Anda di halaman 1dari 18

PELAKSANAAN PROGRAM GIZI

DI PUSKESMAS

Oleh : Muhamad Muliadi


Petugas Gizi UPT BLUD
Puskesmas Dasan Tapen
LANGKAH PENGELOLAAN
PROGRAM GIZI DI PUSKESMAS

LANGKAH 1
IDENTIFIKASI
MASALAH

LANGKAH 5 LANGKAH 2
PEMANTAUAN ANALISIS
& EVALUASI MASALAH

LANGKAH 4 LANGKAH 3
MELAKSANAKAN MENENTUKAN
PROGRAM KEGIATAN
PERBAIKAN GIZI PERBAIKAN GIZI
LANGKAH 1. IDENTIFIKASI MASALAH

 MEMPELAJARI DATA ; berupa angka atau keterangan


masalah gizi
Contoh : Bayi mendapat ASI Eksklusif di masing-masing
Desa wilayah kerja Puskesmas A adalah sebagai berikut :
• Desa X = 42,50%
• Desa Y = 86,20%
• Desa Z = 95,00%
 VALIDASI DATA (kesesuaian data); crosscek dengan
kohort ASI & Laporan Gizi (laporan ASI Eksklusif)
 MEMPELAJARI BESARAN & SEBARAN MASALAH
GIZI ; membandingkan dengan target
Target cakupan bayi mendapat ASI Eksklusif Dikes Kab.
Lobar sebesar 95,25%
 MERUMUSKAN MASALAH GIZI ; dengan
menggunakan ukuran prevalensi dan atau cakupan.
2 Desa yang cakupan bayi mendapat ASI Eksklusif masih
dibawah target yaitu Desa X dan Desa Y

LANGKAH. 2 ANALISIS MASALAH


 Menggali faktor penyebab terjadinya masalah gizi
Faktor penyebab : Bayi sering menangis, kurangnya
dukungan keluarga, ibu bekerja dst
 Tetapkan desa yg menjadi prioritas penanganan
masalah gizi berdasarkan capaian indikator program
dibandingkan dg target
Desa prioritas penanganan adalah Desa X
LANGKAH 3. MENENTUKAN KEGIATAN
PERBAIKAN GIZI

 PENETAPAN TUJUAN KEGIATAN ; upaya penetapan


utk mempercepat penanggulangan masalah gizi
Tujuan kegiatan : Meningkatkan cakupan bayi
mendapat ASI Eksklusif di Desa X wilayah kerja
Puskesmas A.
 MENETAPKAN STRATEGI KEGIATAN ; upaya untuk
mempercepat pencapaian tujuan kegiatan (apakah melalui
permberdayaan keluarga/masyarakat, linprog & linsek
terkait atau dikombinasikan)
 MENYUSUN JENIS KEGIATAN ; menentukan jenis
kegiatan yang akan dilakukan untuk mempercepat
pencapaian tujuan kegiatan.
Jenis kegiatan : Penyuluhan ASI Eksklusif, Konseling
PMBA, Kelas PMBA, Peningkatan kapasitas kader
posyandu tentang PMBA, Pembentukan KP-ASI, Advokasi
linprog & linsek terkait dst ...........

LANGKAH 4. MELAKSANAKAN PROGRAM


PERBAIKAN GIZI
Contoh intervensi indikator gizi “rendahnya cakupan
bayi mendapat ASI Eksklusif” : PEMBENTUKAN KP-
ASI
Langkah-langkah kegiatan :
-Melakukan advokasi ke PUB & program terkait
(Dukungan PUB & programer terkait ttg pembentukan KP-
ASI)
-Sosialisasi KP-ASI tk. Puskesmas melelui forum
minilokakarya Puskesmas (Dukungan PUB & seluruh staf
serta terbentuknya pojok menyusui di Puskesmas)
Dok. kegiatan sosialisasi KP-ASI tk. Puskesmas
-Sosialisasi pembentukan KP-ASI Tk. Desa
•Melakukan koordinasi ke desa terpilih terkait waktu
pelaksanaan
•Melakukan koordinasi ke linprog terkait
•Menyiapkan dokumen penunjang (KAK, undangan, daftar
hadir, materi, notulensi, buku saku KP-ASI, dokumentasi
dsb)
•Distribusi undangan ke Desa, TP. PKK Desa, Camat, TP.
PKK Kecamatan, Dikes dsb)
•Penyampaian materi sosialisasi & diskusi
•Pembentukan KP-ASI yang dipimpin oleh Kades &
diperkuat dg SK Desa
Dokumentasi keg. sosialisasi
pembentukan KP-ASI tk. Desa

SK Pembentukan KP-
-Pembekalan KP-ASI Tk. Desa
Pemberian materi dan buku saku “setetes informasi
penyuluhan KP-ASI”

-Pendampingan & pembinaan KP-ASI tk. Desa (secara


berkala 2 kali setahun)
-Evaluasi kegiatan KP-ASI dilaksanakan setiap bulan
bersamaan dg kegiatan posyandu
KEGIATAN PELAKSANAAN PROGRAM
GIZI LAINNYA DI PUSKESMAS

Penguatan sistem catpor program gizi melalui kegiatan


PELATIHAN & REFRESHING KADER POSYANDU
PEMBERDAYAAN KELUARGA & MASYARAKAT
PADA PROGRAM GIZI MELALUI GERakan
pemBEryaan Keluarga BALita Edukatif “GERBEK
BALE”

Rendahnya partisipasi masyarakat ke Posyandu


1. Menentukan lokasi pelaksanaan kegiatan aspek yang
dipertimbangkan : Cakupan partisipasi masyarakat ke
posyandu & SDM pengelola
2. Sosialisasi gerakan pemberdayaan di Posyandu terpilih
3. Menyusun strategi pelaksanaan
 Menetapkan sasaran kegiatan
Keluarga yang memiliki balita
 Pengorganisasian pelaksanaan
• Pembagian tugas & tanggung jawab pengelola
Tugas dan tanggung jawab pengelola dibagi secara
merata sesuai dg jumlah sasaran yang ada. Tugas
& tanggung jawab pengelola :
- Pengerahan sasaran pada H-1 Posyandu
- Mencari sasaran yg belum datang pada
H-Posyandu
- Melakukan sweeping plus thd sasaran yang tidak bisa
hadir pada H-Posyandu DENGAN menimbang BB
balita, menanyakan penyebab ketidak hadirannya ke
posyandu & memberikan pendekatan edukatif pada
keluarga balita tsb.

4.Monitoring & Evaluasi


 Persiapan
Apakah penentuan & pembagian sasaran sudah
dilakukan oleh masing-masing kader pengelola
posyandu?
 Pelaksanaan
Apakah kegiatan pemberdayaan ini dilakukan
kontinyu setiap bulan atau tidak?
 Output (hasil kegiatan)
Apakah kegiatan ini dapat meningkatkan cakupan atau
tidak?
LANGKAH 5. PEMANTAUAN & EVALUASI

 PEMANTAUAN
Pengawasan secara periodik terhadap pelaksanaan kegiatan
program perbaikan gizi dalam menentukan besarnya INPUT
yang diberikan, PROSES yang berjalan maupun OUTPUT
yang dicapai. Kegiatannya dapat dilakukan dengan melihat
catpor.

 EVALUASI
Suatu proses untuk mengukur keterkaitan, efektivitas, efisiensi
dan dampak suatu program, dilakukan dengan tujuan :
memperbaiki rancangan, menentukan suatu bentuk kegiatan
yang tepat, memperoleh masukan untuk digunakan dalam
PROSES perencanaan yang akan datang dan mengukur
keberhasilan suatu program.
PELACAKAN KASUS GIZI BURUK
DI PUSKESMAS
BALITA DITIMBANG

ISI KMS/BUKU KIA

BILA BB DI BAWAH GARIS MERAH

TENTUKAN STATUS GIZI DENGAN BB/U

BILA BB/U > - 2 SD < -3 SD Z SCORE BILA BB/U > - 3 SD Z SCORE (BB SANGAT KURANG)

BB KURANG TENTUKAN STATUS GIZI DENGAN BB/PB, BB/TB

BILA BB/PB, BILA BB/PB, BB/TB BILA BB/PB,


BB/TB < - 2 SD > - 2 SD < -3 SD BB/TB > - 3 SD

ANAK GIZI ANAK GIZI


ANAK GIZI BAIK BURUK
KURANG

JIKA ADA ADA/TIDAK


JIKA ADA TANDA
TANDA KLINIS TANDA KLINIS
KLINIS GIZI
GIZI BURUK GIZI BURUK
BURUK (M/K/MK)
(M/K/MK) (M/K/MK)
SEMOGA BERMANFAAT
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai