Anda di halaman 1dari 85

MANASIK KESEHATAN HAJI

DAN
PENCEGAHAN PENYAKIT

dr. Murti Rukiyandari


KEPALA PUSKESMAS TRENGGALEK
2023
34% Lansia 48% SLTA kebawah 68,01% Risti Kesehatan
(Tahun 2020) (Tahun 2020) (Tahun 2020)

MENGAPA PERLU MANASIK KESEHATAN HAJI?

6094 orang dirawat 453 wafat (1,96‰) Pembinaan kesehatan belum


(Tahun 2019) (Tahun 2019) terstruktur, sistematis dan masif
RAWAT INAP KKHI
MORBIDITAS No Penyakit Jumlah
Kasus
(2019) 1. Pneumonia 350
2. COPD 273
3. Dementia 144
RAWAT JALAN KLOTER
4. CHF 134
No Penyakit Jumlah
kasus 5. Cerebral Infarction 91
1. Upper Respiratory 216.583
Infection
RAWAT INAP RSAS
2. Essential Primary 46.635
Hypertension No Penyakit Jumlah
Kasus
3. Myalgia 32.675
1. COPD 144
4. NIDDM 15.679
2. Pneumonia 138
5. Dyspepsia 11.007
3. Cerebral Infarction 90
4. Congestive Heart Failure 76
5. Acute Myocardial Infarction 70
PENYAKIT PENYEBAB WAFAT TAHUN 2019

No Penyakit Jumlah
1. Cardiovascular disease 126
2. Respiratory disease 114
3. Circulatory disease 95
4. Infectious and paracitic 62
disease

5. Endocrine, nutritional and 19


metabolic diseases
5 PENYAKIT TERBANYAK JEMAAH HAJI INDONESIA
TAHUN 2020
(SISKOHATKES)

43.028 Dislipidemia

Hypertensive disease 30.210

12.291 Diabetes Melitus

Ischemic Heart Disease 5.593

4.329 Gastritis & Duodenitis


Manasik kesehatan haji adalah
proses pemberian informasi kepada
jemaah haji yang bersifat promotif
dan preventif tentang pembinaan,
pelayanan dan pelindungan
kesehatan sebelum keberangkatan,
selama ibadah haji, dan setelah
ibadah haji
Manasik Kesehatan Haji bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman jemaah haji agar mampu
memelihara kesehatan dan mencegah
risiko kesehatan secara mandiri
sehingga dapat menjalankan ibadah haji
sesuai syariat Islam

Manasik Kesehatan Haji diselenggarakan secara


TSM (Terstruktur, Sistematis dan Masif)
Sumber gambar: Haramain.info
PENYELENGGARAAN MANASIK KESEHATAN HAJI

Penyusunan dan penetapan pedoman, koordinasi


PUSAT
dan kolaborasi, Monitoring dan Evaluasi
Setiap tingkatan
berkoordinasi dan
kolaborasi dengan Koordinasi dan kolaborasi tingkat provinsi;
PROVINSI Monitoring dan Evaluasi di tingkat kabupaten
Lintas Program,
/kota.
Lintas Sektor
(Kemenag),
Organisasi Profesi, Perencanaan, koordinasi dan kolaborasi,
KAB/KOTA
pelaporan dan evaluasi
Ormas Islam dan
Organisasi Seminat
(PERDOKHI, AKHI, Tim Pemeriksa Kesehatan
FPKHI dll) Puskesmas, TKH, PPIH bidang Pelaksanaan dan pelaporan
Kesehatan
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
PENYAKIT MENULAR PADA JEMAAH HAJI
Latar Belakang

Ibadah haji merupakan kumpulan massa dari seluruh dunia,


berpotensi menularkan atau tertular penyakit:
► Jemaah haji kemungkinan membawa penyakit menular
endemis
► Penyakit menular dapat ditularkan melalui udara, air,
cairan tubuh atau kontak langsung dan media vektor
► Dengan kepadatan massa tidak memungkinkan untuk
menjaga jarak, adanya kontak intens dan lama
DEFINISI

Penyakit Menular adalah: Penyakit yang dapat


menular ke manusia yang disebabkan oleh agen
biologi, antara lain: virus, bakteri, jamur, dan parasit.

Ciri penyakit menular dapat berpindah ke orang lain


yang sehat sehingga menyebabkan orang yang tadinya
sehat menjadi sakit.
(Permenkes No.45 tahun 2014 tentang Penanggulangan Penyakit Menular)
PENCEGAHAN PENYAKIT
MENULAR

► Menghindari kontak dengan orang yang sakit


dan atau binatang pembawa penyakit
► Melakukan vaksinasi bagi penyakit tertentu
► Menggunakan masker dengan benar dan
menjaga jarak
► Melakukan kebiasaan dengan pola hidup sehat.
Penyakit Menular
Pada Jemaah Haji
TUBERKOLUSIS

DEFINISI:
Penyakit paru-paru akibat kuman mycobacterium tuberculosis. TBC akan
menimbulkan gejala berupa batuk yang berlangsung lama (lebih dari 3 minggu),
biasanya berdahak, dan terkadang mengeluarkan darah.
►Jemaah haji yang menderita tb dengan hasil pemeriksaan bta positif (+) tidak
dapat diberangkatkan ke tanah suci.
►Jemaah haji harus mematuhi program pengobatan tb di puskesmas atau
rumah sakit sampai hasil pemeriksaan bta negatif (-)
►Jemaah haji dapat melanjutkan program pengobatannya dan harus membawa
obat-obatan tb selama melaksanakan ibadah haji di tanah suci.
►Jemaah haji wajib memakai masker selama beribadah dan menghindari
kelelahan.
CACAR

Definisi:
Infeksi yang disebabkan virus Varicella zoster.
Penderita yang terinfeksi virus ini ditandai dengan
munculnya ruam kemerahan berisi cairan yang sangat
gatal di seluruh tubuh.

► Jemaah haji yang menderita cacar tidak dapat


diberangkatkan ke tanah suci sampai dinyatakan
sembuh.

► Jika menderita cacar di Arab Saudi maka segera


dilakukan isolasi sampai sembuh.
PNEUMONIA
► Definisi: peradangan paru-paru yang disebabkan
oleh infeksi virus atau bakteri
► Jemaah haji yang menderita pneumonia tidak
dapat diberangkatkan ke Arab saudi
► Penyakit pneumonia merupakan penyebab
terbanyak rawat inap di RSAS.

Faktor risiko pneumonia:


1. Usia
2. Lingkungan
3. Kebiasaan merokok
4. Penderita penyakit tertentu: DM, asma, PPOK,
stroke, gagal ginjal, gagal jantung.
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT
YANG BERPOTENSI WABAH
DEFINISI WABAH

Kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular


dalam masyarakat yang jumlah penderitanya
meningkat secara nyata melebihi dari pada
keadaan yang lazim pada waktu dan daerah
tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka
( Undang-undang No. 4 tahun 1984 tentang Wabah)
KOLERA
►Kolera adalah diare akibat infeksi bakteri
yang bernama vibrio cholerae.
►Kolera ditularkan melalui makanan atau
minuman yang terkontaminasi bakteri.
►Gejala: Diare yang cair dan berwarna pucat
keputihan seperti susu atau air cucian beras.),
Mual, Muntah dan Kram perut
►Pencegahan: Edukasi dan promosi kesehatan
mencakup kebersihan diri dan lingkungan, Cuci
tangan pakai sabun dengan air mengalir.
MERS (MIDDLE EAST
RESPIRATORY SYNDROME
CORONAVIRUS)
►Adalah penyakit yang menyerang sistem
pernapasan yang disebabkan oleh virus corona
►Wabah Mers-CoV pernah terjadi di Arab saudi
tahun 2013
►Gejala: Demam, Batuk, Sesak nafas, Gangguan
pencernaan (diare, mual, dan muntah), Nyeri
otot dan kadang disertai pneumonia
FAKTOR RISIKO:
• Usia lanjut PENCEGAHAN:
• Sistem kekebalan • Cuci tangan dengan air
tubuh yang mengalir pakai sabun atau
handsanitizer
menurun atau
• Hindari konsumsi daging
lemah setengah matang
• Konsumsi daging • Hindari kontak dengan
unta kurang penderita MERS COV/unta
matang atau susu • Gunakan masker dan
unta yang tidak menerapkan etika batuk
steril.
PENYAKIT EBOLA
►Ebola virus disease (EVD), atau dikenal juga dengan
sebutan ebola hemorrhagic fever (demam berdarah ebola),
merupakan penyakit mematikan akibat kebocoran vaskuler
dan gangguan pembekuan darah sehingga menyebabkan
kegagalan multiorgan dan syok hipovolemik
►Gejala Ebola:
Terjadi dalam waktu 14-21 hari setelah tertular :
Demam tinggi >38 C, Sakit kepala, Nyeri tenggorokan, Nyeri
sendi, Diare berdarah /tidak berdarah, Muntah, Tidak nafsu
makan, Kram perut.
COVID -19
Merupakan penyakit infeksi saluran
pernapasan yang disebabkan oleh Severe
Acute Respiratory Syndrome Virus Corona 2
(SARS-CoV-2)
Gejala: Demam, batuk, nyeri tenggorokan,
nyeri otot, kelelahan dan sesak napas
Pencegahan: 5M, 3T dan Vaksinasi Covid-19
MENINGITIS MENINGOKOKUS
Meningitis adalah inflamasi pada daerah meningeal
yang disebabkan oleh infeksi bakteri niseria
meningitidis.
Tanda dan Gejala:
TRIAS GEJALA MENINGITIS : Demam, Nyeri
kepala, dan Kaku kuduk
Keluhan lain yang mungkin: mual, Muntah,
Fotofobia, Penurunan kesadaran atau disorientasi.
Pencegahan: Vaksinasi MM
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
P-H-B-S

MANASIK KESEHATAN HAJI

26
Mengembangkan
perilaku hidup bersih
dan sehat.

Mencegah terjadinya
TUJUAN penularan penyakit.

Menciptakan Jemaah
haji yang sehat.

27
PHBS Manasik Kesehatan Haji
merupakan upaya untuk
memberdayakan jemaah, keluarga agar
tahu, mampu, dan mampu berperan aktif
dalam perilaku hidup bersih dan sehat.

28
MERUBAH PERILAKU MENJADI MAMPU

PENGETAHUA
SIKAP TINDAKAN
N

TAHU MAU MAMPU

29
CUCI TANGAN PAKAI SABUN

CUKUP MAKAN BUAH DAN SAYUR


INDIKATOR PHBS
BERAKTIVITAS FISIK 30 mt/HARI

PENGGUNAAN TOILET SEHAT

TIDAK MEROKOK

BUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA

MENJAGA PROTOKOL KESEHATAN


30
MANASIK KESEHATAN HAJI

MATERI EDUKASI : PENYAKIT TIDAK MENULAR

PUSAT KESEHATAN HAJI


SEKRETARIAT JENDERAL
KEMENTERIAN KESEHATAN
Sumber gambar: Haramain.info
HIPERTENSI

Sumber gambar: Hellosehat.com


HIPERTENSI

  
Penyakit terbanyak Stress fisik dan mental Hipertensi  factor
pada jemaah haji meningkatkan tekanan darah risiko gagal jantung,
gagal ginjal, dan
Sumber gambar: Hellosehat.com stroke
HIPERTENSI :
Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg

Faktor Risiko:
• yang tak bisa dimodifikasi seperti jenis kelamin,
umur dan riwayat keluarga (genetik)
• yang bisa dimodifikasi seperti kurang aktivitas
fisik, merokok, konsumsi garam dan lemak
berlebih, obesitas, konsumsi alkohol, dan stres
TIPS BAGI JEMAAH HAJI HIPERTENSI
SAAT IBADAH HAJI:
• Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter. Cek tensi secara
mandiri atau manfaatkan pos kesehatan kloter. (3 kali seminggu)
• Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur sesuai petunjuk
dokter. Bawa obat persediaan selama di Arab Saudi.
• Tetap menjaga kebiasaan makan dengan gizi seimbang dengan mengkonsumsi
makanan yang didapat dari katering. Minum air putih 1 gelas (200 mL) tiap jam.
Hindari kafein dan minuman bersoda.
• Upayakan aktifitas fisik yang aman. Hindari kelelahan terutama saat
beribadah. Jangan memaksakan diri dan istirahat yang cukup (6-8 jam).
• Hindari asap rokok dan Kelola stres dengan baik.
Sumber: p2ptm.kemkes.go.id
DIABETES/
KENCING MANIS

Sumber gambar: hellosehat.com


DIABETES/
KENCING MANIS

Makan tidak tepat waktu, kurang


istirahat, dan kurang minum air Diabetes  komplikasi (ulkus
Penyakit terbanyak ke-3 putih  dehidrasi, kelelahan, diabetic, kerusakan saraf, stroke,
Jemaah haji Indonesia hipoglikemi /hiperglikemi, penyakit jantung koroner dan
kambuhnya penyakit kronis kerusakan ginjal)

Sumber gambar: hellosehat.com


Diabetes adalah penyakit kronis
yang ditandai dengan kadar gula darah
di atas nilai normal (>200 mg/dl)

3 Gejala utama Diabetes:


• poliuria (sering buang air kecil)
• polidipsia (sering haus), dan
• polifagia (banyak makan/ mudah lapar).

Selain itu sering pula muncul keluhan penglihatan


kabur, koordinasi gerak anggota tubuh terganggu,
kesemutan pada tangan atau kaki, timbul gatal-gatal
yang seringkali sangat mengganggu (pruritus), dan
berat badan menurun tanpa sebab yang jelas.
TIPS BAGI JEMAAH HAJI DIABETES SAAT IBADAH HAJI:
• Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter. Cek gula darah secara
mandiri atau manfaatkan pos kesehatan kloter. (2 kali seminggu)
• Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur sesuai petunjuk
dokter. Bawa obat persediaan selama di Arab Saudi.
• Tetap menjaga kebiasaan makan dengan mengkonsumsi makanan yang didapat
dari katering. Bawa makanan ringan seperti permen gula atau kurma saat
beraktivitas dan dikonsumsi jika mengalami gejala hipoglikemi seperti lemas,
pusing, mual, dan keringat dingin. Minum air putih 5-6 botol @600mL per hari.
• Upayakan aktifitas fisik yang aman. Hindari kelelahan terutama saat beribadah.
Jangan memaksakan diri dan istirahat yang cukup (6-8 jam). Gunakan selalu alas
kaki saat beraktivitas. Pastikan untuk mencuci dan mengeringkan kaki setiap hari
dan rajin membersihkan luka (jika ada). Gunakan pelembab kulit.
• Hindari asap rokok dan Kelola stres dengan baik.
Sumber gambar: hellosehat.com
PENYAKIT JANTUNG
KORONER
• Penyakit terbanyak no. 4 Jemaah Haji
Indonesia
• Aktivitas yang berat dan kurang istirahat
kelelahan memicu timbulnya PJK
Tanda dan gejala khas PJK adalah keluhan
rasa tidak nyaman di dada atau nyeri dada
(angina) yang berlangsung selama lebih dari 20
menit saat istirahat atau saat aktivitas yang
disertai gejala keringat dingin atau gejala
lainnya seperti lemah, rasa mual, dan pusing

FAKTOR RISIKO PJK:


• Umur • Diabetes Melitus
• Jenis Kelamin • Kurang aktivitas fisik
• Keturunan/ras • Berat badan lebih dan obesitas
• Merokok • Diet yang tidak sehat
• Dislipidemia • Stres
• Hipertensi • Konsumsi alkohol berlebih
PERTOLONGAN PERTAMA PJK:
• Posisikan setengah duduk (tubuh
bagian atas lebih tinggi 20 - 30 derajat)
dan segera membawa ke rumah sakit
• Tenangkan penderita

• Berikan obat golongan nitrat (seperti


Isosorbid dinitrat, cedocard, nitral atau
farsorbid) di bawah lidah. Dapat
diberikan beberapa kali hingga
penderita mendapat pertolongan di
rumah sakit
TIPS BAGI JEMAAH HAJI PJK
SAAT IBADAH HAJI
• Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter. Cek tensi dan gula darah
secara mandiri atau manfaatkan pos kesehatan kloter. (3 kali seminggu)
• Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur sesuai petunjuk dokter.
Bawa obat selama di Arab Saudi.
• Tetap menjaga kebiasaan makan dengan gizi seimbang dengan mengkonsumsi
makanan yang didapat dari katering. Batasi konsumsi garam maksimal 1 sendok teh,
gula/karbohidrat kurang dari 4 sendok teh dan lemak/minyak goreng kurang dari 5
sendok perhari.
• Upayakan aktifitas ibadah yang aman. Dianjurkan menggunakan alat bantu seperti
kursi roda atau skuter elektrik saat beribadah dengan aktivitas fisik yang berat
seperti tawaf, sai, dan lontar jamrah.
• Hindari asap rokok dan kelelahan.
PENYAKIT
PARU
OBSTRUKSI
KRONIK

Sumber gambar: freepik.com


Menurut data Pusat Kesehatan Haji
• Nomor 1 jenis penyakit terbanyak pada
rawat inap RSAS (2019)
• Nomor 2 penyakit penyebab wafat dengan
Respiratory Disease (2019)

Aktivitas fisik yang berat, kelembaban


udara yang rendah, cuaca panas yang
ekstrim, debu, dehidrasi dan gangguan
saluran pernapasan dapat
menyebabkan eksaserbasi penyakit
paru kronik

Sumber gambar: freepik.com


Penyakit Paru Kronik dikenal sebagai Penyakit Paru
Obstruktif Menahun. Penyakit ini menghalangi aliran udara
dari paru-paru karena terhalang pembengkakan dan lendir
atau dahak, sehingga sulit bernapas.
Tanda atau gejala:
• Sesak napas
• Batuk-batuk kronis
• Spum (batuk berdahak)

Pada PPOK eksaserbasi akut, maka gejala lebih parah:


⮚ Sesak Napas Akut
⮚ Disertai Menggigil
⮚ Batuk Bertambah dan Sputum Meningkat (Dahak)
⮚ Perubahan Perilaku Fisik (Biasanya ciri fisik seperti
lesu, lemas ataupun depresi merupakan efek samping
dari PPOK).
Sumber gambar: freepik.com
TIPS BAGI JEMAAH HAJI PPOK SAAT IBADAH HAJI:
• Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter. Manfaatkan Pos Kesehatan
Kloter.
• Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur sesuai petunjuk dokter.
Bawa obat selama di Arab Saudi. Lakukan latihan pernapasan pursed lips dan
diafragma secara rutin di hotel
• Tetap menjaga kebiasaan makan dengan gizi seimbang dengan mengkonsumsi
makanan yang didapat dari katering. Sering minum air putih 5-6 botol @600mL perhari
• Upayakan aktifitas fisik yang aman. Sangat dianjurkan menggunakan alat bantu seperti
kursi roda atau skuter elektrik saat beribadah dengan aktivitas fisik yang berat seperti
tawaf dan sai. Melontar jamrah dapat diwakilkan.
• Hindari asap rokok , debu, atau bulu binatang. Pakai masker setiap keluar ruangan dan
menjaga jarak dengan orang yang sakit batuk/pilek
Sumber gambar: freepik.com
Pernapasan Diafragma (Pernapasan Perut)

1. Letakkan satu tangan di atas perut dan satu


tangan lainnya di dada atas.
2. Fokuskan pernapasan di perut.
3. Saat tarik napas, posisi tangan di perut harus
terangkat.

Saat buang napas, posisi ketinggian tangan di perut


harus lebih rendah.

Sumber gambar: freepik.com


Pengelolaan Stres
Bagi Jemaah Haji

Pusat Kesehatan Haji – Kemenkes RI


Apa Itu Stres??
Reaksi seseorang baik secara fisik maupun emosional apabila ada perubahan dari
lingkungan yang mengharuskan seseorang menyesuaikan diri (Kemenkes RI)

Apa Saja Gejala


Stres??

Gangguan Psikis seperti Gangguan Fisik seperti


mudah cemas, mudah sakit kepala, sulit tidur,
emosi, depresi sulit konsentrasi, mual,
sesak nafas
Penyebab Stres

Faktor Faktor
Biologis 01 04 Lingkungan

Faktor Kepercayaan
Psikologis 02 05 dan Budaya

Faktor
Faktor Sosial 03 06 Spiritual
Gangguan Kesehatan Mental Yang Sering
Menimpa Jemaah Haji

Demensi
Stres Depresi Delirium
a
gangguan suasana
Stres dapat dipicu Kondisi penurunan daya ingat dan hati (mood) yang Kesulitan dalam berpikir, mengingat,
oleh Berbagai Faktor ditandai dengan berkonsentrasi, tidur dan
cara berpikir, yang berdampak pada
seperti lingkungan perasaan sedih berkurangnya kesadaran terhadap
gaya hidup, kemampuan
dan kondisi lainnya yang mendalam lingkungan sekitar yang disebabkan
bersosialisasi, hingga aktivitas sehari-
dan rasa tidak perubahan yang cepat dalam fungsi
hari. Sebagian besar penderita adalah otak yang terjadi bersamaan
Jemaah haji lanjut usia. peduli
dengan penyakit mental atau fisik.
Pemicu Stres Pada Jemaah Haji
Sebelum Berangkat Saat Ibadah
Masa Orang
Tunggu Baru
Masa tunggu yang lama Bertemu dengan orang baru dari
membuat cemas dan ragu berbagai daerah/negara dengan
karakter yang berbeda-beda

Dehidras
Kesehatan
Khawatir penyakit kambuh
i
Dehidrasi pemicu terbesar
di Arab Saudi
stress di Arab Saudi

Lingkungan dan
Keluarga Cuaca
Perbedaan lingkungan dan
Berpisah dengan Keluarga Cuaca yang mencolok dan
dalam waktu cukup lama jarak hotel yang jauh dapat
memicu stress
Sikap Mental Positif Mencegah Stres di Arab
Saudi
Fokus pada Ibadah Hindari Berfikir
Inti Negatif
Mempersiapkan fisik dan Berpikir negatif akan
mental untuk menjalankan menambah beban pikiran
ritual Haji sesuai syariat

Hindari Aktivitas Fisik


Berbagi
yang Berlebihan Membantu orang lain yang
Membatasi kegiatan fisik yang berlebihan membutuhkan
yang dapat menyebabkan kelelahan

Memiliki Teman
Konsultasi
Cerita
Bercerita dengan teman yang Konsultasi dengan tenaga
dapat dipercaya tentang kesehatan apabila merasakan
masalah yang dihadapi gejala stress
Cara Mengelola Stres Pada Jemaah Haji
Berdzikir dan
Dan jangan Lupa Istirahat
Berdoa
Minum Air Istirahat yang cukup
Berdzikir dan Berdoa dapat membantu
dapat menenangkan Sesuai Anjuran
mengurangi stres
hati dan pikiran

Pola Hidup Aktivitas


Sehat Fisik
Terapkan pola hidup
Beraktivitas fisik atau
sehat seperti tidak
berolahraga ringan
merokok, PHBS,
dapat mencegah stres
makan makanan
bergizi
Pusat Kesehatan Haji
GIZI SEIMBANG
BAGI JEMAAH HAJI
Kementerian Kesehatan RI
DEFINISI
● Gizi seimbang adalah susunan makanan
sehari–hari yang mengandung zat-zat
gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan tubuh, dengan
memerhatikan prinsip keanekaragaman
atau variasi makanan, aktivitas fisik,
kebersihan, dan berat badan (BB) ideal.

● Kesehatan gizi meliputi


makan makanan bergizi, diet sesuai
kondisi kesehatan dan pantangan
makanan bagi penyakit tertentu yang
diderita Jemaah Haji.
TUJUAN
Mempertahankan dan
n dan
meningkatkan kesehata a dan
, selam
kondisi tubuh sebelum
ibadah haji
sesudah melaksanakan
Pesan Gizi di Indonesia

• Mengikuti program “ISI PIRINGKU” yaitu program


untuk memahami porsi makan yang tepat untuk
memenuhi kebutuhan gizi. Porsi Isi piringku terbagi
menjadi 2 bagian: Bagian pertama 2/3 karbohidrat dan
1/3 lauk pauk. Bagian kedua 2/3 sayuran dan 1/3 buah-
buahan.
• Menu makanan disesuaikan dengan budaya setempat

• Makan makanan dengan pola gizi seimbang.


Here is where your presentation begins
• Minumlah cairan minimal 2,5 liter per hari atau 4 botol
@ 600 ml setiap hari.
Contoh Menu sehari-hari
Pagi Siang Malam
Nasi Putih/ Pengganti Nasi Putih/Pengganti Nasi Putih/ Pengganti

Telur Dadar Ayam Panggang Ikan Goreng

Tempe Goreng Perkedel Tahu Tempe Bacem

Tumis Buncis Wortel Sup Sayuran Sayur Lodeh

Pepaya Jeruk Pisang

Snack/10.00 WIB Snack/14.00 WIB

Bubur Kacang Ijo Jus Buah + Roti


Pesan Gizi Seimbang Bagi Jemaah Haji dengan Komorbid

Diet Diabetes Mellitus


Jenis makanan utama yang dikonsumsi dapat
disesuaikan dengan konsep piring makan
model T:
● ½ piring berisi sayur dan buah-buahan
(ketimun, labu siam, tomat, wortel, bayam,
dll)
● ¼ piring berisi karbohidrat (nasi, kentang,
jagung, ubi, singkong, dll)
● ¼ piring berisi protein (ikan, telur, tempe,
tahu, kacang hijau, kacang merah, dll).
Sumber: P2PTM Kemenkes RI
Mengontrol Penyakit Penyerta Pada Jemaah Haji Dengan
Pembatasan Asupan Gula, Garam Dan Lemak
 Batasi Asupan Gula < 4 sendok teh perhari.
 Seorang Diabetisi, Konsumsi Gula Hanya Dibolehkan
Sebagai Bumbu
 Batasi Asupan Garam 1 sendok teh perhari.
 Untuk seorang Penderita Hipertensi tidak
dibolehkan lagi mengonsumsi semua Makanan dan
Minuman Olahan yang tinggi Natrium.
 Batasi Asupan Lemak/minyak maksimal 5 sendok
teh
 Untuk Penderita Penyakit Jantung Koroner tidak
dibolehkan lagi mengonsumsi makanan yang diolah
dengan cara digoreng.

Sumber: Indonesia Sport Nutritionist Association (ISNA)


PESAN GIZI di Perjalanan
• Hindari kopi, teh, dan minuman bersoda.
• Minum air putih minimal 200 ml per jam (1
gelas per jam.
• Membatasi konsumsi makanan atau
minuman yang banyak menghasilkan gas
sebelum atau selama penerbangan, seperti
sayur kol, ubi, durian, minuman bersoda/soft
Here is where your presentation begins
drink, makanan berlemak tinggi dan pedas.
Pesan Gizi Selama di Arab
Saudi
• Konsumsi makanan tepat waktu
• Perhatikan label kemasan pada kotak makanan
• Minum air putih 5 – 6 botol @ 600 ml sehari. Setelah aktivitas di
luar hotel, minum 1 botol @ 600 ml yang telah dicampur dengan
1 sachet oralit.
• Minum air zamzam dan konsumsi makanan ringan seperti kurma
atau roti untuk menambah energi.
• Hindari makanan/ minuman yang mengandung kafein, minuman
bersoda dan gula tinggi seperti kue manis, biscuit sirup, dan
lainnya.
• Membawa makanan ringan seperti permen gula atau kurma saat
Here
beraktivitas is where
berat dan your presentation
konsumi begins
jika mengalami gejala
hipoglikemi, seperti lemas, pusing, mual, dan keringat dingin.
Tips mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi:

“Makan dan Minumlah sesuai kebutuhan


dengan pola gizi seimbang agar kondisi tubuh
bugar untuk mendukung pelaksanaan
ibadah Haji”
Masalah yang sering terjadi terkait gizi di Arab Saudi
dan Pencegahannya
Minum air putih 1 gelas (200 ml) tiap jam agar tidak
• Dehidrasi 1 dehidrasi.

Membawa makanan ringan seperti permen gula


• Hypoglikemi 2 atau kurma saat beraktivitas berat dan konsumi jika
mengalami gejala hipoglikemi

Minum air zamzam dan konsumsi makanan ringan


• Kelelahan 3 seperti kurma atau roti untuk menambah energi.

• Kurang nafsu makan 5


Konsultasi dengan dokter TKH dan ahli gizi (PPIH
Arab Saudi)

• Keracunan makanan 6
Sesegera mungkin konsumsi makanan yang telah
diberikan, periksa tanggal dan jam kadaluarsa.
Sehat Selama Penerbangan
Latar Belakang
• Perbedaan lingkungan udara dengan darat sehingga
manusia harus mengalami penyesuaian selama di pesawat.
• Perjalanan Jemaah Haji ke Arab Saudi memerlukan waktu
9-12 jam.
• Perjalanan akan mempengaruhi kondisi kesehatan
Jemaah karena beberapa keadaan Jemaah Haji sakit dapat
menjadi berat
TUJUAN

Untuk mencegah gangguan


kesehatan yang dapat timbul
selama penerbangan pada
jemaah ataupun gangguan
yang memperberat keadaan
jemaah yang mempunyai
penyakit sebelumnya
Risiko Gangguan Kesehatan Selama Perjalanan

Hipoksia Dehidrasi

DV
Mabuk Udara
T

Jetlag Trapped Gas


H i p o k si a P en y eb ab :
a. Penambahan ketinggian tanpa
penambahan oksigen yang
mencukupi, kegagalan alat bantu
napas atau penurunan tekanan
ka bin pesaw a t se ca ra t iba- t iba .

