan zat gizi pasien.
TUJUAN
Memenuhi kebutuhan zat gizi pasien secara optimal baik berupa pemberian
makanan pada pasien maupun konsultasi gizi.
KEBIJAKAN
Pengisian form asuhan gizi terstandar diutamakan untuk pasien dengan diet
khusus (diet diabetes, rendah protein, rendah kalori dan malnutrisi).
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
1. Ahli Gizi mengisi semua data pasien yang diperlukan dalam lembar asuhan
gizi terstandar.
2. Ahli Gizi melakukan anamnesis riwayat gizi pasien.
3. Ahli Gizi menentukan kebutuhan terapi gizi yang meliputi :
Penentuan jenis diet pasien (jika belum ditentukan oleh dokter yang
merawatnya).
Pemantauan & evaluasi intake makan pasien & status gizinya.
Mempersiapkan leaflet diet untuk membantu menjelaskan apa yang
harus dijalankan pasien setelah pulang ke rumah.
Melakukan konsultasi diet.
Mencatat data konsultasi diet ini kedalam buku catatan gizi.
Dokter, Keperawatan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
SPO/GIZ/028
01
29 dari 45
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Januari 2015
Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Semua pasien yang dirawat dengan diet khusus akan diberikan konsultasi diet.
1. Konsultasi diet pasien rawat inap dapat dilakukan atas :
a. Permintaan Dokter/pasien
b. Penawaran Ahli Gizi ke Dokter/pasien
2. Ahli Gizi membaca file pasien dan mempersiapkan konsultasi diet.
3. Ahli Gizi melaksanakan asuhan gizi rawat inap dengan mengisi Form
Asuhan Gizi terstandar terutama untuk pasien yang berdiet khusus.
4. Ahli Gizi menghitung kebutuhan gizi pasien dan merencanakan dietnya
jika dokter belum menentukannya.
5. Ahli Gizi memberikan konsultasi diet dengan menggunakan leaflet diet,
daftar penukar dan contoh makanan pasien yang disajikan hari itu.
6. Ahli Gizi menginformasikan ke pasien bahwa jika sudah pulang dan ingin
berkonsultasi diet kembali, agar datang ke klinik gizi.
7. Ahli Gizi mencatat hasil konsultasi diet di file pasien dan buku catatan
konsultasi diet.
Dokter, Keperawatan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
SPO/GIZ/029
01
30 dari 45
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Januari 2015
Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Agar pasien dapat menjalankan dietnya dengan mudah, tepat dan penuh
kesadaran.
Konsultasi ini dilakukan sesuai jam kerja Ahli Gizi (AG).
1. Pasien mendaftar sendiri ke Front Office/ pasien dikirim dokter untuk
konsultasi diet
2. Front Office menyiapkan file pasien dan slip pembayaran lalu
menyerahkan ke Perawat Medical Center (MC).
3. Perawat Medical Center menghubungi Ahli Gizi.
4. Pasien dipersilahkan masuk ke klinik Gizi.
5. Ahli Gizi membaca file/surat pengantar dan data pendukung lain.
6. Ahli Gizi melakukan asuhan gizi RWJ dengan memberikan konsultasi diet
menggunakan leaflet diet, daftar penukar dan peraga makanan.
7. Setelah konsultasi diet selesai AG dapat mengecek tingkat pemahaman
pasien dengan cara meminta pasien untuk mendemonstrasikan jumlah dan
jenis makanan yang boleh dikonsumsi pasien dalam 1 hari dengan
menggunakan food model atau dengan cara menanyakan ke pasien apakah
ada yang kurang jelas.
8. Ahli Gizi mencatat hasil konsultasi diet di file pasien dan buku konsultasi
diet.
9. Ahli Gizi menandatangani slip pembayaran dan mengantar pasien ke kasir.
Dokter, Keperawatan, Keuangan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
SPO/GIZ/030
01
31 dari 45
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Januari 2015
Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
SPO/GIZ/031
01
32 dari 45
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Januari 2015
Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
tidak
1. Air yang digunakan di unit gizi adalah air tanah, air RO dan air
mineral kemasan.
2. Panitia Infeksi Nosokomial (PIN) atau bagian umum setiap 6 bulan
sekali mengontrol air yang digunakan di gizi melalui pemeriksaan
mikrobiologis.
