Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN

OPTIMALISASI PENCEGAHAN RESIKO INFEKSI DI RUANGAN IGD


RSUD SUMBAWA

Disusun oleh :

NI KADEK DEWI ARINI, S.Kep.,Ns

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL PROVINSI


NUSA TENGGARA BARAT ANGKATAN XXVIII PADA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN

Judul : Optimalisasi Pencegahan Resiko Infeksi Di Ruangan IGD RSUD Sumbawa


Penulis : Ni Kadek Dewi Arini, S.Kep.,Ns
Jabatan : Ahli Pertama - Perawat
Tempat Tugas : Ruangan IGD RSUD Sumbawa

Telah diperiksa dan disetujui untuk diseminarkan

Mataram, 28 September 2022

Penulis,

(NI KADEK DEWI ARINI, S.Kep.,Ns)


NIP. 199403132022032008

Mentor, Coach,

(HERMANSYAH, S.Kep,Ns.MPH) (Drs.H. SUPRAN, M.M )


NIP. 19740426 199803 1 004 NIP. 19591231 199003 1 077
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan laporan aktualisasi
Nilai- nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) tentang “Optimalisasi Pengurangan Resiko
Infeksi Di Ruangan IGD RSUD Sumbawa”.
Laporan aktualisasi ini sebagai salah satu tugas wajib perorangan dalam rangka
mengikuti Pendidikan Latihan Dasar Golongan III Angkatan XXVIII di Lingkup
Pemerintahan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Laporan Aktualisasi ini sebagai kegiatan
penanaman nilai-nilai dasar ASN dengan akronim Core Value ASN Ber-AKHLAK yaitu,
Berorientasi Pelayanan, Akuntebel, Kompeten, Harmonis, Loyal, adaptif, dan Kolaboratif.
Penyusunan laporan ini dapat terlaksanakan karena adanya bimbingan, dorongan, saran dan
nasehat dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggitingginya kepada:
1. Bapak Ir. Lalu Hamdi, M.Si selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Daerah Provinsi NTB
2. Bapak Tata Kostara, S.Sos selaku Kepala Badan Kepegawaian Dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kabupaten Sumbawa.
3. Bapak dr. Dede Hasan Basri selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa
beserta Staf yang telah memberikan arahan selama pelatihan dasar dan membantu
dalam pelaksanaan kegiatan laporan aktualisasi.
4. Bapak Drs. H. Supran, M.M selaku Coach yang telah banyak memberikan bimbingan,
arahan dan dorongan bagi penyempurnaan dan penyelesaian laporan aktualisasi nilai-
nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN).
5. Bapak Ir. Hery Erpan Rayes, M.M selaku Penguji kelompok 01 Angkatan XXVIII.
6. Bapak Hermansyah, S.Kep,Ns.MPH selaku Mentor yang telah banyak memberikan
bimbingan dalam penyusunan laporan aktualisasi.
7. Bapak dan ibu Widyaiswara yang telah memberikan ilmu pengetahuan, bimbingan
serta arahan selama pelatihan dasar dan membantu dalam pelaksanaan kegiatan
laporan aktualisasi.
8. Bapak I Gede Wirajaya selaku pengamat dalam angkatan XXVIII kelompok 1 yang
sangat membantu dan membimbing dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi.

i
9. Bapak dr. Kurniawan selaku Kepala Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum
Daerah Sumbawa yang telah memberikan arahan selama pelatihan dasar dan
membantu dalam pelaksanaan kegiatan laporan aktualisasi.
10. Bapak Yudi Permansya selaku Kepala Ruangan IGD Rumah Sakit Umum Daerah
Sumbawa yang telah memberikan arahan selama pelatihan dasar dan membantu dalam
pelaksanaan kegiatan laporan aktualisasi.
11. Rekan-Rekan Sejawat beserta Staf yang bertugas di IGD Rumah Sakit Umum Daerah
Sumbawa yang telah banyak membatu dan bekerjasama pelaksaan Kegiatan Laporan
Aktualisasi aktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN).
12. Orang tua, saudara, keluarga, dan pasangan saya yang selalu memberikan dukungan
dan do’a demi kesuksesan dalam menjalankan pelaksaan Kegiatan Laporan
Aktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN).
13. Rekan-rekan sesama peserta pelatihan dasar Angkatan XXVIII di Lingkup Pemerintah
Kabupaten Sumbawa
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih terdapat banyak
kekurangan dan ketidaksempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan
dan saran yang bersifat membangun ke arah perbaikan dan penyempurnaan laporan
ini. Akhir kata penulis berharap semoga laporan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang terkait.
Demikian semoga penyusunan laporan Aktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur
Sipil Negara (ASN) berguna dan menjadi salah satu refrensi bagi pembaca, Terima
Kasih.
Sumbawa, 28 September 2022

Penulis,

(NI KADEK DEWI ARINI, S.Kep.,Ns)


