Anda di halaman 1dari 44

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI – NILAI

APARATUR SIPIL NEGRA (ASN)

“Optimalisasi Pelayanan Pasien TBC Dengan PUNDAK dan


BEDAK di Poliklinik UPTD PKM LAU Maros“

DISUSUN OLEH :

NAMA : A. RIDHA MARDIANA, Am.d,Kep


NIP : 19910308 202012 2 015

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN II ANGKATAN I KEMENTRIAN DALAM
NEGERI BEKERJA SAMA DENGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
(PPSDM) REGIONAL MAKASSAR
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan II

NAMA : A. RIDHA MARDIANA, Am.d,Kep

NIP : 19910308 202012 2 015

SATUAN KERJA : UPTD PKM LAU

JABATAN : PERAWAT TERAMPIL

Judul Rancangan :

“Optimalisasi pelayanan pasien TBC Dengan PUNDAK dan


BEDAK di Poliklinik UPTD PKM LAU Maros“

DISETUJUI UNTUK DISAMPAIKAN PADA SEMINAR LAPORAN


AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTRIAN DALAM
NEGERI GOLONGAN II ANGKATAN IV TAHUN 2021

Makassar, 23 Agustus 2021

Menyetujui,

COACH MENTOR

Muhammad Nur Udpa, S.H, M.H dr.Darmawati, S.Ked


NIP.19891219 201402 1001 NIP. 19790602 200605 1003

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iiv
DAFTAR TABEL..........................................................................................iv
KATA PENGANTAR.....................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Tujuan.................................................................................................5
1.3 Manfaat...............................................................................................5
1.4 Ruang Lingkup....................................................................................6
BAB II ANALISIS RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI .........................7
2.1. Deskripsi Organisasi..........................................................................7
2.2. Gambaran Umum Organisasi............................................................7
2.3. Struktur Organisasi............................................................................9
2.4. Visi, Misi dan Nilai Organisasi.........................................................11
2.5. Nilai-nilai Dasar ASN ......................................................................12
2.6. Peran & Kebutuhan ASN dalam NKRI ...........................................20
BAB III RENCANA AKTUALISASI ...........................................................23
3.1. Rencana Kegiatan & Rencana Aktualisasi......................................23

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi.......................................................................10

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 USG.......................................................................................................4


Tabel 1.2 Analisa USG................................................................................4
Tabel 2.1 Indikator Nilai Akuntabilitas..............................................................12
Tabel 2.2 Indikator Nilai Nasionalisme............................................................13
Tabel 2.3 Indikator Nilai Etika Publik................................................................15
Tabel 2.4 Indikator Nilai Komitmen Mutu........................................................17
Tabel 2.5 Indikator Nilai Anti Korupsi...............................................................18
Tabel 2.6 Prinsip Pelayanan Publik..................................................................21
Tabel 3.1 Rancangan Aktualisasi & Habituasi................................................24
Tabel 3.2 Matrix Habituasi.................................................................................34
Tabel 3.3 Matrix Visi,Misi & Tata Nilai Organisasi.........................................35
Tabel 3.4 Matrix Kedudukan & Peran ASN.....................................................36

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Kepada Allah SWT atas berkat, rahmat, dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Rancangan
Aktualisasi Latihan Dasar CPNS di UPTD Puskesmas LAU Kabupaten
Maros. Laporan aktualisasi ini ditulis untuk memenuhi persyaratan
kelulusan Pendidikan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II angkatan I
tahun 2021.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam penulisan Laporan aktualisasi ini.
Ucapan terima kasih tersebut penulis tujukan kepada:
1. Keluarga Besar yang selalu mendukung dan membantu untuk
kelancaran dan keberkahan profesi penulis;
2. Bapak T.R Fahsul Falah, S.Sos., M.Si. Selaku Kepala PPSDM
Regional Makassar.
3. Muhammad Nur Udpa, S.H., M.H sebagai pembimbing (coach) yang
telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan,
masukan, dan arahan kepada penulis selama penyelesaian Laporan
aktualisasi ini
4. dr. Darmawati, S.Ked, selaku Plt Kepala UPTD Puskesmas Lau
Kab.Maros yang sekaligus Mentor yang selama ini memberi masukan
dan saran untuk perbaikan penulis selama membuat Rancangan
Aktualisasi ini.
5. Aztria Mahfud, SKM, selaku Pejabat Keuangan UPTD Puskesmas Lau
Kab.Maros

v
6. Para Panitia, Pendamping dan Widyaiswara yang dengan sabar
memberikan pengetahuan selama kegiatan diklat pelatihan dasatelah
membagi ilmunya
7. Rekan-rekan seperjuangan pelatihan dasar CPNS golongan II
angkatan I tahun 2021.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan Laporan
aktualisasi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun dari pembaca dan pemerhati
sangat diharapkan untuk penyempurnaan Laporan aktualisasi ini.

Maros, 23 Agustus 2021

Penulis

vii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 pasal 11 tentang ASN


menjelaskan bahwa ASN (Aparatur Sipil Negara) memiliki tiga fungsi
utama yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, memberikan pelayanan
publik, serta mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia sesuai dengan Pancasila dan peraturan perundang-
undangan. Selanjutnya berdasarkan PP Nomor 11 tahun 2017 tentang
Manajemen ASN dijelaskan bahwa pengelolaan pada ASN diperlukan
agar mampu menjalankan ketiga di atas secara professional, memiliki
nilai-nilai dasar, akuntabilitas dan manajemen mutu serta memiliki Nilai-
nilai ASN yang harus diimplementasikan dalam rana kerja ASN,
termaksud Dinas Kesehatan.

Dalam peraturan menteri pendayagunaan Aparatur Negara


dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia nomor 35 tahun 2019
tentang jabatan fungsional mengemukakan pada tupoksi perawat
terampil yaitu perawat memfasilitasi dalam penggunaan alat-alat
fiaik pada pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu
dalam rangka upaya preventif dan juga memfasilitasi suasana
lingkungan yang tenang dan aman serta bebas risiko penularan
infeksi.

Sedangkan Tuberculosis merupakan masalah kesehatan,


baik dari sisi angka kematian (mortalitas), angka kejadian penyakit
(morbiditas), maupun diagnosis dan terapinya. Dengan penduduk
lebih dari 200juta orang, di indonesia menempati urutan ketiga di
dunia setelah india dan china dalam hal jumlah penderita TB paru
sekitar 583 ribu orang dan diperkirakan sekitar 140 ribu orang

1
meningal dunia tiap tahun akibat TBC. Sedangkan di Sulawesi
Selatan sendiri terdapat sekitar 18.000 penderita

2
TBC yang tersebar di 23 kabupaten/kota. Hal ini sangat
memprihatinkan apalagi Makassar merupakan pintu gerbang
kawasan Indonesia timur)

Tuberkulosis atau disebut dengan “TBC” masih merupakan


masalah kesehatan utama yang ada di Indonesia saat ini.
Mengacu pada, WHO Global TB Report tahun 2020, saat ini masih
terdapat 10 juta orang di dunia jatuh sakit karena TBC dan
menyebabkan 1,2 juta orang meninggal karenanya. Indonesia
termasuk delapan negara yang menyumbang 2/3 kasus TBC di
seluruh dunia, menempati posisi kedua setelah India dengan kasus
sebanyak 845.000 dengan kematian sebanyak 98.000 atau setara
dengan 11 kematian/jam.
Tuberculosis merupakan masalah kesehatan, baik dari sisi
angka kematian (mortalitas), angka kejadian penyakit (morbiditas),
maupun diagnosis dan terapinya. Dengan penduduk lebih dari
200juta orang, di indonesia menempati urutan ketiga di dunia
setelah india dan china dalam hal jumlah penderita TB paru sekitar
583 ribu orang dan diperkirakan sekitar 140 ribu orang meningal
dunia tiap tahun akibat TBC. Sedangkan pengaman/pelindung di
Sulawesi Selatan sendiri terdapat sekitar 18.000 penderita TBC
yang tersebar di 23 kabupaten/kota. Hal ini sangat memprihatinkan
apalagi Makassar merupakan pintu gerbang kawasan Indonesia
timur)
Indonesia bersama lebih dari 100 negara di Dunia telah
sepakat dan bertekad mencapai Eliminasi Tuberkulosis pada tahun
2030. Tekad ini telah kita wujudkan dengan upaya meningkatkan
penemuan dan pengobatan kasus Tuberkulosis di seluruh
Indonesia yang didukung dengan, antara lain (1) penyediaan
sumberdaya, obat dan alat yang berkualitas (2) penggerakan
seluruh lapisan masyarakat, termasuk peran dan partisipasi dari
kader masyarakat termasuk dalam investigasi kontak dan (3)
peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
pencegahan serta pengendalian Tuberkulosi

3
Gerakan Bersama menuju Eliminasi TBC diluncurkan pada
29 Januari 2020 untuk mendorong target Eliminasi TBC 2030.
Dimana Presiden menyampaikan bahwa upaya penanggulangan
TBC ini tidak hanya pada penanganannya saja, tapi juga pada
pencegahan. Namun dengan pandemi yang melanda Indonesia,
upaya ini terhenti dan mengakibatkan turunnya persentase laporan
infeksi TBC dari 70% menjadi 40% pada akhir tahun 2020.
Hal ini juga berdampak di wilayah kerja UPTD PKM LAU.
berkurangnya kesadaran pasien dan kontak erat pasien TBC untuk
melakukan deteksi dini TBC maka Penulis sebagai Calon ASN
yang harus mengimplementasikan secara langsung dengan
membawa nilai-nilai dasar profesi ASN dalam menjalankan tugas
pokok dan fungsinya masing-masing serta visi-misi unit kerja dan
menimbang beberapa isu di instansi penulis untuk diangkat dalam
pembuatan rancangan aktualisasi, yakni;
1. Belum optimalnya pelayanan deteksi dini pasien TBC di poliklinik
2. Kurangnya minat keluarga atau kontak erat pasien TBC tentang
penularan TBC
3. Belum maksimalnya kesadaran PMO (Pengawas minum obat) tentang
pentingnya meminum obat TBC secara teratur dan tepat waktu

Dalam perumusan dan penetapan isu yang ada, penulis


menggunakan teknik analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth)
untuk menetapkan isu yang akan dijadikan bahan aktualisasi. USG
adalah salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang
harus diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat urgensi,
keseriusan dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai
1-5. Isu yang memiliki skor tertinggi merupakan isu prioritas yang
harus segera diselesaikan. Skala tersebut bisa dilihat dalam tabel :