3. Air mineral kemasan yang digunakan harus sudah terdaftar di Depkes
RI
terkontrol tanggal kadaluarsanya dan ada hasil analisa
mikrobiologinya.
Nosokomial, Bag umum
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
SPO/GIZ/032
01
33 dari 45
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Januari 2015
Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur
Adalah suatu jenis pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara berkala yang
meliputi pemeriksaan fisik, urin, darah rutin, sputum dan anal swab.
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Agar semua karyawan gizi selalu dalam kondisi sehat dan aman untuk
menangani makanan pasien dan pegawai.
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
SPO/GIZ/033
01
34 dari 45
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Januari 2015
Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
SPO/GIZ/034
01
35 dari 45
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Januari 2015
Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur
TUJUAN
Agar bagian Gizi terbebas dari tikus dan serangga yang membahayakan
makanan.
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
SPO/GIZ/035
01
36 dari 45
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Januari 2015
Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
SPO/GIZ/036
01
37 dari 45
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Januari 2015
Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur
Adalah kegiatan untuk menilai staf gizi (Ahli Gizi Rumah Sakit/AGRS)
setelah kurun waktu 6 bulan/1 tahun.
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
SPO/GIZ/037
01
38 dari 45
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Januari 2015
Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur
Alat perkiraan berat makanan adalah penetapan suatu jenis alat khusus yang
dipakai untuk memperkiraan berat suatu makanan.
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Semua karyawan catering harus hafal semua jenis alat yang digunakan untuk
memperkirakan berat suatu makanan.
1. Ahli Gizi menetapkan beberapa jenis alat yang dipakai sebagai patokan
untuk penentuan perkiraan berat makanan.
2. Semua petugas catering dapat mempergunakan alat tersebut untuk
memporsi makanan tanpa harus menimbangnya lagi.
3. Jenis alat yang dipakai adalah :
a) Mangkok sayur melamin, untuk nasi/tim seberat + 200gr
b) Mangkok bubur, untuk bubur seberat + 300gr
c) Monkey dish untuk sayur seberat + 75gr
d) Gelas untuk susu/teh + 180 cc
e) Korek api untuk ukuran 1 potong lauk hewani/nabati seberat 50 gr
Kepustakaan :
Buku Standar Pelayanan Gizi Depkes RI.
Daftar Makanan Penukar, Depkes RI Persagi.
UNIT TERKAIT
Petugas Gizi
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
SPO/GIZ/038
01
39 dari 45
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Januari 2015
Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur
Rice cooker adalah peralatan yang digunakan untuk memasak nasi. Ada 2
macam rice cooker di bagian Gizi yaitu rice cooker yang menggunakan listrik
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
SPO/GIZ/039
01
40 dari 45
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Januari 2015
Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur
TUJUAN
Agar bahan makanan dan makanan yang akan digunakan sudah dalam
keadaan halus.
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
SPO/GIZ/040
01
41 dari 45
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Januari 2015
Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Menyimpan makanan dalam keadaan beku agar tetap segar ketika akan
digunakan kembali.
Pengecekan suhu freezer harus dilakukan setiap hari.
1. Buka pintu freezer masukan bahan makanan yang sudah dibersihkan
dengan sistem First In First Out (FIFO) dengan identifikasi sistem
tanggal kedatangan atau tanggal expired.
2. Semua bahan makanan yang disimpan didalam freezer harus tertata dan
terbungkus rapih.
3. Tutup kembali freezer kemudian cek suhunya untuk memastikan bahan
makanan yang disimpan dalam keadaan beku.
4. Bersihkan freezer dengan cara merapikan dan mengelap.
Petugas Gizi
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
SPO/GIZ/041
01
42 dari 45
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Januari 2015
Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur
Chiller adalah alat pendingin untuk menyimpan bahan makanan basah seperti
sayuran dan buah-buahan dengan menggunakan listrik bersuhu antara 7 15C.
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Agar bahan makanan yang disimpan didalamnya tetap dalam keadaan segar.
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
SPO/GIZ/042
01
43 dari 45
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Januari 2015
Dr.Florencesia Angkawijaya
Direktur
Kompor gas adalah alat penghasil panas yang berbahan bakar gas yang
digunakan untuk memasak makanan. Ada 2 kompor di bagian Gizi yaitu
kompor dengan 2 tungku.
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
SPO/GIZ/043
01
44 dari 45
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Januari 2015
Drg.Florencesia Angkawijaya
Direktur
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT