SURVEILANS
GIZI – ePPGBM
RUTIN
Intervensi Intervensi
Spesifik Sensitif
5
Cakupan
ditingkatkan
minimal 80%
6
STUNTING
Trend Kasus Stunting Berdasarkan kecamatan
Tahun 2018 - 2022
AK U A AT UR RA G R K LA IA A G JI A LA EL BA EK N LIA EN
AR KR R IN KU GI E UL G
ON HA AY E N LU
RU SA BA TI
M
ER
A
AD SI BA AS LA EL AB SU KM
AS
A
LE BA BE AT
KE OW T G AS G A M RA S AN AI M UP
R
KR
A
KR
A
NG UK SU UH GG AN
EM S A B
JE A A NG M I S B IN W S KA
S S TO PR LA PR
ON
M
Persentase
Persentase Stunting
Stunting 33 Tahun
Tahun Terakhir
Terakhir PKM
PKM Sukaraja
Sukaraja
55.0
0,5
0,5
50.0
3,2
3,2
43.4
43.4
42.0
42.0
41.5
41.5
5,7
5,7
40.8
45.0
40.8
40.0
40.0
38.8
38.8
38.8
38.8
5,7
5,7
40.0
10,
10,
11
1,1
1,1
34.3
34.3
14,
14,
33.7
33.7
22
1,0
1,0
31.3
31.3
35.0
28.7
28.7
27.6
27.6
26.6
26.6
30.0
25.6
25.6
9,
9,
77
2,9
25.0
2,9
1,
1,
88
22,
1,8
22,
1,8
66
18.4
18.4
16.2
16.2
20.0
34,
34,
77
13.3
13.3
12.9
12.9
11.5
11.5
11.1
11.1
15.0
8.7
8.7
10.0
5.0
0.0
Batunampar
Batunampar Sukaraja
Sukaraja Wakan
Wakan Batu
BatuNampar
Nampar Pene
Pene Sukadamai
Sukadamai PKMPKM
Sukaraja
-5.0 Selatan
Selatan
2020
2020 2021
2021 2022
2022
Rasio persentase kasus Stunting Berdasarkan Jenis Ke-
lamin
30.0
26.3
Desa Batu nampar dan
pene dengan trend
positif
23.2
25.0
22.2
21.3
20.8
20.5
19.9
19.1
17.9
17.7
17.7
20.0
17.2
15.8
12.9
15.0
12.0
11.2
9.9
9.5
9.5
8.8
10.0
7.7
5.0
0.0
Batunampar Sukaraja Wakan Batu Nampar Pene Sukadamai PKM Sukaraja
Selatan
Perempuan
Laki
9.3
8.5
9.0
8.0
6.9
7.0
6.2
5.7
6.0
5.3
5.3
5.1
4.7
5.0
4.0
4.0
3.9
4.0
3.1
2.9
3.0
2.2
2.1
1.9
1.6
2.0
0.5
0.5
1.0
0.0
0.0
Batunampar Sukaraja Wakan Batu Nampar Pene Sukadamai PKM Sukaraja
Selatan
27.3
31.9 33.3 33.8
44.4
Perempuan
100.0 Laki
72.7
68.1 66.7 66.3
55.6
0.0
Batunampar Sukaraja Wakan Batu Nampar Pene Sukadamai PKM Sukaraja
Selatan
3 Indikator Masalah gizi di wilayah PKM Sukaraja
45.0
40.0 38.8
35.0
31.3
30.0 27.6
25.6
25.0 Underweight
Stunting
22.2 Wasting
20.0 18.4
20.5 19.9
15.0 11.5 17.7
12.9
10.0 8.5
6.9
9.5 9.9
5.0 8.8 4.0
2.2 1.6
0.5
0.0
0.0
Batunampar Sukaraja Wakan Batu Nampar Pene Sukadamai PKM Sukaraja
Selatan
PENYEBAB STUNTING BERSIFAT MULTIDIMENSIONAL
1) Ketahanan pangan (ketersediaan, daya beli dan akses mendapatkan pangan bergizi).
Kurangnya akses ke bahan pangan bergizi / bahan makanan mahal menyebab 1 dari 3 ibu
hamil mengalami anemia
2) Lingkungan sosial (norma, pendidikan, tempat kerja, jenis makanan bayi/anak). Praktek
pengasuhan yang tidak baik, akibat kurangnya pengetahuan kesehatan dan gizi sebelum
serta pada masa kehamilan, menyebabkan 55% anak usia 0-6 bulan tidak mendapatkan
ASI eksklusif dan 1 dari 3 anak usia 6-23 bulan tidak menerima MP-ASI secara tepat
3) Lingkungan kesehatan (akses, pelayanan preventif, kuratif). Terbatasnya layanan
kesehatan termasuk layanan sebelum/setelah kelahiran dan pembelajaran dini berkualitas
1 dari 3 anak usia 3-6 tahun tidak terdaftar di PAUD
2 dari 3 bumil belum mengkonsumsi suplemen zat besi yang memadai
Menurunnya tingkat kehadiran anak di Posyandu. Apalagi dimasa pandemi
Tidak mendapat akses memadai ke layanan imunisasi
4) Lingkungan pemukiman (kondisi air, sanitasi, bangunan tempat tinggal). Kurangya akses ke
air bersih dan sanitasi
Determinan Penyebab Kejadian
Dampak
Stunting di Lombok Timur
St at us Giz i Balita di Lombok
100.0
AKI dan AKB di Lombok Timur t ahun2 0 2 1
85.9
Timur Tahun 2021
90.0 FEB AGST
85.5 78.9
80.0
149
20.39
70.0 19.22
60.0
15.45
14.24
50.0
40.0
30.0
29.5 5.01 4.9
20.0 17.8 28
16.3
10.0 Underweight Stunting Wasting
AKI AKB
-
Bumi Bumi Rematri 0.1
IKS JKN ODF CTPS
Anemia KEK Minum
TTD
Konvergensi merupakan pendekatan penyampaian intervensi, yang
dilakukan secara terkoordinir, terintegrasi dan bersama-sama untuk
mencegah stunting, kepada sasaran prioritas.
SURVEILANS GIZI
PENDEKATAN CONTINUM OF CARE
Ibu Hamil
Suplemen kalsium
Konseling gizi