Anda di halaman 1dari 15

cover

RENCANA PROGRAM KERJA KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)


DI RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH T.A. 2015
kata pengantar
daftar isi
BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum

a. Dengan meningkatnya pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan oleh masyarakat


maka tuntutan pengelolaan program Kesehatan dan Keselamatan Kerja di rumah sakit
(K3RS) semakin tinggi karena sumber daya manusia, pasien dan pengunjung/
pengantar pasien dan masyarakat sekitar rumah sakit ingin mendapatkan perlindungan
dari gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja, baik sebagai dampak proses kegiatan
pemberian pelayanan maupun karena kondisi sarana dan prasarana yang ada di rumah
sakit yang tidak memenuhi standar.
b. Dalam Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, Pasal 165
dinyatakan bahwa “Pengelolaan tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya
kesehatan melalui upaya pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemulihan bagi
tenaga kerja”.
c. Dalam Undang-Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, yang tercantum pasal
7 ayat 1 bahwa “Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan,
prasarana, sumber daya manusia, kefarmasian dan peralatan”, yang mana persyaratan-
persyaratan tersebut salah satunya harus harus memenuhi unsur K3 di dalamnya.
d. Potensi-potensi di Rumah Sakit selain penyakit-penyakit infeksi juga ada potensi
bahaya lain yang mempengaruhi situasi dan kondisi di rumah sakit yaitu kecelakaan
(peledakan, kebakaran, kecelakaan yang berhubungan dengan instalasi listrik dan
sumber-sumber cidera lainnya), radiasi, bahan-bahan kimia yang berbahaya, gas-gas
anastesi, gangguan psikososial dan ergonomi.
e. Keselamatan kerja merupakan suatu upaya penting dalam meningkatkan mutu
pelayanan rumah sakit serta memberikan lingkungan kerja yang aman dan nyaman bagi
pasien, pengunjung dan petugas serta mencegah terjadinya bahaya kebakaran,
kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
f. Dari berbagai potensi bahaya tersebut, maka perlu upaya mengendalikan,
meminimalisasi dan bila mungkin meniadakannya yang dilaksanakan secara
terintergrasi dan menyeluruh, oleh karena itu penyelenggaraan K3 rumah sakit lebih
efektif, efisien dan terpadu.
g. Upaya kesehatan dan keselamatan kerja adalah upaya penyeresaian antara kapasitas,
beban kerja dan lingkungan kerja agar setiap tenaga kerja/personel dapat bekerja secara
sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat disekelilingnya agar
dapat produktif kerja yang optimal. Upaya keselamatan dan kesehatan kerja merupakan
berbagai upaya kesehatan yang dilaksanakan secara paripurna dengan tujuan
meningkatkan derajat kesehatan dan produktifitas kerja seluruh tenaga kerja/personel
rumah sakit.

2. Maksud dan Tujuan


a. Maksud
Agar seluruh personel Rumah Sakit Khusus Mata Prima Vision dapat mengetahui,
memahami tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab di masing-masing unit kerja.

b. Tujuan
Agar seluruh personel Rumah Sakit Khusus Mata Prima Vision mampu dan mahir
dalam melaksanakan kegiatan/ pelayanan sesuai dengan ketentuan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3RS). Sehingga dapat mencegah terjadinya
kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat kerja serta kewaspadaan terhadap bencana,
supaya dapat memberikan pelayanan secara optimal, aman dan nyaman kepada pasien,
pengunjung, keluarga dan lingkungan, sehingga dapat meningkatkan produktifis, mutu
dan citra rumah sakit.

3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penulisan Rencana program kerja Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Rumah Sakit Khusus Mata Prima Vision, sebagai berikut :
a. Bab I Pendahuluan
b. Bab II Rencana Pelaksanaan
c. Bab III Penutup

4. Dasar
a. Surat Edaran Ditjen Yan Med Depkes RI nomor HK 00.66.6.4.01497 tanggal 27
pebruari 1995 tentang Program K3 Rumah Sakit.
b. Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
c. Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
d. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
e. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
1087/MENKES/SK/VIII/2010 tentang Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja Di
Rumah Sakit.
f. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 432/MENKES/SK/IV/2007 tentang
Pedoman Manajemen K3 di Rumah Sakit dan OHSAS 18001 tentang Standar Sistem
Manajemen K3.
BAB II
RENCANA PROGRAM KERJA KESEHATAN DAN KESELAMATAN
KERJA (K3)

1. Penyusunan Rencana Program Kerja


Program Kerja Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Rumah Sakit Khusus Mata Prima
Vision Tahun Anggaran 2020 disusun pada bulan Desember 2019.

2. Sasaran
Seluruh personel RSB AMANAH dan Tim Keselamatan Kerja, Kebakaran dan
Kewaspadaan Bencana RSB AMANAH , diharapkan dapat mengerti, memahami dan
mampu melaksanakan pelayanan kesehatan pada pasien, pengunjung/ pengantar pasien,
masyarakat dalam keadaan lingkungan yang aman, sehat dan produktif.

3. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan Kesehatan Keselamatan Kerja RSB Amanah sebagai berikut :

No Jenis Rencana Program Pencapaian Sasaran


Tahun 2015 Target
( kali)
I Pengembangan Kebijakan K3RS
a. Pembentukan atau revitalisasi organisasi K3RS Insidentil 100 %

b. Merencanakan program K3RS selama 3 tahun Insidentil 100 %


kedepan ( setiap 3 tahun dapat direvisi kembali,
sesuai dengan kebutuhan)
II Pembudayaan Perilaku K3RS
a. Advokasi sosialisasi K3 pada seluruh jajaran Rumah Insidentil 100 %
Sakit, baik bagi SDM Rumah Sakit,pasien maupun
pengantar pasien/pengunjung Rumah Sakit.
b. Penyebaran media komunikasi dan informasi baik Insidentil 100 %
melalui film, leaflet, poster, pamflet, dll.
c. Promosi K3 pada setiap pekerja yang bekerja disetiap Insidentil 100 %
unit RS dan pada para pasien serta para
pengantar pasien/ pengunjung Rumah Sakit.
III Pengembangan SDM K3RS
a. Pelatihan umum K3RS Insidentil 100 %
b. Pelatihan internal RS bagi seluruh personel 100 %
c. Pengirim SDM Rumah Sakit untuk pendidikan Insidentil 100 %
formal, pelatihan lanjutan, seminar dan workshop
yang berkaitan dengan K3
IV PENGEMBANGAN PEDOMAN, PETUNJUK
TEKNIS DAN STANDARD OPERASIONAL
PROCEDURE (SOP) K3RS
Penyusunan pedoman praktis ergonomi di Rumah Sakit Insidentil 100 %

Penyusunan pedoman pelaksanaan pelayanan kesehatan Insidentil 100 %


kerja
Penyusunan pedoman pelaksanaan pelayanan keselamatan Insidentil 100 %
kerja
Penyusunan pedoman pelaksanaan tanggap darurat di RS 1x 100 %

Penyusunan pedoman pelaksanaan pencegahan dan 1x 100 %


penanggulangan kebakaran
Penyusunan pedoman pelaksanaan pengelolaan penyehatan 1x 100 %
lingkungan Rumah Sakit
Penyusunan pedoman pengelolaan factor risiko dan 1x 100 %
pengelolaan limbah Rumah Sakit
Penyusunan petunjuk teknis pencegahan kecelakaan dan 1x 100 %
penanggulangan bencana
Penyusunan kontrol terhadap penyakit infeksi 1x 100 %
Penyusunan SOP angkat angkut pasien di Rumah Sakit 1x 100 %

Penyusunan SOP terhadap Bahan Beracun 1x 100 %


dan Berbahaya (B3).
Penyusunan SOP kerja dan peralatan di masing-masing unit 1x 100 %
kerja Rumah Sakit
V PEMANTAUAN DAN EVALUASI KESEHATAN 100 %
LINGKUNGAN TEMPAT KERJA
Mapping lingkungan tempat kerja (area atau tempat kerja 1x 100 %
yang dianggap berisiko dan berbahaya, area/ tempat kerja
yang belum melaksanakan program K3RS, area/ tempat
kerja yang sudah melaksanakan program K3RS, area/ tempat
kerja yang sudah melaksanakan dan mendokumentasikan
pelaksanaan program K3RS).
Evaluasi lingkungan tempat kerja (walk Insidentil 100 %
through dan observasi, wawancara SDM Rumah
Sakit, survei dan kuesioner, checklist dan
evaluasi lingkungan tempat kerja secara rinci).
VI PELAYANAN KESEHATAN KERJA 100 %
Melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja, Insidentil 100 %
pemeriksaan kesehatan berkala, dan pemeriksaan kesehatan
khusus bagi SDM Rumah Sakit
Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi Insidentil 100 %
bagi SDM Rumah Sakit yang menderita.
Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental (rohani) dan 12 100 %
kemampuan fisik personel Rumah Sakit.
Pelindungan spesifik dengan pemberian imunisasi pada Insidentil 100 %
personel Rumah Sakit yang bekerja pada area/ tempat kerja
yang berisiko dan berbahaya.
Melaksanakan kegiatan surveilans kesehatan kerja. 12 100 %
VI PELAYANAN KESELAMATAN KERJA
I
Pembinaan dan pengawasan keselamatan/keamanan sarana, 12 100 %
prasarana dan peralatan kesehatan di Rumah Sakit.
Pembinaan dan pengawasan perlengkapan keselamatan kerja 12 100 %
di Rumah Sakit
Pengelolaan, pemeliharaan dan sertifikasi sarana, prasarana Insidentil 100 %
dan peralatan Rumah Sakit.
Pengadaan peralatan K3RS. Insidentil 100 %

VI PENGEMBANGAN PROGRAM PEMELIHARAAN


II PENGELOLAAN LIMBAH PADAT, CAIR DAN GAS
Penyediaan fasilitas untuk penanganan dan pengelolaan 365 100 %
limbah padat, cair dan gas.
Pengelolaan limbah medis dan non medis 365 100 %
IX Pengelolaan jasa, bahan beracun berbahaya dan barang
berbahaya
Inventarisasi jasa, bahan beracun berbahaya dan barang 1x 100 %
berbahaya (Permenkes No. 472 tahun 1996).
Membuat kebijakan dan prosedur pengadaan, penyimpanan 1x 100 %
dan penanggulangan bila terjadi kontaminasi dengan acuan
Lembar Data Keselamatan Bahan (MSDS/ Material Safety
Data Sheet) atau Lembar Data Pengaman (LDP) ; lembar
informasi dari pabrik tentang sifat khusus (fisik/ kimia) dari
bahan, cara penyimpanan, risiko pajanan dan cara
penanggulangan bila terjadi kontaminasi.
X PENGEMBANGAN MANAJEMEN TANGGAP
DARURAT
Menyusun rencana tanggap darurat (survey bahaya, 1x 100 %
membentuk tim tanggap darurat, menetapkan prosedur
pengendalian, pelatihan, dan lain-lain).
Pembentukan organisasi/ tim kewaspadaan bencana. 1x 100 %

Pelatihan dan uji coba terhadap kesiapan 1x 100 %


petugas tanggap darurat
Inventarisasi tempat-tempat yang berisiko dan berbahaya 1x 100 %
serta membuat denahnya (laboratorium, rontgen, farmasi,
CSSD, kamar operasi, genset, kamar isolasi penyakit
menular, dan lain-lain).
Menyiapkan sarana dan prasarana tanggap darurat/ bencana. 1x 100 %

Membuat kebijakan dan prosedur kewaspadaan, upaya 1x 100 %


pencegahan dan pengendalian bencana pada tempat-tempat
yang berisiko tersebut.
Membuat rambu-rambu/ tanda khusus jalan keluar untuk 1x 100 %
evakuasi apabila terjadi bencana
Membuat kebijakan dan prosedur kewaspadaan, upaya 1x 100 %
pencegahan dan pengendalian bencana pada tempat-tempat
yang berisiko tersebut
Membuat rambu-rambu/ tanda khusus jalan keluar untuk 1x 100 %
evakuasi apabila terjadi bencana
Memberikan Alat Pelindung Diri (APD) pada petugas di 1x 100 %
tempat-tempat yang berisiko (masker, apron, kaca mata,
sarung tangan, dan lain-lain)
Sosialisasi dan penyuluhan Keselamatan Kerja dan 1x 100 %
Kewaspadaan Bencana ke seluruh personel Rumah Sakit
Pembentukan sistem komunikasi internal dan eksternal 1x 100 %
tanggap darurat Rumah Sakit
Evaluasi sistem tanggap darurat. darurat/ bencana 1x 100 %