NIP. 199403132022032008

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL......................................................................................................................iv
DAFTAR BAGAN v
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................1
1.2 Organisasi..........................................................................................................................3
1.3 Tujuan................................................................................................................................9
1.4 Ruang Lingkup..................................................................................................................9
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI.................................................................................10
2.1 Identifikasi Isu.................................................................................................................10
2.2 Analisis Isu......................................................................................................................10
2.3 Penetapan Isu...................................................................................................................14
2.4 Gagasan Kreatif Pemecahan Isu......................................................................................15
2.5 Tabel Rancangan Aktualisasi..........................................................................................16
2.6 Jadwal Rencana Kegiatan................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................26
LAMPIRAN-LAMPIRAN........................................................................................................28

iii
DAFTAR TABEL
1.1 Teknik APKL 9
1.2 Teknik USG 11
1.3 Rencana Aktualisasi 15
1.4 Jadwal Rencana Kegiatan 24

iv
DAFTAR BAGAN

1.1 Struktur Organisasi 4


1.2 Pohon Masalah 14

v
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2011, Rumah sakit


sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat, memiliki peran yang sangat penting untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit harus memberikan pelayanan yang bermutu
sesuai dengan standar yang sudah ditentukan.
Menurut (Arumaningrum, 2014) Salah satu upaya untuk meminimalkan insiden atau
kejadian patient safety, keperawatan sebagai pelayanan profesional yang merupakan
ujung tombak pelayanan kepada pasien harus bertindak dengan didasari oleh ilmu
pengetahuan termasuk pengetahuan tentang patient safety, sehingga asuhan
keperawatan yang diberikan berkualitas dan bermanfaat dalam mencegah insiden
kejadian tidak diharapkan atau KTD.
Menurut (Kemenkes RI, 2011 ) Masyarakat yang menerima pelayanan kesehatan,
tenaga kesehatan dan pengunjung di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya dihadapkan pada risiko terjadinya infeksi baik karena perawatan ataupun datang
berkunjung ke rumah sakit. Oleh karena untuk meminimalkan risiko terjadinya infeksi
di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya diperlukan penerapan
pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI), yaitu kegiatan yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, pembinaan, pendidikan dan pelatihan, serta monitoring dan evaluasi.
Menurut (Kemenkes RI, 2017 )Penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan atau
Healthcare Associated Infection (HAIs) merupakan salah satu masalah kesehatan
diberbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Dalam forum Asian Pasific Economic
Comitte (APEC) atau Global health Security Agenda (GHSA) penyakit infeksi terkait
pelayanan kesehatan telah menjadi agenda yang di bahas. Kejadian HAIs sebenarnya
dapat dicegah bila fasilitas pelayanan kesehatan secara konsisten melaksanakan
program PPI. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi merupakan upaya untuk
memastikan perlindungan kepada setiap orang terhadap kemungkinan tertular infeksi
dari sumber masyarakat umum dan disaat menerima pelayanan kesehatan pada berbagai
fasilitas kesehatan. Pelaksanaan Pencegahan Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
bertujuan untuk melindungi pasien, petugas kesehatan, pengunjung yang menerima

1
pelayanan

2
kesehatan serta masyarakat dalam lingkungannya dengan cara memutus siklus
penularan penyakit infeksi melalui kewaspadaan standar dan berdasarkan transmisi.
Kewaspadaan standar yaitu kewaspadaan yang utama.
Salah satu komponen utama yang harus dilaksanakan dan dipatuhi dalam
kewaspadaan standar yaitu kebersihan tangan. Hand hygiene atau praktik cuci tangan
saat ini dipertimbangkan sebagai salah satu elemen kunci terpenting dalam upaya
pencegahan infeksi. Praktik hand hygiene telah memiliki bukti ilmiah yang cukup
bahwa apabila dilakukan dengan benar dapat secara signifikan mengurangi risiko
perpindahan infeksi di fasilitas kesehatan. Kebersihan tangan (hand hygiene) merupakan
tolok ukur dalam upaya pencegahan penyebaran resistensi antimikroba dan mengurangi
infeksi.
Pencegahan infeksi di rumah sakit dapat di lakukan dengan menjaga kebersihan
tangan, penggunaan Masker, penanganan limbah benda tajam/pecahan kaca, dan
kebersihan pernafasan/ etika batuk dan bersin di rumah sakit khususnya ruangan IGD.
Berdasarkan observasi penulis masih ada beberapa petugas kesehatan sebelum dan
sesudah kontak dengan pasien tidak selalu melakukan cuci tangan atau melakukan cuci
tangan akan tetapi tidak sesuai dengan standar, kurangnya penerapan 5 momencuci
tangan, masih ada petugas yang tidak menggunakan sarung tangan saat melakukan
tindakkan (pemasangan infus dan pengambilan sampel darah), dan seftybox yang
selalu penuh dengan jarum suntik bekas pasien, dimana penggunaan seftybox harusnya
¾ bagian terisi. Di ketahui bahwa pentingnya pengendalian infeksi dalam pemebrian
pelayanan kesehatan untuk mencegah terjadinya perburukan kondisi kesehatan kepada
pasien karena kurang aseptiknya dalam pemebrian pelayanan kesehatan dan juga
penegndalian infeksi ini bukan hanya dari petugas IGD saja namun bisa dari pasien
dan keluarga pasien sehingga pentinggnya pemberian sosialisasi kepada petuga IGD
dalam penerapan pencegah infeksi saat pemeberian pelayanan dan juga pentingnya
media informasi yang ada di Ruangan IGD bukan hanya media tulisa saja namun juga
media edukasi dengan menggunakan video yang akan di putarkan di ruangan
penunggu pasien di Ruangan IGD RSUD Sumbawa. Karena selain peran petugas
kesehatan dalam mengedukasi pasien dan keluarga pasien perlu adanya medi
informasi yang menarik agar pencegahan infeksi yang dapat di lakukan di lingkungan
IGD RSUD Sumbawa dapat di optimalkan.

3
1.2 Organisasi
RSUD Sumbawa adalah rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Sumbawa.
Sejarah berdirinya RSUD Sumbawa secara singkat dapat diuraikan, bahwa RSUD
Sumbawa berdiri sejak tahun 1950 yang berlokasi di Jalan Garuda Nomor 5
Sumbawa Besar seluas area 8.120 m2.
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Dan
Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sumbawa, disebutkan bahwa RSUD
Sumbawa adalah fasilitas playanan kesehatan milik Pemerintah Daerah dengan
karakteristik dan organisasi yang bersifat khusus. Dimana RSUD Sumbawa memiliki
otonomi dalam pengelolaan Keuangan dan barang milik daerah serta bidang
kepegawaian serta menerapkan pola pengelolaan keuangan badan layanan umum
Daerah. Dalam peraturan Bupati Sumbawa Nomor 94 Tahun 2020 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Sumbawa, RSUD dipimpin oleh seorang Direktur yang
merupakan seorang tenaga medis yang mempunyai kemampuan dan keahlian
dibidang perumahsakitan dan bertindak juga sebagai pemimpin BLUD. Direktur
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan melalui penyampaian laporan
pelaksanaan pengelolaan keuangan, dan barang milik daerah serta bidang
kepegawaian Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

4
Bagan 1.1 Struktur Organisasi

Peraturan Bupati
Sumbawa Nomor 94 STRUKTUR ORGANISASI
tahun 2020 tentang
kedudukan, susunan RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUMBAWA
organisasi, tugas dan
fungsi serta tata kerja DIREKTUR DEWAN PENGAWAS
Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten dr. DEDE HASAN BASRI

Kepala Bagian Tata Usaha


HERMANSYAH, S.Kep.Ns.MPH

KELOMPOK JABATAN Kepala Subagian Perencanaan dan Kepala subbagian Kasubbag Umum dan
FUNGSIONAL pelaporan
Keuangan
Kepegawaian

ITA KUSSAINI, SE., MH NURKOMALA, SH


SRI SULHALIFAH, A.
Md. Kep

Kabid Pelayanan dan keperawatan Kepala Bidang Penunjangan Medis dan Non
Medis
dr. NAFRITI RACHMAN
NAZVIA NATASIA, S.Kep. MMRS

Kepala Seksi Pelayanan Medis Perawat Pelaksana


dr. H. YOGI PRATAMA MUSTARAM, MMR Kepala Seksi Penunjang Medis
DIDIK LUKMAN HAKIM, S.Farm.Apt

Kepala Seksi Keperawatan Kepala Seksi Penunjang Non Medis


4
HARDIANSYAH, A. Md. Kep
ABDURRAKHMAN, S.Kep. Ners
1.2.1 Tugas
Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa mempunyai tugas menyelenggarakan
pelayanan kesehatan peroranga secara paripurna yang menyediakan rawat inap,
rawat jalan dan gawat darurat.
1.2.2 Fungsi
RSUD Sumbawa dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi :
1. penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan
standar pelayanan RSUD;
2. pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan
yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis;
3. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka
peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan;
4. penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang
kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan
etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan;
5. pelaksanaan administrasi RSUD; dan
6. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
1.2.3 Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa
1. Visi
Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan,
peluang dan keterbatasan yang ada di Kabupaten Sumbawa serta
mempertimbangkan budaya yang hidup dalam masyarakat, Visi Bupati Sumbawa
dalam tahapan ketiga Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Sumbawa
yang kemudian menjadi visi pembangunan Kabupaten Sumbawa Tahun 2021 -
2026, adalah: "Terwujudnya Sumbawa Gemilang Yang Berkeadaban”
2. Misi
Untuk mewujudkan visi Kabupaten Sumbawa Tahun 2021-2026, akan
ditempuh melalui lima misi pembangunan daerah, sebagai berikut:
a) Sumbawa Sehat dan cerdas
b) Sumbawa sejahtera dan Mandiri
c) Sumbawa bersih dan melayani
d) Sumbawa aman dan berbudaya

5
e) Sumbawa tangguh dan berkelanjutan
Menelaah kelima misi Kepala Daerah dihubungkan dengan pelayanan
pada RSUD Sumbawa, maka keterkaitan yang sangat erat ada pada Misi Pertama,
yaitu “Sumbawa Sehat dan Cerdas”. Keterkaitan misi pertama ini meliputi
pelayanan terhadap pasien yang datang berobat sehingga akan mempersingkat
waktu kunjungan pelayanan, meningkatkan profesionalisme dan jenis pelayanan
yang sesuai dengan kemajuan teknologi dan tuntutan masyarakat, dan diperoleh
sarana dan prasarana yang sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan. Untuk
mencapai visi RSUD Sumbawa, maka dirumuskan misi sebagai pernyataan yang
menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Adapun Misi RSUD
Sumbawa, sebagai berikut :
a) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia;
b) Meningkatkan kualitas dan kapasitas sarana prasarana rumah sakit;
c) Meningkatkan tata kelola keuangan melalui pemantapan implementasi
PPKBLUD;
d) Menyelenggarakan layanan kesehatan yang terjangkau;
1.2.4 Jabatan Penulis
Sesuai dengan keputusan Bupati Sumbawa Nomor 340 tahun 2022
memutuskan bahwa penulis diangkat menjadi CPNS dengan jabatan sebagai Ahli
Pertama- Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah. Dalam keputusan Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa Nomor 077 tahun 2022 tentang
penempatan pegawai di lingkungan Rumah sakit Umum Daerah Sumbawa Tahun
2022 memutuskan bahwa penulis ditempatkan ditempat tugas yang baru yaitu
sebagai perawat Instalasi Gawat Darurat.
Merujuk pada Permenpan-RB Nomor 35 tahun 2019 tentang jabatan
fungsional perawat, perawat berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional
dibidang pelayanan keperawatan pada fasyankes atau fasilitas kesehatan
dilingkungan instansi pemerintah. Berdasarkan kedua peraturan diatas dapat
disimpulkan bahwa penulis sebagai jabatan fungsional perawat fungsional
perawat ahli pertama memiliki tugas jabatan yaitu melakukan kegiatan pelayanan
keperawatan yang meliputi asuhan keperawatan dan pengelolaan keperawatan.
Dalam Permenpan-RB Nomor 35 tahun 2019 tentang jabatan fungsional
perawat, perawat ahli pertama memiliki kegiatan tugas meliputi :

