Anda di halaman 1dari 35

GENDER ANALYSIS

PATHWAY
SAIFUL HIDAYAT
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KB PROV. JAWA TIMUR

TUJUAN :

1.Peserta mengetahui Manajemen berbasis k


2.Peserta memahami indikator Gender
3.Peserta mengetahui langkah langkah GAP
4.Peserta mengetahui integrasi GAP dalam d
Renstra, RKA

FRAMEWORK

FAKTOR KESENJANGAN

FAKTOR INTERNAL

FAKTOR EKSTERNAL

RENCANA AKSI

RKA/DPA

LATAR BELAKANG

Penduduk

Ibu Hamil

Tercatat Asuhan Antenatal

Linakes
a) Rendahnya kualitas hidup dan peran perempuan terutama di
bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi termasuk akses terhadap
penguasaan sumber daya, dan politik;
b) Rendahnya persentase cakupan perempuan korban kekerasan
yang mendapat penanganan pengaduan; dan
c) Kurangnya efektivitas kelembagaan PUG dalam perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi
kebijakan dan program pembangunan yang responsif gender di
Asuhan Nifas
tingkat nasional dan daerah.

LATAR BELAKANG
HDI DAN GDI DI PROV. JAWA TIMUR
PADA TH 2006 - 2012

INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER

DASAR PELAKSANAN PUG


1. Undang undang No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan
negara
2. Undang undang no. 25 Tahun 2004 tentang sistem
perencanaan Pembangunan Nasional
3. PP No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah, pasal 3, analisis biaya
dan manfaat, analisis kemiskinan, dan analisis gender
4. Perpres 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010 2014 untuk
melakukan Strategi PUG
5. Inpres 9 Tahun 2000 tentang Pelaksanaan PUG Dalam
Pembangunan Nasional
6. Permendagri No. 15/2008 diubah Permendagri No.
67/2011 ttg Pelaksanaan PUG di Daerah

Permendagri 67/2011
1. Pemda berkewajiban menyusun kebijakan, program, dan

kegiatan pembangunan berperspektif gender yang


dituangkan dalam RPJMD, Renstra SKPD, dan Renja
SKPD (Ayat (1) psl 4).
Penyusunan kebijakan, program, dan kegiatan
pembangunan berperspektif gender sbgmn pada ayat (1)
dilakukan melalui analisis gender (ayat (2) psl 4).
Analisis gender dapat menggunakan GAP atau
analisis gender lainnya.

2. Pasal 5A (merupakan tambahan yang fundamental):


Hasil analisis gender sbgmn dimaksud dlm psl 5 ayat
(3) dituangkan dalam penyusunan GBS;
Hasil analisis gender yg terdapat dalam GBS menjadi
dasar SKPD dlm menyusun kerangka acuan kegiatan
dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dgn
dokumen RKA/DPA SKPD
Yusuf S 23 November 2012

Permendagri 67/2011 Lanjutan...


3. Gub/Bup/Wakot bertanggung jawab atas pelaksanaan
PUG di daerahnya (pasal 7 ayat 1),
Pelaksanaan tanggung jawab Gub/Bup/Walikota
sbgmn ayat 1 dibantu oleh Wagub/Wabup/Wawali
(pasal 7 ayat 2).
4. Gub/Bup/Wakot menetapkan SKPD yang membidangi
tugas PP sebagai koordinator penyelenggaraan PUG
di daerahnya (pasal 8)
5. Dalam upaya percepatan pelembagaan PUG gender di
seluruh SKPD Prov/Kab/Kota dibentuk Pokja PUG
Prov/Kab/Kota (pasal 9)
Gub/Bup/Walikota menetapkan Ketua Bappeda
sebagai Ketua Pokja PUG dan Kepala SKPD yang
membidangi PP sebagai Kepala Sekretariat Pokja
PUG.

MANAJEMEN BERBASIS KINERJA

Perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja merupakan metode penganggaran yang mengaitkan
setiap pendanaan yang dituangkan dalam kegiatan-kegiatan dengan hasil yang diharapkan berupa

dampak, outcome, dan output.

PERENCANAAN YANG RESPONSIF GENDER


adalah perencanaan untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender, yang
dilakukan melalui pengintegrasian pengalaman, aspirasi, kebutuhan,
potensi, dan penyelesaian permasalahan perempuan dan laki-laki.
ANGGARAN YANG RESPONSIF GENDER
adalah penggunaan atau pemanfaatan anggaran yang berasal dari berbagai
sumber pendanaan untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender
Gender Budget Statement (GBS)
adalah dokumen pertanggungjawaban spesifik gender yang disusun pemerintah
yang menunjukkan kesediaan instansi untuk melakukan kegiatan berdasarkan
kesetaraan gender dan Mengalokasikan anggaran untuk kegiatan-kegiatan
tersebut.

KERANGKA KINERJA

Indikator Kesetaraan
Gender

Indikator tingkat
dampak

Indikator pada tingkat


hasil/outcome

Indikator pada
tingkat Output

indikator yang bersifat


makro

indikator yang merupakan


hasil

yang biasanya mengacu


pada

langsung dari

indikator yang
merupakan hasil
langsung dari suatu
kegiatan

indikator yang
disepakati
secara nasional

pelayanan yang

diberikan oleh suatu


organisasi/
SKPD dalam jangka waktu 1-5
TH
Data/indeks yang menjelaskan

Indeks Pembangunan
Gender
Indeks
Pemberdayaan
Gender
Millenium
Development Goals
(MDGs), terutama Goal
ke 3

hasil suatu Layanan, misalnya:

populasi laki-laki dan perempuan


masyarakat di sekitar hutan yang
mendapatkan pelayanan kredit

jumlah rumah tangga miskin yang


mendapat pelayanan air bersih,

jumlah pekerja laki-laki dan


perempuan mendapatkan jaminan
sosial tenaga kerja,

perempuan korban kekerasan yang


mendapatkan pelayanan terpadu

Misalnya:
Rasio laki-laki dan
perempuan yang
mendapatkan pelatihan
agribisnis, pemanfaatan
Hutan
Perempuan yang terlibat
dalam kelompok tani.

CONTOH : ISU STRATEGIS KEBUTUHAN AIR BERSIH BAGI WARGA WILAYAH PERKOTAAN KOTA Y

YOUR LOGO

G E N
A

E R

PENGERTIAN
Analisis Gender adalah proses mengidentifikasi, menganalisis,
dan memberikan informasi untuk melakukan tindakan dalam
rangka memperbaiki ketidakseimbangan yang timbul dari
perbedaan peran gender perempuan dan laki-laki atau
ketidasetaraan
kekuasaan
diantara
keduanya,
serta
konsekuensinya
terhadap
kehidupan
mereka
dan
kesejahteraanya.

Penggunaan GAP direkomendasikan dalam kebijakan berupa


Inpres 9/2000 tentang Pengarusutaamaan Gender dalam
Pembangunan Nasional dan juga Permendagri 67/ 2011 tentang
Pedoman Umum Pelaksanaan PUG di Daerah

Page 16

YOUR LOGO

RKA

ANALISIS GENDER

GENDER BUDGET
STATEMENT
(GBS)

TOR RESPONSIF
GENDER

LANGKAH GENDER ANALISYS PATHWAY

DA
T
BA A
SE
LIN

IND
GE IKAT
ND O R
ER

LA
NG
KA
H

SI

RE
N
AK CAN
SI
A

LA
NG

LA
N
LA
N
LA
N
LA
N
LA
NG
LA
N

GK
AH

TAN
GIA
/KE
AM
GR

FA
K
EK TOR
ST
RE
ER
FO
NA
R
TU
JUA MUL
L
A
N

FA
K
INT TOR
ER
NA
L

FA
KE KTO
SE R
NJ
AN
GA
N

PRO

DA
WA TA P
WA EM
SA BU
KA
N

KA

GK
AH

GK
AH

GK
AH

GK
AH

LA
NG
KA
H

KA

1. PILIH KEBIJAKAN/PROGRAM/KEGIATAN
YANG AKAN DIANALISA

KEBIJAKAN

Pilih kebijakan atau program


dan kegiatan yang telah ada.

PROGRAM
KEGIATAN
SUB KEGIATAN

Tuliskan tujuan dari


kebijakan/program/kegiat
an pada kolom 1.

2. DATA PEMBUKA WAWASAN

DATA
KUALITATIF

DATA
STATISTIK

Sajikan data pembuka wawasan yang


terpilah menurut jenis kelamin untuk
melihat isu kesenjangan gendernya

DATA PEMBUKA
WAWASAN
HASIL
BASELINE
STUDY

HASIL INTERVENSI
KEBIJAKAN/PROGRAM
KEGIATAN

Data atau informasi yang


menjelaskan insiden khusus yang
tidak bisa diperbandingkan antar
jenis kelamin, misalnya data
mengenai kekerasan terhadap
wanita, angka kematian ibu.

ISU GENDER

EKSTERNAL

FAKTOR
KESENJANGAN

INTERNAL

LANGKAH 3

AKSES

FAKTOR KESENJANGAN GENDER

MANFAAT

Akses adalah peluang atau


kesempatan yang diberikan untuk
memanfaatkan sumber daya (baik
sumber daya alam, sosial, politik,
ekonomi, maupun waktu)

KETERSEDIAAN SARANA DAN ATAU UPAYA PELAYANAN


PUBLIK,
KETERJANGKAUAN DARI SISI GEOGRAFIS DAN TRANSPORTASI
(JARAK DAN WAKTU
AFFORDABILITY ATAU KETERJANGKAUAN SECARA EKONOMI,
KETERJANGKAUAN SECARA PSIKIS DAN SOSIOKULTURAL.
INFORMASI

PARTISIPASI

CONTROL

Contoh :
K1 > 90 %
Unmetneed 5%

LANGKAH 3

AKSES

FAKTOR KESENJANGAN GENDER

MANFAAT

PARTISIPASI

Penerima manfaat adalah target


sasaran dari program/kegiatan yang
memperoleh manfaat.
DITUJUKAN UNTUK MENGETAHUI APAKAH LAKI-LAKI DAN
PEREMPUAN DIUNTUNGKAN DALAM UPAYA PELAYANAN
(BAIK DARI SISI BENEFICIERIES (PENERIMA MANFAAT)
MAUPUN PROVIDER (PENYEDIA LAYANAN )

Contoh : KB pascapersalinan > 20%

CONTROL

LANGKAH 3

AKSES

FAKTOR KESENJANGAN GENDER

MANFAAT

PARTISIPASI

Partisipasi adalah pelibatan atau


keterwakilan dalam proses dari suatu
kegiatan.
KETERLIBATAN AKTIF PEREMPUAN DAN
LAKI-LAKI DALAM UPAYA PELAYANAN BAIK DARI SISI
BENEFICIERIES (PENERIMA MANFAAT) MAUPUN PROVIDER
(PENYEDIA LAYANAN ).

Contoh : Keterlibatan pria dalam KB 5%

CONTROL

LANGKAH 3

AKSES

FAKTOR KESENJANGAN GENDER

MANFAAT

PARTISIPASI

CONTROL

Kontrol adalah kekuasaan untuk memutuskan


bagaimana menggunakan sumber daya dan
siapa yang memiliki akses terhadap sumber
daya.
Contoh : angka kematian ibu, salah satu penyebab
terlambat memutuskan karena harus menunggu
Keputusan suami, meskipun si ibu sudah mengetahui
Bahaya perdarahan

FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL (4 & 5)

FAKTOR INTERNAL

FAKTOR EKSTERNAL

Temukenali isu
gender di internal
lembaga dan/ atau
budaya organisasi
yang dapat
menyebabkan
terjadinya isu
gender

Temukenali isu
gender di
eksternal lembaga
pada proses
pelaksanaan

PENYEBAB

KEBIJAKAN DAN RENCANA KE DEPAN


REFORMULASI TUJUAN (6)
Rumuskan kembali tujuan kebijakan/
program/ kegiatan sehingga menjadi
responsif gender

PROGRAM
KEGIATAN

: KB
:

PENGADAAN DAN PELAYANAN


PEMASANGAN KONTRASEPSI

TUJUAN
MENINGKATKAN CAKUPAN KB AKTIF DARI
69% MENJADI 70 % PADA TAHUN 2012
DENGAN MELIBATKAN PRIA PASANGANNYA

KEBIJAKAN DAN RENCANA KE DEPAN

7. RENCANA AKSI
Rincian kegiatan merupakan solusi atau pemenuhan
terhadap isu Practical Gender Needs dan Strategic Gender
Needs dan atau solusi atas isu kesejangan empat faktor
yaitu Akses, Partisipasi, Manfaat, Kontrol untuk mencapai
sub-tujuan baru pada langkah 6.
Sebagaimana proses perencanaan lainnya, rincian kegiatan
yang disusun tetap mempertimbangkan ketersediaan
sumberdaya yang ada, baik sumberdaya pada
penanggungjawab/pengelola program, maupun sumberdaya
yang ada pada masyarakat (beneficiaries).
Catatan: Rincian kegiatan yang diusulkan
disesuaikan dengan pagu anggaran yang diterima
(pagu indikatif, pagu sementara, pagu definitif).

29

INDIKATOR /PENGUKURAN HASIL

Baseline indikator ditujukan untuk


mengetahui kemajuan intervensi
kegiatan yang dilakukan dalam
rangka mendukung pencapaian
tujuan yang responsif gender
(langkah 6).
Baseline digunakan sebagai titik
awal capaian kinerja. Baseline
indikator dapat saja berasal dari data
pembuka wawasan yang tercantum
pada langkah 2.

INDIKATOR /PENGUKURAN HASIL

Penetapan indikator
gender, yakni ukuran
kuantitatif maupun
kualitatif untuk
memperlihatkan
tingkat perubahan
pada tingkatan hasil
(dampak, outcome
dan output)

PENYUSUNAN INDIKATOR HARUS MENGIKUTI


KRITERIA PENYUSUNAN INDIKATOR YANG BAIK
(SMART)

Contoh :
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
SATUAN KERJA PEMERINTAH DAERAH

R.2.2.1

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA.............
TAHUN 2010
Program
Kegiatan
Lokasi Kegiatan
Jumlah tahun n - 1
Jumlah tahun n
Jumlah tahun n + 1

Keluarga Berencana
Pengadaan dan pelayanan pemasangan Kontrasepsi
Provinsi Jawa Timur
---------INDIKATOR DAN TOLOK UKUR KINERJA BELANJA LANGSUNG

INDIKATOR
Capaian Program

Tolok Ukur Kinerja


Meningkatnya Cakupan KB bagi ibu
bersalin/nifas

Target Kinerja
Cakupan KB pasca salin 5%

Masukan
Keluaran

Jumlah dana yang dibutuhkan


Tersedianya alat/obat kontrasepsi KB
dan pelayanan berkualitas

Rp. 285.000.000
10.000 blester Pil KB untuk ibu
menyusui (NIFAS)

Hasil

Meningkatnya kesertaan ber kB bagi


keluarga miskin

800 Akseptor PIL KB dari ibu


menyusui (NIFAS) dari Gakin

Kelompok Sasaran Kegiatan

Peserta KB baru bagi ibu yang


menyusui

RANGKUMAN
GAP (KOLOM)

TOR

GBS

Data umum (Program, Kegiatan,


Indikator Kinerja Kegiatan)

Data umum (Program,


Kegiatan, Indikator Kinerja
Kegiatan

Latar belakang (narasi)

Analisa situasi

Tujuan Umum
(termasuk tujuan khusus)

Dapat saja, tujuan dari


kegiatan (reformulasi)

Rincian Kegiatan yang akan


dilakukan

Rincian Kegiatan, suboutput, dan Komponen


Input

Indikator keluaran

Dampak atau hasil ,


output kegiatan

2, 3, 4, 5

8, 9

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai