Disusun oleh :
Penulis,
Mentor, Coach,
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan laporan aktualisasi
Nilai- nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) tentang “Optimalisasi Pengurangan Resiko
Infeksi Di Ruangan IGD RSUD Sumbawa”.
Laporan aktualisasi ini sebagai salah satu tugas wajib perorangan dalam rangka
mengikuti Pendidikan Latihan Dasar Golongan III Angkatan XXVIII di Lingkup
Pemerintahan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Laporan Aktualisasi ini sebagai kegiatan
penanaman nilai-nilai dasar ASN dengan akronim Core Value ASN Ber-AKHLAK yaitu,
Berorientasi Pelayanan, Akuntebel, Kompeten, Harmonis, Loyal, adaptif, dan Kolaboratif.
Penyusunan laporan ini dapat terlaksanakan karena adanya bimbingan, dorongan, saran dan
nasehat dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggitingginya kepada:
1. Bapak Ir. Lalu Hamdi, M.Si selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Daerah Provinsi NTB
2. Bapak Tata Kostara, S.Sos selaku Kepala Badan Kepegawaian Dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kabupaten Sumbawa.
3. Bapak dr. Dede Hasan Basri selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa
beserta Staf yang telah memberikan arahan selama pelatihan dasar dan membantu
dalam pelaksanaan kegiatan laporan aktualisasi.
4. Bapak Drs. H. Supran, M.M selaku Coach yang telah banyak memberikan bimbingan,
arahan dan dorongan bagi penyempurnaan dan penyelesaian laporan aktualisasi nilai-
nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN).
5. Bapak Ir. Hery Erpan Rayes, M.M selaku Penguji kelompok 01 Angkatan XXVIII.
6. Bapak Hermansyah, S.Kep,Ns.MPH selaku Mentor yang telah banyak memberikan
bimbingan dalam penyusunan laporan aktualisasi.
7. Bapak dan ibu Widyaiswara yang telah memberikan ilmu pengetahuan, bimbingan
serta arahan selama pelatihan dasar dan membantu dalam pelaksanaan kegiatan
laporan aktualisasi.
8. Bapak I Gede Wirajaya selaku pengamat dalam angkatan XXVIII kelompok 1 yang
sangat membantu dan membimbing dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi.
i
9. Bapak dr. Kurniawan selaku Kepala Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum
Daerah Sumbawa yang telah memberikan arahan selama pelatihan dasar dan
membantu dalam pelaksanaan kegiatan laporan aktualisasi.
10. Bapak Yudi Permansya selaku Kepala Ruangan IGD Rumah Sakit Umum Daerah
Sumbawa yang telah memberikan arahan selama pelatihan dasar dan membantu dalam
pelaksanaan kegiatan laporan aktualisasi.
11. Rekan-Rekan Sejawat beserta Staf yang bertugas di IGD Rumah Sakit Umum Daerah
Sumbawa yang telah banyak membatu dan bekerjasama pelaksaan Kegiatan Laporan
Aktualisasi aktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN).
12. Orang tua, saudara, keluarga, dan pasangan saya yang selalu memberikan dukungan
dan do’a demi kesuksesan dalam menjalankan pelaksaan Kegiatan Laporan
Aktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN).
13. Rekan-rekan sesama peserta pelatihan dasar Angkatan XXVIII di Lingkup Pemerintah
Kabupaten Sumbawa
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih terdapat banyak
kekurangan dan ketidaksempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan
dan saran yang bersifat membangun ke arah perbaikan dan penyempurnaan laporan
ini. Akhir kata penulis berharap semoga laporan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang terkait.
Demikian semoga penyusunan laporan Aktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur
Sipil Negara (ASN) berguna dan menjadi salah satu refrensi bagi pembaca, Terima
Kasih.
Sumbawa, 28 September 2022
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL......................................................................................................................iv
DAFTAR BAGAN v
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................1
1.2 Organisasi..........................................................................................................................3
1.3 Tujuan................................................................................................................................9
1.4 Ruang Lingkup..................................................................................................................9
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI.................................................................................10
2.1 Identifikasi Isu.................................................................................................................10
2.2 Analisis Isu......................................................................................................................10
2.3 Penetapan Isu...................................................................................................................14
2.4 Gagasan Kreatif Pemecahan Isu......................................................................................15
2.5 Tabel Rancangan Aktualisasi..........................................................................................16
2.6 Jadwal Rencana Kegiatan................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................26
LAMPIRAN-LAMPIRAN........................................................................................................28
iii
DAFTAR TABEL
1.1 Teknik APKL 9
1.2 Teknik USG 11
1.3 Rencana Aktualisasi 15
1.4 Jadwal Rencana Kegiatan 24
iv
DAFTAR BAGAN
v
BAB 1 PENDAHULUAN
1
pelayanan
2
kesehatan serta masyarakat dalam lingkungannya dengan cara memutus siklus
penularan penyakit infeksi melalui kewaspadaan standar dan berdasarkan transmisi.
Kewaspadaan standar yaitu kewaspadaan yang utama.
Salah satu komponen utama yang harus dilaksanakan dan dipatuhi dalam
kewaspadaan standar yaitu kebersihan tangan. Hand hygiene atau praktik cuci tangan
saat ini dipertimbangkan sebagai salah satu elemen kunci terpenting dalam upaya
pencegahan infeksi. Praktik hand hygiene telah memiliki bukti ilmiah yang cukup
bahwa apabila dilakukan dengan benar dapat secara signifikan mengurangi risiko
perpindahan infeksi di fasilitas kesehatan. Kebersihan tangan (hand hygiene) merupakan
tolok ukur dalam upaya pencegahan penyebaran resistensi antimikroba dan mengurangi
infeksi.
Pencegahan infeksi di rumah sakit dapat di lakukan dengan menjaga kebersihan
tangan, penggunaan Masker, penanganan limbah benda tajam/pecahan kaca, dan
kebersihan pernafasan/ etika batuk dan bersin di rumah sakit khususnya ruangan IGD.
Berdasarkan observasi penulis masih ada beberapa petugas kesehatan sebelum dan
sesudah kontak dengan pasien tidak selalu melakukan cuci tangan atau melakukan cuci
tangan akan tetapi tidak sesuai dengan standar, kurangnya penerapan 5 momencuci
tangan, masih ada petugas yang tidak menggunakan sarung tangan saat melakukan
tindakkan (pemasangan infus dan pengambilan sampel darah), dan seftybox yang
selalu penuh dengan jarum suntik bekas pasien, dimana penggunaan seftybox harusnya
¾ bagian terisi. Di ketahui bahwa pentingnya pengendalian infeksi dalam pemebrian
pelayanan kesehatan untuk mencegah terjadinya perburukan kondisi kesehatan kepada
pasien karena kurang aseptiknya dalam pemebrian pelayanan kesehatan dan juga
penegndalian infeksi ini bukan hanya dari petugas IGD saja namun bisa dari pasien
dan keluarga pasien sehingga pentinggnya pemberian sosialisasi kepada petuga IGD
dalam penerapan pencegah infeksi saat pemeberian pelayanan dan juga pentingnya
media informasi yang ada di Ruangan IGD bukan hanya media tulisa saja namun juga
media edukasi dengan menggunakan video yang akan di putarkan di ruangan
penunggu pasien di Ruangan IGD RSUD Sumbawa. Karena selain peran petugas
kesehatan dalam mengedukasi pasien dan keluarga pasien perlu adanya medi
informasi yang menarik agar pencegahan infeksi yang dapat di lakukan di lingkungan
IGD RSUD Sumbawa dapat di optimalkan.
3
1.2 Organisasi
RSUD Sumbawa adalah rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Sumbawa.
Sejarah berdirinya RSUD Sumbawa secara singkat dapat diuraikan, bahwa RSUD
Sumbawa berdiri sejak tahun 1950 yang berlokasi di Jalan Garuda Nomor 5
Sumbawa Besar seluas area 8.120 m2.
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Dan
Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sumbawa, disebutkan bahwa RSUD
Sumbawa adalah fasilitas playanan kesehatan milik Pemerintah Daerah dengan
karakteristik dan organisasi yang bersifat khusus. Dimana RSUD Sumbawa memiliki
otonomi dalam pengelolaan Keuangan dan barang milik daerah serta bidang
kepegawaian serta menerapkan pola pengelolaan keuangan badan layanan umum
Daerah. Dalam peraturan Bupati Sumbawa Nomor 94 Tahun 2020 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Sumbawa, RSUD dipimpin oleh seorang Direktur yang
merupakan seorang tenaga medis yang mempunyai kemampuan dan keahlian
dibidang perumahsakitan dan bertindak juga sebagai pemimpin BLUD. Direktur
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan melalui penyampaian laporan
pelaksanaan pengelolaan keuangan, dan barang milik daerah serta bidang
kepegawaian Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4
Bagan 1.1 Struktur Organisasi
Peraturan Bupati
Sumbawa Nomor 94 STRUKTUR ORGANISASI
tahun 2020 tentang
kedudukan, susunan RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUMBAWA
organisasi, tugas dan
fungsi serta tata kerja DIREKTUR DEWAN PENGAWAS
Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten dr. DEDE HASAN BASRI
KELOMPOK JABATAN Kepala Subagian Perencanaan dan Kepala subbagian Kasubbag Umum dan
FUNGSIONAL pelaporan
Keuangan
Kepegawaian
Kabid Pelayanan dan keperawatan Kepala Bidang Penunjangan Medis dan Non
Medis
dr. NAFRITI RACHMAN
NAZVIA NATASIA, S.Kep. MMRS
5
e) Sumbawa tangguh dan berkelanjutan
Menelaah kelima misi Kepala Daerah dihubungkan dengan pelayanan
pada RSUD Sumbawa, maka keterkaitan yang sangat erat ada pada Misi Pertama,
yaitu “Sumbawa Sehat dan Cerdas”. Keterkaitan misi pertama ini meliputi
pelayanan terhadap pasien yang datang berobat sehingga akan mempersingkat
waktu kunjungan pelayanan, meningkatkan profesionalisme dan jenis pelayanan
yang sesuai dengan kemajuan teknologi dan tuntutan masyarakat, dan diperoleh
sarana dan prasarana yang sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan. Untuk
mencapai visi RSUD Sumbawa, maka dirumuskan misi sebagai pernyataan yang
menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Adapun Misi RSUD
Sumbawa, sebagai berikut :
a) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia;
b) Meningkatkan kualitas dan kapasitas sarana prasarana rumah sakit;
c) Meningkatkan tata kelola keuangan melalui pemantapan implementasi
PPKBLUD;
d) Menyelenggarakan layanan kesehatan yang terjangkau;
1.2.4 Jabatan Penulis
Sesuai dengan keputusan Bupati Sumbawa Nomor 340 tahun 2022
memutuskan bahwa penulis diangkat menjadi CPNS dengan jabatan sebagai Ahli
Pertama- Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah. Dalam keputusan Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa Nomor 077 tahun 2022 tentang
penempatan pegawai di lingkungan Rumah sakit Umum Daerah Sumbawa Tahun
2022 memutuskan bahwa penulis ditempatkan ditempat tugas yang baru yaitu
sebagai perawat Instalasi Gawat Darurat.
Merujuk pada Permenpan-RB Nomor 35 tahun 2019 tentang jabatan
fungsional perawat, perawat berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional
dibidang pelayanan keperawatan pada fasyankes atau fasilitas kesehatan
dilingkungan instansi pemerintah. Berdasarkan kedua peraturan diatas dapat
disimpulkan bahwa penulis sebagai jabatan fungsional perawat fungsional
perawat ahli pertama memiliki tugas jabatan yaitu melakukan kegiatan pelayanan
keperawatan yang meliputi asuhan keperawatan dan pengelolaan keperawatan.