6
1) Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu;
2) Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga;
3) Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat;
4) Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut;
5) Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan;
6) Melaksanakan manajemen surveilans hais sebagai upaya pengawasan risiko
infeksi dalam upaya preventif dalam pelayanan keperawatan;
7) Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada
pasien/petugas/ pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi;
8) Melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang berdampak pada
pelayanan kesehatan;
9) Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit menular;
10) Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu;
11) Membuat prioritas diagnosis keperawatan dan masalah keperawatan;
12) Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan,
menetapkan tindakan);
13) Menyusun rencana tindakan keperawatan pada keluarga (merumuskan,
menetapkan tindakan);
14) Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/ kritikal;
15) Melakukan tindakan terapi komplementer/holistik;
16) Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan
pada tahap pre/intra/post operasi;
17) Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
18) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi;
19) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi;
20) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi;
21) Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur;
22) Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri;
23) Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu
tubuh;
24) Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu;
25) Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu;

7
26) Melaksanakan case finding/ deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu;
27) Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu;
28) Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien;
29) Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok;
30) Melakukan peningkatan/penguatan kemampuan sukarelawan dalam meningkatkan
masalah kesehatan masyarakat;
31) Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat;
32) Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenisasi kompleks;
33) Melakukan terapi aktivitas kelompok (tak) stimulasi persepsi;
34) Melakukan terapi aktivitas kelompok (tak) stimulasi sensorik;
35) Melakukan komunikasi dengan klien yang mengalami hambatan komunikasi;
36) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal
bedah;
37) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area anak;
38) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area maternitas;
39) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area komunitas
40) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area jiwa;
41) Melakukan perawatan luka;
42) Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan
keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien;
43) Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter;
44) Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu;
45) Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala;
46) Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu;
47) Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai
ketua tim/perawat primer;
48) Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan;
49) Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas
kesehatan;
50) Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi
ketenagaan perawat; dan
51) Melakukan preseptorship dan mentorship;

8
1.3 Tujuan

A. Tujuan Jangka Pendek


1. Merencanakan pemberian pendidikan kesehatan melalui media video, leaflet dan
standing banner untuk meningkatkan kepatuhan pencegahan infeksi di Ruanagn
Rumah Sakit Daerah Sumbawa
2. Upaya mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN Ber-AKHLAK dan untuk
menuju SMART ASN dalam aktualisasi Kegiatan Latsar.
B. Tujuan Jangka Menengah
1. Terwujudnya pencegahan infeksi terhadap pasien dan keluarga pasien di Rumah
Sakit Daerah Sumbawa
2. Terwujudnya pengendalikan penyebaran infeksi di lingkungan Rumah Sakit
Daerah Sumbawa.
C. Tujuan Jangka Panjang
1. Kepatuhan petugas IGD dalam penjaga kebersihan tanggan, menggunakan masker
dan menerapkan etika batuk untuk pencegahan infeksi serta penggunaan seftybox di
lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa.
2. Pengendalian infeksi di Ruangan IGD Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa dapat
di lakukan dengan baik

1.4 Ruang Lingkup


Pada Rencana laporan aktualisasi ini, ruang lingkup atau batasan penulis adalah
mengangkat isu yang telah di tetapkan mengenai “Pencegahan resiko infeksi terkait
pelayanan kesehatan di IGD Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa, dengan
memberikan sosialisasi kepada rekan sejawat akan pentingnya pengendalian infeksi
dalam pemberian pelayanan kesehatan kedapa pasien dan jangka waktu pelaksanaan
Aktualisasi ini mulai tanggal 30 September – 4 November 2022.

9
BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

2.1 Identifikasi Isu


Sebelum menetapkan judul, terlebih dahulu perlunya mengidentifikasi dan
menetapkan isu yang ada di ruangan IGD RSUD Sumbawa. Isu-isu tersebut
ditemukan oleh penulis dari hasil pengamatan langsung berdasarkan kondisi saat ini.
Adapun isu ini di identifikasikan berdasarkan kaitan dengan agenda III, tugas pokok
Perawat Ahli Pertama yaitu Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan
standar pada pasien/petugas/ pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi. Adapun
Isu yang ada di IGD RSUD Sumbawa yaitu :
1. Belum lengkap pengisian rekam medis pasien pada form keperawat
2. Belum optimalnya emergency respon time petugas IGD di RSUD Sumbawa
3. Kurangnya kesadaran dalam penggunaan APD pada petugas IGD di RSUD
Sumbawa
4. Belum optimalnya penggunaan SIMRS dalam update data Ruangan rawat Inap
yang kosong di RSUD Sumbawa.
5. Belum Optimalnya Pencegahan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan di
Ruangan IGD RSUD Sumbawa
2.2 Analisis Isu
Dari 5 isu yang muncul di Ruangan IGD RSUD Sumbawa kemudan di tapis dengan
teknik APKL (Aktual, Problematik, Khalayak, Layak) dan muncul 3 isu dari
perengkingan nilai tertinggi, yang kemudian dari 3 isu diambil prioritas isu dengan
menggunakan teknik USG (Urgency, Seriousness, dan growth). Adapun Isu yang akan
ditapis dengan teknik APKL dan USG yaitu :
Tabel 1.1 Teknik APKL
No. ISU KRITERIA SIMPULAN RANK
A P K L
1. Belum lengkap pengisian 4 5 3 4 16 4
rekam medis pasien pada
form keperawat

