Anda di halaman 1dari 55

MSPM RSUD M.

Th djaman sanggau
Kelompok
1. Deswita 20172323011
2. Deta Berta 20172323012
3. Diah Syafitri 20172323013
4. Firasti Tia 20172323019
5. Indriani Ayuning W. 20172323021
6. Mirantika 20172323031
7. Novi Iriani 20172323036
8. Zana Riska 20172323061
Sistem Penyelenggaraan Makanan Rumah Sakit

Dari materi yang telah disampaikan


Menurut (PGRS, 2013) bentuk oleh ahli gizi dan hasil pemantauan
yang kami lihat, bentuk
penyelenggaraan makanan di penyelenggaraan makanan di Instalasi
Rumah Sakit meliputi: Gizi RSUD M. Th. Djaman Sanggau
yaitu menggunakan sistem swakelola.
1. Penyelenggaraan Makanan Untuk kelas I, II, III serta VIP
Sistem Swakelola menggunakan sistem swakelola dimana
2. Penyelenggaraan Makanan instalasi gizi bertanggung jawab penuh
Sistem Out-sourching atas pelaksanaan semua kegiatan
penyelenggaraan makanan.
3. Penyelenggaraan Makanan Jadi, dapat dikatakan bahwa RSUD M.
Sistem Kombinasi TH.DJAMAN Sanggau menerapkan
sistem Swakelola.
Sasaran Penyelenggaraan Makanan di Instalasi Gizi RSUD M.
TH.DJAMAN Sanggau

Dari hasil pengamatan yang kami lakukan serta dari data yang
diperoleh, sasaran penyelenggaraan makanan di RSUD M. TH.DJAMAN
Sanggau adalah pasien dan karyawan. Kelompok yang dilayani oleh
instalasi gizi RSUD M. TH.DJAMAN antara lain :

Pasien yang ada di RSUD M. Th Djaman terdiri dari kelas I, II, III dan
VIP. Pasien yang dilayani oleh instalasi gizi pada kelas I, II, III dan VIP
berjumlah ± 50 pasien per/hari yang menggunakan sistem
penyelenggaraan makanan swakelola.
Jenis Diet yang Dilayani Instalasi Gizi Tahun 2020

No. Jenis Diet Jumlah Persentase (%)


1 Makanan Biasa (MB) 16.721 14,51
2 Makanan Lunak (ML) 3.998 3,47
3 Makanan Saring (MS) 5.668 4,92
4 Makanan Cair (MC) 15.713 13,64
5 TKTP 35.777 31,05
6 Diabetes Melitus (DM) 7.946 6,89
7 Diet Jantung (DJ) 4.699 4,08
8 Diet Rendah Lemak (RL) 3.561 3,09
9 Rendah Protein (RP) 2.470 2,14
TOTAL 115.235 100
Sistem Penyelenggaraan Makanan di Rumah Sakit
Alur Kegiatan Sistem Penyelenggaraan Makanan Di Rumah Sakit Menurut PGRS 2013

1. Penetapan Peraturan Pemberian Makanan Rumah Sakit

2. Penyusunan Standart Bahan Makanan Rumah Sakit

3. Perencanaan Menu

4. Kebutuhan Bahan Makanan

5. Perencanaan Anggaran Belanja

6. Pengadaan Bahan Makanan

7. Penerimaan Dan Penyimpanan Bahan Makanan

8. Pengolahan Bahan Makanan

9. Distribusi Dan Pencatatan

10. Pelaporan Serta Evaluasi


Perencanaan Menu

Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah M. TH.DJAMAN Sanggau


membuat siklus menu 10 hari dan menu 11 untuk tanggal 31. Siklus
menu 10 hari dibuat untuk seluruh pasien kelas I, II, dan III.
Penggantian menu dilakukan setiap tahun berdasarkan hasil
evaluasi menu yang dilakukan, dengan menyebarkan kuesioner
kepada pasien dan keluarga pasien
Membuat standar Membuat standar
resep bahan makanan

tahapan yang dilakukan


dalam perencanaan menu
di Instalasi Gizi Rumah
Sakit Umum Daerah M. Membuat standar
Membuat standar TH.DJAMAN terdiri dari : porsi
bumbu

Pembuatan Catalog
Membuat SOP Menu, Pola Menu,
pengolahan Master Menu, Siklus
Menu dan Pedoman
Menu
Melakukan uji coba menu
Kebutuhan Bahan Makanan
Dari hasil pengamatan dan wawancara yang telah
dilakukan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah
M. TH.DJAMAN sudah dilakukan sesuai dengan teori
yang telah ada. Untuk perhitungan kebutuhan bahan
makanan dilihat dari siklus menu dan jumlah pasien
lalu direkap di surat pemesanan bahan makanan
dan disesuaikan dengan spesifikasi bahan makanan.
Perencanaan Anggaran
Belanja
Food Cost dan Unit Cost Berdasarkan Kelas Perawatan

Kelas Food Cost

I Rp. 45.000
II Rp. 40.000
III Rp. 40.000
Pengadaan bahan makanan

Pengadaan bahan makanan terdiri atas pemesanan dan pembelian bahan


makanan. Pemesanan dan pembelian bahan makanan di instalasi gizi RSUD M.
TH.DJAMAN Sanggau terdiri dari :

1. Pemesanan bahan 2. Pemesanan bahan


makanan basah makanan kering
Gambar Alur Bahan makanan
 
Pemesanan :

Basah Golongan kering


daging, dll
Golongan
sayur, buah,
bumbu Pemesanan 7 hari sekali
Pemesanan tiap hari

Penerimaan 7 hari sekali


Penerimaan tiap hari

penyimpanan

penyimpanan
G. Besar G. Penyalur

pengolahan
Penerimaan bahan makanan

Penerimaan bahan makanan adalah kegiatan lanjutan dari pengadaan bahan


makanan, di mana merupakan proses atau serangkaian kegiatan meneliti,
memeriksa, mencatat, dan melaporkan bahan yang diterima sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditetapkan. Penerimaan bahan makanan dibedakan menjadi 2
macam, yaitu :

Penerimaan bahan makanan


Penerimaan bahan makanan
basah
kering
Gambar 1 Denah Ruangan Penerimaan Bahan Makanan Basah

Free zer
Ku lkas
Gudang penyalur
Meja
penerimaan
bahan
1) Penerimaan Bahan Makanan Kering
Gambar 1 Denah Tempat Gudang Penyalur

Meja  
Kerja Lemari kaca
 
Lemari simpan

  U

 
  
 
Lemari simpan
 
 
 
  5,5 x 2,75 meter
 
Persiapan Bahan Makanan

Tempat persiapan digunakan untuk mempersiapkan bahan


makanan seperti lauk, sayur dan buah serta bumbu. Kegiatan
yang dilakukan meliputi kegiatan membersihkan, mencuci,
mengupas, memblender, menggiling, memotong, mengiris dan
lain-lain sebelum bahan makanan dimasak.
1. Persiapan Bumbu
2. Persiapan buah dan sayur
3. Persiapan lauk hewani
Penyimpanan Bahan MAkanan

Penyimpanan bahan makanan yang ada di Instalasi Gizi ada


dua yaitu :

penyimpanan penyimpanan
bahan makanan
bahan
kering.
makanan
basah
Alur Pengolahan Makanan
Bagan 1. Alur Pengolahan Makanan

Pengolahan
Makanan

Food sampel Food Sampel


Pengolahan Bahan Makanan
Pengolahan bahan makanan merupakan suatu kegiatan mengubah (memasak)
bahan makanan mentah menjadi makanan yang siap dimakan, berkualitas dan
aman untuk di konsumsi, adapun tujuannya sebagai berikut:

1. Mengurangi risiko kehilangan zat gizi bahan makanan


2. Meningkatkan nilai cerna
3. Meningkatkan dan mempertahankan warna, rasa, keempukan dan penampilan
makanan
4. Bebas dari organisme dan zat yang berbahaya untuk tubuh.
Faktor yang perlu mendapat perhatian dalam
pengolahan bahan makanan :
1) Waktu yang dibutuhkan untuk memasak, sesuai dengan jenis bahan yang
dimasak

2) Suhu pemasakan masing-masing masakan, yang dikaitkan dengan waktu

3) Prosedur kerja dalam pemasakan.

4) Penggunaan alat yang tepat sesuai dengan jenis masakan

5) Pengawasan mutu hasil akhir sesuai standar yang ditetapkan

6) Penerapan sanitasi dalam proses pemasakan

7) Praktek hygiene dan sanitasi tenaga penjamah makanan


Jenis Makanan yang Diolah/ Dimasak
1. Makanan Biasa

2. Makanan lunak

3. Makanan cair
Pendistribusian Makanan
Pendistribusian makanan di Instalasi Gizi RSUD M.TH DJAMAN
berlangsung yakni :
a. Makan Pagi pukul 06.30 – 07.30 WIB
b. Selingan pagi pukul 09.30 - 10.30 WIB
c. Makan siang pukul 11.00 – 12.00 WIB
d. Selingan sore pukul 14.30 – 15.30 WIB
e. Makan malam pukul 16.30 – 18.30 WIB
Pelaporan dan Evaluasi

Setelah melakukan kegiatan penyelengaraan makanan diinstalasi gizi, maka


pihak instalasi gizi membuat laporan mengenai pemakaian bahan makanan basah
dan kering, serta laporan jumlah pasien yang dilayani berdasarkan kelas dan diet
dan laporan lainnya yang bersangkutan dengan administrasi. Setelah pelaporan
diberikan, maka pihak administrasi melakukan evaluasi mengenai kegiatan yang
ada di instalasi gizi RSUD M.TH DJAMAN Sanggau.
Higiene dan Sanitasi

1. Lokasi Bangunan dan Konstruksi


2. Ruang Produksi
3. Kelengkapan ruang produksi
4. Tempat penyimpanan
5. Peralatan produksi
6. Komponen suplai air
7. Fasilitas Hygiene Karyawan
8. Kegiatan hygiene dan sanitas
9. Pengendalian hama
10. Kesehatan dan hygiene karyawan
11. Kebersihan Karyawan
BENTUK TIM HACCP
Jabatan Nama Kualifikasi pendidikan Uraian tugas

Bertanggung jawab dalam penyusunan


rencana HACCP produk tempe bacem.
Mengidentifikasi potensi bahaya yang
mungkin ditimbulkan. Menetapkan tingkat
Ketua Tim Mirantika DIV
potensi resiko yang ditimbulkannya.
Mengidentifikasi titik kritis (CCP)
Menetapkan cara pengendalian resiko yang
mungkin ditimbulkan.

Firasti Tia DIV


Deta Berta DIV
Indriani Ayuning.W DIV Membantu ketua dalam pelaksanaan
HACCP Menetapkan batas kritis serta cara
Novi Iriani DIV
monitoringnya Melakukan verifikasi hasil
Anggota Tim Deswita DIV
pengujian batas kritis dan (CCP)
Diah Syafitri DIV
Memberikan saran yang tepat untuk
dilakukan
Zana Riska DIV
Membentuk deskripsi produk :
1. Nama Produk
Nama produk dari bahan yang akan diterapkan HACCP adalah salah satu suber makanan dari
protein nabati yaitu tempe bacem. Tempe bacem merupakan salah satu menu pada tanggal
18 februari 2021 di RSUD M. Th. Djaman Menu ini sangat sering di sajikan pada pasien di
RSUD M.TH Djaman.

