Penyajian makanan di RSUD SMC, sesuai dengan siklus menu yang ada.
Terdapat 10 siklus menu dan tambahan satu siklus menu khusus untuk tanggal 31.
Pada tahun 2022 hanya terdapat satu kali modifikasi menu yaitu pada telur kukus
saus tomat menjadi telur kucai karena terdapat saran, tanggapan dan juga
didukung oleh sisa makanan pasien yang selalu tersisa banyak maka dilakukanlah
modifikasi menu pada menu tersebut.
Penyajian makanan di RSUD SMC, yaitu pertama-tama makanan yang
telah diolah diletakkan pada baim marie kemudian siap diporsikan sesuai dengan
jenis diet dan ruangan. Petugas mengambil buku amprahan dan etiket diet yang
telah disiapkan sebelumnya dan ditempelkan pada penutup alat makan untuk
menghindari kesalahan dalam pemberian jenis diet. Makanan dimasukkan pada
alat makan sesuai dengan kelas perawatan dan jenis diet yang telah dicatat di
buku amprahan. Kelas ruang perawatan pasien seperti kelas VIP dan kelas I,
makanan pokok dan lauk diletakkan secara terpisah dalam piring makan dan
piring kecil lalu ditutup dengan plastik wrap. Sedangkan pasien VIP dan kelas I
di ruang perawatan anak, alat makan menggunakan bento. Untuk kelas II dan
kelas III, makanan pokok dan lauk diletakkan secara terpisah dalam plato dan
menggunakan penutup plato dan untuk pasien infeksius menggunakan alat makan
sekali pakai berupa styrofoam.
Pemorsian menu makanan merupakan suatu proses atau cara menyajikan
makanan yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan setiap porsi makanan
per sajian pada tiap kali makan (Istiyaningsih et al., 2020). Pemorsian makanan
pasien di RSUD SMC sudah memenuhi standar URT pada saat pemorsian yaitu
menggunakan alat standar pemorsian makanan seperti centong sayur walaupun
tidak ditimbang karena untuk mempersingkat waktu agar tidak terlambat pada
saat pendistribusian ke pasien. Lalu untuk pemorsian dilakukan oleh koki tanpa
melibatkan pramusaji karena koki lebih mengetahui perbedaan menu makan
untuk diet tertentu sehingga dapat meminimalisir kesalahan pemberian diet.
Begitupun dengan pemorsian buah, setelah proses penerimaan barang, buah
dipilah lalu dicicipi terlebih dahulu untuk menghindari buah yang tidak
memenuhi standar rumah sakit. Lalu buah disimpan pada trolley selanjutnya buah
dikupas, dipotong lalu dimasukan kedalam wadah dan dibungkus menggunakan
mika plastik untuk mencegah kontaminasi pada saat pendistribusian ke pasien.
Pengupasan, pemotongan dan pemorsian buah dilakukan oleh petugas sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan yaitu pada pukul 08.00 WIB.
Lalu adanya daftar pesanan diet pasien yang ditulis melalui buku order
dari pihak perawat di ruangan rawat inap pasien yang diberikan kepada
pramusaji gizi, dan juga adanya peralatan untuk mendistribusikan makanan
ke pasien yaitu menggunakan trolley yang bersih karena setiap telah
melakukan pengambilan sisa makan trolley selalu dibersihkan, dalam
keadaan baik dan tertutup.
Sistem distribusi yang digunakan di instalasi gizi RSUD SMC yaitu
dengan sistem sentralisasi atau terpusat dimana makanan didistribusikan ke
pasien dalam keadaan makanan telah diporsi di dapur pusat atau di dapur
tempat produksi makanan mulai dari persiapan hingga pemorsian.
Keunggulan menggunakan sistem tersebut yaitu ruangan pasien terhindar
dari bau masakan dan pekerjaan dilakukan lebih cepat walaupun dengan
tenaga kerja yang terbatas, sedangkan untuk kelemahannya yaitu suhu
masakan pada saat pemorsian hingga sampai ke pasien dalam keadaan
sudah dingin.
Alur pendistribusian makanan di instalasi gizi RSUD SMC ke ruangan
pasien yaitu :
Mina → VK → Muzdalifah → Marwah → Arafah → IGD → Uhud →