b. Kondisi ya ng mengga nggu


kemampuan darah untuk membawa
oksigen dapat menyebabkan
Gejala hipoksia sering tidak disadari, onset timbul hipoksia ( misa l: a nemia , P P O K,
perlahan pada ketinggian di atas 10.000 kaki . ka rbonmonoksida da n oba t-
oba ta n tertentu).
Pe n a n ga n a n h i p o k si a d i l a k u k a n d e n ga n
p e m b e r i a n ok s i ge n t a m b a h a n .
Deep Vein Thrombosis
Pencegahan:
a. Menggerak-gerakan kaki,
sehingga bisa menjaga sirkulasi
darah dan mencegah pembekuan.

b. Hindari menyilangkan kaki dan


jika sulit untuk berjalan, gerakkan
kaki seperti memutar.

c. Peregangan tubuh setiap 3


jam sekali dengan durasi selama
5 menit
Penyesuaian umumnya lebih cepat jika
penerbangan dilakukan ke arah barat
dibandingkan penerbangan ke arah timur

Cara Mengatasi:

1) M enyesuaikan dir i de nga n te mpat tujuan.


H indar i kopi, te h dan m inuman be r soda.
2) Nikmati perjalanan
3) M inum air putih m inim al 200 m L/ ja m ( 1
ge las/ jam).
4) Usahakan tetap terjaga satu jam sebelum
5) mendarat.
6) Posisikan badan senyaman mungkin dan
isti rahat yang cukup.
ra si /
De hid
r an gan
keku an
Pakai kaos Gunakan
cair
kaki/baju pelembab
hangat/selimut Kadar kelembaban di dalam
kabin rendah (kurang dari
20%)

Minum 200 Tidak menahan


mL/jam kencing
VLOG

Penggunaan Toilet di Pesawat Peregangan di


Perjalanan/Kendaraan
A Meminum obat anti mabuk
seperti Dimenhydrinate
(ANTIMO)

B Batasi konsumsi
makanan atau
minuman yang banyak
Ma buk ud a ra menghasilkan gas
(Air Mo tio n Sic kness) sebelum atau selama
penerbangan
Koordinasi mata dan sistem
vestibular di telinga dalam
tidak bekerja selaras dalam
mengirimkan informani ke C Longgarkan sabuk
otak
pengaman yang
D dipakai
Nyeri pada Nyeri pada telinga terjadi pada saat
telinga awal terbang dan mendarat
Nyeri dapat diatasi dengan
gerakan menelan, mengunyah atau
menguap
Bila masih belum membaik, maka
Manuver Valsava dapat dilakukan.
Pada jemaah dengan infeksi telinga,
hidung atau sinus yang ringan, perlu
diberikan dekongestan untuk mengurangi
edema mukosa.
Hindari makanan dan minuman
Perut Kembung yang mengandung gas
sebelum terbang
Riwayat dyspepsia, perlu
disiapkan antasida
VLOG

Pesan Sehat Haji di


Pesawat
K3JH
Kartu
Kewaspadaan
Kesehatan Jemaah
Haji
DEFINISI
 Kartu yang berisi informasi kesehatan jemaah haji
setelah pulang dari Arab Saudi
 Kartu diberikan kepada jemaah haji di debarkasi haji
Apa yang dilakukan
jemaah haji
 Istirahat cukup dan dianjurkan untuk melakukan karantina mandiri selama 14
hari sejak tiba di tanah air.
 Mencatat gejala penyakit yang dialami seperti demam, mual, muntah, batuk,
sesak dan kaku kuduk dalam 14 hari sejak kedatangan di Tanah Air.
 Segera berobat ke puskesmas & rumah sakit terdekat jika sakit.
 Jemaah haji menyerahkan K3JH kepeda Petugas Puskesmas/RS
 Bila dalam 14 hari jemaah tetap sehat maka tetap diminta menyetor kartu
tersebut ke Puskesmas.
Apa yang dilakukan Petugas Puskesmas

 Memantau kondisi kesehatan jemaah haji selama 14 hari.


 Memberi pengobatan kepada jemaah haji sakit.
 Memberi pelayanan rujukan jika diperlukan.
 Memasukan data jemaah haji ke Siskohatkes.
Penyakit Menular yang Perlu
Diwaspadai

 Meningitis.
 Mers Cov.
 Ebola.
 Kolera.
 Covid-19
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai