1
teknis. Masyarakat.. 3. Bertatap 3.Penjajagan/survei Pedoman
2. Memahami muka dan mengadakan lokasi. Pelaksanaan
kerangka acuan atau dialog dengan Kegiatan PKL
modul PKL Pelayanan pembimbing lapang Pelayanan Gizi
Gizi Masyarakat. (community instructure) Masyarakat, PS
3. Menjelaskan tujuan di puskesmes setempat. Gizi FIK UMS
yang akan dicapai dalam Tahun 2008
PKL kepada
pembimbing lapang
(community instructure)
di puskesmas.
2. Mah Setelah mengikuti kegiatan, Mendiskusikan dan 1.Struktur organisasi, 6 hari (1 1. White bord, 1.Laporan
asiswa mampu mahasiswa diharapkan mengkaji prinsip fungsi dan tanggung minggu) Spidol, tertulis
memahami dapat menjelaskan prinsip manajemen dalam upaya jawab dan tugas dalam pembekal- Transparansi, 2.Supervisi
manajemen manajemen dalam upaya pelayanan atau program Dinas Kesehatan. an di Dinas OHP, LCD,
program gizi di pelayanan atau program gizi atau perbaikan gizi 2.Pengkajian data tentang Kesehatan laptop.
Dinas gizi atau perbaikan gizi yang ada di Dinas masalah kesehatan dan 2. Mutalazim
Kesehatan. yang ada di Dinas Kesehatan setempat. gizi serta cara-cara ah, 2002.Diktat:
Kesehatan setempat penanggulangannya. Perencanaan
3.Organisasi dan LSM Program Gizi.
dalam program gizi. Jurusan Gizi
4.Penyusunan strategi Fakultas Ilmu
dan kebijaksanaan Kesehatan UMS
program pangan dan 3. Supariasa,
gizi. dkk. 2005.
5.Penyusunan program Penilaian Status
UPGK dan Gizi. EGC.
penanggulangan Jakarta
masalah gizi nasional. 4. Dinkes.
6.Penyusunan program 2007. Laporan
gizi institusi dan gizi Tahunan
usia lanjut. Puskesmas
2
7.Sistem monitoring dan Kotamadya
evaluasi program gizi Suarakarta
5. Chriswarda
ni,
2000.Perencana-
an dan Evaluasi
Kesehatan:
Siklus
Pemecahan
Masalah dan
Metode
Penentuan
Prioritas
Masalah, FKM
Undip Semarang
6. Direktorat
Gizi Masyarakat,
Program
Perbaikan Gizi
makro,http://ww
w.gizi.net,
Depkes RI
3. Mahasiswa Setelah mengikuti kegiatan 1.Praktek pengukuran 1.Pengukuran status gizi 4 hari 1. Timbangan 1.Laporan
mampu PKL, mahasiswa status gizi dengan pada anak balita dacin, timbangan tertulis
melakukan diharapkan dapat: menggunakan berbagai dengan antropometri. injak, timbangan 2.Supervisi
pengukuran 1. Melaksanakan alat ukur seperti 2.Pengukuran status gizi digital, pita LLA,
status gizi pada pengukuran status gizi timbangan pada WUS dengan microtoice,
kelompok secara langsung dengan dacin,timbangan injak, antropometri. pengukur
tertentu.balita, tepat dan benar pada 10 LLA, mikrotoice, fatco 3.Pengukuran status gizi panjang badan
WUS, manula anak balita. meter. pada WUS dengan bayi (baby
secara langsung. 2. Melaksanakan 2.Praktek pengukuran LLA dan fatco meter. board), fatco
pengukuran status gizi status gizi pada anak 4.Pengukuran status gizi meter dan form
3
secara langsung dengan balita. pada usia lanjut secara antropometri.
tepat dan benar pada 10 3.Praktek pengukuran antropometri. 2. Gibson,R.
wanita usia subur (WUS) status gizi pada anak 2005. Principles
3. Melaksanakan WUS of Nutritional
pengukuran status gizi 4.Praktek pengukuran Assessment,
secara langsung dengan status gizi pada lanjut Oxford
tepat dan benar pada 10 usia (lansia). University, New
lanjut usia (lansia). York
3. Supariasa, dkk.
2005. Penilaian
Status Gizi.
EGC. Jakarta
4. M Setelah mengikuti kegiatan 1.Menghitung status gizi 1.Data sekunder 4 hari 1. Laporan 1. Laporan
ahasiswa mampu PKL, mahasiswa balita pada suatu pengukuran status gizi tahunan tertulis.
melakukan diharapkan dapat: populasi berdasarkan pada balita di posyandu puskesmas 2. Supervisi
penilaian status 1. Melakukan data sekunder. atau puskesmas selama setempat, data
gizi balita pada penilaian status gizi 2.Menganalisa status gizi 1 tahun yang lalu penimbangan
suatu populasi balita pada suatu balita berdasarkan data (minimal 3 bulan yang posyandu, tabel
berdasarkan data populasi dengan baik sekunder. lalu). WHO-NCHS,
sekunder dan dan benar berdasarkan 3.Menginterpretasikan 2. Penyusunan program
mampu data sekunder di status gizi balita assessment terhadap nutrisurvey.
menginterpretasi posyandu atau berdasarkan data aggregate / total balita 2. Gibson,R.
kannya. puskesmas sekunder. dalam 1 desa selama 12 2005. Principles
2. Melakukan 4.Menyusun assessment bulan (satu tahun yang of Nutritional
assessment terhadap terhadap aggregate / lalu). Assessment,
aggregate / total balita total balita dalam 1 desa Oxford
dalam 1 desa selama 12 selama 12 bulan (satu University, New
bulan (satu tahun yang tahun yang lalu). York
lalu). 3.Supariasa, dkk.
3. Menginterpretasika 2005. Penilaian
n penilaian status gizi Status Gizi.
4
berdasarkan data EGC. Jakarta
sekunder.
5. M Setelah mengikuti kegiatan 1.Praktek survei konsumsi 1.Survei konsumsi gizi 4 hari 1. Form food 1.Laporan
ahasiswa mampu PKL, mahasiswa gizi menggunakan secara menggunakan secara list, form food tertulis
melaksanakan diharapkan dapat: kualitatif metode food kualitatif metode food account, form 2.Supervisi
Survei 1. M list. list. food weighing,
Konsumsi Gizi elakukan survei 2.Praktek survei konsumsi 2.Survei konsumsi gizi form recall 24
pada keluarga. konsumsi gizi pada 2 gizi menggunakan secara menggunakan secara jam, timbangan
keluarga dengan metode kualitatif metode food kualitatif metode food makanan,
kualitatif (food list & account. account. program FP info,
food account) dengan 3.Praktek survei konsumsi 3.Survei konsumsi gizi laptop.
baik dan benar. gizi menggunakan secara menggunakan secara 2. Gibson,R.
2. M kualitatif metode food kualitatif metode food 2005. Principles
elakukan survei weighing. weighing. of Nutritional
konsumsi gizi Pada 2 4.Praktek survei konsumsi 4.Survei konsumsi gizi Assessment,
individu metode gizi menggunakan secara menggunakan secara Oxford
kuantitatif ( food kualitatif metode recall kualitatif metode recall University, New
weighing dan recall 24 24 jam. 24 jam. York
jam dengan baik dan 3.Supariasa, dkk.
benar. 2005. Penilaian
Status Gizi.
EGC. Jakarta
6. M Setelah mengikuti kegiatan Praktek penilaian Penilaian konsumsi gizi 4 hari 1. AKG, program 1.Laporan
ahasiswa mampu PKL, mahasiswa konsumsi gizi dengan dengan baik dan benar FP2, laptop. tertulis
melakukan diharapkan dapat: baik dan benar dengan dengan cara 2. Gibson,R. 2.Supervisi
penilaian Melakukan penilaian cara membandingkan membandingkan dengan 2005.
konsumsi gizi konsumsi gizi dengan baik dengan angka kecukupan angka kecukupan gizi Principles of
pada keluarga. dan benar dengan cara gizi pada keluarga. pada keluarga. Nutritional
membandingkan dengan Assessment,
angka kecukupan gizi pada Oxford
keluarga. University,
5
New York
3. Supariasa, dkk.
2005.
Penilaian
Status Gizi.
EGC. Jakarta
7. Mahasiswa Setelah mengikuti kegiatan 1. Membuat standar 3. Standar 3 hari 1. White bord, 1.Laporan
mampu membuat PKL, mahasiswa konseling gizi untuk konseling gizi untuk Spidol, tertulis
format materi diharapkan dapat: kelompok tertentu kelompok tertentu Transparansi, 2.Supervisi
pendidikan gizi 1. Menyusun suatu standar ( balita, WUS, manula) ( balita, WUS, OHP, LCD,
(nutrition konseling gizi untuk yang beresiko tinggi manula) yang laptop, kertas.
education kelompok tertentu terhadap masalah gizi. beresiko tinggi 2. Suhardjo. 1989.
material). ( balita, WUS, manula) 2. Menyusun brosur terhadap masalah Berbagai Cara
yang beresiko tinggi untuk suatu program gizi. Pendidikan
terhadap masalah gizi. gizi ( dilampirkan 4. Brosur untuk Gizi,
2. Membuat brosur untuk dalam laporan). suatu program gizi Depdikbud,
suatu program gizi 3. Membuat artikel gizi ( dilampirkan dalam PAU, ITB
( dilampirkan dalam dan laporan). 3. Supariasa, dkk.
laporan). mempublikasikannya 5. Artikel gizi 2005.