Dalam Permenpan-RB Nomor 35 tahun 2019 tentang jabatan fungsional
perawat, perawat ahli pertama memiliki kegiatan tugas meliputi :
6
1) Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu;
2) Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga;
3) Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat;
4) Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut;
5) Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan;
6) Melaksanakan manajemen surveilans hais sebagai upaya pengawasan risiko
infeksi dalam upaya preventif dalam pelayanan keperawatan;
7) Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada
pasien/petugas/ pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi;
8) Melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang berdampak pada
pelayanan kesehatan;
9) Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit menular;
10) Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu;
11) Membuat prioritas diagnosis keperawatan dan masalah keperawatan;
12) Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan,
menetapkan tindakan);
13) Menyusun rencana tindakan keperawatan pada keluarga (merumuskan,
menetapkan tindakan);
14) Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/ kritikal;
15) Melakukan tindakan terapi komplementer/holistik;
16) Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan
pada tahap pre/intra/post operasi;
17) Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
18) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi;
19) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi;
20) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi;
21) Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur;
22) Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri;
23) Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu
tubuh;
24) Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu;
25) Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu;
7
26) Melaksanakan case finding/ deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu;
27) Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu;
28) Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien;
29) Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok;
30) Melakukan peningkatan/penguatan kemampuan sukarelawan dalam meningkatkan
masalah kesehatan masyarakat;
31) Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat;
32) Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenisasi kompleks;
33) Melakukan terapi aktivitas kelompok (tak) stimulasi persepsi;
34) Melakukan terapi aktivitas kelompok (tak) stimulasi sensorik;
35) Melakukan komunikasi dengan klien yang mengalami hambatan komunikasi;
36) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal
bedah;
37) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area anak;
38) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area maternitas;
39) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area komunitas
40) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area jiwa;
41) Melakukan perawatan luka;
42) Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan
keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien;
43) Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter;
44) Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu;
45) Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala;
46) Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu;
47) Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai
ketua tim/perawat primer;
48) Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan;
49) Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas
kesehatan;
50) Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi
ketenagaan perawat; dan
51) Melakukan preseptorship dan mentorship;
8
1.3 Tujuan
9
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
1
No. ISU KRITERIA SIMPULAN RANK
A P K L
2. Belum optimalnya 4 5 5 5 19 2
emergency respon time
petugas IGD di RSUD
Sumbawa
3. Kurang optimalnya 4 4 5 5 18 3
penerapan komunikasi
efektif oleh petugas IGD
di RSUD Sumbawa
4. Belum optimalnya 4 4 4 4 16 4
penggunaan SIMRS
dalam update data
Ruangan rawat Inap yang
kosong di RSUD
Sumbawa.
5. Belum Optimalnya 5 5 5 5 20 1
Pencegahan risiko
infeksi terkait
pelayanan kesehatan di
Ruangan IGD RSUD
Sumbawa
Kriteria Penetapan:
a) Aktual
1 : Pernah benar-benar terjadi
2 : Benar-benar sering terjadi
3 : Benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan[
4 : Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan
pembicaraan 5 : Benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan
b) Problematik
1
1 : Masalah sederhana
1
2 : Masalah kurang kompleks
3 : Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera di carikan solusi
4 : Masalah kompleks
5 : Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusi
c) Khalayak
1 : Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2 : Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3 : Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4 : Menyangkut hajat hidup orang banyak
5 : Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
d) Layak
1 : Masuk akal
2 : Realistis
3 : Cukup masuk akal dan realistis
4 : Masuk akal dan realistis
5 : Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimuculkan inisiatif pemecahan
Masalahnya
Berdasarkan penilaian APKL, didapakan isu yang menjadi prioritas utama adalah
belum optimalnya pencegahan resiko infeksi terkait playanan kesehatan di Ruangan IGD
RSUD Sumbawa, di susul prioritas kedua Belum optimalnya emergency respon time petugas
IGD di RSUD Sumbawa dan prioritas ke tiga Kurang optimalnya penerapan komunikasi
efektif oleh petugas IGD di RSUD Sumbawa
Selanjutnya untuk memperkuiat tapisan APKL, penulis juga membandingkan
penentuan masalah utama dan prioritas menggunakan metode USG.
Tabel 1.2 Teknik USG
KRITERIA SIMPULAN RANK
No. ISU
U S G
1. Belum Optimalnya 5 5 5 15 1
Pencegahan risiko infeksi
terkait pelayanan kesehatan
di Ruangan IGD RSUD
Sumbawa
1
KRITERIA SIMPULAN RANK
No. ISU
U S G
2. Belum optimalnya emergency 5 4 4 13 3
respon time petugas IGD di
RSUD Sumbawa
3. Kurang optimalnya penerapan 4 5 5 14 2
komunikasi efektif oleh
petugas IGD di RSUD
Sumbawa
1
2.3 Penetapan Isu
Dari hasil analisa APKL dan USG didapatkan isu prioritas yaitu Pengurangan risiko
infeksi terkait pelayanan kesehatan di Ruangan IGD RSUD Sumbawa. Uruan
penyebab dan dampak isu yang dapat terjadi bila tidak ditangani akan di jelaskan
pada pohon masalah gambar 1.1
Penyebab
Masih ada beberapa petugas yang tidak menggunakan handscoon saat melakukan
Kurangnya penerapan 5 langkah cuci tangan saat melakukan tindakan keperawata
Kotak seftybox yang terisi terlalu penuh
Kurangnya media informasi perawat kepada pasien dan keluarga pasien tentang p
Dampak
Terkena cairan darah, sekret dan cairan tubuh pasien yang infeksius.
Terjadinya plebitis pada lokasi pemasangan infus pada pasien.
Terjadinya infeksi saluran Kencing saat pemasangan Kateter pada pasien.
Terjadinya infeksi akibat tidakkan perawatan luka yang tidak Aseptik pada pasien.
Terjadinya infeksi saluran nafas akibat pemasangan ETT yang tidak Aseptik.
Terjadinya infeksi saluran pernafasan
1
2.4 Gagasan Kreatif
Berdasarkan penetapan isu yang diprioritaskan yaitu Belum Optimalnya
pencegahan infeksi terkait pelayanan kesehatan di Ruangan IGD RSUD Sumbawa di
karenakan kurangnya penerapan prosedur aseptik dalam melakukan tindakan dari
petugas IGD selain itu, masih adanya pasien dan keluarga pasien yang tidak
menggunakan masker. Untuk pengoptimalkan pencegahan infeksi di lakukan dengan
sosialisasi kepada rekan sejawat di ruangan IGD untuk berkerjasama dalam
melakukan tindakan aseptik pemberian tindakkan keperawatan serta mengedukasi
pasien dan keluarga pasien mengenai pentingnya hand hygiene, penggunaan masker
dan penerapan etika batuk/bersin dengan media video dan standing banner.
Adapun langkah-langkah yang di lakukan untuk mengatasi isu pada kegiatan
aktualisasi ini yaitu :
1. Konsultasi dengan mentor dan kepala IGD terkait rencana kegiatan aktualisasi
2. Menyusun rencana kegiatan dengan berkoordinasi bersama kepala Ruangan dan
teman sejawat.
3. Membuat media promosi kesehatan berupa leaflet, standing banner dan video
tentang pencegahan infeksi di ruangan IGD RSUD Sumbawa.
4. Menyiapkan instrumen penilaian menggunakan google form tentang pencegahan
infeksi di ruangan IGD RSUD Sumbawa.
5. Melaksanakan pre tes dan sosialisasi kepada teman sejawat tentang pencegahan
infeksi di pelayanan kesehatan.
6. Melaksanakan penerapan media informasi kesehatan melaui video dan standing
banner tentang pencegahan infeksi di ruangan IGD RSUD Sumbawa
7. Evaluasi dan pelaporan kegiatan hasil post tes teman sejawat pada google form
di Ruangan IGD RSUD Sumbawa
1
2.5 Tabel Rancang Aktualisasi
1
No. Kegiatan dan Tahap Output kegiatan Keterkaitan dengan core Keterkaitan dengan Kontribusi
Kegiatan velue Ber-AKHLAK Aksi Bela Negara terhadap Visi
dan Misi Daerah
dalam mencapai tujuan keluarga dan
dalam aktualisasi pencegahan
infeksi di
lingkungan
Rumah Sakit
Daerah Sumbawa.
PERSIAPAN
2. Menyusun rencana - Terlaksananya - Berorientasi Pelayanan : Kesadaran
kegiatan diskusi dengan melakukan perbaikan tiada berbangsa dan
Tahap Kegiatan mentor henti. bernegara:
- Tempat dan - Akuntebel: - Disiplin dan
a) Melakukan tanggal aktualisasi memperlihatkan rencana bertanggung
koordinator dengan di setujui kegiatan aktualisasi jawab terhadap
pimpinan - Aktualisasi di dengan cermat dan tugas yang
b) Menentukan setujui dengan bertanggu jawab dibebankan
tempat dan tanggal kepala ruangan - Harmonis : membangun - Menjalankan hak
kegiatan aktualisasi IGD RSUD suasana diskusi yang dan kewajiban
c) Meminta Sumbawa - Adaptif : terus berinovasi sesuai peraturan
persetujuan dengan - Informasi kegiatan dan mengembangkan perundangan yang
kepala ruangan diterima oleh kreativitas berlaku.
IGD RSUD teman sejawat di - Kolaboratif : bekerja
Sumbawa ruangan IGD sama dengan mentor,
d) Memberikan RSUD Sumbawa. kepala ruangan dan teman
informasi kegiatan sejawat dalam rencana
kepada teman kegiatan aktualisasi
sejawat di ruangan
1
No. Kegiatan dan Tahap Output kegiatan Keterkaitan dengan core Keterkaitan dengan Kontribusi
Kegiatan velue Ber-AKHLAK Aksi Bela Negara terhadap Visi
dan Misi Daerah
IGD RSUD
Sumbawa
1
No. Kegiatan dan Tahap Output kegiatan Keterkaitan dengan core Keterkaitan dengan Kontribusi
Kegiatan velue Ber-AKHLAK Aksi Bela Negara terhadap Visi
dan Misi Daerah
masker yang
benar.
2
No. Kegiatan dan Tahap Output kegiatan Keterkaitan dengan core Keterkaitan dengan Kontribusi
Kegiatan velue Ber-AKHLAK Aksi Bela Negara terhadap Visi
dan Misi Daerah
PELAKSANAAN
5. Melaksanakan - Terisinya dartar - Berorientasi Pelayanan : Rela berkorban
sosialisasi kepada hadir peserta yang Responsif terhadap untuk bangsa dan
teman sejawat akan diberikan pertanyaan yang negara:
Tahapan Kegiatan : sosialisasi. membangun saat - Menyumbangkan
- Terkumpulnya pemberian sosialisasi . tenaga, pikiran,
a) Membuat daftar
hasil pre tes - Akuntebel: melaksanakan kemampuan untuk
hadir untuk peserta
melalui google sosialisasi kegiatan kepentingan
yang akan di
form aktualisasi dengan cermat masyarakat,
berikan sosialisai
- Terlaksanakan dan bertanggu jawab. kemajuan bangsa
b) Melaksanakan pre
sosialisai dengan - Kompeten : membatu dan negara.
tes
media leaflet. rekan-rekan memahami - Membela bangsa
c) Memberikan
- Adanya hasil sosialisasi yang diberikan dan negara sesuai
sosialisai dengan
laporan kegiatan dengan baik dengan profesi dan
media leaflet
sosialisasi yang - Harmonis : membanggun kemampuan
kepada teman
diberikan kepada kegiatan sosialisasi yang masing-masing.
sejawat
mentor kondusif
d) Membuat laporan
- Loyal : menjaga nama
hasil kegiatan
baik sesama ASN,
sosialisasi yang
pimpinan, instansi, dan
akan diberikan
negara melalui kegiatan
kepada mentor
sosialisasi
- Adaptif : bertindak
proaktif dalam pemberian
sosialisasi
- Kolaboratif : bekerja
sama dengan rekan
sejawat untuk
2
No. Kegiatan dan Tahap Output kegiatan Keterkaitan dengan core Keterkaitan dengan Kontribusi
Kegiatan velue Ber-AKHLAK Aksi Bela Negara terhadap Visi
dan Misi Daerah
menghasilkan nilai tambah
dalam pelayanan
2
No. Kegiatan dan Tahap Output kegiatan Keterkaitan dengan core Keterkaitan dengan Kontribusi
Kegiatan velue Ber-AKHLAK Aksi Bela Negara terhadap Visi
dan Misi Daerah
EVALUASI
7. Evaluasi dan pelaporan - Adanya hasil - Berorientasi Pelayanan : Kesadaran
kegiatan post tes melakukan perbaikan berbangsa dan
Tahapan Kegiatan : - Konsultasi tampa henti. bernegara:
a) Melaksanakan post dengan mentor - Akuntebel: melaksakan - Disiplin dan
tes bahwa kegiatan tugas dengan jujur bertanggung
b) Mengkonsultasikan aktualisasi bertanggungjawab, cermat jawab terhadap
dengan mentor sudah disiplin dan beritegritas tugas yang
bahwa kegiatan terlaksana tinggi. dibebankan.
aktualisasi sudah dengan baik - Kompeten : - Mendahulukan
terlaksana - Laporan hasil melaksanakan tugas kepentingan
c) Melaporkan hasil aktualisasi dengan kualitas terbaik. umum diatas
aktualisasi sudah dapat - Loyal : menjaga nama kepentingan
terlaksanakan disampaikan baik sesama ASN, pribadi dan
d) Meminta dengan baik pimpinan, instansi, dan golongan.
persetujuan dengan - Mentor setuju negara melalui kegiatan
mentor terhadap dengan sosialisasi
aktualisasi yang aktualisasi - Adaptif : terus berinovasi
telah dilakukan. yang telah dalam perbaikan playanan
diberikan yang diberikan
- Kolaboratif : bekerjasama
untuk menghasilkan
kualitas pelayanan yang
lebih baik.
2
2.6 Jadwal Rencana Kegiatan
Keterangan : 23
: Hari libur dan minggu
: Pelaksanaan kegiatan aktualisasi
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes RI. (2017). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017
Tentang Pendoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan. Jakarta : Kemenkes RI
KemenPAN-RB. (2019). Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Perawat.
Jakarta : KemenPAN-RB
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2015. Pedoman Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit (Patient Safety). Edisi 3. Jakarta : Kemenkes RI
Kemenkes RI. (2011). Pedoman Manajerial Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Di Rumah
Sakit Dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya. Jakarta : Kemenkes RI
Pemkab Sumbawa. (2020). Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Sumbawa. Sumbawa : Pemkab Sumbawa
Pemkab Sumbawa. (2020). Peraturan Bupati Sumbawa Nomor 94 Tahun 2020 Tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Sumbawa. Sumbawa : Pemkab Sumbawa
Pemkab Sumbawa. (2022). Keputusan Bupati Sumbawa Nomor 340 Tahun 2022 Tentang
Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumbawa
Tahun 2022. Sumbawa : Pemkab Sumbawa
RSUD Sumbawa. (2022). Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sumbawa
Nomor 077 Tahun 2022 Tentang Penempatan Pegawai Di Lingkungan Rumah Sakit Umum
Daerah Sumbawa Tahun 2022. Sumbawa : RSUD Sumbawa
KARS. 2013. Pedoman Tata Laksana Survei Akreditasi Rumah Sakit. Edisi II. Jakarta
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Kesiapsiagaan Bela Negara. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara. Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Berorientasi pelayanan. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Akuntabel. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kompeten. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Harmonis. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Loyal. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
2
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Adaptif. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kolaboratif. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Pemerintah Indonesia. 2014. Undang Undang No 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN).
2
LAMPIRAN