Anda di halaman 1dari 62

Nama Puskesmas:

Unit:
Tanggal:

1 Judul/Nama indikator Judul singkat yang spesifik mengenai indikator apa yang
menyebutkan satuan pengukuran.
2 Dasar Pemikiran/Alasan memilih Dasar pemilihan indikator, yang berasal dari ketentuan p
analisis situasi.
3 Dimensi Mutu o efektif o keselamatan
(Bisa lebih dari satu) (effective) pasien (safe)

o efisien o adil (equitable)


(efficient)
4 Tujuan Hasil / tujuan yang ingin dicapai dengan melakukan indi
5 Definisi operasional Batasan pengertian yang dijadikan pedoman dalam mela
untuk menghindari kerancuan
6 Tipe indikator o Input o Proses

7 Satuan pengukuran Standar atau dasar ukuran yang digunakan, antara lain:
waktu.
8 Numerator Jumlah subjek atau kondisi yang ingin diukur dalam pop
karakteristik tertentu
9 Denominator Semua peluang yang ingin diukur dalam populasi atau sa
10 Target pencapaian Sasaran yang telah ditetapkan untuk dicapai
11 Kriteria
a. Kriteria Inklusi karakteristik subjek yang memenuhi kriteria yang ditent
b. Kriteria Eksklusi Batasan yang mengakibatkan subjek tidak dapat diikutk
12
Formula/Rumus
13 Desain/Metode pengumpulan data o Retrospektif. o Observasi. Eg :
Eg : px DM Pengamatan dari
diteliti pola hasil wawancara
hidup, pola survei, form data
makan, stres
dan fx lain.

14 Sumber data Asal data yang diukur eg. Rekam medis/form observasi,

15 Besar Sampel Jumlah data yang harus dikumpulkan agar pengukuran m


Menyesuaikan kaidah statistik.
Melakukan o Tidak
sampling:
Probability o Simple random
Sampling sampling. Eg :
semua
anggotapopulasi
berpeluang mjd
sampel

Non Probability o Insidental


16 Cara Pengambilan Sampel Sampling sampling.
Ketemu anggota
populasi lgsg jdi
sampel

Periode pengumpulan data Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan pengum
17 bulan.
18 Penyajian data/rencana analisis o Diagram o Diagram garis
(Bisa lebih dari satu) batang
19 Periode Analisis dan Pelaopran Data Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan analisis
setiap bulan dan setiap triwulan.
20 Penanggung jawab Petugas yang bertanggung jawab untuk mengkoordinir u
ditetapkan.
ik mengenai indikator apa yang akan diukur tanpa
ngukuran.
or, yang berasal dari ketentuan peraturan, literatur, data,

o berorientasi o tepat-waktu
kepada pasien (timely)
(people-centred)

o terintegrasi
(integrated)
dicapai dengan melakukan indikator mutu
g dijadikan pedoman dalam melakukan pengukuran indikator
ncuan
o Outcome o Proses & Outcome

an yang digunakan, antara lain: jumlah, prsentase, dan satuan

isi yang ingin diukur dalam populasi atau sampel yang memiliki

in diukur dalam populasi atau sampel


apkan untuk dicapai

g memenuhi kriteria yang ditentukan


atkan subjek tidak dapat diikutkan dalam pengukuran

X 100%
o Concurrent
pengambilan
data kualitatif
dan kuantitaf yg
dikombinasikan

. Rekam medis/form observasi, survei, ceklis PIS PK

dikumpulkan agar pengukuran menjadi representatif.


atistik.
o Ya

o Systematic
random sampling
: populasi
diurutkan, kmdn
sampel diambil
dalam urutan
tertentu

oPurposive oSnowball
sampling. sampling.
Berdasarkan Peneliti tidak
pertimbangan tahu populasi>
peneliti. Sbg bertemu 1 yg
survey awal sesuai kriteria>
penelitian bertanya kpd
sampel pertama
utk dpt sampel
lainnya.

apkan untuk melakukan pengumpulan data, contohnya tiap

o Diagram pai o Lainnya (sebutkan)

apkan untuk melakukan analisis dan pelaporan data , contoh:


riwulan.
ng jawab untuk mengkoordinir upaya pencapaian target yang
Kolom1 Kolom2
Kolom1 Kolom2

PROFIL INDIKATOR MUTU

Ruang/Program R.Gigi

standar Indikator Mutu Pelayanan Puskesmas

Judul Indikator kelengkapan pengisian rekam medis di ruang gigi

1.Permenkes tentang keselamatan pasien. Setiap pasien yang


mendapatkan pelayanan harus terisi lengkap data rekam medis sebagai
Dasar Pemikiran/Alasan Pemilihan bukti pelayanan , dan mencegah terjadinya tertukarnya identitas pasien di
Indikator kemudian hari.

Dimensi Mutu keselamatan pasien, utamakan pasien

mengukur tingkat kelengkapan pengisian rekam medis di ruang gigi sebagai


indikator keselamatan dalam pelayanan pasien untuk menghindari terjadi
Tujuan human error sebelum, selama maupun sesudah pelayanan
kelengkapan pengisian rekam medis di ruang gigi adalah mengisi, data
pasien dalam bentuk SOAP dalam Asesmen gigi beserta odontogram dan
pemberian informasi kepada pasien yang mendpaat perawatan di ruang
Definisi Operasional gigi.

Tipe Indikator input proses

Satuan Pengukuran persentase

seluruh jumlah rekam medis pasien yang telah disi secara lengkap di ruang
Numerator gigi

Denominator seluruh jumlah rekam medis pasien yang dirawat di ruang gigi

Target Pencapaian 90%

Kriteria Inklusi dan eksklusi seluruh pasien yang mendapat pelayanan di wilayah kerja pkm
kriteria eksklusi

seluruh jumlah rekam medis pasien yang telah disi secara lengkap di ruang gigi
X 100%
seluruh jumlah rekam medis pasien yang dirawat di ruang gigi
Formula Pengukuran

Desain Pengumpulan Data observasi

Sumber Data rekam medis

Populasi Atau Sampel total sampel

Frekuensi Pengumpulan Data harian

Periode Waktu Pengumpulan data bulanan

Periode Waktu Pelaporan Data bulanan

Penyajian Data tabel dan grafik beserta analisis


Form Kelengkapan isi Rekam Medis Ruang Gigi

No. Sampel No.rekam medis Identitas pasien SOAP Paraf dan tanggal

Instrumen Pengambilan Data

Penanggung Jawab Indikator PJ ruang gigi (drg. Rizki)


Laboratorium Lansia

Indikator Mutu Pelayanan Puskesmas Indikator Mutu Pelayanan Puskesmas

Ketepatan penggunaan APD (handscoon) pada setiap pemeriksaan


laboratorium. Penyelenggarakan pelayanan kesehatan lansia

Meningkatnya cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan lanjut usia

untuk meminimalisir resiko terjadinya kecelakaan kerja dan infeksi


nosokomial
Efektifitas Efektifitas, Efisien, Kenyamanan

ketepatan menggunakan apd (handscoon) pada setiap pasien yg meningkatkan derajat kesehatan lanjut usia untuk mencapai lanjut usia
melakukan pemeriksaan laboratorium. bertujuan untuk menghindari resiko yang sehat, mandiri, aktif, produktif dan berdayaguna bagi keluarga dan
kecelakaan kerja. sehingga mutu laboratorium dapat meningkat. masyarakat.
setiap pasien datang. melakukan pemeriksaan laboratorium. petugas suatu kegiatan penyelenggaraanpelayanan kesehatan lansia sehingga
laboratorium wajib menggunakan handscoon dalam melaksanakan terciptanya lansia yang sehat, mandiri, aktif, produktif dan berdayaguna
pemeriksaan. baik pengambilan sampel maupun pengerjaan sampel. bagi keluarga dan masyarakat.

output output

persen persentase

jumlah total pasien laboratorium. sama dengan jumlah ketepatan


Jumlah posyandu yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan lansia
penggunaan apd pada pemeriksaan laboratorium

Jumlah posyandu yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan lansia

100% 100%

Jumlah / total kasus / penyakit berpotensi wabah

jumlah masyarakat yang ikut pelayanan kesehatan


Jumlah / total kasus / penyakit berpotensi wabah

ceklis register ketepatan penggunaan APD jumlah masyarakat yang ikut pelayanan kesehatan

observasi, wawancara,

laporan bulanan lansia

buku register jumlah pasien lansia yang ada di wilayah kerja puskesmas sebakung taka
pasien laboratorium
sesuai dengan kebutuhan

1 bulan 1 tahun

buku register. persentase 1 bulan

data tertulis dalam bentuk diagram atau grafik lalu di analisis


No. Jumlah siswa kelas I,VI , X Jumlah
pemeri
No. Jumlah siswa kelas I,VI , X Jumlah
pemeri
ggal

observasi, wawancara,

idzni shabrina maharani, amd.AK penanggung jawab program lansia


UKS Promkes

Indikator Mutu Pelayanan Puskesmas Indikator Mutu Pelayanan Puskesmas

penjaringan kesehatan siswa SD,SMP,SMA dan setingkat oleh tenaga


penyuluhan kunjumgan posyandu rutin setiap bulan
kesehatan

data laporan posyandu aktif tahun 2021 menunjukkan


rendahnya rata rata angka balita yang datang ke posyandu pada
Agar mengetahui masalah kesehatan dini pada siswa/siswi posyandu di wilayah kerja pkm sebakung taka
Kualitas dan keselamatan Efektifitas, Efisien, Kenyamanan

Untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta anak didik serta


membentuk prilaku hidup sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah

Untuk Meningkatkan angka balita yang datang ke posyandu pada


setiap posyandu di wilayah kerja Puskesmas Sebakung Taka
Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat adalah cakupan suatu kegiatan atau usaha untuk menyampaikan pesan
siswa kelas 1 SD dan setingkat, kelas VII SMP dan setingkat, serta kelas X pentingnya rutin posyandu setiap bulan kpd ibu ibu balita peserta
SMA/K dan setingkat, yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan posyandu dengan harapan dengan adanya pesan dpt
atau tenaga terlatih (guru uks/dokter kecil) melalui penjaringan kesehatan memperoleh pengetahuan ttg pentingnya posyandu rutin setiap
di sekolah pada kurun waktu tertentu. bulan, yg akhirnya pengetahuan tsb dpt merubah perilakunya.

output output

persentase jumlah

Jumlah murid kelas 1 SD dan setingkat, kelas VII SMP dan setingkat, kelas X
SMU/K dan setingkat, yang diperiksa kesehatannya melalui penjaringan
jumlah posyandu yang dilakukan penyuluhan
kesehatan oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru uks/dokter
kecil) di sekolah pada suatu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu.

Jumlah semua murid kelas 1 SD dan setingkat, kelas VII SMP dan setingkat,
kelas X SMU/K dan setingkat di sekolah pada satu wilayah kerja dalam
kurun waktu yang sama

13
100%

murid kelas 1,VII dan X sederajat yang mendapat pelayanan skrining posyandu yang dilakukan penyuluhan pentinngnya kunjungan rutin balita
kesehatan tiap bulan
jumlah murid kelas 1,VII dan X sederajat yang mendapat pelayanan skrinin

jumlah posyandu yang dilakukan penyuluhan


jumlah murid kelas 1,VII dan X sederajat yang mendapat pelayanan skrining
kesehatan di satuan pendidikan dasar DIBAGI jumlah semua murid kelas
1,VII,X sederajat yang mendapat pelayanan skrining kesehatan di satuan
pendidikan dasar
rekapitulasi pencatatan dan pelaporan
observasi

Form skrining uks laporan penyuluhan


siswa kelas 1,VII dan X sederajat
posyandu

Sekali setahun sesuai dengan kebutuhan

1 kali setahun 1 bulan

1 kali setahun 1 bulan

data tertulis data tertulis

No. Jumlah siswa kelas I,VI , X Jumlah siswa kelas I, VII, X yang mendapat
pemeriksaan
No. Jumlah siswa kelas I,VI , X Jumlah siswa kelas I, VII, X yang mendapat No NAMA 8 PRINSIP TEPAT PEMBERIAN OBAT
PASIEN TEPAT TEPAT TEPAT TEPAT TEPAT TEPAT T
pemeriksaan PASIEN OBAT DOSIS WAKTU RUTE INFO RE

Form skrining

Radiana,A.Md.KG Promkes
Apotek

Indikator Mutu Pelayanan Puskesmas

ketepatan pemberian obat

Untuk meminimalisir resiko terjadinya kesalahan pemberian obat kepada pasien di apotek
Ketepatan pemberian obat kepada pasien adalah kegiatan yang dilakukan dalam meningkatkan
kriteria penggunaan obat rasional antara lain tepat diagnosis,tepat indikasi penyakit, tepat memilih
obat, tepat dosis, tepat kondisi pasien, waspada efek samping dan efektif

Tergambarnya kejadian kesalahan dalam pembeian obat yang dapat mengakibatkan terjadinya hal-
hal yang tidak diharapkan
Kesalahan pemberian obat meliputi :1. salah dalam memberikan jenis obat2. salah dalam
memberikan dosis dan aturan minum 3.salah pasien 4. salah jumlah obat

Proses dan outcome

persen

Jumlah seluruh pasien ruang farmasi yang disurvei, dikurangi jumlah pasien yang mengalami
kesalahan pemberian obat

Jumlah seluruh pasien farmasi yang di survei

100%

seluruh resep yang masuk di ruang farmasi dan Resep yang ditunda
Jumlah seluruh pasien ruang farmasi yang disurvei -J umlah pasien yang mengalami kesalahan pemberian obat : jumlah seluruh pasien yang
di survei X100%

ceklis ketepatan pemberian obat

Resep
seluruh resep yang masuk di ruang farmasi dan Resep yang ditunda

setiap bulan

setiap hari

1 bulan sekali

Dalam bentuk diagram atau grafik lalu dianalisis


No NAMA 8 PRINSIP TEPAT PEMBERIAN OBAT
PASIEN TEPAT TEPAT TEPAT TEPAT TEPAT TEPAT TEPAT TEPAT
PASIEN OBAT DOSIS WAKTU RUTE INFO RESPONS DOK

Penanggung Jawab Pengumplan data mutu Ruang pelayanan Farmasi


Surveilans Gizi Masyarakat

Indikator Mutu Pelayanan Puskesmas Indikator Mutu Pelayanan Puskesmas

KLB ditangani <24 jam Balita yang di timbang naik berat badannya (N/D)

Untuk memperoleh status gizi balita secara akurat dan peningkatan


kunjungaan pada kegiatan penimbangan

Untuk meminimalisir kesakitan, penularan dan kematian yang


berhubungan dengan KLB
Efektifitas, Efisien, Kenyamanan Preventif, promotif, efisiensi

Melakukan pemantauan kenaikan berat badan balita diposyandu setiap


Menyelenggarakan Deteksi Dini KLB bagi penyakit menular bulan diposyandu guna mencegah masalah gizi di lingkungan kerja
puskesmas
Balita yang ditimbang (D) diposyandu maupun diluar posyandu yang berat
Jika ditemukan ALERT dilakukan konfirmasi selama 1x24 jam dan dilakukan
badannya naik mengikuti garis pertumbuhan pada KMS sesuai KBM disuatu
PE (penyelidikan epidemiologi) selama 1x24 jam
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

input, proses, output


output

persentase
Persentasi

Jumlah/ total kasus/ penyakit berpotensi wabah yang dilakukan PE


Jumlah balita usia 0-60 bulan naik berat badannya
(penyelidikan Epidemiologi) selama 1x24 jam

Jumlah / total kasus / penyakit berpotensi wabah Jumlah balita usia 0-60 bulan di suatu wilayah

85%
mengikuti instruksi daerah

Jumlah / total kasus / penyakit berpotensi wabah Jumlah balita usia 0-60 bulan di suatu wilayah
Jumlah / total kasus / penyakit berpotensi wabah

Jumlah balita naik berat badannya dibandingkan dengan jumlah balita yang
Numorator/Denominator X 100
timbang

Penimbangan Berat badan


observasi
Posyandu balita (apa yg dilihat dari posy. Balita?)
wawancara
Jumlah / total kasus / penyakit berpotensi wabah Balita

Setiap bulan
Setiap ada kasus KLB
1 Tahun
1 tahun
Setiap bulan
1 bulan

Dalam bentuk tabel dan grafik lalu di analisis dan di buat RTL
dalam bentuk diagram atau grafik lalu di analisis
Melakukan penimbangan balita

wawancara

Surveilans Nurul Firdausyah, A.Md.Gz


Rekam Medis Kesling

Indikator Mutu Pelayanan Puskesmas Indikator Mutu Pelayanan Puskesmas

Kelengkapan dan Ketetapan Isi Rekam Medis Pelaksanaan STBM di Desa

Tergambarnya tanggung jawab dokter,perawat,bidan dalam melengkapi Pendekatan untuk merubah perilaku menjadi lebih bersih dan sehat
Kelengkapan dan ketepatan
informasi berkaitan isi rekam
dengan pasien medis
baru dan adalah
Lama dikelengkapan dan
ruang Pelayanan melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan.
ketepatan isi rekam medis dengan mengisi sembilan item dalam rekam
medis dalam pelaksanaan pelayanan secara keseluruhan agar
menghasilkan pemeriksaan yang tepat dan akurat Kelengkapan dan ke efektif, efisien, mudah akses, utamakan pasien, waktu, keselamatan (terma

Untuk mewujudkan perilaku masyarakat yang higines dan saniter secara


Untuk mencegah tertukarnya rekam medis pasien dan menunjang madiri dalam rangka menigkatka derajat kesehatan masyarakat yang
keputusan dalam menentukan diagnosa dan tindakan kepada pasien setinggi-tingginya.
Kelengkapan dan ketepatan isi rekam medis adalah kelengkapan dan STBM merupakan program untuk meningkatkan sanitasi masyarakat
ketepatan isi rekam medis dengan mengisi sembilan item (?) dalam rekam melalui 5 pilar STBM yaitu : Stop buang air besar sembarangan, CTPS,
medis dalam pelaksanaan pelayanan secara keseluruhan agar Pengelolaan air minum makanan rumah tangga, pengamanan smapah
menghasilkan pemeriksaan yang tepat dan akurat rumah tangga, dan pengamana limbah cair rumah tangga.

input, proses, output input, proses, output

persentase persentase

Jumlah rekam medis yang lengkap lengkap dan tepat pengisiannya

Jumlah rumah tangga yang melaksanakan STBM

Jumlah seluruh rekam medis pasien yang dilayani di dalam kurun waktu
(bulan) yang sama.

Jumlah rumah tangga yang ada diwilayah kerja puskesmas

85% 100%

Jumlah pasien yang mendapat pelayanan di UPT Puskesmas Sebakung Taka

Jumlah rumah tangga yang melaksanakan STBM


Jumlah rumah tangga yang ada diwilayah kerja puskesmas : Jumlah rumah
rumus hitung tangga yang melaksanakan STBM

observasi, wawancara,

Catatan Rekam Medis Dari hasil pelaksanaan pendataan dan pemicuan

Seluruh Rekam medis Rumah tangga

sesuai dengan kebutuhan Sekali Setahun

Tiap Hari Sekalali Setahun

1 bulan sekali Sekali Setahun

dalam bentuk diagram atau grafik lalu di analisis dalam bentuk diagram atau grafik lalu di analisis
Cheklis Melakukan pendataan dan pemicuan

Penanggung Jawab Rekam Medis Rahmawati, SKM


imunisasi MTBM/MTBS

Indikator Mutu Pelayanan Puskesmas Indikator Mutu Pelayanan Puskesmas

Persentase melaksanakan MTBM/MTBS


IMUNISASI DASAR LENGKAP
Imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbukti paling
coast effective dalam rangka pencegahan terhadap beberapa penyakit yang
dapat di cegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu tuberculosis, difteri, pertusisi,
campak, polio, campak. Untuk meningkatkan pelyanan kesehatan balita sakit, sesua standar
pelayanan MTBM/MTBS

SDM dan keselamatan


efektif, efisien, mudah akses, utamakan pasien, waktu, keselamatan

Mengoptimalkan pelayanan pada balita sakit

Menurunkan angka kesakitan, kematian serta kecacatan akibat penyakit


yang dapat di cegah dengan imunisasi.
Memberikan pelayanan kesehatan pada balita sakit sesuai bagan
MTBM/MTBS
Bayi 0-11 bulan dengan imunisasi dasar lengkap yang meliputi imunisasi
HB0, BCG, DPT, HB, POLIO, CAMPAK

proses
otput

80%
%

Jumlah balita sakit yang di layanin sesuai bagan MTBM/MTBS

Bayi yang sudah di imunisasi

Seluruh bayi yang telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap di wilayah


Jumlah balita sakit yang di layanin sesuai bagan MTBM/MTBS
kerja puskesmas

8-%
80%

Jumlah balita sakit yang di layanin sesuai bagan MTBM/MTBS

Inklusi : bayi dibawah 1 Tahun


Jumlah bayi yang di imunisasi x 100%

pelayanan menggunakan Bagan MTBM/MTBS


Grafik IDL
rekammedis dan register mtbs
Buku KIA, Laporan imunisasi
balita sakit
Seluruh bayi yang ada di wilayah kerja puskesmas
Setiap bulan
Setiap bulan
1 Tahun
Setiap bulan
Setiap bulan
Setiap bulan

Dalam bentuk tabel dan grafik lalu di analisis dan di buat RTL
dalam bentuk diagram atau grafik lalu di analisis
Melakukan pelayanan sesuai bagan MTBM/MTBS

Melakukan imunisasi (?)

ANITA, A.Md.Keb
Susi Susanti,Amd.Kep
TB Kesjaor

Indikator Mutu Pelayanan Puskesmas Indikator Mutu Pelayanan Puskesmas

kesembuhan pasien Tb bta positif


Upaya Kesehatan Kerja dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
Imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbukti paling
coast effective dalam rangka pencegahan terhadap beberapa penyakit yang
dapat di cegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu tuberculosis, difteri, pertusisi,
campak, polio, campak.

Data SPM PMK No.4 tahun 2019 Tentang Pelayanan Kesehatan orang
dengan resiko Terinfeksi HIV

efektif, efisien, mudah akses, utamakan pasien, waktu, keselamatan efektif dan tepat waktu

Terselenggaranya pelayanan yang efektif dan mampumenyelamatkan


pasien dengan kasus pulmonologi Masyarakat Sehat Bugar dan Produktif
Persentase Capaian Indikator Penyakit TB yang dimaksudadalah angka
kesembuhan pasien TB yang menggambarkan persentase pasien TB BTA Upaya yang ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan
positif kasus baru yang sembuhdiantara pasien TB BTA positif kasus baru terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan
yang diobati oleh pekerjaan

output Output

% persentase

Pekerja Formal, Pekerja Informal, ibu Hamil, Anak Sekolah, Jemaah Haji dan
Jumlah pasien TB BTA positif kasus baru yang sembuh Lansia
Jumlah seluruh pasien TB BTA positif kasus baru yang diobat

Semua sasaran program kesehatan kerja dan olah raga

sesuai juknis dari dinkes 100%

Semua Ibu Hamil, Caten, TB dan Kelompok resiko lainnya yang berobat di
Jumah pasien TB BTA yang sembuh skrining HIV
Retrospekti Jumlah Puskesmas X 100%

Rawat jalan Retrospektif Observasional

Pasien/orang Laporan Program Kesjaor

Setiap bulan Form oencatatan dan pelaporan kesjaor

Setiap bulan Data Sasaran

Triwulan/semester/tahunan Setiap Bulan

dalam bentuk diagram atau grafik lalu di analisis Setiap Triwulan

Tanya jawab pasien menggunakan lembar skrining


Tabel
Matnur, A.Md.Kep -

Koordinator dan Pemegang Program Kesjaor


KIA Admen

Indikator Mutu Pelayanan Puskesmas Indikator Mutu Pelayanan Puskesmas

Akses pelayanan K1 Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai siklus Manajemen puskesmas

Untuk memperoleh hasil perencanaan yang sesuai pedoman manajemen


Cakupan kunjungan Antenatal K1
puskesmas

Kesenambungan Pelayanan keefektipan

Semua ibu hamil mendapat pelayanan pelayan pertama Antenatal terpadu agar penyelenggaraan upaya pelayanan di puskesmas berjalan sesuai
di trimester perramaa pedoman manajemen puskesmas
1,Melaksanakan lokakarya mini bulan pertama minggu ke 4 untuk
Capaian pelayanan K1 tidak mencapai target oleh karena tidak semua ibu
menyusun perencanaan kegiatan tahun 2023,bedasarkan analisa
hamil kontak pertama di trimester 1
kebutuhan masyarakat

input, proses, output


output

jumlah
persentase

Kontak ibu hamil pertama kali pada trimester I dengan tenaga kesehatan
Pelaksanaan lokakarya mini bulanan dilaksanakan tiap minggu pertama
yang mempunyai konpensensi untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan
setiap bulan dan pelaksanaan analisa kebutuhan masyarakat tiap bulan 12
komprehensif sesuai standar

Kontak ibu hamil pertama kali pada trimester I dengan tenaga kesehatan
yang mempunyai konpensensi untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan Tidak ada
komprehensif sesuai standar

100% 12

Jumlah ibu hamil K1 Tidak ada


Lokakarya mini yang dilaksanakan dibagi jumlah bulan

rumus hitung
Format laporan tiap bulan K1 bila ada Tidak ada

Pengumpulan jumlah data K1 tiap bulan DAUN

Seluruh ibu hamil K1 kunjungan ke tenaga kesehatan #NAME?

Setiap bulan Setiap bulan

Setiap bulan 1 Tahun

Setiap bulan Setiap bulan

Dalam bentuk data jumlah dan persentasi lalu di analisi Tidak ada
Data sasaran estimasi Dinas Kesehatan Kabupaten Paser data,undangan,absensi,dokumentasi

Laporan program KIA heri


Admen HIV , Syphillis , HbsAg

Indikator Mutu Pelayanan Puskesmas Indikator Mutu Pelayanan Puskesmas

ketepatan waktu melaporkan laporan rutin bulanan kedinas kesehatan kota terlaksananya Pemeriksaan kesehatan orang dengan resiko terinfeksi HIV,
Sipilis, hbsag.

Data SPM, PMK NO 4 2019, pelayanan kesehatan orang dengan resiko


Untuk melakukan pelaporan yang tepat waktu
hiv,sipilis,hbsag

efektif dan efesien Efektif dan tepat waktu

agar tertib administrasi dalam melaporkan program atau kegiatan kedinas Semua ibu hamil, catin, TB, kelompok resiko dapat di lakukan skrining
Semua ibu hamil, catin, TB, Kelompok resiko mendapatkan pelayanan
melaksanakan pelaporan rutin setiap bulan kedinas kesehatan skrining hiv,sipilis,hbsag sesuai standar di pelayanan Puskesmas Sebakung
Taka

proses, output
output

jumlah
persentase

Semua ibu hamil, catin, TB, kelompok beresiko lainnya di skirining


laporan rutin yang tpat waktu
hiv,sipilis,hbsag

semua ibu hamil,catin, TB, kelompok beresiko lainnya

12 147

Semua ibu hamil, catin, TB, kelompok beresiko lainnya di skirining


Tidak ada
hiv,sipilis,hbsag
jumlah semua ibu hamil,catin,TB, kelompok beresiko

Tidak ada

tata usaha retrospektif observasional

Laporan program hiv,sipilis,hbsag

Setiap bulan semua ibu hamil,catin, TB, kelompok beresiko lainnya

1 Tahun Setiap bulan

Setiap bulan Setiap bulan

Tidak ada Setiap triwulan

buku laporan bulanan Tabel


heri Form pencatatan dan pelaporan hiv, sipilis, hbsag

Nurul Hidayah, Amd. Keb


UGD PTM

Indikator Mutu Pelayanan Puskesmas Indikator Mutu Pelayanan Puskesmas

Pelayanan Kegawatdaruratan oleh nakes deteksi dini Penyakit Tidak Menular (PTM) pada usia produktif
Dengan Melakukan deteksi dini terhadap masyarakat, akan mengetahui
sedini mungkin yang memiliki faktor resiko penyakit tidak menular pada
masyarakat usia produktif, sehingga dapat dilakukan pencegahan

Pemberian pelayanan kegawatdaruratan sesuai standar pelayanan

Kopetensi Tehnis Efektifitas, Efesiensi Kelangsungan layanan

Untuk melakukan skrining secara dini terhadap masyarakat dalam


Tersedianya Pelayanan Gawat Darurat oleh Tenaga Yang Kompeten dalam pelayanan kesehatan yang memiliki faktor resiko penyakit tidak menular
Bidang Kegawatdaruratan pada usia produktif 15-59 tahun
Cakupan dalam memberikan pelayanan kesehatan usia produktif 15-59
tahun yang mendapat pelayanan skrining deteksi dini faktor resiko penyakit
tidak menular sesuai standar

Tenaga Kompeten adalah tenaga Pemberi pelayanan gawat darurat yang


sudah memiliki SIPP dan STR yang masih berlaku

proses output

jumlah Presentase

Jumlah penduduk usia produktif 15-59 tahun yang berkunjung ke


Jumlah tenaga pelayanan gawat darurat yang sudah memiliki SIPP dan STR puskesmas, pustu atau posbindu dan dilakukan pemeriksaan kesehatan
yang masih berlaku (pemeriksaan yang mana?) sesuai standar

Jumlah seluruh penduduk usia produktif 15-59 tahun yang berkunjung ke


puskesmas, pustu atau posbindu

100%

Jumlah seluruh penduduk usia produktif 15-59 tahun yang berkunjung ke


Pelayanan pada pasien gawatdarurat puskesmas, pustu atau posbindu melakukan skrining kesehatan
Jumlah pemberian pelayanan kegawatdaruratan rumus hitung

Rekam Medis Observasi, Wawancara, Pengukuran langsung,

Rekam Medis dan data sdmk total sampling yang dilakukan dengan skrining terhadap sasaran
Jumlah seluruh penduduk usia produktif 15-59 tahun yang berkunjung ke
tenaga kesehatan puskesmas, pustu atau posbindu

Harian 1 bulan

Harian 1 tahun

6 bulan 1 bulan

Dalam Bentuk Resum Medis dan data pasien yang ada Laporan tercatat dan dilaporkan
Buku Register Pemeriksaan Observasi, Wawancara, Pengukuran langsung,

Koordinator UGD Pemegang Program PTM


Indikator Mutu Pelayanan Puskesmas Indikator Mutu Pelayanan Puskesmas
Indikator Mutu Pelayanan Puskesmas Indikator Mutu Pelayanan Puskesmas
Column1 Column2
Kolom1 Kolom2
Kolom1 Kolom2
PROFIL INDIKATOR MUTU

Indikator Mutu Pengendalian dan Pencegahan


Standar Infeksi
Judul Indikator Kepatuhan Kebersihan Tangan

Dasar Pemikiran/Alasan Pemilihan Indikator


Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi Operasional

Tipe Indikator
Satuan Pengukuran
Numerator
Denominator
Target Pencapaian
Kriteria Inklusi dan eksklusi
Formula Pengukuran
Desain Pengumpulan Data
Sumber Data
Populasi Atau Sampel
Frekuensi Pengumpulan Data
Periode Waktu Pengumpulan data
Periode Waktu Pelaporan Data
Penyajian Data
Instrumen Pengambilan Data
Penanggung Jawab Indikator PJ PPI
Column3 Column4
Kolom3
Kolom3

Indikator Mutu Pengendalian dan Pencegahan Indikator Mutu Pengendalian dan Pencegahan
Infeksi Infeksi
kepatuhan penggunaan APD Dekontaminasi peralatan perawatan pasien

PJ PPI PJ PPI
Column5 Column6

Indikator Mutu Pengendalian dan Pencegahan Indikator Mutu Pengendalian dan Pencegahan
Infeksi Infeksi
pengelolaan limbah penatalaksanan Linen

PJ PPI PJ PPI
Column7 Column8

Indikator Mutu Pengendalian dan Pencegahan Indikator Mutu Pengendalian dan Pencegahan
Infeksi Infeksi
perlindungan tenaga kesehatan penempatan pasien

PJ PPI PJ PPI
Column9 Column10

Indikator Mutu Pengendalian dan Pencegahan Indikator Mutu Pengendalian dan Pencegahan
Infeksi Infeksi
etika batuk/bersin penyuntikan yang aman

PJ PPI PJ PPI
Kolom1 Kolom2 Kolom3
Kolom1 Kolom2 Kolom3
PROFIL INDIKATOR MUTU

Standar indikator mutu keselamatan pasien indikator mutu keselamatan pasien


peningkatan keamanan obat high alert dan LASA ketepatan identifikasi pasien
Judul Indikator

Obat High alert merupakan obat yang beresiko tinggi terhadap Kesalahan identifikasi pasien diakui sebagai
keselamatan pasien. Perlu kewaspadaan secara khusus untuk masalah terbesar dalam fasilitas kesehatan.
Kesalahan identifikasi pasien merupakan
mempermudah identifikasi sehingga kemungkinan kesalahan
resiko yang paling serius terhadap
penggunaan obat High alert dapat dicegah.
keselamatan pasien.
Dasar Pemikiran/Alasan Pemilihan Indikator
Dimensi Mutu Keselamatan dan Keamanan Keselamatan dan Keamanan
Meningkatkan keamanan dan kewaspadaan obat High Alert di Mengurangi kesalahan tindakan pelayanan
Tujuan UGD pasien akibat salah identitas

Obat yang perlu diwaspadai (High Alert) adalah obat yang Semua proses identifikasi pasien sebelum
memiliki resiko tinggi untuk menyebabkan / menimbulkan pemberian obat, darah atau produk darah,
komplikasi atau membahayakan pasien secara signifikan jika sebelum mengambil darah dan specimen
terdapat kesalahan penggunaan dan penyimpanan. lainnya untuk uji klinis, dengan menanyakan
secara lisan minimal 2 data yakni nama dan
tanggal lahir pasien
Definisi Operasional
LASA: Look Alike Sound Alike
Tipe Indikator Proses dan Outcome Proses dan Outcome
Satuan Pengukuran Presentase Presentase
Insiden kejadian/kesalahan yang terkait dengan keamanan obat- Kesesuaian dan ketepatan proses identifikasi
Numerator obatan yang perlu diwaspadai pada pasien
Jumlah total insiden/kejadian kesalahan yang terkait dengan
keamanan obat-obatan yang perlu diwaspadai dengan bulan Jumlah total sampling
Denominator tersebut.
Target Pencapaian 100% 100%
Inklusi : Proses identifikasi pasien oleh petugas
Inklusi : penyimpanan obat High Alert dan LASA tidak dilakukan kesehatan
dengan benar (disimpan terpisah,diberi stiker LASA)
Kriteria Inklusi dan eksklusi
Ekslusi : Obat-obat yang tidak termasuk obat High Alert dan
Ekslusi : Tidak ada
LASA

Formula Pengukuran

Desain Pengumpulan Data Retrospektif Retrospektif


Sumber Data Hasil telusur Hasil telusur
Populasi Atau Sampel Pasien apotek Pasien Rekam medis
Frekuensi Pengumpulan Data Harian Harian
Periode Waktu Pengumpulan data Bulanan Bulanan
Periode Waktu Pelaporan Data Triwulan Triwulan
Penyajian Data Tabel, grafik beserta analisis Tabel, grafik beserta analisis
Instrumen Pengambilan Data
Penanggung Jawab Indikator PJ KP PJ KP
indikator mutu keselamatan pasien indikator mutu keselamatan pasien indikator mutu keselamatan pasien
komunikasi efektif tepat lokasi,tepat prosedur, tepat operasi pengurangan resiko pasien jatuh
PJ KP PJ KP PJ KP
indikator mutu keselamatan pasien
pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan
PJ KP

Anda mungkin juga menyukai