LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIKALONG WETAN
NOMOR : 441/A.2/RSUD-CW/366/IX/2017
TANGGAL : 27 SEPTEMBER 2017
BAB I
DEFINISI
Tujuan :
Menyediakan makanan yang berkualitas sesuai kebutuhan gizi, biaya, aman dan dapat
diterima oleh pasien untuk mencapai status gizi yang optimal.
Gambar 3.
BAB III
TATA LAKSANA
Peraturan Pemberian Makanan Rumah Sakit (PPMRS) adalah suatu pedoman yang
ditetapkan pimpinan rumah sakit sebagai acuan dalam memberikan pelayanan makanan
pada pasien dan karyawan yang sekurang-kurangnya mencakup 1) ketentuan macam
konsumen yang dilayani, 2) kandungan gizi 3) pola menu dan frekuensi makan sehari, 4)
jenis menu.
Tujuan :
a) Kebijakan RS setempat
b) Macam konsumen yang dilayani
c) Angka Kecukupan Gizi dan kebutuhan gizi untuk diet khusus
d) Standar makanan sehari untuk makanan biasa dan diet khusus
e) Penentuan menu dan pola makan
f) Penetapan kelas perawatan
g) Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit yang berlaku.
2. Penyusunan Standar Bahan Makanan Rumah Sakit
Pengertian :
Standar bahan makanan sehari adalah acuan/patokan macam dan jumlah bahan makanan
(berat kotor) seorang sehari, disusun berdasarkan kecukupan gizi pasien yang tercantum
dalam Penuntun Diet dan disesuaikan dengan kebijakan rumah sakit.
Tujuan :
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243
Tersedianya acuan macam dan jumlah bahan makanan seorang sehari sebagai alat untuk
merancang kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan dalam penyelenggaraan
makanan.
Menetapkan kecukupan gizi atau standar gizi pasien di rumah sakit dengan
memperhitungkan ketersediaan dana di rumah sakit.
Terjemahkan standar gizi (1) menjadi item bahan makanan dalam berat kotor.
seluruh sumber daya yang diperlukan (tenaga, dana, metoda, sarana dan prasarana)
disediakan oleh pihak RS.
Pada pelaksanaannya Instalasi Gizi mengelola kegiatan gizi sesuai fungsi manajemen
yang dianut dan mengacu pada Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit yang berlaku dan
menerapkan Standar Prosedur yang ditetapkan.
1. PERENCANAAN
Perencanaan Menu
1) Balace
Artinya adanya keseimbangan dalam rasa, warna dan penggunaan bahan makanan.
Bisa juga diartikan bahwa tidak boleh terjadi :
Siklus menu yang ditetapkan untuk Instalasi Gizi RSUD Cikalongwetan berupa
siklus menu 10 hari plus 1 hari, sedangkan perputaran penggunaan menu dilakukan
selama 6 bulan.
6. Mengumpulkan macam hidangan untuk pagi, siang dan malam pada satu putaran
menu termasuk jenis makanan selingan.
7. Merancang format menu.
Format menu adalah susunan hidangan sesuai dengan pola menu yang telah
ditetapkan. Setiap hidangan yang terpilih dimasukkan dalam format menu sesuai
golongan bahan makanan.
Hasil uji coba, langsung diterapkan untuk perbaikan menu. Jika hasilnya baik maka
menu akan ditetapkan dengan memintakan persetujuan wakil direktur pelayanan da
kasubag gizi.
Pengertian :
Serangkaian kegiatan menetapkan macam, jumlah dan mutu bahan makanan yang
diperlukan dalam kurun waktu tertentu, dalam rangka mempersiapkan penyelenggaraan
makanan rumah sakit.
Tujuan :
Tersedianya taksiran macam dan jumlah bahan makanan dengan spesifikasi yang
ditetapkan, dalam kurun waktu yang ditetapkan untuk pasien rumah sakit.
1. Susun macam bahan makanan yang diperlukan, lalu golongkan bahan makanan
apakah termasuk dalam :
Bahan makanan segar
Bahan makanan kering
2. Hitung kebutuhan semua bahan makanan satu persatu dengan cara :
Tetapkan jumlah konsumen rata-rata yang dilayani
Hitung macam dan kebutuhan bahan makanan dalam 1 siklus menu (siklus menu
10 hari)
Tetapkan kurun waktu kebutuhan bahan makanan (Kurun waktu dalam 4 bulan)
Hitung berapa siklus dalam 1 periode yang telah ditetapkan dengan menggunakan
kalender.
Dengan siklus menu 10 hari maka dalam 1 bulan akan mengalami 3 kali siklus
menu. Namun jika dalam bulan tersebut sampai tanggal 31 maka disiapkan
tambahan menu 1 hari.
Hitung kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan untuk kurun waktu yang
ditetapkan (4 bulan)
Masukkan dalam formulir kebutuhan bahan makanan yang telah dilengkapi
dengan spesifikasinya.
(120 hari/10) x Ʃ Konsumen rata – rata x total macam dan Ʃ makanan 10 hari
5. Hitung anggaran bahan makanan setahun (jumlah pasien yang dilayani dalam 1 tahun
dikalikan indeks harga makanan)
6. Hasil perhitungan anggaran dilaporkan kepada wakil direktur pelayanan, wakil
direktur umum dan keuangan dan direktur rumah sakit untuk dimintakan persetujuan.
7. Rencana anggaran diusulkan secara resmi.
Tersedianya makanan atau nurtisi yang sesuai untuk pasien, tersedia secara regular.
Diadakan 1 kali per bulan. Pengadaan dilakukan oleh pejabat dengan menggunakan
supplier yang sama. .
3. Jika jenis, jumlah, expired dan spesifikasi bahan makanan yang diterima telah sesuai
dengan pesanan maka petugas pemeriksa barang mencentang pada buku pemesanan
dan penerimaan bahan makanan dan mencocokkannya dengan nota belanja.
4. Jika jenis, jumlah, expired dan spesifikasi bahan makanan belum sesuai maka petugas
pemeriksa segera melakukan retur barang pada supplier/petugas belanja.
5. Penerima barang menyimpan nota belanja pada tempat yang telah disediakan dengan
rapi.
Penerimaan bahan makanan/barang logistik dilakukan oleh petugas gizi/penerima
barang. Jika jumlah, jenis, expired dan spesifikasi bahan makanan tidak sesuai dengan
pesanan maka bahan makanan/barang logistik akan di retur maksimal dalam waktu 2 jam
setelah penerimaan untuk diganti dengan bahan makanan/logistik yang sesuai dengan
pesanan.
Pembersihan bahan :
Kegiatan pembersihan bahan makanan biasanya dilakukan untuk bahan makanan basah
seperti beras (dihilangkan dari ketepu, batu dll), sayuran, bumbu dan buah-buahan.
Pencucian bahan :
Kegiatan pencucian ini biasanya dilakukan sebelum bahan makanan diracik/dipotong agar
vitamin-vitamin yang terkandung di dalam tidak ikut terbuang pada saat proses
pencucian. Bahan makanan yang dicuci adalah beras, sayuran, bumbu, buah-buahan dan
bahan lain yang perlu dicuci.
6. PENYAJIAN MAKANAN
Pengertian :
Kegiatan untuk menyajikan makanan (diet) pasien.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243
Pada proses penyajian ini ditetapkan ketentuan – ketentuan yang bertujuan untuk
menyiapkan makanan dengan cara mengurangi risiko kontaminasi dan pembusukan.
Penyajian makanan untuk pasien diberikan dengan bersih, higienis dan rapi. Penyajian
makanan (diet) pasien rawat inap RSUD cikalongwetan untuk pasien VIP dan kelas I
disajikan menggunakan peralatan makan berupa piring, mangkuk, lepek dan gelas yang
terbuat dari keramik/kaca dan sendok yang terbuat dari bahan stainleis steil. Disajikan
menggunakan nampan. Untuk pasien kelas II dan III menggunakan basi staniless tertutup
dan sendok dari bahan stainless Untuk menghindari kontaminasi bakteri, alat makan
pasien tersebut di sterilisasi secara regular oleh petugas gizi. Makanan juga disajikan
dengan ditutup menggunakan plastik wrap khusus. Pada saat proses wrapping, suhu
makanan diperkirakan 60˚C - 75˚C (hangat – hangat kuku). Kemudian makanan ditata
rapi pada nampan.
Penyajian makanan (diet) pasien RSUD Cikalongwetan adalah sebagai berikut :
a. Piring kaca besar : untuk KH (bubur saring, bubur nasi, tim atau nasi)
b. Tatakan (lepek kaca) : untuk lauk hewani dan nabati
c. Mangkok sup kaca : untuk sayur/sup
d. Skat-3 Stainless : untuk KH, lauk hewani, lauk nabati dan sayur kelas II dan
III
e. Mika Bx6A : untuk snack kelas II dan III
f. Gelas kaca dan tutup : untuk minum
g. Sendok Disposible : untuk sendok makan pasien
Setelah makanan (diet) pasien disajikan menggunakan peralatan makan sesuai
ketentuan maka diet pasien akan dilengkapi dengan tulisan identitas pasien berupa :
a. Nama pasien.
b. Nomer RM pasien.
c. Tanggal lahir pasien.
Sebelum diet pasien didistribusikan, makanan/diet yang sudah tersajikan akan di
cek terlebih dahulu oleh ahli gizi/petugas gizi 1 untuk memastikan kesesuaian antara
pemasanan diet dengan diet yang disajikan. Bukti pengecekan adalah centang pada buku
rekap diet pasien rawat inap, tulis nama dan tanda tangan petugas. Jika seluruh diet yang
disajikan telah sesuai maka makanan (diet) pasien dapat didistribusikan.
7. DISTRIBUSI MAKANAN
Pengertian :
Distribusi makanan adalah serangkaian proses kegiatan penyampaian makanan sesuai
dengan jenis maknan dan jumlah porsi pasien yang dilayani.
Tujuan :
Pasien mendapat mendapat makanan sesuai diet dan ketentuan yang berlaku.
Distribusi makanan (diet) Instalasi gizi RSUD Cikalongwetan menggunakan
metode distrisusi sentralisasi (terpusat) dan distribusi Desentralisasi , yaitu makanan
dibagi dan disajikan dalam alat makan di ruang produksi makanan (ruang dapur).
Distribusi makanan (diet) pasien ini harus dilakukan secara tepat waktu, dan memenuhi
permintaan khusus.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243
Jadwal pemberian makan diatas adalah waktu keluarnya makanan (diet) pasien
dari instalasi gizi untuk didistribusikan ke pasien. Untuk memonitoring ketepatan waktu
pemberian makan (diet) ke pasien dibuat waktu rentang pemberian makanan. Waktu
rentang pemberian makanan yang ditetapkan adalah sebagai berikut :
Sift Waktu
Rentang waktu pemberian makan yang dimaksud adalah lama waktu distribusi
makanan dari diet mulai dikeluarkan dari instalasi gizi hingga diet selesai didistribusikan
ke semua pasien rawat inap.
Distribusi makanan dilakukan menggunakan troli gizi tertutup yang terbuat dari
bahan stainlees steill. Makanan/diet pasien ditata rapi dalam troli dan troli gizi ditutup
rapat untuk menghindari kontaminasi bakteri pada makanan (diet) pasien.
Setelah diet pasien sampai ke bangsal rawat inap, petugas gizi harus memastikan
kembali keadaan diet pasien kemudian memintakan bukti tanda tangan penyerahan diet
pasien pada petugas perawat yang berada di bangsal rawat inap. Tanda tangan di
tulis pada buku serah terima diet pasien. Kemudian petugas gizi mulai memberikan diet
pada masing – masing pasien.
Makanan/diet pasien dikatakan telah terdistribusi apabila sudah sampai ke tangan
pasien dengan benar. Sebelum diberikan petugas gizi harus memastikan identitas pasien
dengan memberi pertanyaan terbuka pada pasien. Pertanyaan berupa “ siapa nama
pasien?”. Kemudian nama yang disebutkan pasien dicocokkan dengan makanan/diet
pasien yang dibawa oleh petugas gizi. Selain mencocokkan dari jawaban nama pasien,
petugas gizi juga bisa mencocokkan dengan data identitas pasien yang tertera pada gelang
pasien. Jika semua sudah sesuai maka makanan/diet pasien bisa diberikan pada pasien.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243
BAB IV
DOKUMENTASI
2) Pencatatan bahan makanan yang diterima oleh bagian gudang instalasi gizi pada
hari itu.
4) Perhitungan harga rata-rata pemakaian bahan makanan per orang per hari
dalam satu kali putaran menu.