Anda di halaman 1dari 41

PROFIL PUSKESMAS TEGALREJO

KOTA YOGYAKARTA
TAHUN 2023

PUSKESMAS TEGALREJO KOTA YOGYAKARTA


JL. MAGELANG KM. 2 NOMOR : 180 YOGYAKARTA KODE POS 515241
Telp / Fax : ( 0274 )- 586841
Email : pusktr@gmail.com

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga Profil Puskesmas Tegalrejo Kota Yogyakarta Tahun
2023 dapat diselesaikan secara baik.
Profil ini disusun untuk memberikan informasi kepada pengambil kebijakan di
kepemerintahan khususnya Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. Data yang disajikan dalam profil
ini adalah data Puskesmas yang merupakan hasil kinerja Puskesmas Tegalrejo selama tahun 2022
yang dilakukan oleh masing-masing pelaksana program dan pemberi layanan sesuai dengan
target dan sasaran. Data yang digunakandalam penyusunan profil Tahun 2023 adalah data Tahun
2023.
Kami menyadari bahwa dalam Profil Puskesmas Tegalrejo Kota Yogyakarta Tahun 2023
masih terdapat kekurangan, baik dalam kelengkapan data, validasi data, maupun ketepatan waktu
penyusunannnya. Untuk itu kami mengharapkan saran, tanggapan, maupun kritik yang
membangun demi perbaikan penyusunan Profil Puskesmas Tegalrejodi masa yang akan datang.
Kepada semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran dan tenaga baik langsung
maupun tidak langsung, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-
besarnya.

Yogyakarta, 2 Februari 2023


Kepala Puskesmas Tegalrejo

dr. Suharno
NIP. 19760807 201001 1 010

2
DAFTAR ISI
Halaman Judul ...........................................................................................................i
Kata Pengantar...........................................................................................................ii
Daftar Isi.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................4
Latar Belakang .......................................................................................4
BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS TEGALREJO.................................8
Geografis ................................................................................................8
Demografi ...............................................................................................8
Sarana Pelayanan Kesehatan ..................................................................11
BAB III PEMBANGUNAN KESEHATAN UMUM DAN PEMBANGUNAN
PUSKESMAS TEGALREJO.....................................................................................13
Pengertian ...............................................................................................13
Tujuan, Fungsi dan Tanggungjawab Puskesmas.....................................14
Manajemen Puskesmas...........................................................................15
Visi .........................................................................................................18
Misi .........................................................................................................19
BAB IV PENCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN .................................21
Data Rekapitulasi Umum Pasien Puskesmas Tegalrejo..........................21
Data Pis-PK Puskesmas Tegalrejo..........................................................21
Data Kepenyakitan di Puskesmas Tegalrejo ..........................................23
Data Hasil Kegiatan Laboratorium ........................................................25
Program Gizi ..........................................................................................26
Program KIA ..........................................................................................29
Data Program Upaya Kesehatan Masyarakat..........................................29
Data Kunjungan pasien dan Data Kesehatan Gigi Mulut.......................32
Data Lanjut Usia .....................................................................................33
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................34
Daftar Pustaka ...........................................................................................................35
Lampiran ...................................................................................................................36- 40

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019
Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat
yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif,
preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah
dan/atau masyarakat. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif di wilayah kerjanya.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1), Puskesmas
memiliki fungsi:
a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya
b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah
kerjanya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a, Puskesmas berwenang untuk:
a. Menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan hasil analisis masalah kesehatan
masyarakat dan kebutuhan pelayanan yang diperlukan
b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan
c. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat dalam
bidang kesehatan
d. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah kesehatan
pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerja sama dengan pimpinan
wilayah dan sektor lain terkait
e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi, jaringan pelayanan Puskesmas dan
upaya kesehatan bersumber daya masyarakat
f. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
Puskesmas
g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan
h. Memberikan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada keluarga, kelompok, dan
masyarakat dengan mempertimbangkan faktor biologis, psikologis, sosial, budaya, dan
spiritual.
i. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan cakupan
Pelayanan Kesehatan
j. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat kepada dinas kesehatan
daerah kabupaten/kota, melaksanakan sistem kewaspadaan dini, dan respon
penanggulangan penyakit

4
k. Melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga
l. Melakukan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat pertama dan rumah
sakit di wilayah kerjanya, melalui pengoordinasian sumber daya kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas.
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b, Puskesmas berwenang untuk:
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif, berkesinambungan,
bermutu, dan holistik yang mengintegrasikan faktor biologis, psikologi, sosial, dan
budaya dengan membina hubungan dokter - pasien yang erat dan setara
b. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan
preventif
c. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada individu, berfokus pada
keluarga, dan berorientasi pada kelompok dan masyarakat
d. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan kesehatan, keamanan,
keselamatan pasien, petugas, pengunjung, dan lingkungan kerja
e. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja sama inter
dan antar profesi
f. Melaksanakan penyelenggaraan rekam medis
g. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses Pelayanan
Kesehatan; www.peraturan.go.id
h. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
Puskesmas
i. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem Rujukan
j. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan di
wilayah kerjanya, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pengertian Puskesmas dalam PMK Nomor 43 Tahun 2019 adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di
wilayah kerjanya. Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di
Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan wilayah kerja Puskesmas yang sehat, dengan
masyarakat yang:
a. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
b. Mampu menjangkau Pelayanan Kesehatan bermutu
c. Hidup dalam lingkungan sehat
d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat.
Disamping harus memenuhi kewajiban etik, penerapan standar pelayanan harus memenuhi
semua persyaratan pelayanan kesehatan. Pelayanan Puskesmas harus sanggup memberikan

5
kepuasan dan kepercayaan kepada pemakai jasa atau dengan kata lain harus diterima dan
didukung oleh masyarakatnya, dari sisi kewajiban etik dan penerapan standar pelayanan.
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis untuk menunjang operasional Dinas Kesehatan
dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat mempunyai tugas sebagai pusat pelayanan
kesehatan strata pertama,pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan dan penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan. Tugas pokoknya antara lain :
1. Mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi permasalahan serta
melaksanakan pemecahan masalah yang berhubungan dengan tugas-tugas pelayanan
kesehatan masyarakat.
2. Merencanakan,melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan
Puskesmas.
3. Melaksanakan pelayanan kesehatan perorangan.
4. Melaksanakan pembinaan upaya kesehatan, peran serta masyarakat, koordinasi semua upaya
kesehatan, sarana pelayanan kesehatan,pelaksanaan rujukan medik, pembantuan sarana dan
pembinaan kepada Puskesmas Pembantu, unit pelayanan kesehatan swasta serta kader
pembangunan kesehatan.
5. Melaksanakan pengembangan upaya kesehatan dalam hal pengembangan kader,
pembangunan kesehatan dan pengembangan kegiatan sawadaya masyarakat di wilayah
kerjanya.
6. Melaksanakan pelayanan upaya kesehatan/kesejahteraan ibu dan anak, Keluarga Berencana
(KB),perbaikan gizi, perawatan kesehatan masyarakat,pencegahan dan pemberantasan
penyakit,pembinaan kesehatan lingkungan, penyuluhan kesehatan masyarakat,usaha
kesehatan sekolah, kesehatan olah raga, pengobatan termasuk pelayanan darurat karena
kecelakaan, kesehatan gigi dan mulut,laboratorium sederhana,upaya kesehatan
kerja,kesehatan usia lanjut,upaya kesehatan jiwa,kesehatan mata dan kesehatan khusus
lainnya serta pengobatan tradisional.
7. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem inforamasi kesehatan.
Puskesmas di Kemantren Tegalrejo Kota Yogyakarta terdapat 3 buah yaitu Puskesmas Induk
dan 2 Puskesmas Pembantu, telah memiliki gedung yang memadai sebagai pusat pelayanan
kesehatan masyarakat, tenaga medis dan paramedis yang dapat bekerja secara optimal melayani
masyarakat sekitar. Puskesmas dilengkapi dengan fasilitas IGD dan Ambulance yang setiap saat
dapat digunakan pada jam kerja. Puskesmas Tegalrejo telah melayani pasien rawat inap bersalin.
Kegiatan pelayanan secara umum meliputi : Pelayanan Pemeriksaan Umum (PPU), Pelayanan
Lansia, Pelayanan LKB, Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan mulut (PKGM), Pelayanan
KIA/KB, Pelayanan Farmasi, Pelayanan Konseling Gizi, Kesehatan Lingkungan, Promosi
Kesehatan (Promkes), PKPR. Pelayanan khusus kepada balita dan usila dan usia produktif
dilaksanakan pada kegiatan-kegiatan luar gedung yaitu kegiatan Posyandu dan posbindu.
Profil Kesehatan Puskesmas tahun 2023 (data tahun 2022) disusun dengan tujuan untuk
memberikan gambaran hasil pembangunan bidang kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
6
Tegalrejo dengan pencapaian hasil-hasil pembangunan kesehatan dalam rangka tercapainya
Kemantren Sehat mendukung terwujudnya Indonesia Sehat.
Semua kegiatan di Puskesmas Tegalrejo Tahun 2022 dirangkum dalam bentuk Profil
Kesehatan Puskesmas Tahun 2023. Profil ini memuat data dan informasi mengenai situasi
kesehatan baik kependudukan, fasilitas kesehatan, pencapaian program-program kesehatan di
wilayah kerja Puskemas Tegalrejo yang dianalisis sederhana dan ditampilkan dalam bentuk
tabel, peta dan grafik.

7
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS TEGALREJO

A. Geografis
Puskesmas Tegalrejo terletak di Jl. Magelang Km. 2 No. 180 Yogyakarta, tepatnya
di Kelurahan Karangwaru, Kemantren Tegalrejo, sebelah barat Kota Yogyakarta dengan
batas-batas wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah utara : Kemantren Mlati, Kabupaten Sleman.
2. Sebelah timur : Kemantren Jetis, Kota Yogyakarta.
3. Sebelah selatan : Kemantren Jetis, Kemantren Wirobrajan
4. Sebelah barat : Kemantren Kasihan, Kabupaten Bantul
Puskesmas Tegalrejo mempunyai luas wilayah kerja 2,91 km2, Countur tanahnya
adalah datar dengan dilewati beberapa sungai yang lebarnya sedang 5-10 M dengan debit air
yang relatif kecil. Ketinggian daratan adalah 113 M dari permukaan air laut. Suhu udara
maksimum 32◦ C dan suhu udara minimum adalah 24◦ C. Kisaran curah hujan rata-rata 2000
Mm/tahun. Jumlah hari dengan jumlah hujan terbanyak adalah 100 hari. Wilayah Tegalrejo
termasuk perkotaan dengan padatnya bangunan perumahan dan pertokoan serta pusat-pusat
bisnis dan pendidikan. Kemantren Tegalrejo sendiri terdiri dari 4 Kelurahan memiliki 46
RW dan 190 RT :
1. Kelurahan Kricak : 13 RW , 61 RT
2. Kelurahan Karangwaru : 14 RW , 56 RT
3. Kelurahan Tegalrejo : 12 RW , 47 RT
4. Kelurahan Bener : 7 RW , 26 RT

B. Demografi
Wilayah Tegalrejo memiliki penduduk yang sangat beragam, baik dari segi sosial
ekonomi, tingkat pendidikan, asal daerah, agama, dll. Keragaman tersebut menjadi kesatuan
yang dinamis karena semua menjalankan fungsinya dengan baik. Hal ini didukung pula oleh
struktur kepemerintahan yang sudah terpola dan masyarakat yang telah memiliki kesadaran
tinggi terhadap aspek-aspek kehidupan
Transportasi dapat berjalan lancar karena memiliki jalan raya yang menunjang yang
menghubungkan dengan pusat kota dan pusat-pusat bisnis pergerakan ekonomi. Kepadatan
penduduk merata dengan jumlah penduduk 37.243 Jiwa. terdiri dari 18.190 jiwa laki-laki
dan 19.053 jiwa perempuan,serta jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak : 12.593 KK
Berikut ini adalah data-data kependudukan Kemantren Tegalrejo yang bersumber
dari data Disdukcapil Tahun 2022.

8
Grafik 2.1. Grafik Penduduk Kemantren Tegalrejo Data Tahun 2022

Grafik diatas memberikan gambaran bahwa jumlah Penduduk terbanyak berada di


Kelurahan Kricak sebanding dengan luas wilayahnya dalam peta (terlampir). Jumlah penduduk
di Kelurahan Karangwaru menduduki peringkat kedua dengan selisih 3624 penduduk dengan
jumlah penduduk di Kelurahan Kricak. Kelurahan Tegalrejo peringkat ketiga dengan jumlah
penduduk sebanyak 9274 diikuti Kelurahan Bener yang memiliki 4942 penduduk.

Grafik 2.2 Distribusi Penduduk menurut Tingkat Pendidikan Data Tahun 2022

Grafik di atas merupakan distribusi penduduk menurut pendidikan. Sebagian besar Warga
Kemantren Tegalrejo berpendidikan SLTA dengan jumlah terbanyak ada di wilayah Kricak
karena mengingat wilayah Kricak lebih padat penduduk.

9
Grafik. 2.3. Distribusi Penduduk menurut Agama/Kepercayaan Data Tahun 2022

Grafik di atas merupakan distribusi penduduk wilayah Kemantren Tegalrejo data tahun
2022 menurut agama/kepercayaan. Jumlah penduduk beragama islam menduduki jumlah
terbanyak yaitu 81 % dari total jumlah penduduk dan tidak ada penduduk yang menganut agama
budha, Konghucu dan kepercayaan.

Tabel 2.4 Tabel Kelompok Umur Data Tahun 2022


KELOMPOK KELURAHAN
UMUR Kricak Karangaru Tegalrejo Bener TOTAL
0 s.d 4th 814 540 502 314 2.170
5 s.d 9th 977 625 657 348 2.607
10 s.d 14th 1.012 760 697 378 2.847
15 s.d 19th 1.025 795 741 399 2.847
20 s.d 24th 996 761 671 408 2.836
25 s.d 29th 947 669 615 367 2.598
30 s.d 34th 908 662 606 333 2.509
35 s.d 39th 1.049 662 720 367 2.798
40 s.d 44th 1.141 735 799 412 3.087
45 s.d 49th 979 698 725 346 2.748
50 s.d 54th 924 710 631 369 2.634
55 s.d 59th 811 607 569 283 2.270
60 ke atas 1.786 1.460 1.273 660 5.179

Tabel di atas menjelaskan tentang kelompok umur penduduk di Kemantren tegalrejo


yang menyatakan bahwa kelompok umur terbanyak berada pada kisaran 40-44 tahun. Data ini
diambil dari data dukcapil 2022 dan berdasarkan kelompok umur yang ada.

10
C. Sosial Ekonomi
Tingkat sosial ekonomi akan sangat mempengaruhi pola perilaku kesehatan masyarakat.
Hal ini dapat dilihat secara nyata, orang yang memiliki kemampuan ekonomi tinggi akan
menggunakan fasilitas kesehatan yang mahal dan bagus sedangkan masyarakat dengan tingkat
sosial ekonomi menengah kebawah sebagian besar menggunakan fasilitas kesehatan sesuai
dengan kemampuannya. Berikut ini adalah grafik mata pencaharian penduduk di Kemantren
Tegalrejo yang merupakan gambaran tingkat sosial ekonomi mereka.

Grafik 2.5. Grafik Penduduk Berdasarkan Kelompok Pekerjaan Data Tahun 2022

Sepuluh besar kelompok penduduk diwilayah Kemantren Tegalrejo adalah belum


bekerja, rumah tangga, pelajar/mahasiswa, PNS, tenaga mediis, swasta, buruh, karyawan
BUMN/BUMD, pensiuanan dan wiraswasta. Angka tidak bekerja cukup tinggi yang harus
menjadi perhatian lintas sektoral untuk memberikan lapangan pekerjaan maupun merangsang
untuk dapat menciptakan pekerjaan.

D. Sarana Pelayanan Kesehatan


Sarana pelayanan kesehatan akan sangat berpengaruh pada penanganan masalah-
masalah kesehatan. Sarana pelayanan kesehatan yang baik akan memberikan kenyamanan
kepada pasien sehingga motivasi pasien tinggi untuk menjaga kesehatannya. Berikut adalah
Tabel sarana kesehatan di wilayah Kemantren Tegalrejo

11
Tabel 2.6. Sarana Pelayanan Kesehatan Data Tahun 2022
No Sarana Jumlah
1 Puskesmas 1
2 Puskesmas Pembantu 2
3 Rumah Sakit Swasta 1
4 Apotik 9
5 Praktik Dokter Swasta 9
6 Praktik Bidan Swasta 1
7 Posyandu (Balita dan Lansia) 95
8 Posbindu Aktif Terdaftar 3
9 Klinik 5
  Jumlah 126

Jumlah sarana tersebut tersebar dalam 4 Kelurahan dimana lokasi utama Puskesmas
berada di wilayah Kelurahan Karangwaru sedangkan Puskesmas Pembantu (Pustu) berada di
wilayah Kelurahan Tegalrejo dan Kelurahan Bener. Data tersebut merupakan data faskes
jejaring dengan Puskesmas Tegalrejo.

Tabel 2.7. Jumlah Kader Kesehatan Data Tahun 2022


Kel. Kel. Kel. Kel.
No Kader Total
Kricak Kr.waru Tegalrejo Bener
25 23 22 13 83
Petugas Puskesmas
1
(Darbin)

2 Kader total 207 134 131 70 542

3 Kader yang dilatih 150 110 120 60 440

4 Kader aktif 135 98 107 52 392

5 Batrra 64 10 16 5 95
Kelompok/Paguyuban 1 0 1 0 2
6
Batrra

12
BAB III
PEMBANGUNAN KESEHATAN UMUM
DAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PUSKESMAS TEGALREJO

A. Pengertian
Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat,
yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar
1945. Pembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya dapat terwujud.
Puskesmas Tegalrejo merupakan unit pelaksana pembangunan kesehatan di wilayah kerja
di Kemantren Tegalrejo merupakan Unit Teknis Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. Tugas
utamanya sebagai unit pelaksana tingkat pertama pembangunan kesehatan di Indonesia.
Puskesmas menjadi pelayanan kesehatan yang dinamis terpola di wilayah kerja masing-masing
yang memberikan kemudahan akses bagi penduduk di wilayah sekitarnya. Puskesmas sendiri
sebagai unit pelaksana pertama hanya memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama pula
dengan kompetensi yang telah diatur oleh Dinas Kesehatan. Pada pelayanan tingkat lanjut
Puskesmas diarahkan memberikan rujukan ke pelayanan ditingkat atasnya RSUD/RSUP atau
yang setingkat.
Wilayah kerja Puskesmas Tegalrejo adalah batas pembangunan kesehatan yaitu meliputi
satu Kemantren yang dipertanggungjawabkan langsung kepada kepala Dinas Kesehatan Kota
Yogyakarta. Puskesmas secara administratif berada dibawah Pemerintah Daerah Kabupaten
(Bupati atau Walikota selaku kepala daerah). Puskesmas secara teknis medis mendapat
pembinaan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Provinsi. Wewenang untuk mendapatkan
luas wilayah kerja Puskesmas dilakukan oleh Bupati/Walikota berdasarkan saran Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.

B. Tujuan, Fungsi dan Tanggungjawab Puskesmas


Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah
mendukung tercapainya tujuan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal diwilayah kerja Puskesmas
agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia
Sehat .
Puskesmas dalam menjalankan aktivitasnya mengacu pada fungsi yang telah ditetapkan
oleh Pemerintah. Adapun fungsi Puskesmas adalah :
1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelengaraan pembangunan
lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha diwilayah kerjanya, sehingga
13
berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Disamping itu Puskesmas aktif
memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program
pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan, upaya yang
dilakukan Puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan
masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani
diri sendiri dan masyarakat untuk sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan
kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan
memantau pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan
masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial
budaya masyarakat setempat.
3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama
secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama
yang menjadi tanggungjawab Puskesmas meliputi :
a. Pelayanan Kesehatan perorangan
Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi
(private goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan
keesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk
Puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap.
b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik
(public goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan
serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan
pemulihan penyakit. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain adalah
promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan
gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa
masyarakat serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta secara spesifik memberikan fungsi kepada Puskesmas
sebagai :
1. Pelayanan kesehatan strata pertama
2. Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan dan
3. Penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.
Selain fungsi diatas Puskesmas juga memiliki tugas pokok antara lain :

14
1. Mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi permasalahan serta
melaksanakan pemecahan masalah yang berhubungan dengan tugas-tugas pelayanan
kesehatan masyarakat.
2. Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan
Puskesmas.
3. Melaksanakan pelayanan kesehatan perorangan.
4. Melaksanakan pembinaan upaya kesehatan, peran serta masyarakat, koordinasi semua
upaya kesehatan, sarana pelayanan kesehatan,pelaksanaan rujukan medik, pembantuan
sarana dan pembinaan kepada Puskesmas Pembantu, unit pelayanan kesehatan swasta
serta kader pembangunan kesehatan.
5. Melaksanakan pengembangan upaya kesehatan dalam hal pengembangan kader,
pembangunan kesehatan dan pengembangan kegiatan sawadaya masyarakat di wilayah
kerjanya.
6. Melaksanakan pelayanan upaya kesehatan/kesejahteraan ibu dan anak, Keluarga
Berencana (KB),perbaikan gizi, perawatan kesehatan masyarakat,pencegahan dan
pemberantasan penyakit,pembinaan kesehatan lingkungan, penyuluhan kesehatan
masyarakat,usaha kesehatan sekolah, kesehatan olah raga, pengobatan termasuk
pelayanan darurat karena kecelakaan, kesehatan gigi dan mulut,laboratorium
sedherhana,upaya kesehatan kerja,kesehatan usia lanjut,upaya kesehatan jiwa,kesehatan
mata dan kesehatan khusus lainnya serta pengobatan tradisional.
7. Melaksanakan pencacatan dan pelaporan dalam rangka sistem inforamasi kesehatan.
Sebagai pusat pembinaan kesehatan masyarakat Puskesmas bertanggungjawab penuh atas
wilayah kerjanya, asas atau prinsip kerja. Tidak demikian dengan Puskesmas, karena Puskesmas
tetap bertanggungjawab atas kerjanya meskipun masalah-masalah kesehatan berada dari luar
wilayah kerjanya. Puskesmas dituntut untuk lebih mengutamakan tindakan pencegahan penyakit
daripada tindakan pengobatan. Dengan kata lain Puskesmas harus terjun ke masyarakat, bukan
menanti masyarakat yang sakit datang ke Puskesmas. Puskesmas juga dituntut untuk menjaga
wibawa dan citra agar masyarakat menghargai pelayanan Puskesmas. Dalam program kerjanya
juga disebutkan bahwa Puskesmas wajib menjaga :
1. Kebersihan gedung, halaman serta jamban Puskesmas
2. Senyum dan sikap ramah dari setiap petugas Puskesmas
3. Pemberian pelayanan dengan mutu dan sebaik-baiknya
4. Kerjasama yang baik lintas sektoral
5. Selalu menepati janji pelayanan yang telah disepakati bersama.

C. Manajemen Puskesmas
Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan Puskesmas perlu ditunjang oleh
manajemen Puskesmas yang baik. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang
15
bekerja secara sistemik untuk menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan efisien.
Rangkaian kegiatan sistemis yang dilaksanakan oleh Puskesmas membentuk fungsi-fungsi
manajemen. Ada tiga fungsi manajemen Puskesmas yang dikenal yakni Perencanaan,
Pelaksanaan dan Pengendalian, serta Pengawasan dan pertanggungjawaban. Semua fungsi
manajemen tersebut harus dilaksanakan secara terkait dan berkesinambungan.
1. Perencanaan
Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan Puskesmas untuk mengatasi
masalah kesehatan diwilayah kerja Puskesmas. Dibedakan menjadi rencana tahunan
upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan.
a. Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib
Jenis upaya ini adalah Promosi kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu
dan Anak, KB, Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan penyakit menular dan
tidak menular dan pengobatan.
i. Menyusun Usulan Kegiatan
Merupakan langkah pertama Puskesmas dengan memperhatikan kebijakan
yang berlaku baik nasional maupun daerah, disusun dalam bentuk matrik
berisi rincian kegiatan, tujuan, sasaran, besaran kegiatan (volume), waktu,
lokasi serta biaya. Disusun dengan mengikutsertakan BPP serta
dikoordinasikan dengan camat.
ii. Mengajukan Usulan Kegiatan
Puskesmas mengajukan usulan kegiatan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota untuk persetujuan pembiayaanya disertai usulan
kebutuhan rutin, sarana dan prasarana dan operasional Puskesmas.
iii. Menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Puskesmas menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang telah disetujui
(POA) dalam bentuk matrik dilengkapi mapping.
b. Perencanaan Upaya Kesehatan Pengembangan, Santun Lansia dan PKPR (UKS)
Dipilih dari upaya kesehatan Puskesmas yang telah ada atau upaya inovasi yang
dikembangkan sendiri. Upaya laboratorium medik, laboratorium kesehatan
masyarakat dan pelaporan adalah upaya penunjang.
i. Identifikasi Upaya Kesehatan Pengembangan
Identifikasi ini dilakukan berdasar ada tidaknya masalah kesehatan yang
terkait dengan setiap upaya kesehatan pengembangan tersebut. Identifikasi
dapat dilakukan dengan Survei Mawas Diri atau dengan kesepakatan
kelompok (Delbecq Technique). Selain itu juga dapat dikembangkan upaya-
upaya inovatif yang belum tercantum dalam daftar upaya pengembangan
kesehatan.
ii. Menyusun Usulan Kegiatan

16
Rencana ini berisi rincian kegiatan, tujuan, sasaran, besaran (volume), waktu,
lokasi serta perkiraan biaya. Disusun dalam bentuk matrikdilaksanakan
dengan BPP dan Dinas Kesehatan dalam bentuk musyawarah masyarakat.

iii. Mengajukan Usulan Kegiatan


Puskesmas mengajukan usulan kegiatan ke Dinas Kesehatan atau dapat pula
ke Badan Penyantun Puskesmas atau badan lain yang dilengkapi keterangan-
keterangan.
iv. Menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Disusun dalam matrik (POA) dilengkapi mapping secara terpadu.

2. Pelaksanaan dan Pengendalian


Proses penyelenggaraan, pemantauan, penilaian terhadap penyelengaraan rencana
tahunan Puskesmas baik upaya kesehatan wajib maupun pengembangan.
a. Pengorganisasian
Ada dua macam pengorganisasian yaitu penentuan penanggungjawab kegiatn
setiap satuan wilayah kerja yang kedua penggalangan kerjasama tim lintas
sektoral baik langsung maupun tidak langsung.
b. Penyelenggaraan
Penanggungjawab dan pelaksana ditugaskan menyelenggarakan kegiatan
Puskesmas sesuai rencana yang telah ditetapkan.
i. Mengkaji ulang rencana pelaksanaan yang menyangkut jadwal,
pencapaian, lokasi wilayah kerja dan penanggungjawab.
ii. Menyusun jadwal kegiatan bulanan. Beban Puskesmas harus dibagi
merata.
iii. Menyelenggarakan kegiatan sesuai jadwal dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
1. Azas penyelenggaraan Puskesmas yaitu azas pertanggungjawaban
wilayah, azas pemberdayaan masyarakat, azas keterpaduan dan azas
rujukan.
2. Berbagai standart dan Pedoman pelayanan Puskesmas, standart
tersebut adalah
a. Standar dan Pedoman bangunan Puskesmas.
b. Standart dan Pedoman peralatan Puskesmas.
c. Standar manajemen peralatan Puskesmas.
d. Standar dan Pedoman ketenagaan Puskesmas.
e. Standar rasional pengobatan Puskesmas.
f. Standar manajemen obat Puskesmas.

17
g. Standar dan pedoman teknis pelayanan berbagai upaya
kesehatan.
h. Pedoman Sistem Informasi Manajemen Puskesmas.
i. Pedoman perhitungan satuan biaya pelayanan Puskesmas.
3. Kendali Mutu
Prinsipnya adalah kepatuhan terhadap berbagai standar dan pedoman
pelayanan serta etika profesi, yang memuaskan pemakai jasa pelayanan.
4. Kendali Biaya
Prinsipnya adalah kepatuhan terhadap berbagai satndar dan pedoman
pelayanan serta etika profesi, yang terjangkau oleh pemakai jasa
pelayanan.
c. Pemantauan
Dilselenggarakan secara berkala mencakup :
i. Melakukan telaah kegiatan dan hasil yang dicapai
1. Telaah internal adalah telaah bulanan, data diambil dari SIMPUS
yang dilakukan dalam Lokakarya Mini Bulanan.
2. Telaah Eksternal adalah telaah triwulan, melibatkan sektor terkait
dalam Lokakarya Mini Triwulan lintas sektoral.
ii. Menyusun saran peningkatan kegiatan sesuai pencapaian kinerja
Puskesmas.
d. Penilaian
Dilakukan pada akhir tahun anggaran, mencakup hal-hal :
i. Melakukan penilaian terhadap kegiatan dan hasil yang dicapai
dibandingkan dengan rencana tahunan dan standar pelayanan.
ii. Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan sesuai pencapaian serta
masalah dan hambatannya.

3. Pengawasan dan Pertanggungjawaban


Adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian
tujuan Puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai
kewajiban yang berlaku.
a. Pengawasan
Pengawasan internal dan eksternal dilakukan secara melekat dan langsung oleh
atasan maupun masyarakat ataupun institusi terkait.
b. Pertanggungjawaban
Dilaksanakan pada akhir tahun anggaran dilaksanakan oleh kepala Puskesmas dan
jajarannya termasuk laporan keuangan.

D. Visi
18
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah tercapainya
Kemantren Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat. Kemantren Sehat adalah gambaran
masyarakat Kemantren masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni
masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan
untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Indikator Kemantren Sehat yang ingin dicapai mencakup 4 indikator utama yakni :
1. Lingkungan sehat
2. Perilaku sehat
3. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
4. Derajat kesehatan yang tinggi penduduk Kemantren
Rumusan visi untuk masing-masing Puskesmas harus mengacu pada visi pembangunan
kesehatan Puskesmas diatas yakni terwujudnya Kemantren Sehat, yang harus disesuaikan dengan
situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah Kemantren setempat. Untuk mewujudkan hal
tersebut secara khusus Puskesmas Tegalrejo berusaha memiliki visi :
“ Mewujudkan kemantren sehat dan Mandiri melalui pemberdayaan masyarakat dan
pelayanan kesehatan Dasar yang bermutu, merata dan terjangkau”.

E. Misi
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah mendukung
tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi tersebut adalah :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di kemantren TR dengan berupaya mencapai
standard pelayanan Minimal kesehatan;
2. Mendorong dan meningkatkan kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup sehat
dalam lingkungan yang sehat;
3. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau serta
mengutamakan kepentingan pelanggan sesuai standar pelayanan;
4. Meningkatkan kerjasama lintas program & lintas sektoral dalam mewujudkan
kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.

Berdasarkan visi dan misi maka dapat disusun tujuan dan sasaran Puskesmas Tegalrejo
dalam bidang kesehatan :
1. Tujuan Umum
a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan mewujudkan Indonesia Sehat
Pelayanan kesehatan masyarakat yang bermutu merata serta terjangkau sesuai SOP.
b. Pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan terpadu yang meliputi tindakan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
c. Terwujudnya kemandirian masyarakat dalam memelihara kesehatan.
19
2. Tujuan khusus
a. Meningkatkan profesional tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya, sehingga meningkatkan upaya kesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkau
b. Memantapkan upaya penyelenggaraan kesehatan melalui peningkatan
administrasi dan e-Goverment
c. Melaksanakan kegiatan penanggulangan pemberantasan penyakit menular, KLB
dan tugas pembantu lainnya
d. Meningkatkan perilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat untuk kesehatan
e. Menyelenggarakan system pembiyaan kesehatan yang adil,berdaya guna,berhasil
guna dan akuntabel
f. Meningkatkan lingkungan sehat untuk masyakat
g. Mendukung peningkatan upaya kesehatan.

20
BAB IV
PENCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

A. Data Rekapitulasi Umum Pasien Puskesmas Tegalrejo


Pembangunan dibidang kesehatan khususnya di wilayah kerja Puskesmas Tegalrejo akan
terlihat jelas dengan adanya data indikasi keberhasilannya dengan target yang telah ditetapkan.
Data-data ini adalah kinerja yang dicapai Puskesmas dalam tahun 2021. Data yang ditampilkan
merupakan cerminan alur pelayanan kesehatan di Puskesmas Tegalrejo sebagai Puskesmas Induk
serta Puskesmas Tompeyan dan Puskesmas Bener sebagai Puskesmas Pembantu
Tabel Rekapitulasi Kunjungan Rawat Jalan Tahun 2021
No Cara Bayar Jumlah
1 Bayar Sendiri 8419
2 JKN 42251
3 Jamkesos 158
4 Gratis 4406
Dari Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar pasien yang periksa ke Puskesmas
Tegalrejo sebagian besar menggunakan BPJS yaitu sebanyak 39.257 pasien, dan sebagian kecil
ada 188 pasien menggunakan jamkesos.

B. Data PISPK (Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK)


Berikut Data PISPK ( Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga Kemantren
Tegalrejo sampai dengan Tahun 2022

KEL/DESA % CAKUPAN
KEL/DESA KEL/DESA KEL/DESA
NO INDIKATOR KARANGW KECAMATAN
KRICAK TEGALREJO BENER
ARU TEGALREJO
A B C D E F G
1 Keluarga mengikuti program
KB *)
54,03% 60,20% 27,34% 65,14% 54,22%
∑ Keluarga Bernilai Y 817 366 73 228 1484
∑ Keluarga– ∑ Keluarga
bernilai “N”
1512 608 267 350 2737
2 Persalinan Ibu di fasilitas
pelayanan kesehatan
96,43% 96,00% 100,00% 100,00% 97,58%
∑ Keluarga Bernilai Y 54 24 21 22 121
∑ Keluarga– ∑ Keluarga
bernilai “N”
56 25 21 22 124
3 Bayi mendapatkan imunisasi
dasar lengkap *)
96,19% 100,00% 95,45% 100,00% 97,41%
∑ Keluarga Bernilai Y 101 43 21 23 188
∑ Keluarga– ∑ Keluarga
bernilai “N”
105 43 22 23 193
4 Bayi mendapatkan ASI 92,03% 94,34% 100,00% 96,77% 94,14%
Eksklusif

21
∑ Keluarga Bernilai Y 127 50 34 30 241
∑ Keluarga– ∑ Keluarga
bernilai “N”
138 53 34 31 256
5 Pertumbuhan Balita dipantau 94,54% 93,69% 99,42% 91,15% 94,84%
∑ Keluarga Bernilai Y 433 193 172 103 901
∑ Keluarga– ∑ Keluarga
bernilai “N”
458 206 173 113 950
6 Penderita TB Paru yang
berobat sesuai standar
32,81% 31,43% 34,48% 23,33% 31,01%
∑ Keluarga Bernilai Y 21 11 10 7 49
∑ Keluarga– ∑ Keluarga
bernilai “N”
64 35 29 30 158
7 Penderita hipertensi yang
berobat teratur
46,88% 53,39% 62,50% 51,25% 52,08%
∑ Keluarga Bernilai Y 346 252 205 123 926
∑ Keluarga– ∑ Keluarga
bernilai “N”
738 472 328 240 1778
8 Penderita gangguan jiwa
berat, diobati dan tidak 00,70% 00,61% 00,30% 00,37% 44,30%
ditelantarkan
∑ Keluarga Bernilai Y 19 9 4 3 35
∑ Keluarga– ∑ Keluarga
bernilai “N”
2698 1477 1312 817 79
9 Anggota keluarga tidak ada
yang merokok *)
56,24% 63,80% 64,82% 60,73% 60,37%
∑ Keluarga Bernilai Y 1528 948 853 498 3827
∑ Keluarga– ∑ Keluarga
bernilai “N”
2717 1486 1316 820 6339
10 Keluarga sudah menjadi
anggota JKN
98,79% 99,39% 98,86% 96,59% 98,66%
∑ Keluarga Bernilai Y 2684 1477 1301 792 6254
∑ Keluarga– ∑ Keluarga
bernilai “N”
2717 1486 1316 820 6339
11 Keluarga memiliki
akses/menggunakan sarana 98,23% 99,46% 99,09% 95,85% 98,39%
air bersih
∑ Keluarga Bernilai Y 2669 1478 1304 786 6237
∑ Keluarga– ∑ Keluarga
bernilai “N”
2717 1486 1316 820 6339
12 Keluarga memiliki
akses/menggunakan jamban 97,98% 97,85% 98,94% 96,10% 97,90%
keluarga
∑ Keluarga Bernilai Y 2662 1454 1302 788 6206
∑ Keluarga– ∑ Keluarga
bernilai “N”
2717 1486 1316 820 6339
Indeks Keluarga Sehat (IKS) 0,454 0,518 0,527 0,468 0,486
∑ Keluarga dengan IKS > 0,800 1233 770 693 384 3080
∑ Keluarga 2717 1486 1316 820 6339

Keterangan :   Keluarga Sehat > 0.800


  Keluarga Pra Sehat 0.500 - 0.800
  Keluarga Tidak Sehat < 0.500

22
Dari data PISPK yang telah dilakukan di Kemantren Tegalrejo menunjukkan nilai IKS 0,484
(Keluarga tidak sehat), menurut pembagian per kelurahan, kelurahan kricak iks terendah dengan
angka 0.454 sedangkan kelurahan tegalejo, bener, dan karangwaru masuk iks di zona kuning
yaitu keluarga pra sehat.

C. Data Kepenyakitan di Puskesmas Tegalrejo


1. Jumlah Penderita Infeksi Pada Usus
Grafik penderita Infeksi pada Usus Tahun 2022 di Puskesmas Tegalrejo

Dari data diatas dapat dilihat kejadian kasus Dyspepsia merupakan kasus terbanyak yang
terjadi di Tahun 2022. Kejadian Penyakit yang disebabkan infeksi pada usus ini bisa
disebabkan oleh pola makan yang belum tepat atau perilaku hidup bersih dan sehat yang
belum dilakukan pada individu.

2. Jumlah penderita penyakit Gangguan Mental


Grafik penderita gangguan mental Tahun 2022 di Puskesmas Tegalrejo

23
Penderita Skizofrenia merupakan penyakit gangguan mental terbanyak di Puskesmas
Tegalrejo yaitu sebanyak 432 kasus. Hal yang menyebabkan tingginya angka Skizofrenia
dibandingkan dengan gangguan mental yang lainnya di wilayah kerja Puskesmas Tegalrejo.
3. Jumlah penderita Penyakit Saluran Pernafasan Atas
Grafik penderita Penyakit Saluran Pernafasan Atas Tahun 2022

Dari data diatas dapat dilihat bahwa penyakit saluran pernapasan atas frekuensi
kejadiannya tertinggi yaitu mencapai 2086 kasus.
Mulai tahun 2020 sampai 2021 penanganan ISPA sudah dialokasikan di Poli ISPA karena
adanya virus covid-19 yang diupayakan dapat membantu pelayanan agar lebih cepat dan pasien
cepat tertangani.

4. Jumlah penderita Penyakit Saluran Pernafasan Bawah


Grafik penyakit saluran pernafasan bawah Tahun 2022

Dari data diatas dapat dilihat bahwa penderita PPOK Tahun 2022 mencapai 98% kasus
dan Penumonia 2 %. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah peradangan pada paru-
paru yang berkembang dalam jangka panjang. PPOK umumnya ditandai dengan sulit bernapas,
batuk berdahak, dan mengi (bengek). Pneumonia atau yang lebih dikenal dengan istilah paru-

24
paru basah, merupakan peradangan yang terjadi pada jaringan paru-paru. Peradangan tersebut
menyebabkan alveolus (kantong udara) terisi oleh cairan.

5. Data 10 Besar Penyakit Puskesmas Tegalrejo

Tabel 10 besar penyakit di Puskesmas Tegalrejo Tahun 2021

JENIS PENYAKIT TOTAL


Hipertensi Esensial (Primer) 10728
Type 2 diabtes melitus 2938
Need for Immunization against certain single viral 2783
Acute Nasopharingitis (common cold) 2681
Myalgia 2377
Acute upper respiratory infection, unspecified 2086
Penyakit virus HIV pada penyakit infeksi dari parasitik 1731
Hypertensive heart disease 1297
Dyspepsia 1188
DM 2, with unspecified complications 1116

D. Data Kunjungan Laboratorium


Grafik kunjungan laboratorium Tahun 2022
PARAMETER JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES TOTAL

Gula Darah 555 366 507 401 448 493 470 524 501 512 497 460 5734

Cholesterol Total 232 109 151 117 110 228 144 161 154 154 145 164 1869

Cholesterol HDL 0 0 0 0 0 0 0 0 3 4 0 1 8

Cholesterol LDL 0 0 0 0 0 0 0 0 3 4 0 1 8

Trigliseride 105 41 40 34 28 70 47 70 51 66 53 58 663

Asam Urat 120 47 69 56 57 91 81 71 79 103 111 99 984

Ureum 14 11 18 13 11 9 5 2 1 0 0 6 90

Creatinin 16 11 19 13 11 18 10 10 16 14 19 16 173

SGOT 2 3 5 8 3 5 2 0 3 6 4 4 45

SGPT 2 3 5 8 3 5 2 0 3 6 4 4 45

Haemoglobin 210 91 139 117 106 147 171 189 202 193 159 222 1946

Angka Leukosit 115 39 40 37 48 59 81 75 122 108 96 148 968

Angka Eritrosit 9 3 3 19 23 27 10 21 75 76 63 57 386

Angka Trombosit 114 40 41 35 47 60 81 76 122 106 96 147 965

Hitung Jenis Leukosit 104 36 41 36 43 53 74 68 116 108 91 139 909

Retikulosit 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Hematokrit 107 40 41 33 44 53 78 71 117 105 94 145 928

Laju Endap Darah 0 0 0 3 1 1 0 0 1 0 1 0 7

Clotting Time 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3

25
Bleeding Time 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3

Golongan Darah 25 18 26 26 18 40 64 41 31 24 21 23 357

Rhesus 23 15 19 26 19 35 64 42 33 24 21 25 346

CAMPAK 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 2

NS 1 3 2 0 0 0 2 7 7 9 8 4 2 44

MALARIA 2 3 0 0 0 1 4 4 7 3 0 0 24

CHIKUNGUNYA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Urin Rutin 56 33 56 44 51 85 49 83 70 72 80 76 755

Reduksi/glukosa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Protein Urin 34 16 18 25 20 27 68 39 11 24 7 9 298

Sedimen 56 33 56 44 51 85 49 83 70 72 80 76 755

Test Kehamilan 15 14 16 18 11 25 23 25 21 29 37 22 256

Amphetamine 151 99 113 184 62 181 316 198 159 69 53 43 1628

methamphetamine 151 99 113 184 62 181 316 198 159 69 53 43 1628

Benzodiazepine 151 99 113 184 62 181 316 198 159 69 53 43 1628

Marijuana 151 99 113 184 62 181 316 198 159 69 53 43 1628

Widal 2 3 0 0 1 1 4 0 7 3 3 1 25

HIV 62 35 57 37 44 163 63 72 71 59 65 56 784

Gonorrhoea 0 0 2 1 2 6 0 3 1 1 3 1 20

VDRL 0 0 0 0 0 0 0 11 12 10 5 0 38

TPHA 54 31 53 36 42 91 58 76 65 58 68 57 689

HBsAg 46 23 43 28 34 39 39 88 103 43 31 39 556

Anti HBsAg 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 0 0 6

Jamur /SWB VAGINA 1 0 1 1 0 0 0 3 4 0 3 2 15

Faeces rutin 0 1 5 1 0 1 0 2 0 2 0 0 12

BTA 62 80 149 119 57 178 206 268 218 310 214 156 2017

E. Program Gizi
Program gizi merupakan usaha untuk terus menjaga kesehatan secara berkesinambungan
melalui asupan-asupan makanan yang mengandung gizi seimbang baik bayi, balita, bumil anak-
anak maupun dewasa. Peningkatan gizi juga dialokasikan kepada suspek-suspek gizi kurang dan
buruk yang tingkat perekonomiannya menengah kebawah. Pada program ini didistribusikan juga
beberapa vitamin-vitamin, Zat-zat makanan tertentu seperti zat besi yang vital bagi
perkembangan bayi atau balita. Hal yang penting juga harus diperhatikan adalah ASI eklusif bagi
bayi. Khusus pada ibu hamil pemberian zat besi sangat mutlak diberikan untuk mengantisipasi
pendarahan pada waktu melahirkan.
1. Tabel Kegiatan Penimbangan di Posyandu Tahun 2022
No Kelurahan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 Kricak 70,7 92,4 88 79,3 70,7 89,1 77,4 86,4 79,4 89,7 76 75,8
26
2 Karangwaru 72,4 86,1 78,5 75,3 77,1 91,7 78,7 87,7 77,4 94,8 75,8 74,6
3 Tegalrejo 85,1 96,2 95,9 91 87,7 96,9 95,9 98,4 92,3 97,4 96,7 95
4 Bener 70,7 84,9 84,6 86,8 76,1 87,7 80,4 84,5 79,6 86,7 82,8 79,2
Di masa pandemi covid-19 data penimbangan balita, metode penimbangan sudah
dilakukan dengan menyesuaikan kondisi di wilayah diantaranya dengan Door to door oleh kader,
penimbangan mandiri, dan konvensional. Sehingga hal ini mempengaruhi capaian penimbangan
balita di tahun 2022. Kader dan petugas tetap melakukan KIE langsung/tak langsung kepada
orang tua bayi dan balita, analisa pemberian PMT dan MP ASI serta konsultasi khusus di
Puskesmas. Serta meningkatkan edukasi berupa video atau infografis kepada ibu balita.

2. Tabel Cakupan Distribusi Vitamin A Februari 2022


Jumlah Bayi Jumlah Balita
No Kemantren
6-11 bln Penerima Cukupan 12-59 bln Penerima Cukupan
1 Tegalrejo 148 148 100 1277 1277 100

3. Tabel Cakupan Distribusi Vitamin A Agustus 2022


Jumlah Bayi Jumlah Balita
No Kemantren
6-11 bln Penerima Cukupan 12-59 bln Penerima Cukupan
1 Tegalrejo 116 116 100 1208 1208 100

Cakupan pemberian vitamin A yang dilaksanakan 2 kali pertahun telah terlaksana 100%.
Motivasi yang diberikan oleh petugas kesehatan dapat diserap masyarakat dengan baik.

4. Tabel Pemberian ASI Ekslusif Tahun 2022


Bayi 0-6 bln Bayi Asi Eksklusif Persentase
No Kemantren Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Total
1 Tegalrejo 70 74 45 56 31,25 38,89 70,14

Bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif sebesar 70,14 %. Angka tersebut belum mencapai
target 100%, sedangkan ASI Eksklusif merupakan salah satu hal terpenting bagi kehidupan anak.
Beberapa factor yang menyebabkan ASI Eksklusif belum mencapai 100% adalah karna
kurangnya pengetahuan orang tua tentang pentingnya ASI Eksklusif, kesibukan ibu karna
pekerjaan, atau kurangnya kepedulian orang tua tentang kesehatan anak, kurangnya
dukungan/motivasi dari keluarga.

5. Tabel KEK Ibu Hamil Tahun 2022


Bumil LILA <23.5
No Kemantren Persentase
diukur LILA cm
1 Tegalrejo 282 42 14,9

Data KEK ibu hamil di Puskesmas menunjukan angka kejadian yang tinggi yaitu
mencapai 14,9 %. Mengalami penurunan dari tahun lalu yang mencapai 16,25 %. Nilai ini

27
disebabkan pandangan bahwa Ibu hamil langsing adalah indah, intake makanan yang kurang dan
faktor sosial ekonomi.

6. Tabel Anemia Ibu Hamil Tahun 2022


No Kemantren Bumil cek HB HB<11gr/dl Persentase
1 Tegalrejo 350 87 24.9

Anemia merupakan kekurangan zat makanan yang harus dihindari ibu hamil karena dapat
menyebabkan efek yang buruk pada saat melahirkan. Cakupan ibu hamil yang memenuhi untuk
minum tablet Fe baru sebesar 24,9 %.
F. Program KIA
Program KIA mengarahkan agar dalam masa pertumbuhan dan perkembangan bayi,
balita serta anak dapat tumbuh normal dan ibu hamil dapat melahirkan dengan selamat. Promosi
dan peningkatan pengetahuan menjadi acuan pokok dalam program ini agar secara mandiri dapat
melaksanakan usaha-usahan peningkatan kualitas kesehatan. Secara kelompok dilaksanakan
bersamaan dengan program Posyandu, Pos Lansia sedangkan cara perorangan dilaksanakan
dengan konsultasi kepada petugas kesehatan di Puskesmas. KB dan imunisasi juga dilaksanakan
dalam program ini. Tujuannya diharapkan masyarakat menjadi akseptor aktif untuk membentuk
keluarga kecil bahagia.
1. Tabel Kegiatan Pelayanan KIA di Puskesmas Tahun 2022
No Variabel Jumlah
1 Jumlah kunjungan K1 Ibu hamil 277
2 Jumlah kunjungan K4 ibu hamil 263
3 Ibu hamil mendapat buku KIA 291
4 Total TT1 s/d TT5 284
5 Rujukan kasus Risti Maternal 161
6 Persalinan Normal 264
7 Jumlah persalinan di Puskesmas 74
8 Jumlah persalinan di Rumah sakit 186
9 Jumlah persalinan di BPM 0
10 Kunjungan nifas KF1 264
11 Kunjungan nifas KF 2 264
12 Kunjungan nifas KF3 261
13 Jumlah bayi lahir hidup 263
14 Jumlah bayi lahir hidup BBLR 13
15 Jumlah bayi lahir IMD 263
16 Jumlah bayi lahir disutnik vit K 263
17 Rujukan kasus Risti neonatal 38
18 Kunjungan balita sakit 1888
19 Jumlah bayi lahir disuntik Hb0 263
20 Pasangan usia subur yang ber-KB 2694
21 PUS dengan KB Implan 132
22 PUS dengan KB Kondom 542
23 PUS dengan KB Suntik 357
24 PUS dengan KB Pil 166
25 Ibu hamil dengan anemia HB 8-11 gr% 152
26 Ibu hamil dengan KEK (<23,5 cm) 39
28
27 Hamil protein urine positif 25
28 Ibu hamil dengan kadar gula darah >140 grdl 8

G. PKM dan Kesehatan Lingkungan


Program PKM dan Kesehatan Lingkungan adalah dua program yang tidak dapat
dipisahkan. Kedua program ini bersumber dari peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan
khususnya menjaga lingkungan sekitar agar tetap edukatif, sehat dan nyaman. Program ini juga
untuk mengantisipasi terjadinya endemik wabah tertentu seperti DBD, Malaria, Diare,
Chikungunya, Flu burung dan lain-lain. Peningkatan pengetahuan masyarakat menjadi tolak ukur
berhasilnya program ini dimana masyarakat diharapkan bisa memahami akan arti pentingnya
lingkungan bersih dan sehat yang dapat terlihat dari sumur sehat, jamban sehat, sarana MCK
bersih dan sehat, warung-warung sehat serta usaha pembentukan pos-pos kesehatan. Khusus pos
kesehatan, intervensi paling efektif dilaksanakan melalui program Posyandu, Posbindu dan
pembentukan kader kesehatan desa, RT atau RW dan untuk pendataan sarana kesehatan
dilaksanakan oleh surveilan kesehatan Puskesmas.
Perilaku masyarakat dibidang kesehatan diharapkan berubah dari tahun ketahun kearah
yang lebih baik. Pola-pola hidup tidak sehat sedapat mungkin untuk ditinggalkan seperti
merokok, membuang sampah di sungai, penataan kandang ternak yang satu rumah dengan
tempat tinggal dan lain-lain. Pola hidup bersih dan sehat diharapkan dapat diterapkan masyarakat
sedini mungkin dan diharapkan nantinya masyarakat yang melaksanakan PHBS semakin
meningkat.
1. Tabel Sarana Kesehatan Jejaring Puskesmas Tegalrejo Data Tahun
2022
Jumlah Instansi
No Kelurahan Praktek
RSU Pusk Pustu klinik Apotik Posyandu R. Obat
Dokter
1 Kricak 0 0 0 0 2 15 0 2
2 Karangwaru 0 1 0 1 3 13 1 5
3 Tegalrejo 1 0 1 2 3 12 0 2
4 Bener 0 0 1 2 0 7 1 0
  Jumlah 1 1 2 5 8 47 1 9

Wilayah Puskesmas Tegalrejo memiliki beberapa pusat kesehatan masyarakat baik pusat
kesehatan pemerintah maupun swasta. Secara garis besar kecukupan sarana kesehatan dengan
jumlah penduduk memenuhi, namun ada beberapa kendala kasus yang memang harus dirujuk
keluar wilayah pos kesehatan Tegalrejo.

2. Tabel PHBS Tahun 2021

NO INDIKATOR PUSKEMAS
TEGALREJO
ber
sasaran %
PHBS

29
Rumah Tangga yang persalinannya ditolong oleh tenaga
1 8 8 100
kesehatan
2 RT yang memberikan ASI eksklusif 9 9 100

3 RT yang menimbang balita setiap bulan 45 45 100

4 RT yang menggunakan air bersih 160 160 100

5 Rt yang mencuci tangan dengan air bersih dan sabun 160 160 100

6 RT yang melakukan pengelolaan air minum dan makanan 160 160 100

7 RT yang menggunakan jamban sehat (STOP BABS) 160 160 100

8 RT yang melaksanakan pengelolan limbah cair 160 160 100

9 RT yang melakukan pemilahan sampah 123 160 76,87

10 RT yang memberantas jentik di rumah 157 160 98,12

11 keluarga yang makan buah dan sayur 159 160 99,37

12 keluarga yang melakukan aktivitas fisik setiap hari 134 160 83,75

13 keluarga yang tidak merokok di dalam rumah 146 160 91,25

Pendataan PHBS tahun 2022 dilakukan dengan metode random sampling ditemukan
jumlah sampling sebanyak 160 KK. Dari tabel diatas diketahui indikator yang sudah mencapai
100% diantaranya rumah tangga yang persalinannya ditolong oleh tenaga kesehatan, rumah
tangga yang memberikan ASI ekslusif, rumah tangga yang menimbang balita tiap bulan, rumah
tangga yang menggunakan air bersih, rumah tangga yang mencuci tangan dengan air bersih dan
sabun, rumah tangga yang melakukan pengelolaan air minum dan makanan, rumah tangga yang
menggunakan jamban sehat dan rumah tangga yang melaksanaan pengelolaan limbah cair.
Indikator terendah yaitu rumah tangga yang melakukan pengelolaan limbah cair sebanyak
76.87%, hal ini dikarenakan belum maksimalnya sosialisasi dan bimbingan kepada masyarakat
tentang pemilahan sampah rumah tangga. Kegiatan penyuluhan, pembinaan maupun deklarasi
terkait PHBS akan dilaksanakan berkelanjutan dari tahun ke tahun sebagai upaya meningkatkan
kualitas PHBS di masyarakat.

3. Tabel Penggunaan Air Bersih


Cakupan Pemenuhan Kebutuhan Air
No Kelurahan
Jml RT Sumur GL PAM PAH SM.Pompa PAB UH Air Bersih
1 Kricak 61 1075 1264 - - - - 2400
2 Karangwaru 56 1156 1262 - - - - 2474
3 Tegalrejo 47 971 631 - - - - 1649
4 Bener 26 121 338 - - - - 485
    190 3323 3485 - - - -

Sumber-sumber air bersih penduduk di Kemantren Tegalrejo sebagian besar berasal dari
PAM. Dalam hal penggunan sumur galian harus memperhatikan kondisi lingkungan sekitar
seperti jarak sumur dengan jamban atau septik tank agar kondisi air tidak tercemar

30
4. Tabel Posyandu Kelurahan Kricak
Sarana Posyandu Strata
No Nama Posyandu Lokasi (RW)
Memadai Belum Posyandu
1 Widosari 1 RW 01 √ Mandiri
2 Widosari 2 A RW 02 √  Mandiri
3 Widosari 2 B RW 03 √ Mandiri
4 Widosari 3 RW 04 √ Mandiri
5 Widosari 4 RW 05 √ Mandiri
6 Widosari 5 RW 06 √ Mandiri
7 Widosari 6 RW 07 √ Mandiri
8 Widosari 7 RW 08 √ Mandiri
9 Widosari 8 RW 09  √ Mandiri
10 Widosari 9 A RW 10 √ Mandiri
11 Widosari 9 B RW 10 √ Mandiri
12 Widosari 10 RW 11  √ Mandiri
13 Widosari 11 RW 12 √ Mandiri
14 Widosari 12 RW 13 √  Mandiri
15 Widosari 13 RW 14  √ Mandiri

5. Tabel Posyandu Kelurahan Karangwaru


Sarana Posyandu Strata
No Nama Posyandu Lokasi (RW)
Memadai Belum Posyandu
1 Temupoh 1 RW 01 √ Mandiri
2 Temupoh 2 RW 02 √ Mandiri
3 Temupoh 3 RW 03 √ Mandiri
4 Temupoh 4 A RW 04 √ Mandiri
5 Temupoh 4 B RW 04 √ Mandiri
6 Temupoh 5 RW 05 √ Mandiri
7 Temupoh 6 A RW 06 √ Mandiri
8 Temupoh 6 B RW 06 √ Mandiri
9 Temupoh 7,8,9 RW 07 √ Mandiri
10 Temupoh 11 RW 11 √ Mandiri
11 Temupoh 10,12 RW 12 √ Mandiri
12 Temupoh 13 RW 13 √ Mandiri
13 Temupoh 14 RW 14 √ Mandiri

6. Tabel Posyandu KelurahanTegalrejo


Sarana Posyandu Strata
No Nama Posyandu Lokasi (RW)
Memadai Belum Posyandu
1 Temulawak 1 RW 01 √ Mandiri
2 Temulawak 2 RW 02 √ Mandiri
3 Temulawak 3 RW 03 √ Mandiri
4 Temulawak 4 RW 04 √ Mandiri
5 Temulawak 5 RW 05 √ Mandiri

31
6 Temulawak 6 RW 06 √ Mandiri
7 Temulawak 7 RW 07 √ Mandiri
8 Temulawak 8 RW 08 √ Mandiri
9 Temulawak 9 RW 09 √ Mandiri
10 Temulawak 10 RW 10 √ Mandiri
11 Temulawak 11 RW 11 √ Mandiri
12 Temulawak 12 RW 12 √ Mandiri

7. Tabel Posyandu Kelurahan Bener


Sarana Posyandu Strata
No Nama Posyandu Lokasi (RW)
Memadai Belum Posyandu
1 Delima Putih 1 RW 01 √ Mandiri
2 Delima Putih 2 RW 02 √ Mandiri
3 Delima Putih 3 RW 03 √ Mandiri
4 Delima Putih 4 RW 04 √ Mandiri
5 Delima Putih 5 RW 05 √ Mandiri
6 Delima Putih 6 RW 06 √ Mandiri
7 Delima Putih 7 RW 07 √ Mandiri

Penilaian stratifikasi posyandu di Tahun 2022 menggunakan penilaian posyandu aktif


dengan kriteria. Posyandu di Kemantren Tegalrejo sudah mandiri karena sudah memenuhi
kriteria posyandu aktif. Karena kegiatan posyandu walaupun di masa pandemi tetap berjalan
walaupun harus dengan door to door.

H. Kesehatan Gigi Dan Mulut


Kegiatan ini adalah salah satu kegiatan pengembangan Puskesmas yang menjadi sebuah
kegiatan penting bagi pelayanan kesehatan masyarakat. Bagaimanapun juga angka kesakitan gigi
sangat berpengaruh kepada kinerja masyarakat. Selain itu juga estetika penampilan akan
berkurang jika mengalami sakit gigi ataupun kerusakan gigi pada bagian tertentu.

1. Grafik Kunjungan Pasien Poli Gigi dan Mulut Berdasarkan Cara Membayar Tahun 2022

32
2. Grafik Jumlah Kunjungan Pasien Poli Gigi dan Mulut Tahun 2022

I. Upaya Kesehatan Usia Lanjut


Kegiatan ini merupakan upaya pengembangan kesehatan Puskesmas. Diharapkan dengan
adanya kegiatan ini para Usila dapat lebih sehat dan produktif.
1. Posyandu lansia Tahun 2022
No Kelurahan Jumlah Kelompok Keterangan Pemantau
1 Kricak 12 Kelompok dan Puskesmas
2 Karangwaru 14 Kelompok dan Puskesmas
3 Tegalrejo 15 Kelompok dan Puskesmas
4 Bener 7 Kelompok dan Puskesmas
  Jumlah 48  
Keterangan :
Pembinaan kelompok usia lanjut sesuai standar :
a. Sosialisasi posyandu usila
b. Pelaksanaan posyandu usila
c. Screening usila
d. Penyuluhan kesehatan bagi usila

33
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Wilayah Puskesmas Tegalrejo merupakan wilayah yang sangat komplek baik dari
struktur geografis maupun faktor monografinya.
2. Secara umum kondisi lingkungan Puskesmas Tegalrejo cukup sehat terlihat dengan
indikator-indikator pencapaian yang telah memenuhi target dan kesadaran masyarakat
yang tinggi.
3. Prosentase perilaku sehat dalam data belum menggambarkan secara keseluruhan tentang
perilaku sehat penduduk Kemantren Tegalrejo

Saran

1. Perbaikan sarana dan prasarana lingkungan terutama daerah-daerah beresiko terjadinya


KLB
2. Perhatian khusus pada balita gizi buruk serta penangananya dengan memperhatian sosial
ekonomi keluarga penderita
3. Peningkatan profesionalisme tenaga kesehatan, kader kesehatan dan pelaku kesehatan
lain dengan pelatihan, seminar dan lain-lain
4. Peningkatan kerjasama sektoral dan lintas sektoral

34
DAFTAR PUSTAKA

1. Data Monografi Kemantren Tegalrejo Tahun 2021


2. Data SIK Puskesmas Tegalrejo Tahun 2021
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063)
4. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014
5. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 184
6. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193)
7. Depkes, Pos Pelayanan Terpadu, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 2006.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.43 Tahun 2019 tentang Puskesmas

35
LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Peta Wilayah Kemantren Tegalrejo

36
2. Peta Wilayah Kelurahan Karangwaru

37
3. Peta Wilayah Kelurahan Tegalrejo
38
39
4. Peta Wilayah Kelurahan Bener

40
5. Peta Wilayah Kelurahan Kricak

41

Anda mungkin juga menyukai