Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa karena
hanya atas perkenan-Nya Panduan Komunikasi efektif dalam pemberian Edukasi
dan Informasi RS. Royal Prima Medan ini dapat selesai.
Panduan Komunikasi efektif dalam pemberian Edukasi dan Informasi
RS. Royal Prima Medan ini akan digunakan sebagai panduan petugas dalam
berkomunikasi saat pemberian edukasi dan informasi di RS. Royal Prima Medan.
Diharapkan dengan adanya buku panduan ini dapat meningkatkan
berjalannya komunikasi yang baik dalam pemberian edukasi dan informasi di
RS. Royal Prima Medan dan digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan
tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya.
Penyusun mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas bantuan
semua pihak dalam menyelesaikan Buku Panduan Komunikasi efektif dalam
pemberian edukasi dan informasi RS. Royal Prima Medan ini.
Kami menyadari banyak terdapat kekurangan dalam buku panduan ini.
Kekurangan ini secara berkesinambungan akan terus diperbaiki sesuai dengan
tuntutan dalam pengembangan dan kebutuhan rumah sakit.
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 3
A. Latar Belakang............................................................................... 3
B. Pengertian ...................................................................................... 4
C. Tujuan ............................................................................................ 4
D. Batasan Operasional ...................................................................... 5
E. Manfaat .......................................................................................... 7
F. Langkah Awal Asesmen Pasien dan Keluarga .............................. 7
1. Teori Komunikasi ................................................................... 10
2. Unsur-Unsur/Elemen dalam Komunikasi Efektif .................. 10
3. Pemberi pesan/komunikator yang baik .................................. 12
4. Sifat Komunikasi .................................................................... 12
5. Syarat Komunikasi Efektif ..................................................... 13
6. Hukum dan Komunikasi Efektif............................................. 13
7. Faktor yang menentukan komunikasi efektif ......................... 15
8. Strategi Komunikasi efektif.................................................... 15
BAB II RUANG LINGKUP ............................................................................ 16
A. Ruang lingkup ............................................................................... 16
1. Komunikasi Antarpribadi ....................................................... 16
2. Staff Medis sebagai Komunikator .......................................... 16
3. Keluarga sebagai Komunikator .............................................. 17
B. Prinsip ............................................................................................ 18
C. Kendala Bahasa ............................................................................. 18
D. Kendala Budaya............................................................................. 19
E. Berkomunikasi dengan Klien yang memiliki kebutuhan khusus .. 20
F. Hambatan Fisik dalam proses komunikasi .................................... 20
G. Tuna Rungu ................................................................................... 20
BAB III TATA LAKSANA .............................................................................. 22
A. Tatalaksana pemberian Informasi dan Edukasi ............................. 22
A. Latar Belakang
RS Royal Prima Medan merupakan Rumah sakit type B, Kondisi tersebut
menggambarkan betapa RS.Royal prima memiliki sumber daya manusia,
teknologi, sarana, prasarana, serta pelanggan yang banyak. Kenyataan itu,
ditambah dengan semakin tingginya kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan
prima, menjadi latar belakang pentingnya manajemen komunikasi, khususnya cara
berkomunikasi efektif dalam memberikan pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Penatalaksanaan komunikais efektif dilakukan dengan singkat, akurat,
lengkap, jelas dan mudah dimengerti oleh penerima pesan akan mengurangi
kesalahan sehingga meningkatkan keselamatan pasien. Komunikasi dapat berupa
elektronik, lisan atau tertulis. Pelayanan pasien dapat dipengaruhi oleh
komunikasi yang tidak baik termasuk perintah lisan atau telepon untuk tata
laksana pasien, atau komunikasi via telepon untuk nilai kritis pemeriksaan, dan
komunikasi serah terima.
Pelaporan nilai kritis dari suatu uji diagnostic merupakan suatu issue
dalam keselamatan pasien. Untuk itu The Joint Commission Journal On Quality
And Patient Safety pada tahun 2010 menyatakan bahwa petugas kesehatan yang
menerima hasil nilai kritis secara verbal dari petugas kesehatan lain harus
menuliskan informasi hasil/nilai kritis tersebut dan membacakan kembali
informasi tersebut ke pemberi informasi dan pemberi pesan mengkonfirmasi
bahwa yang ditulis seringkali ditransmisikan melalaui tulisan tangan, email, atau
pesan teks yang dapat menimbulkan akibat serius jika terjadi kesalahan
komunikasi, sehingga proses penyampaian pesan/instruksi/pelaporan hasil nilai
kritis harus menggunakan komunikasi efektif secara verbal (lisan atau telepon)
dengan metode TBaK”.
Komunikasi yang efektif tidak perlu menghabiskan banyak waktu akan
tetapi efektif. Komunikasi harus dilaksanakan dengan terencana, terpola, efektif
dan sistematis agar terhindar dari kesalahpahaman yang dapat menimbulkan
masalah. Salah satu metode komunikasi yang dapat digunakan
C. Tujuan
Adapun tujuan komunikasi yang efektif untuk mendorong keterlibatan
pasien dan keluarga dalam proses pelayanan dalam pemberian edukasi dan
informasi adalah sebagai berikut :
D. BATASAN OPERASIONAL
1. Informasi (message) adalah informasi yang disampaikan baik secara
lansung maupun tidak lansung dari komunikator ke komunikan.
2. Media (channel) adalah alat yang menjadi penyampai pesan dari
komunikator ke komunikan
3. Komunikasi adalah sebagai proses dimana seorang individu
(komunikator) menyampaikan stimulus (bisanya dengan lambang kata-
kata) untuk merubah tingkah laku orang lain.
E. Manfaat
Manfaat komunikasi efektif adalah untuk mendorong keterlibatan pasien
dan keluarga dalam proses pemberian edukasi dan informasi pelayanan adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatkan kepuasan pasien dalam menerima pelayanan medis dari
dokter atau institusi pelayanan medis.
2. Meningkatkan kepercayaan pasien kepada dokter yang merupakan dasar
hubungan dokter-pasien yang baik.
3. Meningkatkan keberhasilan diagnosis terapi dan tindakan medis.
4. Meningkatkan kepercayaan diri dan ketegaran pada pasien fase terminal
dalam menghadapi penyakitnya.
Aktualisasi diri
Harga diri
Kasih sayang
Aman / nyaman
Biologis / Fisiologi
Oh saya
Umpan Balik mengerti..
o
Gangguan
Jika komunikasi yang kita bangun didasarkan pada hal – hal tersebut diatas
maka kita dapat menjadi seorang komunikator yang handal dan pada gilirannya
dapat membangun jaringan hubungan dengan orang lain yang penuh dengan
penghargaan (respect), karena inilah yang dapat membangun hubungan jangka
panjang yang saling menguntungkan dan saling menguatkan dengan menjalankan
komunikasi efektif di Rumah Sakit Royal Prima Medan.
A. Ruang Lingkup
1. Panduan komunikasi efektif ini diterapkan kepada :
a. Antar pemberi pelayanan saat memberikan perintah lisan atau melalui
telepon.
b. Petugas laboratorium saat membacakan hasil laboratorium secara lisan
atau melalui telepon.
c. Petugas informasi saat memberikan informasi pelayanan rumah sakit
kepada pelanggan.
d. Petugas PKRS saat memberikan edukasi kepada pasien.
e. Semua karyawan saat berkomunikasi via telpon dan lisan.
2. Pelaksana panduan ini adalah seluruh pemberi pelayanan, petugas
laboratorium, petugas informasi, pelaksana PKRS (Penyuluhan Kesehatan
Rumah Sakit), semua karyawan RS. Royal Prima.
1. Komunikasi Antarpribadi
Proses komunikasi dengan isi pesan menjelaskan kondisi kesehatan
merupakan salah satu bentuk komunikasi antarpribadi yang secara langsung
maupun tidak langsung akan memberi pengaruh terhadap diri pasien dan proses
kesembuhannya. Oleh sebab itu, proses penyampaian pesan dan isi pesannya
selalu disampaikan dalam situasi hubungan antarpribadi yang akrab antara staf
medis (terutama dokter) dan pasien atau bila tidak memungkinkan, dengan
keluarganya.
2. Staf Medis Sebagai Komunikator
Hubungan antarpribadi antara staf medis dan pasien dan juga kepada keluarga
pasien menjadikan peran komunikasi antarpribadi menjadi sangat penting. Tanpa
komunikasi antar pribadi yang berjalan tepat dan efektif, maka pelayanan dan
pengobatan dari staf medis tidak dapat dilakukan dengan lebih baik.
D. Kendala Budaya
Hambatan budaya ini menjadi hal yang sangat penting, satu pantangan bagi
petugas untuk beranggapan, bahwa petugas tumbuh dengan filosofi, gaya hidup,
adat istiadat yang sama. Maka tidak boleh menyamaratakan penggunaan tehnik
berkomunikasi kepada pasien. Hindari anggapan bahwa petugas mempunyai
pemikiran yang sama ketika menghadapi suatu permasalahan. Jika petugas
menemukan miskomunikasi dalam suatu hubungan, atau bahkan pasien merasa
tersinggung, maka cepatlah lakukan analisis mengapa pasien punya anggaban lain
terhadap informasi yang diberikan. Hal ini bisa terjadi karena budaya yang
berbeda yang dimiliki oleh sang petugas. Jika hal ini terjadi maka hormati
persepsi maka disanalah peluang petugas untuk kembali membangun komunikasi
yang nyambung.
Tahap cara penyampaian informasi dan edukasi yang efektif. Setelah melalui
tahap asesmen pasien, di temukan :
1. Pasien dalam kondisi baik semua dan emosionalnya senang, maka
proses komunikasinya mudah disampaikan.
C. Verifikasi
Tahap cara verifikasi bahwa pasien dan keluarga menerima dan memahami
edukasi yang diberikan :
1. Apabila pasien pada tahap cara memberikan edukasi dan informasi,
kondisi pasien baik dan senang, maka verifikasi yang dilakukan adalah:
menanyakan kembali edukasi yang telah diberikan.
Pertanyaannya adalah : “Dari materi edukasi yang telah disampaikan,
kira-kira apa yang bpk/ ibu bisa pelajari?”.
3. Apabila pasien pada tahap cara memberikan edukasi dan informasi, ada
hambatan emosional (marah atau depresi), maka verifikasinya adalah
dengan tanyakan kembali sejauh mana pasiennya mengerti tentang
materi edukasi yang diberikan dan pahami. Proses pertanyaan ini bisa
via telepon atau datang langsung ke kamar pasien setelah pasien tenang.
Nilai Kritis
PARAMETER Nilai Kritis Tinggi
Rendah
pH <7.26 >7.55
pCO2 <20 mmHg >60 mmHg
pO2 <60 mmHg >600 mmHg
T3 <50 ng/dL >300 ng/dL
T4 <2 µg/dL >20 µg/dL
1. Dokumen Regulasi
a. Kebijakan Komunikasi Efektif Dalam Pemberian Edukasi dan Informasi
(terlampir).
b. SPO Komunikasi Efektif Dalam Pemberian Informasi dan Edukasi
(terlampir).
c. Buku Komunikasi efektif Dokter-Pasien (Konsil Kedokteran Indonesia)
2. Dokumen Inplementasi
a. Formulir Edukasi Pasien dan Keluarga (terlampir).
b. Petunjuk Tehnis Pengisian Form Edukasi Pasien dan Keluarga.