3. Menulis artikel gizi dan atau kegiatan sejenis dan Penilaian
mempublikasikannya lainnya dengan mempublikasikannya Status Gizi.
atau kegiatan sejenis berkonsultasi dengan atau kegiatan sejenis EGC. Jakarta
lainnya dengan preceptor. lainnya dengan 4. Suhardjo.2004.
berkonsultasi dengan berkonsultasi dengan Pemberian
preceptor. preceptor. Makanan pada
Bayi dan
Anak.Penerbit
Kanisius,
Yogyakarta
8. Mahasiswa Setelah mengikuti kegiatan 1. Prak 1. Pemberian konsultasi 3 hari 1. White bord, 1.Laporan
6
mampu memberi PKL, mahasiswa tek memberikan gizi pada 5 klien di Spidol, tertulis.
konsultasi gizi diharapkan dapat: konsultasi gizi pada 5 pojok gizi baik Transparansi, 2. Supervisi.
pada klien di 1. Melakukan konsultasi klien di pojok gizi baik pasien rawat jalan OHP, LCD,
pojok gizi gizi pada 5 klien di pasien rawat jalan maupun rawat inap. laptop, leaflet,
pojok gizi baik pasien maupun rawat inap. 2. Pencatatan dan kertas, food
rawat jalan maupun 2. Prak dokumentasihasil model.
rawat inap. tek melakukan konsultasi gizi. 2. DepKes,
2. Melakukan pencatatan pencatatan dan Depsos. 2000,
dan dokumentasi hasil Buku Modul
mendokumentasikan konsultasi gizi. Akademi Gizi:
hasil konsultasi gizi. Pedoman
Konseling Gizi,
Ditjen Kesmas,
Dit Gizi
Masyarakat,
Jakarta
3. Supariasa, dkk.
2005.
Penilaian
Status Gizi.
EGC. Jakarta
4. Suhardjo.2004.
Pemberian
Makanan pada
Bayi dan
Anak.Penerbit
Kanisius,
Yogyakarta
5. RSCM &
Persagi,1997.
Penuntun Diit
Anak,
7
Gramedia
Pustaka Jaya,
Jakarta
9. Mahasiswa Setelah mengikuti kegiatan Praktek memberikan Cara-cara pendidikan 3 hari 1. White bord, 1.Evaluasi
mampu PKL, mahasiswa pendidikan gizi dengan gizi pada kelompok Spidol, audience
memberikan diharapkan dapat cara presentasi pada sasaran. Transparansi, terhadap
pendidikan gizi memberikan pendidikan kelompok sasaran OHP, LCD, presentasi
pada klien gizi dengan cara presentasi (minimal 1 kelompok). laptop, lembar 2.Supervisi
pada kelompok sasaran balik, kertas,
(minimal 1 kelompok). poster, pamflet,
media foto.
2. Suhardjo.
1989.
Berbagai Cara
Pendidikan
Gizi,
Depdikbud,
PAU, ITB
3. Supariasa,
dkk. 2005.
Penilaian
Status Gizi.
EGC. Jakarta
4. Suhardjo.2
004.
Pemberian
Makanan pada
Bayi dan
Anak.Penerbit
Kanisius,
Yogyakarta
8
10. Mahasiswa Setelah mengikuti kegiatan 1. Praktek membuat 1. Evaluasi terhadap 4 hari 1. White bord, 1.Laporan
mampu PKL, mahasiswa evaluasi terhadap penanganan balita Spidol, tertulis
mengevaluasi diharapkan dapat: penanganan balita KEP KEP dengan Transparansi, 2. Supervisi
suatu proyek / 1. Melakukan evaluasi dengan menggunakan menggunakan standar OHP, LCD,
program terhadap penanganan standar BRYANT. BRYANT. laptop,
program gizi balita KEP dengan 2. Praktek pemantauan 2. Pemantauan kegiatan bidang
(Nutrition menggunakan standar pertambahan berat badan pertambahan berat gizi yang telah
Project) BRYANT. ( tiap mahasiswa badan ( tiap dilakukan di
dengan 2. Melakukan pemantauan mengevaluasi minimal mahasiswa puskesmas.
menggunakan pertambahan berat 10 balita dalam satu mengevaluasi 2. Mutalazimah,
metode badan ( tiap mahasiswa desa / RW). minimal 10 balita 2002.Diktat:
evaluasi yang mengevaluasi minimal 3. Praktek pengambilan dalam satu desa / Perencanaan
tepat. 10 balita dalam satu data sosial ekonomi, RW). Program Gizi.
desa / RW). hygiene sanitasi, 3. Pengambilan data Jurusan Gizi
3. Melakukan konsumsi balita pada 5 sosial ekonomi, Fakultas Ilmu
pengambilan data sosial responden secara acak hygiene sanitasi, Kesehatan
ekonomi, hygiene dengan menggunakan konsumsi balita pada UMS
sanitasi, konsumsi kuesioner. 5 responden secara 3. Chriswardani,
balita pada 5 acak dengan 2000.Perenca-
responden secara acak menggunakan naan dan
dengan menggunakan kuesioner. Evaluasi
kuesioner. Kesehatan:
Siklus
Pemecahan
Masalah dan
Metode
Penentuan
Prioritas
Masalah, FKM
Undip
Semarang
9
10
RENCANA MUTU PEMBELAJARAN
I. Standar Kompetensi :
Setelah mengikuti Praktek Kerja Lapangan, mahasiswa mampu menilai status
gizi secara langsung pada kelompok masyarakat (balita, WUS, manula) dan
menginterpretasikan status gizi berdasarkan data sekunder, melakukan survei
konsumsi gizi (SKG) di masyarakat, melakukan penilaian konsumsi gizi
(PKG) di masyarakat,, membuat materi-materi pendidikan gizi, memberikan
konsultasi gizi pada klien di masyarakat, memberikan pendidikan gizi pada
klien di masyarakat serta mampu mengevaluasi suatu proyek atau program gizi
(Nutrition Project) dengan menggunakan metode evaluasi yang tepat.
III. Indikator :
Setelah mengikuti Praktek Kerja Lapangan mahasiswa diharapkan mampu :
1. Memperoleh gambaran PKL Pelayanan Gizi Masyarakat..
2. Memahami kerangka acuan atau modul PKL Pelayanan Gizi Masyarakat.
3. Menjelaskan tujuan yang akan dicapai dalam PKL kepada pembimbing
lapang (community instructure) di puskesmas.
1
VI. Tahap Pembelajaran :
A. Kegiatan Awal :
1. Dosen membuka kuliah dengan membaca Basmallah dan
selanjutnya menjelaskan deskripsi mata kuliah PKL Pelayanan
Gizi Masyarakat, kompetensi yang akan dicapai dan aplikasi
mata kuliah di lapangan.
2. Dosen menjelaskan latar belakang, tujuan, kegiatan, metode,
jadual, lokasi PKL, peserta, pembimbing, pembiayaan, sistem
penilaian, format laporan dan tata tertib serta dosen penanggung
jawab mata kuliah yang terdapat dalam buku pedoman
pelaksanaan kegiatan PKL Pelayanan Gizi Masyarakat.
3. Dosen juga menjelaskan pentingnya untuk melakukan
survei/observasi ke lokasi PKL sebelum PKL dimulai agar lebih
memahami situasi dan kondisi puskesmas yang akan digunakan
sebagai lahan praktek. Dijelaskan pula, bahwa agar mahasiswa
dapat mengenal pembimbing lapangnya.
B. Kegiatan Inti :
1. Dosen membagi kelompok PKL beserta lokasinya.
2. Dosen membacakan pembimbing lapang yang telah ditunjuk oleh
pihak akademi.
3. Mahasiswa diminta memahami petunjuk pelaksanaan kegiatan PKL
Pelayanan Gizi Masyarakat baik di Dinas Kesehatan dan
Puskesmas dan diberi kesempatan untuk bertanya bila ada yang
tidak jelas.
4. Dosen menekankan kepada mahasiswa apabila akan melaksanakan
kegiatan PKL Pelayanan Gizi Masyarakat selalu memulai dengan
Basmallah dan selalu bersikap sopan serta santun.
5. Tiap melakukan kegiatan PKl, mahasiwa harus selalu mengisi buku
catatan kegiatan harian peserta yang disahkan oleh pembimbing
lapangan.
6. Selanjutnya, mahasiswa diminta untuk melakukan survei ke lokasi
PKL.
C. Kegiatan Akhir :
Dosen membuat rangkuman materi yang telah disampaikan dan
menekankan kepada mahasiswa untuk dapat menjaga nama baik
almamater di lokasi PKL.
VII.Alat/Bahan/Sumber Belajar :
A. Alat/Media : White bord, Spidol, Transparansi, OHP,
LCD, laptop
B. Bahan/Sumber Belajar :
Buku Pedoman Pelaksanaan Kegiatan PKL Pelayanan Gizi
Masyarakat, PS Gizi FIK UMS Tahun 2008
2
VIII. Penilaian :
A. Teknik dan Instrumen penilaian :
Penilaian mahasiswa didasarkan pada sikap dan kehadiran pada
saat pembekalan di kampus.
B. Kriteria Penilaian :
S + K = Nilai
2
3
Nama Dosen :1. Dwi Sarbini, SST., M.Kes
2. Mutalazimah, SKM., M.Kes
3. Pramudya Kurnia, STP., M.Agr
Program Studi : S1 Gizi
Kode Mata Kuliah : GIZ 80354
Nama Mata Kuliah : Praktek Kerja Lapangan Pelayanan Gizi Masyarakat
Jumlah SKS : 4 (empat) sks = 36 hari, 1 sks setara dengan 8-9 hari efektif
Kelas/Semester : A/VIII
Kegiatan : Kedua
Alokasi Waktu: 6 x 12 jam ( 6 hari efektif)
Pelaksanaan Praktek : Ke-2, 3, 4, 5, 6,7
I. Standar Kompetensi :
Setelah mengikuti Praktek Kerja Lapangan, mahasiswa mampu menilai status
gizi secara langsung pada kelompok masyarakat (balita, WUS, manula) dan
menginterpretasikan status gizi berdasarkan data sekunder, melakukan survei
konsumsi gizi (SKG) di masyarakat, melakukan penilaian konsumsi gizi
(PKG) di masyarakat,, membuat materi-materi pendidikan gizi, memberikan
konsultasi gizi pada klien di masyarakat, memberikan pendidikan gizi pada
klien di masyarakat serta mampu mengevaluasi suatu proyek atau program gizi
(Nutrition Project) dengan menggunakan metode evaluasi yang tepat.
III. Indikator :
Setelah mengikuti Praktek Kerja Lapangan mahasiswa diharapkan dapat
menjelaskan prinsip manajemen dalam upaya pelayanan atau program gizi
atau perbaikan gizi yang ada di Dinas Kesehatan setempat
4
VI. Tahap Pembelajaran :
A. Kegiatan Awal :
1. Di kampus, pembimbing akademik menyusun petunjuk
pelaksanaan bagi pembimbing lapangan dan mahasiswa.
Mahasiswa satu hari sebelum praktek di dinas kesehatan,
dijelaskan terlebih dahulu juklak PKL.
2. Pembimbing akademik membuka PKL dengan membaca
Basmallah dan selanjutnya menyerahkan kepada pembimbing
lapangan dan menjelaskan deskripsi mata kuliah PKL
Pelayanan Gizi Masyarakat, kompetensi yang akan dicapai dan
aplikasi mata kuliah di lapangan.
3. Pembimbing lapangan menjelaskan tata tertib dan
memperkenalkan pelaksanaan kegiatan PKL Pelayanan Gizi
Masyarakat.
B. Kegiatan Inti :
1. Setelah diberi penjelasan tata tertib dan jadual olah pembimbing
lapangan, mahasiswa dijelaskan mengenai: a). struktur organisasi,
fungsi dan tanggung jawab dan tugas dalam Dinas Kesehatan, b).
pengkajian data tentang masalah kesehatan dan gizi serta cara-cara
penanggulangannya,c). organisasi dan LSM dalam program gizi, d)
penyusunan strategi dan kebijaksanaan program pangan dan gizi,e).
penyusunan program UPGK dan penanggulangan masalah gizi
nasional, f). penyusunan program gizi institusi dan gizi usia lanjut
dan g). Sistem monitoring dan evaluasi program gizi. Pemberian
materi sesuai jadual yang telah disusun oleh pembimbing lapangan
dengan narasumber yang terjun langsung di bidangnya.
2. Untuk tiap penjelasan, mahasiswa diberi kesempatan untuk
mengkajinya dan bertanya ke pembimbing lapangan.
3. Tiap menyelesaikan tugas mahasiswa diwajibkan untuk membuat
laporan kegiatan.
C. Kegiatan Akhir :
Di akhir PKL, mahasiswa wajib mempresentasikan laporan PKL baik
di lahan praktek dan di kampus.
5
A. Alat/Media : White bord, Spidol, Transparansi, OHP,
LCD, laptop
B. Bahan/Sumber Belajar :
1. Mutalazimah, 2002.Diktat: Perencanaan Program Gizi. Jurusan
Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan UMS
2. Supariasa, dkk. 2005. Penilaian Status Gizi. EGC. Jakarta
3. Dinkes. 2007. Laporan Tahunan Puskesmas Kotamadya
Suarakarta
4. Chriswardani, 2000.Perencana-an dan Evaluasi Kesehatan:
Siklus Pemecahan Masalah dan Metode Penentuan Prioritas
Masalah, FKM Undip Semarang
5. Direktorat Gizi Masyarakat, Program Perbaikan Gizi
makro,http://www.gizi.net, Depkes RI
VIII. Penilaian :
A. Teknik dan Instrumen penilaian :
Penilaian mahasiswa didasarkan pada sikap, pengetahuan dan
ketrampilan serta kehadiran pada saat di lapangan, dinilai oleh
pembimbing lapangan dan pembimbing akademik pada waktu
supervisi. Penilaian terhadap laporan dan presentasi di kampus
dinilai oleh pembimbing akademik.
B. Kriteria Penilaian :
L + A = Nilai
2
6
RENCANA MUTU PEMBELAJARAN
I. Standar Kompetensi :
Setelah mengikuti Praktek Kerja Lapangan, mahasiswa mampu menilai status
gizi secara langsung pada kelompok masyarakat (balita, WUS, manula) dan
menginterpretasikan status gizi berdasarkan data sekunder, melakukan survei
konsumsi gizi (SKG) di masyarakat, melakukan penilaian konsumsi gizi
(PKG) di masyarakat,, membuat materi-materi pendidikan gizi, memberikan
konsultasi gizi pada klien di masyarakat, memberikan pendidikan gizi pada
klien di masyarakat serta mampu mengevaluasi suatu proyek atau program gizi
(Nutrition Project) dengan menggunakan metode evaluasi yang tepat.
III. Indikator :
Setelah mengikuti Praktek Kerja Lapangan mahasiswa diharapkan dapat:
1. Melaksanakan pengukuran status gizi secara langsung dengan tepat dan
benar pada 10 anak balita.
2. Melaksanakan pengukuran status gizi secara langsung dengan tepat dan
benar pada 10 wanita usia subur (WUS).
3. Melaksanakan pengukuran status gizi secara langsung dengan tepat dan
benar pada 10 lanjut usia (lansia).
7
V. Metode/Strategi Pembelajaran : Praktek Lapangan
VIII. Penilaian :
A. Teknik dan Instrumen penilaian :
Penilaian mahasiswa didasarkan pada sikap, pengetahuan dan
ketrampilan serta kehadiran pada saat di lapangan, dinilai oleh
pembimbing lapangan dan pembimbing akademik pada waktu
supervisi. Penilaian terhadap laporan dan presentasi di kampus
dinilai oleh pembimbing akademik.
B. Kriteria Penilaian :
L + A = Nilai
2
8
RENCANA MUTU PEMBELAJARAN
I. Standar Kompetensi :
Setelah mengikuti Praktek Kerja Lapangan, mahasiswa mampu menilai status
gizi secara langsung pada kelompok masyarakat (balita, WUS, manula) dan
menginterpretasikan status gizi berdasarkan data sekunder, melakukan survei
konsumsi gizi (SKG) di masyarakat, melakukan penilaian konsumsi gizi
(PKG) di masyarakat,, membuat materi-materi pendidikan gizi, memberikan
konsultasi gizi pada klien di masyarakat, memberikan pendidikan gizi pada
klien di masyarakat serta mampu mengevaluasi suatu proyek atau program gizi
(Nutrition Project) dengan menggunakan metode evaluasi yang tepat.
III. Indikator :
Setelah mengikuti Praktek Kerja Lapangan mahasiswa diharapkan dapat:
1. Melakukan penilaian status gizi balita pada suatu populasi dengan baik dan
benar berdasarkan data sekunder di posyandu atau puskesmas
2. Melakukan assessment terhadap aggregate / total balita dalam 1 desa
selama 12 bulan (satu tahun yang lalu).
3. Menginterpretasikan penilaian status gizi berdasarkan data sekunder.
9
VI. Tahap Pembelajaran :
A. Kegiatan Awal :
1. Di kampus, pembimbing akademik menyusun petunjuk
pelaksanaan bagi pembimbing lapangan dan mahasiswa.
2. Di lapangan, pembimbing lapangan memberikan petunjuk
pelaksanaan penilaian status gizi balita pada suatu populasi
berdasarkan data sekunder dan cara-cara menginterpretasikannya,
dimulai dari persiapan, musyawarah dengan masyarakat dan
menunjukkan kerjasama yang harus dibina seperti kader posyandu.
B. Kegiatan Inti :
1. Mahasiswa menghitung status gizi balita pada suatu populasi
berdasarkan data sekunder.
2. Mahasiswa menganalisa status gizi balita berdasarkan data
sekunder.
3. Mahasiswa menginterpretasikan status gizi balita berdasarkan data
sekunder.
4. Mahasiswa menyusun assessment terhadap aggregate / total balita dalam
1 desa selama 12 bulan (satu tahun yang lalu).
C. Kegiatan Akhir :
Di akhir PKL, mahasiswa wajib membuat laporan PKL secara tertulis.
VIII. Penilaian :
A. Teknik dan Instrumen penilaian :
Penilaian mahasiswa didasarkan pada sikap, pengetahuan dan
ketrampilan serta kehadiran pada saat di lapangan, dinilai oleh
pembimbing lapangan dan pembimbing akademik pada waktu
supervisi. Penilaian terhadap laporan dan presentasi di kampus
dinilai oleh pembimbing akademik.
B. Kriteria Penilaian :
L + A = Nilai
2
10
RENCANA MUTU PEMBELAJARAN
I. Standar Kompetensi :
Setelah mengikuti Praktek Kerja Lapangan, mahasiswa mampu menilai status
gizi secara langsung pada kelompok masyarakat (balita, WUS, manula) dan
menginterpretasikan status gizi berdasarkan data sekunder, melakukan survei
konsumsi gizi (SKG) di masyarakat, melakukan penilaian konsumsi gizi
(PKG) di masyarakat,, membuat materi-materi pendidikan gizi, memberikan
konsultasi gizi pada klien di masyarakat, memberikan pendidikan gizi pada
klien di masyarakat serta mampu mengevaluasi suatu proyek atau program gizi
(Nutrition Project) dengan menggunakan metode evaluasi yang tepat.
III. Indikator :
Setelah mengikuti Praktek Kerja Lapangan mahasiswa diharapkan dapat:
1. Melakukan survei konsumsi gizi pada 2 keluarga dengan metode kualitatif
(food list & food account) dengan baik dan benar.
2. Melakukan survei konsumsi gizi Pada 2 individu metode kuantitatif ( food
weighing dan recall 24 jam dengan baik dan benar.
11
V. Metode/Strategi Pembelajaran : Praktek Lapangan
VIII. Penilaian :
A. Teknik dan Instrumen penilaian :
Penilaian mahasiswa didasarkan pada sikap, pengetahuan dan
ketrampilan serta kehadiran pada saat di lapangan, dinilai oleh
pembimbing lapangan dan pembimbing akademik pada waktu
supervisi. Penilaian terhadap laporan dan presentasi di kampus
dinilai oleh pembimbing akademik.
B. Kriteria Penilaian :
L + A = Nilai
2
12
lahan praktek.
A = Laporan dan presentasi di kampus
I. Standar Kompetensi :
Setelah mengikuti Praktek Kerja Lapangan, mahasiswa mampu menilai status
gizi secara langsung pada kelompok masyarakat (balita, WUS, manula) dan
menginterpretasikan status gizi berdasarkan data sekunder, melakukan survei
konsumsi gizi (SKG) di masyarakat, melakukan penilaian konsumsi gizi
(PKG) di masyarakat,, membuat materi-materi pendidikan gizi, memberikan
konsultasi gizi pada klien di masyarakat, memberikan pendidikan gizi pada
klien di masyarakat serta mampu mengevaluasi suatu proyek atau program gizi
(Nutrition Project) dengan menggunakan metode evaluasi yang tepat.
III. Indikator :
Setelah mengikuti Praktek Kerja Lapangan mahasiswa diharapkan dapat
melakukan penilaian konsumsi gizi dengan baik dan benar dengan cara
membandingkan dengan angka kecukupan gizi pada keluarga.
13
VI. Tahap Pembelajaran :
A. Kegiatan Awal :
1. Di kampus, pembimbing akademik menyusun petunjuk
pelaksanaan bagi pembimbing lapangan dan mahasiswa.
2. Di lapangan, pembimbing lapangan memberikan petunjuk
Penilaian konsumsi gizi dengan baik dan benar dengan cara
membandingkan dengan angka kecukupan gizi pada keluarga, dimulai
dari persiapan sampai pengkajiannya.
B. Kegiatan Inti :
Mahasiswa praktek penilaian konsumsi gizi dengan baik dan benar
dengan cara membandingkan dengan angka kecukupan gizi pada
keluarga.
C. Kegiatan Akhir :
Di akhir PKL, mahasiswa wajib membuat laporan PKL secara tertulis.
VIII. Penilaian :
A. Teknik dan Instrumen penilaian :
Penilaian mahasiswa didasarkan pada sikap, pengetahuan dan
ketrampilan serta kehadiran pada saat di lapangan, dinilai oleh
pembimbing lapangan dan pembimbing akademik pada waktu
supervisi. Penilaian terhadap laporan dan presentasi di kampus
dinilai oleh pembimbing akademik.
B. Kriteria Penilaian :
L + A = Nilai
2
14
RENCANA MUTU PEMBELAJARAN
I. Standar Kompetensi :
Setelah mengikuti Praktek Kerja Lapangan, mahasiswa mampu menilai status
gizi secara langsung pada kelompok masyarakat (balita, WUS, manula) dan
menginterpretasikan status gizi berdasarkan data sekunder, melakukan survei
konsumsi gizi (SKG) di masyarakat, melakukan penilaian konsumsi gizi
(PKG) di masyarakat,, membuat materi-materi pendidikan gizi, memberikan
konsultasi gizi pada klien di masyarakat, memberikan pendidikan gizi pada
klien di masyarakat serta mampu mengevaluasi suatu proyek atau program gizi
(Nutrition Project) dengan menggunakan metode evaluasi yang tepat.
III. Indikator :
Setelah mengikuti Praktek Kerja Lapangan mahasiswa diharapkan dapat:
1. Menyusun suatu standar konseling gizi untuk kelompok tertentu ( balita,
WUS, manula) yang beresiko tinggi terhadap masalah gizi.
2. Membuat brosur untuk suatu program gizi ( dilampirkan dalam laporan).
3. Menulis artikel gizi dan mempublikasikannya atau kegiatan sejenis
lainnya dengan berkonsultasi dengan preceptor.
15
3. Artikel gizi dan mempublikasikannya atau kegiatan sejenis lainnya
dengan berkonsultasi dengan preceptor.
VIII. Penilaian :
A. Teknik dan Instrumen penilaian :
Penilaian mahasiswa didasarkan pada sikap, pengetahuan dan
ketrampilan serta kehadiran pada saat di lapangan, dinilai oleh
pembimbing lapangan dan pembimbing akademik pada waktu
supervisi. Penilaian terhadap laporan dan presentasi di kampus
dinilai oleh pembimbing akademik.
B. Kriteria Penilaian :
L + A = Nilai
2
16
Keterangan : L= sikap, pengetahuan, ketrampilan dan kehadiran di
lahan praktek.
A = Laporan dan presentasi di kampus
I. Standar Kompetensi :
Setelah mengikuti Praktek Kerja Lapangan, mahasiswa mampu menilai status
gizi secara langsung pada kelompok masyarakat (balita, WUS, manula) dan
menginterpretasikan status gizi berdasarkan data sekunder, melakukan survei
konsumsi gizi (SKG) di masyarakat, melakukan penilaian konsumsi gizi
(PKG) di masyarakat,, membuat materi-materi pendidikan gizi, memberikan
konsultasi gizi pada klien di masyarakat, memberikan pendidikan gizi pada
klien di masyarakat serta mampu mengevaluasi suatu proyek atau program gizi
(Nutrition Project) dengan menggunakan metode evaluasi yang tepat.
III. Indikator :
Setelah mengikuti Praktek Kerja Lapangan mahasiswa diharapkan dapat:
1. Melakukan konsultasi gizi pada 5 klien di pojok gizi baik pasien rawat
jalan maupun rawat inap.
2. Melakukan pencatatan dan mendokumentasikan hasil konsultasi gizi.
17
VI. Tahap Pembelajaran :
A. Kegiatan Awal :
1. Di kampus, pembimbing akademik menyusun petunjuk
pelaksanaan bagi pembimbing lapangan dan mahasiswa.
2. Di lapangan, pembimbing lapangan memberikan petunjuk cara
memberi konsultasi gizi pada klien di pojok gizi dimulai dari
persiapan sampai pelaksanaanannya.
B. Kegiatan Inti :
1. Mahasiswa praktek memberikan konsultasi gizi pada 5 klien di
pojok gizi baik pasien rawat jalan maupun rawat inap.
2. Mahasiswa praktek melakukan pencatatan dan dokumentasi hasil
konsultasi gizi.
C. Kegiatan Akhir :
Di akhir PKL, mahasiswa wajib membuat laporan PKL secara tertulis.
VIII. Penilaian :
A. Teknik dan Instrumen penilaian :
Penilaian mahasiswa didasarkan pada sikap, pengetahuan dan
ketrampilan serta kehadiran pada saat di lapangan, dinilai oleh
pembimbing lapangan dan pembimbing akademik pada waktu
supervisi. Penilaian terhadap laporan dan presentasi di kampus
dinilai oleh pembimbing akademik.
B. Kriteria Penilaian :
L + A = Nilai
2
18
RENCANA MUTU PEMBELAJARAN
I. Standar Kompetensi :
Setelah mengikuti Praktek Kerja Lapangan, mahasiswa mampu menilai status
gizi secara langsung pada kelompok masyarakat (balita, WUS, manula) dan
menginterpretasikan status gizi berdasarkan data sekunder, melakukan survei
konsumsi gizi (SKG) di masyarakat, melakukan penilaian konsumsi gizi
(PKG) di masyarakat,, membuat materi-materi pendidikan gizi, memberikan
konsultasi gizi pada klien di masyarakat, memberikan pendidikan gizi pada
klien di masyarakat serta mampu mengevaluasi suatu proyek atau program gizi
(Nutrition Project) dengan menggunakan metode evaluasi yang tepat.
III. Indikator :
Setelah mengikuti Praktek Kerja Lapangan mahasiswa diharapkan dapat
memberikan pendidikan gizi dengan cara presentasi pada kelompok sasaran
(minimal 1 kelompok).
19
VI. Tahap Pembelajaran :
A. Kegiatan Awal :
1. Di kampus, pembimbing akademik menyusun petunjuk
pelaksanaan bagi pembimbing lapangan dan mahasiswa.
2. Di lapangan, pembimbing lapangan memberikan petunjuk cara
memberikan pendidikan gizi dengan cara presentasi pada kelompok
sasaran (minimal 1 kelompok). dimulai dari persiapan sampai
pelaksanaanannya.
B. Kegiatan Inti :
Mahasiswa praktek memberikan pendidikan gizi dengan cara
presentasi pada kelompok sasaran (minimal 1 kelompok).
C. Kegiatan Akhir :
Di akhir PKL, mahasiswa wajib membuat laporan PKL secara tertulis.
VIII. Penilaian :
A. Teknik dan Instrumen penilaian :
Penilaian mahasiswa didasarkan pada sikap, pengetahuan dan
ketrampilan serta kehadiran pada saat di lapangan, dinilai oleh
pembimbing lapangan dan pembimbing akademik pada waktu
supervisi. Penilaian terhadap laporan dan presentasi di kampus
dinilai oleh pembimbing akademik.
B. Kriteria Penilaian :
L + A = Nilai
2
20
RENCANA MUTU PEMBELAJARAN
I. Standar Kompetensi :
Setelah mengikuti Praktek Kerja Lapangan, mahasiswa mampu menilai status
gizi secara langsung pada kelompok masyarakat (balita, WUS, manula) dan
menginterpretasikan status gizi berdasarkan data sekunder, melakukan survei
konsumsi gizi (SKG) di masyarakat, melakukan penilaian konsumsi gizi
(PKG) di masyarakat,, membuat materi-materi pendidikan gizi, memberikan
konsultasi gizi pada klien di masyarakat, memberikan pendidikan gizi pada
klien di masyarakat serta mampu mengevaluasi suatu proyek atau program gizi
(Nutrition Project) dengan menggunakan metode evaluasi yang tepat.
III. Indikator :
Setelah mengikuti Praktek Kerja Lapangan mahasiswa diharapkan dapat:
1. Melakukan evaluasi terhadap penanganan balita KEP dengan
menggunakan standar BRYANT.
2. Melakukan pemantauan pertambahan berat badan (tiap mahasiswa
mengevaluasi minimal 10 balita dalam satu desa / RW).
3. Melakukan pengambilan data sosial ekonomi, hygiene sanitasi, konsumsi
balita pada 5 responden secara acak dengan menggunakan kuesioner.
21
2. Pemantauan pertambahan berat badan (tiap mahasiswa mengevaluasi
minimal 10 balita dalam satu desa / RW).
3. Pengambilan data sosial ekonomi, hygiene sanitasi, konsumsi balita pada
5 responden secara acak dengan menggunakan kuesioner.
22
VIII. Penilaian :
A. Teknik dan Instrumen penilaian :
Penilaian mahasiswa didasarkan pada sikap, pengetahuan dan
ketrampilan serta kehadiran pada saat di lapangan, dinilai oleh
pembimbing lapangan dan pembimbing akademik pada waktu
supervisi. Penilaian terhadap laporan dan presentasi di kampus
dinilai oleh pembimbing akademik.
B. Kriteria Penilaian :
L + A = Nilai
2
23