2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam pengolahan tempe bacem ini terdiri dari, tempe 50 gram,
bawang merah ½ sium, bawang putih ½ sium, lengkuas 2 gram, asam jawa 3 gram, kemiri 1
gram, ketumbar 2 gram, dan gula merah 10 gram.

3. Konsumen
Tempe bacem dikonsumsi untuk pasien yang tidak diet RSUD M. Th. Djaman Sanggau

4. Cara penyimpanan
Penyimpanan bahan makanan yang kering seperti gula merah, garam, asam jawa, dan
ketumbar di simpan pada suhu 28°C. Untuk bahan makanan yang basah seperti tempe,
lengkuas, serai, bawang merah, dan bawang putih saat penerimaan bahan makanan, bahan
tersebut langsung di olah.
5. Cara distribusi
Distribusi tempe bacem ini menggunakan cara Sentral yaitu dengan cara
mengirimkan makanan, dimana makanan telah diporsikan untuk pasien tidak diet,
hidangan tersebut di porsikan di tempat khusus pendistribusian makanan rumah
sakit.

6. Cara konsumsi
Cara konsumsi tempe bacem melalui oral atau mulut .
Bahan Satuan Berat/porsi
1 50 100
Tempe Gram 50 2.500 5.000

Gula merah Gram 10 500 1.000

Asam jawa Gram 3 150 300


Lengkuas Gram 2 100 200
Bawang merah Siung ½ 25 50
Bawang putih Siung ½ 25 50
Ketumbar Gram 2 100 200
Serai Gram 2 100 200
Identifikasi Rencana Penggunaan

Tempe Bacem merupakan menu yang sering di gunakan untuk


pasien yang tidak diit, RSUD M. Th. Djaman menggunakan siklus
menu 10 hari, pada siklus menu 10 hari tempe bacem di gunakan pada
menu hari ke 2,menu hari ke 6, dan menu hari ke 8
Penerimaan bahan makanan

Dari hasil pengamatan kami dalam penerimaan bahan dilakukan pada tanggal 18
februari 2021 pada pukul 08.30 wib. Rekanan mengantarkan bahan makanan ke
ruang penerimaan bahan.Tempe yang diterima dari rekanan yang dibawa
menggunakan kantong plastik setelah sampai dilokasi penerimaan tempe kemudian
diletakkan dimeja penerimaan. Pada saat penerimaan petugas tidak berada di ruang
penerimaan dan ketika pembagian bahan makanan perugas belum menggunakan
APD yang lengkap, dan belum menerapkan 6 langkah cuci tangan.
Persiapan bahan

Persiapan dilakukan dengan cara tempe dipotong menjadi 2 bagian


dan dimasukkan kedalam wadah. Dalam persiapan bumbu seperti
.
bawang merah, bawang putih, dikupas dan dibersihkan lalu di blender
bersamaan dengan ketumbar, sedangkan lengkuas dan serai dicuci
lalu digeprek. Disini bisa terjadi kontaminasi bahan makanan dengan
alat persipan tersebut. Untuk mencegah terjadinya kontaminasi,
petugas menggunakan APD yang lengkap seperti masker, celemek,
sarung tangan dan penutup kepala dan menggunakan pisau dan
talenan khusus untuk bumbu.
Pengolahan tempe

Didalam pengolahan tempe, penjamah atau pengolah


makanan belum menggunakan APD yang lengkap seperti
sarung tangan dalam menjamah bahan makanan tersebut.
Pemorsian diruangan instalasi gizi

Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan pada saat pemorsian
makanan diperoleh bahwa alat yang digunakan untuk pemorsian
dalam keadaan bersih dan kering.

Pada saat pemorsian petugas belum menerapkan 6 langkah cuci


tangan. Petugas yang melakukan pemorsian sudah menggunakan
APD lengkap, hanya saja tidak menggunakan sarung tangan dan
masker tidak selalu digunakan.
Distribusi

Distribusi dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu distribusi makanan dari


dapur instalasi gizi ke dapur ruangan, dan dari dapur keruangan
pasien, di distribusi menggunakan troli yang didorong dari dapur
ruang pemorsian.
Membentuk deskripsi produk

1. Nama produk

Nama produk dari bahan yang akan diterapkan HACCP adalah sup kimlo. Sup kimlo merupakan salah
satu menu ke 10 di RSUD M. Th. Djaman. Menu ini disajikan sebagai menu makan malam pada hari
rabu, 10 februari 2021.

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam pengolahan sup kimlo yaitu, Kentang 40 gr, wortel 30 gr, Jamur 10 gr, Tahu
kering 15 gr, seledri/daun bawang 10 gr, Daging ayam 10 gr, bawang putih ½ sium, lada halus 1 gr, jahe 2
gr.
3. Cara penyimpanan

Penyimpanan bahan makanan yang kering seperti tahu kering, jamur kering, dan bumbu di simpan
pada suhu 28°C. Untuk bahan makanan yang basah seperti daging ayam, kentang, wortel, dan
seledri/daun bawang saat penerimaan bahan makanan bahan tersebut langsung di olah terutama
pada bahan makanan daging

4. Cara distribusi

Distribusi Sup Kimlo ini menggunakan cara Sentral yaitu dengan cara mengirimkan makanan, dimana
makanan telah diporsikan untuk setiap pasien, hidangan tersebut di porsikan didapur pusat atau di
ruang produksi makanan

5. Cara Konsumsi

Cara konsumsi sup kimlo melalui oral atau mulut.


Penerimaan bahan makanan

Dari hasil pengamatan kami dalam penerimaan bahan dilakukan pada tanggal 10 februari 2021
pada pukul 08.30 wib. Rekanan mengantarkan bahan makanan ke ruang penerimaan bahan.

Pemerikasaan bahan makanan dilakukan petugas atau ahli gizi rumah sakit pada saat
pembagian bahan, jika bahan makanan tidak sesuai spesifikasi maka rekanan akan dihubungi
kembali dan diminta untuk menukar bahan makanan sesuai spesifikasi.
Persiapan bahan

Dari hasil pengamatan kami, Persiapan yang dilakukan adalah persiapan


kentang dan wortel. Persiapan dilakukan dengan cara pengupasan kulit
kentang dan wortel dan dimasukkan kedalam wadah atau baskom, kentang
diberikan air supaya tidak berubah warna. Dalam persiapan ayam, ayam di
potong dadu dan langsung dimasukkan kedalam baskom yang sudah ada air,
dan dicuci menggunakan air mengalir
Pengolahan sop kimlo

Didalam pengolahan sayur kimlo, penjamah atau pengolah makanan belum menggunakan
APD yang lengkap seperti sarung tangan dalam menjamah bahan makanan tersebut.

Pemorsian diruangan instalasi gizi


Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan pada saat pemorsian makanan diperoleh
bahwa alat yang digunakan untuk pemorsian dalam keadaan bersih dan kering. Alat pemorsian
yang digunakan di Instalasi Gizi adalah baskom stainless yang digunakan untuk pemorsian
dalam jumlah besar
Distribusi

Distribusi dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu distribusi makanan dari dapur instalasi gizi
ke dapur ruangan, dan dari dapur keruangan pasien, di distribusi menggunakan troli
yang didorong dari dapur ruang pemorsian
Dari pengamatan yang telah dilakukan terhadap hygiene dan sanitasi petugas,
diperoleh bahwa petugas yang melakukan distribusi sudah menggunakan APD
lengkap, hanya saja masker dan sarung tangan jarang digunakan sehingga
memungkinkan terjadi kontaminasi pada makanan
PENGEMBANGAN RESEP MAKANAN
A. Nama Produk : Ikan Tongkol Asam Manis
B. Deskripsi Produk :
Ikan tongkol asam manis merupakan salah satu menu hari ke-4 di waktu makan sore pada
kelompok masakan lauk hewani yang menggunakan ikang tongkol sebagai bahan utamanya

C. Kajian/Analisa resep
1. Nilai Gizi
Nama produk Energi Protein Lemak KH
Ikan tongkol asam 197,74
10,84 gr 7,62 gr 21,1 gr
manis kcal
2. Sebelum modifikasi resep
Berdasarkan hasil sisa makanan yang sering bersisa oleh konsumen yaitu menu ikan tongkol asam
manis. Dari standar resep yang didapat makan kami mempertimbangkan modifikasi resep dari
penampilan kurang menarik.

D. Rencana modifikasi
1. Standar resep
a. Kelompok masakan: Lauk hewani
b. Nama produk: Steak ikan tongkol
c. Bahan dan prosedur (1 porsi)
Dalam modifikasi resep makanan Steak ikan tongkol kami menambah beberapa bahan yaitu
seledri, tepung tapioca, tepung terigu, telur , tepung maizena dan saus tiram. Alasan kami
menambahkan bahan tersebut dikarenakan menu makanan yang sebelumnya kurang diminati dari
segi penampilan.
Menu modifikasi

Bahan Berat (gram)


Nilai gizi (Steak ikan

Nama tongkol)
Ikan tongkol 30
produk Energi Protein Lemak KH
Seledri 1
Steak ikan 205,8 11,1 gr 7,0 gr 24,8 gr
Tepung tapioca 10

Tepung terigu 20
tongkol kcal
Tepung maizena 5

Saos tomat 5

Lada 1

Saos tiram 3

Kecap 3

Bawang putih 2

Bawang merah 2

Telur ayan 60

Garam 2
Totole 2
PENELITIAN SISA MAKANAN RSUD M.TH DJAMAN

1. Sisa makanan sayuran


% sisa
No Nama sayuran Berat awal Berat akhir
makanan
1 Sop kentang 3000 440 14.7
2 Sop kimlo 3000 280 9.3
3 Sop labu air 3000 597 19.9
4 Sayur asam 3000 650 21.7
5 Bening bayam 3000 230 7.7
6 Bening labu kuning 3000 355 11.8
7 Sop krim jagung 3000 540 18.0
8 Sop macaroni 3000 550 18.3
9 Sayur bening 3000 450 15.0
10 Sayur soto 3000 530 17.7
11 Cah sayuran 3000 720 24.0
12 Bening bayam jagung 3000 850 28.3
Dari Rata-Rata
data sisa makanan yang sudah hari,17.2
diteliti selama 10 didapatkan
data
seperti tabel diatas yaitu persentase sisa sayuran diatas 20% terdapat 3 menu
sayur, yaitu sayur asam, cah sayuran, dan bening bayam jagung, dari sayuran
sisa diatas, persentase yang paling banyak terdapat pada sayur bening bayam
yaitu dengan persentase 28,3%, dan persentase yang paling kecil dari sisa
sayuran yaitu sop kimlo, dengan persentase 9.3%.
:Pembahasan

Di instalasi gizi RSUD.M.Th Djaman sisa sayur suandah memenuhi


kriteria baik karena rata-rata secara keseluruhan dari data didapatkan
bahwa persentase sisa sayuran yaitu 17,2%. Hal ini sejalan dengan
PGRS 2013 yang mengatakan bahwa sisa makanan dikatak baik yaitu ≤
20%. Namun, dalam menu 10 hari terdapat beberapa sayuran yang
sisanya diatas 20% yaitu menu sayur asam, cah sayuran, dan bening
bayam jagung
Berat sisa Persentase sisa
2. Sisa makanan 1. Hari ke-
Tanggal
penimbangan
Nama hidangan
Berat awal
makanan (Gram)
makanan makanan per
(Gram) hari
protein hewani Gulai tongkol 3.900 300
1 10 februari 2021
  Ayam masak kuning 3.750 - 3,921%
Total 7.650 300
Nugget 3.000 150
2 11 februari 2021
Ikan goreng 3.900 50 2,89%
Total 6.900 200
Ayam panggang 3.750 -
3 12 februari 2021
Pindang tongkol 3.900 150 1,96%
Total 7.650 150
Tenggiri panggang 3.900 80
4 13 ferbruari 2021
Nila panggang 3.900 - 1,02%
Total 7.800 80
Ayam bumbu kuning 3.750 60
5 14 februari 2021
Tongkol panggang 3.900 40 1,30%
Total 7.650 100
Nila panggang 3.900 80
6 15 februari 2021
Tenggiri panggang 3.900 50 1,66%
Total 7.800 130
Nugget 3.000 50
7 16 februari 2021
Ayam panggang 3.750 250 4,44%
Total 6.750 300
Rolade daging 1.200 80
8 17 februari 2021
Gulai tenggiri 3.900 60 2,74%
Total 5.100 140
Ayam goreng kentucky 3.750 50
9 18 februari 2021
Gembung panggang 3.900 80 1,69%
Total 7.650 130
Tenggiri semur 3.900 130
10 19 februari 2021
Rolade daging 1.200 120 3,26%
Berat makanan sisa perhari di RSUD M.TH Djaman Sanggau yaitu pada penelitian hari pertama didapatkan
persentase 3,921% dari persentase ini masih di angap baik karena <20%, pada penelitian hari ke dua didapatkan
persentase 2,89%dari persentase ini masih di perlunya di adakan pengawasan terhadap makanan karena hampir
mendekati <20%, pada penelitian hari ke tiga didapatkan persentase 1,96%dari persentase ini masih di angap baik
karena <20%, pada penelitian hari ke empat didapatkan persentase 1,02%dari persentase ini masih di angap baik
karena <20%, pada penelitian hari ke lima didapatkan persentase 1,30%dari persentase ini masih di angap baik
karena <20%, pada penelitian ke enam didapatkan persentase 1,66%dari persentase ini masih di angap baik karena
<20%, pada penelitian ke tujuh didapatkan persentase 4,44% dari persentase ini perlunya dilakukan pengawasan
terhadap makanan tersebut karena sudah mendekati 20%, pada penelitian hari ke delapan didapatkan persentase
2,74%dari persentase ini sudah baik karena <20%, pada penelitian hari ke Sembilan didapatka persentase
1,69%dari persentase tersebut masih di angap baik karena <20%, pada penelitian hari terakhir yaitu didapatkan
persentase 3,26%dari persentase ini masih di angap baik karena <20%.
Tanggal Berat awal makanan Berat sisa Persentase sisa
3. Sisa makanan Hari ke-
penimbangan
Nama hidangan
(Gram) makanan (Gram) makanan per hari
Oseng tempe 900 150
protein nabati 1 10 februari 2021
Oseng tempe 1.200 40 9,04 %
Total 2.100 190
Tahu oseng kecap 1.050 100
2 11 februari 2021
Tahu goreng 1.500 180 10,98 %
Total 2.550 280
Tempe bacem 1.500 120
3 12 februari 2021
Tempe bacem 1.500 160 9,33 %
Total 3.000 280
Tahu bacem 1.650 120
4 13 ferbruari 2021
Tahu bumbu kuning 1.500 160 8,88 %
Total 3.150 280
Tempe asam manis 900 80
5 14 februari 2021
Oseng tempe 900 50 7,22 %
Total 1.800 130
Tempe goreng
1.500 80
6 15 februari 2021 Tempe goreng
1.650 110 6,03 %
Total 3.150 190
Tempe bacem
1.500 250
7 16 februari 2021 Tempe bacem
1.500 230 16 %
Total 3.000 480
Tahu bacem
1.800 80
8 17 februari 2021 Tahu bacem
1.500 50 3,93 %
Total 3.300 130
Tempe bacem
1.500 120
9 18 februari 2021 Tempe bacem
1.500 110 7,66 %
Berat makanan sisa perhari di RSUD M.TH Djaman Sanggau yaitu pada penelitian hai pertama
didapatkan persentase 9,04% dari persentase ini masih di angap baik karena <20%, pada penelitian hari ke
dua didapatkan persentase 10,98 % dari persentase ini masih di perlunya di adakan pengawasan terhadap
makanan karena hampir mendekati <20%, pada penelitian hari ke tiga didapatkan persentase 9,33 % dari
persentase ini masih di angap baik karena <20%, pada penelitian hari ke empat didapatkan persentase
8,88 % dari persentase ini masih di angap baik karena <20%, pada penelitian hari ke lima didapatkan
persentase 7,22% dari persentase ini masih di angap baik karena <20%, pada penelitian ke enam
didapatkan persentase 6,03% dari persentase ini masih di angap baik karena <20%, pada penelitian ke
tujuh didapatkan persentase 16 % dari persentase ini perlunya dilakukan pengawasan terhadap makanan
tersebut karena sudah mendekati 20%, pada penelitian hari ke delapan didapatkan persentase 3,93% dari
persentase ini sudah baik karena <20%, pada penelitian hari ke Sembilan didapatka persentase 7,66% dari
persentase tersebut masih di angap baik karena <20%, pada penelitian hari terakhir yaitu didapatkan
persentase 8,23% dari persentase ini masih di angap baik karena <20%.
4. Penelitian APD

KEPATUHAN APD JURU MASAK


100% 100% 100%

Dari diagram batang disamping terdapat 2 orang


17% petugas juru masak yang menggunakan masker dengan
0%
persentase 17%, yang menggunakan celemek terdapat 12
orang dengan persentase 100%, yang menggunakan
headwear (sarung kepala) terdapat 12 orang dengan
persentase 100%, yang menggunakan sepatu steril, sandal
dan sepatu boot terdapat 12 orang dengan persentase 100%
dan juru masak yang tidak menggunakan sarung tangan
sebanyak 12 orang tersebut dengan persentase 0%.
KEPATUHAN APD PRAMUSAJI
100% 100% 100% 100% 100%

Dari diagram batang disamping terdapat 9 orang


petugas pramusaji yang menggunakan masker dengan
persentase 100%, yang menggunakan celemek plastik
terdapat 9 orang dengan persentase 100%, yang
menggunakan faceshield (penutup muka) terdapat 9 orang
dengan persentase 100%, yang menggunakan sepatu steril
terdapat 9 orang dengan persentase 100% dan pramusaji
yang menggunakan handscoon (sarung tangan steril)
sebanyak 9 orang tersebut dengan persentase 100%.
Pembahasaan :

RSUD M. Th Djaman Sanggau memiliki Juru Masak yang berjumlah 12 orang.


beberapa hari setelah kami amati atau teliti ada beberapa orang juru masak yang lengkap
menggunakan APD seperti (masker, celemek, penutup kepala, sandal tertutup dan sarung
tangan plastik) tetapi ada juga yang tidak lengkap menggunakan APD sarung tangan plastik.
Dan kami amati juga juru masak ada yang menggunakan masker tetapi tidak menggunakan
dengan benar contohnya masker disimpan ke dagu bukan diarea hidung dan mulut, juru
masak juga ada yang menggunakan perhiasan saat masak seperti (gelang dan cincin) serta
ada juga juru masak yang tidak menggunakan sandal tertutup yaitu hanya menggunakan
sandal jepit biasa.
RSUD M. Th Djaman Sanggau memiliki 9 orang pramusaji, Pramusaji yang sudah kami
amati juga sudah menggunakan APD lengkap (masker, faceshield, handscoon, celemek
plastik, sandal tertutup dan penutup kepala). Pramusaji di RSUD M. Th Djaman Sanggau ini
sudah baik karena sudah lengkap dan mengikuti aturan protocol kesehatan yang sudah
disepakati dari pihak RSUD tersebut.

Anda mungkin juga menyukai