Unit:
Tanggal:
1 Judul/Nama indikator Judul singkat yang spesifik mengenai indikator apa yang
menyebutkan satuan pengukuran.
2 Dasar Pemikiran/Alasan memilih Dasar pemilihan indikator, yang berasal dari ketentuan p
analisis situasi.
3 Dimensi Mutu o efektif o keselamatan
(Bisa lebih dari satu) (effective) pasien (safe)
7 Satuan pengukuran Standar atau dasar ukuran yang digunakan, antara lain:
waktu.
8 Numerator Jumlah subjek atau kondisi yang ingin diukur dalam pop
karakteristik tertentu
9 Denominator Semua peluang yang ingin diukur dalam populasi atau sa
10 Target pencapaian Sasaran yang telah ditetapkan untuk dicapai
11 Kriteria
a. Kriteria Inklusi karakteristik subjek yang memenuhi kriteria yang ditent
b. Kriteria Eksklusi Batasan yang mengakibatkan subjek tidak dapat diikutk
12
Formula/Rumus
13 Desain/Metode pengumpulan data o Retrospektif. o Observasi. Eg :
Eg : px DM Pengamatan dari
diteliti pola hasil wawancara
hidup, pola survei, form data
makan, stres
dan fx lain.
14 Sumber data Asal data yang diukur eg. Rekam medis/form observasi,
Periode pengumpulan data Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan pengum
17 bulan.
18 Penyajian data/rencana analisis o Diagram o Diagram garis
(Bisa lebih dari satu) batang
19 Periode Analisis dan Pelaopran Data Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan analisis
setiap bulan dan setiap triwulan.
20 Penanggung jawab Petugas yang bertanggung jawab untuk mengkoordinir u
ditetapkan.
ik mengenai indikator apa yang akan diukur tanpa
ngukuran.
or, yang berasal dari ketentuan peraturan, literatur, data,
o berorientasi o tepat-waktu
kepada pasien (timely)
(people-centred)
o terintegrasi
(integrated)
dicapai dengan melakukan indikator mutu
g dijadikan pedoman dalam melakukan pengukuran indikator
ncuan
o Outcome o Proses & Outcome
isi yang ingin diukur dalam populasi atau sampel yang memiliki
X 100%
o Concurrent
pengambilan
data kualitatif
dan kuantitaf yg
dikombinasikan
o Systematic
random sampling
: populasi
diurutkan, kmdn
sampel diambil
dalam urutan
tertentu
oPurposive oSnowball
sampling. sampling.
Berdasarkan Peneliti tidak
pertimbangan tahu populasi>
peneliti. Sbg bertemu 1 yg
survey awal sesuai kriteria>
penelitian bertanya kpd
sampel pertama
utk dpt sampel
lainnya.
Ruang/Program R.Gigi
seluruh jumlah rekam medis pasien yang telah disi secara lengkap di ruang
Numerator gigi
Denominator seluruh jumlah rekam medis pasien yang dirawat di ruang gigi
Kriteria Inklusi dan eksklusi seluruh pasien yang mendapat pelayanan di wilayah kerja pkm
kriteria eksklusi
seluruh jumlah rekam medis pasien yang telah disi secara lengkap di ruang gigi
X 100%
seluruh jumlah rekam medis pasien yang dirawat di ruang gigi
Formula Pengukuran
No. Sampel No.rekam medis Identitas pasien SOAP Paraf dan tanggal
ketepatan menggunakan apd (handscoon) pada setiap pasien yg meningkatkan derajat kesehatan lanjut usia untuk mencapai lanjut usia
melakukan pemeriksaan laboratorium. bertujuan untuk menghindari resiko yang sehat, mandiri, aktif, produktif dan berdayaguna bagi keluarga dan
kecelakaan kerja. sehingga mutu laboratorium dapat meningkat. masyarakat.
setiap pasien datang. melakukan pemeriksaan laboratorium. petugas suatu kegiatan penyelenggaraanpelayanan kesehatan lansia sehingga
laboratorium wajib menggunakan handscoon dalam melaksanakan terciptanya lansia yang sehat, mandiri, aktif, produktif dan berdayaguna
pemeriksaan. baik pengambilan sampel maupun pengerjaan sampel. bagi keluarga dan masyarakat.
output output
persen persentase
100% 100%
ceklis register ketepatan penggunaan APD jumlah masyarakat yang ikut pelayanan kesehatan
observasi, wawancara,
buku register jumlah pasien lansia yang ada di wilayah kerja puskesmas sebakung taka
pasien laboratorium
sesuai dengan kebutuhan
1 bulan 1 tahun
observasi, wawancara,
output output
persentase jumlah
Jumlah murid kelas 1 SD dan setingkat, kelas VII SMP dan setingkat, kelas X
SMU/K dan setingkat, yang diperiksa kesehatannya melalui penjaringan
jumlah posyandu yang dilakukan penyuluhan
kesehatan oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru uks/dokter
kecil) di sekolah pada suatu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu.
Jumlah semua murid kelas 1 SD dan setingkat, kelas VII SMP dan setingkat,
kelas X SMU/K dan setingkat di sekolah pada satu wilayah kerja dalam
kurun waktu yang sama
13
100%
murid kelas 1,VII dan X sederajat yang mendapat pelayanan skrining posyandu yang dilakukan penyuluhan pentinngnya kunjungan rutin balita
kesehatan tiap bulan
jumlah murid kelas 1,VII dan X sederajat yang mendapat pelayanan skrinin
No. Jumlah siswa kelas I,VI , X Jumlah siswa kelas I, VII, X yang mendapat
pemeriksaan
No. Jumlah siswa kelas I,VI , X Jumlah siswa kelas I, VII, X yang mendapat No NAMA 8 PRINSIP TEPAT PEMBERIAN OBAT
PASIEN TEPAT TEPAT TEPAT TEPAT TEPAT TEPAT T
pemeriksaan PASIEN OBAT DOSIS WAKTU RUTE INFO RE
Form skrining
Radiana,A.Md.KG Promkes
Apotek
Untuk meminimalisir resiko terjadinya kesalahan pemberian obat kepada pasien di apotek
Ketepatan pemberian obat kepada pasien adalah kegiatan yang dilakukan dalam meningkatkan
kriteria penggunaan obat rasional antara lain tepat diagnosis,tepat indikasi penyakit, tepat memilih
obat, tepat dosis, tepat kondisi pasien, waspada efek samping dan efektif
Tergambarnya kejadian kesalahan dalam pembeian obat yang dapat mengakibatkan terjadinya hal-
hal yang tidak diharapkan
Kesalahan pemberian obat meliputi :1. salah dalam memberikan jenis obat2. salah dalam
memberikan dosis dan aturan minum 3.salah pasien 4. salah jumlah obat
persen
Jumlah seluruh pasien ruang farmasi yang disurvei, dikurangi jumlah pasien yang mengalami
kesalahan pemberian obat
100%
seluruh resep yang masuk di ruang farmasi dan Resep yang ditunda
Jumlah seluruh pasien ruang farmasi yang disurvei -J umlah pasien yang mengalami kesalahan pemberian obat : jumlah seluruh pasien yang
di survei X100%
Resep
seluruh resep yang masuk di ruang farmasi dan Resep yang ditunda
setiap bulan
setiap hari
1 bulan sekali
KLB ditangani <24 jam Balita yang di timbang naik berat badannya (N/D)
persentase
Persentasi
Jumlah / total kasus / penyakit berpotensi wabah Jumlah balita usia 0-60 bulan di suatu wilayah
85%
mengikuti instruksi daerah
Jumlah / total kasus / penyakit berpotensi wabah Jumlah balita usia 0-60 bulan di suatu wilayah
Jumlah / total kasus / penyakit berpotensi wabah
Jumlah balita naik berat badannya dibandingkan dengan jumlah balita yang
Numorator/Denominator X 100
timbang
Setiap bulan
Setiap ada kasus KLB
1 Tahun
1 tahun
Setiap bulan
1 bulan
Dalam bentuk tabel dan grafik lalu di analisis dan di buat RTL
dalam bentuk diagram atau grafik lalu di analisis
Melakukan penimbangan balita
wawancara
Tergambarnya tanggung jawab dokter,perawat,bidan dalam melengkapi Pendekatan untuk merubah perilaku menjadi lebih bersih dan sehat
Kelengkapan dan ketepatan
informasi berkaitan isi rekam
dengan pasien medis
baru dan adalah
Lama dikelengkapan dan
ruang Pelayanan melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan.
ketepatan isi rekam medis dengan mengisi sembilan item dalam rekam
medis dalam pelaksanaan pelayanan secara keseluruhan agar
menghasilkan pemeriksaan yang tepat dan akurat Kelengkapan dan ke efektif, efisien, mudah akses, utamakan pasien, waktu, keselamatan (terma
persentase persentase
Jumlah seluruh rekam medis pasien yang dilayani di dalam kurun waktu
(bulan) yang sama.
85% 100%
observasi, wawancara,
dalam bentuk diagram atau grafik lalu di analisis dalam bentuk diagram atau grafik lalu di analisis
Cheklis Melakukan pendataan dan pemicuan
proses
otput
80%
%
8-%
80%
Dalam bentuk tabel dan grafik lalu di analisis dan di buat RTL
dalam bentuk diagram atau grafik lalu di analisis
Melakukan pelayanan sesuai bagan MTBM/MTBS
ANITA, A.Md.Keb
Susi Susanti,Amd.Kep
TB Kesjaor
Data SPM PMK No.4 tahun 2019 Tentang Pelayanan Kesehatan orang
dengan resiko Terinfeksi HIV
efektif, efisien, mudah akses, utamakan pasien, waktu, keselamatan efektif dan tepat waktu
output Output
% persentase
Pekerja Formal, Pekerja Informal, ibu Hamil, Anak Sekolah, Jemaah Haji dan
Jumlah pasien TB BTA positif kasus baru yang sembuh Lansia
Jumlah seluruh pasien TB BTA positif kasus baru yang diobat
Semua Ibu Hamil, Caten, TB dan Kelompok resiko lainnya yang berobat di
Jumah pasien TB BTA yang sembuh skrining HIV
Retrospekti Jumlah Puskesmas X 100%
Semua ibu hamil mendapat pelayanan pelayan pertama Antenatal terpadu agar penyelenggaraan upaya pelayanan di puskesmas berjalan sesuai
di trimester perramaa pedoman manajemen puskesmas
1,Melaksanakan lokakarya mini bulan pertama minggu ke 4 untuk
Capaian pelayanan K1 tidak mencapai target oleh karena tidak semua ibu
menyusun perencanaan kegiatan tahun 2023,bedasarkan analisa
hamil kontak pertama di trimester 1
kebutuhan masyarakat
jumlah
persentase
Kontak ibu hamil pertama kali pada trimester I dengan tenaga kesehatan
Pelaksanaan lokakarya mini bulanan dilaksanakan tiap minggu pertama
yang mempunyai konpensensi untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan
setiap bulan dan pelaksanaan analisa kebutuhan masyarakat tiap bulan 12
komprehensif sesuai standar
Kontak ibu hamil pertama kali pada trimester I dengan tenaga kesehatan
yang mempunyai konpensensi untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan Tidak ada
komprehensif sesuai standar
100% 12
rumus hitung
Format laporan tiap bulan K1 bila ada Tidak ada
Dalam bentuk data jumlah dan persentasi lalu di analisi Tidak ada
Data sasaran estimasi Dinas Kesehatan Kabupaten Paser data,undangan,absensi,dokumentasi
ketepatan waktu melaporkan laporan rutin bulanan kedinas kesehatan kota terlaksananya Pemeriksaan kesehatan orang dengan resiko terinfeksi HIV,
Sipilis, hbsag.
agar tertib administrasi dalam melaporkan program atau kegiatan kedinas Semua ibu hamil, catin, TB, kelompok resiko dapat di lakukan skrining
Semua ibu hamil, catin, TB, Kelompok resiko mendapatkan pelayanan
melaksanakan pelaporan rutin setiap bulan kedinas kesehatan skrining hiv,sipilis,hbsag sesuai standar di pelayanan Puskesmas Sebakung
Taka
proses, output
output
jumlah
persentase
12 147
Tidak ada
Pelayanan Kegawatdaruratan oleh nakes deteksi dini Penyakit Tidak Menular (PTM) pada usia produktif
Dengan Melakukan deteksi dini terhadap masyarakat, akan mengetahui
sedini mungkin yang memiliki faktor resiko penyakit tidak menular pada
masyarakat usia produktif, sehingga dapat dilakukan pencegahan
proses output
jumlah Presentase
100%
Rekam Medis dan data sdmk total sampling yang dilakukan dengan skrining terhadap sasaran
Jumlah seluruh penduduk usia produktif 15-59 tahun yang berkunjung ke
tenaga kesehatan puskesmas, pustu atau posbindu
Harian 1 bulan
Harian 1 tahun
6 bulan 1 bulan
Dalam Bentuk Resum Medis dan data pasien yang ada Laporan tercatat dan dilaporkan
Buku Register Pemeriksaan Observasi, Wawancara, Pengukuran langsung,
Tipe Indikator
Satuan Pengukuran
Numerator
Denominator
Target Pencapaian
Kriteria Inklusi dan eksklusi
Formula Pengukuran
Desain Pengumpulan Data
Sumber Data
Populasi Atau Sampel
Frekuensi Pengumpulan Data
Periode Waktu Pengumpulan data
Periode Waktu Pelaporan Data
Penyajian Data
Instrumen Pengambilan Data
Penanggung Jawab Indikator PJ PPI
Column3 Column4
Kolom3
Kolom3
Indikator Mutu Pengendalian dan Pencegahan Indikator Mutu Pengendalian dan Pencegahan
Infeksi Infeksi
kepatuhan penggunaan APD Dekontaminasi peralatan perawatan pasien
PJ PPI PJ PPI
Column5 Column6
Indikator Mutu Pengendalian dan Pencegahan Indikator Mutu Pengendalian dan Pencegahan
Infeksi Infeksi
pengelolaan limbah penatalaksanan Linen
PJ PPI PJ PPI
Column7 Column8
Indikator Mutu Pengendalian dan Pencegahan Indikator Mutu Pengendalian dan Pencegahan
Infeksi Infeksi
perlindungan tenaga kesehatan penempatan pasien
PJ PPI PJ PPI
Column9 Column10
Indikator Mutu Pengendalian dan Pencegahan Indikator Mutu Pengendalian dan Pencegahan
Infeksi Infeksi
etika batuk/bersin penyuntikan yang aman
PJ PPI PJ PPI
Kolom1 Kolom2 Kolom3
Kolom1 Kolom2 Kolom3
PROFIL INDIKATOR MUTU
Obat High alert merupakan obat yang beresiko tinggi terhadap Kesalahan identifikasi pasien diakui sebagai
keselamatan pasien. Perlu kewaspadaan secara khusus untuk masalah terbesar dalam fasilitas kesehatan.
Kesalahan identifikasi pasien merupakan
mempermudah identifikasi sehingga kemungkinan kesalahan
resiko yang paling serius terhadap
penggunaan obat High alert dapat dicegah.
keselamatan pasien.
Dasar Pemikiran/Alasan Pemilihan Indikator
Dimensi Mutu Keselamatan dan Keamanan Keselamatan dan Keamanan
Meningkatkan keamanan dan kewaspadaan obat High Alert di Mengurangi kesalahan tindakan pelayanan
Tujuan UGD pasien akibat salah identitas
Obat yang perlu diwaspadai (High Alert) adalah obat yang Semua proses identifikasi pasien sebelum
memiliki resiko tinggi untuk menyebabkan / menimbulkan pemberian obat, darah atau produk darah,
komplikasi atau membahayakan pasien secara signifikan jika sebelum mengambil darah dan specimen
terdapat kesalahan penggunaan dan penyimpanan. lainnya untuk uji klinis, dengan menanyakan
secara lisan minimal 2 data yakni nama dan
tanggal lahir pasien
Definisi Operasional
LASA: Look Alike Sound Alike
Tipe Indikator Proses dan Outcome Proses dan Outcome
Satuan Pengukuran Presentase Presentase
Insiden kejadian/kesalahan yang terkait dengan keamanan obat- Kesesuaian dan ketepatan proses identifikasi
Numerator obatan yang perlu diwaspadai pada pasien
Jumlah total insiden/kejadian kesalahan yang terkait dengan
keamanan obat-obatan yang perlu diwaspadai dengan bulan Jumlah total sampling
Denominator tersebut.
Target Pencapaian 100% 100%
Inklusi : Proses identifikasi pasien oleh petugas
Inklusi : penyimpanan obat High Alert dan LASA tidak dilakukan kesehatan
dengan benar (disimpan terpisah,diberi stiker LASA)
Kriteria Inklusi dan eksklusi
Ekslusi : Obat-obat yang tidak termasuk obat High Alert dan
Ekslusi : Tidak ada
LASA
Formula Pengukuran