XI PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DOKUMENTASI


DATA DAN PELAPORAN KEGIATAN DATA
KESELAMATAN KERJA DAN KEWASPADAAN
BENCANA
Menyusun prosedur pencatatan dan pelaporan serta Insidentil 100 %
penanggulangan kecelakaan kerja, PAK, kebakaran dan
bencana (termasuk format pencatatan dan pelaporan yang
sesuai dengan kebutuhan)
Pembuatan sistem pelaporan kejadian dan tindak lanjutnya 1x 100 %
(alur pelaporan kejadian nyaris celaka dan celaka serta SOP
pelaporan, penanganan dan tindak lanjut kejadian nyaris
celaka (near miss) dan celaka
Pendokumentasian data Insidentil 100 %
Data seluruh personel Rumah Sakit 1x 100 %

Data personel Rumah Sakit yang sakit dilayani 1x 100 %

Data pemeriksaan kesehatan personel Rumah 1x 100 %


Sakit : sebelum bekerja, berkala, khusus
Cakupan MCU bagi personel Rumah Sakit 1x 100 %

Angka absensi personel Rumah Sakit 1x 100 %

Kasus penyakit umum pada personel Rumah 1x 100 %


Sakit
Jenis penyakit yang terbanyak di kalangan 1x 100 %
pekerja Rumah Sakit
Kasus diduga penyakit akibat kerja (personel 1x 100 %
Rumah Sakit)
Kasus kecelakaan akibat kerja (personel 12x 100 %
Rumah Sakit)
Kasus kebakaran/ peledakan akibat bahan Insidentil 100 %
kimia
Data kejadian nyaris celaka (near miss) dan Insidentil 100 %
celaka
Data sarana, prasarana dan peralatan Insidentil 100 %
keselamatan kerja
Data perizinan Insidentil 100 %

Data kegiatan pemantauan keselamatan Insidentil 100 %


kerj
Data pelatihan dan sertifikasi Insidentil 100 %

Data pembinaan dan pengawasan terhadap 12x 100 %


kantin dan pengelolaan makanan di Rumah Sakit
Data promosi kesehatan dan keselamatan Insidentil 100 %
kerja bagi personel Rumah Sakit, pasien dan
pengunjung/ pengantar pasien
Data petugas kesehatan Rumah Sakit yang 1x 100 %
berpendidikan formal kesehatan kerja, sudah
dilatih Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan
sudah dilatih tentang Diagnosis PAK
Data kegiatan pemantauan APD (jenis, 1x 100 %
jumlah, kondisi dan penggunaannya)
Data kegiatan pemantauan kesehatan 1x 100 %
lingkungan kerja dan pengendalian bahaya di
tempat kerja (unit kerja Rumah Sakit)
XI REVIEW PROGRAM TAHUNAN
Melakukan internal audit Keselamatan Kerja 1x 100 %
dan Kewaspadaan Bencana dengan
menggunakan instrumen self assessment
akreditasi Rumah Sakit.
Umpan balik personel Rumah Sakit melalui 1x 100 %
wawancara langsung, observasi singkat, survey
tertulis dan kuesioner, dan evaluasi ulang
Analisis biaya terhadap personel Rumah Insidentil 100 %
Sakit atas kejadian penyakit dan kecelakaan
akibat kerja.
Mengikuti akreditasi Rumah Sakit. Insidentil 100

4. Membuat laporan pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut


Rencana Program Kerja Kesehatan dan Keselamatan RSB Amanah Tahun Anggaran
2015.Rencana Program Kerja ditimjau dan dievaluasi kembali, untuk kegiatan yang belum
dilaksanakan dievaluasi hambatan dan kendalanya, direncanakan untuk dilaksanakan
kembali di rencana program berikutnya. Dilaksanakan pada bulan Desember 2015

5. Menyusun Rencana Program Kerja Kesehatan dan Keselamatan Rumah


Sakit RSB Amanah Tahun Anggaran 2015
Menyusun rencana program K3RS RSB Amanah Tahun Anggaran 2015 sebagai pedoman
pelaksanaan kegitan yang akan dilasanakan pada tahun berikutnya, dilaksanakan pada
bulan Desember 2015
BAB III
PENUTUP

Demikian rencana program kerja Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) RSB
AMANAH Tahun Anggaran 2015 ini disusun untuk dapat dijadikan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan upayakegiatan K3 RSB Amanah.

Probolinggo, 23 Desember 2014


Ketua Tim K3
RSB Amanah Probolinggo

……………………….

Anda mungkin juga menyukai