1
No. ISU KRITERIA SIMPULAN RANK
A P K L
2. Belum optimalnya 4 5 5 5 19 2
emergency respon time
petugas IGD di RSUD
Sumbawa
3. Kurang optimalnya 4 4 5 5 18 3
penerapan komunikasi
efektif oleh petugas IGD
di RSUD Sumbawa
4. Belum optimalnya 4 4 4 4 16 4
penggunaan SIMRS
dalam update data
Ruangan rawat Inap yang
kosong di RSUD
Sumbawa.
5. Belum Optimalnya 5 5 5 5 20 1
Pencegahan risiko
infeksi terkait
pelayanan kesehatan di
Ruangan IGD RSUD
Sumbawa

Kriteria Penetapan:
a) Aktual
1 : Pernah benar-benar terjadi
2 : Benar-benar sering terjadi
3 : Benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan[
4 : Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan
pembicaraan 5 : Benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan
b) Problematik

1
1 : Masalah sederhana

1
2 : Masalah kurang kompleks
3 : Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera di carikan solusi
4 : Masalah kompleks
5 : Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusi
c) Khalayak
1 : Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2 : Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3 : Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4 : Menyangkut hajat hidup orang banyak
5 : Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
d) Layak
1 : Masuk akal
2 : Realistis
3 : Cukup masuk akal dan realistis
4 : Masuk akal dan realistis
5 : Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimuculkan inisiatif pemecahan
Masalahnya

Berdasarkan penilaian APKL, didapakan isu yang menjadi prioritas utama adalah
belum optimalnya pencegahan resiko infeksi terkait playanan kesehatan di Ruangan IGD
RSUD Sumbawa, di susul prioritas kedua Belum optimalnya emergency respon time petugas
IGD di RSUD Sumbawa dan prioritas ke tiga Kurang optimalnya penerapan komunikasi
efektif oleh petugas IGD di RSUD Sumbawa
Selanjutnya untuk memperkuiat tapisan APKL, penulis juga membandingkan
penentuan masalah utama dan prioritas menggunakan metode USG.
Tabel 1.2 Teknik USG
KRITERIA SIMPULAN RANK
No. ISU
U S G
1. Belum Optimalnya 5 5 5 15 1
Pencegahan risiko infeksi
terkait pelayanan kesehatan
di Ruangan IGD RSUD
Sumbawa

1
KRITERIA SIMPULAN RANK
No. ISU
U S G
2. Belum optimalnya emergency 5 4 4 13 3
respon time petugas IGD di
RSUD Sumbawa
3. Kurang optimalnya penerapan 4 5 5 14 2
komunikasi efektif oleh
petugas IGD di RSUD
Sumbawa

Teknik USG (Urgency, Seriousness, dan growth)


Skor :
5 = Sangat USG 4 = USG 3 = Cukup USG 2 = Kurang USG 1 = Tidak USG
Tapisan Isu dengan Metode USG
Permasalahan yang teridentifikasi tersebut kemudian ditentukan prioritas
masalahnya dengan menggunakan metode USG :
a. Kelompok kriteria U : Mendesak (Urgency)
Pertimbangan ini dari aspek waktu, masih dapat ditunda atau harus segera
ditanggulangi. Semakin pendek tenggang waktunya, semakin mendesak untuk
ditanggulangi.
b. Kelompok Kriteria S : Kegawatan (Seriousness)
Besarnya akibat atau kerugian yang dinyatakan dalam besaran kuantitatif berapa
rupiah, orang dll.
c. Kelompok Kriteria G : Perkembangan (Growth)
Kecenderungan atau perkembangan akibat dari suatu permasalahan. Semakin
berkembang masalah, semakin diprioritaskan.

1
2.3 Penetapan Isu
Dari hasil analisa APKL dan USG didapatkan isu prioritas yaitu Pengurangan risiko
infeksi terkait pelayanan kesehatan di Ruangan IGD RSUD Sumbawa. Uruan
penyebab dan dampak isu yang dapat terjadi bila tidak ditangani akan di jelaskan
pada pohon masalah gambar 1.1

Penyebab

Masih ada beberapa petugas yang tidak menggunakan handscoon saat melakukan
Kurangnya penerapan 5 langkah cuci tangan saat melakukan tindakan keperawata
Kotak seftybox yang terisi terlalu penuh
Kurangnya media informasi perawat kepada pasien dan keluarga pasien tentang p

Dampak

Terkena cairan darah, sekret dan cairan tubuh pasien yang infeksius.
Terjadinya plebitis pada lokasi pemasangan infus pada pasien.
Terjadinya infeksi saluran Kencing saat pemasangan Kateter pada pasien.
Terjadinya infeksi akibat tidakkan perawatan luka yang tidak Aseptik pada pasien.
Terjadinya infeksi saluran nafas akibat pemasangan ETT yang tidak Aseptik.
Terjadinya infeksi saluran pernafasan

Belum Optimalnya Pencegahan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan

Bagan 1.2 Pohon Masalah

1
2.4 Gagasan Kreatif
Berdasarkan penetapan isu yang diprioritaskan yaitu Belum Optimalnya
pencegahan infeksi terkait pelayanan kesehatan di Ruangan IGD RSUD Sumbawa di
karenakan kurangnya penerapan prosedur aseptik dalam melakukan tindakan dari
petugas IGD selain itu, masih adanya pasien dan keluarga pasien yang tidak
menggunakan masker. Untuk pengoptimalkan pencegahan infeksi di lakukan dengan
sosialisasi kepada rekan sejawat di ruangan IGD untuk berkerjasama dalam
melakukan tindakan aseptik pemberian tindakkan keperawatan serta mengedukasi
pasien dan keluarga pasien mengenai pentingnya hand hygiene, penggunaan masker
dan penerapan etika batuk/bersin dengan media video dan standing banner.
Adapun langkah-langkah yang di lakukan untuk mengatasi isu pada kegiatan
aktualisasi ini yaitu :
1. Konsultasi dengan mentor dan kepala IGD terkait rencana kegiatan aktualisasi
2. Menyusun rencana kegiatan dengan berkoordinasi bersama kepala Ruangan dan
teman sejawat.
3. Membuat media promosi kesehatan berupa leaflet, standing banner dan video
tentang pencegahan infeksi di ruangan IGD RSUD Sumbawa.
4. Menyiapkan instrumen penilaian menggunakan google form tentang pencegahan
infeksi di ruangan IGD RSUD Sumbawa.
5. Melaksanakan pre tes dan sosialisasi kepada teman sejawat tentang pencegahan
infeksi di pelayanan kesehatan.
6. Melaksanakan penerapan media informasi kesehatan melaui video dan standing
banner tentang pencegahan infeksi di ruangan IGD RSUD Sumbawa
7. Evaluasi dan pelaporan kegiatan hasil post tes teman sejawat pada google form
di Ruangan IGD RSUD Sumbawa

1
2.5 Tabel Rancang Aktualisasi

Tabel 1.3 Rancangan Aktualisasi


No. Kegiatan dan Tahap Output kegiatan Keterkaitan dengan core Keterkaitan dengan Kontribusi
Kegiatan velue Ber-AKHLAK Aksi Bela Negara terhadap Visi
dan Misi Daerah
1 2 3 4 5 6
PERENCANAAN
1. Konsultasi dengan - Terlaksananya - Berorientasi Pelayanan : Kesadaran Sesuai dengan
mentor dan kepala IGD diskusi tentang melakukan perbaikan tiada berbangsa dan misi Kepala
terkait rencana kegiatan rencana kegiatan. henti. bernegara : Daerah
aktualisasi - Rencana kegiatan - Akuntebel: isu yang di - Disiplin dan dihubungkan
Tahap Kegiatan diterima di dukung konsulkan secara bertanggung dengan pelayanan
a) Konsultasi dengan dengan lembar teransparan dan dapat jawab terhadap pada RSUD
mentor dan kepala persetujuan dan dipertanggung jawabkan tugas yang Sumbawa, maka
IGD foto diskusi. - Kompeten : melakukan dibebankan keterkaitan yang
b) Menyampaikan - Mengerti dan tugas dengan kualitas - Menjalankan hak sangat erat ada
rencana kegiatan paham penjelasan terbaik dan kewajiban pada Misi
c) Mendengarkan yang di berikan - Harmonis : menghargai sesuai peraturan Pertama, yaitu
penjelasan yang oleh mentor setiap masukan yang perundangan yang Sumbawa Sehat
diberikan oleh - Adanya catatatan diberikan oleh mentor. berlaku dan Cerdas di
mentor dan arahan yang di - Loyal : komitmen wujudkan dengan
d) Mencatat arahan berikan mentor dan terhadap hasil diskusi meningkatkan
dari mentor dan kepala IGD yang telah di sepakati kerjasama dengan
kepala IGD - Adaptif : bertidak proaktif rekan sejawat
dalam diskusi untuk dalam pencegahan
mencapai tujuan dalam infeksi dan
aktualisasi pemberian
- Kolaboratif : bekerja edukasi ke pada
sama dengan mentor pasien dan

1
No. Kegiatan dan Tahap Output kegiatan Keterkaitan dengan core Keterkaitan dengan Kontribusi
Kegiatan velue Ber-AKHLAK Aksi Bela Negara terhadap Visi
dan Misi Daerah
dalam mencapai tujuan keluarga dan
dalam aktualisasi pencegahan
infeksi di
lingkungan
Rumah Sakit
Daerah Sumbawa.

PERSIAPAN
2. Menyusun rencana - Terlaksananya - Berorientasi Pelayanan : Kesadaran
kegiatan diskusi dengan melakukan perbaikan tiada berbangsa dan
Tahap Kegiatan mentor henti. bernegara:
- Tempat dan - Akuntebel: - Disiplin dan
a) Melakukan tanggal aktualisasi memperlihatkan rencana bertanggung
koordinator dengan di setujui kegiatan aktualisasi jawab terhadap
pimpinan - Aktualisasi di dengan cermat dan tugas yang
b) Menentukan setujui dengan bertanggu jawab dibebankan
tempat dan tanggal kepala ruangan - Harmonis : membangun - Menjalankan hak
kegiatan aktualisasi IGD RSUD suasana diskusi yang dan kewajiban
c) Meminta Sumbawa - Adaptif : terus berinovasi sesuai peraturan
persetujuan dengan - Informasi kegiatan dan mengembangkan perundangan yang
kepala ruangan diterima oleh kreativitas berlaku.
IGD RSUD teman sejawat di - Kolaboratif : bekerja
Sumbawa ruangan IGD sama dengan mentor,
d) Memberikan RSUD Sumbawa. kepala ruangan dan teman
informasi kegiatan sejawat dalam rencana
kepada teman kegiatan aktualisasi
sejawat di ruangan

1
No. Kegiatan dan Tahap Output kegiatan Keterkaitan dengan core Keterkaitan dengan Kontribusi
Kegiatan velue Ber-AKHLAK Aksi Bela Negara terhadap Visi
dan Misi Daerah
IGD RSUD
Sumbawa

3. Membuat media - Terlaksanan - Akuntebel: membuat


promosi kesehatan Konsultasi dengan media promosi kegiatan Rela berkorban
Tahap Kegiatan : mentor mengenai aktualisasi dengan cermat untuk bangsa dan
a) Konsultasi media promosi dan bertanggu jawab negara:
dengan mentor yang akan di - Kompeten : melakukan - Menyumbangkan
mengenai media gunakan berupa tugas dengan kualitas tenaga, pikiran,
promosi yang leaflet, video dan terbaik dalam kemampuan untuk
akan di gunakan standing banner. mempersiapkan media kepentingan
berupa leaflet, - Rencana format promosi kesehatan masyarakat,
video dan leaflet hand - Loyal : mengerjakan kemajuan bangsa
standing banner. hygiene, APD, tugas dengan dedikasi dan negara.
b) Menayampaikan etika batuk, dan yang tinggi dan - Membela bangsa
rencana format pengelolahan memberikan konstribusi dan negara sesuai
leaflet sosialisai limbah di terima terbaik. dengan profesi dan
kepada teman - Menyampaikan - Adaptif : memberikan kemampuan
sejawat tentang Video hand inovasi dalam penyusunan masing-masing.
hand hygiene, hygiene dan etika media promosi kesehatan
APD, etika batuk kepada
batuk, dan mentor
pengelolahan - Desain standing
limbah banner tentang
c) Menyampaikan pemakan masker
desain standing yang benar di
banner tentang setujui mentor.
pemakan

1
No. Kegiatan dan Tahap Output kegiatan Keterkaitan dengan core Keterkaitan dengan Kontribusi
Kegiatan velue Ber-AKHLAK Aksi Bela Negara terhadap Visi
dan Misi Daerah
masker yang
benar.

4. Menyiapkan instrumen - Instrumen - Akuntebel: membuat Kesadaran


penilaian penilaian kuesioner intrumen berbangsa dan
Tahapan Kegiatan : menggunakan penilaian kegiatan bernegara :
kuesioner disetujui aktualisasi dengan cermat - Disiplin dan
a) Konsultasi
oleh mentor. dan bertanggu jawab. bertanggung
dengan mentor
- Format kuesioner - Kompeten : melakukan jawab terhadap
instrumen
pra dan post tes tugas dengan kualitas tugas yang
penilaian
disetujui. terbaik dalam dibebankan.
menggunakan
- Tersedianya mempersiapkan kuesioner - Mendahulukan
kuesioner.
kuesioner yang akan di konsulkan kepentingan
b) Menyampaikan
penilaian pra dan kepada mentor umum diatas
rencana format
post tes dengan - Adaptif : memberikan kepentingan
kuesioner pra
menggunakan inovasi dalam penyusunan pribadi dan
dan post tes.
google form. kuesioner sebagai golongan.
c) Menunjukan
instrumen penilaian
kuesioner penilaian
dengan menggunakan
pra dan post tes
google form
dengan
menggunakan
google form kepada
mentor.

2
No. Kegiatan dan Tahap Output kegiatan Keterkaitan dengan core Keterkaitan dengan Kontribusi
Kegiatan velue Ber-AKHLAK Aksi Bela Negara terhadap Visi
dan Misi Daerah
PELAKSANAAN
5. Melaksanakan - Terisinya dartar - Berorientasi Pelayanan : Rela berkorban
sosialisasi kepada hadir peserta yang Responsif terhadap untuk bangsa dan
teman sejawat akan diberikan pertanyaan yang negara:
Tahapan Kegiatan : sosialisasi. membangun saat - Menyumbangkan
- Terkumpulnya pemberian sosialisasi . tenaga, pikiran,
a) Membuat daftar
hasil pre tes - Akuntebel: melaksanakan kemampuan untuk
hadir untuk peserta
melalui google sosialisasi kegiatan kepentingan
yang akan di
form aktualisasi dengan cermat masyarakat,
berikan sosialisai
- Terlaksanakan dan bertanggu jawab. kemajuan bangsa
b) Melaksanakan pre
sosialisai dengan - Kompeten : membatu dan negara.
tes
media leaflet. rekan-rekan memahami - Membela bangsa
c) Memberikan
- Adanya hasil sosialisasi yang diberikan dan negara sesuai
sosialisai dengan
laporan kegiatan dengan baik dengan profesi dan
media leaflet
sosialisasi yang - Harmonis : membanggun kemampuan
kepada teman
diberikan kepada kegiatan sosialisasi yang masing-masing.
sejawat
mentor kondusif
d) Membuat laporan
- Loyal : menjaga nama
hasil kegiatan
baik sesama ASN,
sosialisasi yang
pimpinan, instansi, dan
akan diberikan
negara melalui kegiatan
kepada mentor
sosialisasi
- Adaptif : bertindak
proaktif dalam pemberian
sosialisasi
- Kolaboratif : bekerja
sama dengan rekan
sejawat untuk

2
No. Kegiatan dan Tahap Output kegiatan Keterkaitan dengan core Keterkaitan dengan Kontribusi
Kegiatan velue Ber-AKHLAK Aksi Bela Negara terhadap Visi
dan Misi Daerah
menghasilkan nilai tambah
dalam pelayanan

6. Melaksanakan - Standing banner - Berorientasi Pelayanan : Rela berkorban


penerapan media yang terpasang di melakukan perbaikan untuk bangsa dan
telah di tawarkan ruangan playanan tampa henti dalam negara:
Tahapan Kegiatan : IGD RSUD meningkatkan kualitas - Menyumbangkan
a) Memasang Sumbawa pelayanan demi kepuasan tenaga, pikiran,
standing benner - Terputarnya video pasien . kemampuan untuk
b) Memutarkan video tentang - Akuntebel: menggunakan kepentingan
tentang pencegahan pencegahan resiko aset rumah sakit secara masyarakat,
resiko infeksi di infeksi di Ruangan bertanggung jawab efektif kemajuan bangsa
Ruangan tunggu tunggu IGD dan bertanggung jawab. dan negara.
IGD RSUD RSUD Sumbawa - Kompeten : membatu - Membela bangsa
Sumbawa pasien dan keluarga pasien dan negara sesuai
tentang pencegahan resiko dengan profesi dan
infeksi di playanan kemampuan
kesehatan. Meningkatkan masing-masing.
kompetensi petugas dalam
pencegahan resiko infeksi
di pelayanan kesehatan..
- Adaptif : berinovasi dan
kreatif dalam
penyampaian informasi
terkait pencegahan resiko
infeksi di playanan
kesehatan

2
No. Kegiatan dan Tahap Output kegiatan Keterkaitan dengan core Keterkaitan dengan Kontribusi
Kegiatan velue Ber-AKHLAK Aksi Bela Negara terhadap Visi
dan Misi Daerah
EVALUASI
7. Evaluasi dan pelaporan - Adanya hasil - Berorientasi Pelayanan : Kesadaran
kegiatan post tes melakukan perbaikan berbangsa dan
Tahapan Kegiatan : - Konsultasi tampa henti. bernegara:
a) Melaksanakan post dengan mentor - Akuntebel: melaksakan - Disiplin dan
tes bahwa kegiatan tugas dengan jujur bertanggung
b) Mengkonsultasikan aktualisasi bertanggungjawab, cermat jawab terhadap
dengan mentor sudah disiplin dan beritegritas tugas yang
bahwa kegiatan terlaksana tinggi. dibebankan.
aktualisasi sudah dengan baik - Kompeten : - Mendahulukan
terlaksana - Laporan hasil melaksanakan tugas kepentingan
c) Melaporkan hasil aktualisasi dengan kualitas terbaik. umum diatas
aktualisasi sudah dapat - Loyal : menjaga nama kepentingan
terlaksanakan disampaikan baik sesama ASN, pribadi dan
d) Meminta dengan baik pimpinan, instansi, dan golongan.
persetujuan dengan - Mentor setuju negara melalui kegiatan
mentor terhadap dengan sosialisasi
aktualisasi yang aktualisasi - Adaptif : terus berinovasi
telah dilakukan. yang telah dalam perbaikan playanan
diberikan yang diberikan
- Kolaboratif : bekerjasama
untuk menghasilkan
kualitas pelayanan yang
lebih baik.

2
2.6 Jadwal Rencana Kegiatan

Tabel 1.4 Jadwal Rencana Kegiatan

sept Oktober 2022 Nov


NO KEGIATAN
30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4
1 Konsultasi dengan
mentor dan kepala
IGD terkait rencana
kegiatan aktualisasi
2 Menyusun rencana
kegiatan
3 Membuat media
promosi kesehatan
4 Menyiapkan
instrumen penilaian
5 Melaksanakan
sosialisasi kepada
teman sejawat
6 Melaksanakan
penerapan media
yang telah di
tawarkan
7 Evaliuasi pelaporan
kegiatan

Keterangan : 23
: Hari libur dan minggu
: Pelaksanaan kegiatan aktualisasi
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI. (2017). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017
Tentang Pendoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan. Jakarta : Kemenkes RI
KemenPAN-RB. (2019). Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Perawat.
Jakarta : KemenPAN-RB
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2015. Pedoman Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit (Patient Safety). Edisi 3. Jakarta : Kemenkes RI
Kemenkes RI. (2011). Pedoman Manajerial Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Di Rumah
Sakit Dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya. Jakarta : Kemenkes RI
Pemkab Sumbawa. (2020). Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Sumbawa. Sumbawa : Pemkab Sumbawa
Pemkab Sumbawa. (2020). Peraturan Bupati Sumbawa Nomor 94 Tahun 2020 Tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Sumbawa. Sumbawa : Pemkab Sumbawa
Pemkab Sumbawa. (2022). Keputusan Bupati Sumbawa Nomor 340 Tahun 2022 Tentang
Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumbawa
Tahun 2022. Sumbawa : Pemkab Sumbawa
RSUD Sumbawa. (2022). Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sumbawa
Nomor 077 Tahun 2022 Tentang Penempatan Pegawai Di Lingkungan Rumah Sakit Umum
Daerah Sumbawa Tahun 2022. Sumbawa : RSUD Sumbawa
KARS. 2013. Pedoman Tata Laksana Survei Akreditasi Rumah Sakit. Edisi II. Jakarta
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Kesiapsiagaan Bela Negara. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara. Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Berorientasi pelayanan. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Akuntabel. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kompeten. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Harmonis. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Loyal. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

2
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Adaptif. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kolaboratif. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Pemerintah Indonesia. 2014. Undang Undang No 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN).

2
LAMPIRAN

1. Kegiatan Konsultasi dengan Mentor Di RSUD Sumbawa membahas tentang laporan


aktualisasi

Anda mungkin juga menyukai