Anda di halaman 1dari 14

APLIKASI PENGORGANISASIAN DAN PARTISIPASI

MASYARAKAT DI POSYANDU
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pengembangan dan Pengorganisasian Masyarakat

Dosen : Dra. Hj. Iryanti, S.Kp, M.Kes

Disusun Oleh :
Kelompok 7
Anisa Najla Aqila (P17336119408)
Hikma Amelia (P17336119417)
M. Sachdan H (P17336119425)
Puspita Arum H (P17336119434)
Syadz’a Putrianty (P17336119442)
Zahra Zahira (P17336119447)

D-IV PROMOSI KESEHATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG
Jl. Westhoff No. 31 Pasir Kaliki Kec. Cicendo Kota Bandung
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................i
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
Latar Belakang..............................................................................................................1
Rumusan Masalah.........................................................................................................2
Tujuan...........................................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
LAPORAN TUGAS................................................................................................3
2.1 Konsep Posyandu....................................................................................................3
2.2 Pelaksanaan Posyandu............................................................................................5
2.3 Pengorganisasian dan Partisipasi Masyarakat di Posyandu.....................................6
2.3.1 Pengorganisasian Posyandu....................................................................6
2.3.2 Partisipasi Masyarakat di Posyandu........................................................6
2.4 Meja Posyandu dan Funsinya..................................................................................8
BAB III....................................................................................................................9
KESIMPULAN........................................................................................................9
3.1 Simpulan.................................................................................................................9
3.2 Saran.....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat dilihat sebagai salah
satu “tehnologi” dalam kegiatan Pendidikan Kesehatan sehingga terjadi
perubahan perilaku sasaran (dalam bentuk kemampuan untuk mandiri atau
self-help) yang sifatnya berkelanjutan untuk tercapainya derajat kesehatan
yang lebih baik. Menurut Lawrence Green, Penggorganisasian dan
Pengembangan Masyarakat merupakan tehnologi yang digunakan untuk
melakukan intervensi pada faktor pendukung (enabling factors) sebagai salah
satu prasyarat untuk terjadinya proses perubahan perilaku. Teknologi dalam
Penggorganisasian dan Pengembangan Masyarakat diperuntukkan dalam
pengorganisasian dan pengembangan sumber daya yang ada pada
masyarakat sehingga mampu mandiri untuk meningkatkan derajat
kesehatannya.
Sesuai dengan UndangUndang Dasar 1945 pasal 28 berbunyi “Setiap
orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik, sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan.” Dan dalam pasal 34 poin ketiga berbunyi negara
bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan
fasilitas pelayanan umum yang layak. Begitupun dengan kebijakan atau
program kesehatan yang dilaksanakan di Indonesia. Salah satunya adalah
Program Pos Pelayanan Terpadu atau yang dikenal dengan singkatan
Posyandu. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) awalnya adalah kegiatan
kesehatan dasar yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan, karena itu
masyarakat dibantu oleh petugas kesehatan disuatu wilayah kerja Pusat
Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS), dimana program ini dapat
dilaksanakan di balai dusun, balai kelurahan, maupun tempattempat yang
mudah di datangi oleh masyarakat.
Partisipasi masyarakat dalam kegiatan posyandu sangat penting. Menurut
Conyers (1991) memberikan tiga alasan utama sangat pentingnya partisipasi
masyarakat dalam kegiatan, yaitu: (1) partisipasi masyarakat merupakan
suatu alat guna memperoleh informasi mengenai kondisi, kebutuhan dan
sikap masyarakat setempat, yang tanpa kehadirannya program kegiatan dan
proyek akan gagal. (2) masyarakat mempercayai suatu program kegiatan jika
dilibatkan dalam proses persiapan dan perencanaannya, karena masyarakat
lebih mengetahui seluk beluk kegiatan dan proyek yang merasa memiliki

1
kegiatan tersebut. (3) partisipasi merupakan hak demokrasi masyarakat dalam
keterlibatannya di kegiatan. Oleh karena itu, partisipasi masyarakat yang mau
bekerja sama dalam pelaksanaan kegiatan posyandu itu sangat penting untuk
mendukung suatu program agar meningkatkan derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa konsep posyandu?
2. Bagaimana pelaksanaan, pengorganisasian, dan partisipasi masyarakat di
posyandu?
3. Apa saja fungsi meja pelayanan posyandu?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep posyandu.
2. Untuk mengetahui pelaksanaan, pengorganisasian, dan partisipasi
masyarakat di posyandu.
3. Untuk mengetahui meja yang ada di pelayanan posyandu beserta
fungsinya.

2
BAB II

LAPORAN TUGAS

2.1 Konsep Posyandu


A. Pengertian Posyandu
Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari,
oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan.
(Cessnasari. 2005)
Definisi Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan
dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibimbing petugas terkait.
(Departemen Kesehatan RI. 2006).
Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan
kesehatan dan keluarga berencana.(Effendi, Nasrul. 1998: 267)

B. Tujuan Posyandu
1) Menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (ibu
hamil), melahirkan dan nifas.
2) Membudayakan NKBS
3) Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengembangkan kegiatan
kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk
tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
4) Berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera,
gerakan ketahanan keluarga dan gerakan ekonomi keluarga sejahtera.
(Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM USU. 2007)

C. Sasaran Posyandu
Sasaran Posyandu adalah seluruh masyarakat, terutamanya:
1) Bayi
2) Anak balita
3) Ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui
4) Pasangan usia subur (PUS)

D. Fungsi Posyandu
1) Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan
keterampilan dari petugas kepada masayarakat dan antar sesama
Masaraat dalam rangka mempercepat penurunan AKI, AKB dan
AKABA.

3
2) Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar,
terutama berkaitan dengan penurunan AKI, AKB, dan AKABA.

E. Manfaat Posyandu
1) Bagi masyarakat :
a. Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan
pelayanan kesehatan
dasar, terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.
b. Memperoleh bantuan secara profesional dalam pemecahan
masalah kesehatan
terutama terkait kesehatan ibu dan anak.
2) Bagi kader, pengurus POSYANDU, dan tokoh masyarakat,
a. Mendapatkan informasi terdahulu tentang upaya kesehatan yang
terkait dengan penurunan AKI dan AKB.
b. Dapat mewujudkan aktualisasi dirinya dalam membantu
masyarakat menyelesaikan masalah kesehatan terkait dengan
penurunan AKI dan AKB.
3) Bagi puskesmas :
a. Optimalisasi fungsi Puskesmas sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan
masyarakat, pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
b. Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan
masalah kesehatan sesuai kondisi setempat.
c. Meningkatkan efisiensi waktu, tenaga dan dana melalui pemberian
pelayanan secara terpadu.
4) Bagi sektor lain :
a. Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan
masalah sector terkait, utamanya yang terkait dengan upaya
penurunan AKI dan AKB sesuai kondisi setempat.
b. Meningkatkan efisiensi melalui pemberian perlayanan secara
terpadu sesuai dengan tupoksi masing-masing sektor.

4
2.2 Pelaksanaan Posyandu
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di posyandu terdiri atas lima bagian
antara lain:

1. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

 Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan, menyusui bayi, dan anak


balita serta anak prasekolah.
 Memberikan nasehat tentang makanan guna mancegah gizi buruk
karena kekurangan protein dan kalori, serta bila ada pemberian makanan
tambahan vitamin dan mineral.
 Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimulasinya
 Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan
program KIA.

2. Keluarga Berencana

 Pelayanan keluarga berencana kepada pasangan usia subur dengan


perhatian khusus kepada mereka yang dalam keadaan bahaya karena
melahirkan anak berkali-kali dan golongan ibu beresiko tinggi
 Cara-cara penggunaannya seperti pil, kondom dan sebagainya.

3. Imunisasi

 Tetanus Toksoid 2 kali pada ibu hamil.


 BCG, DPT 3 kali, polio 3 kali, dan campak 1 kali pada bayi.

4. Peningkatan Gizi

 Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat.


 Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan kalori
cukup kepada anak-anak dibawah umur 5 tahun dan kepada ibu yang
menyusui.
 Memberikan kapsul vitamin A kepada anak-anak dibawah umur 5 tahun.

5. Penanggulangan Diare

Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh pemerintah


kecamatan, Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan dan petugas kesehatan dari
Puskesmas. Kegiatan pelayanan masyarakat dilakukan dengan 4 sistem 5
(lima) meja, yaitu :

1. Meja Pertama disebut meja pendaftaran


2. Meja Kedua disebut meja penimbangan balita

5
3. Meja Ketiga adalah meja pengisian KMS
4. Meja Keempat adalah Penyuluhan Kesehatan
5. Meja Kelima adalah Meja pemberian paket pertolongan gizi.

2.3 Pengorganisasian dan Partisipasi Masyarakat di Posyandu

2.3.1 Pengorganisasian Posyandu


Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh pemerintah
kecamatan, Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan dan petugas kesehatan dari
Puskesmas. Kegiatan pelayanan masyarakat dilakukan dengan 4 sistem 5 (lima)
meja, yaitu :

1. Meja Pertama disebut meja pendaftaran


2. Meja Kedua disebut meja penimbangan balita
3. Meja Ketiga adalah meja pengisian KMS
4. Meja Keempat adalah Penyuluhan Kesehatan
5. Meja Kelima adalah Meja pemberian paket pertolongan gizi.

Untuk meja satu sampai empat dilakukan oleh kader kesehatan dan meja
lima dilaksanakan oleh petugas kesehatan seperti, dokter, bidan, perawat, juru
imunisasi dan sebagainya. Sedangkan bagi kader-kader yang mendapatkan
berbagai informasi kesehatan lebih dahulu dan lebih lengkap. Ikut berperan secara
nyata dalam tumbuh kembang anak balita dan kesehatan ibu. Tujuan
pembentukan kader adalah untuk mengikut-sertakan masyarakat secara aktif dan
bertanggung jawab.

Keikutsertaan masyarakat dalam meningkatkan efisiensi pelayanan adalah


dasar terbatasnya daya dan adanya dalam operasional Posyandu yang akan
memanfaatkan sumberdaya yang ada di masyarakat secara optimal. Tugas-tugas
kader berbeda-beda antara satu tempat dan tempat yang lainnya. Tugas-tugas
tersebut meliputi pelayanan kesehatan dan pembangunan masyarakat, tetapi yang
harus mereka lakukan itu terbatas pada bidang-bidang atau tugas-tugas yang
pernah diajarkan kepada mereka.

2.3.2 Partisipasi Masyarakat di Posyandu


Dalam pembangunan di bidang kesehatan, maka tujuan yang ingin dicapai
adalah meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat. Tujuan ini
mengandung konsekwensi bahwa partisipasi merupakan proses yang harus

6
dikembangkan dalam setiap upaya kesehatan dan ini terlihat dalam upaya -upaya
pengembangan peran serta masyarakat dalam kegiatan PKMD atau Posyandu.
Melalui kegiatan Posyandu diharapkan dapat diwujudkan peran serta masyarakat
dalam upaya kesehatan. Secara bertahap hal ini perlu ditingkatkan kualitasnya
sehingga tercapai suatu bentuk partisipasi yang optimal.

Partisipasi masyarakat nyata pada pelaksanaan Pos Pelayanan Terpadu


melalui kader Pos Pelayanan Terpadu yang berasal dari masyarakat setempat,
yang mana mereka telah mendapatkan pelatihan dari Dinas Kesehatan, dan
BKKBN. Seperti pada pelaksanaan mereka bekerja berdasarkan tugas masing-
masing yaitu Pelaksanaan kegiatan posyandu secara prinsip dilaksanakan dengan
sistem 5 meja dengan pembagian tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

1. Persiapan tempat dan sarana : Kader PKK (Posyandu) dan kader lainnya.

2. Penyuluhan kelompok : kader PKK (Posyandu) dan kader lainnya.

3. Pendaftaran (meja-1) : kader PKK (Posyandu) dan kader lainnya.

4. Penimbangan (meja-2) : kader PKK (Posyandu) dan kader lainnya

5. Pencatatan hasil (meja-3) : kader PKK (Posyandu) dan kader lainnya.

6. Penyuluhan perorangan dan merujuk (meja-4) : kader PKK (Posyandu)


dan kader lainnya.

7. Pelayanan KB-kes (meja-5) : petugas teknis, kesehatan medis.

8. Pelaksanaan dan penyebarluasan berbagai kegiatan upaya meningkatkan


kesejahteraan ibu dan anak oleh kader PKK (Posyandu) dan kader dasa
wisma.

Pada kegiatan pelayanan kesehatan dan program keluarga berencana


dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dapat bekerja-sama dan saling
mendukung untuk keberhasilan program masing-masing dengan mendaya-
gunakan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPM-D) dan Pembinaan
Kesejahteraan Keluarga (PKK). Keberhasilan program kesehatan dan keluarga
berencana semuanya bergantung pada partisipasi masyarakat, karena tanpa
partisipasi masyarakat semuanya tidak akan berjalan dengan baik.

Partisipasi masyarakat dibuktikan dengan kerelaan masyarakat untuk


menjadi Kader Pos Pelayanan Terpadu dengan sukarela dan banyak masyarakat
lainnya yang memberikan bantuan berupa tenaga dengan sukarela untuk
membantu kelancaran pelaksanaan Pos Pelayanan Terpadu serta aktifnya seluruh

7
ibu-ibu hamil dan ibu-ibu yang mempunyai anak balita untuk memeriksakan
kehamilan dan kesehatan anak-anak balita.

2.4 Meja Posyandu dan Funsinya


Pada hari buka posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem
5 meja yaitu:

Meja I : Pendaftaran (isi absensi nama anak dan balita)

Meja II : Penimbangan berat badan balita

Meja III : Pencatatan berat badan balita ke dalam KMS kurva berat badan yang
kurang atau tidak sesuai Usia akan diberikan penyuluhan lebih lanjut

Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS atau sesi penyuluhan dan


konseling dengan kader Posyandu terkait kesehatan dan gizi balita

Meja V : Pelayanan kesehatan berupa:

a) Imunisasi

b) Pemberian vitamin A dosis tinggi.

c) Pembagian pil KB atau kondom.

d) Pengobatan ringan.

e) Konsultasi KB.

Petugas pada meja I dan IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan meja V
merupakan meja pelayanan medis.

(Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM USU. 2007)

8
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Simpulan
Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat dilihat sebagai salah
satu “tehnologi” dalam kegiatan Pendidikan Kesehatan sehingga terjadi perubahan
perilaku sasaran (dalam bentuk kemampuan untuk mandiri atau self-help) yang
sifatnya berkelanjutan untuk tercapainya derajat kesehatan yang lebih baik.
Menurut Lawrence Green, Penggorganisasian dan Pengembangan Masyarakat
merupakan tehnologi yang digunakan untuk melakukan intervensi pada faktor
pendukung (enabling factors) sebagai salah satu prasyarat untuk terjadinya proses
perubahan perilaku.

Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari,


oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan. Tujuan
posyandu salah satunya sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera,
gerakan ketahanan keluarga dan gerakan ekonomi keluarga sejahtera. (Bagian
Kependudukan dan Biostatistik FKM USU. 2007). Posyandu memiliki sasarannya
tersendiri, Adapun masnfaat posyandu yang bisa dirasakan bagi masyarakat,
kader, pengurus posyandu, tokoh masyarakat, puskesmas dan sektor lain.

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di posyandu terdiri atas lima bagian


antara lain:

1. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)


2. Keluarga Berencana

9
3. Imunisasi
4. Peningkatan Gizi
5. Penanggulan Diare
Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh pemerintah
kecamatan, Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan dan petugas kesehatan dari
Puskesmas. Kegiatan pelayanan masyarakat dilakukan dengan 4 sistem 5 (lima)
meja.

Untuk meja satu sampai empat dilakukan oleh kader kesehatan dan meja
lima dilaksanakan oleh petugas kesehatan seperti, dokter, bidan, perawat, juru
imunisasi dan sebagainya. Sedangkan bagi kader-kader yang mendapatkan
berbagai informasi kesehatan lebih dahulu dan lebih lengkap. Ikut berperan secara
nyata dalam tumbuh kembang anak balita dan kesehatan ibu. Tujuan
pembentukan kader adalah untuk mengikut-sertakan masyarakat secara aktif dan
bertanggung jawab.

Tugas-tugas kader berbeda-beda antara satu tempat dan tempat yang


lainnya. Tugas-tugas tersebut meliputi pelayanan kesehatan dan pembangunan
masyarakat, tetapi yang harus mereka lakukan itu terbatas pada bidang-bidang
atau tugas-tugas yang pernah diajarkan kepada mereka.

Melalui kegiatan Posyandu diharapkan dapat diwujudkan peran serta


masyarakat dalam upaya kesehatan. Secara bertahap hal ini perlu ditingkatkan
kualitasnya sehingga tercapai suatu bentuk partisipasi yang optimal.

Partisipasi masyarakat nyata pada pelaksanaan Pos Pelayanan Terpadu


melalui kader Pos Pelayanan Terpadu yang berasal dari masyarakat setempat,
yang mana mereka telah mendapatkan pelatihan dari Dinas Kesehatan, dan
BKKBN.

3.2 Saran
1. Diharapkan kepada kader Posyandu dalam pelaksanaan Posyandu
menerapkan pelayanan sistem 5 meja dan lebih gencar dalam melakukan
sosialisasi tentang Posyandu terkait manfaat, tujuan, dan tumbuh kembang
anak agar semua masyarakat dapat memanfaatkan program Posyandu dengan
maksimal.

2. Diharapkan kepada tokoh masyarakat setempat untuk aktif dalam menyediakan


tempat kegiatan Posyandu yang aman dan nyaman sehingga mampu
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan Posyandu.

3. Pihak lintas sektoral yang terlibat dalam pelaksanaan Posyandu seperti Lurah,

10
Pokjanal Posyandu, LPM, Ketua PKK dan tokoh masyarakat setempat
diharapkan lebih meningkatkan koordinasi dan kerjasama dalam
penyelenggaraan dan pengelolaan Posyandu serta melakukan monitoring dan
evaluasi terhadap kegiatan Posyandu agar tujuan Posyandu dapat tercapai.

11
DAFTAR PUSTAKA

Sumber :

 Desak Putu Yuli Kurniati. 2015. Bahan Ajar Pengorganisasian dan


Pengembangan Masyarakat.
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/571a3cc8a3c9df700
a0b29304ec3c5ae.pdf (Diakses pada 22 Februari 2021).
 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. 2018. PENGERTIAN
POSYANDU, KEGIATAN,DEFINISI, TUJUAN, FUNGSI, MANFAAT DAN
PELAKSANAAN POSYANDU.
https://bulelengkab.go.id/bankdata/pengertian-posyandu-kegiatandefinisi-
tujuan-fungsi-manfaat-dan-pelaksanaan-posyandu-33. (Diakses pada
tanggal 16 Mei 2018)
 Umasangaji, M. Isnan. 2016. Partisipasi Masyarakat pada Program Pos
Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Desa Waitina Kecamatan Mangoli
Timur. https://media.neliti.com/media/publications/80354-ID-partisipasi-
masyarakat-pada-program-pos.pdf . (Diakses pada 22 Februari 2021)
 Tim Promosi Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Bahan
Ajar Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat.
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/571a3cc8a3c9df700
a0b29304ec3c5ae.pdf . (Diakses pada 22 Februari 2021)
 Umasangaji, M. Isnan. 2016. Partisipasi Masyarakat pada Program Pos
Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Desa Waitina Kecamatan Mangoli
Timur. https://media.neliti.com/media/publications/80354-ID-partisipasi-
masyarakat-pada-program-pos.pdf . (Diakses pada 22 Februari 2021)
 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. 2018. PENGERTIAN
POSYANDU, KEGIATAN,DEFINISI, TUJUAN, FUNGSI, MANFAAT DAN
PELAKSANAAN POSYANDU.
https://bulelengkab.go.id/bankdata/pengertian-posyandu-kegiatandefinisi-
tujuan-fungsi-manfaat-dan-pelaksanaan-posyandu-33. (Diakses pada
tanggal 22 Februari 2021)

Anda mungkin juga menyukai