Anda di halaman 1dari 6

SKRINING TOOLS UNTUK DEWASA

1. SGA (Subjective Global Assassment)


• Digunakan untuk seluruh pasien dewasa.
• Parameter SGA tools:
1. Penurunan berat badan
2. Asupan makan
3. Gejala atau gangguan gastrointestinal
4. Kemampuan fungsional
5. pemeriksaan fisik klinis
Interpretasi SGA :
1. 50% skor A (SGA A) : gizi baik
2. Tidak terindikasi jelas A (SGA B) : gizi kurang
3. Diatas 50% tanda signifikan (SGA C) : gizi buruk
Lanjutan SGA…..
• Petugas yang melakukan: tenaga kesehatan terlatih
• Kelebihan : (+) Dapat dijadikan gold standar dlm skrining gizi
• Kekurangan : (-) waktu yang dibuuhkan lama dan keahlian khusus
• Sensitifitas = 100%
• Spesifitas = 52,8%
(Wijayanto, 2017) (Power et al, 2018)
2. MST (Malnutrition Screening Tools)
• Parameter :
1. Kehilangan BB
2. Penurunan nafsu makan
• Interpretasi : skor ≥ 2 = berisiko malnutrisi
• Petugas yang melakukan : perawat
• Sensitifitas : 92% dan spesifitas 80,2%
• Kelebihan : (+) cepat dan mudah
(+) lebih efisien hanya butuh waktu 30 dtk
• Kekurangan : (-) hanya memiliki 2 indikator/parameter dari hasil
wawancara.
( Herawati dkk, 2014) (Andrew dkk, 2012)
3. NRS-2002 (Nutrition Risk Screening-2002)
• Parameter :
1. Skrining awal: - BMI < 20,5 – kehilangan BB – penurunn nafsu makan
- penyakit berat
2. Skrining lanjutan : - status gizi – kehilangan berat – penyakit berat – usia (diatas 70 th
ditambahkan skor 1)
• Interpretasi : 1. skor ≥ 3 = berisiko tinggi dan 2. skor <3 = skrining ulang 7 hr kemudian
• Petugas yang melakukan : perawat dan ahli gizi
• Sensitifitas : 8 4% dan spesifitas 88,8%
• Kelebihan : (+) mudah dan cepat
(+) memperhitungkan usia
(+) melihat penyakit yg diderita thp malnutrisi
• Kekurangan : (-) memerlukan kemampuan antropometri

( Kondrup, 2003) (Andini dkk, 2017)


4. MUST (Malnutrition Universal Screening Test)
• Parameter :
1. IMT
2. Kehilangan BB (3-6 bln ) lalu
3. Penyakit berat
• Interpretasi :
1. skor 1 = risiko rendah (lakukan skrining ulang)
2. Skor 1 = risiko sedang (perawatan di rumah dan skrining ulang 3-6 bln kemudian)
3. Skor 2 = risiko tinggi ( butuh asuhan gizi lanjutan
• Petugas yang melakukan : tenaga kesehatan terlatih
• Sensitifitas : 94,2% dan spesifitas 66,3%
• Kelebihan : (+) bisa digunakan untuk komunitas
• Kekurangan : (-) memerlukan kemampuan antropometri

( Kondrup, 2003)
5. SNST (Simple Nutrition Screening Test)
• Parameter :
1. Kondisi pasien sekarang (apakah terlihat kurus)
2. Penurunan berat badan ( apakah pakaian terlihat longgar)
3. Penurunan asupan makan dalam 1 minggu terakhir
4. Riwayat penyakit
• Interpretasi :
Skor >2 = berisiko malnutrisi
• Petugas yang melakukan : perawat dan ahli gizi
• Sensitifitas : 99,0% dan spesifitas 84,5%
• Kelebihan : (+) cepat dan mudah
(+) lebih efisien dan tidak perlu keahlian khusus
• Kekurangan : (-) hanya berdasarkan hasil wawancara

( Andini, 2017)

Anda mungkin juga menyukai