3
1.1. Tabel USG

Skala Nilai Urgency : Mendesak


5 Sangat Besar
Seriousness : Seberapa Serius
4 Besar
3 Sedang Growth : Dampak
2 Kecil
1 Sangat Kecil
Metode USG merupakan salahsatu cara menetapkan urutan
prioritas masalah dengan metode teknik skor. Proses ini
dilaksanakan dengan memperhatikan urgency dari masalah,
keseriusan masalah yang dihadapi, serta kemungkinan
berkembangnya masalah tersebut semakin besar. Hal tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut; Urgency atau Urgensi, yaitu
dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah
tersebut diselesaikan. Seriousness atau tingkat keseriusan
masalah, yakni dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap
produktifitas kerja, Growth atau tingkat perkembangan yakni
apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga
sulit untuk dicegah. Jika isu-isu tersebut dianalisis menggunakan
metode USG, maka

1.2. Table Analisis USG

N ISU U S G TOTAL PRIORITAS


O

1. Belum optimalnya pelayanan deteksi dini 5 4 5 14 I


pasien TBC di poliklinik TBC
2. Kurangnya minat keluarga atau kontak erat 3 5 4 12 II
pasien TBC tentang penularan TBC
3. Belum maksimalnya kesadaran PMO 4 3 3 10 III
(Pengawas minum obat) pentingnya
meminum obat TBC secara teratur dan
tepat waktu
Sumber : Penulis

4
Pelayanan Poli TBC dalam menangani deteksi dini kasus
TBC belum maksimal masih membutuhkan Optimalisasi sehingga
prinsip-prinsip pelayanan public diharapkan bisa tercapai.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk merancang


aktualisasi nilai ANEKA serta Manajemen Mutu dan Pelayanan
Publik dengan judul “Optimalisasi pelayanan pasien TBC
Dengan PUNDAK dan BEDAK di Poliklinik Jalan UPTD PKM
LAU Maros“.

1.2 . Tujuan Aktualisasi

Adapun tujuan kegiatan aktualisasi ini sebagai berikut :

a. Tujuan Rancangan ini agar masyarakat Kabupaten Maros khususnya


Kecamatan Lau bisa lebih mudah melakukan pemeriksaan deteksi dini
TBC
b. Sebagai Sarana dan Prasana di UPTD Puseksamas Lau terkhusus
POLI TBC
c. Membantu melindungi Masyarakat dan Petugas UPTD Puseksmas
Lau dalam upaya preventif risiko penularan infeksi.

1.3 Manfaat Aktualisasi

Manfaat Aktualisasi calon PNS pada kegiatan ini adalah berperan


untukmemberikan pelayan publik yang professional dan
berkualitas. Dalam mew u ju d ka n fu n g si ASN se b a ga i Pe la ya n
P ub l i k yan g pro fe si on a l , diindikasikan dengan kemampuan
mengaktualisasikan lima nilai dasar yaitu:
a. Kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam
melaksanakan tugas jabatannya;
b. Kemampuan mengedepankan kepentingan nasional dalam
pelaksanaan tugas jabatannya.

5
c. Kemampuan menjunjung tinggi standar etika publik dalam
pelaksanaan tugas jabatannya
d. Kemampuan berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan
tugas jabatannya
e. Kemampuan untuk tidak korupsi dan mendorong percepatan
penatalaksanaan pelayanan sesuai waktu yang ditentukan

1.4 Ruang Lingkup Aktualisasi

Sasaran Kegiatan ini adalah Masyarakat Kabupaten Maros


Khususnya Masyarakat Kecamatan Lau, Pelaksanaan Rancangan
Aktualisasi mulai tanggal 25 Agustus 2021 sampai dengan 2 Oktober
2021 di Lingkup UPTD Puskesmas Lau Maros.

6
BAB II

ANALISIS RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI

2.1. Deskripsi Organisasi

Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan


pembinaan kesehatan masyarakat, telah dibangun Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai ujung tombak upaya
kesehatan (baik upaya kesehatan masyarakat maupun upaya
kesehatan perorangan).

Puskesmas adalah suatu unit pelaksana fungsional yang


berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat
pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta
pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
menyelenggarakan kegiatan secara menyeluruh, terpadu, dan
berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal
dalam wilayah tertentu. (Azwar,1996). Kepmenkes No.128 Tahun
2004 (dalam soegianto, 2008) menyatakan bahwa Puskesmas
adalah Unit Pelaksana Tehknis Dinas (UPTD) dari Dinas
Kesehatan Kab/Kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di satu atau sebagian wilayah
kecamatan.

2.2. Gambaran Umum Organisasi


2.2.1. Letak Geografis
UPTD Puskesmas Lau mempunyai wilayah kerja di wilayah
Kecamatan Lau yang berada pada dataran rendah dengan
ketinggian antara 0 sampai 70 meter dari
permukaan laut. Kecamatan ini terbagi
menjadi 6 (enam) wilayah administratif

7
yang masing-masing memiliki status administratif definitif. Empat di
antara 6 (enam) wilayah tersebut telah menjadi wilayah
administratif kelurahan dan desa, meliputi :

1. Kelurahan Maccini Baji


2. Kelurahan Allepolea
3. Kelurahan Soreang
4. Kelurahan Mattiro Deceng
5. Desa Marannu
6. Desa Bonto Marannu
Pemerintah Kabupaten Maros memiliki 14 Puskesmas yang salah
satunya adalah Puskesmas Lau yang mana Puskesmas ini terletak di
Jalan Mesjid Raya Barandasi No.19 Kecamatan Lau. Sebelumnya
puskesmas ini adalah Puskesmas Barandasi yang pada akhirnya pada
Tahun 2015 berubah nama menjadi UPT. Puskesmas Kec. Lau, kemudian
pada tahun 2019 berubah menjadi UPTD Puskesmas Lau.
Luas Kecamatan Lau adalah 3.409 Km², dengan batas-batas wilayah
sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan
Bontoa
b. SebelahTimur : Berbatasan dengan Kecamatan
Bantimurung
c. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan
Turikale
d. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Selat
Makassar

2.2.2. Keadaan Demografis


Jumlah penduduk Kecamatan Lau berdasarkan data statistik
pada Tahun 2019 berjumlah 26.680 jiwa ,yang terdiri atas 13.049
laki-laki dan 13.631 perempuan Sedangkan pada tahun 2018
sebanyak 26.124 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 12.700 jiwa dan

8
perempuan 13.424 Jiwa. Yang tersebar di enam desa/kelurahan,
dengan jumlah Rumah Tangga 5.507 KK. Angka kepadatan
penduduk rata-rata di wilayah Kecamatan Lau adalah 7,83
jiwa/km2. Persebaran penduduk terbesar berada di Kelurahan
Allepolea, yaitu sebesar 30 % dari total penduduk kecamatan Lau.

2.3. Struktur Organisasi

Penyelenggaraan pembangunan nasional yang berwawasan


kesehatan serta pembangunan kesehatan memerlukan berbagai jenis
tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan melaksanakan upaya
kesehatan dengan paradigma sehat, yakni yang lebih mengutakan upaya
peningkatan dan pemeliharaan kesehatan serta pencegahan penyakit.
Peningkatan kualitas harus menjadi prioritas utama.
Secara rasio tenaga kesehatan nilai atas kecukupan tenaga
kesehatan terhadap jumlah penduduk yang dilayani. Jumlah tenaga
kesehatan saat ini terdiri dari tenaga kesehatan yang langsung melayani
masyarakat dan tenaga kesehatan yang berada pada pelayanan
administrasi.
Adapun jumlah SDM kesehatan dibedakan menurut 7 kelompok, yaitu
medis, perawat-bidan, farmasi, gizi, teknis medis, sanitasi dan kesehatan
masyarakat, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar struktur
organisasi dibawah ini.

9
2.1 Gambar Struktur Organisasi

10
Sumber : Profil Puskesmas

11
2.4. Visi, Misi dan Nilai-nilai Oraganisasi

2.4.1. Visi Oraganisasi

“judkan UPTD Puskesmas Lau sebagai pusat pelayanan kesehatan


yang bermutu dan mandiri menuju masyarakat 2025”

2.4.2. Misi Oraganisasi


1. Memberikan pelayanan sesuai kebutuhan dan harapan seluruh
lapisan masyarakat
2. Memandirikan masyarakat melalui gerakan masyarakat sehat
(GERMAS)
3. Peningkatan profesionalisme SDM melalui peningkatan
pengetahuan, keterampilan dan kesejahteraan.

2.4.3. Nilai-nilai Organisasi

INDAH

Inovatif : Senangtiasa berinovasi dalam setiap kegiatan


Nyaman : Pelanggan merasa nyaman
Disiplin : Disiplin dan tepat waktu dalam segala hasil
Aman : Amanah dalam tanggung jawab yang diberikan
Harmoni : Harmonis dalam membina hubungan dengan pelanggan

11
2.5 Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara
2.5.1. Akuntabiltas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Amanah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah menjamin
terwujudnya nilai-nilai publik., indikatornya adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 Indikator Nilai Akuntabilitas


Nilai Indikator
Menyelesaikan pekerjaan dan tugas secara
Tanggung
tuntas dan dengan hasil terbaik serta mampu
Jawab
mempertanggung jawabkan
Memberikan laporan kinerja dengan
Jujur memberikan bukti nyata dari hasil dan proses
yang dilakukan
Melakukan perencanaan atas apa yang perlu
dilakukan untuk mencapai tujuan dengan
Kejelasan melalui identifikasi program atas kebijakan yang
Target perlu dilakukan, siapa yang bertanggung jawab,
kapan akan dilaksanakan, dan biaya yang di
butuhkan
Menunjukkan sikap netralitas PNS dan
Netral
kepentingan tertentu
Orientasi Mengutamakan kepentingan Masyarakat diatas
Publik kepentingan pribadi dan golongan
Melayani masyarakat tanpa diskriminasi dan
Adil
ketidakjujuran
Keterbukaan dalam melakukan kegiatan
Transparan
organisasi
Konsisten Melakukan Tindakan yang telah disepakati dan
sesuai peraturan perundangan yang berlaku

12
dari waktu ke waktu
Terlibat secara mental dan emosi kepada
Partisipatif
pencapaian tujuan dan ikut bertanggung jawab

2.5.2 Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai
kebangsaan.Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai
kecintaan individu terhadap bangsanya. Salah satu cara untuk
menumbuhkan semangat nasionalisme adalah dengan menanamkan
dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Pengamalan nilai-nilai luhur
yang terkandung didalamnya oleh setiap penyelenggara negara, baik di
pusat maupun di daerah. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya,
ASN harus berpegang pada prinsip adil dan netral.Adil dalam artian
tidak boleh berperilaku diskriminatif serta harus obyektif, jujur,
transparan.Sementara bersikap netral adalah tidak memihak kepada
salah satu kelompok atau golongan yang ada. Dengan bersikap netral
dan adil dalam melaksanakan tugasnya, ASN akan mampu
menciptakan kondisi yang aman, damai, dan tentram di lingkungan
kerja dan masyarakat sekitar. Adapun nilai nilai indikatornya adalah
sebagai berikut :

Tabel 2.2 Indikator Nilai Nasionalisme


Nilai Indikator
1. Menghadirkan Tuhan pada setiap aktivitas
Ketuhanan 2. Menghormati kemerdekaan beragama
3. Membina kerukunan hidup antar umat beragama
Kemanusiaan 1. Mencintai sesama manusia
2. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
3. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai
harkat martabat

13
4. Membela kebenaran dan keadilan
1. Mengutamakan keutuhan bangsa
2. Rela berkorban
3. Mengembangkan rasa bangga berbangsa dan
Persatuan bernegaa tanah air Indonesia baik dalam pikiran,
ucapan dan perbuatan
4. Memajukan pergaulan antar sesama manusia
5. Menjaga persatuan dalam keberagaman
1. Menghormati kedudukan, hak, dan kewajiban yang
sama
2. Mendahulukan kepentingan bersama
Kerak 3. Tidak memaksakan kehendak
yatan 4. Melaksanakan hasil musyawarah mufakat
5. Bertanggungjawab atas keputusan bersama
6. Membangun rasa persaudaraan dengan berbagai
suku dan budaya
1. Membangun semangat kekeluargaan dan kegotong-
royongan
2. Mendahulukan kewajiban daripada hak
Keadilan
3. Gemar menolong orang lain
Sosial
4. Menghormati hak orang lain dalam pelayanan publik
5. Mengembangkan pola hidup sederhana
6. Mengakui dan menghargai kesempatan berkarya

2.5.3 Etika Publik


Etika Publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik atau buruk, benar atau salah perilaku, tindakan dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik. Etika merupakan sistem penilaian
perilaku serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas

14
guna menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-
cara dalam pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-
hal yang baik dan yang buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya
dilakukan sesuai nilai-nilai yang dianut. Kode Etik adalah aturan-aturan
yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut
pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk
ketentuan-ketentuan tertulis. Adapun nilai nilai indikatornya adalah
sebagai berikut :

Tabel 2.3 Indikator Nilai Etika Publik


Nilai Indikator
1. Tidak berbohong, dapat dipercaya dalam
memberikan pelayanan
Jujur
2. Tidak membebani masyarakat
3. Menjalankan tugas sesuai hati nurani yang bersih
1. Menyampaikan sesuatu sesuai peraturan yang
berlaku
Terbuka 2. Siap menerima masukan dari pihak lain
3. Tidak ada yang ditutup-tutupi dalam menjalankan
tugas dan fungsinya
1. Ikhlas dalam memberikan pelayanan
Tulus
2. Memberikan pelayanan tanpa pamrih
1. Membiasakan atau membudayakan senyum,
sapa, santun dan ramah dalam memberikan
Sopan pelayanan
2. Saling menghargai dan berkomunikasi baik
3. Menempatkan diri sebagai pelayan masyarakat
1. Mmemberikan informasi secara benar dan tidak
Transparans menyesatkan
i 2. Tidak menyalahgunakan informasi untuk mencari
keuntungan pribadi atau golongan

15
1. Toleransi dan tenggang rasa terhadap orang lain
2. Mengindahkan nasehat orang lain
Bersikap
3. Membantu/meringankan setiap urusan orang lain
hormat
4. Menjunjung tinggi harga diri dan martabat
sesama manusia
Bertang
gung
1. Menggunakan barang milik negara sesuai
jawab
peruntukannya
terhada
2. Tidak menjual barang milik negara
p
3. Memelihara dan tidak merusak barang milik
barang
Negara
milik
negara
4.
1. Tidak pilih kasih dalam memberikan pelayanan
Tidak 2. Tidak membeda-bedakan ras, suku, dan agama
diskriminatif dan dalam memberikan pelayanan
adil 3. Berperilaku adil/proporsional dalam menjalankan
tugas

2.5.4 Komitmen Mutu


Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil.Adapun nilai nilai indikator nya adalah
sebagai
berikut :

Tabel 2.4 Indikator Nilai Komitmen Mutu

16
Nilai Indikator
1. Memenuhi kebutuhan masyarakat
Efektif 2. Mencapai target
3. Berhasil guna
1. Menjalankan tugas dengan tepat dan cermat
Efisien 2. Bekerja berdaya guna dan bertepat guna
3. Bekerja tanpa kesalahan dan tanpa pemborosan
Inovatif 1.  Solusi-solusi yang baru dan kreatif
1. Bekerja dengan komitmen bagi kepuasan
masyarakat
Orientasi 2. Bekerja cepat, tepat ramah
Mutu 3. Melayani dengan hati
4. Melindungi dan mengayomi
5. Melakukan perbaikan kelanjutan
2.5.5 Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah atau tindakan yang melawan norma-
norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan
negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak
langsung. Adapun nilai nilai indikator nya adalah sebagai berikut :

Tabel 2.5 Indikator Nilai Anti Korupsi


Nilai Indikator
1) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat
melakukan pengadaan
2) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat
Jujur
pengawasan proyek
3) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat
melakukan inventarisasi aset milik negara

17
1) Tidak membiarkan orang lain merusak atau
menghilangkan barang inventaris dan kekayaan
instansi
Peduli
2) Bersedia memberi keterangan atas kasus
penyalahgunaan wewenang dan kerugian negara
yang sedang dilakukan penanganan berwajib
1) Tidak melakukan penyuapan untuk melancarkan
urusannya
2) Tidak memberikan hadiah atau imbalan berupa
Mandiri apapun pada petugas/pejabat yang telah
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
3) Tidak tergantung dengan orang lain dalam
melaksanakan tugas pokoknya
1) Tidak melakukan tindakan melawan hukum
Disiplin 2) Taat menjalankan tugas yang diberikan oleh atasan
sesuai dengan peraturan yang berlaku
1) Tidak menyalahgunakan wewenang untuk
menguntungkan diri sendiri/orang lain dan korporasi
Tanggung dan dapat merugikan keuangan negara
Jawab 2) Tidak menerima imbalan apapun atas pelaksanaan
pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung
jawabnya
1) Bekerja dengan hasil terbaik dan tidak meminta
imbalan apapun atas pelaksanaan pekerjaan yang
menjadi tugas dan tanggung jawabnya
Kerja
2) Memiliki kemampuan dan kemauan bekerja sesuai
Keras
aturan
3) Memiliki ketekunan dalam bekerja untuk
mendapatkan hasil terbaik
Sederhana 1) Efisien dalam menggunakan sumber daya untuk

18
mendapatkan hasil terbaik
2) Mensyukuri apapun hasil yang dicapainya setelah
melakukan upaya maksimal
3) Memiliki gaya hidup sederhana yang akan
mempengaruhi pelaksanaan tugas pokoknya
4) Menggunakan dan memelihara aset negara
1) Berani menolak perintah yang berlawanan dengan
Berani hukum dan dapat merugikan negara
2) Berani memberikan informasi sesuai dengan fakta
1) Memberikan layanan sesuai dengan aturan yang
berlaku secara konsisten pada semua orang
Adil
2) Memberikan sesuai dengan apa yang menjadi
haknya

2.6. Peran dan Kedudukan Aparatur Sipil Negara dalam NKRI

Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang


menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua
golongan dan partai politik.
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka pegawai
ASN berfungsi sebagai berikut :
1. Pelaksana kebijakan
2. Pelayan publik
3. Perekat dan pemersatu bangsa

19
Selanjutnya pegawai ASN bertugas :
1. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
2. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualita

20
3. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia
Peran dan kedudukan ASN dalam NKRI :
2.6.1. Whole of Government
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan
yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif, kerjasama dan konsultasi
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi
yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program dan pelayanan publik.
2.6.2. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah sebagai segala bentuk kegiatan
pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemenrintahann di
Pusat Daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang
dan atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Prinsip
pelayanan Publik :

Tabel 2.6 Prinsip pelayanan publik


Melibatkan masyarakat dalam merencanakan,
Partisipatif
melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya
Menyediakan akses bagi warga negara untuk
Transparan mengetahui segala hal terkati pelayanan publik yang
diselenggarakan
Wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan
Responsif
warga negaranya
Tidak boleh dibedakan antara satu warga negara
Tidak
dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan
Diskriminatif
identitas warga Negara
Memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee
Mudah dan
untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan dan
Murah
masuk akal dan mudah dipenuhi
Efektif dan Mampu mewujudkan tujuan yang hendak dicapainya
Efisien dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan

21
prosedur sederhana
Dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan
dalam arti fisik (dekat, terjangkau dengan kendaraan
Aksesibel publik, mudah dilihat, gampang ditemukan) dan dapat
dijangkau dalam arti non fisik yang terkait dengan biaya
yang harus dipenuhi masyarakat.
Harus dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka
Akuntabel
kepada masyarakat
Dijadikan sebagai alat melindungi kelompok rentan dan
Berkeadilan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok
lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
2.6.3. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme. Menajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan
profesi pegawai sehingga selalu tersedia sumber daya ASN yang
unggul selaras dengan perkembangan zaman.

22
BAB III

Rencana Aktualisasi
3.1. Rencana Kegiatan dan Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : UPTD Puskesmas Lau Maros


Isu yang diangkat : Kurang Interaktif dan Informatif Konten Media Sosial Pemkab Maros
Gagasan Pemecahan Isu : “Optimalisasi pelayanan pasien TBC Dengan PUNDAK dan BEDAK di
Poli Rawat Jalan UPTD PKM LAU Maros“
Tabel 3.1. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi

No
Kegiatan Tahapan Output Hasil Keterkaitan Visi Misi
kegiatan

Melakukan Konsultasi Kepada Visi : “Mewujudkan


1 Melakukan Konsultasi a. Membuat Terlaksananya Atasan merupakan usaha yang saya pusat pelayanan
dengan Mentor dan Lembar konsultasi lakukan untuk membuat rancangan kesehatan yang
aktualisasi. (Whole of Government) bermutu
Pejabat Keuangan Konsultasi dengan bukti
mengenai rencana a. lembar Membuat lembaran konsultasi Misi : Dengan
sebagai bentuk Pertanggung terlaksananya
kegiatan aktualisasi konsultasi Jawaban laporan aktualisasi saya. komunikasi dan
b. catatn hasil (Akuntabilitas) konsultasi dengan
atasan maka dapat
diskusi dan berkontribusi pada

23
masukan
perwujudan misi
c. Surat organisasi ke-3
persetujuan yaitu
Peningkatan
d. Dokumentasi
Profesionalisme
SDM
b. Melakukan Pertemuan dengan mentor dan
pertemuan mendiskusikan mengenai rencana
dengan kegiatan yang akan saya lakukan
mentor dan dengan menggunakan bahasa yang
mendiskusik Sopan, Santun dan juga sebagai
an rencana bentuk menghormati mentor.
kegiatan (Nasionalisme)
c. Mencatat Lalu saya bertanggung jawab
Arahan dari mencatat arahan mentor yang
Mentor dan selanjutnya akan ditindaklanjuti, serta
meminta meminta izin mentor menandatangani
surat surat persetujuan pelaksanaan
persetujuan aktualisasi sebagai wujud tanggung
pelaksanaan jawab. (Akuntabilitas)

24
Rancangan
Aktualisasi

d. Melakukan Saya jg berkonsultas kepada pejabat


Konsultasi keuangan untuk kegiatan terkait
dan rancangan aktualisasi dengan
kerjasama menunjukkan sikap sopan dan
dengan Bahasa yang santun. (Etika Publik)
pejabat
keuangan
terkait
Pembuatan
PUNDAK
dan BEDAK
2 Membuat PUNDAK a. Melakukan Tersedianya Saya menemui Mentor untuk Dengan
(Pojok Untuk Dahak) diskusi PUNDAK mendiskusikan tentang Rancangan tersedianya
dengan dengan bukti Desain pembuatan PUNDAK secara PUNDAK (Pojok
mentor a. Desain terbuka (Wog) Untuk Dahak)
tentang Pundak Saya juga menyiapakan konsep dapat
Rancangan b. Dokumentasi desain dengan penuh tanggung memudahkan

25
Desain pemantauan jawab (Akuntabilitas), dan membuat masyarakat untuk
pembuatan pembuatan desain PUNDAK yang efektif, efisien melakukan deteksi
PUNDAK PUNDAK dan dan inovatif (Komitmen Mutu). dini kasus TBC ini
menata merupakan salah
tataruang satu bentuk
c. Dokumentasi perwujudan Misi
organisasi ke- 1
Kegiatan Memberikan
Sosialisasi pelayanan sesuai
kebutuhan dan
harapan seluruh
lapisan
masyarakat
b. Pemantauan Melakukan pemantauan pembuatan
pembuatan pundak secara partisipatif dengan
PUNDAK penuh tanggung jawab
dan (Akuntabilitas ) dan menata
penyusunan tataruang PUNDAK secara efisien
tataruang (Komitmen Mutu)

26
PUNDAK
c. Sosialisasi Melakukan kegiatan sosialisasi secara
Pelayanan transparansi (Etika Publik), jujur
PUNDAK (Akuntabilitas) dan berorientasi
mutu (Komitmen Mutu)
3. Menyediakan BEDAK a. Memilih jenis Tersedianya Box sebagai wujud pelayanan publik yang Dengan
I
(Box Penjemputan Box Penjemputan berkualitas (pelayanan publik). tersedianya
Dahak) Dahak dengan saya melakukan pemilihan jenis Box BEDAK S
b
bukti penjemputan dahak yang efisien dan (Box Penjemputan d
a. Dokumentasi inovatif (Komitmen mutu) Dahak) dapat k

Jenis-Jenis Box memudahkan


dahak masyarakat untuk
b. Dokumentasi melakukan deteksi
hasil Koordinasi dini kasus TBC
dengan PPTK dimanapun berada
c. Dokumentasi dalam lingkup
lembar inventaris UPTD PKM LAU
ruang Poli TBC merupakan salah
satu bentuk

27
perwujudan Misi
organisasi ke- 1
Memberikan
pelayanan sesuai
kebutuhan dan
harapan seluruh
lapisan
masyarakat
b. Melakukan Saya jg Melakukan Koordinasi dan
koordinasi dengan PPTK UKP tentang kejelasan
dengan target pengadaan Box untuk dahak
PPTK UKP (Akuntabilitas) dan saya juga
tentang mendengarkan saran dan masukan
pengadaan yang diberikan dengan Terbuka
Box untuk (Etika Publik)
dahak

28
c. Memasukan Memasukkan box kedalam daftar
Box untuk inventaris sebagai wujud peduli, agar
dahak dalam mencegah orang lain merusak atau
daftar menghilangkan barang inventaris atau
inventaris aset instansi (Anti Korupsi)
barang Poli
TBC

4. Pelayanan BEDAK (Box a. Mempersiapk Terlayaninya Sebagai wujud pelayanan publik yang Dengan
Penjemptan Dahak) an BEDAK masyarakat profesional dan berkualitas terwujudnya
dan dengan BEDAK (pelayanan publik). BEDAK (Box
perlengkapa (Box Saya mempersiapkan BEDAK dan Penjemputan
n APD Penjemptan perlengkapan APD dengan penuh Dahak) dapat
Dahak) dengan tanggung jawab (Akuntabilitas) memudahkan
bukti sebelum melakukan kunjungan rumah masyarakat untuk
a. Dokumntasi melakukan deteksi
persiapan dini kasus TBC
petugas dimanapun berada
dengan dalam lingkup

29
BEDAK UPTD PKM LAU
b. Dokumntasi merupakan salah
petugas saat satu bentuk
melakukan perwujudan Misi
kunjungan organisasi ke- 1
rumah Memberikan
c. Dokumentasi pelayanan sesuai
petugas kebutuhan dan
setelah harapan seluruh
kunjungan lapisan
rumah masyarakat
b. Melakukan Mengoptimalisasikan pelayanan
Kunjungan public yang berorientasi mutu
ke rumah (Komitmen Mutu) dengan
warga menghormati hak masyarakat
(Nasionalisme) dalam pelayanan
kesehatan maka saya melakukan
penjemputan Dahak ke rumah warga
dengan BEDAK.

30
c. Pengantaran Melakukan Pengantaran kembali pot
pot sputum sputum dengan BEDAK dengan
dengan konsisten (Akuntabilitas)
BEDAK
5. Evaluasi kegiatan a. Mengukur Tesedianya Dengan melakukan pelaporan Dalam melakukan
tingkat evaluasi kegiatan keberhasilan penggunaan evaluasi guna
keberhasilan kegiatan dengan PUNDAK yang sudah dilaksanakan meningkatkan
penggunaan bukti kepada pimpinan (Wog). pelayanan
PUNDAK a. Tersedianya Melaksanakan evaluasi merupakan kesehatan, hal
Pojok Untuk bentuk dari kejujuran yang tersebut sesuai
Dahak dan terkandung dalam nilai-nilai dengan misi
Box Akuntabilitas organisasi ke- 1
Penjemputa Memberikan
n Dahak pelayanan sesuai
b. Dokumentasi kebutuhan dan
pelayanan harapan seluruh
dengan lapisan
PUNDAK dan masyarakat dan
pelayanan misi organisasi

31
BEDAK
c. Laporan
Cakupan
Kasus TBC
dalam lingkup
Puskesmas
Lau
b. Mengukur Keberhasilan kegiatan BEDAK
tingkat merupakan wujud bentuk dari
keberhasilan kejujuran yang terkandung dalam
kegiatan nilai-nilai Akuntabilitas
BEDAK
c. Melaporkan Melaporkan hasil evaluasi kegiatan
hasil kegiatan yang merupakan inventarisasi aset
kepada milik instansi dengan jujur dan
pimpinan mensyukuri apapun hasil yang
dicaainya setelah melakukan upaya
maksimal merupakan wujud dari nilai
Anti Korupsi
3.2. MATRIX HABITUASI

32
NILAI DASAR KEGIATAN I KEGIATAN II KEGIATAN III KEGIATAN IV KEGIATAN V TOTAL
INDIKATOR NILAI
I II III IV I II III I II III I II III I II III
Akuntabilitas Tanggung Jawab 5
Kejujuran 3
Kejelasan 1
Partisipatif 1
Konsisten 2
Nasionalisme Cinta Bahasa Indonesia
Menghormati 2
Etika Publik Sopan Santun 1
Terbuka 1
Transparansi 1
Bersikap Hormat
Komitmen Mutu Efektif 1
Efesien 3
Inovatif 2
Bermutu 2
Anti Korupsi Jujur 1
Sederhana 1
Peduli 1

3.3. MATRIX VISI, MISI DAN TATA NILAI ORGANISASI


Keterkaitan terhadap visi misi dan tata nilai Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan TOTAL
I II III IV IV
organisasi
VISI “Mewujudkan UPTD Puskesmas Lau sebagai 5

33
pusat pelayanan kesehatan yang bermutu dan
mandiri menuju masyarakat 2025”

MISI Memberikan pelayanan sesuai kebutuhan dan 5


harapan seluruh lapisan masyarakat
TATA Inovatif 2
Nyaman 2
NILAI
Disiplin 1
Amanah 2
Harmoni 1

3.4 Matriks Kedudukan dan Peran ASN


Keterkaitan dengan Kedudukan Kegiatan 1 Kegiatan II Kegiatan III Kegiatan IV Kegiatan V
dan Peran ASN Konsultasi Membuat Sosialisasi pelayanan konseling
kartu ibu kepada Total
hamil petugas

Manajemen ASN

34
Pelayanan Publik 2
Whole of Government (WoG) 3

35

Anda mungkin juga menyukai