DI PUSKESMAS ParungKuda
TAHUN 2020
(Laporan Evaluasi Program)
Oleh:
dr. Rahmanindya DP
Pembimbing:
Dr. Siti Rahmi
• Tujuan umum penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui program screening HIV
pada ibu hamil di Puskesmas ParungKuda Tahun 2019.
TUJUAN KHUSUS
• Mengetahui dan menganalisa kendala yang mungkin akan dihadapi dalam menjalankan
suatu program kesehatan dan menentukan langkah yang harus dilakukan dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan terhadap pencegahan penularan penyakit
menular, screening HIV dari ibu ke bayi yang dikandung
Bagi masyarakat
• Terciptanya perbaikan kesehatan masyarakat melalui deteksi HIV bagi Ibu Hamil yang tepat
• Terciptanya pelayanan kesehatan yang bermutu khususnya bagi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
ParungKuda.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome)
Jarak Puskesmas Parung Kuda ke Ibu kota Kabupaten ±46 KM. Sedangkan ke Ibu
Kota Provinsi ±27 KM. Wilayah kerja Puskesmas Parung Kuda merupakan daerah
dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 396 M di atas permukaan laut. Batas-batas
wilayah kerja Puskesmas Parung Kuda adalah sebagai berikut :
Utara : Berbatasan dengan Desa Bojongkokosan Kec. Parungkuda
Timur: : Berbatasan dengan Desa Cibunar Jaya Kec. Ciambar
Selatan : Berbatasan dengan Desa Sundawenang Kec. Parungkuda
Barat : Berbatasan dengan Desa Langensari Kec. Parungkuda
DAN
ALTERNATIF PEMECAHAN
MASALAH
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
• Terdapat masalah pada program screening HIV pada ibu hamil di Puskesmas
Parung Kuda pada tahun 2020 dengan capaian 76,7% dari target 100%
• Penyebab utama dari masalah program screening HIV pada ibu hamil di
Puskesmas Parung Kuda adalah kurangnya optimalisasi kerja sama dan
koordinasi antara puskesmas dan petugas dalam pelaksanaan program
Hal ini juga lebih mudah dilakukan bagi puskesmas karena tidak membutuhkan
petugas baru dalam pelaksanaan kegiatan. Pelaksanaan kegiatan ini
memerlukan pelatihan bagi bidan yang nantinya akan diamanahkan untuk
memotivasi dan memberi pengarahan pada ibu hamil akan pentingnya screening
HIV.
SARAN
Alternatif pemecahan masalah dari program screening HIV pada ibu hamil
di Puskesmas Parung Kuda yang paling mungkin dapat dilakukan adalah
Hal ini juga lebih mudah dilakukan bagi puskesmas karena tidak
membutuhkan petugas baru dalam pelaksanaan kegiatan. Pelaksanaan
kegiatan ini memerlukan pelatihan bagi bidan dan kader yang nantinya
akan diamanahkan untuk memotivasi dan memberi pengarahan pada ibu
hamil akan pentingnya screening HIV.
SARAN
Berkoordinasi dengan melakukan pemeriksaan bersama, selain ANC yang
dilakukan oleh bidan, pasien diwajibkan untuk melakukan screening HIV di
puskesmas
Djoerban Z, Djauzi S. 2014. HIV/AIDS di Indonesia. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata MK, Setiati S. Buku ajar
ilmu penyakit dalam. Edisi ke-6. Jakarta: InternaPublishing.
Kementerian Kesehatan RI. 2018. Laporan Situasi Perkembangan HIV-AIDS & PIMS di Indonesia Januari-Desember 2017. Jakarta :
Kemeterian Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Pedoman Manajemen Program Pencegahan Penularan HIV dan Sifilis dari Ibu
ke Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Murtiastutik D. 2008. HIV & AIDS. Dalam: Lumintang H, Barakbah J, Martodihardo S.. Buku Ajar Infeksi Menular Seksual. Surabaya:
Airlangga University Press.
World Health Organization (WHO). 2018. HIV/AIDS: Data and statistics [internet] [diunduh pada 1 agustus 2019]. Tersedia dari: https://www.who.int/hiv/data/en/
Merati TP, Djauzi S. 2014. Respon imun infeksi HIV. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata MK, Setiati S. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi ke-6.
Jakarta: InternaPublishing.
Fauci AS, Lane HC. 2005. Human Immunodeficiency Virus Disease: AIDS and related disorders. Dalam: Kasper DL, Fauci AS, Longo DL, Braunwald E, Hause SL,
Jameson JL. Harrison’s Principles of Internal Medicine. Edisi ke-17. The United States of America: McGraw-Hill.
Djauzi S, Djoerban Z. 2002. Penatalaksanaan HIV/AIDS di pelayanan kesehatan dasar. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Departemen Kesehatan RI. 2007. Panduan tatalaksana klinis infeksi HIV pada orang dewasa dan remaja: Pedoman nasional terapi antiretroviral. Edisi ke-2. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI.
Prawirohardjo S. 2009. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Cunningham FG, Leveno, Bloom, Hauth, Rouse, Spong. 2009. Obstetri Williams Volume I. Edisi ke-23. Jakarta : EGC.
Setiawan IM. 2009. Tatalaksana pencegahan penularan vertikal dari ibu terinfeksi hiv ke bayi yang dilahirkan [internet] [diunduh pada 1 agustus 2019]. Tersedia dari:
http://indonesia.digitaljournals.org/index.php/idnmed/article/viewFile/690/690
Green CW. 2009. HIV: Kehamilan dan kesehatan perempuan. Jakarta: Yayasan Spiritia.
Health Technology Assessment (HTA) Indonesia. 2009. Skrining HIV di rumah sakit dalam upaya pencegahan penyebaran HIV [internet] [diunduh pada 1 agustus
2019]. Tersedia dari: http://buk.depkes.go.id/index.php?option=com_docman&task=doc_download&gid=283&Itemid=142
PRI ParungKuda. 2017. Gambaran Umum Puskesmas [internet] [diunduh pada 1 agustus 2019]. Tersedia dari : http://pritanjungsarinatar.com/wp/?page_id=43
Mentri Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Peraturan mentri kesehatan Republik Indonesia nomor 52 tahun 2017 tentang eliminasi penularan human
immunodeficiency virus, sifilis dan hepatitis B dari ibu ke anak. Jakarta: Mentri Kesehatan Republik Inonesia
THANK YOU